Anda di halaman 1dari 8

Peran Stem Cell pada Pengobatan Penyakit

Helga Karenina Ririmasse


102016158
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan arjuna utara no.6, Jakarta Barat
Helga.2016fk158@civitas.ukrida.ac.id
Abstrak

Penelitian stem cell adalah salah satu cara untuk mengubah keadaan penyakit manusia dengan
cara digunakan memperbaiki jaringan yang rusak atau organ tubuh tertentu. Stem Cell
merupakan tindakan untuk mengganti sel yang rusak, hilang atau kemampuannya berkurang
dengan sel induk yang mempunyai kemampuan berubah menjadi sel yang diperlukan, dengan
memasukan alat pembawa transgen ke dalam tubuh pasien. Stem cell mempunyai beragam jenis
dan memiliki sifat antara lain, kemampuan untuk berdiferensiasi. Aplikasi stem cell salah
satunya yaitu dengan membantu penyembuhan luka bakar. Pemeriksaan stem cell terbagi
menjadi dua yaitu secara biomol dan secara biosel. Secara biomol itu seperti PCR,
elektroforensis, transgenic, dan DNA finger printing. PCR merupakan suatu system pemeriksaan
untuk replikasi DNA yang memungkinkan suatu rangkaian DNA. Elektrofaresis merupakan
suatu teknik pemisahan molekuler berdasarkan ukurannya dengan menggunakan bantuan aliran
listrik pada medium yang mengandung sampel yang disediakan. DNA fingerprint adalah teknik
untuk mengidentifikasi seseorang berdasarkan pada profil DNA nya. Transgenik adalah
memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya, baik dari satu tanaman
ketanaman lainnya, atau dari gen hewan ke tanaman.

Kata Kunci: Stem Cell, jenis stem cell, sifat stem cell, aplikasi stem cell, pemeriksaan stem cell

Abstract
Stem cell research is one way to change the state of human disease by way used repair damaged
tissue or organ of the body. Stem Cell is an action to replace damaged cells, lost or reduced by
the ability of stem cells that have the ability to change into the cells needed, by inserting a tool
carrier transgene into the patient's body. Stem cells have a variety of types and properties,
among others, the ability to differentiate. Applications stem cell one of which is to assist the

1
healing of burns. Examination of stem cell is divided into two by biomol and biosel. In biomol it
as PCR, elektroforensis, transgenic, and DNA fingerprinting. PCR is an inspection system for
DNA replication that allows a DNA sequence. Elektrofaresis is a separation technique based on
molecular size with the help of electricity on medium containing samples provided. DNA
fingerprinting is a technique for identifying a person based on his DNA profile. GMO is to move
genes from one living creature to other living things, both plant to plant from one another, or
from animal genes into plants.
Keywords: StemCell, the type ofstem cell, stem cellproperties, application ofstem cell, stem
cellinspection

Pendahuluan

Penelitian stem cell adalah salah satu cara untuk mengubah keadaan penyakit manusia
dengan cara digunakan memperbaiki jaringan yang rusak atau organ tubuh tertentu. Pengobatan
ini memberi harapan yang tinggi. Stem cell dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit
yang berkaitan dengan masalah pembaruan sel atau degeneratif. Namun demikian, hal ini
tampaknya belum dapat benar-benar diwujudkan dewasa ini. Stem cell ini merupakan harapan
baru untuk kemajuan dalam mengobati penyakit di dunia medis.

Karena berbagai peneliti saat ini selalu mencari inovasi untuk menemukan metode
penyembuhan penyakit-penyakit yang rumit seperti kanker, stroke, penyakit hati dan lain-lain.
Khusus untuk penyakit pasca stroke, sel-selnya ada proses komunikasi. Tujuan penulisan karya
ilmiah ini adalah untuk mengkaji teknobiologi dari penyembuhan luka dengan pengobatan stem
cell untuk penyakit degeneratif.1 Makalah ini bertujuan agar pembaca mengetahui peran stem cell
bagi penyembuhan luka, bagaimana asal-usul, jenis, sifat,aplikasi, dan jenis-jenis pemeriksaan
stem cell.

Asal Usul Stem Cell

Kata stem sel ini kalau diterjemahkan secara harafiah berarti sel induk, sel awal mula.
Disebut demikian karena sel ini dalam tahap awal perkembangan embrio manusia menjadi sel
awal mula yang menumbuhkan semua organ tubuh manusia; atau bila terdapat pada orang
dewasa stem sel ini bila membelah diri, ada yang tetap menjadi stem sel dan ada yang

2
menghasilkan sel-sel yang terspesialisasi, yang diperlukan untuk regenerasi sel-sel tubuh
makhluk hidup.2

Berbeda dengan sel pada umumnya, stem sel itu tidak terspesialisasi dan berkembang
biak melalui pembelahan sel dalam waktu yang lama. Akan tetapi dalam kondisi atau rangsangan
tertentu (misalnya dalam diri makhluk dewasa), stem sel itu dapat berubah menjadi sel yang
terspesialisasi. Secara alamiah, masing-masing sel dalam diri manusia itu menspesialisasikan diri
dalam tugasnya sehingga masing-masing sel itu hanya akan membentuk jaringan tubuh yang
menjadi bagiannya masing-masing. Misalnya sel rambut hanya akan menjadi rambut, sel hati
hanya akan menjadi hati, sel kulit hanya akan menjadi kulit dan seterusnya.3

Jenis Stem Cell


(1,3,4)
Berdasarkan Sumbernya
Stem cell ditemukan dalam berbagai jaringan tubuh. Berdasarkan sumbernya, stem cell dibagi
menjadi:
1) Zygote. Yaitu pada tahap sesaat setelah sperma bertemu dengan sel telur
2) Embryonic stem cell. Diambil dari inner cell mass dari suatu blastocyst (embrio yang
terdiri dari 50 – 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic stem cell biasanya
didapatkan dari sisa embrio yang tidak dipakai pada IVF (in vitro fertilization). Tapi saat ini
telah dikembangkan teknik pengambilan embryonic stem cell yang tidak membahayakan
embrio tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumbuh. Untuk masa depan hal ini
mungkin dapat mengurangi kontroversi etis terhadap embryonic stem cell.
3) Fetus. Fetus dapat diperoleh dari klinik aborsi.

4) Stem cell darah tali pusat. Diambil d ari darah plasenta dan tali pusat segera setelah bayi
lahir. Stem cell dari darah tali pusat merupakan jenis hematopoietic stem cell, dan ada yang
menggolongkan jenis stem cell ini ke dalam adult stem cell.
5) Adult stem cell. Diambil dari jaringan dewasa, antara lain dari:
• Sumsum tulang.
Ada 2 jenis stem cell dari sumsum tulang:
− hematopoietic stem cell. Selain dari darah tali pusat dan dari sumsum tulang, hematopoietic
stem cell dapat diperoleh juga dari darah tepi.
− stromal stem cell atau disebut juga mesenchymal stem cell.

3
• Jaringan lain pada dewasa seperti pada:
− susunan saraf pusat
− adiposit (jaringan lemak)
− otot rangka
− pankreas
Adult stem cell mempunyai sifat plastis, artinya selain berdiferensiasi menjadi sel yang sesuai
dengan jaringan asalnya, adult stem cell juga dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lain.
Misalnya: neural stem cell dapat berubah menjadi sel darah, atau stromal stem cell dari sumsum
tulang dapat berubah menjadi sel otot jantung, dan sebagainya.

(1,2,3)
Berdasarkan Potensi atau Kemampuan Berdiferensiasi
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi:
1. Totipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel. Yang termasuk dalam stem cell
totipotent adalah zigot (telur yang telah dibuahi).
2. Pluripotent. Dapat berdiferensiasi menjadi 3 lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan
endoderm, tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik seperti plasenta dan tali pusat.
Yang termasuk stem cell pluripotent adalah embryonic stem cells.
3. Multipotent. Dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis sel. Misalnya: hematopoietic stem
cells.
4. Unipotent. Hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel. Tapi berbeda dengan non-stem cell, stem
cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau meregenerasi diri (self-
regenerate/self-renew)
Fungsi Umum

 Stem Cells dapat berubah menjadi berbagai sel spesifik dalam jaringan yang sama.
 Stem Cells memiliki kemampuan luar biasa untuk memperbaharui dan meregenerasi
dirinya sendiri melalui pembelahan sel di sepanjang hidup seseorang.

Fungsi Untuk Terapi 10

1. Terapi gen. Sel punca ( dalam hal ini hematopoitic stem cell) digunakan sebagai alat
pembawa transgen ke dalam tubuh pasien, dan selanjutnya dapat dilacak jejaknya apakah
sel punca ini berhasil mengeksperesikan gen tertentu dalam tubuh pasien. Dan karena sel

4
punca mempunyai sifat self-renewing, maka pemberian pada terapi gen tidak perlu
dilakukan berulang-ulang, selain itu hematopoietic stem cell juga dapat berdiferensiasi
menjadi bermacam-macam sel, sehingga transgen tersebut dapat menetap di berbagai
macam sel.
o Mengetahui proses biologis yaitu perkembangan organisme dan perkembangan kanker.
Melalui stem cell dapat dipelajari perkembangan sel baik sel normal maupun sel kanker.
o Penemuan dan pengembangan obat baru yaitu untuk mengetahui efek obat terhadap
berbagai jaringan.

2. Terapi sel berupa replacement therapy. Oleh karena sel punca dapat hidup di luar organ
tubuh manusia misalnya di cawan petri, maka dapat dilakukan manipulasi terhadap sel
punca itu tanpa mengganggu organ tubuh manusia. Sel punca yang telah dimanipulasi
tersebut dapat ditransplantasi kembali masuk ke dalam organ tubuh untuk menangani
penyakit-penyakit tertentu.

Mekanisme Kerja 11,12

Penggunaan stem cells untuk mengobati penyakit dikenal sebagai Cell Based Therapy. Prinsip
terapi ini adalah dengan melakukan transplantasi stem cells pada organ yang rusak.

Jenis-jenis Transplantasi Sel Punca (Stem Cell) :

1. Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow transplantation).

2. Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation).

3. Transplantasi sel induk darah tali pusat.


Dalam pengaturan klinis, rute yang optimal untuk pemberian sel punca tergantung pada
anatomi dan tingkat kerusakan jaringan atau organ yang terlibat, dapat secara langsung atau lokal
atau dengan pemberian secara implantasi intravaskuler. Meskipun layak untuk jaringan dengan
batas-batas anatomis, daerah implantasi adalah invasif, memiliki prosedur yang terkait biaya, dan
bisa mengakibatkan morbiditas yang signifikan. Selain itu, pemberian ini bisa menyebabkan
trauma cedera dan peradangan. Berikut adalah langkah-langkah pemeriksaan stem cell :
• Mencari sel-sel punca terbaik pada tubuh manusia
• Sel-sel punca uni dapat ditemukan dilapisan lemak dalam tubuh

5
• Dokter mengambil sample pencampuran antara jaringan lemak dan sekelompok sel punca
yang sehat
• Teknisi lab memisahkan sel punca dengan sel lemak dengan metode sentrifugal
• Sel punca diletakkan pada cawan petri yang diberi makanan untuk pertumbuhan
• Seiring pertumbuhan sel bertambah banyak dengan cepat
• Mengisi celah dan lubang yang ada sama seperti cara tubuh menyembuhkan luka
• Pada fase ini sel punca menghasilkan senyawa kimia yang disebut faktor pertumbuhan
• Faktor pertumbuhan = bahasa sel, sel berkomunikasi, masing-masing melakukan sebuah
fungsi vital
• Memperbaiki dan perbarui jaringan tubuh
Teknik Dasar Pemeriksaan Biomol
Secara biomol pemeriksaan stem cell terbagi atas teknik PCR, elektroforesis, transgenic,
dan DNA fingerprint. PCR merupakan suatu system pemeriksaan untuk replikasi DNA yang
memungkinkan suatu rangkaian DNA. Metode PCR digunukan untuk pemeriksaan genetic dan
penyakit infeksi.Elektrofaresis merupakan suatu teknik pemisahan molekuler berdasarkan
ukurannya dengan menggunakan bantuan aliran listrik pada medium yang mengandung sampel
yang disediakan.8 Transgenik berarti memindahkan gen dari satu makhluk hidup ke makhluk
hidup yang lain. Tujuan memindahkan gen tersebut untuk mendapatkan organisme baru yang
memiliki sifat lebih baik. Organisme transgenik sendiri merupakan organisme yang mendapatkan
transfer gen dari organisme lain yang pada umumnya transformasi gen tersebut berasal dari
spesies yang sama, namun juga dapat berasal dari spesies atau jenis yang berbeda. Transformasi
gen ini dilakukan terhadap embrio sebelum organisme transgenik tersebut dilahirkan atau
tumbuh dan berkembang lebih dewasa. DNA Fingerprinting adalah suatu metode untuk
mengidentifikasi kekhasan pola DNA setiap individu. Tes DNA ini bisa digunakan pada DNA
yang terdapat diinti sel atau DNA mitokondria. DNA inti atau DNA mitokondria biasa
digunakan karna sering mengalami mutasi. Sidik Jari DNA pertama kali ditemukan oleh Alec
Jeffreys dan kawan-kawannya dari University of Leicester UK pada tahun 1984, mereka
mengidentifikasi suatu minisatelit yang terdiri dari empat pengulangan searah dengan ukuran 33
pasang basa setiap satuannya, yang mempunyai kesamaan dengan minisatelit lainnya pada gena
mioglobin manusia. Minisatelit tersebut kemudian digunakan sebagai pelacak pada hibridisasi
Southern DNA manusia yang dipotong dengan enzim restriksi HinfI maka akan muncul banyak

6
pita hibridisasi. Pita-pita tersebut ternyata memiliki ukuran yang lebih besar dari yang diduga,
hal ini dikarenakan jumlah pengulangan yang banyak dari satuan sekuen spesifik pada
minisatelit.10

Kesimpulan

Stem cell dapat berperan dalam proses penyembuhan luka. Karena stem cell dilakukan
dengan cara mengganti sel yang rusak, hilang atau kemampuannya berkurang dengan sel induk
yang mempunyai kemampuan berubah menjadi sel yang diperlukan. Dengan stem cell, sel
mampu memperbanyak diri, dan dapat berdiferensiasi menjadi lebih dari satu jenis sel. Stem cell
dapat dilakukan melalui pemeriksaan secara biomol. Secara biomol itu seperti PCR,
elektroforensis, transgenic, dan DNA fingerprinting.

7
Daftar Pustaka
1. Huzul. Kekuatan daya saing dan innovation. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama;2010
2. Apa itu stem cell [homepage on internet]. Jakarta [2012nov29; cited 2016 des 30].
Available from: http://apakahitu.co.id/2012/11/apa-itu-stem-sel-epal-apple-stem-cell.html
3. Stem cell [homepage on internet]. Jakarta [2010 sep 07; cited 2016 des 30]. Available
from: https://www.facebook.com/notes/hidup-baru/stem-sel-apa-itu/425723982285/
4. Maftuchah, Winaya A, Zainudin A. Teknik dasar analilis biologi molekuler. Yogyakarta:
Depublish; 2014.h.67-71,193.Halim D, Murti H, Sandra F, Boediono A, Djuwantono T,
Setiawan B, 2010. Stem cell, dasar teori dan aplikasi klinis. Jakarta : Penerbit Erlangga.
1-22
5. Sudjadi. Bioteknologi Kesehatan. Yogyakarta:2012
6. Rosellini I. Peranan sel punca dalam penanganan luka kronis. 2015; 230(42):540
7. Suniodo J. Pemeriksaan Patologi untuk Diagnosis Neoplasma. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2008
8. Pemeriksaan stem cell secara biologi molekuler [homepage on internet]. Jakarta [cited
2017 Jan 02]. Available from: http://www.catatankimia.com/stem-cell-sel-
punca/diakses08/12/2015
9. Penggunaan DNA sidik jari [homepage on internet]. Jakarta [cited 2017 Jan 02].
Available from: http://www.biologi-sel.com/2013/03/penggunaan-sidik-jari-dna.html
10. Anonym. 2008. Stem cell. Sumatera Utara : Universitas Sumatera Utara

11. Stem cell (sel punca)


Diunduh dari
http://www.ipscell.com/apakah-itu-stem-cell-sel-punca/. Pada tanggal 02 Jan 2017
12. Rantam A.F. Stem cell mesenchymal, hematopoetik, dan model aplikasi. 2 ed. Jakarta;
Arilangga University Press 2014: h.57-93

Anda mungkin juga menyukai