Anda di halaman 1dari 34

Struktur sel

HASANAH. S.Si., M.Kes


Cakupan materi

Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang


fisiologi sel sebagai struktural terkecil penyusun mahluk
hidup

• Teori sel
• Struktur sel dan Fungsi normal Sel
• Genetika Sel
Asal mula nama sel
• Robert Hooke (1635-1703) meneliti irisan
tipis gabus melalui mikroskop yang
dirancangnya sendiri.
• Ia melihat suatu kompartemen atau ruang”
yg disebutnya ruang cellulae
(bahasa Latin = ruangan kecil
Fungsi sel

Sel memiliki banyak fungsi, di antaranya menyerap zat gizi dari


makanan, mengubah zat gizi menjadi energi, lalu
memanfaatkan zat gizi tersebut untuk menjalankan fungsi
tubuh.

 Membentuk dan menggunakan energi


 Respirasi
 Reproduksi
 Ekskresi
Struktur dasar Sel

Struktur bagian luar sel : Membran sel dan dinding sel.


Struktur bagian dalam sel : protoplasma yang terbagi
menjadi tiga bagian, yaitu nukleus, sitoplasma, dan
sitoskeleton.
Jenis Sel
Sitoplasma Sel eukariotik adalah bagian sel yang terdiri
dari air, protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan
vitamin. Fungsinya adalah tempat penyimpanan bahan
kimia sel yang penting bagi metabolisme sel.

Fungsi inti sel (nukleus) pada sel eukariotik


adalah mengendalikan dan mengatur seluruh kegiatan
sel. Nukleus bekerja sebagai pembawa informasi genetik,
yaitu kromosom yang akan diturunkan ke generasi
selanjutnya. Kromosom sendiri merupakan struktur yang
terdiri atas DNA dan protein.
KOMPONEN SEL
Sel sebagai unit terkecil dan sebagai suatu kesatuan struktural
terkecil pada mahluk hidup memilki sifat dan keistimewaaan
yaitu :
 Bisa dikembangkan / ditumbuhkan
 Dapat diperbanyak
 Dapat diisolasi
 Dapat dimanipulasi
Struktur Membran plasma sel hewan
NUKLEUS

 Nukleus (Inti sel) dibatasi oleh membran inti,


mengandung benang-benang kromatin dan
nukleolus (anak inti sel). Di dalam nukleus
terdapat kromosom yang berisi DNA dan protein
inti (nukleoprotein) yang mengatur sintesis
protein.
NUKLEUS
CARA SEL
MEMPEROLEH NUTRIEN

 Difussi perpindahan partikel dari konsentrasi tinggi ke rendah.


Baik zat cair, gas dan zat padat molekul-molekulnya mempunyai
kecenderungan untuk menyebar kesegala arah, sampai mencapai
konsentrasi yang sama. Dari ketiga zat tersebut, gaslah yang mudah
berdifusi.

 Osmosis perpindahan pelarut dari konsentrasi tinggi ke


konsentrasi yang lebih rendah melalui membran semipermeable.

 Transport aktif Kemampuan sel untuk mengangkut secara aktif ion


dan molekul ke dan dari cairan ekstrasel untuk didistribusikan ke seluruh
tubuh .
 Endositosis, Suatu mekanisme dimana sel mengangkut bahan dari
cairan ekstra sel ke dalam sel, ialah dengan membungkus bahan
tersebut dengan cara melekukkan sebagian dari membran sel
kearah dalam. Kantung yang terbentuk kemudian melepaskan diri
dari bagian luar membran membentuk vakuola di dalam
protoplasma.

 Eksositosis adalah kebalikan dari endositosis. Pada sel-sel yang


mengeluarkan protein dalam jumlah yang besar, protein tersebut
pertama-tama berkumpul di dalam sebuah kantung yang dilapisi
membran di dalam aparat golgi, yang kemudian bergerak ke
permukaan sel di mana membrannya lalu melekat pada membran
sel dan mengosongkan isinya keluar sel.
Genetika Sel

Konsep dasar genetika


Rekayasa genetik
Genetika golongan darah manusia
Genetika
ilmu yang mempelajari berbagai aspek yang
menyangkut pewarisan sifat dan variasi sifat pada
organisme

Gen berfungsi menumbuhkan dan mengatur berbagai jenis


karakter dalam tubuh baik fisik maupun psikis. Pengaturan
karakteristik ini melalui proses sintesa protein seperti; kulit
dibentuk oleh keratin, otot dari aktin dan miosin, darah dari: Hb,
globulin, dan fibrinogen, jaringan pengikat dari kolagen dan
elastin, tulang dari Ossein, serta tulang rawan dari kondrin.
Materi Genetik

DNA

Bagian dari kromosom yang membawa kode genetik


RNA

Melaksanakan instruksi kode genetik yang dibawa oleh


DNA

Genom
Jumlah seluruh informasi genetik yang terdapat dalam setiap
sel berinti di dalam tubuh
DNA memiliki fungsi pembawa informasi genetik makhluk hidup. Di mana DNA membawa
instruksi bagi pembentukan ciri dan sifat manusia. DNA mengandung semua informasi sifat
manusia
Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah
molekular hingga populasi

• Material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),


• Bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi genetik), dan
• Bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu individu ke
individu yang lain (pewarisan genetik).
Karyotype Diagram

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 XX or XY
Proses pembelahan dan reproduksi sel
 Ada dua proses Pembelahan sel yaitu pembelahan inti sel
 ( karyokinesis ) dan pembelahan sitoplasma ( sitokinesis )
 Ada dua macam pembelahan inti, yaitu pembelahan biasa
( mitosis ) dan pembelahan reduksi ( meiosis )

 Mitosis adalah salah satu bentuk pembelahan sel yang


menjamin bahwa sel-sel anak secara genetik akan identik dengan
sel-sel induknya. Ini melibatkan empat fase, yakni : propase,
metaphase, anaphase dan telofase.

 Miosis adalah jenis pembelahan sel yang berlangsung di sel-sel


reproduktif.
pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu
pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II).
Pembelahan sel
Gametogenesis proses pembentukan gamet
melalui pembelahan miosis, terdiri dr spermatogenesis
dan oogenesis

 Spermatogenesis : Proses pembentukan


spermatozoa/ proses pembelahan miosis untuk
menghasilkan sel kelamin jantan

 Oogenesis : Proses terbentuknya sel telur di dalam


indung telur ( ovarium )”, terdiri atas proses Oogonium ,
Oosit primer, Oosit sekunder lalu menghasilkan ovum
Apakah sel mengalami kematian?

Sel itu sendiri diprogram untuk mati.

 Sel dapat mengalami kematian karena mereka


menjadi tua dan tidak sempurna, keberadaannya
berlebihan dibandingkan kebutuhan jaringan atau
karena adanya kerusakan sel
 Kerusakan sel terjadi karena meningkatnya jumlah
radikal bebas atau menurunnya perubahan
antioksidan
Ada 2 macam kematian sel, yaitu Apoptosis dan Nekrosis.
Apoptosis
Kematian sel secara terprogram , terjadi secara normal selama
proses perkembangan dan penuaan semua jaringan tubuh.
 Apoptosis merupakan mekanisme homeostatis sel untuk
memelihara populasi sel dalam jaringan tubuh dan dalam
mekanisme pertahanan tubuh

Bila sel kehilangan kemampuan untuk


melakukan Apoptosis (misalnya karena mutasi), atau bila inisiatif
untuk melakukan Apoptosis dihambat (oleh virus), sel yang rusak
bisa terus membelah tanpa terbatas, yang akhir-akhirnya dijadikan
kanker.
Nekrosis

Merupakan kondisi cedera pada sel yang mengakibatkan


kematian dini sel-sel dan jaringan hidup. Nekrosis disebabkan
oleh faktor-faktor eksternal seperti infeksi, racun, atau trauma
yang menyebabkan pencernaan komponen-
komponen sel menjadi tidak teratur.

Cedera sel dapat diakibatkan oleh berbagai hal diantaranya


infeksi, trauma, dan racun. Cedera sel juga dapat diakibatkan
kerena faktor internal tubuh yaitu kekurangan nutrisi
sehingga sel menjadi rusak dan kelumpuhan pada sel saraf.
Genetika Golongan Darah Manusia

Karl Landsteiner membedakan darah manusia


menjadi 4 golongan, yaitu golongan darah A,
golongan darah B, golongan darah AB dan
golongan darah O. Penggolongan darah ini
dikenal dengan sistem penggolongan darah ABO,
Prinsip Dasar Penggolongan Darah

 Dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO


dan Rh (Andriyani et al, 2015).
 Faktor yang menentukan golongan darah manusia
berupa antigen yang terdapat pada permukaan luar
sel darah merah disebut Aglutinogen dan adanya zat
anti (antibodi) yang terdapat dalam plasma/serum.
 Antibodi merupakan protein yang mempunyai
struktur immunoglobulin. Contoh: anti A, anti B, dan
anti AB pada sistem ABO disebut sebagai Aglutinin
Pembagian Golongan Darah Manusia

Dasar dari penggumpalan eritrosit dikarenakan


adanya reaksi antigen-antibodi (Suryo, 1997).
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
Gol da A : Memiliki antigen-A tidak memiliki anti-A, melainkan anti-B.
Golda B : Memiliki antigen-B memiliki anti-A. Jika antigen-A bertemu dengan anti-A,
demikian pula antigen-B bertemu dengan anti-B.
Golda AB : Bila serum darah tidak mengandung antibodi sama sekali, maka eritrosit
mengandung antigen-A dan antigen-B.
Golda O : Orang yang tidak memiliki antigen-A maupun antigen-B dalam eritrositnya dan
serum darahnya mengandung anti-A dan anti-B (Suryo, 1997).
Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai