Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MIKROBIOLOGI FARMASI TERAPAN

SIFAT-SIFAT BIOLOGI, BIOKIMIA, FISIOLOGI, DAN BAGIAN-BAGIAN MIKROORGANISME YANG BERHUBUNGAN DENGAN BIDANG FARMASI

OLEH:

KELOMPOK I FARMASI A ASTUTI AYU TRY SARTIKA HAMDANA HASRIANI JURUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

SAMATA-GOWA

2013
KATA PENGANTAR
Tim penulis memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul Sifat-sifat Biologi, Biokimia, Fisiologi, dan Bagian-bagian Mikroorganisme yang Berhubungan dengan Bidang Farmasi dapat diselesaikan, Alhamdulillah dengan tepat waktu. Tim penulis mengucapkan terimakasih atas segala bantuan teman-teman dan dosen pembimbing mata kuliah Mikrobiologi Farmasi Terapan yang telah memberikan arahan, sehingga makalah ini dapat kami susun dan selesaikan dengan baik. Tim penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penyusunan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kami berharap, semoga makalah Farmasi UIN Alauddin Makassar. yang sederhana ini dapat memberi sumbangan pemikiran tersendiri bagi para pembaca khususnya bagi mahasiswa

Samata, 8 Mei 2013

Tim Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan BAB II PEMBAHASAN A. Sifat Biologi, Biokimia, dan Fisiologi Mikroorganisme B. Bagian-bagian Mikroorganisme yang Berhubungan dengan Bidang Farmasi BAB III KESIMPULAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroorganisme adalah makhluk hidup berukuran mikro yang tidak dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang. Mikroorganisme pertama kali dikenal dan diketahui setelah ditemukannya mikroskop oleh Anthony van Leeuwehock pada tahun 1677. Sejak saat itu, mulai banyak diketahui berbagai jenis mikroorganisme. Dan dengan semakin berkembangnya mikroskop serta semakin canggihnya teknologi mikroskop, penemuan berbagai jenis mikroorganisme semakin berkembang dengan berbagai karakteristik dan sifatsifatnya yang khas. Mikroorganisme tidak hanya diketahui sebatas keberadaannya saja, tetapi mikroorganisme telah dipelajari dan didalami mengenai berbagai sifat biologi dan kimianya secara molekuler. Sifat biologi mencakup klasifikasi mikroorganisme dengan penggabungan mikroorganisme yang memiliki sifat serta hubungan kekerabatan yang dekat dalam satu kelompok sehingga mempermudah kita untuk mempelajarinya. Adapun sifat biokimia mikroorganisme berhubungan dengan aktivitas kimia dan senyawa-senyawa yang dihasilkannya. Sifat fisiologi berhubungan dengan strukturnya secara molekuler. Mikroorganisme banyak dikembangkan untuk meneliti berbagai penyebab penyakit serta penemuan-penemuan menakjubkan dalam pemanfaatannya di bidang kesehatan terutama farmasi sebagai antibiotik maupun penerapan dalam bioteknologi untuk rekayasa genetik sehingga diperoleh substansi kimia maupun biologi seperti insulin yang diproduksi secara besar-besaran. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, dalam makalah ini akan dibahas mengenai berbagai sifat-sifat mikroorganisme mencakup sifat biologi, biokimia, fisiologi, dan bagian-bagian dari mikroorganisme yang dapat diterapkan dalam farmasi seperti mekanisme kerja antibiotik dan antimikroba lain dalam menghambat dan membunuh mikroorganisme patogen.

BAB II PEMBAHASAN

Mikrobiologi adalah imu yang mempelajari tentang makhuk hidup yang kecil yaitu semua makhluk yang tidak dapat dilihat langsung dengan mata telanjang. Makhluk hidup yang kecil tersebut dapat berupa hewan atau tumbuhan. Mikroorganisme dapat digolongkan atas 3 golongan besar: 1. Eukariotik a. b. c. Protozoa Algae Fungi, kapang (jamur) bersifat mutiseluler Yaest = ragi, khamir yang bersifat uniseluler d. Mixomycetes

2. Prokariotik a. b. Bacteria; bakteri, kuman Blu Green Bacteria (bakteri = ganggang hijau biru)

3. Virus

A. Sifat-sifat biologi, biokimia dan fisiologi mikroorganisme 1. Bakteri a. Bentuk sel bakteri Pada dasarnya ada tiga bentuk dasar sel bakteri, yaitu

1) Bulat (Coccus) Bentuk bulat pada bakteri ada beberapa tipe yaitu: a) Mikrokokus (micrococcus), bulat satu-satu b) Diplokokus (diplococcus), bulat dua-dua c) Tetrakokus (tetracoccus, gaffkya), bulat bergandengan empatempat d) Sarsina (sarcina), bergandengan deapan e) Stafiokokus (staphylococcus), bulat seperti buah anggur f) Streptokokus (streptococcus), bulat bergandengan seperti rantai

2) Batang (Bacillus) 3) Lengkung, bentuk ini dapat dibedakan atas 2 yaitu: a) Lengkungannya lebih besar dari setengah lingkaran disebut bentuk spiral (spirillium) b) Lengkungannya kurang dari setengah lingkaran disebut bentuk koma (coma, vibrio)

Bentuk-bentuk bakteri b. Ukuran Bakteri mempunyai ukuran yang kecil, dalam ukuran micron yaitu 0,001 mm, ukuran tersebut seringkali dipengaruhi oleh: umur bakteri, perubahan lingkungan dan cara pewarnaan bakteri.

c. Susunan anatomi bakteri

1) Dinding sel Dinding sel mikroorganisme adalah merupakan bagian dari sel yang berfungsi terutama untuk memberi bentuk dan kekuatan atau

perlindungan terhadap sel, mengatur pertukaran zat-zat dari dan ke dalam sel yang terletak antara kapsul dengan membrane sitoplasma. Tebal dinding sel antara 10-23 nanomikron. Beratnya kira-kira 20% dari berat kering sel bakteri, susunan membran sel sitoplasma, dinding sel dan kapsul pada bakteri. Susunan kimia dari dinding sel bakteri terutama terdiri atas makromolekul yang disebut peptidoglikan; murein; mukokompleks; mukopeptida. Peptidoglikan tersebut terdiri atas monomer-monomer

tetrapeptidoglikan (glukan). Tetrapeptida glukan tersebut terdiri atas dua zat gula amino dan beberapa asam amino. Pada bakteri gram negatif terjadi ikatan antara asam amino Dalanin dengan asam meso diamino pimelat, yaitu terjadi langsung dengan gugus karboksil dari D-alanin dengna gugus amino (NH2) dari asam meso diamino pimelat. Sedangkan pada bakteri gram positif ada sedikit perbedaan, paling tidak ada tiga macam bnetuk ikatan yang telah diketahui yaitu kemungkinannya dapat: a) Pada ikatan peptide yang mengikat kedua rantai peptidoglukan yang mengandung satu asam amino tambahan, disebut D-alanin b) Ikatan yang melintang (jembatan penta glisina) mengandung lima asam amino, biasanya glisina, tetapi sering juga dapat berupa asam amino serin atau alanin, maka disebut penta glisina c) Ikatan antara rantai-rantai peptigoglukan mempunyai komposisi yang sama dengan tetrapeptida Berdasarkan atas pewarnaan Gram, bakteri dapat dibedakan atas dua kelompok besar yaitu: 1. Bakteri gram positif

2. Bakteri gram negatif Kedua kelompok tersebut mempunyai susunan kimia yang berbeda, yaitu: a. Dinding sel bakteri gram negatif susunannya lebih rumit dibandingkan dengan bakteri gram positif b. Dibanding bakteri gram positif tersusun atas satu lapis saja yaitu lapisan peptidoglukan yang relatif tebal. Sedangkna dinding sel bakteri gram negatif mempunyai dua lapisan dinding sel yaitu lapisan luar yang tersusun atas lipopolisakarida dan protein, dan lapisan dalam tersusun atas lapisan peptidoglukan yang lebih tipis daripada bakteri gram positif c. Pada bakteri gram negative diduga hanya tersusun atas satu lapisan molekul, sedangkan bakteri gram positif banyak lapisan polimer peptidoglukannya.

2.

Membran Membran adalah sel yang selaput yang

sitoplasma sitoplasma bagian dari merupakan

membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di bawah dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengna dinding sel.

Fungsi dari membran sitoplasma adalah a. Sebagai membran selektif yang mengatur gradient osmosis dan transfor larutan makanan b. Mengorganisir sintesa dinding sel c. Tempat pengikatan dan pemisahan DNA selama pembelahan sel d. Tempat berlangsungnya sebagian proses bioenergi e. Tempat pelekatan pangkal flagella 3. Cairan sel/sitoplasma Di dalam cairan sitoplasma (sel) mengandung konstituen yang dapat larut dan komponen structural yang dikelilingi oleh membran sitoplasma. Sitoplasma termasuk daerah (nukleoid) terdiri 80% air, asam nukleat, protein, karbohidrat, lipida, ion anorganik dan berbagai senyawa dengan bobot molekul yang rendah, juga ditemukan ribosom. 4. Ribosom Ribosom merupakan bagian dari sel yang berfungsi sebagai tempat pembuatan protein yang terdiri kurang dari lebih 60% rRNA dan 40% protein . Dengan diameter kurang lebih 20 nm dengan tetapan sedimentasi 70S. Ribosom terdiri atas 2 bagian yaitu bagian

10

besar(23 S rRNA dan 50 % protein ribosom) dan bagian kecil (16 S rRNA dan kurang lebih 20% protein ribosom). 5. Nukleotida Bakteri tidak mempunyai inti sejati, tetapi bagian sel yang merupakan inti disebut nukleoid. Pada nukleoid ditemukan adanya DNA yang tunggal dan merupakan benang-benang yang sirkular atau berupa lingkaran. Di dalam nukleoid bakteri tidak ditemukan histon yaitu sejenis protein yang biasa terdapat pada DNA sel eukariotik. 6. Endospora/Spora Sebagian bakteri dapat membentuk struktur khas yang disebut spora (endospora). Spora atau endospora tersebut lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan dibandingkan dengan sel yang membentuknya. Keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan tersebut antara lain: panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zat-zat kimia tertentu. 2. Fungi Secara umum, fungi dapat dibagi atas dua kelompok berdasarkan atas tipe selnya, yaitu: a. Fungi yang bersifat uniseluler (khamir, ragi, yeast) Khamir adalah fungi yang bersel satu, ada beberapa diantaranya bersifat misellium dengan percabangan. Khamir hidupnya sebagai saprofit dan ada pula yang bersifat parasit. Ada beberapa bentuk dari khamir, mulai dari bentuk bulat, elips, batang, seperti buah jeruk, sosis dan lain-lain.

11

Banyak khamir mengubah karbohidrat menjadi alcohol, dan sifat ini telah menyumbangkan sesuatu kepada kenikmatan peradabandengan kegunaannya dalam pembuatanminuman beralkohol (Saccharomyces cerevisiae dan S. carlbergensis). Khamir dapat berkembang biak dengan cara bertunas, pembelahan membentuk spora aseksual, konyugasi atau reproduksi seksual dan secara parthenogenesis. b. Fungi yang bersifat multiseluler (kapang, jamur, cendawan) Jamur pada umumnya adalah organisme yang berbentuk benang, multiseluler, tidak beklorofil dan belum mempunyai diferensiasi dalam jaringannya. Banyak kapang atau jamur digunakan dalam industry fermentasi, seperti pembuatan asam-asam organik, pembuatan antibiotik, alkohol dan sebagainya. B. Bagian-bagian Mikroorganisme yang Berhubungan dengan Bidang Farmasi 1. Dinding sel Selama tahun-tahun terakhir ini dinding sel mikroorganisme mendapat sorotan intensif. Alas an utama perhatian ini adalah bahwa dinding sel itu sangat penting bagi sel mikroorganisme seperti pada bakteri. Dari segi kimia strukturnya tidak sama dengan struktur yang manapun pada jaringan hewan. Oleh karena itu dinding sel menjadi sasaran yang jelas bagi sediaan farmasi seperti beberapa obat untuk menyerang dan membinasakan mikroorganisme (bakteri), tanpa membahayakan inangnya (hewan yang diinfeksi bakteri tersebut). Pada saat mulai disintesanya dinding sel tersebut inilah kerja obat-obat antibiotika yang digunakan dalam pengobatan penyakit. Sebagai contoh adalah beberapa obat seperti golongan dan turunan penisili. Fungsi utama dari dinding sel adalah untuk menyediakan komponen struktural yang kaku dan kuat yang dapat menahan tekanan osmosis yang tinggi yang

12

disebabkan oleh kadar bahan ion anorganik dalam sel. Antibiotik yang menghambat sintesis dinding sel, yaitu fosfomisin dan penisilin 2. Membran sitoplasma membran sitoplasma terletak dibawah dinding sel dan bersifat rapuh, mempunyai sejumlah fungsi: a. pada mikroorganisme aerob membrane ini berfungsi untuk

mengangkut elektron dan proton yang dibebaskan pada saat terjadinya reaksi oksidasi dimana bahan makanan diubah oksigen dalam rangka pembentukan molekul air dan mengubah energi yang dihasilkan dari oksidasi, menjadi energi kimia yang dapat digunakan oleh sel b. Mengandung beberapa enzim yang diperlukan untuk sintesis dan pengangkutan peptidoglikan, asam teikhoat, dan komponen membran luar c. Mengeluarkan enzim hidrolisis ke luar sel d. Menjamin pemisahan material nukleus (DNA) ke sel anak pada saat pembelahan sel e. Mengatur pengangkutan sebagian besar senyawa yang memasuki dan meninggalkan sel. Antibiotik yang mempengaruhi membran sitoplasma, yaitu polimiksin, nistatin dan amfotisin B 3. Kromosom Bagian sel ini juga merupakan sasaran beberapa antibiotika dalam mengganggu kehidupan suatu mikroorganisme. Di dalam kromosom terdapat DNA yang merupakan informasi genetik suatu mikroorganisme. Apabila bagian ini terganggu oleh senyawa-senyawa obat akan menyebabkan terjadinya gangguan dari kehidupan mikroorganisme tersebut. Ada beberapa antibiotik secara khas bereaksi dengan DNA untuk

13

mencegah replikasi atau transkripsinya dengan jelas akan menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel. Antibiotik yang menghambat sintesa asam nukleat, yaitu : mitomisin dan aktinomisin. 4. Ribosom Ribosom adalah bagian dari sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Setiap ribosom terdiri atas dua subunit yang bebas di dalam sel bakteri, yang satu mengendap pada 30-S dan lainnya pada 50-S (S = unit Svedberg dan merupakan ukuran kecepatan partikel dalam medan sentrifugasi). Ada beberapa senyawa obat yang dapat mempengaruhi atau berikatan dengan subunit-subunit tersebut, sehingga pembentukan protein yang fungsional tidak terbentuk sebagaimana mestinya. Antibiotik yang menghambat sintesis protein, yaitu kloramfenikol, antibiotika makrolida, tetrasiklin dan streptomisin.

14

BAB III KESIMPULAN Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme dapat digolongkan dalam tiga golongan besar yaitu eukariotik, prokariotik dan virus. Pada pembahasannya memiliki sifat-sifat yang menjadi ciri khas dari mikroorganisme tersebut meliputi sifat biologi, biokimia dan fisiologi, serta bagian-bagian dari mikroorganisme tersebut memiliki hubungan yang erat dengan dunia farmasi, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan.

15

DAFTAR PUSTAKA

Djide, Natsir, Sartini dkk. 2006. Analisis Mikrobiologi Farmasi. Makassar : Laboratorium Mikrobiologi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Djide, Natsir, Sartini. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi Farmasi. Makassar : LEPHAS http://www.google.com/search gambar sel mikrokokus. 14/06/2013

16

Anda mungkin juga menyukai