BIOLOGI
NAMA KELOMPOK:
1. ANDY SALSABILA
2. DEVA ATHALLAH BADRANI
3. DEWA AYU RAI SUDARMA PUTRI
4. MAULIDA ROHANA
5. NI KADEK RISA PURNAMI
6. NI PUTU WINDA ASTIDANI
CARA MEMPEROLEH STEM CELL
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah
ini adalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui kajian umum mengenai stem cell.
2) Untuk mengetahui jenis-jenis stem cell.
3) Untuk mengetahui teknik memperoleh stem cell.
4) Untuk mengetahui peran dari stem cell bagi kehidupan.
5) Untuk mengetahui proses replikasi stem cell di laboratorium.
6) Untuk mengetahui dampak positif dan negatif penggunaan stem cell.
7) Untuk mengetahui bioetika penelitian dan penggunaan stem cell.
DASAR TEORI
Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sudah semakin maju dan mengarah pada
hal-hal yang sifatnya cepat dan praktis. Banyak sekali pengetahuan yang telah dikembangkan
oleh manusia dan saling mengkaitkan beberapa ilmu menjadi suatu kesatuan. Salah satu
contoh adalah ilmu Biologi yang mengkaji mengenai kehidupan, saat ini dapat dikaitkan
dengan ilmu lain sehingga dapat menjadi pengetahuan yang lebih mantap. Perkembangan
ilmu Biologi pada era modernisasi selalu dikaitkan dengan perkembangan teknologi sehingga
dikenal pengetahuan mengenai Bioteknologi. Adanya kajian mengenai Bioteknologi ini
membuat hal-hal mengenai kehidupan menjadi lebih mantap dan dapat diterima secara kritis.
Salah satu perkembangan ilmu mengenai penelitian Bioteknologi yang menarik untuk
dikaji adalah pemanfaatan stem cell atau sel induk. Di tingkat dunia saat ini, sel induk
merupakan salah satu fokus utama dalam penelitian bioteknologi, khususnya dalam kaitannya
dengan terapi sel serta pengobatan regeneratif. Sebelum adanya pemanfaatan stem cell,
pengobatan penyakit dilakukan secara konvensional yaitu dengan pemberian obat yang
mengandung zat kimia. Pengobatan dengan bahan kimia ini di satu sisi kadang
menyembuhkan, namun di sisi lain sering pula muncul efek samping yang tidak diinginkan.
Namun dengan adanya bioteknologi stem cell, dunia sekarang sedang mengalami pergeseran
paradigma dalam hal pengobatan dari obat-obatan kimia konvensional menuju ke arah terapi
yang lebih molekuler, perubahan ini telah membuka pintu harapan untuk menyembuhkan
bermacam penyakit yang sebelumnya tidak dapat disembuhkan. Sebagai contoh, jika ada
seseorang menderita penyakit jantung, bukan diberikan obat-obat kimia, namun diberikan sel-
sel baru yang akan menggantikan jantung yang rusak tersebut. Teknologi inilah yang disebut
dengan Teknologi stem celBeberapa penyakit yang memiliki potensi untuk dilakukan terapi
stem sel misalnya terkait dengan darah seperti penyakit leukemia dan sickle cell anemia.
Penyakit yang berhubungan dengan saraf seperti Parkinson, stroke, dan alzheimer. Stem sel
memang memiliki karakteristik istimewa hingga bisa digunakan sebagai solusi untuk
penyakit yang hingga kini tidak dapat disembuhkan. Stem cell yang mempunyai sifat dapat
membelah dan memperbaharui diri sendiri dan dapat berkembang menjadi berbagai tipe sel
dewasa, secara revolusioner membuka peluang untuk memperbaiki kerusakan pada bagian
tubuh dengan menggunakan sel sehat baru.
Stem cell merupakan hal yang baru dipublikasikan untuk dapat meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat. Walaupun masih tergolong mahal, tidak bisa
dipungkiri stem cell ini merupakan sebuah harapan baru dalam bidang pengobatan. Untuk
memperjelas mengenai apa itu stem cell, dalam makalah ini kami akan mencoba mengulas
beberapa hal terkait stem cell sehingga dapat dimengerti dan dipahami.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai
berikut.
1) Bagaimanakah kajian umum mengenai stem cell ?
2) Apa sajakah jenis-jenis stem cell ?
3) Bagaimanakah teknik untuk memperoleh stem cell ?
4) Bagaimanakah peran dari stem cell bagi kehidupan ?
5) Bagaimanakah proses replikasi stem cell di laboratorium ?
6) Bagaimanakah dampak positif dan negatif penggunaan stem cell ?
7) Bagaimanakah bioetika penelitian dan penggunaan stem cell ?
Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1) Bagi Pemerintah
Pemerintah dapat menciptakan teknologi baru menggunakan stem cell untuk mengobati
penyakit-penyakit khususnya penyakit degeneratif maupun kelainan lainnya.
Dapat ditemukan dan dikembangkannya obat-obat baru untuk penyembuhan berbagai jenis
penyakit.
2) Bagi Masyarakat
Dapat membuka wawasan masyarakat tentang pemanfaatan stem cell.
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai manfaat yang diperoleh dalam
penerapan teknologi stem cell terutama bagi kesehatan masyarakat.
3) Bagi Penulis
Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai stem cell.
Dapat meningkatkan pemahaman penulis mengenai pemanfaatan stem cell dalam bidang
bioteknologi.
Kajian Umum Mengenai Stem Cell
Stem cell adalah sel yang belum terspesialisasi yang mempunyai kemampuan atau potensi
untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai
jaringan tubuh. Menurut kamus Oxford (1999), stem sel merupakan sel yang belum
berdiferensiasi yang berasal dari organisme multiseluler yang mampu berkembang menjadi sel-
sel setipe, yang selanjutnya akan berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel lainnya. Stem sel
juga disebut sel punca, sel induk, dan sel batang.
Stem sel berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah
rusak demi kelangsungan hidup organisme. Stem sel selain mampu berdiferensiasi menjadi
berbagai sel matang, juga mampu meregenerasi dirinya sendiri. Kemampuan tersebut
memungkinkan stem sel menjadi sistem perbaikan tubuh dengan cara menyediakan sel-sel baru
selama organisme bersangkutan hidup, atau dengan prinsip sel-sel yang rusak akibat penyakit
dapat diganti dengan sel-sel yang baru.
Stem cell pada dasarnya adalah blok pembangun (building block) pada tubuh manusia.
Stem cell di dalam embrio pada akhirnya akan berkembang menjadi sel, organ dan jaringan di
dalam tubuh janin. Stem cell mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk berkembang
menjadi banyak jenis sel berbeda di dalam tubuh selama masa awal pertumbuhan. Selain itu
juga, di banyak jaringan mereka bertindak layaknya sistem perbaikan internal (Internal Repair
System). Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel
punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel
darah merah atau sel otak. Stem sel mempunyai 2 sifat yang khas yaitu :
1. Kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel lain (differentiate). Dalam hal ini stem
cell mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung,
sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain. Proses diferensiasi stem cell diduga disebabkan
oleh faktor internal maupun eksternal sel. Faktor internal mencakup faktor genetik dan
epigenetik, sedangkan faktor eksternal mencakup kondisi lingkungan sekitar sel, faktor
pertumbuhan ataupun bergantung pada kebutuhan jaringan atau organ tubuh itu sendiri.
2. Kemampuan untuk memperbaharui atau meregenerasi dirinya sendiri (self-regenerate/self-
renew). Dalam hal ini stem cell dapat membuat salinan sel yang persis sama dengan dirinya
melalui pembelahan sel. Stem cell dapat melakukan replikasi dan menghasilkan sel-sel
berkarakteristik sama dengan sel induknya. Kemampuan ini tidak dimiliki oleh sel-sel tubuh
lainnya seperti sel jantung, otak maupun pankreas. Populasi stem cell dalam tubuh terjaga
dengan kemampuannya memperbanyak diri sendiri. Kemampuan ini dapat dilakukan berulang
kali , bahkan diduga tidak terbatas, dan dapat dipertahankan ddalam jangka waktu yang relatif
lama.
Jenis-Jenis Stem Cell
Penggolongan stem cell dapat dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan
kemampuannya berdiferensiasi dan berdasarkan sumber asal selnya. Adapun penjelasan dari
masing-masing penggolongan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Jenis-jenis stem cell berdasarkan kemampuan berdiferensiasi
Berdasarkan kemampuan berdiferensiasi, stem cell dibagi menjadi beberapa jenis yaitu
totipotent, pluripotent, multipotent, dan unipotent.
a. Totipotent merupakan sel yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua
jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik, dan sel seksual. Contoh dari stem cell
totipotent adalah zigot.
b. Pluripotent merupakan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi tiga lapisan germinal
(ektoderm, mesoderm, dan endoderm), tapi tidak dapat menjadi jaringan ekstraembryonik
atau tidak dapat membentuk suatu organisme baru seperti plasenta dan tali pusat. Contoh dari
stem cell pluripotent adalah embryonic stem cell.
c. Multipotent merupakan sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel
dewasa. Contoh dari stem cell multipotent adalah hematopoietic stem cells.
d. Unipotent merupakan sel yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu.
Berbeda dengan non-stem cell, stem cell unipoten mempunyai sifat dapat memperbaharui atau
meregenerasi diri (self-regenerate/self-renew).
KESIMPULAN
1. Stem cell adalah sel yang belum terspesialisasi yang mempunyai kemampuan atau potensi
untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel-sel yang spesifik yang membentuk berbagai
jaringan tubuh.
2. Penggolongan stem cell dapat dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan kemampuannya
berdiferensiasi (totipotent, pluripotent, multipotent, dan unipotent) dan berdasarkan sumber
asal selnya (embryonic stem cell, adult stem cell, dan fetal stem cell).
3. Stem cell dapat diperoleh melalui teknik transplantasi, yaitu dapat berupa transplantasi
autologus, transplantasi alogenik, dan transplantasi singenik. Berdasarkan sumbernya,
transplantasi stem cell dapat dibedakan menjadi transplantasi sel induk dari sumsum
tulang, transplantasi sel induk darah tepi dan transplantasi sel induk darah tali pusat.
4. Stem cell dapat digunakan untuk keperluan terapi gen, mengetahui proses biologis, penemuan
dan pengembangan obat baru, serta terapi sel berupa replacement therapy. Contoh penyakit
yang dapat diobati dengan adanya stem cell adalah diabetes, skin replacement, Parkinson, dan
jantung.
5. Pada proses replikasi stem cell menggunakan 2 jenis sel induk yaitu sel induk embrional
(embryonic stem cell) dan sel induk dewasa (adult stem cells), dimana sel induk tersebut
diambil dari sel tubuh manusia yang kemudian dikultur di laboratorium.
6. Sepanjang penggunaaan stem sel selain didapatkan beberapa keuntungan terdapat pula
beberapa dampak negatif penggunaannya. Kelebihan stem sel yaitu representatif, mudah
didapatkan, dan dapat dimanfaatkan untuk menyembuhkan berbagai penyakit berbahaya
karena mempunyai kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi berbagai sel sedangkan dampak
negatifnya yaitu ada kemungkinan terkena penyakit genetis pada sel induk tali pusat dan secara
kode etik penggunaannya masih kontroversial khususnya penggunaan stem sel embrionik.
7. Penggunaan embriologi melanggar hak azasi manusia (HAM) dan merupakan tindakan yang
menunjukkan berkurangnya penghormatan terhadap mahluk hidup. Isu bioetika dari
penggunaan stem cell embryonic dimasyarakat menimbukan terjadinya pro dan kontra.