Anda di halaman 1dari 17

KLONING SEL DAN STEM CELL

KELOMPOK 9

1. ELSA DWI SAPUTRI 17032094


2. NENI MUTIA 17032026
Kloning Sel
Kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan
dari bahasa yunani “klon” artinya potongan yang
digunakan untuk memperbanyak sel.
Kloning merupakan sejumlah proses yang dapat
digunakan untuk menghasilkan salinan suatu
kesatuan biologik yang secara genetik identik tanpa
melalui reproduksi seksual.
Kloning sel merupakan sekelompok sel yang identik
dari berbagai sifat genetiknya, yang mana
kesemuanya tersebut berasal dari satu sel.
Di dalam ilmu biologi, kloning adalah proses untuk
menghasilkan populasi individu yang identik secara
genetik, yang terjadi di dalam alam ketika
organisme seperti bakteri, insekta, atau tumbuhan
bereproduksi secara aseksual.

Bioteknologi menjelaskan kloning sebagai proses


untuk menghasilkan salinan fragmen DNA(kloning
molekular), sel (kloning sel), atau organisme
(kloning organisme).
Teknik yang diperkenalkan adalah dengan
menggunakan cincin kloning. Suspensi sel
tunggal yang telah dipapar dengan agen
mutagenik atau obat tertentu ditempatkan pada
pengenceran tinggi untuk menghasilkan koloni-
koloni yang terisolasi. Setiap koloni tumbuh dari
satu sel tunggal. Sel-sel klon dikumpulkan dari
dalam cincin dan dipindahkan untuk
pertumbuhan lanjut.
Kloning sel hewan (Domba
dolly)
1.Suatu sel (sel donor) diseleksi dari sel
kelenjar mammae domba betina berbulu
putih (Finn Dorset) untuk menyediakan
informasi genetis bagi pengklonan.
2. Kemudian sel telur dari domba betina
Blackface (domba betina yang mukanya
berbulu hitam = Scottish Blackface)
dienokulasi dan diletakkan disebelah sel
donor.
3. Satu sampai delapan jam setelah
pengambilan sel telur, kejutan listrik
digunakan untuk menggabungkan dua sel
tadi, pada saat yang sama pertumbuhan dari
suatu embrio mulai diaktifkan.
4.Embrio tadi ditempatkan ke dalam uterus
betina penerima (surrogate mother).
5. Induk betina tersebut selanjutnya akan
mengandung hasil cloning tadi hingga bayinya
siap untuk dilahirkan.
Kloning sel manusia
Usaha untuk menduplikasi manusia,
proses yang dilakukan sejauh ini adalah
memindahkan inti sel somatik donor
(mengandung DNA dan komponen genetik
lengkapnya) ke sel ovum yang telah
diambil seluruh inti selnya.
Kloning manusia pertama di Bahama yang
diberi nama Eve.
Terdapat dua istilah dalam penerapan kloning
bagi manusia, yaitu :
1. Therapeutic cloning adalah jenis kloning yang
sedang dikembangakan oleh manusia di sisi
kedokteran. Terapeutik kloning ini biasa kita
kenal sebagai teknologi sel stem (stem cell).
2. Reproductive cloning adalah teknik klon yang
bertujuan untuk memproduksi manusia yang
sama dengan induknya.
Stem cell
Stem cell (sel punca) adalah sel induk yang dapat
berdeferensial atau dapat merubah diri menjadi berbagai
sel sesuai dengan lingkungan, bisa berubah-ubah
menjadi sel otot, sel endokrin, ephitel, dan lain-lain
kemudian berkembang lagi menjadi stemcell. Stemcell
dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti plasenta,
tali pusat janin, darah, dan sumsum tulang belakang.
Sel Punca adalah Sel primitif yang belum berdiferensiasi
dimana turunan-turunan selnya dapat terdiferensiasi
menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun organ dan
memiliki kemampuan untuk memperbarui sel.
Berdasarkan kemampuannya untuk berdifferensiasi stem cell
dibagi menjadi:
1) Totipotent adalah sel punca yang dapat berdifferensiasi
menjadi semua jenis sel yatu zigot.
2) Pluripotent yaitu stem cells yang dapat berdifferensiasi
menjadi 3 lapisan germinal tetapi tidak dapat menjadi
jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat.
3) Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi
menjadi banyak jenis sel misalnya hemopoetic stem cells
yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai
kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis
sel yang terdapat dalam darah.
4) Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1
jenis sel.
• Perbedaan utama antara sel punca yang dihasilkan
dari sel punca pluripoten dari blastokista dan sel
punca multipoten dari organisme dewasa yaitu
jumlah jenis sel yang berdifferensiasi yang dihasilkan.
Sel punca bertanggung jawab dalam pertumbuhan,
homeostasis dan perbaikan berbagai jaringan.
• Pada jaringan dewasa normal, sel punca dikontrol
dengan integrasi faktor intrinsik (misalnya faktor inti
sel) dan faktor ekstrinsik (melalui growth factor,
stroma dan pengaruh lainnya)
Menurut asalnya sel punca dibedakan menjadi 3
bagian besar yaitu sel punca embrional yang
diperoleh dari blastokista, sel punca
ekstraembrional yang diperoleh dari tali pusat,
plasenta dan cairan amnion serta sel punca
dewasa yang diperoleh dari jaringan dewasa
sesuai dengan jenis jaringan tempat
diperolehnya sel, misalnya sumsum tulang,
darah, lemak maupun kulit.
Berdasarkan sumbernya stem cell dibagi menjadi:
1. Zigot yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum
(fertilisasi)
2. Embrionic stem cells yaitu sel-sel stem yang diperoleh dari
inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri atas
50-150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic
stem cells biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak
dipakai dari IVF (in vitro fertilization). Sel stem ini mempunyai
sifat dapat berkembang biak secara terus menerus dalam
media kultur optimal pada kondisi tertentu dan dapat
diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang
terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron,
hepatosit dan sebagainya.
Fungsi dan peran stem cell
- Mempercepat transportasi nutrisi ke seluruh tubuh.
- Mempercepat metabolisme tubuh.
- Menambah kinerja sel badan.
- Mempercepat penyembuhan luka dan patah tulang.
-Mengetahui proses biologis yaitu perkembangan
organisme dan perkembangan kanker.
- Penemuan dan pengembangan obat baru yaitu
untuk mengetahui efek obat terhadap
berbagai jaringan.
Peran stemcell adalah sebagai berikut:
1. Terapi gen sebagai alat pembawa transgen ke dalam
tubuh pasien dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya
apakah stemcell ini berhasil mengekspresikan gen
tertentu dalam tubuh pasien.
2.  Mengetahui proses biologis yaitu perkembangan
organisme dan perkembangan kanker.
3. Penemuan dan pengembangan obat baru yaitu
untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai
jaringan.
4.  Terapi sel berupa replacement therapy

Anda mungkin juga menyukai