1.3 Jenis
1) Embrionic stem ( ES) sel punca embrionik
berasal dari inner cell mass pada blastocyst (stadium embrio yang terdiri dari
50 – 150 sel, kira-kira hari ke-5 pasca pembuahan). Embryonic sel punca bias
anya didapatkan dari sisa embrio yang tidak terpakai pada IVF (in vitrofertiliz
ation). Teknik pengambilan embryonic stem cell ini masih dikembangkan agar
tidak membahayakan embrio tersebut, sehingga dapat terus hidup dan bertumb
uh.
2) Adult stem cell
Sel punca dewasa adalah sel yang belum berdiferensiasi dan ditemukan dalam
keadaan inaktif pada suatu jaringan yang memiliki fungsi spesifik dalam tubuh
individu. Fungsinya untuk menjaga homeostatis jaringan tempat ia berada.
Sifatnya plastis : selain berdiferensiasi menjadi sel jaringan asalnya ia juga
dapat berdiferensiasi menjadi sel jaringan lainnya
1.4 Manfaat
ssel punca lah (stem cell) yang memperbarui jaringan sehingga ketika tubu
h kita tumbuh atau kehilangan sel karena apoptosis (pola kematian sel), ce
dera dan penyakit sel-sel lainnya maka stem cell akan diproduksi dan men
ggantikannya.
2.1 Definisi
Sel punca autologus : sel punca yang diambil dari diri sendiri
Sel punca alogenik : sel punca yang diambil dari individu yang berbeda (orang
lain)
2.2 Karakteristik
2.2.1 Sel punca autologus
KELEBIHAN
1) Pengambilan sel punca dari diri sendiri
2) Tidak perlu pemeriksaan HLA (donor yang cocok)
3) Resiko komplikasinya lebih rendah
4) Pemulihan kekebalan lebih cepat
5) Tidak ada resiko penolakan cangkok (GVHD)
KELEMAHAN
Tingkat kekambuhannya lebih tinggi drpd alogenik
Contoh : Kemungkinan kontaminasi sel tumor klonogenik karena
melibatkan sel sel ganas dari darah tan t. sumsum (kambuh)
2.2.2 Sel punca alogenik
Lebih banyak dilakukan pada usia lanjut dengan peningkatan dalam peraw
atan suportif, pengendalian infeksi, dan terapi imunosupresif memungkink
an banyak pusat untuk merawat pasien yang lebih tua,
KELEBIHAN
1) Cangkok bebas dari kontaminasi sel tumor
2) Resiko kambuh alogenik lebih rendah
KELEMAHAN
1) Berpotensi fatal
2) Kegagalan cangkok
3) Pemulihan kekebalan sangat lambat
4) Harus dilakukan pemeriksaan HLA (pencocokan donor)
2.3 Perbedaan
Dapat disimpulkan bahwa perbedaan yang signifikan terdapat pada cara
pencangkokkannya. Untuk sel punca autologus pengambilannya pada diri
pasien sendiri sedangkan sel punca alogenik pengambilan sel punca dilakukan
oleh donor yang berbeda atau orang yang berbeda.
Selain itu, sel punca autologus memiliki resiko kegagalan lebih rendah hanya
pada masa penyembuhan lebih cepat tetapi resiko kekambuhannya tinggi.
Sedangkan sel punca alogenik memiliki resiko kegagalan yang tinggi yang
disebabkan oleh tidak cocoknya pendonor (kegagalan pencangkokan). namun,
resiko kekambuhannya rendah dengan proses penyembuhan yang sangat
lambat
3. Memahami dan menjelaskan sel punca adiposa
3.1 Definisi
Sel punca yang diturunkan dari jaringan adiposa (ADSCs) adalah sel mesenki
m dengan kapasitas untuk pembaruan diri dan diferensiasi multipotensial
3.2 Karakteristik
Sel punca dan, khususnya, sel yang berasal dari jaringan adiposa, memain
kan peran kunci dalam pengobatan rekonstruktif atau rekayasa jaringan kar
ena telah terbukti efektif dalam mengembangkan pengobatan baru. Sel pun
ca yang diturunkan dari jaringan adiposa (ADSCs) adalah sel mesenkim, y
ang memiliki kapasitas untuk memperbarui diri dan yang juga dapat berdif
erensiasi menjadi adiposit, kondrosit, miosit, osteoblas, dan neurosit di ant
ara garis keturunan sel lainnya . penelitian sedang menggunakannya dala
m uji klinis untuk pengobatan kondisi seperti diabetes mellitus, penyakit h
ati, lesi kornea, lesi artikular dan kulit.
keuntungan ADSC, kemudahan akses dan pemanenan yang lebih besar dengan
cara seperti lipoaspirasi subkutan, prosedur yang jauh lebih menyakitkan darip
ada pengambilan sel induk sumsum tulang, dan penggunaannya, kurang terkait
dengan kontroversi etika karena diambil dari lemak autologus, tidak seperti sel
ES.
TAMBAHAN