Anda di halaman 1dari 39

Struktur Sel dan Organel Sel

Indah Sulistyarini
Struktur prokariot umum

• Membran sel : fosfolipid bilayer


• Sitoplasma
• Materi genetik : kromosom dan sirkuler (plasmid)
• Beberapa memiliki flagela untuk bergerak
• Mitokondria dan badan golgi digantikan oleh membran sel
Eukaryotes
• Sel memiliki membran nukleus
• Dapat bersel tunggal – seperti Protista ( mikroalga,
protozoa)
• Dapat terdiri dari milyaran sel seperti hewan dan
tumbuhan
• Ada yang bentuknya tetap seperti : sel spermatozoa,
sel syaraf, sel darah merah, sel epitel
• Ada yang bentuknya dapat berubah-ubah seperti : sel
leukosit, amoeba
• Sistem sel terorganisasi dengan baik
• Memiliki jumlah, bentuk dan fungsi yang jelas
Contoh sel eukariot
Eukariot uniseluler Eukariot multiseluler
Sel hewan dan sel tumbuhan
Membran Sel -RE
-Mitokondria
-Ribosom
-BadanGolgi
-Mikrotubulus
-Mikrofilamen-
-Lisosom
Sel
-Sentrosom
-Vakuola
-Plastida

Nukleus Organel Sel

Protoplasma
Sitoplasma Sitosol
Sel hewan

http://sun.menloschool.org/~cweaver/cells/
Sel hewan
• Sel hewan tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas,
dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil,
bahkan tidak ada.
• Sel hewan tidak memiliki dinding sel sehingga, sel
hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah
satu jenis sel hewan.
• Sel hewan terdiri mempunyai organel sel: mitokondria,
sentriol, nukleus, kromatin, ribosom, retikulum
endoplasma,mikrotubulus, membran plasma, sitosol,
selaput inti, badan golgi, lisosome, dan vesikel.
Sel tumbuhan

http://sun.menloschool.org/~cweaver/cells/
Sel tumbuhan
• Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ
tumbuhan. Organel sel tumbuhan adalah:
• Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas,
yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul
di antara sitosol dan getah.
• Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam
banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di
luarmembran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang
dibuat dari kitin, dan prokariotik (bakteri), yang dibuat dari
peptidoglikan.
Sel tumbuhan
• Plasmodesmata, merupakan pori-pori
penghubung pada dinding sel memungkinkan
setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan
sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari
jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.
• Plastida, terutama kloroplas yang
mengandung klorofil, pigmen yang
memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan
memungkinkan terjadinya fotosintesis.
Membran sel
• Mengontrol apapun yang memasuki dan
meninggalkan sel.
• Membran sel pada tanaman, algae dan
bakteri dilindungi oleh struktur luar yang
lebih kuat yang disebut dinding sel.
Karakter membran sel
• terbentuk dari dua macam senyawa yaitu lipid
dan protein,
• umumnya berjenis fosfolipid seperti senyawa
antara fosfatidil etanolamina dan kolesterol,
• yang membentuk struktur dengan dua lapisan
dengan permeabilitas tertentu sehingga tidak
semua molekul dapat melalui membran sel,
• namun di sela-sela molekul fosfolipid tersebut,
terdapat transporter yang merupakan jalur
masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan
tidak dibutuhkan oleh sel.
Model membrane plasma (Mader, 2000)
Kelainan sistem pada membran sel
• Bila Negative Ion berkurang dan Positive Ion dalam tubuh
bertambah atau berlebih, maka keseimbangan medan elektris
terganggu, akibatnya pada sistem sel adalah gagalnya kerja
membran sel.
• Ini menyebabkan fungsi fisiologis sel-sel tubuh menjadi buruk
karena sel tidak mampu menyerap oksigen, nutrisi dan air.
• Pada sistem darah ketika keseimbangan medan elektris
terganggu maka darah kehilangan kemampuan untuk
mendorong racun / sampah keluar dari tubuh, sehingga racun
menumpuk, darah menjadi kental dan kerja jantung
memompa darah menjadi berat
Endoplasmic Reticulum

• Sering disingkat “ER”


• Berhubungan dengan
membran nukeus
• Berfungsi sebagai sistem
delivery internal sel
• Dua tipe ER yaitu:
ER kasar: ditempeli oleh
ribosom tempat sintesis
protein
ER halus: tidak ada ribosom,
berfungsi membuat lipid
Re kasar dan re halus
• RE KASAR
- terdapat pada sel-sel yang berperan
dalam sintesa protein, misal pankreas
- berfungsi untuk sintesis protein
fungsional yang akan dikeluarkan dari
sel
• RE HALUS
- berbentuk cisternae/ tubuler
- berhubungan dengan peroksisom
(mengandung peroksisom, katalase)
dan badan golgi
- berfungsi untuk detoksifikasi, sintesis
glikogen, transportasi
RE sarkoplasmik
RE sarkoplasmik adalah jenis khusus dari RE halus.
RE sarkoplasmik ini ditemukan pada otot licin dan otot lurik.
Yang membedakan RE sarkoplasmik dari RE halus adalah
kandungan proteinnya. RE halus mensisntesis molekul,
sementara RE sarkoplasmik menyimpan dan memompa ion
kalsium, RE sarkoplasmik berperan dalam pemicuan kontraksi
otot..
Bentuk dan susunan RE
• RE kasar merupakan
tumpukan kantung-
kantung pipih yang
disebut (sisternae)
sedangkan RE halus
berupa anyaman saluran
–saluran halus (tubula).
Kelainan pada RE
• RE dalam fungsi nomalnya adalah mengemas protein yang
dihasilkan oleh ribosom. Protein ini merupakan respon sel yang
terbentuk dari ekspresi gen yang dipilih sesuai dengan kebutuhan
sel. Apabila protein ini tidak terdistribusi akibat disfungsi RE maka
menyebabkan sinyal yang harusnya direspon menjadi tidak
terespon. Jika hal ini berkepanjangan, maka akan semakin parah
dan menyebabkan kematian sel.
• Contoh disfungsi RE adalah pada kasus diabetes. Diabetes
merupakan kelebihan gula di dalam sel tubuh, karena tidak ada
insulin atau insulin ditemukan jauh lebih kecil dari kadar gula di
dalam tubuh
• Contoh lain penyakit yang disebabkan disfungsi RE adalah: Hipoksia,
neurodegeneration, penyakit jantung.
Ribosom

Terdapat pada semua


sel, baik prokariot
maupun eukariot
• Tempat sintesis protein
• Ditemukan berikatan
dengan ER kasar atau
berada bebas di sitosol.
• Diproduksi di bagian
nuklelus yaitu
nukleolus
Ada 2 jenis ribosom
• Ribosom bebas dalam sitoplasma • Ribosom melekat pada RE
- berfungsi mengadakan sintesis - berfungsi untuk mensintesis protein
protein untuk pertumbuhan dan yang akan dikeluarkan oleh sel (protein
pembelahan sel (protein struktural) fungsional)
Disfungsi ribosom
• Ribosom sangat penting bagi pertumbuhan sel dan
kelangsungan hidup. Sampai saat ini, diyakini bahwa mutasi
pada ribosom atau faktor biogenesis ribosom akan
mematikan, karena sifat penting dari kompleks ini.
• Ribosomopathies merupakan gangguan disfungsi ribosom.
Mutasi bawaan pada RPS19 dan kesalahan pengkodean
protein ribosom menyebabkan Diamond- Blackfan anemia ,
gangguan yang ditandai oleh hipoplasia, anemia makrositik.
• Diamond Blackfan Anemia (DBA) adalah penyakit yang
langka ditandai dengan ketidaknormalan dalam
memproduksi sumsum tulang.
Golgi Apparatus

• Berfungsi menyimpan dan


memodifikasi serta
mengepak protein
• Molekul ditransportasikan
dari golgi melalui
pembentukan vesikula
• Pada sel tumbuhan
disebut Diktiosom
Kelainan pada aparatus golgi
• Salah satu fungsi badan golgi sebagai tempat sekresi asam amino
untuk membentuk hormon. Salah satu hormon yang berperan dalam
perkembangan sel kanker adalah hormon estrogen. Hormon
estrogen merangsang pertumbuhan sel tidak terkecuali juga untuk
sel kanker. Sehingga dapat berpotensi meningkatkan perkembangan
sel kanker tersebut.
• Salah satu hormon yang dapat menghambat perkembangan sel
adalah hormon progestron yang dapat melindungi perkembangan sel
yang berlebihan. Hal ini akan menjadi salah satu masalah apabila
badan golgi mensekresi terlalu banyak hormon estrogen serta terlalu
sedikit mensekresikan hormon progestron. Sehingga terjadinya
gangguan keseimbangan pada hormone tersebut. Akibatnya hormon
estrogen akan terus merangsang perkembangan sel kanker tanpa
dihalangi oleh hormon progestron.
Lisosome

• Lisosom pada sel tumbuhan digantikan oleh vakuola


Lisosom
Beberapa pengertian mengenai lisosom, antara lain:
1. Lisosom adalah tempat pencernaan intrasel dan pergantian
komponen intrasel,
2. Lisosom adalah kantung terbungkus membran yang
mengandung enzim-enzim hidrolitik kuat yang mampu
mencerna dan, dengan demikian menyingkirkan berbagai
sisa sel dan benda asing yang tidak diinginkan, seperti
bakteri yang masuk ke dalam sel,
3. Lisosom adalah satu dari benda kecil yang terdapat dalam
berbagai jenis sel, mengandung berbagai enzim hidrolitik
dan secara normal berperanan pada proses pencernaan
intrasel terbatas,
4. Lisosom adalah organel yang mengandung enzim
pencernaan, dan lain-lain
• Rata-rata sebuah sel memiliki sekitar tiga ratus
lisosom, yang tersebar merata di seluruh sel.
• Ada dua jenis lisosom yang dikenal sampai saat ini,
yaitu lisosom primer dan lisosom sekunder.
Perbedaannnya adalah, bahwa lisosom primer
merupakan lisosom yang belum digunakan untuk
pencernaan/hirolisis, sedangkan lisosom sekunder
merupakan lisosom primer yang telah bekerja dan
menyatu dengan membran fagosom
• Secara struktur lisosom terdiri atas enzim-enzim
hidrolitik dan membran lisosom. Enzim-enzim
hidrolitik ini jenisnya bermacam-macam, tergantung
substrat apa yang akan dicerna.
• Enzim-enzim ini disintesis di retikulum endoplasma
kasar, lalu dibawa oleh vesikel terselubung ke badan
golgi untuk dikemas dan dihantarkan ke lisosom
melalui vesikel transportasi.
• Adapun membran lisosom bertujuan untuk melindungi
lisosom dari kebocoran, supaya enzim-enzim hidrolitik
di dalamnya tidak keluar dan melahap seluruh isi sel,
sehingga sel menjadi mati/habis
• Berikut diuraikan proses pencernaan yang dilakukan
oleh lisosom:

1. Pencernaan materi ekstrasel. Pada proses


pencernaan materi ekstrasel, lisosom mencerna
benda-benda asing yang tidak diinginkan yang berada
di luar sel seperti bakteri dan lain-lain.
2. Pencernaan organel intrasel, yang bertujuan untuk
memusnahkan organel yang sudah tua, misalnya
mitokondria, sehingga dapat digantikan oleh organel
yang masih baru.
• Materi ekstrasel yang akan dicerna oleh lisosom dibawa
masuk melalui mekanisme endositosis, yaitu ambilan sel
bahan dari lingkungan oleh invaginasi membran plasma
yang meliputi:

1. Fagositosis, yaitu proses menelan mikoroorganisme atau


benda asing lain oleh fagosit, di mana benda asing akan
terperangkap dalam fagosom untuk selanjutnya dicerna
oleh lisosom sekunder.
2. Pinositosis, yaitu mekanisme yang digunakan sel untuk
mencerna cairan ekstraselular dan isinya; meknaisme ini
meliputi pembentukan invaginasi oleh membran sel, yang
menutup dan terlepas sehingga terbentuk vakuola berisi
cairan dalam sitoplsma.
Kelainan lisosom (LYSOSOMAL STORAGE
DISORDER )
Lysosomal Storage Disorder /LSD
merupakan kelainan genetik yang mengakibatkan ribosom
tidak mensintesis enzim-enzim hidrolitik tertentu untuk
digunakan oleh lisosom dalam tugasnya sebagai organel
pencernaan.
Akibatnya, materi/substrat yang seyogyanya
dicerna/dihidrolisis menjadi menumpuk. Penumpukan organel
akhirnya menyebabkan kelainan-kelainan tertentu pada tubuh
manusia, yang dapat dikenali dari tanda-tanda tertentu (Red
Flag).
Kelainan faal dari LSD dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Splenomegali, yaitu pembesaran limpa yang diakibatkan oleh penumpukan


materi tak tercerna
2. Hepatomegali, yaitu pembesaran hati akibat terakumulasinya substrat
sehingga hati tidak mampu menjalankan tugasnya dalam penawar racun
3. Hidrosefali, yaitu pembesaran kepala akibat akumulasi air di sekitar otak
yang memberi penekanan pada otak, sehingga penderita sering merasa
pusing-pusing, perkembangan terlambat, dan lain-lain
4. Umbilical hernia, yaitu lemahnya otot yang berada di sekitar pusar sehingga
organ-organ yang mengalami pembesaran gampang untuk menonjol ke
permukaan menyebabkan kontur perut menjadi tidak rata.
5. Kornea, di mana pandangan menjadi kabur akibat adanya pengeruhan
6. Saraf mata, di mana penderita dapat mengalami kebutaan akibat gangguan
saraf mata, sehingga penglihatan tidak bisa diteruskan ke otak
7. Dysostosis multiplex, yaitu penulangan tidak sempurna pada sekujur tubuh
mengakibatkan tubuh penderita mengalami kelainan bentuk
Mitokondria
• Tempat produksi energi
dalam bentuk ATP
• Respirasi seluler terjadi
di mitokondria untuk
menghasilkan energi
yang digunakan sel
• Memiliki membran
ganda
• Memiliki DNA sendiri
• Pada sel hewan lebih
banyak dibandingkan
pada sel tumbuhan
Spesifikasi pada Mitokondria
• Pada umumnya, mitokondria tersebar secara acak
di dalam sel dan cenderung berkumpul pada bagian
sel yang banyak memerlukan energi, misalnya di
sekitar gelendong pembelahan, atau di sekitar
membran yang melakukan endositosis.
• Jumlah mitokondria di dalam sel bervariasi
tergantung dari jenis sel, spesies organisme, dan
keadaan fisiologi sel. Sel-sel yang metabolismenya
aktif banyak mengandung mitokondria
dibandingkan sel-sel yang tidak aktif.
• Pada membran dalam (inner membrane) mitokondria
terdapat beberapa jenis protein yang terlibat dalam
proses pembentukan ATP.
• Di dalam sel, ATP merupakan molekul berenergi tinggi
yang akan digunakan untuk metobolisme sel.
• Selain berfungsi menghasilkan energi dalam bentuk
ATP, mitokondria juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan ion kalsium di dalam sel. Ion-ion ini
disimpan dalam suatu badan khusus yang dinamakan
granul. Mitokondria di dalam sel mampu
menggandakan diri, sehingga jumlahnya dapat
bertambah sesuai dengan kebutuhan energi sel.
Vacuoles

• Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi yang berupa rongga yang
diselaputi membran (tonoplas).
• Cairan ini adalah air dan di dalamnya terlarut zat seperti enzim, lipid, alkaloid,
garam mineral, asam, dan basa.
• Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, dan gas.
• Vakuola ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada
selhewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah
Jenis vakuola
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
• Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator
yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi.
• Vakuola non-kontraktil berfungsi untuk mencerna
makanan dan mengedarkan hasil makanan.
Fungsi vakuola
1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan glukosa
2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah)
3. Tempat penyimpanan minyak atsiri (golongan minyak yang memberikan bau khas
seperti minyak kayu putih)
4. Mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik sel)
5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder seperti getah
karet, alkaloid, tanin, dan kalsium oksabit
6. Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan berbahaya bagi
proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem
ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses kehidupan pada
sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.
Sekian …

Anda mungkin juga menyukai