Anda di halaman 1dari 16

Pengertian Stem Cell dan Fungsinya dalam

Pengobatan Modern
Health

by Todo Golo

Halaman 1 dari 212Next »

Stem cell atau dalam bahasa Indonesia disebut sel punca nampaknya semakin sering disebut-
sebut dalam berbagai media, baik cetak maupun elektronik. Stem cell sering disebut-sebut
sebagai harapan baru bagi sebagian besar problem medis manusia. Kebanyakan dari kita sering
mendengar istilah ini namun tidak terlalu mengetahui definisi dan fungsi dari stem cell tersebut.
Sebenarnya apakah stem cell itu? Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan secara singkat dengan
bahasa yang mudah dipahami mengenai apakah stem cell itu dan bagaimana penerapannya dalam
dunia medis.

Definisi Stem cell

Stem cell adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menciptakan sel-sel baru. Kasarnya stem
cell adalah pabrik dari sel-sel apapun dari makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Apapun
selnya, entah sel mata, sel kulit, sel rambut, sel ginjal, dan lain sebagainya, semua berasal dari
stem cell.

Mengapa Stem cell Sangat Penting Bagi Kehidupan Kita?

Tentu saja penting karena stem cell akan aktif ketika ada sel-sel yang mati. Ingatlah bahwa sel-
sel dalam tubuh kita memiliki rentang hidup tertentu. Pendeknya setiap sel tubuh kita memiliki
siklus hidup dan mati. Stem cell adalah sel-sel yang menjamin selalu ada penggantian atas sel-sel
tubuh yang mati. Kita dapat mengambil contoh sel-sel permukaan kulit kita sebagai sel-sel yang
memiliki rentang hidup pendek. Terkadang kita mengalami luka yang mempercepat kematian
sel-sel kulit dimana luka tersebut berada. Nah, stem cell memungkinkan kulit kita untuk
membentuk lapisan-lapisan kulit baru yang nantinya akan menutup luka kita. Ini adalah contoh
paling mudah dari aplikasi stem cell yang dapat dipahami oleh orang awam.

Ragam Stem cell

Stem cell terdiri dari berbagai macam jenis yang bertanggung jawab terhadap berbagai fungsi
yang spesifik. Sel-sel darah berasal dari stem cell darah, sel-sel kulit berasal dari stem cell kulit,
sel-sel ginjal berasal dari stem cell ginjal dan lain sebagainya. Mungkin akan timbul pertanyaan
dalam benak kita, apakah beranekaragamnya stem cell tersebut sudah ada semenjak fase embrio?
Mengingat pada fase embrio tentu berbagai organ tubuh belum terbentuk. Sebuah pertanyaan
bagus karena masih ada satu jenis stem cell lagi yang dibedakan dari asal muasalnya. Jenis stem
cell tersebut adalah stem cell embrionik.

Pengertian Stem cell Embrionik

Stem cell embrionik adalah “stem cell awal”. Maksud stem cell awal disini adalah stem cell
paling awal yang dimiliki pada tahap terawal perkembangan manusia. Stem cell embrionik ini
adalah stem cell yang menumbuhkan berbagai ragam stem cell (stem cell darah, ginjal, kulit,
mata, dan lain sebagainya). Jadi stem cell embrionik adalah stem cell yang bertanggung jawab
terhadap pembentukan seluruh sel dalam tubuh, tidak peduli sel apapun itu.

Pentingnya Stem cell Embrionik

Tidak seperti “stem cell biasa”, stem cell embrionik adalah stem cell yang membangun organ-
organ tubuh kita. Dalam contoh yang sederhana, stem cell embrionik bertanggung jawab dalam
pembentukan mata, namun “stem cell mata biasa” hanya bertanggung jawab pada daur ulang sel-
sel mata selanjutnya. Singkatnya stem cell embrionik adalah pembentuk sebenarnya dari
berbagai organ tubuh. Dari fakta ini kita dapat mulai memahami pentingnya stem cell embrionik.

Para ilmuwan selama ini memfokuskan penelitian mereka dalam memanfaatkan stem cell
embrionik untuk memperbaiki kerusakan pada organ-organ tubuh manusia. Contohnya adalah
jika ginjal manusia mengalami kerusakan, maka para ilmuwan dapat memprogram stem cell
embrionik sehingga dapat membentuk jaringan ginjal baru yang akan menggantikan jaringan
ginjal yang rusak.

Bagaimana Cara Mendapatkan Stem cell Embrionik?

Stem cell embrionik didapatkan dari inner cell mass pada embrio yang berumur 5 hari. Inner cell
mass adalah kumpulan sel yang terletak pada satu sisi blastokista. Blastokista sendiri adalah
embrio berusia empat hingga sembilan hari (dihitung setelah pembuahan terjadi). Inner cell mass
terdiri dari kurang lebih 100 buah sel yang masing-masing berukuran 1/10 milimeter. Para
ilmuwan memelihara stem cell embrionik dalam suatu media kultur tertentu untuk kemudian
direkayasa dan digunakan untuk membentuk berbagai sel dan jaringan baru.

Pengertian Stem Cell dan Fungsinya dalam


Pengobatan Modern
Health

by Todo Golo

Halaman 2 dari 2« Prev12

Pengobatan Berbasis Stem cell

Dalam satu dekade terakhir pengobatan berbasis stem cell menjadi sangat populer. Sejauh ini
pengobatan berbasis stem cell terbukti berhasil dalam penanganan beberapa jenis penyakit,
diantaranya adalah penyakit Parkinson dan Huntington. Saya ambil contoh mengenai neuron
dopaminergik yang berhubungan erat dengan penyakit Parkinson. Neuron adalah sel saraf dan
dopaminergik adalah sifat hormon yang berkaitan dengan penghambatan sekresi prolaktin dari
kelenjar hipofisis. Nah, neuron dopaminergik adalah sel saraf yang secara kontinyu
mengeluarkan hormon dopamine yang bersifat dopaminergik (prolactin inhibitor).

Pada penderita Parkinson, neuron dopaminergik telah mengalami kerusakan, akibatnya sekresi
prolaktin tidak terkendali dan akibatnya adalah berkurangnya koordinasi antara sel saraf dan
otot. Akibatnya muncul berbagai gejala seperti kekakuan otot, gangguan pembuluh darah,
bahkan tumor. Dengan teknologi kultur stem cell, para ilmuwan akan menstimulasi stem cell
embrionik untuk membentuk neuron dopaminergik yang nantinya akan dicangkokkan ke dalam
otak pasien. Sejauh ini metode ini terbukti sangat berhasil untuk meringankan bahkan
menyembuhkan para pasien Parkinson.

Perkembangan Pengobatan Berbasis Stem cell

Dewasa ini, perkembangan pengobatan berbasis stem cell semakin pesat dari tahun ke tahun.
Selain untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan saraf, pengobatan jenis ini mulai
diarahkan untuk mengobati berbagai organ tubuh yang mengalami kerusakan, kanker, kedua tipe
diabetes, dan bahkan HIV!

Aplikasi teknologi stem cell dilakukan di berbagai rumah sakit terkenal di dunia. Salah satu
rumah sakit yang menjadi rujukan untuk terapi kanker berbasis stem cell adalah Modern Cancer
Hospital Guangzhou di China. Rumah sakit ini telah membangun fasilitas kultur stem cell
embrionik berbasis tulang sunsum pasien, yang nantinya akan dimasukkan kembali ke dalam
tubuh pasien melalui pembuluh darah vena dan pembuluh arteri hati (dalam kasus sirosis hati).
Stem cell yang dimasukkan itu telah mengalami berbagai proses stimulasi yang akan
mendorongnya untuk membentuk sel-sel baru yang bebas kanker. Sel-sel baru bebas kanker ini
akan melawan dan menyingkirkan sel-sel organ yang telah terkontaminasi sel-sel kanker.
Tentunya pengobatan berbasis stem cell akan jauh lebih efektif ketika dikombinasikan dengan
terapi lain seperti kemoterapi atau cryosurgery.

Pada tahun 2007, Timothy Ray Brown, seorang warga Amerika Serikat yang tinggal di Jerman ,
menghebohkan dunia karena setelah menjalani terapi stem cell, dia dinyatakan sembuh dari HIV
yang dideritanya selama bertahun-tahun. Para ahli menduga bahwa dalam kasus Brown atau
lebih populer dipanggil “Berlin Patient”, sel-sel darah baru hasil terapi stem cell entah dengan
cara bagaimana menyingkirkan virus-virus HIV yang dikandung dalam tubuhnya. Walau
kesimpulan ini masih sangat prematur namun penelitian masih dilanjutkan dan ini adalah
harapan besar bagi kurang lebih 33 juta pasien HIV/AIDS di berbagai belahan dunia.

Perkembangan Terapi Stem cell di Indonesia

Saat ini telah ada 11 rumah sakit di Indonesia yang memiliki fasilitas kultur dan transplatasi stem
cell. Penyakit-penyakit yang diatasi oleh 11 rumah sakit itu umumnya adalah penyakit jantung
dan radang sendi. Sejauh ini perkembangannya sangat menggembirakan karena terbukti
menyembuhkan sekitar 30 pasien di Indonesia.

Kendala dan Harapan

Kendala dalam terapi stem cell bermacam-macam namun paling tidak ada 3 kendala umum yang
biasa dihadapi; biaya, kesulitan dalam kultur stem cell embrionik, dan potensi penolakan sel oleh
tubuh pasien. Sekarang semakin banyak dikembangkan terapi stem cell oral yang sedikit demi
sedikit menggantikan metode injeksi dan transplatasi yang membutuhkan biaya besar. Terapi
stem cell oral mampu menekan biaya dan lebih praktis dalam aplikasinya walau belum dapat
benar-benar menggantikan metode injeksi dan transplatasi. Bagaimanapun ini adalah harapan
besar bagi umat manusia karena telah begitu banyak nyawa melayang akibat penyakit yang tidak
dapat disembuhkan dengan metode medis biasa.

Referensi:

 Stem Cells
 Parkinsons Disease
 Science Direct
 Modern Cancer Hospital
 Wikipedia: The Berlin Patient
 Kompas.com
Ikuti Wikipedia bahasa Indonesia di Facebook, Instagram, dan Telegram

Sel punca
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Sel induk embrio tikus.

Sel punca, sel induk, sel batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang belum
berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak
jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.[butuh rujukan] Sel punca juga berfungsi sebagai sistem
perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup
organisme.[butuh rujukan] Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap
menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel
otot, sel darah merah atau sel otak.[1]

Saat ini Indonesia telah memiliki 2 lembaga yang dapat mengolah sel punca dengan harga hanya
sepersepuluh sel punca impor, padahal dibutuhkan sampai 3 serum sel punca untuk
penyembuhan suatu penyakit, tergantung tingkat kondisi penyakitnya. Kedua lembaga tersebut
telah dapat mencukupi kebutuhan nasional dan akan terus meningkatkan produksinya dengan
menambah peralatan laboratorium baru. Sel punca nasional telah dapat diterapkan pada 20 jenis
penyakit, tetapi baru 5 jenis sel punca yang telah dapat dikembangkan secara massal.[2]

Daftar isi

 1 Sifat
 2 Ragam sel induk
o 2.1 Berdasarkan potensi
o 2.2 Berdasarkan asalnya
 2.2.1 Sel punca embrio (embryonic stem cells)
 2.2.2 Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells)
 2.2.3 Sel punca fetal
 2.2.4 Sel punca dewasa (adult stem cells)
 2.2.5 Sel punca kanker (cancer stem cells)
 3 Transplantasi sel punca
o 3.1 Jenis-jenis transplantasi sel punca
 3.1.1 Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow
transplantation)
 3.1.2 Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell
transplantation)
 3.1.3 Transplantasi sel induk darah tali pusat
 4 Aplikasi
o 4.1 Pengobatan infark jantung
o 4.2 Pengobatan diabetes tipe I
 5 Lihat Pula
 6 Referensi
 7 Pranala luar

Sifat
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat
memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak
dari artikel ini. Tulisan yang tidak dirapikan dalam jangka waktu yang ditentukan akan dihapus
sewaktu-waktu oleh Pengurus.

Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampilkan] di bagian kanan.[tampilkan]

Sel punca memiliki dua sifat penting yang sangat berbeda dengan sel yang lain:

 Sel punca belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat memperbaharui diri
dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam waktu yang panjang.[butuh rujukan]
 Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu
seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri.[butuh rujukan] Pada sumsum
tulang dan darah tali pusar (bahasa Inggris: umbilical cord blood), sel punca secara teratur
membelah dan memperbaiki jaringan yang rusak, meski demikian pada organ lain seperti
pankreas atau hati, pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.[3]

Peneliti medis meyakini bahwa penelitian sel punca berpotensi untuk mengubah keadaan
penyakit manusia dengan cara digunakan memperbaiki jaringan atau organ tubuh tertentu.[butuh
rujukan]
Namun, hal ini tampaknya belum dapat benar-benar diwujudkan dewasa ini.[butuh rujukan]

Penelitian sel punca dapat dikatakan dimulai pada tahun 1960-an setelah dilakukannya penelitian
oleh ilmuwan Kanada, Ernest A. McCulloch dan James E. Till.[butuh rujukan]
Ragam sel induk

Sel-sel induk dapat digolongkan berdasarkan potensi yang dimiliki oleh sel tersebut maupun
berdasarkan asalnya.[butuh rujukan]

Berdasarkan potensi

 Sel induk ber-totipotensi (toti=total) adalah sel induk yang memiliki potensi untuk
berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik, dan sel
seksual.[butuh rujukan] Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme baru bila diberikan
dukungan maternal yang memadai. Sel induk bertotipotensi diperoleh dari sel induk embrio,
hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.[butuh rujukan]
 Sel induk ber-pluripotensi (pluri=jamak) adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua
jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.[butuh rujukan]
 Sel induk ber-multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel
dewasa.[butuh rujukan]
 Sel induk ber-unipotensi (uni=tunggal) adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu
jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel yang
bukan sel induk. [4].

Berdasarkan asalnya

Sel punca embrio (embryonic stem cells)

Sel induk ini diambil dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). [4] Massa sel
bagian dalam mengelompok dan mengandung sel-sel induk embrionik. [4] Sel-sel diisolasi dari
massa sel bagian dalam dan dikultur secara in vitro. [4] Sel induk embrional dapat diarahkan
menjadi semua jenis sel yang dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot,
sel-sel hati, sel-sel ginjal, dan sel-sel lainnya. [4]

Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells)

Sel germinal/benih (seperti sprema/ovum) embrionik induk/primordial (primordial germ cells)


dan prekursor sel germinal diploid ada sesaat pada embrio sebelum mereka terasosiasi dengan sel
somatik gond dan kemudian menjadi sel germinal[4]. Sel germinal embrionik manusia/human
embryonic germ cells (hEGCs) termasuk sel punca yang berasal dari sel germinal primordial dari
janin berumur 5-9 minggu.[butuh rujukan] Sel punca jenis ini memilki sifat pluripotensi[4].

Sel punca fetal

Sel punca fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin) seperti
sel punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas. [4] Sel punca neural fetal yang
ditemukan pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel neuron
dan sel glial (sel-sel pendukung pada sistem saraf pusat). [4] Darah, plasenta, dan tali pusat janin
kaya akan sel punca hematopoietik fetal. [4]
Sel induk mesenkimal

Sel punca dewasa (adult stem cells)

Sel punca dewasa mempunyai dua karakteristik.[butuh rujukan] Karakteristik pertama adalah sel-sel
tersebut dapat berproliferasi untuk periode yang panjang untuk memperbarui diri.[butuh rujukan]
Karakteristik kedua, sel-sel tersebut dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus
yang mempunyai karakteristik morfologi dan fungsi yang spesial.[butuh rujukan]

Sel induk hematopoietik

Salah satu macam sel induk dewasa adalah sel induk hematopoietik (hematopoietic stem cells),
yaitu sel induk pembentuk darah :yang mampu membentuk sel darah merah, sel darah putih,
dan keping darah yang sehat.[butuh rujukan] Sumber sel induk hematopoietik adalah sumsum :tulang,
darah tepi, dan darah tali pusar.[butuh rujukan] Pembentukan sel induk hematopietik terjadi pada
tahap awal embriogenesis, yaitu dari mesoderm dan disimpan pada situs-situs spesifik di dalam
embrio[5].

Sel punca mesenkimal

Sel induk mesenkimal/ mesenchymal stem cells (MSC)dapat ditemukan pada stroma sumsum
tulang belakang, periosteum, lemak, dan kulit. [6] MSC termasuk sel induk multipontensi yang
dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel tulang, otot, ligamen, tendon, dan lemak. [6] Namun ada
beberapa bukti yang menyatakan bahwa sebagian MSC bersifat pluripotensi sehingga tidak
hanya dapat berubah menjadi jaringan mesodermal tetapi juga endodermal. [7]

Sel punca kanker (cancer stem cells)

Sel punca kanker adalah sel yang mengaktivasi lintasan onkogenik berupa tumorigenesis yang
membuat sel normal mengalami fase inisiasi tumor, namun sel punca kanker tidak memiliki sifat
tumorigenik.[8] Dari data terakhir, ditemukan keberadaan sel punca kanker pada berbagai jenis
kanker seperti leukimia, kanker payudara, kanker otak, kanker otak, kanker usus besar dan
kanker kulit. Sel punca kanker pankreas memiliki kluster diferensiasi CD44, CD24 dan
epithelial-specific antigen, selain SDF-1 (stromal cell-derived factor 1)/CXCR4 untuk
bermigrasi seperti sel punca normal,[9] serta ekspresi genetik lebih tinggi dari sel punca normal,
seperti gen BMI-1 dan SHH (Sonic hedgehog) untuk memperbaharui diri,[10]

Transplantasi sel punca

Transplantasi sel induk dapat berupa[butuh rujukan]:

 Transplantasi autologus (menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum
pemberian kemoterapi dosis tinggi)
 Transplantasi alogenik (menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan hubungan
keluarga atau tanpa hubungan keluarga), atau
 transplantasi singenik(menggunakan sel induk dari saudara kembar identik.

Jenis-jenis transplantasi sel punca

Menurut sumbernya transplantasi sel induk dapat dibagi menjadi:

Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow transplantation)

Sumsum tulang adalah jaringan spons yang terdapat dalam tulang-tulang besar seperti tulang
pinggang, tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk.[butuh rujukan]

Sumsum tulang merupakan sumber yang kaya akan sel induk hematopoietik.[butuh rujukan] Sejak
dilakukan pertama kali kira-kira 30 tahun yang lalu, transplantasi sumsum tulang digunakan
sebagai bagian dari pengobatan leukemia, limfoma jenis tertentu, dan anemia aplastik.[butuh rujukan]
Karena teknik dan angka keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian transplantasi
sumsum tulang sekarang ini semakin meluas.[butuh rujukan]

Pada transplantasi ini prosedur yang dilakukan cukup sederhana, yaitu biasanya dalam keadaan
teranestesi total.[butuh rujukan] Sumsum tulang (sekitar 600 cc) diambil dari tulang panggul donor
dengan bantuan sebuah jarum suntik khusus, kemudian sumsum tulang itu disuntikkan ke dalam
vena resipien.[butuh rujukan] Sumsum tulang donor berpindah dan menyatu di dalam tulang resipien
dan sel-selnya mulai berproliferasi.[butuh rujukan]

Pada akhirnya, jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan tergantikan
dengan sumsum tulang yang baru.[butuh rujukan] Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang
memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan
kemoterapi.[butuh rujukan] Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk
menghasilkan sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap
infeksi.[butuh rujukan] Transplantasi sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling
tidak 5/6.[butuh rujukan]

Risiko lainnya adalah timbulnya penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru
menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi menyerang sel-sel resipien.[butuh rujukan] Selain
itu, risiko kontaminasi virus lebih tinggi dan prosedur pencarian donor yang memakan waktu
lama.[butuh rujukan]

Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation)

Seperti halnya sumsum tulang, peredaran darah tepi merupakan sumber sel induk walaupun
jumlah sel induk yang dikandung tidak sebanyak pada sumsum tulang.[butuh rujukan] Untuk
mendapatkan jumlah sel induk yang jumlahnya mencukupi untuk suatu transplantasi, biasanya
pada donor diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF) untuk menstimulasi sel
induk hematopoietik bergerak dari sumsum tulang ke peredaran darah.[butuh rujukan]

Transplantasi ini dilakukan dengan proses yang disebut aferesis.[butuh rujukan] Jika resipien
membutuhkan sel induk hematopoietik, pada proses ini darah lengkap diambil dari donor dan
sebuah mesin akan memisahkan darah menjadi komponen-komponennya, secara selektif
memisahkan sel induk dan mengembalikan sisa darah ke donor.[butuh rujukan]

Transplantasi sel induk darah tepi pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1986.[butuh rujukan]
Keuntungan transplantasi sel induk darah tepi adalah lebih mudah didapat.[butuh rujukan] Selain itu,
pengambilan sel induk darah tepi tidak menyakitkan dan hanya perlu sekitar 100 cc.[butuh rujukan]
Keuntungan lain, sel induk darah tepi lebih mudah tumbuh.[butuh rujukan] Namun, sel induk darah
tepi lebih rentan, tidak setahan sumsum tulang.[butuh rujukan] Sumsum tulang juga lebih lengkap,
selain mengandung sel induk juga ada jaringan penunjang untuk pertumbuhan sel. Karena itu,
transplantasi sel induk darah tepi tetap perlu dicampur dengan sumsum tulang.[butuh rujukan]

Transplantasi sel induk darah tali pusat

Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan bahwa darah plasenta manusia mengandung sel
induk yang sama dengan sel induk yang ditemukan dalam sumsum tulang.[butuh rujukan] Karena sel
induk dari sumsum tulang telah berhasil mengobati pasien-pasien dengan penyakit-penyakit
kelainan darah yang mengancam jiwa seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem
kekebalan tubuh, maka para peneliti percaya bahwa mereka juga dapat menggunakan sel induk
dari darah tali pusat untuk menyelamatkan jiwa pasien mereka.[butuh rujukan]

Darah tali pusat mengandung sejumlah sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan di
atas transplantasi sel induk dari sumsum tulang atau dari darah tepi bagi pasien-pasien
tertentu.[butuh rujukan] Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari
proses kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa.[butuh rujukan]

Transplantasi sel induk darah tali pusat pertama kali dilakukan di Perancis pada penderita anemia
Fanconi tahun 1988.[butuh rujukan] Pada tahun 1991, darah tali pusat ditransplantasikan pada
penderita Chronic Myelogenous Leukemia.[butuh rujukan] Kedua transplantasi ini berhasil dengan
baik. Sampai saat ini telah dilakukan kira-kira 3.000 transplantasi darah tali pusat.[butuh rujukan]
Aplikasi
Pengobatan infark jantung

Menggunakan sel stem sumsum tulang (bone marrow) yang beredar dalam darah perifer dan sel
stem yang sudah berada di jantung akan menuju ke daerah infark, tetapi jumlahnya tidak cukup
untuk dapat mengatasi dan menyembuhkan daerah infark tersebut. [11] Sel stem akan membentuk
sel kardiomiosit dan juga mengadakan neovaskularisasi. [11] Karena jumlah sel stem endogen
kurang banyak maka logis untuk mecarikan bantuan sel stem dari luar yang bisa berasal dari
sumsum tulang atau sumber lain seperti UCB. [11] Hal ini telah dilakukan dengan hasil yang
cukup menggembirakan. [11] Intracoronary infusion BM stem cell otolog telah dilakukan pada 22
pasien dengan AMI dan melaporkan hasil yang sangat baik. [11] Sekarang dalam literatur sudah
banyak dilaporkan hasil positif pemberian sel stem BM intrakoroner pada AMI. [11].

Pengobatan diabetes tipe I

Pada diabetes tipe I sel pankreas beta yang mensekresi insulin mengalami kerusakan oleh faktor
genetik, lingkungan dan imunologik. [4] Akibatnya terjadi defisiensi insulin dan menyebabkan
hiperglikemi.[butuh rujukan] Transplantasi seluruh organ pankreas kadaver dapat menyembuhkan
penderita.[butuh rujukan] Tetapi jumlah kadaver sangat sedikit dan obat imunosupresi yang
dibutuhkan untuk mencegah reaksi imunologik menimbulkan banyak efek samping. [4].
Transplantasi sel stem merupakan alternatif baik dan telah menunjukkan hasil positif pada
mencit. [4] Tetapi masih banyak kendala yang harus diatasi supaya penggunaan sel stem untuk
menyembuhkan pasien diabetes tipe I dapat terlaksana[4].

Lihat Pula

 Sel punca dewasa

Referensi

1. ^ Juergen Knoblich (28 Agustus 2013). "Cerebral organoids model human brain development
and microcephaly". Nature. doi:10.1038/nature12517.
2. ^ "Stem Cell Eropa Rp 36 Juta, Produk ITD Dibandrol Rp 5 Juta". 18 September 2014.
3. ^ (Inggris)"Stem cell basics". National Institute of Health. Diakses tanggal 2010-03-01.
4. ^ a b c d e f g h i j k l m n Bongso A & Lee EH. 2005. Stem Cells: From Bench to Bedside.Singapore:
World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd. Kesalahan pengutipan: Invalid <ref> tag; name
"Bongso" defined multiple times with different content
5. ^ Stem Cell and Developmental Biology Writing Group's Report. 2004. Natl Inst Diabetes &
Digestive & Kidney Dses, NIH. 1-27
6. ^ a b (Inggris) Caplan AI. 1994. The mesengenic process.Clin Plast Surg 21: 429-435.
7. ^ Jiang Y, Jahagirder BN, Reindhardt RL, et al. 2002. Pluripotency of mesenchymal stem cells
derived from adult bone marrow. Nature 418:41-49
8. ^ (Inggris)"Cancer stem cells in solid tumors.". Institute for Stem Cell Biology and Regenerative
Medicine, Stanford University School of Medicine; Ailles LE, Weissman IL. Diakses tanggal 2011-
07-24.
9. ^ (Inggris)"Cancer stem cells: implications for the progression and treatment of metastatic
disease.". London Regional Cancer Program, London Health Sciences Centre; Croker AK, Allan AL.
Diakses tanggal 2011-07-24.
10. ^ (Inggris)"Pancreatic cancer stem cells.". Department of Surgery, University of Michigan; Lee CJ,
Dosch J, Simeone DM. Diakses tanggal 2011-07-24.
11. ^ a b c d e f Setiawan B. 2006. Aplikasi terapeutik sel stem embrionik pada berbagai penyakit
degeneratif. Cermin Dunia Kedokteran 153:5-8
Apakah itu stem cell (sel punca)?
Indonesian

Apakah itu stem cell (sel punca)?

Tubuh manusia memilik ratusan jenis sel yang berbeda yang penting untuk kesehatan kita setiap
hari. Sel-sel ini bertanggung jawab untuk menjaga tubuh kita bekerja setiap harinya, seperti
membuat jantung kita berdetak, otak kita berpikir, ginjal membersihkan darah kita, mengganti
kulit yang terkelupas, dan seterusnya. Tugas khusus dari stem cell adalah untuk menciptakan
berbagai jenis sel tersebut. Stem cell adalah sumber untuk sel-sel baru. Pada saat stem cell
membelah, mereka dapat memperbanyak diri sendiri atau menjadi jenis sel yang lain.
Contohnya, stem cell di kulit dapat menciptakan lebih banyak stem cell kulit atau mereka dapat
membuat sel kulit terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti membuat pigmen melanin.

Mengapa stem cell penting untuk kesehatan anda?

Saat kita terluka atau sakit, sel kita juga terluka atau mati. Saat hal ini terjadi, stem cell menjadi
aktif. Stem cell memiliki tugas untuk memperbaiki jaringan yang terluka atau menggantikan sel
lain pada saat mereka mengalami kematian rutin. Dengan cara ini, stem cell kita menjaga kita
tetap sehat dan mencegah kita dari penuaan dini. Stem cell bertindak seperti pasukan dokter
mikroskopis milik kita sendiri.

Apa saja ragam jenis stem cell?

Stem cell memiliki berbagai macam jenis. Para ilmuwan menduga bahwa setiap organ di dalam
tubuh kita memiliki stem cell dengan jenis spesifik. Contohnya, darah kita tercipta dari stem cell
darah (dikenal juga sebagai stem cell hematopoietik). Namun, stem cell juga terdapat pada tahap
terawal dari perkembangan manusia dan saat para ilmuwan menumbuhkan mereka, mereka
disebut “stem cell embrionik”. Alasan mengapa para ilmuwan tertarik dengan stem cell
embrionik adalah karena tugas alami dari stem cell embrionik ialah untuk membangun setiap
organ dan jaringan di tubuh kita selama perkembangan manusia. Yang dimaksud adalah, bahwa
stem cell embrionik, tidak seperti stem cell dewasa, dapat berubah menjadi hampir semua
ratusan jenis sel manusia lainnya. Sebagai contoh, stem cell darah hanya dapat memciptakan
darah, namun stem cell embrionik dapat menciptakan darah, tulang, kulit, otak, dan seterusnya.
Selain itu, stem cell embrionik juga diprogram secara alami untuk membuat jaringan dan organ
yang tidak dibuat oleh stem cell dewasa. Sehingga stem cell embrionik memiliki kapasitas
natural yang lebih besar untuk memperbaiki organ yang sakit. Stem cell embrionik terbuat dari
sisa embrio dari pengobatan kesuburan yang masih berumur beberapa hari, dibuat di atas cawan
di dalam laboratorium, dan yang toh akan dibuang juga.

What are iPS or induced pluripotent stem cells?

Apakah itu iPS atau induced pluripotent stem cell?


Ilmuwan dan dokter sangat gembira tentang jenis baru stem cell yang dikenal sel “iPS”. Alasan
mengapa kita gembira adalah karena sel iPS memiliki sifat yang hampir sama dengan stem cell
embrionik, namun tidak terbuat dari embrio. Sehingga sel iPS tidak memiliki permasalahan etik.
Selain itu, sel iPS dapat dibuat dari sel yang bukan stem cell dari tubuh pasien sendiri, yang
berarti sel iPS dapat diberikan kembali kepada pasien tanpa resiko rejeksi imun, dimana
merupakan permasalahan yang sangat penting bagi transplantasi stem cell manapun.

Apa yang akan terjadi di masa depan dan bagaimana stem cell dapat mengubah cara
dokter mengobati anda?

Karena secara alami stem cell memiliki tugas untuk menggantikan sel yang tua atau sakit, para
ilmuwan menggagaskan berbagai ide untuk menggunakan stem cell sebagai terapi untuk pasien
dengan berbagai macam kondisi medis. Gagasan yang dimakud adalah dengan memberi pasien
stem cell atau sel terdiferensiasi yang terbuat dari stem cell, kita dapat menggunakan
kemampuan alami sel untuk menyembuhkan pasien hingga sehat kembali. Sebagai contoh,
apabila pasien memiliki serangan jantung, dengan memberi pasien sebuah transplantasi stem cell
sebagai terapi, tujuan kita adalah untuk membuat stem cell yang ditransplantasi memperbaiki
kerusakan di jantung. Populasi alami stem cell yang kita miliki hanya mempunyai kapasitas yang
terbatas untuk memperbaiki kerusakan di tubuh kita. Kembali ke contoh mengenai jantung, stem
cell yang dimiliki jantung sendiri tidak mampu untuk melaksanakan tugas memperbaiki
kerusakan dari serangan jantung, tetapi transplantasi dari jutaan stem cell jauh lebih kuat.
Sehingga, dengan memberikan pasien transplantasi stem cell, kita meningkatkan kemampuan
tubuh untuk penyembuhan melebihi kapasitas dari stem cell yang terdapat secara alami yang
jumlahnya terbatas. Masih ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan sebelum strategi
terapi stem cell menjadi umum, termasuk masalah keamanan, karena stem cell dapat
menyebabkan tumor, dan rejeksi imun. Meski begitu, stem cell kemungkinan besar akan
mengubah dunia kedokteran dan mungkin dalam satu atau dua dekade, sebagian besar dari kita
akan kenal seseorang, bahkan mungkin diri kita sendiri, yang memiliki transplantasi stem cell.
Stem cell memberikan janji untuk menyembuhkan penyakit-penyakit utama yang dihadapi
orang-orang, seperti kanker, penyakit jantung, penyakit Parkinson, sklerosis multipel, stroke,
penyakit Huntington, cedera tulang belakang, dan banyak lagi.

Apa saja pengobatan stem cell yang ada sekarang, dan mengapa kebanyakan dokter
menyarankan anda untuk hanya mempertimbangkannya dengan hati-hati dan sebagai
harapan terakhir?

Saat ini, ada beberapa transplantasi stem cell yang telah teruji oleh ilmuwan yang aman dan juga
efektif. Contoh terbaik adalah transplantasi sumsum tulang. Namun, banyak pengobatan stem
cell yang belum teruji diiklankan dan ditawarkan di seluruh dunia. Sering kali pengobatan
tersebut mendapatkan banyak perhatian di media ketika selebriti seperti bintang olah raga
menjalani pengobatan ini. Umumnya, para ilmuwan dan dokter di bidang stem cell
memperingatkan pasien untuk menjauhi pengobatan tersebut karena belum jelas apakah
pengobatan tersebut benar-benar berfungsi dan aman. Para pasien telah meninggal dari
pengobatan tersebut. Dimana sebenarnya sangat masuk akal untuk mempertimbangkan semua
pilihan saat menghadapi penyakit atau kondisi yang tidak dapat disembuhkan, kami
menyarankan anda untuk hanyan mempertimbangkan pengobatan tersebut sebagai harapan
terakhir dan setelah berdiskusi dengan dokter pribadi anda.

Anda mungkin juga menyukai