REVIEW (CJR)
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biologi Umum yang Diampu oleh
Ibu Mislah Sahila Harahap M.Pd.
Oleh:
Nama : Afsah Radianti Rambe
NIM : 0310232037
Judul Buku : Bahan Ajar Teknologi Bank Darah (TBD) Biologi Sel
dan Genetika
Penulis : Rodhi Hartono, SKP, NS, M.Biomed
Rudina Azimata Rosyidah, S.Si, M.Biomed
Tahun Terbit : 2019
Penerbit : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Kover & Ilustrasi : Sunarti, S.Des.
Pengembang Desain : Ir. Anang Suhardianto, M.Si
Halaman : 314
ISSBN : 978-602-416-873-5
RINGKASAN BUKU
A. Kelebihan Buku
1. Dari segi isi, pembahasannya cukup jelas dan sangat luas.
2. Banyak memakai gambar, dan tabel. Hal ini akan menarik minat pembaca.
3. Menyediakan latihan dan tes di setiap akhir topik pembahasan. Hal ini akan
menambah pengetahuan pembaca dan mengasah pemikiran pembaca untuk
menjawab soal tersebut.
4. Dari segi referensi/bahan bacaan yang digunakan, sangat banyak dan daftar
pustakanya diletakkan di akhir setiap topik pada bab dalam buku ini.
5. Buku ini sangat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai
materi-materi biologi, seperti sel, siklus sel dan lainnya.
B. Kekurangan Buku
1. Pada halaman iii, terdapat spasi yang berlebihan, yaitu seperti contoh spasi BAB I
ke Topik 1 dan ke penulisan Kunci Jawaban Tes. Sebaiknya menggunakan spasi
1,5 agar terlihat lebih rapi dan tidak berjarak.
2. Setelah soal dan latihan, terdapat kunci jawaban tes. Hal ini tidak akan membantu
pembaca dalam mengasah pemikirannya tentang soal-soal karena sudah terdapat
kunci jawaban setelah latihan.
3. Penulisan kata asing yang tidak ditulis dalam cetak miring, seperti pada halaman
14, yaitu kata “Prokariotik dan Eukarioritik”, yang seharusnya ditulis dalam cetak
miring.
4. Pada halaman 40, terdapat halaman kosong, lebih baik dihapus karena tidak ada
bahas apapun dalam halaman itu.
KRITIK DAN SARAN
A. Kritik
1. Buku ini sudah bagus dan bisa dijadikan bahan bacaan, tetapi sebaiknya halaman-
halaman kosong yang terdapat di akhir setiap BAB buku dihapus.
2. Buku ini sangat menambah wawasan pembaca, akan tetapi perlu direvisi lagi
bagian sistematika penulisannya.
B. Saran
1. Sebaiknya semua saran yang diberikan oleh pembaca agar bisa direvisi oleh
penulis nantinya, selebihnya buku ini sudah cukup bagus dan menarik untuk
dibaca. Pembahasannya juga bisa dijadikan bahan pembelajaran bagi
pendidik/guru biologi.
A. Identitas Jurnal yang Direview
Judul Jurnal : Struktur Anatomi Akar, Batang dan Daun Citrus
(Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle, Citrus madurensis Lour, Citrus nobilis
L. var. macrocarpa) di Kalimantan Barat
Nama Jurnal : Jurnal Protobiont
Edisi Terbit : 2022
Penulis : Nurul Khasanah, Mukarlina, Zulfa Zakiah
Penerbit : Universitas Tanjungpura
Nomor ISSN : 2338-7874
Alamat Situs : STRUKTUR ANATOMI AKAR, BATANG DAN
DAUN Citrus (Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle, Citrus madurensis Lour,
Citrus nobilis L. var. microcarpa) DI KALIMANTAN BARAT | Khasanah |
Protobiont (untan.ac.id)
Hasil dan pembahasan menjelaskan tentang hasil dari suatu penelitian dan
membahas hasil tersebut. Hasil dan pembahasan dalam jurnal "Structural Anatomy of
Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle, Citrus madurensis Lour, and Citrus nobilis L.
var. microcarpa" adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini membandingkan struktur anatomi akar, batang, dan daun dari
tiga jenis jeruk, yaitu Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle, Citrus madurensis
Lour, dan Citrus nobilis L. var. microcarpa di Kalimantan Barat.
2. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan dalam struktur anatomi tiga jenis
jeruk, seperti ketebalan lapisan korteks, jaringan epidermis, dan jaringan
palisade.
3. Indeks stomata tertinggi terlihat pada C. aurantifolia 25,8% diikuti oleh C.
madurensis 24,68% sedangkan C. nobilis 23,68% memiliki indeks stomata
terendah.
4. Perbedaan indeks stomata diduga disebabkan oleh perbedaan genetik pada
masing-masing spesies dan faktor lingkungan seperti intensitas cahaya, suhu,
kelembaban, ketersediaan kesuburan air dan tanah di suatu tempat
pertumbuhan.
5. Hasil pengukuran menunjukkan adanya perbedaan pada rerata ketebalan
lapisan pada sayatan melintang daun jeruk. Rerata ketebalan sel epidermis
tertinggi terdapat pada C. nobilis
Hasil dan pembahasan ini menyoroti perbedaan dalam struktur anatomi akar,
batang, dan daun dari tiga jenis jeruk di Kalimantan Barat, serta pengaruh faktor
genetik dan lingkungan terhadap indeks stomata dan struktur anatomi jeruk
b. Kekurangan Jurnal
Selain kelebihan, jurnal ini juga memiliki kekurangannya. Berikut
kekurangan jurnal ini:
1. Jarangnya jenis jeruk yang diperiksa: Penelitian ini hanya mengajukan
tiga jenis jeruk yang banyak dibudi di Kalimantan Barat, Indonesia,
yaitu Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle, C. madurensis Lour, dan
C. nobilis L. var. macrocarpa. Jadi, informasi mengenai struktur
anatomi lainnya jenis jeruk mungkin tidak mencakup semua jenis
jeruk yang ada di Indonesia.
2. Fokus pada struktur anatomi: Penelitian ini berkaitan dengan struktur
anatomi akar, batang, dan daun jeruk, dan tidak mengajukan informasi
mengenai struktur anatomi internal atau jaringan pembuluh.
3. Penggunaan metode parafin: Penelitian ini menggunakan metode
parafin untuk membuat preparat batang dan daun jeruk menggali
struktur anatomi yang lebih detail. Meskipun metode parafin
merupakan pendekatan yang umum digunakan dalam penelitian
mikroskopis, penelitian ini tidak menggambarkan penggunaan metode
lainnya, seperti penggunaan histologi atau transmitting electron
microscopy (TEM), yang juga dapat digunakan untuk menggali
struktur anatomi yang lebih detail.
4. Keterbatasan analisis: Penelitian ini menggunakan beberapa metode
analisis, seperti pengukuran sayatan, untuk mengukur ketebalan
lapisan jaringan. Namun, penelitian ini tidak menggambarkan
penggunaan metode analisis lainnya, seperti analisis statistik atau
korrelasi, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan
antara variabel-variabel yang berbeda dalam penelitian.
5. Pengaruh lingkungan: Penelitian ini menyoroti pengaruh lingkungan,
seperti intensitas cahaya, suhu, kelembahan, dan ketersediaan
kesuburan air dan tanah, pada struktur anatomi jeruk. Namun,
penelitian ini tidak menggambarkan pengaruh lingkungan yang lebih
mendalam, seperti pengaruh kelembaban udara, pengaruhan
polinizator, atau pengaruh lingkungan genetik pada spesies jeruk.
b. Saran
Berdasarkan jurnal tersebut, beberapa saran untuk penelitian ini meliputi:
1. Penggunaan metode analisis lainnya: Penelitian ini menggunakan
metode parafin untuk membuat preparat batang dan daun jeruk
menggali struktur anatomi yang lebih detail. Saran ini adalah untuk
menggunakan metode analisis lainnya, seperti penggunaan histologi
atau transmitting electron microscopy (TEM), yang juga dapat
digunakan untuk menggali struktur anatomi yang lebih detail.
2. Penggunaan referensi yang lebih luas: Jurnal ini hanya mengutip
beberapa referensi yang terkait dengan penelitian ini. Saran ini adalah
untuk menggunakan metode analisis lainnya dan lebih banyak
referensi yang terkait dengan penelitian ini untuk mendukung temuan
penelitian.
3. Penggunaan sampel yang lebih luas: Penelitian ini hanya mengajukan
tiga jenis jeruk yang banyak dibudi di Kalimantan Barat, Indonesia,
yaitu Citrus aurantifolia (Cristm.) Swingle, C. madurensis Lour, dan
C. nobilis L. var. microcarpa. Saran ini adalah untuk menggunakan
sampel yang lebih luas dari berbagai jenis jeruk yang ada di Indonesia.
4. Penggunaan metode lainnya untuk mengumpulkan data: Penelitian ini
menggunakan metode parafin untuk membuat preparat batang dan
daun jeruk menggali struktur anatomi yang lebih detail. Saran ini
adalah untuk menggunakan metode lainnya untuk mengumpulkan
data, seperti penggunaan transskrip siap, micro-CT, atau tomografi
elektronik, yang dapat memberikan informasi lebih mendalam tentang
struktur anatomi jeruk.
5. Penggunaan model pembelajaran dalam: Penelitian ini menggunakan
metode parafin untuk membuat preparat batang dan daun jeruk
menggali struktur anatomi yang lebih detail. Saran ini adalah untuk
menggunakan model pembelajaran dalam, seperti penggunaan model
3D atau simulasi komputer, untuk membantu dalam visualisasi dan
pemahaman struktur anatomi yang lebih kompleks.