Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perikanan merupakan suatu bidang ilmu yang terus berubah dan
berkembang. Sebagian ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan
dengan penangkapan, pemiaraan, dan pembudidayaan ikan, ilmu perikanan sangat
membantu pencapaian sasaran pembangunan nasional, yakni masyarakat maritim.
Sebagaimana ilmu – ilmu terapan yang lain, pengembangan ilmu dan teknologi
perikanan sangat ditentukan oleh pengetahuan dasar yang memadai, antara lain
fisiologi. Fisiologi sebagai salah satu cabang biologi perikanan yang berkaitan
dengan fungsi dan kegiatan kehidupan dapat lebih mudah dipahami, jika
organisasi dan fungsi sel diketahui.
Fisologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi,
mekanisme dan cara kerja dari organ, jaringan dan sel – sel organisme. Fisiologi
mencoba menerangkan faktor – faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi
seluruh proses kehidupan. Tiap – tiap jenis kehidupan, mulai dari mahluk hidup
sederhana seperti virus yang bersel satu sampai manusia yang mempunyai
susunan sel yang lebih rumit, mempunyai sifat – sifat fungsional tersendiri. Salah
satu ilmu yang dipelajari dalam fisiologi adalah ilmu mengenai sel.
Unit dasar tubuh, mulai virus sampai manusia adalah sel, dan tiap – tiap
organ sebenarnya merupakan kumpulan banyak sel yang tidak sama, yang
bersama – sama digabungkan oleh struktur penyokong interasel. Tiap – tiap jenis
sel secara khusus beradaptasi untuk melakukan suatu fungsi tertentu, misalnya sel
– sel yang menyusun lamela insang di satu pihak, bertugas dalam pertukran gas
dan di pihak lain bertugas pula sebagai tempat pertukaran ion – ion dan air. Sel
darah merah berfungsi mengangkut oksigen dari insang ke jaringan, sel hati
berperan sebagai mesin pembaru bagi bahan – bahan yang sudah rusak sehingga
dapat dipergunakan kembali bagi tubuh dan lain – lain.
Sel mampu untuk hidup, tumbuh, dan melakukan fungsi – fungsi
khususnya selama tersedia oksigen, glukosa, berbagai ion, asam amino, dan asam

1
lemak yang sesuai dalam lingkungan internal sel. Selanjutnya semua kehidupan
sel pada hakikatnya mempunyai lingkungan yang sama, yaitu cairan ekstrasel
mengandung ion natrium, klorida dan bikarbonat dalam jumlah besar, serta
nutrien untuk sel, seperti oksigen, glukosa, asam lemak, asam amino, juga
karbondioksida yang selanjutnya diangkut ke insang untuk dieksresi.
Dalam tulisan ini akan dikaji lebih lanjut lagi mengenai pengertian, fungsi
dan komunikasi antarsel.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa (i) mengetahui struktur sel
2. Mahasiswa (i) memahami fungsi organel sel
3. Mahasiswa (i) memahami komunikasi antar sel

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. ANATOMI SEL
Sel dengan fungsi yang berbeda – beda mengandung unsur kimia yang
sama, berbeda hanya dalam proporsi dan susuna kimianya. Tubuh manusia
tersusun oleh beberapa sistem yang berbeda, dan masing – masing sistema itu
didukung oleh organ dan jaringan khusus.
Molekul itu sendiri dibangun dari beberapa atom. Peristiwa masuknya zat
zat tersebut ke dalam sel, di mana zat tersebut diubah menjadi bagian dari sel
disebut anabolisme. (peristiwa pembentukan sel) sebaliknya untuk kegiatan –
kegiatan selbeberapa bahan makanan yang diserap digunakan oleh sel sebagai
bahan bakar. Pernafasan persediaan oksigen yang dibawa darah dari paru –
paru dan menyingkirkan bahan buangan berupa gas yaitu karbon dioksida
penting untuk kelangsungan hidup sel. Nutrisi yang telah diserap dari sistem
pencernaan makanan dapat disimpankan ke sel dan sisa metabolime dapat
diangkut oleh darah ke alat-alat pengeluaran.sel dapat mengerut seperti sel
otot dan dapat menghasilkan sekret seperti sel pada lambung, parikreas dan
organ-organ kelenjar lainya dapat menghantar sentuhan seperti sel
saraf.nekleolus terletak di bagian inti terkecil sel, struktur yang dikelilingi oleh
sebuah daerah yang disebut sitoplasma. Namun beberapa sel mengandung dua
inti/lebih, dan sel darah yang sudah matang tidak memiliki inti.saluran
pembuluh yang amat harus dalam riticulum endoplasma dingingnya berisi
enzim yang memainkan peranan dalam asam lemak dan sinsesis steroid.terdiri
dari larutan garam, karbohidrat, protein, dan lemak yang disebut pula dengan
protoplasma.
Mitochondria merupakan organel sitoplasma yang dibatasi oleh sebuah
membran ganda. Protein berfungsi mengatur dan btempat terjadinya reaksi
kimia atau oksidasi pada metabolisme. Nukleolus berisi nuclear
sap(sitoplasma), berisi nucleoproteim yang berfungsi mengatur perkem
bangan sel. Plasma membran strukturnya ganda yang berfungsi memisahkan

3
antara isi sel dengan cairan ekstaseluler di sekitarnya. Maka cairan tubuh dib
edakan menjadi cairan intracellular dan extracellular. Air yang di dalam sel
membantu terjadinya kimia metobolisme. Fungsi air dalam larutan
extracellular sebagai alat angkut dari satu bagian ke bagian yang lain.
Retikulum Endoplasma (RE, atau endoplasmic reticula). Retikulum
Endoplasma adalah bagian sitopalsma yang disebut sitosol. Membran ini
berhubungan langsung dengan selimut nuclelus atau nuclear envelope.
Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir
dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya.
Sedangkan bagian-bagian Retikulum Endoplasma yang tidak diselimuti oleh
ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau Smooth Endoplasmic
Reticulum.

B. MEKANISME TRANSPORTASI SEL

1. Transpor Pasif
Merupakan mekanisme transpor yang tidak memerlukan energi dan terjadi
secara spontan. terjadi akibat perbedaan konsentrasi antara zat dengan
pelarutnya. Bergerak dari konsentrasi zat yang lebih tinggi (Hipertonis) ke
konsentrasi zat yang lebih rendah (Hipotonis). Transpor pasif
meliputi Difusi dan Osmosis.

4
A. Difusi
    Merupakan pergerakan acak molekul dari konsentrasi tinggi
(Hipertonis) ke konsentrasi yang lebih rendah (Hipotonis). Mekanisme
transpor ini meliputi berbagai zat (padat, cair, gas). Difusi bertujuan untuk
mencapai keseimbangan konsentrasi antara zat dengan pelarutnya. Selain
itu, difusi juga berperan dalam peristiwa pertukaran materi dari suatu sel
dengan lingkungannya. Kecepatan difusi bergantung pada beberapa aspek,
diantaranya adalah:
1. Wujud Materi : Semakin besar ikatan antar molekul, makin lama difusi
terjadi (padat lebih sulit melakukan difusi)
2. Suhu : Semakin tinggi suhu, maka ikatan antar molekul akan cepat
terputus. Hal itu menyebabkan difusi menjadi cepat.
3. Ukuran Molekul : Molekul yang berukuran kecil akan lebih mudah
untuk melintasi suatu membran dari pada molekul yang besar pada    
suhu yang sama.
4. Konsentrasi : Semakin besar perbedaan konsentrasi antara zat dan
pelarutnya, atau perbedaan konsentrasi zat pada dua tempat yang    
berbeda, menyebabkan semakin besar rata-rata difusinya.

5
B. Difusi terfasilitasi
Merupakan mekanisme transpor yang dibantu oleh protein-protein tertentu
dalam membran plasma. Protein-protein tersebut membentuk struktur
menyerupai saluran-saluran, sehingga molekul bisa melintasi membran
plasma. Beberapa protein ada yang berikatan dengan suatu molekul dan
melintasi membran plasma. Bentuk protein yang demikian disebut sebagai
protein pembawa (Carrier Protein). Protein pembawa/ transpor juga
merentangkan membran sel sehingga menyediakan suatu mekanisme
untuk pergerakan molekul. Difusi terfasilitasi melibatkan difusi dari
molekul polar dan ion melewati membran dengan bantuan protein
transpor. Difusi terfasilitasi juga merupakan transpor pasif karena hanya
mempercepat proses difusi dan tidak merubah arah gradien konsentrasi.

C. Osmosis
Osmosis merupakan difusi air melalui selaput semipermeabel. Air akan
bergerak dari daerah yang mempunyai konsentrasi larutan rendah ke
daerah yang mempunyai konsentrasi larutan tinggi. Tekanan osmosis
dapat diukur dengan suatu alat yang disebut osmometer. Air akan bergerak
dari daerah dengan tekanan osmosis rendah ke daerah dengan tekanan
osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang
mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air akan
keluar meninggalkan sel secara osmosis.
    Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis (konsentrasi
rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari
lingkungan ke dalam sel. Jika sel-sel tersebut adalah sel tumbuhan, maka
akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis.

6
Sebaliknya jika sel tumbuhan beradapada lingkungan hipertonis, dapat
mengalami plasmolisis yaitu terlepasnya sel dari dinding sel.
2. Transpor Aktif
    Pada transpor aktif diperlukan energi dari dalam sel untuk melawan
gradien konsentrasi (Hipotonis->Hipertonis). Transpor aktif sangat
diperlukan untuk memelihara keseimbangan molekul-molekul di dalam
sel. Sumber energi untuk transpor aktif adalah ATP (adenosin trifosfat).
Transpor aktif hampir sama dengan difusi terfasilitasi. Namun berbeda
pada protein pembawa (carrier protein) saat transpor aktif, yang harus
menggunakan energi agar bisa melakukan transportasi melawan
konsentrasi.
Dalam mekanisme transpor aktif, terdapat 4 macam mekanisme, yaitu :
A. Transpor Aktif Primer
        Jenis mekanisme transpor aktif ini memerlukan energi dalam bentuk
ATP secara langsung untuk membawa molekul melawan gradien
konsentrasi. Akibat adanya transpor aktif primer ini membuat terjadinya
potensi membran.
    Contoh dari Transpor aktif primer ini adalah transpor ion K yang masuk
ke dalam sel, dan menjaga gradien konsentrasi ion K dalam sel lebih besar
dari pada di luar sel. Sebaliknya terjadi pada ion Na yang dijaga
konsentrasi didalam sel lebih rendah dari pada diluar sel. Mekanisme
transpor ini juga sering disebut sebagai Sodium-Potassium pump
B. Transpor Aktif Sekunder
        Memiliki energi yang bebas dipakai karena mekanisme ini
menggunakan energi secara berkala. Energi yang tersimpan dalam
mekanisme ini dalam bentuk gradien konsentrasi ion. Pada transpor aktif
sekunder, terjadinya bergantung kepada potensi membran yang ada dan
bergantung pada adanya transpor aktif sekunder.
        Contoh dari transpor aktif adalh transpor asam amino dan glukosa
melewati membran plasma dengan suatu protein khusus. Pada glukosa,
disebut sebagai GLUT-4 (Glucose Transporter 4). Pengangkutan tersebut

7
berbarengan dengan difusinya molekul ion Na+ yang menggunakan
transpor aktif primer yang memungkinkan adanya potensi membran untuk
mendukung adanya transpor aktif sekunder. Ada beberapa sub mekanisme
transpor aktif sekunder, diantaranya adalah :
I. Transpor aktif sekunder co-Transport.
        yang disebut sebagai co-transpor pada proses transpor aktif sekunder
adalah ketika pendistribusian masuk sel molekul asam amino dan glukos
menggunakan protein khusus dan berbarengan dengan masuknya ion
nartium kedalam sel. Hal tersebut menyediakan potensial membran,
mengingat transppor natrium merupakan transpor aktif primer. Hal
tersebut terus terjadi meskipun konsentrasi glukosa dan asam amino dalam
sel lebih tinggi. Karena molekul glukosa dan asam amino tersebut masuk
karena menggunakan sebagian energi datri transpor natrium.

II. Transpor aktif sekunder counter Transport. (Exchange)


        Dalam counter transpor berlangsung pertukaran partikel, yaitu ketika
molekul ion natrium masuk kedalam sel, ada molekul yang akan seketika
itu juga keluar dari sel. Semisal adalah Na-Ca exchange yang terjadi ketika
1 ion Ca ditranspor keluar sel, maka akan ada 3 molekul Na yang akan
masuk ke dalam sel. Selain Na-Ca, ada pula NA-H, yang akan
mentranspor 1 ion Natrium ketika beberapa jumlah hidrogen keluar dalam
sel. Dalam kasus ini, transpor aktif sekunder counter transpor telah berjasa
mengatur kadar PH dalam sel.

C. Endositosis
        Merupakan proses masuknya partikel atau sel kecil ke dalam suatu
sel. Membran pada awalnya membentuk lekukan karena desakan dari
pertikel yang akan masuk tersebut.
        Setelah lekukan terlepas, maka akan membentuk vesikel yang kalau it
berbentuk nutrisi akan langsung masuk ke sistem didalam sel, namun jika

8
benda asing akan langsung dicerna lisosom dengan menggunakan enzim
pencernaan lain. Ada beberapa macam endositosis, diantaranya adalah:
1. Phagocytosis
        Disebut sebagai proses penelanan yang kerap kali dijumpai
pada amoeba dan leukosit. Membran memiliki peran untuk sangat
peka terhadap benda, nutrisi atau benda asing yang akan masuk sel.
Sehingga seketika itu juga akan membentuk lekukan yang akan
menelan partikel tersebut.
        Partikel yang terselubung oleh membran itu kemudian
membentuk vesikel yang akan melepaskan diri dan menuju kedalam
sel.
 2. Pinocytosis
        Reseptor membran plasma akan menempel sehingga terjadi
lekukan. Lekukan lama-kelamaan semakin dalam dan membentuk
kantung. Kantung yang terlepas akan berada dalam sitoplasma.
Kantung ini disebut gelembung pinositosis. Gelembung pinositosis
akan mengerut dan pecah menjadi gelembung kecil-kecil kemudian
bergabung menjadi gelembung yang lebih besar. Pinositosis biasanya
disebut sebagai peminuman zat yang bentuknya cair.
3. Pinocytosis Terfasilitasi
        Proses yang hampir sama dengan pinositosis, hanya saja pada saat
gelembung pinositosis kecil meninggalkan permukaan membran,
vesikel akan langsung bergabung dan berikatan dengan protein
pembawa yang terbentuk bersama vesikel.
D. Eksositosis
Merupakan proses keluarnya partikel atau zat dari suatu sel
Contoh :
Pengeluaran bahan-bahan untuk membentuk kitin, yang digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan dinding sel jamur.

9
C. BIOKIMIA SEL
A. Struktur Sel
Sel yaitu bagian terkecil dari tubuh manusia, yang ukurannyasangat kecil
sekali sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Tiap – tiap jasad yang
bernyawa, tumbuh – tumbuhan maupun hewan terdiri dari sebuah sel ataupun
susunan sel – sel yang teratur bentuk dan susunannya. Sel sebagai unit dasar
kehidupan dari setiap makhluk hidup karena sel merupakan kesatuan struktual
makhluk hidup, kesatuan fungsioanal, kesatuan pertumbuhan, dan kesatuan
hereditas makhluk hidup.
Bentuk sel bermacam – macam sesuai bentuk dan fungsinya atau tugasnya
serta letaknya pada organism :
- Ada yang berbentuk bola, misalnya sel telur.
- Ada yang berbentuk seperti bintang, misalnya sel – sel jaringan ikat.
- Ada yang berbentuk seperti labah – labah, misalnya sel syaraf.
- Ada yang berbentuk seperti tabung, misalnya sel efitel usus.

Ukuran sel berbeda – beda. Tetapi, pada umumnya ukuran sel sangat kecil
sehingga menggunakan mikroskop untuk melihatnya. Rata – rata ukuran sel
berkisar antara 5 – 15 mikron. Untuk melaksanakan aktivitas kehidupan seperti
absorsi, traspor zat, biosintesis, sekresi, eksresi, dan respirasi, didalam sel terdapat
organela sel yaitu membran plasma.
Bagian – bagian sel meliputi:
1) Dinding Sel ( Selaput Sel ).
Yaitu selaput sel yang tipis melindungi sel atau bagian sel yang ada didalamnya.
Disamping itu dinding sel berfungsi untuk memberikan kesempatan memasukan
zat yang diperlukan dan mengeluarkan zat – zat yang tidak diperlukan.
2) Protoplasma.
Merupakan badan sel yang terdiri dari suatu zat yang kental, yang didalamnya
mengandung suatu larutan koloid dari protein, hidrat arang, lemak, garan –garam,
vitamin dan air yang berguna untuk pertumbuhan sel. Protoplasma dengan inti
disebut sitoplasma.

10
3) Inti sel ( Nukleus ).
Pada umumnya terletak ditengah sel, merupakan pusat kegiatan kimiawi untuk
hidupnya sel dalam mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan pembelahan sel.
Di dalam inti sel terdapat suatu bahan yang disebut linin ( benang – benang
berbentuk jala ). Dan diantara pembelahan sel akan berubah memjadi kromosom
( pembawa sifat keturunan ).
B. Reproduksi Sel
Sel Berproduksi Secara :
1) Amitosis.
Pembelahan amitosis adalah pembelahan sel secara langsung. Pembelahan ini
dimualai dengan pembelahan inti sel ( nukleus ) menjadi dua bagian secara
langsung tanpa melalui pembentukan benang spindel, tanpa adanya pelarutan
dinding nukleus serta kromoson tidak tampak. Kromosom yang terdapat dalam
nukleus sel induk di distribusikan kepada kedua anak nukleus secara acak. Urutan
pembelahan juga tidak ada. Contoh, pembelahan sel endosperma tumbuhan
Angiospermae, dan pembelahan makronukleus pada hewan siliata.
2) Mitosis.
Mitosis adalah proses pembelahan inti sel ( nukleus ) menjadi dua anakan nukleus
yang masing – masing anakan nukleus menerima ( mewarisi ) sel kromoson yang
jumlahnya identik ( sama ) dengan jumlah kromosom yang dimiliki oleh sel
induknya. Nukleus sel induk mengandung 2n kromosom dan nukleus masing –
masing anakan sel juga mewarisi 2n kromosom. Pembelahan mitosis terjadi pada
perbanyakan sel tubuh atau sel somatik, misalnya sel meristem pada tumbuhan,
seperti pada ujung batang, ujung akar, dan sel kambium. Apabila sel ini
membelah, jumlah sel menjadi berlipat ganda, akibatnya tubuh tumbuhan
bertambah besar ukurannya. Peristiwa yang terjadi di dalam nukleus saat
berlangsung saat berlangsung pembelahan mitosis dibagi menjadi beberapa fase
atau tahapan pembelahan, yaitu; Profase, Metafase, Anafase, dan Telefase. Antara
mitosis pertama dan mitosis berikutnya terdapat interfase, yang sebenarnya bukan
tahapan mitosis, dan sering dinamakan fase istirahat.

11
C. Metabolisme Sel
Metabolisme adalah proses kimia atau perubahan reaksi kimia yang terjadi di
dalam sel jaringan tubuh organisme. Proses metabolisme di dalm sel melibatkan
enzim yang berperan sebagai biokatalisator pada reaksi – reaksi biokimia yang
terjadi di dalam sel jaringan.
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi komponen
selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya.
Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia reaksi termediasi enzim
dan sifat-sifat protein.

D. Organisasi Biokimia Sel


Biokimia adalah kimia mahluk hidup. Biokimiawan mempelajari molekul dan
reaksi kimia terkatalisis oleh enzim yang berlangsung dalam semua organisme.
Lihat artikel biologi molekular untuk diagram dan deskripsi hubungan antara
biokimia, biologi molekular, dan genetika.
Perubahan kimiawi terus berlangsung di dalam setiap sel. Zat hidup terkandung di
dalam sel selalu diperbarui, sedangkan sel sendiri memperbaharui diri dengan
melakukan pembelahan di dalam organ, sebagian di antaranya seperti darah
mempunyai kemampuan yang sangat menonjol utk memperbaharui diri.
Agar semua fungsi ini terus berjalan pertukaran materi dan energi dengan
lingkungan harus terus pula berlangsung, Sehingga unsur kimia yang sederhana di
dalam sel dapat menghasilkan makromolekul. Agar hal ini terjadi, selain kedua
komponen yang akan bersatu harus pula ada katalis. Katalis adalah perantara yg
mampu bereaksi dalam jumlah yang sangat sedikit utk memicu reaksi kimia,
sementara ia sendiri tak berubah saat akhir reaksi. Masing - masing katalis bekerja
specific untuk reaksi yang diperlukan. Untuk memproduksi protein pada zat
hidup, yang merupakan hasil sintesis komponenn komponen yang lebih
sederhana, diperlukan bantuan katalis yang dalam hal ini berupa enzim. Masing -
masing enzim mempunyai sifat unik yang dapat merangsang terjadinya sintesis
protein tertentu.

12
E. Perkembangan Biokimia
Kebangkitan biokimia diawali dengan penemuan pertama molekul enzim diastase
pada tahun 1833 oleh Anselme Payen. Tahun 1828, Friedrich Wöhler menerbitkan
sebuah buku tentang sintesis urea, yang membuktikan bahwa senyawa kimia
organik dapat dibuat secara mandiri. Penemuan ini bertolak belakang dengan
pemahaman umum pada waktu itu yang meyakini bahwa senyawa organik hanya
bisa dibuat oleh organisme.
Istilah ''biokimia'' pertama kali dikemukakan pada tahun 1903 oleh Karl Neuber,
seorang kimiawan Jerman. Sejak saat itu, biokimia semakin berkembang,
terutama sejak pertengahan abad ke-20, dengan ditemukannya teknik-teknik baru
seperti kromatografi, difraksi sinar X, elektroforesis, Resonansi Magnetik Inti
(RMI), Nuclear Magnetic Resonance ( NMR), pelabelan radioisotop, mikroskop
elektron, dan simulasi dinamika molekular. Teknik-teknik ini memungkinkan
penemuan dan analisis yang lebih mendalam berbagai molekul dan jalur
metabolik sel, seperti glikolisis dan siklus asam sitrat (siklus Krebs).
Perkembangan ilmu baru seperti bioinformatika juga banyak membantu dalam
peramalan dan pemodelan struktur molekul raksasa.
Saat ini, penemuan - penemuan biokimia digunakan di berbagai bidang, mulai
dari genetika hingga biologi molecular dan dari pertanian hingga kedokteran.
Penerapan biokimia yang pertama kali barangkali adalah dalam pembuatan roti
menggunakan khamir, sekitar 5000 tahun yang lalu.
Biokimia secara prinsip merupakan kimia zat-zat yang bisa digolongkan ke dalam
beberapa kategori utama:
• karbohidrat
• lipid
• protein dan asam amino
• asam nukleat ( DNA , RNA )
Biokimia mendeskripsikan stuktur, organisasi, dan fungsi dalam molekul makhluk
hidup. Misalnya bagaimana stuktur kimia dari sebuah komponen makhluk hidup,
bagaimana mahluk hidup menghasilkan energi untuk melangsungkan hidup,
perubahan kimia yang menyertai reproduksi, penuaan, dan kematian dari sel

13
organisme. Serta bagaimana reaksi kimia dikendalikan oleh sel hidup
Biokimia dapat di bagi menjadi tiga prinsip yaitu:
1. Stuktur kimia dari komponen mahluk hidup dan hubungan antara struktur kimia
dengan fungsi biologis.
2. Mempelajari metabolisme yaitu keseluruhan reaksi kimia dalam mahluk hidup
3. Proses kimia dan substansi yang menyimpan dan mengirimkan informasi
biologis, serta molekul genetis (sifat keturunan) Friedrich Wohler menyakini
bahwa mahlik hidup di susun oleh substansi yang secara kualitatif berbeda dengan
benda mati, namun tidak dapat diketahui dengan hukum-hukum kimia dan fisika
pada waktu itu. Kemudian ia menemukan bahwa suatu senyawa organik dapat
disintesis dari senyawa anorganik. Wohler mensintesis urea dengan menggunakan
ammonium sianat.
Bermula dari sebuah penemuan tentang gen yang merupakan sebuah unit
informasi tentang
hereditas,yaitu pada pertengahan abad-19 oleh Gregore Mendel, diketahui bahwa
gen terdapat dalam kromosom. Meskipun sampai pertengahan abad ke-20 tidak
seorangpun yang dapat mengisolasi sebuah gen atau menemukan stuktur
kimianya. Kromosom disusun oleh asam nukleat. Asam nukleat baru diisolasi
pada tahun 1869 oleh Friedriek Mieschn, tetapi struktur kimianya masih sangat
sulit dimengerti. Banyak ilmuan percaya bahwa protein dengan struktur
komplekslah yang membawa informasi genetik, namun pernyataan tersebut salah.
Dengan percobaan pada tahun 1940 sampai 1960 ditemukan bahwa
deoxyribonucleic acid (DNA) adalah yang membawa informasi genetik.
Saat ini ada dua tekhnik penelitian yang dijadikan acuan dalam penelitian
biokimia yaitu mikroskop elektron, yang dapat membaca stuktur sel secara detail,
dan difraksi sinar-X yang dapat memberikan gambaran struktur tiga dimensi dari
molekul biologis yang besar. Biokimia menjelaskan secara luas hal-hal yang
dipelajari dari kima organik, menjelaskan bagian-bagian dari biomolekul.
Dalam dunia kedokteran, yang semakin menambahkan pemahaman kita tentang
suatu keadaan penyakit dari segi molekular;nutrisi, yang metabolismenya
dijelaskan dalam persyaratan makanan untuk memelihara kesehatan;

14
mikrobiologi, yang ditunjukan dengan organisme sel tuggal
dan virus untuk menjelaskan langkah metabolisme dan pengaturan mekanisme
nya; dari fisiologi, proses hidup pada sebuah sel dan level jaringan. Dengan
demikian, terbuka pintu-pintu untuk pemeriksaan molekular; dari sel biologi yang
menjelaskan sebuah divisi biokimia tentang kerja dalam sebuah sel; dan genetik,
serta menjelaskan mekanisme-mekanisme yang dapat memberikan keterangan
tentang sel atau organisme berdasrkan suatu ciri biokimia.
Biokimia Sebagai Sebuah Ilmu Pengetahuan Kimia untuk mengerti dampak kimia
dalam biologis makhluk hidup, kita harus mengerti elemen kimia dari mahluk
hidup dan stuktur lengkap dari ratusan bahan biologis, fungsinya, dan peranannya
dalam reaksi metabolisme. Kita harus mengerti
stokiometri dan mekanisme dari banyak reaksi termasuk yang melibatkan banyak
molekul (biopolimer) dari yang rendah hingga tinggi dan interaksinya dengan
molekul lain serta peranannya dalam proses kehidupan. Seluruh bentuk
kehidupan,
dari yang paling sederhana dan terkecil hingga yang terbesar dan paling kompleks
disusun dari elemen kimia yang sama jika dikembalikan pada tipe molekulnya.
Tujuan mempelajari biokimia adalah untuk mempelajari hal kimia yang mendasari
penomena biologis. Pertama-tama kita mempelajari pandangan dasar tentang
biokimia termasuk informasi dasar tentang metodologi yang digunakan. Kedua,
mempelajari tentang struktur, fungsi, dan informasi dari melekul biologis yang
penting. Ketiga, kita akan fokus mempelajari tentang salah satu senyawa yang
terpenting yaitu semua senyawa yang terdapat dalamlapisan biosfer, senyawa
yang
paling melimpah adalah air karena 70 sampai 90% berat dari sel adalah air.

Sel dan Organisme sebagai satu kesatuan biokimia. Salah satu kontribusi
terpenting biokimia untuk kehidupan adalah kita dapat mengerti bagaimana proses
kimia dapat menghasilkan suatu perintah. Proses yang paling membedakan
organisme dengan benda lainnya adalah reproduksi. kontras dengan kebanyakan
sel, virus dan yang lainnya bahkan organisme nonseluler yang sedikit

15
kompleks seperti parasit atau simbiotik, mereka dapat bertahan pada sel induk
dengan
membelah diri. Untuk semua Organisme, bersel maupun tidak, sel merupakan
pusat
kegiatan dan sel merupakan kesatuan dasar untuk bereproduksi. Biokimia
menggambarkan sel sebagai sesuatu yang sangat kompleks dan merupakan mesin
yang sangat halus. Mesin ini meiliki kemampuan yang lebih jika dibandingkan
dengan mesin buatan tangan manusia.

D. Regenerasi Sel
Regenasi sel adalah proses pembentukan sel untuk menggantikan sel yang
mati yang diatur mulai tingkat terkecil dalam sel tubuh kita. Setiap saat,setiap
detik sel pada tubuh kita ada yang mati dan setiap itu pula lahir sel yang
menggantikannya atau disebut proses regenerasi. Setiap bagian tubuh dari
manusia selalu berganti. Tulang manusia menggantikan dirinya selama 12,5 kali
selama hidupnya, sel kulit kita hanya berusia 28 hari sejak tumbuh dari
endodermis sampai mengelupas atau pada lapisan epidermis.
Proses regenerasi dominan mulai usia anak-anak sampai kira- kira 30
tahun, kemudian setelah itu proses degenerasi yang paling dominan. Namun pada
dasarnya proses regenerasi (pembentukan) dan degenerasi (perusakan) sel akan
selalu terjadi dalam tubuh kita.
Pada manusia, regenerasi sel menyajikan proses yang sedikit berbeda. Sel
induk, bahan bangunan seluler generik yang memungkinkan embrio untuk
akhirnya membentuk organ tertentu, jaringan, dan pelengkap, yang hadir hanya
dalam vitro. Setelah sel berkembang menjadi sel matang, mereka tidak dapat
kembali lagi ke sel induk, seperti yang terlihat pada reptil dan amfibi tertentu.
Sebaliknya, sel-sel otak dewasa, sel-sel kulit, sel saraf, dan klasifikasi selular lain
hanya dapat membagi dan bereproduksi seperti sel-sel, sehingga membatasi
regenerasi sel pada manusia.
Sementara terbatas, regenerasi sel pada manusia memainkan peran penting
dalam pembangunan, penyembuhan, dan perbaikan jaringan. Sel-sel pada manusia

16
secara alami meninggal pada tingkat miliaran per hari karena baik nekrosis,
kematian sel akibat kerusakan atau cedera, atau melalui apoptosis. Apoptosis
adalah suatu bentuk kematian sel terprogram yang memungkinkan sel untuk
fragmen atau mati sebagai bagian dari proses biokimia yang normal yang terlibat
dalam pengembangan, pertumbuhan, dan penuaan. Tanpa beberapa bentuk
regenerasi sel, nekrosis dan apoptosis pada akhirnya akan mengakibatkan
kehancuran seluruh organ dan daerah jaringan. Sebaliknya, regenerasi sel
memungkinkan tubuh untuk menumbuhkan sel-sel baru untuk menggantikan yang
mati, sekarat, atau ada kerusakan sel dengan memisahkan sel sehat tunggal
menjadi dua sel terpisah.
Meskipun manusia mempertahankan kemampuan untuk meregenerasi sel
berdasarkan kondisi tertentu, kemampuan untuk sepenuhnya meregenerasi seluruh
struktur terbatas ke jaringan dan organ-organ tertentu seperti hati dan kulit. Sel-sel
otak, misalnya, perlahan-lahan beregenerasi dari waktu ke waktu, tapi manusia
tidak bisa tumbuh otak baru melalui regenerasi sel. Atau, tubuh manusia dapat
regenerasi hati, asalkan setidaknya seperempat dari organ tetap utuh. Demikian
juga, kulit dapat tumbuh kembali untuk menutupi area yang luas kerusakan,
asalkan ada persentase yang cukup dari sisa kulit untuk mereplikasi sel-sel baru.
Faktor-faktor penghambat regenerasi sel, ada beberapa faktor yang
menghambat proses regenerasi sel, antara lain:
1. Tingginya penumpukan bahan toksin pada sel-sel jaringan organ
tubuh yang berasal dari sisa metabolisme. Ini biasanya disebabkan
tingkat stres yang tinggi.
2. Pembusukan di usus besar yang biasanya terjadi karena banyak
mengonsumsi daging atau unggas yang sulit dicerna dalam usus.
3. Zat aditif (perasa, pengawet, pewarna). Biasanya didapat dari
makanan-makanan siap saji atau junk food.
4. Polutan (pestisida, limbah pabrik, asap mobil, asap pabrik, asap
rokok).
5. Pemakaian obat-obatan.

17
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena
itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya
terpenuhi. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa
untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing
golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri.
Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel
eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang
sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain menghasilkan suatu
koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, dan lain-lain
pada berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain dilakukan oleh
sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan sistem saraf
bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ atau jaringan
tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang demikian luar biasa,
sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap menyusun sistem
neuroendokrin.

18
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2012. Biologi jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Yunus, A. 2009. Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/.
[28 September 2016]

19

Anda mungkin juga menyukai