Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

BIOMEDIK DASAR

“Pengantar Biokimia”

Dosen Pengampu :

Ns. Grace C Sipasulta, M.Kep.Sp.Kep.Mat

Disusun oleh :

Dwi Eprilia Purnama Putri

P07220119117

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KELAS C


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN
KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
TAHUN AJARAN

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Tuhan Yang Maha Esa Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya bisa
menyusun makalah yang berjudul “Pengantar Biokimia” ini tepat pada
waktunya. Saya menyadari bahwa materi yang disajikan dalam tulisan ini
merupakan perpaduan dari berbagai referensi yang kami dapatkan, baik darai
media cetak maupun media elektronik lainnya. Saya selaku penyusun beharap
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat berupa ilmu pengetahuan kepada
mahasiswa-mahasiwa lain. Oleh karena itu, saya sampaikan kepada pembaca
bahwa dalam makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Dengan
demikian, kami sangat mengharapkan kritik, saran,serta tanggapan yang
sifatnya membangun.

Balikpapan, 11 Agustus 2019

Penyusun

i|Makalah Pengantar Biokimia


DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………...……………………...i

Daftar isi………………………………………...………………………………ii

BAB I :
PENDAHULUAN……………………………………………………...1

A. Latar Belakang………………………………………………………………
1
B. Tujuan……………………………………………………………………….1

BAB II : TINJAUAN TEORI………………………...…………………………


2

A. Biologi Sel………………………..…………………………………………2
B. Genetika dan Silsilah Keluarga serta
Simbol………………………………..8
C. Andrologi Dasar…………………………………………………………...15
D. Kelainan Seks/ Variasi Seks Manusia…………………………….
………..27

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………..29

A. Kesimpulan……………………………………………………………...…29

DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………….30

ii | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Biokimia berasal dari kata “bios” yaitu hidup atau hayati dan
“chemios” yaitu kimia atau senyawa organik. Biokimia memiliki arti
ilmu kimia hayati. Biokimia adalah ilmu yang berhubungan dengan
berbagai molekul di dalam sel atau organisme hidup sekaligus dengan
reaksi kimianya. Ilmu biokimia mempelajari tetang macam-macam
molekul yang ada di dalam sel makhluk hidup dan organisme dan
reaksi-reaksi kimia yang terjadi diantara molekul-molekul tersebut. Ilmu
biokimia merupakan campuran antara ilmu kimia dan ilmu biologi.
Kehidupan di dunia ini tergantng pada reaksi biokimianya.
Reaksi biokimianya yang harmonis dalam tubuh menyebabkan kondisi
tubuh sehat, sebaliknya penyakit mencerminkan abnormalitas
biomolekul, reaksi biokimia atau proses biokimia.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami materi-materi
biokimia, dan manfaat biokimia bagi kehidupan.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiwa dapat mengetahui serta memahami tentang biologi
sel, genetika dan silsilah keluarga, andrologi dasar, dan kelainan
seks atau variasi seks manusia.

1|Makalah Pengantar Biokimia


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Biologi Sel

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah")
adalah ilmu yang mempelajari sel. Mahluk hidup seluler baik yang bersel
tunggal (unicellular) maupun yang bersel banyak (multicellular)
berdasarkan pada beberapa sifatnya, antara lain ada tidaknya sistem
endomembran, dikelompokkan dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan
sel eukariotik. Sel prokariotik, merupakan tipe sel yang tidak memiliki
sistem endomembran sehingga sel tipe ini memiliki materi inti yang tidak
dibatasi oleh sistem membran, tidak memiliki organel yang dibatasi oleh
sistem membran. Sel prokariotik terdapat pada bakteri dan ganggang biru.

Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang memiliki sistem


endomembran. Pada sel eukariotik, inti tampak jelas karena dibatasi oleh
sistem membran. Pada sel ini, sitoplasma memiliki berbagai jenis organel
seperti antara lain: badan Golgi, retikulum endoplasma (RE), kloroplas
(kuhusus pada tumbuhan), mitokondria, badan mikro, dan lisosom.

1. Struktur dan Fungsi Sel Prokariotik

Bakteri merupakan salah satu contoh organisme yang memiliki sel


tipe prokariotik. Bakteri memiliki ukuran (panjang) berkisar antara 0,15
– 15μ. Struktur sel bakteri terdiri dari bagian luar sebagai penutup sel
dan sitoplasma.

2|Makalah Pengantar Biokimia


Bagian luar sel bakteri terdiri dari kapsula, dinding sel, dan
membran plasma. Kapsula yaitu bagian yang paling luar berupa lendir
yang berfungsi untuk melindungi sel. Bahan kimia pembangun kapsula
adalah polisakarida. Dinding sel terdiri dari berbagai bahan seperti
karbohidrat, protein, dan beberapa garam anorganik serta berbagai asam
amino. Berdasarkan struktur dinding selnya bakteri dikelompokkan
menjadi bakteri Gram negatif dan Gram positif.

3|Makalah Pengantar Biokimia


Fungsi dinding sel yaitu sebagai pelindung, mengatur pertukaran zat
dan reproduksi. Sedangkan membran dalam merupakan bagian penutup
yang paling dalam. Membran plasma bakteri mengadung enzim oksida
dan respirasi. Fungsinya serupa dengan fungsi mitokondria pada sel
eukariotik. Membran plasma pada bakteri membentuk lipatan-lipatan
yang berlapis-lapis. Lipatan ini disebut desmosom. Sedangkan membran
plasma membentuk lipatan ke arah dalam disebut mesosom. Fungsi
mesosom yaitu untuk respirasi dan sekresi dan menerima DNA pada
saat konjugasi.
Sitoplasma yang merupakan bagian dalam sel bakteri, berbentuk
koloid yang agak padat yang mengandung butiran-butiran protein,
glikogen, lemak dan berbagai jenis bahan lainnya. Pada sitoplasma sel
bakteri tidak ditemukan organel-organel yang memiliki sistem
endomembrane. Sedangkan ribosom banyak ditemukan pada sitoplasma
bakteri. Materi genetik bakteri berupa DNA atau kromosom bakteri atau
genophore terdapat dalam sitoplasma, di daerah inti yang tidak dibatasi
oleh sistem membran, yang disebut nucleoid.

2. Struktur dan Fungsi Sel Eukariotik


Sel eukariotik merupakan sel yang memiliki sistem endomembran.
Sel tipe ini secara struktural memiliki sejumlah organel pada
sitoplasmanya. Organel tersebut memiliki fungsi yang sangat khas yang
berkaitan satu dengan yang lainnya dan berperan penting untuk
menyokong fungsi sel. Organisme yang memiliki tipe sel ini antara lain
hewan, tumbuhan, dan jamur baik multiseluler maupun yang uniseluler.
el eukariotik pada tumbuhan sedikit berbeda dengan pada hewan.
Pada sel hewan, pada bagian luar sel tidak ditemukan adanya dinding
sel, sebaliknya pada tumbuhan dan jamur ditemukan adanya dinding sel.
Walaupun demikian dinding sel tumbuhan dan sel jamur secara kimiawi
berbeda penyusunnya. Pada jamur didominasi oleh chitin sedangkan
pada tumbuhan selulosa. Pada tumbuhan ditemukan adanya organel

4|Makalah Pengantar Biokimia


kloroplas sedangkan pada jamur dan hewan tidak ditemukan. Selain
perbedaan tersebut pada dasarnya baik sel hewan, tumbuhan, dan jamur
memiliki struktur yang serupa.

Gambar: Sel Hewan

5|Makalah Pengantar Biokimia


Gambar: Sel Tumbuhan

Membran sel tersusun oleh lipoprotein. Membran sel membatasi


segala kegiatan yang terjadi di dalam sel sehingga tidak mudah
terganggu oleh pengaruh dari luar. Karena fungsi ini, membran sel
bersifat 'selektif permeabel', dapat menentukan bahan-bahan tertentu
saja yang bisa masuk ke dan keluar dari sel. Pada sel tumbuhan,
membran sel dalam keadaan normal melekat pada dinding sel akibat
tekanan turgor dari dalam sel.

Sitoplasma merupakan zat yang terdapat di antara inti sel dan


membran plasma. Bagian sitoplasma yang tidak termasuk organel
disebut dengan sitosol, biasanya berupa hasil metabolisme sel atau
substansi yang dimakan sel, misalnya butir-butir sekret; cadangan
makanan seperti lemak, karbohidrat, dan protein; kristal dan pigmen.

6|Makalah Pengantar Biokimia


Selain itu juga ditemukan adanya vakuola, pada hewan biasanya relatif
kecil. Sedangkan pada tumbuhan relatif lebih besar, dan bila sel sudah
tua sel didominasi oleh vakuola. Vakuola pada tumbuhan berfungsi
antara lain tempat penyimpanan cadangan makanan.

Retikulum endoplasma merupakan membran lipoprotein pada


sitoplasma yang terdapat antara membran inti dan membran sitoplasma.
Ada dua macam RE. RE ganuler (RE kasar) bila pada permukaan
membran RE ini menempel ribosom. RE halus atau non granuler bila
pada membran RE tidak ada ribosom.Fungsi organel ini memproses
lebih lanjut protein, lipid atau bahan lainnya yang akan disekresikan
sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan keperluannya.

Badan Golgi adalah organel yang dihubungkan dengan fungsi


ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini banyak dijumpai pada organ tubuh
yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal.Badan Golgi
berfungsi menghasilkan sekret berupa butiran getah, lisosom primer,
menyimpan protein dan enzim yang akan disekresikan. Pada sel
tumbuhan badan Golgi disebut diktiosom. Organel ini menerima bahan,
diolah dan akan disekresikan, dari RE.

Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola dan ukuran
diameternya kurang lebih 500nm. Lisosom mengandung enzim yang
berfungsi untuk mencernakan bahan makanan yang masuk ke dalam sel
baik secara pinositis (makanannya berupa cairan) maupun secara
fagositis (makannya berupa padat).

Ribosom merupakan komponen penting di dalam sel. Ukurannya


berkisar 20-25 nm. Ribosom tersusun dari RNA dan protein, terdiri dari
sub unit besar dan sub unit kecil. Sub unit besar dan sub unit kecil akan
bergabung bila ribosom sedang menjalankan fungsinya yaitu sintesis
protein.

7|Makalah Pengantar Biokimia


Badan mikro dibedakan dua kelas utama, yaitu peroksisom dan
glioksisom. Peroksisom mengandung enzim katalase dan oksidase
terdapat pada hewan dan tumbuhan. Sedangkan glioksisom umum
terdapat pada endosperm biji dan berperan dalam perkecambahan selain
mengandung katalase dan oksidase mengadung sebagian atau seluruh
enzim daur glioksilat. Secara umum badan mikro berfungsi di dalam
mengoksidasi lemak sebagai sumber energi.

Dinding sel. Dinding sel hanya terdapat pada tumbuhan dan jamur.
Fungsi dinding sel yaitu melindungi sitoplasma dan membran
sitoplasma. Inti sel terdiri dari membran inti, nukleoplasma (kariolimp)
dan kromosom, serta nukleolus. Membran inti memisahkan inti sel dan
sitoplasma. Membran inti terdiri atas dua lapisan membran dan pada
daerah-daerah tertentu terdapat pori-pori yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya bahan kimia. Inti sel mengandung nukleoplasma, yaitu
suatu cairan kental berbentuk jeliPada nukleoplasma terdapat benang-
benang kromatin yang tampak jelas pada saat pembelahan sel
membentuk kromosom. Fungsi kromosom yaitu mengontrol aktivitas
hidup sel dan pewarisan sifat-sifat yang diturunkan.

Sitoskeleton merupakan rangka sel.Sitoskleleton terdiri dari 3


macam yaitu : mikrotubul, mikrofilamen, dan filamen intermediet.
Mikrotubul tersusun atas dua molekul protein tubulin yang bergabung
membentuk tabung. Mikrofilamen merupakan filamen protein kecil
yang tersusun atas dua rantai protein aktin yang terpilin menjadi
satu.Filamen intermediet tersusun atas beberapa macam protein yang
mebentuk serat seperti kabel.

B. Genetika dan Silsilah Keluarga serta Simbol


1. Genetika
Genetika adalah pembelajaran tentang gen, keragaman genetik,
dan hereditas pada organsime hidup. Genetika dibagi menjadi
beberapa sub bidang seperti epigenetik, dan populasi genetik.

8|Makalah Pengantar Biokimia


Organisme yang dipelajari meliputi bakteri, tanaman, hewan dan
manusia. Secara umum, bidang genetika (baik genetika klasik atau
genetika molekuler) berusaha menjelaskan 3 poin utama yaitu:
 Bahan Genetik: material pembawa informasi atau gen dalam
DNA organisme yang diwariskan.
 Ekspresi Genetik: bagaimana suatu informasi atau gen
diekspresikan oleh organisme.
 Pewarisan Genetik: Bagaimana suatu informasi tersebut
dipindahkan atau diwariskan dari suatu organisme ke
organisme lainnya.

Proses kerja genetik adalah kombinasi dari lingkungan suatu


organisme dan kode genetik yang terkandung dalam organisme
tersebut.

Genetika Mendelian

Pada tahun 1856, Mendel memulai proyek riset untuk


menginvestigai alur dalam keturunan. Mendel mempelajari warisan
dari 7 kacang yang mempunyai sifat berbeda, yaitu tinggi, warna
daun, warna biji, dan bentuk biji. Untuk melakukannya, Mendel
membentuk galur kacang polong dengan 2 perbedaan sifat, seperti
tanaman pendek dengan tanaman tinggi.

Berdasarkan dari alur yang dia teliti, data yang diambil, dan
analisis matematikanya, Mendel mengajukan model keturunan yaitu:

 Karakteristik seperi warna bunga, tinggi tanaman, dan


bentuk biji dikendalikan oleh sepasang faktor pewaris yang
datang dari versi berbeda.
 Satu versi dari faktor (bentuk dominan) bisa
menyembunyikan kehadiran dari versi lain (bentuk resesif).

9|Makalah Pengantar Biokimia


 2 pasangan faktor dipisahkan selama produksi gamet, seperti
setia gamet (sperma atau telur) secara acak hanya menerima
satu faktor.
 Faktor yang mengendalikan karakteristik-karakteristik yang
berbeda diwariskan secara independen ke yang lainnya.

Hukum Segregasi Mendel

Menurut hukum segregasi, hanya satu dari dua salinan gen yang
hadir di organisme  didistribusikan ke setiap gamet (sel sperma atau
telur) yang diproduksi, dan alokasi salinan gen ini acak. Ketika telur
dan sperma bergabung dalam pembuahan, mereka akan membentuk
organisme baru, yang genotipnya terdiri dari alel yang terkandung
dalam gamet.

Uji Persilangan

Uji persilangan atau test cross dilakukan untuk menentukan


apakah suatu organisme adalah heterozigot (Yy) atau homozigot
(YY). Atau dengan kata lain, uji persilangan dilakukan untuk
mengetahui genotipe suatu organisme menggunakan fenotipe
dominan.

Pada uji persilangan ini, organisme dengan fenotip dominan


disilangkan dengan organisme yang homozigotnya resesif
(contohnya biji hijau). Jika organisme dengan fenotip dominan
adalah homozigot, maka semua dari turunan F1 akan mendapatkan
alel dominan dari tetuanya, menjadi heterozigot, dan menunjukkan
fenotip dominan.

Jika organisme dengan fenotip dominan adalah heterozigot,


maka turunan F1 menjadi setengah heterozigot (fenotip dominan)
dan setengah homozigot resesif (fenotip resesif).

Hukum Berpasangan Bebas

10 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
Hukum berpasangan bebas Mendel (Mendel’s law of
independent assortment) menyatakan bahwa alel dari dua atau lebih
gen yang berbeda dipilih ke dalam gamet secara independen dari
yang lainnya. Dengan kata lain, Alel yang gamet terima dari satu
gen tidak mempengaruhi alel yang diterima dari gen lain.

Variasi Hukum Mendel Yang Melibatkan Gen – Gen Tunggal

Beberapa variasi dari hukum Mendel melibatkan gen-gen


tunggal, yaitu:

 Alel Ganda: Mendel mempelajari hanya dua alel dari gen-gen


kacang polongnya, tetapi di kenyataannya, suatu populasi
sering mempunyai alel yang banyak dari suatu gen.
 Dominansi Tidak Lengkap: Dua alel mungkin memproduksi
fenotip menengah ketika keduanya tampil, dari pada satu
fenotip penuh.
 Kodominansi: Dua alel mungkin secara simultan
diekspresikan ketika keduanya tampil, dari pada satu fenotip
penuh.
 Pleiotropi: Beberapa gen mempengaruhi beberapa
karakteristik yang berbeda, tidak hanya satu karakteristik.
 Alel Mematikan: Beberapa gen mempunyai alel yang
mencegah kemampuan bertahan hidup ketika homozigot atau
heterozigot.

Variasi Yang Melibatkan Beberapa Gen

Variasi lain dari hukum Mendel melibatkan interaksi antara


pasangan (atau banyak) gen. Beberapa karakteristik dikendalikan
oleh lebih dari satu gen, dan ketika dua gen mempengaruhi proses
yang sama, mereka bisa berinteraksi dengan satu sama lainnya
dalam cara yang bervariasi. Contohnya adalah:

11 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
 Gen komplementer: Alel resesif dari dua gen berbeda
mungkin akan memberikan fenotipe (karakteristik) yang
sama.
 Epistasis: Alel dari satu gen mungkin menyembunyikan alel
dari gen lain.

Sebagai tambahan, beberapa pasang gen terletak dekat dengan


satu sama lainnya pada kromosom dan secara genetik tertaut,
artinya mereka tidak berpasangan secara bebas.

Rekayasa Genetika

Rekayasa genetika adalah proses menyisipkan DNA baru secara


manual kepada suatu organisme. Sering juga disebut modifikasi
genetika, adalah manipulasi secara langsung dari gen organsime
menggunakan bioteknologi. Organisme yang dihasilkan
disebut genetically modified organism (GMO). GMO pertama
adalah bakteri yang dihasilkan pada tahun 1973 dan tikus pada tahun
1974. Tujuannya adalah untuk menambah satu atau beberapa sifat
baru yang tidak ditemukan pada organisme itu.

Rekayasa genetik bekerja dengan cara mengambil gen dari satu


organisme dan memasukkannya ke organisme lain, dengan tujuan
organisme penerima gen agar bisa mengekspresikan sifat yang
dikode oleh gen tersebut. Proses rekayasa genetika secara umum
adalah sebagai berikut:

 Pertama, mencari organisme yang secara alamiah


mengandung sifat yang diinginkan.
 Mengekstrasi DNA dari organisme tersebut.
 Gen yang diinginkan tersebut harus ditempatkan dan disalin
dari ribuan gen yang diekstrak. Hal ini disebut kloning gen.
 Gen kemungkinan dimodifikasi sedikit agar mampu bekerja
dengan baik pada organisme penerima.

12 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
 Gen baru, disebut transgen, dimasukkan ke dalam sel
organisme penerima. Hal ini disebut transformasi. Teknik
transformasi paling umum yaitu menggunakan bakteri yang
secara alamiah dan genetik merekayasa tanaman
menggunakan DNA nya sendiri. Transgen ini dimasukkan ke
bakteri, yang kemudian dimasukkan ke dalam sel organisme
penerima. Teknik lainnya adalah gene gun method, yaitu
menembak partikel emas mikroskopik yang dibungkus
dengan salinan transgen ke dalam sel organisme penerima.
Dengan teknik-teknik ini, perekayasa genetik tidak
mempunyai kendali di mana atau apakah transgen telah
masuk ke dalam genom. Sebagai hasilnya, dibutuhkan
ratusan percobaan untuk membuat beberapa organisme
transgenik.
 Setelah organisme transgenik diciptakan, organisme
diperkenalkan ke lingkungan luar menggunakan teknik
pemuliaan. Jadi, rekayasa genetik tidak menggantikan
kebutuhan teknik pemuliaan, rekayasa genetik hanya
menambah cara untuk menambah sifat baru ke dalam suatu
populasi.

Perbandingan dengan Teknik Permuliaan

Meskipun tujuan utama dari rekayasa genetik dan pemuliaan


adalah untuk meningkatkan sifat suatu organisme, ada beberapa
perbedaan kunci di antara keduanya. Jika rekayasa genetik
memindahkan gen secara manual dari suatu organisme ke organisme
lain, pemuliaan memindahkan gen lewat cara perkawinan atau
persilangan organisme dengan harapan akan menghasilkan
keturunan dengan kombinasi sifat yang diinginkan.

Pro dan Kontra

13 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
Ada beberapa kontroversi yang mengelilingi topik ini, sebagian
adalah mitos belaka, sebagian lagi menimbulkan masalah yang
valid.

 Labeling, hanya sedikit orang yang menyadari produk GMO


di pasaran karena industri makanan tidak memberi label pada
produk tersebut karena takut konsumen tidak mau membeli
produknya. Meskipun dengan berpuluhan tahun penelitian,
tidak ada bukti kuat bahwa produk GMO lebih bahaya untuk
kita dari pada produk biasa.
 Resiko Kesehatan, ada juga kekhawatiran tentang gen yang
dimasukkan ke dalam makanan GMO bisa menyebabkan
“sesuatu yang tidak diinginkan”. Contohnya, bisa saja
modifikasi gen ini mengubah laju pertumbuhan atau
metabolisme organisme. Ada juga kekhawatiran tentang
makanan GM mungkin menyebabkan alergi baru pada
manusia, atau mentransfer gen resisten antibiotik ke bakteri
yang secara alami ditemukan di usus kita.

2. Silsilah Keluarga
Silsilah keluarga adalah suatu bagan yang menampilkan
hubungan keluarga dalam suatu struktur pohon. Silsilah keluarga
mempelajari pola pewarisan sifat pada manusia terutama tentang
penyakit menurun yang mempunyai kendala tersendiri. Pada
dasarnya, penyakit dapat diturunkan karena gen dari orang tuanya,
penyakit dengan bawaan gen tersebut tidak bisa dihindari untuk
tidak bisa diturunkan ke generasi selanjutnya, karena yang terlibat
adalah gen dari induk. Oleh karena itu, untuk mempelajari pola
pewarisan sifat terutama kelainan dan penyakit bawaan, sering kali
dilakukan dengan cara analisis peta silsilah (pedigree). Melalui peta
silsilah, seorang ahli genetik dapat:
 Memprediksi gen yang menyebabkan suatu kelainan genetic.

14 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
 Menjelaskan pada suatu pasangan tentang seberapa jauh
resiko memperoleh keturunan yang akan menderita kelainan
genetik.
 Memberikan gambaran yang jelas pada suatu pasangan
tentang beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
menghindari atau meminimalkan timbulnya resiko kelainan
genetik pada keturunannya.

Adapun simbol-simbol yang lazim digunakan dalam peta


silsilah, yakni sebagai berikut:

C. Andrologi Dasar

15 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
Andrologi berasal dari bahasa Yunani “andros” yang berarti laki-
laki. Andrologi adalah spesialisasi medis yang berhubungan dengan
sistem reproduksi dan sistem urine pria. Andrologi sudah dipelajari
sejak akhir 1960-an. Andrologi dibagi menjadi beberapa bagian antara
lain:
1. Infertilitas Pria
Menurut the Practice Committee of the American Society for
Reproductive Medicine (ASRM), infertilitas didefinisikan sebagai
suatu kegagalan untuk mencapai kehamilan setelah satu tahun
melakukan hubungan seksual secara regular tanpa menggunakan alat
kontrasepsi (Wein et al., 2012).
Secara garis besar infertilitas dapat dibagi dua yaitu (Al-Haija,
2011) :
 Infertilitas primer: merupakan suatu keadaan dimana pria
(suami) tidak pernah menghamili wanita (istri) meskipun
telah melakukan hubungan seksual secara teratur selama >12
bulan secara teratur tanpa kontrasepsi.
 Infertilitas sekunder: merupakan suatu keadaan dimana pria
(suami) pernah menghamili wanita (istri) tetapi kemudian
tidak mampu menghamili lagi wanita (istri) meskipun telah
melakukan hubungan seksual secara teratur selama >12
bulan secara teratur tanpa kontrasepsi.

Terdapat tiga faktor yang menjadi indikator penting dalam


memberikan informasi tentang fertilitas suatu pasangan di masa
yang akan datang yaitu adanya hubungan seksual secara teratur,
lamanya berusaha, tidak menggunakan kontrasepsi.

Penyebab yang mendasari infertilitas pria dikelompokkan


menjadi 3 faktor yaitu:

 Faktor pre testikular, yaitu kondisi-kondisi di luar testis


dan mempengaruhi proses spermatogenesis. Kelainan

16 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
endokrin (hormonal). Kurang lebih 2% dari infertilitas
pria disebabkan karena adanya kelainan endokrin antara
lain berupa:
a) Kelainan hipotalamus: defisiensi gonadotropin
(Sindrom Kallmann), defisiensi LH, defisiensi
FSH, sindrom hipogonadotropik kongenital.
Adanya kelainan pada hipotalamus menyebabkan
tidak adanya sekresi hormonal yang berperan
penting dalam spermatogenesis sehingga
menginduksi keadaan infertil.
b) Kelainan hipofisis: insufisiensi hipofisis (tumor,
proses infiltrat, operasi, radiasi),
hiperprolaktinemia, hormon eksogen (kelebihan
estrogen-androgen, kelebihan glukokortikoid,
hipertirod dan hipotiroid) dan defisiensi hormon
pertumbuhan (growth hormone) menyebabkan
gangguan spermatogenesis.
 Faktor testikular
a) Kelainan kromosom. Sebagai contoh pada
penderita sindroma Klinefelter, terjadi
penambahan kromosom X, testis tidak berfungsi
dengan baik, sehingga spermatogenesis tidak
terjadi.
b) Varikokel, yaitu terjadinya dilatasi dari pleksus
pampiriformis vena skrotum yang mengakibatkan
terjadinya gangguan vaskularisasi testis yang
akan mengganggu proses spermatogenesis.
c) Gonadotoksin (radiasi, obat).
d) Adanya trauma, torsi, peradangan.
e) Penyakit sistemik ( gagal ginjal, gagal hati, dan
anemia sel sabit).

17 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
f) Tumor.
g) Kriptorkismus. Hampir 9% infertilitas pria
disebabkan karena kriptorkismus (testis tidak
turun pada skrotum).
h) Idiopatik. Hampir 25%-50% infertilitas pria tidak
teridentifikasi penyebabnya.
 Faktor post testikular, kelainan pada jalur reproduksi
termasuk epididimis, vas deferens, dan duktus
ejakulatorius.
a) Obstruksi traktus ejakulatorius: disebabkan
karena adanya blokade kongenital, ketiadaan vas
deferens kongenital (CAVD), obstruksi
epididimis idiopatik, penyakit ginjal polikistik,
blokade didapat (vasektomi, infeksi), blokade
fungsional (perlukaan saraf simpatis,
farmakologi).
b) Gangguan fungsi sperma atau motilitas: sindrom
immotil silia, defek maturasi, infertilitas
imunologik, infeksi).Pada reaksi imunologi, dapat
ditemukan antibodi sperma pada semen pria fertil
dan infertil.Imunologi didiagnosis menyebabkan
infertilitas pria saat 50% atau lebih spermatozoa
yang motil yang dilapisi oleh antibodi
sperma.Antibodi sperma ditemukan pada 3-7%
pria infertil dan antibodi ini dapat merusak fungsi
sperma dan menyebabkan infertilitas pada
beberapa pria (Al-Haija, 2011).
c) Gangguan koitus: impotensi, hipospadia, waktu
dan frekuensi koitus.
Berbagai hal telah diketahui menjadi faktor resiko infertilitas
pria, yaitu:

18 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
 Usia
Usia memegang peranan penting dalam fertilitas.
Puncak umur kehamilan terjadi pada usia 34 tahun untuk
pria dan wanita dan kemudian setelah usia 35 tahun akan
menurun secara signifikan. Penelitian telah menunjukkan
bahwa level testosteron darah akan menurun seiring
bertambahnya usia dan resiko pria untuk menjadi infertil
2 kali lipat lebih besar pada usia di atas 35 tahun
dibandingkan dengan pria di bawah 25 tahun dan 5 kali
lipat pada usia di atas 45 tahun.
 Obesitas
Sebuah studi di Amerika Serikat menginvestigasi
petani dan istri mereka menunjukkan bahwa peningkatan
10 kg berat badan dapat menurunkan fertilitas sekitar
10% dan efek terbesar pada pria dengan indeks massa
tubuh (IMT) lebih dari 32. Hal ini disebabkan karena
terjadi penurunan jumlah sperma motil normal secara
signifikan pada pria tersebut (Al-Haija, 2011).
 Alkohol
Mengonsumsi alkohol dapat merusak aksi HPG
dan berpengaruh pada spermatogenesis sehingga
menurunkan kualitas sperma (Carrell ed., 2013).
 Paparan dalam pekerjaan
Studi di Lebanon menunjukkan bahwa paparan
lingkungan pekerjaan sangat berbahaya terhadap fisik
dan bahan kimianya yang dihubungkan dengan
peningkatan resiko infertilitas pria.
 Olahraga
Terdapat banyak keuntungan yang didapat dari
berolahraga secara teratur. Namun, studi terbaru
menunjukkan bahwa olahraga berat jangka panjang dapat

19 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
mempengaruhi kualitas parameter semen dan dapat
menurunkan jumlah testosteron total.
 Laptop dan telepon seluler
Pemaparan jangka panjang pada laptop dapat
meningkatkan suhu skrotum dan berdampak negatif pada
parameter sperma. Lebih lanjut, penggunaan telepon
seluler juga berdampak negatif pada infertilitas pria yaitu
menurunkan jumlah sperma yang hidup secara paralel
pada setiap kali terpapar telepon seluler dan juga
berhubungan dengan durasi menggunakan telepon seluler
tersebut.
 Stres
Hubungan antara stres dengan infertilitas juga
diperhitungkan. Pria di bawah tekanan stres pada hasil
pemeriksaan analisa semen menunjukkan terjadi
penurunan yang signifikan pada parameter spermaHal ini
dikaitkan dengan penurunan level testosteron yang
menyebabkan kegagalan spermatogenesis dan akhirnya
berpengaruh pada jumlah, motilitas, dan morfologi
sperma (Carrell ed., 2013).

2. Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi adalah ketidakmampuan mencapai atau
mempertahankan ereksi penis untuk melakukan senggama yang
memuaskan. Definisi dari disfungsi ereksi tersebut tidak
berhubungan dengan pancapaian klimaks saat senggama atau
orgasme. Disfungsi ereksi disebabkan beberapa faktor, diantaranya:
 Stres
Tidak mudah untuk mendapatkan mood ketika
pria kewalahan oleh tanggung jawab di tempat kerja dan
rumah. Mengatasi stres dengan membuat perubahan gaya

20 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
hidup yang meningkatkan kesejahteraan dan relaksasi,
seperti berolahraga secara teratur, cukup tidur, dan
mencari bantuan profesional jika diperlukan.
 Marah
Kemarahan dapat membuat darah mengalir ke
wajah pria, tetapi tidak ke satu tempat yang pria
butuhkan ketika pria ingin berhubungan seks. Kemarahan
terpendam atau tidak benar dalam mengekspresikan
kemarahan dapat berkontribusi untuk masalah kinerja di
kamar tidur.
 Kecemasan
Khawatir bahwa pria tidak akan dapat melakukan
performa yang baik tempat tidur dapat membuat lebih
sulit bagi pria untuk melakukan hal itu. Kecemasan dari
bagian lain di kehidupan pria juga dapat meluas ke kamar
tidur. Semua kekhawatiran itu dapat membuat pria takut
dan menghindari keintiman, yang dapat menjadi suatu
lingkaran setan pada kehidupan seks dan hubungan pria.
 Kegemukan
Berat badan ekstra pada tubuh pria dapat
memengaruhi kinerja seksual pria, dan bukan sekadar
menurunkan kepercayaan diri pria. Pria obesitas
memiliki tingkat hormon testosteron laki-laki yang lebih
rendah, padahal hormon tersebut penting untuk gairah
seksual dan ereksi. Kelebihan berat badan juga terkait
dengan hipertensi dan pengerasan pembuluh darah yang
dapat mengurangi aliran darah ke penis.
 Pemikiran negatif
Bila tidak menyukai apa yang pria lihat di cermin
ketika bercermin, pria pun akan menganggap pasangan
tidak akan menyukainya. Citra diri negatif dapat

21 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
membuat pria tersebut khawatir tidak hanya tentang
bagaimana melihat dirinya, tetapi juga seberapa baik pria
akan tampil di tempat tidur. Kecemasan kinerja dapat
membuat pria terlalu cemas untuk bahkan mencoba
memulai seks.
 Libido rendah
Libido adalah keinginan untuk melakukan hubungan
seks. Libido rendah tidak sama dengan disfungsi ereksi,
tetapi banyak faktor yang sama yang menahan ereksi
juga dapat meredam keinginan pria pada seks. Rendah
diri, stres, kecemasan, dan beberapa obat-obatan semua
bisa mengurangi gairah seks pria. Ketika semua
kekhawatiran mereka terikat dengan bercinta, minat pria
pada seks dapat turun juga.
 Penyakit tertentu
Banyak kondisi kesehatan berbeda dapat memengaruhi
saraf, otot, atau aliran darah yang dibutuhkan untuk
ereksi. diabetes, tekanan darah tinggi, pengerasan arteri,
cedera saraf tulang belakang, dan multipel sklerosis
dapat berkontribusi terhadap terjadinya disfungsi ereksi.
Operasi untuk prostat dan masalah kandung kemih juga
dapat mempengaruhi saraf dan pembuluh darah yang
mengontrol ereksi.

Gejala utama seorang pria yang mengalami disfungsi meliputi


sulitnya penis mencapai ereksi, sulitnya penis bertahan di posisi
ereksi, serta penurunan gairah seksual. Gejala disfungsi ereksi
mungkin termasuk persisten, di antaranya:

 Kesulitan mendapatkan ereksi.

 Kesulitan menjaga ereksi.

22 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
 Hasrat seksual berkurang.

3. Hipogonatropik Hipogonadisme
Hipogonadisme adalah kondisi pada pria dimana testis tidak
dapat memproduksi hormon testosteron yang memadai.
Hipogonadisme bisa dialami sejak janin berkembang di perut,
sebelum masa puber, atau saat dewasa.
Hipogonadisme dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipogonadisme
primer dan hipogonadisme sekunder. Pada hipogonadisme primer
testis mengalami kelainan, kadar testoteron rendah disertai
meningkatnya hormon gonadotropik. Kondisi ini disebut dengan
hipogonadotropik-hipogonadisme.
Sementara pada hipogonadisme sekunder, kelenjar hipofisis di
otak yang mengalami gangguan. Pada kasus ini kadar hormon
testosteron dan hormon gonadotropik berada pada tingkat yang
rendah. Kondisi ini disebut hipogonadisme-hipogonadotropik dan
mengakibatkan beberapa penyakit kronis, seperti tumor hipofisis,
penyakit-penyakit kritis, serta kondisi pascaradiasi.
Selain menurunkan libido dan DE, hipogonadisme juga bisa
mengakibatkan infertilitas karena adanya masalah produksi sperma
di dalam testis.

Penyebab

a) Hipogonadisme primer terjadi akibat adanya masalah pada


testis.
 Infeksi pada testis
 Testis yang tidak turun
 Trauma pada testis akibat dikebiri atau kecelakaan
 Komplikasi penyakit gondongan
 Sindrom Klinefelter
 Pengobatan kanker

23 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
 Radang buah zakar
 Hemokromatosis
b) Hipogonadisme sekunder terjadi karena adanya gangguan
pada kelenjar hipotalamus atau pituitari, yakni bagian otak
yang berfungsi mengantarkan sinyal pada testis untuk
memproduksi testosteron.
 Sindrom Kallmann
 HIV/AIDS
 Penuaan
 Obesitas
 Tumor
 Penggunaan obat-obatan tertentu
 Penyakit peradangan seperti sarkoidosis, histiositosis dan
TBC
Gejala
a) Hipogonadisme yang terjadi selama perkembangan janin
 Muncul alat kelamin wanita.
 Pada pria alat kelaminnya berbentuk kurang sempurna.
 Alat kelamin tidak jelas antara wanita atau pria.
b) Hipogonadisme yang terjadi saat puber
 Suara kurang mendalam
 Massa otot menurun
 Pertumbuhan rambut terganggu
 Kaki dan lengan tumbuh berlebihan
 Munculnya jaringan payudara
 Pertumbuhan penis dan testikel terganggu
c) Hipogonadisme yang terjadi saat dewasa
 Mandul
 Disfungsi ereksi
 Susah konsentrasi

24 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
 Kelelahan
 Penurunan gairah seksual
 Hilangnya massa tulang
 Rambut tubuh seperti jambang menurun
 Munculnya jaringan payudara
4. KB Pria
Upaya pengontrolan kehamilan bukan hanya tanggung jawab
wanita namun juga pria. Metode KB pria yang sering dilakukan
antara lain:
 Kondom
Kondom memang salah satu jenis alat kontrasepsi
pria yang paling banyak digunakan. Para ahli
berpendapat bahwa kemungkinan untuk hamil menjadi
semakin kecil saat menggunakan kondom. Kondom tak
hanya berfungsi mencegah kehamilan saja, tapi juga
dapat membantu mencegah  penyakit kelamin yang
menular.
 Obat Kontrasepsi
Tak hanya bagi wanita saja, kini telah ditemukan
obat kontrasepsi untuk pria. Dengan cara menghambat
kecepatan sperma ketika mengejar sel telur, sehingga
kecil kemungkinan wanita hamil ketika berhubungan.
Meski bentuknya suntikan atau pil KB namun
harganya ternyata masih cukup mahal. Selain itu, obat ini
diharuskan untuk dikonsumsi tepat waktu. Bila anjuran
tersebut tidak diikuti, maka khasiat obat tidak akan
bekerja. Dengan kata lain, kehamilan akan tetap terjadi
saat berhubungan seksual.
 Pull Out
Istilah pull out atau senggama terputus berupa
ejakulasi di luar merupakan salah satu metode alami

25 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
yang banyak digunakan para pria yang malas
menggunakan kondom.
Meski tidak membuang sperma didalam vagina
terbilang cukup ampuh guna menunda kehamilan, namun
tetap saja metode ini memungkinkan untuk tertularnya
penyakit kelamin karena tetap ada kontak antara kedua
organ intim.
 Ultrasonografi

Teknik ini merupakan sebuah metode yang


dilakukan guna menurunkan kecepatan sperma  ketika
mengejar sel telur. Sayangnya, hingga saat ini belum ada
kepastian apakah metode ini cukup aman dilakukan pada
manusia karena selama ini biasanya dilakukan uji coba
pada binatang. Sebab jika tidak mampu dikontrol, sperma
malah bisa mati seluruhnya dan pria pun terancam
mandul.

 Vasektomi

Menurut penelitian, inilah kontrasepsi yang


paling aman dan efektif. Namun demikian, ini
merupakan metode kontrasepsi permanen yang membuat
pria tak mampu membuahi sel telur wanita selama
seumur hidupnya.

Vsektomi adalah cara memutus saluran yang


mengalirkan sperma dari testis ke alat kelamin dimana
hal ini biasanya hanya dilakukan pada mereka yang
benar-benar tak ingin lagi memiliki anak.

5. Male Aging

26 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
Proses penuaan tidak hanya mempengaruhi organ seperti mata,
kulit, gigi, berat badan, atau otak yang berfungsi untuk menyimpan
ingatan saja. Namun ternyata seksualitas juga dipengaruhi oleh
aspek penuaan. Gairah seksual menurun, disfungsi ereksi terjadi,
dan bisa berujung kepada gangguan mental.

D. Kelainan Seks/ Variasi Seks Manusia

Gangguan psikoseksual dalam dunia psikologi lebih sering dikenal


sebagai parafilia. Parafilia adalah gangguan kejiwaan pada ketertarikan
hal seksual yang di luar kebiasaan. Biasanya, penderita memuaskan
fantasi seksualitasnya dengan melibatkan benda mati, kekerasan, bahkan
pelecehan. Berikut ini adalah contoh-contoh psikoseksual atau parafilia:

1. Sexual Fetishism

Gangguan psikoseksual yang pertama adalah sexual fetishism, yaitu


orang yang mempunyai ketertarikan seksual dengan benda-benda mati
yang spesifik. Contohnya seperti tertarik dengan pohon yang berbatang
besar, buah-buahan, atau bahkan alat transportasi.

2. Ederasinisme

Pengidap ederasinisme akan merasa terpuaskan secara seksual saat


ia mencabik dan menyakiti alat kelaminnya sendiri. Fantasi seksual
penderita akan semakin tinggi jika merasakan sakit yang lebih parah.

3. Sadomasokisme

Sadomasokisme hampir mirip dengan ederasinisme, hanya saya


mereka merasa terpuaskan saat berhubungan seks ketika menyakiti
pasangannya. Semakin pasangannya merasa kesakitan mereka merasa
ekspresi kesakitannya tersebut sebagai pembangkit gairah. Biasanya

27 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
penderita Sadomasokisme dilatarbelakangi oleh tindakan kekerasan
seksual di masa lalu.

4. Eksibisionisme

Mungkin kasus ini termasuk yang paling banyak terjadi.


Eksibisionisme adalah bentuk kelainan seksual di mana mereka akan
merasa puas jika memamerkan atau memperlihatkan alat kelamin atau
bagian tubuh lainnya. Perilaku seksual ini bisa terjadi baik laki-laki
ataupun wanita.

Sering mendokumentasikan hubungan seks dan menyebarkan ke


publik, atau berfoto dengan menunjukan payudara atau alat kelamin
termasuk tindakan eksibisionisme.

5. Transvestisme

Transvestisme yaitu seseorang yang tidak memakai pakaian sesuai


dengan jenis kelaminnya. Laki-laki yang memakai pakaian wanita
begitupun sebaliknya. Transvestisme selalu merasa terpuaskan
seksualitasnya saat memakai baju lawan jenis dan akan merasa tidak
puas jika tidak menggunakannya.

6. Hypersexual

Hypersexual adalah kondisi saat seseorang yang merasa kecanduan


dengan hubungan seks. Penderita merasa sangat terobsesi dengan
hubungan seks, dan jika tidak bisa melampiaskan nafsu seksualnya ia
akan merasa sangat frustasi dan tidak berdaya. Ada beberapa orang yang
menyadari hal ini terjadi pada dirinya, tapi mereka tidak tahu bagaimana
untuk menghentikannya. Penyakit kelainan seksual ini bisa
disembuhkan asal ada niat yang kuat dari penderita, tetapi sebelumnya
sangat perlu berkonsultasi dengan psikolog secara rutin.

28 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Biokimia adalah ilmu yang berhubungan dengan berbagai molekul


di dalam sel atau organisme hidup sekaligus dengan reaksi kimianya.

Biologi sel adalah ilmu yang mempelajari sel. Sel dikelompokkan


dalam dua tipe sel, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
prokariotik merupakan tipe sel yang tidak memiliki sistem
endomembran. Sedangkan sel eukariotik merupakan tipe sel yang
memiliki sistem endomembran.

Genetika adalah pembelajaran tentang gen, keragaman genetik, dan


hereditas pada organsime hidup. Secara umum, bidang genetika
menjelaskan 3 poin utama yaitu bahan genetic, ekspresi genetik, dan
pewarisan genetik.

Silsilah keluarga mempelajari pola pewarisan sifat pada manusia


terutama tentang penyakit menurun yang mempunyai kendala tersendiri.

Andrologi adalah spesialisasi medis yang berhubungan dengan


sistem reproduksi dan sistem urine pria. Andrologi dibagi menjadi
beberapa bagian antara lain, infertilitas pria, disfungsi ereksi,
hipogonadotropik hypogonadism, dan KB pria serta male aging.

29 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
Parafilia atau kelainan seks adalah gangguan kejiwaan pada
ketertarikan hal seksual yang di luar kebiasaan. Contoh kelainan seks
yaitu, sexual fetishism, ederasinisme, sadomasokisme, eksibisionisme,
transvestisme, dan hypersexual.

DAFTAR PUSTAKA

Dokter Sehat. (2013, 26 April). Hipogonadisme. Dikutip 11 Agustus


2019 dari Dokter Sehat: https://doktersehat.com/hipogonadisme/

Dosen Biologi. (2017, 8 Mei). Pengertian Genetika: Hukum, Uji


Persilangan, dan Variasi. Dikutip 10 Agustus 2019 dari Dosen Biologi:
https://dosenbiologi.com/biologi-dasar/pengertian-genetika

Dosen Biologi. (2017, 29 April). Rekayasa Genetika : Konsep,


Langkah, Perbandingan dan Pro Kontra. Dikutip 10 Agustus 2019 dari
Dosen Biologi: https://dosenbiologi.com/makhluk-hidup/rekayasa-
genetika

Grace. (2014, 19 Mei). BAB II Tinjauan Pustaka Infertilias pada Pria.


Dikutip 11 Agustus 2019 dari USU:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41150/Chapter
%20II;jsessionid=370449F5F57F85246D60A6C2B2CE291C?
sequence=4

Orami. (2018, 28 Oktober). Ini 6 Kelainan Perilaku Seksual yang


Mungkin Belum Kita Ketahui. Dikutip 11 Agustus 2019 dari Orami:
https://parenting.orami.co.id/magazine/kelainan-perilaku-seksual-yang-
mungkin-belum-kita-tahu

Orami. (2018, 15 Mei). 5 Alat Kontrasepsi untuk Pria, Termasuk Pil


dan Suntik KB. Dikutip 11 Agustus 2019 dari Orami:

30 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a
https://parenting.orami.co.id/magazine/5-alat-kontrasepsi-untuk-pria-
termasuk-pil-dan-suntik-kb

Penny, Ursula. (2018, 3 Juli). Disfungsi Ereksi. Dikutip 11 Agustus


2019 dari Dokter Sehat: https://doktersehat.com/disfungsi-ereksi/

Rismayanthi, Cerika. (2013, 3 September). Pengantar Biokimia. Dikutip


9 Agustus 2019 dari Staff New UNY:
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132318122/pendidikan/BAHAN+AJA
R+PENGANTAR-BIOKIMIA.pdf

Saefudin. (2010, 10 Mei). Struktur dan Fungsi Sel. Dikutip 9 Agustus


2019 dari File UPI:
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/19630701
1988031-SAEFUDIN/Biologi_sel_PLPG.pdf

Wardani, A. M. (2014, 9 Juli). Hereditas Pada Manusia: Bahan Ajar


Lampiran. Dikutip 10 Agstus 2019 dari Scribd:
https://www.scribd.com/doc/233160142/Bahan-Ajar-Hereditas-Pada-
Manusia-2

Washudi, H. 2015. Modul 2 Fisika dan Biologi Genetika Dasar. Jakarta:


Pusat Pendidikan dan Penelitian Tenaga Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia.

Washudi, H. 2015. Modul 1 Fisika dan Biologi Konsep Biologi. Jakarta:


Pusat Pendidikan dan Penelitian Tenaga Kesehatan Badan
Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia.

31 | M a k a l a h P e n g a n t a r B i o k i m i a

Anda mungkin juga menyukai