Anda di halaman 1dari 21

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN

Disusun oleh:
Adellaurin Nisa Haqita (02)
Anissa Kinanti Ratih Hayono (06)
Puteri Jasmine (28)

SMA NEGERI 1 PASURUAN


JL. SOEKARNO HATTA NO. 40 KOTA PASURUAN
24 JULI 2019
A. SEL PUNCA (Stem Cell)

Sel punca, sel induk, sel batang (stem cell) merupakan sel yang belum
berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak
jenis sel yang berbeda di dalam tubuh. Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk
mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme. Saat sel punca
terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari
jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.

Saat ini Indonesia telah memiliki dua lembaga yang dapat mengolah sel punca yaitu
Insitute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga dan Kalbe Farma. Sel punca nasional
telah dapat diterapkan pada 20 jenis penyakit, tetapi baru 5 jenis sel punca yang telah dapat
dikembangkan secara massal.

a. Jenis Sel Punca

Jenis sel punca dapat dibedakan menjadi 2, yaitu berdasarkan potensi dan berdasarkan
asalnya (maturasi).
 Berdasarkan potensi

 Sel punca ber-totipotensi (toti=total) adalah sel punca yang memiliki potensi untuk
berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik, dan sel
seksual. Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme baru bila diberikan dukungan
maternal yang memadai. Sel punca bertotipotensi diperoleh dari sel punca embrio, hasil
pembuahan sel telur oleh sel sperma. Contoh: zigot dan morula.
 Sel punca ber-pluripotensi (pluri=jamak) adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi
menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme
baru. Contoh: plasenta dan tali pusat.

 Sel punca ber-multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa
jenis sel dewasa.
 Sel punca ber-unipotensi (uni=tunggal) adalah sel punca yang hanya dapat
menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri
yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel punca.
 Berdasarkan asalnya

Selain berdasarkan potensinya, sel punca juga digolongkan berdasarkan tingkat


maturasinya atau asalnya.

 Sel punca embrionik

Sel punca embrionik adalah sel punca yang didapatkan saat perkembangan individu masih
berada dalam tahap embrio. Sel punca ini terbentuk saat embrio berusia 3-5 hari, yaiutu saat
blastosis akan melakukan tahap implantasi di dinding rahim. Massa sel bagian dalam
mengelompok dan mengandung sel-sel punca embrionik. Sel-sel diisolasi dari massa sel bagian
dalam dan dikultur secara in vitro. Sel punca embrional dapat diarahkan menjadi semua jenis
sel yang dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-
sel ginjal, dan sel-sel lainnya.

 Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells)

Sel germinal/benih (seperti sprema/ovum) embrionik induk/primordial (primordial germ


cells) dan prekursor sel germinal diploid ada sesaat pada embrio sebelum mereka terasosiasi
dengan sel somatik gond dan kemudian menjadi sel germinal. Sel germinal embrionik
manusia/human embryonic germ cells (hEGCs) termasuk sel punca yang berasal dari sel
germinal primordial dari janin berumur 5-9 minggu. Sel punca jenis ini memilki sifat
pluripotensi.

 Sel punca fetal

Sel punca fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin)
seperti sel punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas. Sel punca neural fetal
yang ditemukan pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel
neuron dan sel glial (sel-sel pendukung pada sistem saraf pusat). Darah, plasenta, dan tali pusat
janin kaya akan sel punca hematopoietik fetal. Contoh: otak janin.

 Sel punca dewasa (adult stem cells)

Sel punca dewasa adalah sel punca yang ditemukan diantara sel-sel lainnya yang telah
berdiferensiasi dalm suatu jaringan dewasa. Kemampuan berdiferensiasi sel punca dewasa
lebih rendah dibandingkan sel punca embrionik. Sel punca dewasa mempunyai dua
karakteristik. Karakteristik pertama adalah sel-sel tersebut dapat berproliferasi untuk periode
yang panjang untuk memperbarui diri. Karakteristik kedua, sel-sel tersebut dapat
berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karakteristik morfologi
dan fungsi yang spesial.

1. Sel punca hematopoietik, berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah seperti


eritrosit, trombosit, neitrofil, limsofit B, dan limfosit T.

2. Sel punca mesenkimal, berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan


sel-sel jaringan ikat.
3. Sel punca jaringan saraf (neural), berdiferensiasi menjadi 3 jenis sel saraf utama
(astrosit,oligodendrosit, dan neuron).
4. Sel punca jaringan kulit, berdiferensiasi menjadi keratinosit dan sel-sel lapisan
epidermis kulit.
5. Sel punca jantung, berdiferensiasi menjadi 3 jenis sel jantung utama (endotel,
kardiomiosit, dan sel otot polos).
 Sel punca kanker (cancer stem cells)

Sel punca kanker adalah sel yang mengaktivasi lintasan onkogenik


berupa tumorigenesis yang membuat sel normal mengalami fase inisiasi tumor, namun sel
punca kanker tidak memiliki sifat tumorigenik.] Dari data terakhir, ditemukan keberadaan sel
punca kanker pada berbagai jenis kankerseperti leukimia, kanker payudara, kanker
otak, kanker otak, kanker usus besar dan kanker kulit. Sel punca kanker
pankreas memiliki kluster diferensiasi CD44, CD24 dan epithelial-specific antigen,
selain SDF-1 (stromal cell-derived factor 1)/CXCR4 untuk bermigrasi seperti sel punca
normal, serta ekspresi genetik lebih tinggi dari sel punca normal, seperti gen BMI-
1 dan SHH (Sonic hedgehog) untuk memperbaharui diri.

b. Transplantasi sel punca


 Transplantasi autologus (menggunakan sel punca pasien sendiri, yang dikumpulkan
sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi)
 Transplantasi alogenik (menggunakan sel punca dari donor yang cocok, baik dengan
hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga), atau
 transplantasi singenik (menggunakan sel punca dari saudara kembar identik).

Ada beberapa jenis transplantasi sel punca. Menurut sumbernya transplantasi sel punca
dapat dibagi menjadi:

 Transplantasi sel punca dari sumsum tulang

Sumsum tulang adalah jaringan spons yang terdapat dalam tulang-tulang besar seperti
tulang pinggang, tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk.

Sumsum tulang merupakan sumber yang kaya akan sel punca hematopoietik. Sejak dilakukan
pertama kali kira-kira 30 tahun yang lalu, transplantasi sumsum tulang digunakan sebagai
bagian dari pengobatan leukemia, limfoma jenis tertentu, dan anemia aplastik. Karena teknik
dan angka keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian transplantasi sumsum tulang
sekarang ini semakin meluas.

Pada transplantasi ini prosedur yang dilakukan cukup sederhana, yaitu biasanya dalam
keadaan teranestesi total. Sumsum tulang (sekitar 600 cc) diambil dari tulang panggul donor
dengan bantuan sebuah jarum suntik khusus, kemudian sumsum tulang itu disuntikkan ke
dalam vena resipien. Sumsum tulang donor berpindah dan menyatu di dalam tulang resipien
dan sel-selnya mulai berproliferasi.

Pada akhirnya, jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan
tergantikan dengan sumsum tulang yang baru. Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang
memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan
kemoterapi. Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk
menghasilkan sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap
infeksi. Transplantasi sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6.

Risiko lainnya adalah timbulnya penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru
menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi menyerang sel-sel resipien. Selain itu, risiko
kontaminasi virus lebih tinggi dan prosedur pencarian donor yang memakan waktu lama.

 Transplantasi sel punca darah tepi

Seperti halnya sumsum tulang, peredaran darah tepi merupakan sumber sel punca
walaupun jumlah sel punca yang dikandung tidak sebanyak pada sumsum tulang.Untuk
mendapatkan jumlah sel punca yang jumlahnya mencukupi untuk suatu transplantasi, biasanya
pada donor diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF) untuk menstimulasi sel
punca hematopoietik bergerak dari sumsum tulang ke peredaran darah.

Transplantasi ini dilakukan dengan proses yang disebut aferesis. Jika resipien
membutuhkan sel punca hematopoietik, pada proses ini darah lengkap diambil dari donor dan
sebuah mesin akan memisahkan darah menjadi komponen-komponennya, secara selektif
memisahkan sel punca dan mengembalikan sisa darah ke donor.

Transplantasi sel punca darah tepi pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1986.
Keuntungan transplantasi sel punca darah tepi adalah lebih mudah didapat. Selain itu,
pengambilan sel punca darah tepi tidak menyakitkan dan hanya perlu sekitar 100 cc.
Keuntungan lain, sel punca darah tepi lebih mudah tumbuh. Namun, sel punca darah tepi lebih
rentan, tidak setahan sumsum tulang. Sumsum tulang juga lebih lengkap, selain mengandung
sel punca juga ada jaringan penunjang untuk pertumbuhan sel. Karena itu, transplantasi sel
punca darah tepi tetap perlu dicampur dengan sumsum tulang.

 Transplantasi sel punca darah tali pusat


Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan bahwa darah plasenta manusia mengandung
sel punca yang sama dengan sel punca yang ditemukan dalam sumsum tulang. Karena sel punca
dari sumsum tulang telah berhasil mengobati pasien-pasien dengan penyakit-penyakit kelainan
darah yang mengancam jiwa seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem kekebalan
tubuh, maka para peneliti percaya bahwa mereka juga dapat menggunakan sel punca dari darah
tali pusat untuk menyelamatkan jiwa pasien mereka.

Darah tali pusat mengandung sejumlah sel punca yang bermakna dan memiliki keunggulan
di atas transplantasi sel punca dari sumsum tulang atau dari darah tepi bagi pasien-pasien
tertentu. Transplantasi sel punca dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses
kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa.

Transplantasi sel punca darah tali pusat pertama kali dilakukan di Prancis pada penderita
anemia Fanconi tahun 1988. Pada tahun 1991, darah tali pusat ditransplantasikan pada
penderita Chronic Myelogenous Leukemia. Kedua transplantasi ini berhasil dengan baik.
Sampai saat ini telah dilakukan kira-kira 3.000 transplantasi darah tali pusat.

c. Penggunaan kultur Sel Punca

 Terapi gen pembawa transgen kedalam tubuh pasien, pada sifat self renewing
berupa pemberian stem cells yang mengandung transgen tak perlu dilakukan
berulang-ulang. Dengan terapi gen dapat berdifferensiasi menjadi bermacam-
macam sel sehingga transgen tersebut dapat menetap diberbagai jaringan.

 Penelitian untuk mempelajari proses-proses biologis yang terjadi pada organisma


melalui Pertumbuhan dan perkembangan organisma ,Pertumbuhan dan
perkembangan kanker

 Penelitian untuk menemukan dan mengembangkan obat-obat baru untuk


mengetahui efek obat terhadap berbagai jaringan

d. Terapi menggunakan Sel Punca

Stem cell dapat hidup diluar tubuh manusia sepetri di cawan Petri. manipulasi pada
stem cells ditransplantasikan ke dalam organ tubuh untuk menangani penyakit-penyakit
tertentu tanpa mengganggu organ tubuh.

1. pengobatan leukemia

Pengobatan dengan kemoterapi atau radiasi untuk menghancurkan sel-sel


leukimianya. Setelah itu, akan dilakukan transplantasi sel-sel induk yang sehat
melalui pembuluh darah besar. Sel darah baru berkembang dari sel induk yang
ditransplantasikan. Sel-sel darah baru menggantikan yang dihancurkan oleh
pengobatan. Transplantasi dilakukan di rumah sakit. Sel induk berasal dari diri
pasien sendiri, kembar identik atau donor sel induk yang cocok. Sumbernya adalah
darah ataupun dari sumsum tulang dan darah tali pusar. Dibutuhkan waktu bagi sel-
sel induk yang ditransplantasikan untuk mulai menghasilkan sel darah yang sehat.

2. Terapi sel punca pada hati

Untuk mengobati hati, sel punca diambil dari sumsum tulang atau sel darah.
Pembiakan lalu dilakukan di luar tubuh (in vitro) kemudian dimasukkan kembali ke
dalam tubuh melalui pembuluh arteri hati karena pembuluh ini adalah pemasuk
nutrisi sehingga hasilnya lebih efektif Terapi ini dengan menyuntikan sel punca ke
hati, sel ini bisa menuju ke jaringan yang rusak lalu berubah menjadi sel pembuluh
hati atau organ hati.

3. Terapi sel punca pada jantung

Penderita penyakit jantung sering datang dalam kondisi sudah terjadi kerusakan
irreverseble atau berada amat lanjut sehingga sulit diatasi walaupun dengan terapi
obat-obatan atau juga tindakan operasi dan pemasangan stent. Salah satu kondisi ini
adalah gagal jantung. Alternatif pengobatannya yaitu sel punca. Terapi ini
tujuannya memperbaiki dan meregenerasi jaringan. Dengan demikian bukannya
mengganti jantung yang rusak dengan jantung lain, tetapi diciptakan otot jantung
baru, yang sehat, di jantung yang sudah sakit tersebut

B. KANKER DAN TUMOR


Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh ketidakteraturan perjalanan hormon yang
mengakibatkan tumbuhnya daging pada jaringan tubuh yang normal atau sering dikenal
sebagai tumor ganas. Selain itu gejala ini juga dikenal sebagai neoplasma ganas dan seringkali
ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk:

 tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi batas normal)


 menyerang jaringan biologis di dekatnya.
 bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik,
disebut metastasis.

Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker
membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia. Cabang ilmu kedokteran yang
berhubungan dengan studi, diagnosis, perawatan, dan pencegahan kanker disebut onkologi.

Berdasarkan pertumbuhannya, tumor dapat dibedakan dua jenis, yaitu tumor ganas (maglinant
tumor) dan tumor jinak (benign tumor). Kanker ditandai dengan pembelahan sel yang tidak
terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan lain, baik dengan
pertumbuhan langsung pada jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel
ketempat yang jauh (metastasis).

Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker bisa saja
merupakan gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan lingkungan. Beberapa faktor yang
diduga meningkatkan resiko kanker sebagai berkut.

a. Faktor keturunan (genetik)


Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga, antara lain kanker payudara,
kanker indung telur, kanker kulit, kanker usus besar. Sebagai contoh risiko seorang
wanita terkena kanker akan meningkat 1,5 atau 3 kali jika ibunya atau saudara
perempuannya menderita kanker payudara.
b. Faktor lingkungan
Linkungan berpengaruh cukup besar bagi penyebab timbulnya kanker. Perokok aktif
atau perokok pasif berisiko besar terkena kanker paru-paru, mulut, laring (pita suara),
dan kandung kemih. Sinar ultraviolet dari matahari, radiasi dari sinar rontgen, radiasi
dari pembangkit listrik pembangkit listrik tenaga nuklir, dan radiasi dari ledakan bom
atom, bersifat karsinogenik (menyebabkan mutasi pada DNA).
c. Faktor makanan yang mengandung bahan kimia
Contohnya makanan yang dolah dengan pengasapan, diasamkan, minuman yang
mengandung alkohol, zat kimia pewarna makanan, logam berat seperti merkuri yang
sering terdapat pada bahan makanan laut yang tercemar (ikan, kerang, udang), dan
makanan manis yang diproses secara berlebihan.
d. Virus
Virus yang dicurigai dapat menyebabkan kanker antara lain sebagai berikut.
1. Virus papilloma yang menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis), dicurigai
merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
2. Virus hepatitis B dapat enyebabkan kanker hati.
e. Infeksi
Infeksi yang dapat menyebabkan berkembangnya kanker, antara lain sebagai berikut.
1. Infeksi cacing Clonorchis sinensis dapat menyebabkan kanker pankreas dan saluran
empedu.
2. Infeksi cacing schistosoma sp dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena
terjadi iritasi menahun pada kandung kemih.
f. Gangguan keseimbangan hormonal
Contohnya ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan
progesteron menyebabkan meningkatnya resiko kanker payudara, kanker leher rahim,
dan kanker rahim.
g. Faktor kejiwaan dan emosional
Stress berat dan keadaan yang menimbulkan gangguan emosional dapat menyebabkan
sel menjadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
h. Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang memiliki elktron
bebas. Sumber-sumber radikal bebas, antara lain produk sampingan dari proses
metabolisme dan racun-racun kimiawi dari makanan, minuman, udara yang terpolusi,
dan radiasi sinar ultraviolet dari matahari.
I . Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.
1. Sel punca yang berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan sel-sel
jaringan ikat adalah...
a. Sel punca hematopoietik
b. Sel punca pluripolen
c. Sel punca embrionik
d. Sel punca mesenkimal
e. Sel punca jaringan kulit
2. Teknik transplantasi sel punca digunakan untuk meregenerasi...
a. Sel hati
b. Sel kalenjar
c. DNA
d. Sel pankreas
e. Sel otak
3. Penyakit ini ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan
sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan lain, disebut...
a. Tumor
b. Kanker
c. TBC
d. Hepatitis
e. Aterosklerosis
4. Pertumbuhan langsung pada jaringan yang bersebelahan disebut...
a. Metastasis
b. Multipoten
c. Invasi
d. Internal
e. Transplantasi
5. Sel punca yang bersifat pluripoten adalah...
a. Sel punca neural
b. Sel punca mesenkimal
c. Sel punca dewasa
d. Sel punca hematopoietik
e. Sel punca embrionik
6. Berdasarkan tingkat maturasi, sel punca dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu...
a. Sel punca pluripoten dan multipoten
b. Sel punca hematopoietik
c. Sel punca jaringan kulit dan jantung
d. Sel punca dewasa dan embrionik
e. Sel punca neural dan sel punca dewasa
7. Virus yang dapat menyebabkan kanker prostat adalah...
a. XMRV
b. Polyomavirus
c. Cytomegalovirus
d. Epstein-barr virus
e. Papilloma
8. Berikut ini beberapa tanda dan gejala kanker, kecuali...
a. Darah dalam urin
b. Perubahan yang jelas pada kutil atau tahi lalat
c. Benjolan pada testis atau pada payudara
d. Kejang-kejang
e. Darah pada tinja
9. Infeksi yang dapat menyebabkan kanker kandung kemih adalah...
a. Infeksi cacing clonorchis sinensis
b. Infeksi cacing schistosoma sp.
c. Infeksi cacing ancylostoma duodenale
d. Infeksi cacing necator americanus
e. Infeksi cacing diphyllobothrium
10. Sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin) disebut...
a. Sel punca fetal
b. Sel punca neural
c. Sel punca embrionik
d. Sel germinal
e. Sel punca mesenkimal
11. Yang menyebabkan genitalis adalah virus...
a. Papilloma
b. Ortomyxoviridae
c. Rhabdovirus
d. Paramyxovirus
e. Influenza virus
12. Berikut ini merupakan sel punca yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua
jenis sel, kecuali…
a. sel ekstraembrionik
b. sel embrionik
c. sel somatik
d. sel seksual.
13. Perhatikan gambar berikut ini.

Berdasarkan tingkat maturasinya, gambar tersebut termasuk kedalam jenis sel...


a. Sel punca multipoten
b. Sel punca jaringan kulit
c. Sel punca pluripoten
d. Sel punca dewasa
e. Sel punca embrionik
14. Berikut ini contoh penyakit degeneratif , kecuali...
a. Pengerutan dan pengecilan otak
b. Stroke
c. Gangguan metabolisme insulin
d. Kanker pankreas
e. Infark miokard
15. Secara logis, tidak ada satupun penyakit degeneratif yang tidak dapat diobati. Sel
punca ini bersifat...
a. Karsinogenik
b. Multipoten
c. Hematopoietik
d. Pluripoten
e. Neural
16. Sel punca neural adalah contoh dari...
a. Sel punca kanker
b. Sel punca dewasa
c. Sel punca embrionik
d. Sel punca hematopoietik
e. Sel punca mesenkimal
17. Jaringan (Organ) yang biasa diambil dari donor hidup adalah...
a. Jantung
b. Sumsum tulang
c. Pankreas
d. Sel otak
e. Hati
18. Sifat karsinogenik menyebabkan...
a. Meningkatnya kadar gula
b. Meningkatnya jumlah trombosit
c. Menurunya jumlah eritrosit
d. Mematikan sel kanker
e. Mutasi pada DNA
19. Berdiferensiasi menjadi keratinosit dan sel-sel lapisan epidermis kulit adalah...
a. Sel punca saraf kulit
b. Sel punca jaringan kulit
c. Sel punca dalam kulit
d. Sel punca luar kulit
e. Sel punca permukaan kulit
20. Migrasi sel ketempat yang jauh disebut...
a. Metastasis
b. Mutasi
c. Imigrasi
d. Transinogenik
e. Invasi
21. Sel punca yang telah berdiferensiasi sel β pankreas ditransplantasikan kedalam...
a. Organ lambung
b. Organ jantung
c. Organ ginjal
d. Organ hati
e. Pankreas
22. Tiga lapisan embrional yaitu...
a. Endodrem, triploblastik, ektoderm
b. Endodrem, ektoderm, mesoderm
c. Triploblastik, diploblastik, monoblastik
d. Keratinosit, transinogenik, karsinogenik
e. Monombrio, duombrio, tripombrio
23. Virus hepatitis B dapat menyebabkan...
a. Kanker hati
b. Kanker otak
c. Tumor
d. Kanker pankreas
e. Serangan jantung
24. Sel punca terbentuk saat embrio berusia..
a. 3-5 minggu
b. 3-5 jam
c. 6 hari
d. 1 bulan
e. 4 hari
25. Konsentrasi sel punca dewasa berjumlah...
a. 1:510
b. 1:1010
c. 1:105
d. 1:100
e. 1:110
II. ESSAY
Jawablah pertanyan berikut dengan tepat.
1. Sebutkan dan jelaskan karakteristik sel punca
2. Sebutkan teknik transplantasi sel punca yang digunakan untuk regenerasi sel
oankreas!
3. Apa perbedaan sel punca embrionik dan sel punca dewasa dilihat dari perbedaan sifat!
4. Sebutkan dan jelaskan sel punca dewasa!
5. Mengapa gangguan keseimbangan hormonal dapat menyebabkan kanker?
KUNCI JAWABAN
PILIHAN GANDA
1. B 6. D 11. A 16. B 21. D
2. D 7. A 12. B 17. B 22. B
3. B 8. D 13. D 18. D 23. A
4. C 9. B 14. D 19. C 24. E
5. E 10.A 15. D 20. A 25. C
ESSAY
1. -Belum berdiferensiasi, sehingga belum memiliki bentuk dan fungsi yang spesifik
layaknya sel-sel lain yang menyusun organ tubuh. Populasi sel punca dalam jaringan
dewasa tampak sebagai populasi sel inaktif yang fungsinya baru terlihat dalam waktu
dan kondisi tertentu.
-Mampu memperbanyak diri, yaitu dengan cara bereplikasi untuk menghasilkan sel-
sel yang berkarakteristik sama dengan sel induknya.
-dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu sel. Sel punca bersfat multiploten atau
pluripoten, bergantung pada jenis sel punca tersebut.
2. -sel punca yang akan digunakan untuk regenerasi pankreas dikultur hingga jumlahnya
mencukupi.
- selanjutnya sel punca yang telah tersedia diinjeksikan langsung ke dalam pembuluh
darah atau didiferensasikan terlebih dahulu menjadi sel β pankreas.
3. sel punca embrionik bersifat pluripoten. Dengan sifat tersebut, secara logis tidak ada
satupun penyakit degeneratif yang tidak dapat diobati, sedangkan sel punca dewasa
bersifat multipoten yang berarti hanya mampu berdeferensiasi menjadi beberapa jenis
sel yang segolongan.
4. -sel punca hematopoietik, berdiferensiasi menjadi seluruh sel darah seperti eritrosit,
trombosit, neutrofil, limfosit B, dan limfosit T.
-sel punca jaringan saraf (neural), berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel saraf utama
(astrosit, oligodendrosit, dan neuron).
-sel punca jaringan kulit, berdiferensiasi menjadi keratinosit dan sel-sel lapisan
epidermis kulit.
-sel punca mesenkimal, berdiferensiasi menjadi osteosit, kondrosit, adiposit, dan sel-
sel jaringan ikat.
-sel punca jantung, berdiferensiasi menjadi tiga jenis sel jantung utama (endotel,
kardiomiosit, dan sel oot polos).
5. karena adanya kecenderungan bahwa kelebihanhormon estrogen dan kekurangan
progesteron menyebabkan meningkatnya resiko kanker payudara, kanker leher rahim,
dan kanker rahim.
DAFTAR PUSTAKA

Biologi sel “ sel punca” https://fzahra97.blogspot.com/2015/05/biologi-sel-sel-punca.html


(Diakses pada tanggal 21 Juli 2019)

Irnaningtyas, Istiadi Yossa Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013 yang
disempurnakan. Jakarta: Erlangga

Implementasi Sel Punca Sebagai salah Satu Upaya Meminimalisir Penderita Diabetes Melitus
di Indonesia.https://aguskrisnoblog.wordpress.com/2012/01/13/implementasi-stem-cell-
sebagai-salah-satu-upaya-meminimalisir-penderita-diabetes-melitus-di-indonesia/ (Diakses
pada tanggal 21 Juli 2019)
Mengenal Stem Sel (stem cell) atau sel Punca / sel Induk.
https://wanenoor.blogspot.com/2011/07/mengenal-stem-sel-stem-cell-atau-sel.html#.XTbuK-
gzbIV (Diakses pada tanggal 23 Juli 2019)

Pengertian kanker https://id.wikipedia.org/wiki/Kanker (Diakses pada tanggal 21 Juli 2019)


Pengertian sel punca, jenis sel punca, transplantasi sel punca Pengertian sel punca, jenis sel
punca, transplantasi sel punca https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca (Diakses pada tanggal
23 Juli 2019)
Sel punca, setitik harapan gagal ginjal
https://www.kompasiana.com/oeyjocelinda/59ec3c94c226f9349a12e113/sel-punca-setitik-
harapan-dalam-gagal-ginjal?page=all (Diakses Pada tanggal 23 Juli 2019)

Transplantasi sel punca (stem cells) hematopoietik


https://id.parkwaycancercentre.com/services/haematopoietic-stem-cell-transplant/ (Diakses
pada tanggal 23 Juli 2019)
Transplantasi sel punca https://www.terapisehat.com/2010/08/transplantasi-sel-punca-stem-
cell.html (Diakses pada tanggal 23 Juli 2019)

Anda mungkin juga menyukai