5. Perkembangbiakan
Sel harus mampu melakukan perkembangbiakan, yang jenisnya :
- Budding
- Mating
- Fertilization
Perkembangbiakan manusiia bermula ketika sebuah sperma memfertilisasi sebuah
sel telur dan membuat sel tunggal yang berpotensi untuk membentuk keseluruhan
sebuah organisme, yang disebut zigot. Di jam pertama setelah fertilisasi, sel ini
membelah menjadi sel yang identik. Kira-kira 4 hari setelah fertilisasi dan
beberapa siklus pembelahan sel, sel-sel tersebut mulai terspesialisasi, membentuk
bola sel berongga, yang disebut blastokista. Blastokista memiliki lapisan luar sel
dan di dalam bola berongga ini, ada sekelompok sel yang disebut inner cell mass.
Inner cell mass ini dapat menimbulkan sel telur, dan sperma melalui proses
meiosis serta sel-sel yang berasal dari ketiga lapisan germinal dengan melakukan
mitosis-diferensiasi :
- Ektoderm, dimana akan menjadi epidermis (kulit), sel saraf otak, dan sel
pigmen
- Mesoderm, dimana akan menjadi otot jantung, sel tubulus ginjal, sel darah
merah, serta sel otot halus.
- Endoderm, dimana akan menjadi sel paru, sel tiroid, dan sel pankreas.
Istilah kemampuan sel :
- Totipotent Stem Cell : Dari zigot selama 4 hari sampai membentuk blastokista.
Bebas berdiferensiasi (terspesialisasi)
- Pluripotent Stem Cell : Blastokista, dimana lapisan luar sel akan menjadi
plasenta, dan Inner cell mass akan menjadi jaringan lain yaitu 3 lapisan
germinal yang sudah dibahas.
- Multipotent Stem Cell : Setelah lapisan germinal berhasil membentuk masing-
masing sel, misalnya berhasil membentuk sel darah. Sel darah akan
membentuk platelete, sel darah putih, dan eritrosit. Jadi, membentuk sel
dengan jaringan tertentu. Sel ini adalah multipotent.
- Adult Stem Cell : Menggantikan sel yang mati/kehilangan fungsi
6. Kematian Sel adalah kejadian berhentinya sel secara biologis dalam menjalankan
fungsinya. Ini mungkin hasil dari proses alami sel-sel tua yang mati dan
digantikan oleh yang baru, atau mungkin akibat dari factor-faktor seperti penyakit,
cedera lokal, atau kematian organisme dimana sel-sel tersebut menjadi bagiannya.
Berdasarkan mekanismenya, kematian sel dibagi menjadi dua jenis, yaitu
terprogram dan non-terprogram. Kematian sel non-terprogram ialah nekrosis.
Nekrosis adalah sedangkan kematian sel secara terprogram adalah :
- Apoptosis : Proses kematian sel terprogram (KST) yang mungkin terjadi pada
organisme multiseluler. Peristiwa biokimia yang mungkin terjadi pada
organisme multiseluler. Peristiwa biokimia menyebabkan perubahan
karakteristik sel (morfologi) dan kematian. Perubahan ini termasuk blebbing,
penyusutan sel, fragmentasi inti, kondensasi kromatin, dan fragmentasi DNA
kromosom.
- Autofagi : Secara sitoplasmik, ditandai dengan pembentukan vakuola besar
yang menggerogoti organel dalam urutan tertentu sebelum penghancuran
nukleus.
- Makroautofagi : Sering disebut autofagi, adalah proses katabolic yang
menghasilkan degradasi auto-phagosomic lisosomal, dan isi sitoplasma
massal, agregat protein abnormal, dan kelebihan atau kerusakan organel.
- Anoikis : Bentuk KST yang terjadi pada sel yang bergantung pada
penjangkaran ketika mereka terlepas dari matriks ekstraseluler di sekitarnya.
Ketika sel-sel terlepas dari matriks ekstraseluler, ada hilangnya interaksi sel-
matriks normal, dan mereka mungkin mengalami anoikis. Namun sel tumor
metastatic dapat lolos dari anoikis dan menyerang organ lain.
- Nekroptosis : Bentuk Nekrosis terprogram, atau kematian sel inflamasi
- Paraptosis