1.3 Mekanisme
Sel punca mesenkim (SPM) dapat berdiferensiasi menjadi osteoblas, kondrosit,
adiposit, sel hepatik, neuron, dan lain-lain. SPM berpotensi besar untuk
pengobatan penyakit degeneratif dan menjadi terobosan besar pada bidang
kedokteran modern. SPM dapat diisolasi dari berbagai sumber seperti sumsum
tulang, jaringan lemak, jaringan ektra-fetus (Wharton jelly dan darah tali pusat),
gigi dan kulit. SPM memiliki efek imunomodulasi sehingga dapat mempengaruhi
kerja sel limfosit T dan B, sel natural killer (NK) dan sel antigen precenting cells
(APC) namun bersifat hipoimmunogenik
2. Komplikasi paru
3.2 Marker/identifikasi
Sel induk jaringan adiposa diklasifikasikan berdasarkan marker spesifik pada
permukaan sel berdasarkan aliran cytometry. Kualitas dan kuantitas ASC
bergantung pada metode isolasi. Menariknya, sebagian besar penelitian
menunjukkan ASC adalah suatu populasi heterogen yang ditandai dengan marker
di permukaan, yang mengandung MSC, sel stroma adiposa, sel endotel, sel
progenitor, pericytes dan sel hematopoetik.
3.3 Cara pengambilan
metode enzimatik klasik
protokol oleh Zuk et al. masih dianggap sebagai metode yang paling banyak
digunakan untuk beberapa modifikasi isolasi ASC. Proses isolasi secara bertahap
adalah sebagai berikut:
1. Pencucian
2. Pencernaan
3. Netralisasi
4. RBC lysis
5. Filtering, dan seeding untuk kultur sel
Metode non-enzimatis
Isolasi ASC menggunakan metode non-enzimatis dijelaskan oleh beberapa
kelompok :
Aulia Jusuf, Ahmad. 2009. Sel Punca (Stem Cells) dan Peranannya di Masa Depan. Bagian
Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
T, Jeevani. (2011). Stemcell Transplantation- Types, Risks and Benefits. Journal of Stem Cell
Research & Therapy. 01. 10.4172/2157-7633.1000114.