2. NENI MUTIA 17032026 Kloning Sel Kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari bahasa yunani “klon” artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak sel. Kloning merupakan sejumlah proses yang dapat digunakan untuk menghasilkan salinan suatu kesatuan biologik yang secara genetik identik tanpa melalui reproduksi seksual. Kloning sel merupakan sekelompok sel yang identik dari berbagai sifat genetiknya, yang mana kesemuanya tersebut berasal dari satu sel. Di dalam ilmu biologi, kloning adalah proses untuk menghasilkan populasi individu yang identik secara genetik, yang terjadi di dalam alam ketika organisme seperti bakteri, insekta, atau tumbuhan bereproduksi secara aseksual.
Bioteknologi menjelaskan kloning sebagai proses
untuk menghasilkan salinan fragmen DNA(kloning molekular), sel (kloning sel), atau organisme (kloning organisme). Teknik yang diperkenalkan adalah dengan menggunakan cincin kloning. Suspensi sel tunggal yang telah dipapar dengan agen mutagenik atau obat tertentu ditempatkan pada pengenceran tinggi untuk menghasilkan koloni- koloni yang terisolasi. Setiap koloni tumbuh dari satu sel tunggal. Sel-sel klon dikumpulkan dari dalam cincin dan dipindahkan untuk pertumbuhan lanjut. Kloning sel hewan (Domba dolly) 1.Suatu sel (sel donor) diseleksi dari sel kelenjar mammae domba betina berbulu putih (Finn Dorset) untuk menyediakan informasi genetis bagi pengklonan. 2. Kemudian sel telur dari domba betina Blackface (domba betina yang mukanya berbulu hitam = Scottish Blackface) dienokulasi dan diletakkan disebelah sel donor. 3. Satu sampai delapan jam setelah pengambilan sel telur, kejutan listrik digunakan untuk menggabungkan dua sel tadi, pada saat yang sama pertumbuhan dari suatu embrio mulai diaktifkan. 4.Embrio tadi ditempatkan ke dalam uterus betina penerima (surrogate mother). 5. Induk betina tersebut selanjutnya akan mengandung hasil cloning tadi hingga bayinya siap untuk dilahirkan. Kloning sel manusia Usaha untuk menduplikasi manusia, proses yang dilakukan sejauh ini adalah memindahkan inti sel somatik donor (mengandung DNA dan komponen genetik lengkapnya) ke sel ovum yang telah diambil seluruh inti selnya. Kloning manusia pertama di Bahama yang diberi nama Eve. Terdapat dua istilah dalam penerapan kloning bagi manusia, yaitu : 1. Therapeutic cloning adalah jenis kloning yang sedang dikembangakan oleh manusia di sisi kedokteran. Terapeutik kloning ini biasa kita kenal sebagai teknologi sel stem (stem cell). 2. Reproductive cloning adalah teknik klon yang bertujuan untuk memproduksi manusia yang sama dengan induknya. Stem cell Stem cell (sel punca) adalah sel induk yang dapat berdeferensial atau dapat merubah diri menjadi berbagai sel sesuai dengan lingkungan, bisa berubah-ubah menjadi sel otot, sel endokrin, ephitel, dan lain-lain kemudian berkembang lagi menjadi stemcell. Stemcell dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti plasenta, tali pusat janin, darah, dan sumsum tulang belakang. Sel Punca adalah Sel primitif yang belum berdiferensiasi dimana turunan-turunan selnya dapat terdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun organ dan memiliki kemampuan untuk memperbarui sel. Berdasarkan kemampuannya untuk berdifferensiasi stem cell dibagi menjadi: 1) Totipotent adalah sel punca yang dapat berdifferensiasi menjadi semua jenis sel yatu zigot. 2) Pluripotent yaitu stem cells yang dapat berdifferensiasi menjadi 3 lapisan germinal tetapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembrionik seperti plasenta dan tali pusat. 3) Multipotent yaitu stem cell yang dapat berdifferensiasi menjadi banyak jenis sel misalnya hemopoetic stem cells yang terdapat pada sumsum tulang yang mempunyai kemampuan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai jenis sel yang terdapat dalam darah. 4) Unipotent yaitu stem cells yang hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. • Perbedaan utama antara sel punca yang dihasilkan dari sel punca pluripoten dari blastokista dan sel punca multipoten dari organisme dewasa yaitu jumlah jenis sel yang berdifferensiasi yang dihasilkan. Sel punca bertanggung jawab dalam pertumbuhan, homeostasis dan perbaikan berbagai jaringan. • Pada jaringan dewasa normal, sel punca dikontrol dengan integrasi faktor intrinsik (misalnya faktor inti sel) dan faktor ekstrinsik (melalui growth factor, stroma dan pengaruh lainnya) Menurut asalnya sel punca dibedakan menjadi 3 bagian besar yaitu sel punca embrional yang diperoleh dari blastokista, sel punca ekstraembrional yang diperoleh dari tali pusat, plasenta dan cairan amnion serta sel punca dewasa yang diperoleh dari jaringan dewasa sesuai dengan jenis jaringan tempat diperolehnya sel, misalnya sumsum tulang, darah, lemak maupun kulit. Berdasarkan sumbernya stem cell dibagi menjadi: 1. Zigot yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu ovum (fertilisasi) 2. Embrionic stem cells yaitu sel-sel stem yang diperoleh dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang terdiri atas 50-150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cells biasanya didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai dari IVF (in vitro fertilization). Sel stem ini mempunyai sifat dapat berkembang biak secara terus menerus dalam media kultur optimal pada kondisi tertentu dan dapat diarahkan untuk berdifferensiasi menjadi berbagai sel yang terdifferensiasi seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya. Fungsi dan peran stem cell - Mempercepat transportasi nutrisi ke seluruh tubuh. - Mempercepat metabolisme tubuh. - Menambah kinerja sel badan. - Mempercepat penyembuhan luka dan patah tulang. -Mengetahui proses biologis yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker. - Penemuan dan pengembangan obat baru yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan. Peran stemcell adalah sebagai berikut: 1. Terapi gen sebagai alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah stemcell ini berhasil mengekspresikan gen tertentu dalam tubuh pasien. 2. Mengetahui proses biologis yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker. 3. Penemuan dan pengembangan obat baru yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan. 4. Terapi sel berupa replacement therapy