Abstrak
Stem cell atau yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai sel punca adalah sel yang belum
terdeferensiasi, sehingga dapat menjadi sel apapun dalam tubuh kita. Sel punca bermanfaat
untuk pengobatan berbagai macam penyakit dan juga kerusakan pada sel tubuh, selain untuk
pengobatan penyakit, sel punca juga dapat digunakan untuk melawaan penuaan pada kulit
khususnya kulit wajah. Tetapi tidak semua pihak setuju dengan adanya pengaplikasian sel
punca ini karena terdapat kontroversi dari berbagai pihak yang mempertimbangkan soal etika
contohnya pada sel punca embrionik. Pada hal ini akan dibahas lebih mendalam tentang sel
punca pada pasien luka bakar yang parah.
Kata kunci: sel punca, luka bakar
Abstract
Stem cell or as known as sel punca in Indonesia is an undifferentiated cell of a multicellular
organism that is capable of giving rise to indefinitely more cells of the same type, and from
which certain other kinds of cell arise by differentiation. Stem cell has benefit for therapy
various kind of disease and cell damage in body, beside of curing disease, stem cell can be
used for reverse aging on skin especially face skin. But not everyone agree with this stem cell
invention, there are some controversy from others that consider about ethics in example on
embryonic stem cell. In this case will be discussed expecially about stem cell in patient with
burn wounds.
Key words: stem cell, burn wound
Pendahuluan
Sel punca adalah sel yang bisa beraplikasi sendiri menjadi sel sejenis atau malah
berdeferensiasi menjadi sel yang berbeda. Oleh karena itu, sel punca sangat berpotensi
dipakai untuk meregenerasi sel-sel yang rusak.
Contohnya adalah dalam penyakit dengan keadaan yang sudah berat dan tidak
mempan lagi menggunakan obat-obatan, alternative terapi bagi payah jantung adalah
cangkok jantung. Selain membutuhkan dana yang besar, dan baik pada saat tindakan maupun
pengobatan pemeliharaan untuk mencegah reaksi penolakan tubuh terhadap jantung baru
cangkok jantung belum dapat dilakukan di Indonesia.dari hal ini, dapat dilakukan pengobatan
dengan menggunakan sel punca, penanaman sel ini bisa dilakukan dengan injeksi jantung
melalui pembedahan, maupun dengan teknik penyuntikan sel punca ke jantung melalui
kateter tanpa pembedahan. Penanaman sel punca diharapkan dapat menumbuhkan pembuluh
darah dan sel-sel baru di jantung sehingga jantung dapat berkontraksi lebih baik.
Atau contoh lainnya stem cell di kulit dapat menciptakan lebih banyak stem cell kulit
atau mereka dapat membuat sel kulit terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti
membuat pigmen melanin. Mengingat akan pentingnya manfaat sel punca dalam segi
pengobatan, maka alangkah baiknya jika sel ini tetap dapat dikembangkan secara maksimal
tentunya dengan batas yang semestinya dan diterapkan untuk hal-hal yang baik misalnya
untuk pengobatan.1
Sel Punca
Sel punca adalah sel yang bisa beraplikasi sendiri menjadi sel sejenis atau malah
berdeferensiasi menjadi sel yang berbeda. Oleh karena itu, sel punca sangat berpotensi
dipakai untuk meregenerasi sel-sel yang rusak.1 . Saat sel punca terbelah, sel yang baru
mempunyai potensi untuk tetap menjadi stem cell atau menjadi sel lain dengan fungsi yang
lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah, sel otak, atau sel kulit.2
Resipien (penerima) transplantasi sel punca biasanya perlu menjalani rawat inap di rumah
sakit selama 1-2 bulan, Setelah meninggalkan rumah sakit, resipien juga perlu untuk
memeriksakan dirinya secara teratur. Kebanyakan penderita memerlukan waktu minimal 1
tahun untuk dapat pulih kembali.4
Sumber
Sel punca dewasa dapat diambil dari berbagai sumber seperti:
1. Otak mempunyai sel punca yang dapat diubah menjadi berbagai jenis sel darah seperti
sel mieloid, sel limfoid, dan juga sel hematopoietik. 5
2. Sumsum tulang belakang merupakan sumber sel punca dewasa paling umum yang
menghasilkan sel punca hematopoietik. Sel punca jenis ini telah digunakan secara
ekstensif untuk transplantasi sumsum tulang belakang dalam pengobatan kanker
darah seperti leukemia. Selain
itu
juga
dapat
digunakan
untuk
memperbaiki otot jantung yang rusak dengan cara menginjeksi mereka ke daerah
yang rusak untuk membentuk pembuluh baru dan meningkatkan kapasitas fungsional
jantung. 6
3. Darah tepi atau darah yang mengalir pada pembuluh darah diketahui memiliki sel
punca yang berperan dalam pembentukan sel darah(hematopoiesis). 7 Selain itu, sel
punca dari darah manusia dapat berdiferensiasi menjadi sel hati, saluran pencernaan,
dan kulit. 7
4. Pembuluh darah. 6
5. Saluran pencernaan memiliki sel punca tepatnya pada bagian epitel usus untuk
mendukung pergantian terus-menerus dari sel-sel epitel usus.7 Salah satu tantangan
yang dihadapi adalah mengidentifikasi niche atau relung dari sel punca tersebut
karena jawabannya akan memberi petunjuk mengapa beberapa pasien yang
terinfeksi Hel icbacter pylori dapat terkena tukak lambung sementara sebagian besar
orang yang memiliki H. pylori pada lambungnya tidak terkena tukak lambung,
kemungkinan sel punca berperan dalam hal tersebut.7
6. Kornea
7. Hati
8. Pankreas.6
Kerugian
1. Dapat bersifat tumorigenik. Artinya setiap kontaminasi dengan sel yang tak
berdiferensiasi dapat menimbulkan kanker.
2. Selalu bersifat allogenik sehingga berpotensi menimbulkan penolakan.
3. Secara etis sangat kontroversial.
4. Harganya masih tergolong mahal.9
6
Kesimpulan
Sel punca adalah sel yang bisa beraplikasi sendiri menjadi sel sejenis atau malah
berdeferensiasi menjadi sel yang berbeda . Sel punca berpontensi untuk mengubah keadaan
penyakit pada manusia dengan cara memperbaiki jaringan atau organ tertentu. Sel punca ini
bisa dipanen dari sel embrionik yang diambil dari embrio bayi atau dari sel dewasa, seperti
sumsum tulang, darah tepi, dan tali pusat bayi baru lahir.Terapi menggunakan sel punca
menjadi alternatif lain dalam pengobatan suatu penyakit yang mungkin tidak ada obatnya .
Daftar Pustaka
1. Yahya F, Menaklukkan pembunuh no.1: mencegah dan mengatasi penyakit
jantung koroner secara tepat dan cepat. Jakarta, PT mizan pustaka, 2010.
2. Citra Sun Garden. Pengertian stem cell dan manfaatnya dalam pengobatan. 12
Mei 2015. Diunduh dari: http://citrasungarden-semarang.com/news/44/PengertianStem-Cell-Dan-Manfaatnya-Dalam-Pengobatan. 12 Desember 2015.
3. Stem cell world, diunduh dari: http://www.stemcellworld.net/apa-itu-stem-cell/,
12 Desember 2015.
4. Medica Store. Transplantasi sel punca (stem cell). 2010. Diunduh dari:
http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3233, 12 Desember
2015.
5. Priastini SR, Hartono B. Buku ajar biologi kedokteran sel&molekuler. Jakarta:
Fakultas kedokteran universitas Kristen krida wacana, 2015.
6. Bjornson CRR, Rietze RL, Reynolds BA, Magli MC, Vescovi AL. 1999. Turning
brain into blood: a hematopoietic fate adopted by adult neural stem cells in
vivo. Science 283(5401):534-537.
7. Svendsen C, Ebert AD. 2008. Encyclopedia of Stem Cell Research. Los Angeles:
SAGE Publications.
8. Hestya RP, Manfaat stem cell untuk sembuhkan penyakit. Tempo.co 25 Mei 2014,
diunduh dari: http://gaya.tempo.co/read/news/2014/05/25/060580185/manfaatstem-cell-untuk-sembuhkan-penyakit, 12 Desember 2015.
9. Soleh A, Sel Punca, jendela informasi 10 Oktober 2013, diunduh dari:
http://ajaybio2.blogspot.co.id/2013/10/stem-cell.html, 12 Desember 2015
7