Anda di halaman 1dari 2

Mengenali Jenis-Jenis Sel Punca

(Stem Cell)
Sumber Artikel FK UGM : Mengenali Jenis-Jenis Sel Punca (Stem Cell)

Terapi sel punca/stem cell saat ini menjadi primadona baru bagi dunia kedokteran. Potensinya
dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit yang sebelumnya sulit disembuhkan dengan
modalitas terapi yang saat ini saja. Apa saja jenis sel punca yang ada saat ini? Mari kita bahas di
bawah ini.

Pembagian Sel punca Berdasarkan Potensinya untuk


Berdiferensiasi

1. Totipoten. Sel totipoten adalah sel yang paling belum berubah dan ditemukan pada
pertumbuhan awal janin. Oosit yang difertilisasi akan berubah menjadi dua sel totipoten
yang kemudian berubah menjadi jaringan embrionik dan ekstraembrionik
2. Pluripotent. Sel pluripoten dapat mengalami diferensiasi menjadi 3 lapisan jaringan
ektoderm, endoderm, dan mesoderm yang membentuk jaringan dan organ. Sel ini dapat juga
dibuat dari sel somatic yang diprogram ulang.
3. Multipoten. Sel ini ditemukan pada berbagai jaringan dan dapat berubah menjadi satu
lapisan jaringan. Sel yang termasuk dalam kelompok ini adalah Sel punca mesenkimal. Sel
punca mesenkimal dapat dibentuk dari berbagai jaringan seperti sumsum tulang, lemak,
tulang, darah tali pusat, dan darah peifer. Sel ini dapat berdiferensiasi menjadi jaringan
lemak, tulang, tulang lunak, dan otot.
4. Oligopotent. Jaringan ini dapat memperbaharui dirinya sendiri. Jaringan ini ditemukan salah
satunya di kornea yang dapat berubah menjadi sel kornea dan sel konjungtiva. Sel lain yang
juga masuk pada kelompok ini adalah Sel punca hematopoietik yang dapat berubah menjadi
berbagai sel darah seperti sel darah merah dan sel darah putih
5. Unipotent. Sel ini adalah sel unipotent yang dapat berubah menjadi satu sel spesifik.
Contohnya Sel punca otot dapat kemudian berubah menjadi sel otot dewasa, dan tidak
dapat berubah menjadi jenis sel lain. (1)

Kita perlu memahami jenis-jenis sel punca yang tersebut di atas karena ada beberapa risiko yang
menempel pada beberapa jenis sel punca. Sel punca totipoten dan pluripoten, misalnya, walaupun
potensi sel punca berjenis tersebut sangat besar, sel punca berjenis totipoten dan pluripoten juga
memiliki risiko perkembangan yang tidak terkendali dan justru dapat berkembang menjadi sel tumor
yang jelas tidak kita inginkan. Hampir semua sel punca yang terbukti aman digunakan saat ini
berjenis multipoten, sehingga masih memiliki kemampuan yang besar untuk berkembang menjadi
berbagai jenis sel, namun di sisi lain memiliki risiko yang rendah untuk berkembang menjadi sel
kanker.

Pelayanan sel punca di RSUP Dr. Sardjito sendiri menggunakan sel punca berjenis multipoten yang
dapat berasal dari tubuh pasien sendiri (otologus) atau dari donor sel punca (alogenik). Apa bedanya
otologus dan alogenik? Tunggu saja artikel-artikel sel punca berikutnya.

Daftar Pustaka
Kolios G, Moodley Y. Introduction to Stem Cells and Regenerative Medicine. Respiration [Internet].
2013;85(1):3–10. Available from: https://www.karger.com/Article/FullText/345615

Anda mungkin juga menyukai