Anda di halaman 1dari 24

Terapi Stem Cell: Atasi Kebotakan, Dalam

2 Minggu Rambut Baru Tumbuh


Terapi stem cell merupakan tren terbaru di dunia kesehatan maupun kecantikan. Stem cell atau yang
juga dikenal dengan sel punca dapat menyembuhkan berbagai penyakit serius.

Stem cell atau sel punca merupakan sel induk yang berpotensi berkembang menjadi beberapa sel
tubuh yang berbeda, seperti sel otak, otot, hati maupun sel darah. Oleh karena itu terapi dengan
stem cell dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah diabetes, penyakit paru, ginjal, hati, stroke,
parkinson, lupus, anti aging, cedera maupun peradangan sendi dan tulang belakang.

Banyaknya manfaat yang bisa didapat dari stem cell membuat teknologi yang telah banyak dilakukan
di negara Jerman dan Korea itu menjadi tren kesehatan di dunia. Bagaimana metodenya?

Dijelaskan oleh dr. Prasna Pramita, SpPD di acara Ultimo 'Stem Cell Therapy', Selasa (19/6/2012) di
klinik Ultimo di Plaza Asia, Sudirman, saat muda manusia memiliki 80 juta stem cell sehingga kondisi
tubuh dan kulit masih fit. Berjalannya waktu, usia pun bertambah dan pada usia 40 tahun, stem cell
berkurang menjadi 35 juta.

Penurunan stem cell tersebut berakibat kulit menjadi kusam, keriput, rambut rontok, otak mengecil
dan timbul penyakit-penyakit seperti diabetes, hipertensi, jantung, stroke karena sel-sel sudah tidak
lagi bekerja optimal. Ketika stem cell manusia diperbaharui maka penyakit serius pelan-pelan akan
musnah dan kondisi kulit serta rambut pun ikut berpengaruh. Wajah menjadi lebih bersinar, kerutan
berkurang serta rambut bisa tumbuh kembali dan lebih tebal.

Metode terapi stem cell adalah dengan mengambil lemak dari tubuh kita sendiri. Lemak kemudian
diproses dengan pemecahan lemak yang menghasilkan stem cell. Lemak yang diambil kira-kira 100
cc. Diambil dari bagian perut atau paha dengan melakukan penyatan kecil.

Kemudian stem cell baru tersebut kembali diinfuskan melalui vena ke dalam tubuh. Stem cell akan
menyebar ke dalam tubuh dan mencari jaringan tubuh yang rusak untuk 'diperbaiki' kembali. Proses
tindakan stem cell dilakukan kurang lebih tiga sampai empat jam.

Orang yang sudah melakukan metode stem cell mengaku sangat menikmati manfaat yang sudah
bekerja dalam waktu beberapa hari saja. Dr. Enrina Diah, Sp.BP, direktur Ultimo sekaligus orang yang
telah mencoba terapi stem cell mengaku kini tubuhnya lebih berstamina dan masalah
kerontokannya pun teratasi.

"Saya bisa bekerja lebih lama dan kerontokan teratasi. Selain di vena, saya juga menyuntikkan stem
cell di bagian kepala, setelah dua minggu anak-anak rambut sudah tumbuh. Stem cell juga bisa
dimasukkan ke bagian wajah agar lebih kencang dan glowy," ujar dr. Enrina.

Di Indonesia metode stem cell baru dilakukan di klinik kecantikan Ultimo Aesthetic & Dental Care di
Plaza Asia, lantai 18, Jalan Jendral Sudirman Kavling 59, telepon 021 5140111920. Sebelumnya terapi
stem cell sudah dilakukan di negara-negara maju seperti di Jerman, Jepang, Korea dan saat ini
banuak klinik di Amerika yang mulai memberikan pelayanan ini.
FUNGSI SETELAH DIAKTIFKANNYA STEM CELL DALAM TUBUH KITA

1. menambah jumlah peredaran darah dan mempercepat mikro sirkulasi darah sehingga bagi
pasien yang stroke, tekanan darah tinggi , leukemia, cuci darah akan sembuh.
2. menambah oxygen dalam darah & sel sehingga dapat mematikan virus &bakteri sehingga
bagi pasien yang disebabkan Virus Rubela. Toxo , HIV Aids akan sembuh.
3. Mempercepat transportasi nutrisi ke seluruh tubuh
4. Mempercepat detox (pembersihan) dalam tubuh manusia sehingga pasien setelah di terapi
Stem Cell akan lancer buang air kecil& buang air besarnya.
5. Mempercepat metabolisme tubuh
6. Menambah kinerja sel badan.
7. Mempertinggi system kekebalan tubuh.
8. Meningkatkan kemampuan anti oksidan dalam tubuh.
9. Mempercepat penyembuhan luka dan patah tulang.
10. Mengendurkan ketegangan neuro muscle
11. Mengurangi rasa sakit & radang
12. Meningkatkan kemampuan anti penyakit
13. Meningkatkan kemampuan anti kanker
14. Meningkatkan anti penuaan sehingga dengan menggunakan terapi stem cell ini menjadi
awet muda.

APA ITU STEM CELL??

1. Setiap tubuh manusia mempunyai STEM CELL sehingga menyebabkan manusia tumbuh dari
bayi menjadi dewasa.
2. Pada umur 20 tahun terdapat 60 trilyun sel dimana setiap 10.000 sel terdapat 1 STEM CELL
3. 60 trilyun sel tersebut semakin tua , ada yang berkurang dan ada yang mati sehingga pada
usia 60 tahun hanya menjadi 30-40 trilyun saja yang hidup.
4. Jika terjadi sakit itu disebabkan STEM CELL tidak aktif . Contoh jika orang sakit diabetes maka
supaya sembuh HARUS DIAKTIFKAN STEM CELL di pankreasnya sehingga bisa menghasilkan
insulin lagi.
5. Menurut ilmuwan : cara untuk mengaktifkan STEM CELL yaitu dengan gelombang energi
fotonetron atau PHOTON ENERGI WAVE yang berasal dari fray infra red jarak jauh sebesar
9,35 um dimana 9,35 um sama yang dimiliki oleh tubuh manusia.
6. Dengan teknologi NANO : photon energi wave bisa masuk menembus 15 cm ke dalam tubuh
manusia.
7. Photon energy wave menimbulkan efek panas dalam tubuh manusia yang disebabkan oleh
gelombang resonansi 289.000x 10 pangkat 8 per detik.

Cara Kerja dan Aplikasi Stem Sel, Intervensi Medis Masa Depan

Stem Sel (Stem cell ) atau Sel punca, sel induk, sel batang merupakan sel yang belum
berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi
banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.Stem Sel juga berfungsi sebagai sistem
perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup
organisme. Saat Stem Sel terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap
menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus,
misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak. Peneliti medis meyakini bahwa
penelitian sel punca berpotensi untuk mengubah keadaan penyakit manusia dengan
cara digunakan memperbaiki jaringan atau organ tubuh tertentu. Namun demikian,
hal ini tampaknya masih kontroversial dan belum dapat benar-benar diwujudkan
dewasa ini.

Stem sel adalah sel primitif yang memiliki kemampuan memperbaru dan potensi  untuk
berdiferensiasi, merupakan sel yang bersumber dari tubuh, dalam keadaan  tertentu dapat
berdiferensiasi menjadi berbagai fungsi jaringan sel maupun  organ, dalam dunia medis
disebut sebagai “sel multi-fungsi”. Stem cell sendiri ada yang disebut stem cell embrionik
dan stem cell dewasa. Selama ini stem cell embrionik lebih populer di kalangan awam
ketimbang stem cell dewasa.

Dunia kesehatan telah lama mengenal stem cell atau sel punca atau sel induk. Sel ajaib yang
dapat menyerupai maupun berkembang menggantikan sel-sel rusak di bagian manapun. Sel
otak, hati, otot, paru dan masih banyak lagi.

Proses regenerasi stem sel adalah transplantasi dengan menggunakan sel  induk tubuh sendiri,
dapat dikatakan stem sel atau sel induk dapat ditanamkan ke  berbagai organ tubuh yang
sakit, untuk mencapai keefektifan pengobatan penyakit  kronis.

Prinsip regenerasi sel induk

Konsep regeneratif kedokteran berasal dari binatang lintah, kadal dan  cicak, binatang-
binatang tersebut tidak hanya mempunyai kemampuan regeneratif  sel induk, tetapi juga
dapat mengaktifkan mekanisme pertumbuhan yang cepat, oleh  karena itu setelah anggota
tubuh maupun ekor terputus, sangat cepat tumbuh  kembali. Teknologi stem sel termasuk
“teknologi regeneratif kedokteran”, yang paling  bernilai adalah melalui pemisahan atau
pengkloningan, pemeliharaan dan  diferensiasi induksi di luar tubuh, dapat menciptakan
jaringan,sel dan organ  yang baru, muda, dan normal. Melalui teknologi transplantasi khusus, 
memasukkannya ke dalam tubuh untuk menggantikan sel yang rusak maupun yang tidak 
normal, membawa perubahan dan harapan kepada penderita penyakit kronis yang  susah
diobati.

Sejarah

 Penelitian Stem sel dapat dikatakan dimulai pada tahun 1960-an setelah dilakukannya
penelitian oleh ilmuwan Kanada, Ernest A. McCulloch dan James E. Till.
 Karena sifat unggulnya itulah Stem Sel dari darah tali pusat makin menarik perhatian untuk
diteliti dan digunakan bagi terapi berbagai jenis penyakit. Tahun 1988 untuk pertama kali di
Perancis dilakukan terapi Stem Sel menggunakan darah tali pusat. Selama ini tali pusat dan
plasenta biasanya cuma dibuang atau dikubur. Kini, daripada disia-siakan, darah yang berada
di tali pusat dan plasenta yang kaya akan sel punca sejak tahun 2000 mulai disimpan untuk
dua keperluan: untuk pengobatan penyakit darah seperti leukemia dan talasemia serta
untuk cadangan bagi si bayi jika suatu saat nanti ia menjadi penderita penyakit degeneratif.
 Percobaan sel punca pada tikus percobaan telah dilakukan sejak 10 tahun lalu oleh ilmuwan
dari Albert Einstein College of Medicine, Amerika Serikat. Dalam riset tersebut, para ahli
berhasil mengatasi kerusakan akibat stroke pada otak tikus yang disuntikkan sel punca.
Dalam tempo enam minggu, sel punca itu tumbuh menjadi sel saraf yang matang sekaligus
membuktikan kemungkinan dilakukannya metode itu pada mamalia.
 Christian Drapeau, salah satu peneliti yang tentang Stem Cell mengatakan, “ Hasil penelitian
ilmiah menunjukkan Satu-satunya kondisi yang terpenting dalam pemeliharaan kesehatan
secara optimal adalah dengan cara meningkatkan sirkulasi jumlah stem cell dalam tubuh.”
Penelitian stem cell masih terus dilakukan sampai saat ini. Bagaimana cara stem cell
mengupayakan regenerasi jaringan yang rusak ? Riset in vitro maupun in vivo telah berhasil
mengungkapkan beberapa hal untuk menjawab pertanyaan ini, antara lain dengan
diferensiasi, produksi faktor pertumbuhan (growth factors), dan terapi gen.

Para ilmuwan dan praktisi medis sebelumnya percaya bahwa organ jantung, hati, otak
ataupun pakreas dibentuk oleh sel-sel yang sudah berdiferensiasi secara penuh dan tidak
mampu melakukan regenerasi apabila terjadi kerusakan. Kini diketahui ternyata organ-organ
tersebut mengandung populasi stem cell yang mampu mengupayakan regenerasi sel penyusun
jaringan yang rusak.

STEM ACTIVE terbuat dari 100% Alga Biru-Hijau Aphanizomenon flos-aquae (AFA) yang
tumbuh secara liar di Danau Klamath, Oregon, USA. Aphanizomenon flos-aquae (AFA) ini
tidak dikembangbiakkan, ataupun modifikasi genetis, bersertifikasi Organik. Menggunakan
kapsul vegetarian (veggie caps) tidak mengandung gelatin atau bahan hewani lainnya, terbuat
dari serat polisakarida dan selulosa tumbuhan.

AFA mengandung L-selectin ligand yang berfungsi menghambat L-selectin dan mendukung
pelepasan stem cell dari sumsum tulang. L-selectin adalah molekul adhesi yang berperan
penting dalam memelihara stem cell pada sumsum tulang. Dalam double-blind crossover
placebo-controlled study, konsumsi 1 gram konsentrat AFA L-selection ligand dapat
meningkatkan rata 25-30% sirkulasi stem cell, yang berarti peningkatan 2-4 juta stem cell
baru dalam aliran darah. Puncak peningkatan sekitar 60 menit setelah konsumsi dan berakhir
setelah 3-4 jam.

Di samping mendukung system peremajaan alami, peningkatan jumlah stem cell tersebut juga
masih dalam kisaran fisiologis normal tubuh dan tidak beresiko terhadap tubuh. AFA juga
diketahui merangsang aktivitas makrofage yang merupakan benteng pertahanan awal tubuh
manusia, dengan polisakarida mendukungan aktivasi sel limposit tertentu yang disebut NK
(Natural Killer) cell. Sehingga membantu tubuh meningkatkan imunitas tubuh.
Aphanizomenon flos-aquae (AFA) mengandung 3 sampai 5x lebih banyak kandungan
Klorofil dibandingkan dengan berbagai makanan alami lainnya. Selain itu kandungan gizi
pada alga biru – hijau ini sangat berlimpah dan lengkap serta memiliki fungStem Active,
Konsentrat AFA adalah Stem cell Activator ( memobilisasi stem cell) alami yang pertama
beredar di pasaran. Dengan mendukung pelepasan stem cell dari sumsum tulang, AFA
memerikan dukungan yang aman terhadap fisiologi stem cell. Penemuan system alami
peremajaan tubuh telah merintis jalan menuju paradigm baru dalam aspek kesehatan dan
kebugaransi yang saling melengkapi untuk kebutuhan tubuh manusia.

Stem Sel memiliki dua sifat penting yang sangat berbeda dengan sel yang lain:

 Stem Sel belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat memperbaharui diri
dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam waktu yang panjang
 Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu
seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri. Pada sumsum
tulang dan darah tali pusar (umbilical cord blood), sel punca secara teratur membelah dan
memperbaiki jaringan yang rusak, meski demikian pada organ lain seperti pankreas atau
hati, pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.
Peneliti medis meyakini bahwa penelitian Stem sel berpotensi untuk mengubah keadaan
penyakit manusia dengan cara digunakan memperbaiki jaringan atau organ tubuh
tertentu.Namun demikian, hal ini tampaknya belum dapat benar-benar diwujudkan dewasa
ini. Penelitian Stem sel dapat dikatakan dimulai pada tahun 1960-an setelah dilakukannya
penelitian oleh ilmuwan Kanada, Ernest A. McCulloch dan James E. Till.

Penggolongan

Sel-sel induk dapat digolongkan berdasarkan potensi yang dimiliki oleh sel tersebut maupun
berdasarkan asalnya.

Berdasarkan potensi

 Sel induk ber-totipotensi (toti=total) adalah sel induk yang memiliki potensi untuk
berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik, dan sel
seksual.
 Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme baru bila diberikan dukungan maternal
yang memadai. Sel induk bertotipotensi diperoleh dari sel induk embrio, hasil pembuahan
sel telur oleh sel sperma.
 Sel induk ber-pluripotensi (pluri=jamak) adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi
semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.
 Sel induk ber-multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis
sel dewasa.
 Sel induk ber-unipotensi (uni=tunggal) adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu
jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel
yang bukan sel induk.

Berdasarkan asalnya

 Sel punca embrio (embryonic stem cells) Sel induk ini diambil dari embrio pada fase
blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). Massa sel bagian dalam mengelompok dan
mengandung sel-sel induk embrionik. Sel-sel diisolasi dari massa sel bagian dalam dan
dikultur secara in vitro. Sel induk embrional dapat diarahkan menjadi semua jenis sel yang
dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal,
dan sel-sel lainnya.
 Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells) Sel germinal/benih (seperti
sprema/ovum) embrionik induk/primordial (primordial germ cells) dan prekursor sel
germinal diploid ada sesaat pada embrio sebelum mereka terasosiasi dengan sel somatik
gond dan kemudian menjadi sel germinal[2]. Sel germinal embrionik manusia/human
embryonic germ cells (hEGCs) termasuk sel punca yang berasal dari sel germinal primordial
dari janin berumur 5-9 minggu.[rujukan?] Sel punca jenis ini memilki sifat pluripotensi.
 Stem sel fetal Stem sel fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ
fetus (janin) seperti Stem sel hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas. Sel
punca neural fetal yang ditemukan pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk
berdiferensiasi menjadi sel neuron dan sel glial (sel-sel pendukung pada sistem saraf pusat).
Darah, plasenta, dan tali pusat janin kaya akan sel punca hematopoietik fetal.
 Stem sel dewasa (adult stem cells) Stem seldewasa mempunyai dua karakteristik.
Karakteristik pertama adalah sel-sel tersebut dapat berproliferasi untuk periode yang
panjang untuk memperbarui diri. Karakteristik kedua, sel-sel tersebut dapat berdiferensiasi
untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karakteristik morfologi dan fungsi yang
spesial.

1. Sel induk hematopoietik Salah satu macam sel induk dewasa adalah sel induk
hematopoietik (hematopoietic stem cells), yaitu sel induk pembentuk darah :yang mampu
membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah yang sehat Sumber sel induk
hematopoietik adalah sumsum :tulang, darah tepi, dan darah tali pusar. Pembentukan sel
induk hematopietik terjadi pada tahap awal embriogenesis, yaitu dari mesoderm dan
disimpan pada situs-situs spesifik di dalam embrio
2. Stem sel mesenkimal Sel induk mesenkimal/ mesenchymal stem cells (MSC)dapat
ditemukan pada stroma sumsum tulang belakang, periosteum, lemak, dan kulit.  MSC
termasuk sel induk multipontensi yang dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel tulang, otot,
ligamen, tendon, dan lemak. Namun ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa sebagian
MSC bersifat pluripotensi sehingga tidak hanya dapat berubah menjadi jaringan mesodermal
tetapi juga endodermal.
3. Sel punca kanker (cancer stem cells) Stem selkanker adalah sel yang mengaktivasi lintasan
onkogenik berupa tumorigenesis yang membuat sel normal mengalami fase inisiasi tumor,
namun sel punca kanker tidak memiliki sifat tumorigenik. Dari data terakhir, ditemukan
keberadaan sel punca kanker pada berbagai jenis kanker seperti leukimia, kanker payudara,
kanker otak, kanker otak, kanker usus besar dan kanker kulit. Sel punca kanker pankreas
memiliki kluster diferensiasi CD44, CD24 dan epithelial-specific antigen, selain SDF-1
(stromal cell-derived factor 1)/CXCR4 untuk bermigrasi seperti sel punca normal,serta
ekspresi genetik lebih tinggi dari sel punca normal, seperti gen BMI-1 dan SHH (Sonic
hedgehog) untuk memperbaharui diri

Transplantasi Stem sel

Transplantasi sel induk dapat berupa:

 Transplantasi autologus (menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum
pemberian kemoterapi dosis tinggi)
 Transplantasi alogenik (menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan
hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga),
 Transplantasi singenik(menggunakan sel induk dari saudara kembar identik.

Jenis-jenis transplantasi Stem sel

Menurut sumbernya transplantasi sel induk dapat dibagi menjadi:

 Transplantasi Stem sel dari sumsum tulang (bone marrow transplantation) Umumnya Stem
Sel diambil dari sumsum tulang belakang karena memiliki lebih banyak Stem Sel. Hanya ada
satu sel punca dalam 10.000 sel sumsum tulang belakang. Sedangkan dalam darah, hanya
ada satu Stem Seldi antara 100.000 sel. Isolasi Stem Sel dipastikan dengan fluorescence
activated cell sorting (FACS) atau flowcytometer. FACS merupakan alat pendeteksi
karakteristik suatu sel berdasarkan pendaran sinar fluoresens. FACS melihat tanda
penomoran tertentu pada sel punca, yang dikenal sebagai cluster of differentiation.
Misalnya, CD105 dan CD73 untuk penanda sel punca mesenkimal (mampu berdiferensiasi
menjadi sel penyusun jaringan ikat, seperti osteosit, kondrosit, dan adiposit), Stem Sel
hematopoietik CD34, sel punca saraf CD133, dan sel punca jantung Sca-1. Dalam
laboratorium, Stem Sel yang diisolasi kemudian dibiakkan dalam larutan agar
memperbanyak diri dan berdiferensiasi menjadi organ tubuh tertentu. Sumsum tulang
adalah jaringan spons yang terdapat dalam tulang-tulang besar seperti tulang pinggang,
tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk. Sumsum tulang merupakan sumber yang
kaya akan sel induk hematopoietik. Sejak dilakukan pertama kali kira-kira 30 tahun yang lalu,
transplantasi sumsum tulang digunakan sebagai bagian dari pengobatan leukemia, limfoma
jenis tertentu, dan anemia aplastik. Karena teknik dan angka keberhasilannya semakin
meningkat, maka pemakaian transplantasi sumsum tulang sekarang ini semakin meluas.
Pada transplantasi ini prosedur yang dilakukan cukup sederhana, yaitu biasanya dalam
keadaan teranestesi total. Sumsum tulang (sekitar 600 cc) diambil dari tulang panggul donor
dengan bantuan sebuah jarum suntik khusus, kemudian sumsum tulang itu disuntikkan ke
dalam vena resipien. Sumsum tulang donor berpindah dan menyatu di dalam tulang resipien
dan sel-selnya mulai berproliferasi. Pada akhirnya, jika semua berjalan lancar, seluruh
sumsum tulang resipien akan tergantikan dengan sumsum tulang yang baru. Namun,
prosedur transplantasi sumsum tulang memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien
telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan kemoterapi.  Sumsum tulang yang baru
memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan sejumlah sel darah putih yang
diperlukan guna melindungi resipien terhadap infeksi. Transplantasi sumsum tulang
memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6. Risiko lainnya adalah timbulnya
penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru menghasilkan sel-sel aktif yang secara
imunologi menyerang sel-sel resipien. Selain itu, risiko kontaminasi virus lebih tinggi dan
prosedur pencarian donor yang memakan waktu lama.
 Transplantasi Stem sel darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation) Seperti
halnya sumsum tulang, peredaran darah tepi merupakan sumber sel induk walaupun jumlah
sel induk yang dikandung tidak sebanyak pada sumsum tulang.Untuk mendapatkan jumlah
sel induk yang jumlahnya mencukupi untuk suatu transplantasi, biasanya pada donor
diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF) untuk menstimulasi sel induk
hematopoietik bergerak dari sumsum tulang ke peredaran darah. Transplantasi ini dilakukan
dengan proses yang disebut aferesis.Jika resipien membutuhkan sel induk hematopoietik,
pada proses ini darah lengkap diambil dari donor dan sebuah mesin akan memisahkan darah
menjadi komponen-komponennya, secara selektif memisahkan sel induk dan
mengembalikan sisa darah ke donor. Transplantasi sel induk darah tepi pertama kali berhasil
dilakukan pada tahun 1986. Keuntungan transplantasi sel induk darah tepi adalah lebih
mudah didapat. Selain itu, pengambilan sel induk darah tepi tidak menyakitkan dan hanya
perlu sekitar 100 cc. Keuntungan lain, sel induk darah tepi lebih mudah tumbuh. Namun, sel
induk darah tepi lebih rentan, tidak setahan sumsum tulang. Sumsum tulang juga lebih
lengkap, selain mengandung sel induk juga ada jaringan penunjang untuk pertumbuhan sel.
Karena itu, transplantasi sel induk darah tepi tetap perlu dicampur dengan sumsum tulang.
 Transplantasi sel induk darah tali pusat Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan
bahwa darah plasenta manusia mengandung sel induk yang sama dengan sel induk yang
ditemukan dalam sumsum tulang. Karena sel induk dari sumsum tulang telah berhasil
mengobati pasien-pasien dengan penyakit-penyakit kelainan darah yang mengancam jiwa
seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem kekebalan tubuh, maka para peneliti
percaya bahwa mereka juga dapat menggunakan sel induk dari darah tali pusat untuk
menyelamatkan jiwa pasien mereka. Darah tali pusat mengandung sejumlah sel induk yang
bermakna dan memiliki keunggulan di atas transplantasi sel induk dari sumsum tulang atau
dari darah tepi bagi pasien-pasien tertentu.Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah
mengubah bahan sisa dari proses kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat
menyelamatkan jiwa. Transplantasi sel induk darah tali pusat pertama kali dilakukan di
Perancis pada penderita anemia Fanconi tahun 1988. Pada tahun 1991, darah tali pusat
ditransplantasikan pada penderita Chronic Myelogenous Leukemia.[rujukan?] Kedua
transplantasi ini berhasil dengan baik. Sampai saat ini telah dilakukan kira-kira 3.000
transplantasi darah tali pusat.
 Gigi Susu Saat ini peneliti sedang mempelajari bagaimana stem cell dari gigi susu ini dapat
digunakan untuk mengobati sejumlah penyakit dan kondisi, termasuk diabetes, cedera
tulang belakang, stroke dan masalah hati. Gigi susu bagian depan yang goyah lalu dicabut,
emudian pulpa gigi dari gigi susu ini dikumpulkan, dibekukan dan disimpan selama 30 tahun
atau lebih sampai nanti dibutuhkan. Ternyata pulpa gigi ini dapat mengobati penyakit, dan
hasil ekstraksi menemukan gigi susu ini bisa menjadi sumber stem cell yang baik. Di dalam
giginya ada sel dan bisa disimpan di dalam lemari es yang besar. Jika nanti terjadi sesuatu
atau membutuhkan operasi, maka sel-selnya ini akan membuatnya menjadi lebih baik.

Aplikasi Klinis dan Manfaat

 Saat ini dalam pengobatan stem sel banyak  diterapkan pada pengobatan diabetes tipe 1
dan 2, sirosis, penyakit hati yang  sudah parah, sindroma ginjal, radang lupus ginjal, penyakit
tulang, otot tidak  bertenaga, fungsi kelamin pria yang tidak normal, penyakit sekitar
pembuluh  darah, dan penyakit lain yang tidak dapat pengobatan dengan cara biasa.
 Terapi stem cell juga dapat digunakan untuk  osteoarthritis, cedera tulang belakang, sakit
ginjal, gangguan hati, stroke, Lupus, multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, Parkinson
hingga gangguan ereksi.
 Pengobatan infark jantung Menggunakan sel stem sumsum tulang (bone marrow) yang
beredar dalam darah perifer dan sel stem yang sudah berada di jantung akan menuju ke
daerah infark, tetapi jumlahnya tidak cukup untuk dapat mengatasi dan menyembuhkan
daerah infark tersebut.  Sel stem akan membentuk sel kardiomiosit dan juga mengadakan
neovaskularisasi. Karena jumlah sel stem endogen kurang banyak maka logis untuk
mecarikan bantuan sel stem dari luar yang bisa berasal dari sumsum tulang atau sumber lain
seperti UCB.  Hal ini telah dilakukan dengan hasil yang cukup menggembirakan. 
Intracoronary infusion BM stem cell otolog telah dilakukan pada 22 pasien dengan AMI dan
melaporkan hasil yang sangat baik. [9] Sekarang dalam literatur sudah banyak dilaporkan
hasil positif pemberian sel stem BM intrakoroner pada AMI.
 Pengobatan diabetes tipe I Pada diabetes tipe I sel pankreas beta yang mensekresi insulin
mengalami kerusakan oleh faktor genetik, lingkungan dan imunologik. Akibatnya terjadi
defisiensi insulin dan menyebabkan hiperglikemi.Transplantasi seluruh organ pankreas
kadaver dapat menyembuhkan penderita. Tetapi jumlah kadaver sangat sedikit dan obat
imunosupresi yang dibutuhkan untuk mencegah reaksi imunologik menimbulkan banyak
efek samping. Transplantasi sel stem merupakan alternatif baik dan telah menunjukkan hasil
positif pada mencit. Tetapi masih banyak kendala yang harus diatasi supaya penggunaan sel
stem untuk menyembuhkan pasien diabetes tipe I dapat terlaksana
 Penderita Sirosis Hati Terapi Stem Sel untuk mengganti hati yang rusak akibat pengerutan
hati atau sirosis kini sedang giat dikembangkan di China. Di dunia international, sejak
beberapa puluh terakhir terus diteliti alternatif lain pencangkokan hati dengan sel punca.
Terapi ini bertujuan untuk menggantikan sel atau organ yang rusak dengan sel-sel baru yang
berasal dari sel punca. Dengan terapi ini, hati yang rusak dihidupkan kembali sehingga dapat
berfungsi normal meski tanpa dilakukan transplantasi hati. Selama ini, transplantasi hati
menjadi pilihan terbaik bagi pasien kanker hati atau sirosis hati yang sudah dalam stadium
akhir. Akan tetapi, faktor utama yang membatasi terapi ini adalah terbatasnya jumlah donor
dan biaya yang sangat mahal, mencapai miliaran rupiah. Untuk mengobati hati, sel punca
diambil dari sumsum tulang atau sel darah. Pembiakan lalu dilakukan di luar tubuh (in vitro)
kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh melalui pembuluh arteri hati karena
pembuluh ini adalah pemasuk nutrisi sehingga hasilnya lebih efektif. Di Runah Sakit
Guangzhou Cina yang sudah menerapkan hal ini telah melakukan terapi sel punca
memperoleh hasil yang baik. Dari 30 kasus, 22 pasien sirosis fungsi hatinya terus membaik
setelah 12 minggu pasca terapi dan tidak ada lagi cairan di perut. Metode sel punca pada
sirosis hati stadium akhir harus dilakukan dengan dua kali pengambilan sel punca. Bila satu
kali pembiakan belum tentu semua sel bisa dipakai,” katanya. Dalam satu kali terapi,
disuntikkan 100 juta sel punca baru. Biaya satu kali terapi, termasuk pembiakan dan
penyuntikan kembali mencapai 60.000 RMB (Yuan) atau sekitar Rp 780 juta.
 Penderita talasemia Pada penderita  talasemia paling baik jika donor dari saudara kandung
sendiri. Hanya saja, jumlah darah tali pusat sering tak mencukupi, selain tingkat
keberhasilannya hanya 60 persen. Di Italia dan Thailand, sel punca darah tali pusat
dikombinasikan dengan sel punca dari sumsum tulang dan tingkat keberhasilannya menjadi
lebih dari 90 persen untuk tingkat kelangsungan hidup 10 tahun.
 Penderita stroke Seorang pasien stroke asal Inggris mendapat suntikan dua juta sel punca
saraf untuk memperbaiki sel-sel otak yang mati. Uji coba yang pertama kali di dunia ini
diharapkan membantu pasien itu sembuh dari stroke dengan cara merangsang otak
menggunakan sel saraf yang matang. Laruence Dunn, ahli bedah saraf, berhasil
menyuntikkan sel punca pada pasien stroke pertama sejak metode sel punca embrionik ini
diizinkan.  Sebagian sel punca saraf yang diinjeksi tersebut secara otomatis akan mengubah
dirinya menjadi saraf. Seperti diketahui, sel-sel otak pasien stroke mati karena kekurangan
oksigen. Perkembangan terapi ini akan dimonitor selama dua tahun. Dalam uji coba pada
tikus percobaan diketahui, sel punca juga memicu berbagai proses perbaikan pada tubuh,
seperti membantu pertumbuhan pembuluh darah di otak yang baru serta memacu otak
untuk menumbuhkan populasi sel punca sendiri. Hingga tahun 2011 mendatang, sudah 13 
pasien yang terlibat dalam uji coba ini akan mendapatkan injeksi sel punca dengan dosis
yang ditingkatkan.
Seluruh pasien yang terlibat rata-rata berusia di atas 60 tahun dan berjenis kelamin pria.
Mereka mengalami stroke iskemik, terjadi akibat penyumbatan pembuluh darah ke otak,
dan tidak berhasil dalam menjalani terapi pengobatan.
 Kulit Elastis dan Rambut Hitam Di negara-negara maju seperti Jerman, Jepang, Korea dan
Amerika sudah banyak yang menjalankan terapi ini.  Stem cell yang masuk  langsung
menyebar ke dalam tubuh kemudian berikatan dengan kimia yang dilepaskan sel-sel yang
rusak. Di sana sel punca kemudian mereparasi dan berkembang menjadi sel-sel baru
menggantikan sel-sel yang telah rusak, sehingga terjadi proses peremajaan. Perlahan-lahan
terapi juga mengurangi kulit yang kusam dan berkerut akibat penurunan produksi kolagen
oleh proses degeneratif. Beberapa praktisi mengkalim bahwa  terapi hasilnya kulit akan
bertambah elastis, kulit semakin tebal dan mengurangi pigmentasi sehingga penampilan
jauh lebih baik. Sedangkan efek lain yang didapat, rambut juga semakin tebal dan
menghitam karena mengurangi kerontokan dan menumbuhkan rambut baru yang hitam dan
tebal. Selain untuk penampilan kulit dan rambut, beberapa pasien yang telah menjalani
terapi juga mengalami penurunan berat badan.
 Baik Untuk Terapi Kesehatan Terapi stem cell dapat digunakan untuk kebugaran secara
menyeluruh. Sebagian besar sel punca yang masuk ke tubuh langsung mencari sasaran ke
organ-organ yang membutuhkan. 37 % sel punca akan langsung menuju paru-paru, sisanya
menuju limpa, ginjal, hati, pankreas, otak, jantung dan otot.

Faktor-faktor yang menentukan hasil pengobatan stem sel:

Ada beberapa faktor yang menentukan tingkat keberhasilan terapi sel punca, antara lain
lamanya penyakit yang diderita, faktor usia, dan ada tidaknya riwayat penyakit lain.
 Makin muda usianya, makin besar peluang kesembuhannya. Namun untuk sirosis hati, jika
ditemukan ada tumor atau kanker terapi sel punca tidak kami lakukan.
 Faktor kualitas sel induk. Cara pengkloningan yang sederhana dan  pemasukan kembali pada
tubuh pasien dari stem sel yang diambil dari darah atau  sumsum tulang, pada umumnya
tidak ada hasil yang efektif. Stem sel menggunakan teknologi  khusus untuk pengkloningan
dan perkembangbiakan sel.
 Cara implan atau pemasukkan stem sel ke tubuh pasien. Penggunaan cara transarterial
intercurent melalui pembuluh arteri  hati. Sekarang ini di Internasional juga ada yang melalui
pembuluh darah vena.  Tetapi karena  pembuluh arteri hati berfungsi sebagai pemasok 
nutrisi, sehingga hasil akan lebih efektif.
 Periode pengobatan. Faktor kondisi pasien  menentukan periode pengobatan, tetapi untuk
menghemat biaya pengobatan dengan  hasil pengobatan yang tetap terjamin harus
dipertimbangkan secara  menyeluruh.

Proses pengobatan stem sel

 Pengambilan sumsum tulang dari tubuh pasien


 Pemisahan, pemeliharaan dan pengembang biakan sel induk di luar tubuh
 Kemudian stem sel dimasukkan ke organ tubh yang hendak dilakukan intervensi
 Stem sel akan bekerja di dalam organ tubuih dan berdiferensiasi menjadi sel yang baru

Kontroversi Stem Sel

Menurut perusahaan swasta yang menawarkan jasa sebagai bank darah tali pusat, seperti
CordLife dari Singapura, menyimpan darah tali pusat dari sejak bayi hingga puluhan tahun. 
Beberapa negara seperti Italia menerapkan ketentuan darah tali pusat disimpan oleh bank
darah pemerintah. Di Amerika Serikat, selain diurus oleh lembaga pemerintah, ada pula
beberapa bank darah swasta yang menawarkan jasa penyimpanan. CordLife, yang semula
sejak 2004 merintis kerja sama dengan Kalbe Farma dan pada tahun 2006 resmi mendirikan
bank darah tali pusat, sejak tahun lalu pecah kongsi. Kalbe, menurut sekretaris perusahaan,
Vidjongtius, lebih ingin konsentrasi pada penjualan produk-produk kesehatan dan terapi,
bukan kepada layanan bank sel punca. Hingga kini jumlah klien Indonesia yang menyimpan
darah tali pusat di CordLife mencapai 4.000-5.000 orang. Sejauh ini belum ada satu pun yang
digunakan.

Namun jasa penyimpanan tali pusat tersebut masih kontroversial. Belum ada jaminan apakah
darah tali pusat yang disimpan dalam nitrogen cair pada suhu minus 196 derajat celsius akan
tetap bertahan baik dan dapat dikembangbiakkan setelah puluhan tahun. Harus ada asuransi
jika itu disimpan dalam bank darah swasta. Statistik menunjukkan peluang penggunaan darah
tali pusat yang disimpan untuk diri sendiri hanya 1:100.000. Karena peluangnya amat kecil.
Karena itu, maka beberapa klinisi hanya memilih menggunakan sel punca dari sumsum
tulang dan dari darah tepi.

Sedikitnya jumlah darah dalam tali pusat plus plasenta juga menjadi kendala, apalagi jika
badan penerima transplantasi beratnya puluhan kilogram. Selain itu, biaya transplantasi di
sumsum tulang mencapai miliaran rupiah.

Referensi
 Stem cell basics”. National Institute of Health.
http://stemcells.nih.gov/info/basics/basics1.asp. Diakses pada 1 Maret 2010.
 Bongso A & Lee EH. 2005. Stem Cells: From Bench to Bedside.Singapore: World Scientific
Publishing Co. Pte. Ltd.
 Stem Cell and Developmental Biology Writing Group’s Report. 2004. Natl Inst Diabetes &
Digestive & Kidney Dses, NIH. 1-27
 Caplan AI. 1994. The mesengenic process.Clin Plast Surg 21: 429-435.
 Jiang Y, Jahagirder BN, Reindhardt RL, et al. 2002. Pluripotency of mesenchymal stem cells
derived from adult bone marrow. Nature 418:41-49

Stem Cells atau Sel Punca dimulai dari penelitian ilmuwan dari Kanada, yaitu Ernerst A.
McCulloch dan James E. Hingga pada tahun 1960-an. Stem Cells (Sel Punca) merupakan sel-
sel yang mempunyai kemampuan untuk berproliferasi secara terus menerus dalam kultur
optimal dan dalam keadaan tertentu mampu berdiferensiasi menjadi berbagai tipe sel jaringan
yang khusus, seperti otot polos, kardiomiosit, neuron, sel beta pankreas, khondrosit, dan
lainnya. Sehingga dengan memanfaatkan sifat inilah, maka kemudian sel punca mulai dipakai
untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif yang sekarang termasuk dalam bidang
kedokteran regeneratif. Dalam beberapa tahun kedepan, perkembangan riset sel punca
manusia ini kabarnya bisa untuk terapi transplantasi berbagai organ yang rusak, seperti ginjal,
hati, jantung, tulang dan sebagainya.

Penggunaan terapi sel punca terutama sel punca tipe embrionik hingga saat ini masih
dibayangi oleh berbagai masalah etik, pro-kontra dan dilarang bahkan di beberapa negara
yang berpengaruh, misalnya di Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Indonesia dan sebagainya
yang memungkinkan terhambatnya kemajuan penelitian. Akan tetapi di berbagai negara
lainnya, seperti di Inggris, Singapura, Korea, India, dan Cina. Penggunaan sel punca manusia
sebagai pilihan terapi kedokteran regeneratif telah dilegalkan, sehingga penelitian di negara-
negara tersebut telah mengalami banyak kemajuan. Untuk mencegah kontroversi tersebut,
maka alternatif lain dengan menggunakan human Umbilical Cord Blood (hUBC) yang
mengandung banyak adult stem cells, tipe sel punca yang memiliki kemampuan proliferasi
lebih baik dibandingkan sel punca dari sumsum tulang (hBM=human Bone Marrow).

JENIS DAN SUMBER STEM CELLS


1. Embrionic Stem Cells (Sel Punca Embrionik) adalah sel yang diambil dari inner cell mass,
yaitu suatu kumpulan sel yang terletak di salah satu sisi dari sel blastocyt embrio yang
berumur 5 hari yang tersusun dari sekitar 100 sel. Sel punca ini mempunyai sifat mampu
berkembang biak dengan baik secara terus menerus apabila dalam media kultur optimal dan
pada keadaan tertentu bisa diarahkan diferensiasinya menjadi berbagai sel khusus yang
terdiferensiasi, seperti sel jantung, sel kulit, neuron, hepatosit dan sebagainya.
2. Adult Stem Cells (Sel Punca Dewasa) merupakan jenis Stem Cells yang terdapat di semua
organ tubuh manusia terutama dalam sumsum tulang dan berfungsi melakukan regenerasi
untuk mengatasi berbagai kerusakan yang selalu terjadi dalam kehidupan. Setiap saat, tubuh
makhluk hidup akan mengalami pengrusakan oleh berbagai faktor baik internal maupun
eksternal yang semua kerusakan itu akan mengakibatkan nekrosis (kematian jaringan dan
sel) dan selanjutnya akan dibersihkan oleh sel-sel makrofag yang beredar dalam darah. Sel
punca dewasa sebaliknya dapat berfungsi untuk memperbaiki jaringan atau sel-sel yang
mengalami kerusakan tersebut. Sumber sel punca dewasa dapat diambil dari fetus (Fetal
Stem Cells), sumsum tulang (Bone Marrow Stem Cells), darah perifer atau tali pusat
(Umbilical Cord Blood Stem Cells atau UCB).
3. Sel Punca Embrionik Maupun Sel Punca Dewasa adalah tipe Stem Cells yang memiliki
potensi sangat besar untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, seperti infark pada
jantung, stroke, penyakit Parkinson, diabetes mellitus, berbagai macam kanker terutama
kanker darah, osteoarthritis dan sebagainya. Sel punca embrionik sangat plastis dan mudah
dikembangkan menjadi berbagai macam jaringan dan sel, seperti neuron, kardiomiosit,
osteoblast, fibroblast dan sebagainya. Dengan sifatnya tersebut sering dipakai untuk terapi
transplantasi jaringan yang rusak. Di samping sifat immunogenicity-nya rendah, selama
belum mengalami diferensiasi. Sel punca dewasa juga bisa dipakai untuk mengobati
berbagai penyakit degeneratif, tetapi plastisitasnya telah berkurang. Mengingat masalah
etik, maka banyak negara lebih mengutamakan pengembangan kajian pemanfaatan sel
punca dewasa pada berbagai penyakit degeneratif, sehingga tidak harus dihadapkan pada
masalah dan kontroversi etika. Oleh karena sel punca dari tali pusat (Umbilical Cord Blood
atau UCB) mudah diisolasi dan ternyata cukup banyak mengandung sel punca, maka dewasa
ini mulai banyak diteliti mengenai manfaatnya untuk mengatasi berbagai penyakit
degeneratif. Kelebihannya Sel punca UCB adalah lebih mudah diperbanyak, immunogenicity-
nya rendah dan plastisitas cukup baik.
4. SCNT (Somatic Cells Nuclear Transfer) merupakan teknik untuk menghasilkan klon sel punca
embrionik yang seratu persen identik dengan donor nukleusnya. Apabila oosit manusia
dikeluarkan nukleusnya (enukleasi) kemudian pada oosit tersebut dimasukkan nukleus
somatik dari seorang donor, kemudian pada oosit tersebut diberi aliran listrik, maka oosit
akan mengalami “reprogramming” DNA sehingga dapat berkembang menjadi embrio. Saat
ini, keberhasilan teknik SCNT masih sangat rendah dan embrio yang dihasilkan pun banyak
mengalami kelainan kongenital. Tetapi jika teknik tersebut berhasil maka embrio itu
merupakan klon dari donor nukleus, sehingga DNA donor nukleus dan embrio seratus
persen akan sama. Jika dilakukan transplantasi tidak akan terjadi reaksi penolakan terhadap
transplan hasil teknik SCNT dan secara teoretis dapat dipergunakan untuk transplantasi
berbagai organ dan jaringan tubuh manusia.
KEGUNAAN STEM CELLS

1. Stroke Iskemik pada tikus maupun domba penyakit tersebut telah dapat disembuhkan
dengan pemberian hUCB (Human Umbilical Cord Blood) Stem Cells. Percobaan pada
binatang dengan memberikan CD34+ dari hUCB dapat menimbulkan perbaikan fungsional
dengan munculnya proses angiogenesis dan neurogenesis. Berdasarkan hasil percobaan
pada binatang di atas yang sangat prospektif, maka beberapa pusat penelitian mulai
merencanakan untuk melakukan uji klinis pada manusia.
2. Penyakit Parkinson yang dekade ini banyak menghinggapi orang usia lanjut, mulai
mempunyai prospek baik untuk dapat disembuhkan dengan terapi sel punca. Patogenesis
penyakit Parkinson sendiri disebabkan oleh degenerasi sel neuron dopaminergik di
substansia nigra. Berbagai percobaan telah berhasil mengubah sel punca menjadi neuron
dopaminergik, jika sel punca disuntikkan ke dalam otak dapat menimbulkan perbaikan. Akan
tetapi sampai sekarang belum ada laporan percobaan klinik yang baik, sehingga masih belum
dapat diambil kesimpulan efektifitas terapi sel punca pada penyakit parkinson secara
objektif.
3. Spinal Cord Injury yang disertai dengan demielinasi akan menyebabkan hilangnya fungsi sel
saraf. Remielinasi dengan sel punca dapat mengembalikan fungsi yang telah hilang.
Percobaan pendahuluan dengan tikus dapat menghasilkan oligodendrosit yang kemudian
dapat menyebabkan remielinisasi akson yang telah rusak.
4. Diabetes Mellitus Tipe I dengan kondisi sel beta pankreas yang mensekresi hormon insulin
mengalami kerusakan baik oleh faktor genetik, lingkungan dan imunologik. Akibatnya terjadi
defisiensi insulin dan menyebabkan keadaan hiperglikemi yang mengakibatkan Diabetes
Mellitus. Transplantasi organ pankreas dari kadaver (orang meninggal) dapat
menyembuhkan penderita,  tetapi jumlah kadaver sangatlah sedikit dan obat imunosupresi
yang dibutuhkan untuk mencegah reaksi imunologik juga menimbulkan banyak efek
samping. Transplantasi sel punca merupakan alternatif yang baik dan telah menunjukkan
hasil positif pada mencit. Walau masih banyak kendala yang harus diatasi supaya
penggunaan sel punca untuk menyembuhkan pasien diabetes mellitus tipe I dapat
terlaksana.
5. Infark Jantung (infark miokard akut) sel punca dari sumsum tulang (bone marrow) yang
beredar dalam darah perifer dan sel punca yang sudah berada di dalam jantung akan
menuju ke daerah infark, tetapi jumlahnya sepenuhnya belumlah cukup untuk dapat
mengatasi dan menyembuhkan daerah infark tersebut. Sel punca akan membentuk sel-sel
kardiomiosit dan juga mengadakan neovaskularisasi. Karena jumlah sel punca endogen
kurang memadai, maka secara logika diperlukan bantuan dukungan sel punca dari luar yang
bisa berasal baik dari sumsum tulang atau sumber-sumber lainnya, seperti UCB. Penelitian
untuk hal ini telah dilakukan dengan hasil yang cukup menggembirakan. Bartinek telah
melakukan intracoronary infusion BM stem cell pada 22 pasien dengan AMI (Acute Miocard
Infark) dan melaporkan hasil yang sangat baik. Berbagai literatur sekarang ini juga sudah
banyak dilaporkan hasil positif dari pemberian sel punca BM intrakoroner pada AMI.
6. Osteoarthritis merupakan penyakit degeneratif yang banyak sekali menghinggapi orang usia
lanjut maupun para atlet. Lutut, bahu, dan berbagai sendi akan mengalami degenerasi
tulang rawan dan menyebabkan rasa nyeri pada pergerakan. Sel punca dapat membentuk
khondroblast dan osteoblast, serta melalui tissue engineering sel punca dapat diarahkan
sehingga dapat membentuk jaringan tulang rawan, yang kemudian dapat dimasukkan ke
dalam sendi hingga dapat berfungsi sebagai pengganti tulang rawan yang rusak. Jika
kerusakan tulang rawan masih ringan, maka sel punca secara autolog dapat langsung
dimasukkan ke dalam sendi, sel stem akan berubah menjadi khondroblast dan membentuk
lapisan tulang rawan baru. Berbagai percobaan lainnya sudah membuktikan manfaat yang
sangat besar dari sel punca untuk osteoarthritis.
7. Kanker. Salah satu sebab mengapa sel punca hematopoetik dari sumsum tulang dapat
dipakai untuk pengobatan kanker dikarenakan dalam keadaaan tertentu pasien yang harus
diberikan kemoterapi atau radiasi dosis tinggi akan membunuh semua sel yang berkembang
biak cepat. Ttermasuk sel kanker, tetapi juga membunuh sel punca sumsum tulang, endotel
usus dan sel rambut, sehingga pada radiasi atau kemoterapi dosis tinggi selain membunuh
sel kanker, pasien akan menderita diare dan rambutnya rontok. Sel punca hematopoetik di
dalam sumsum tulang yang bertugas membentuk leukosit untuk memerangi infeksi, eritrosit
untuk membawa oksigen dan trombosit untuk pembekuan darah. Jika teradiasi atau diberi
obat kemoterapi akan mati semua, maka seseorang sebelum radiasi atau diberi obat
kemoterapi dosis tinggi, sumsum tulangnya sebaiknya dipanen dulu. Setelah radiasi, sel
punca hematopoetik dimasukkan lagi dalam darah akan kembali masuk sumsum tulang dan
akan berkembang lagi. Penggunaan sel punca hematopoetik untuk kanker sudah dipakai
sejak beberapa puluh tahun lamanya. Selain sel punca sumsum tulang, juga dapat dipakai sel
UCB dan darah perifer yang juga mengandung sel punca. Jika diambil dari darah perifer
maka pasien diberi CGSF (Colony Growth Stimulating Factor) yang akan merangsang sumsum
tulang untuk memproduksi dan melepaskan banyak sel punca ke sirkulasi dan kemudian
dengan alat apheresis, sel punca dipisah dan darah dikembalikan ke dalam sirkulasi. Jika sel
punca diambil dari pasien yang sama maka disebut transplantasi autolog. Jika sel punca
diambil dari saudara kembar disebut transplantasi syngenetik, sedangkan kalau sel punca
diambil dari saudara kandung disebut transplantasi alogenetik.
8. Rejuvenasi. Belakangan diketahui bahwa kerusakan jaringan tubuh akan diperbaiki oleh sel
punca yang mengalir di darah perifer dan berasal dari sumsum tulang, beserta sel punca
yang memang selalu berada di setiap organ. Cara kerja sel punca mungkin melalui tiga
mekanisme, yaitu menciptakan lingkungan mikro yang kondusif untuk regenerasi sel
endogen jaringan, transdiferensiasi (sel punca dewasa akan berubah menjadi sel jaringan
pengganti dari sel yang telah rusak) dan mungkin melalui fusi sel. Memang sampai sekarang
pertanyaan yang timbul adalah bagaimana tubuh kita dapat memperbaiki jaringan yang
rusak tersebut? Pada tanaman dan organisme sederhana, seperti hydra, planaria, atau
salamander dan newt, jika cabang pohon dipotong atau kaki salamander dipotong maka
secara otomatis akan tumbuh kembali. Telah terbukti pada organisme sederhana ini sel
punca sangat besar peranannya. Dengan penemuan bahwa sel punca embrionik dan dewasa
dapat berkembang tidak terbatas dan dapat mengalami transdiferensiasi, maka sekarang
sudah jelas bahwa perbaikan kerusakan jaringan tubuh dapat diperbaiki oleh sel punca
dewasa yang beredar dalam darah dan sel punca yang terdapat dalam setiap organ. Dengan
penemuan ini, secara teoretis setiap kerusakan dapat diperbaiki dengan melakukan infus sel
punca eksogen karena sel punca endogen tidak cukup banyak untuk dapat melakukan fungsi
regenerasi. Sumber sel stem endogen yang paling mudah didapatkan adalah sel punca
sumsum tulang dan sel punca UCB, jika kita menghendaki sel stem autolog. Oleh karena itu,
pengambilan dan penyimpanan sel punca UCB akan sangat bermanfaat, tidak hanya untuk
pengobatan kanker pasca radiasi atau pemberian kemoterapi dosis tinggi, tetapi juga untuk
memperbaiki kerusakan jaringan dan organ tubuh. Sel punca ini dapat dipergunakan untuk
melakukan rejuvenasi dan regenerasi jaringan dan organ tubuh yang telah rusak.
9. Potensi Lain Sel stem juga dapat dimanfaatkan untuk transplantasi kulit, mengobati
penyakit autoimun, terapi gen, skrining obat dan mempelajari perkembangan embrio
(developmental biology) dan masih banyak lagi potensi lain yang masih ingin ditemukan
dewasa ini.

KESIMPULAN

Manfaat sel punca untuk pengobatan regeneratif sangat besar dan potensinya masih belum
digali secara optimal. Namun masih banyak negara, dipelopori oleh AS yang menghambat
penelitian mengenai sel stem ini. Walau beberapa negara Eropa dan Asia, seperti Swedia,
Finlandia, Rusia, Belgia, Korea, China, India, Singapura dan Malaysia sangat mendukung
penelitian sel punca ini. Semoga mereka dapat memanfaatkan kebebasan dan dorongan
pemerintah mereka untuk dapat memetik hasil optimal dari penelitian ini. Dalam hal ini
Indonesia masih belum berani mengambil keputusan tegas, apakah mendorong penelitian
mengenai sel punca ini untuk kegunaan terapeutik, bukan untuk reproduksi. Pemerintah,
dunia akademis dan industri sebaiknya membangun kerjasama yang erat untuk memanfaatkan
kesempatan penelitian sel punca ini untuk kemudian dapat diaplikasikan untuk pengobatan
regeneratif, rejuvenasi orang tua, skrining obat baru dan membantu terapi gen. Banyak hal
yang masih bisa dilakukan untuk meneliti sel punca ini dan semoga akan membawa manfaat
yang tida terhingga untuk mengurangi penderitaan orang sakit dan meningkatkan
kesejahteraan manusia. Terimakasih

~Wikipedia dan dari berbagai sumber

Apa keuntungan teknologi Adult Stem Cell yang di aplikasikan


pada Luminesce?

Stem Cell Condition-Media Luminesce berisi sitokin manusia, yang memiliki atribut
yang sama seperti sitokin dalam tubuh manusia. Hal ini memungkinkan interaksi yang
sempurna antara produk kami dan proses tubuh alami.

Bagaiman cara kerja yang lebih spesifik dengan hasil yang di peroleh?
Faktor-faktor pertumbuhan dan sitokin yang disediakan oleh teknologi sel induk
menembus pori-pori kulit dan bekerja dengan proses-proses tubuh alami untuk
menstimulasi produksi matriks protein, seperti kolagen dan elastin. Ini yang membantu
mengurangi munculnya garis-garis halus dan kerutan.

Apa hubungan antara faktor-faktor pertumbuhan dan teknologi Stem Cell?

Teknology yang sudah di patentkan dari produk Luminesce menyediakan teknologi


untuk pengiriman kunci faktor pertumbuhan yang ditemukan di kulit. Ketika usia
bertambah, produksi faktor pertumbuhan ini semakin berkurang, dan menyebabkan
kerutan dan penipisan kulit. Dengan memperkenalkan kembali faktor-faktor
pertumbuhan tersebut melalui penggunaan Luminesce secara rutin, sel-sel kulit yang
rusak dapat diperbaiki, dan jaringan kulit yang baru akan segera dihasilkan.

Apa saja manfaat yang paling signifikan menggunakan Luminesce?

Hasil yang terlihat menggunakan Luminesce secara rutin dapat mengurangi


kemungkinan dari munculnya garis-garis halus dan kerutan, serta meningkatkan
luminositas dan meremajakan kulit.

Berapa lama waktu yang di perlukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan?

Sebagai dampak dari Luminesce yang bekerja sama secara erat dengan proses-proses
pembaruan kulit secara alamiah, hasilnya akan terlihat berbeda untuk setiap orang
karena kondisi kulit yang berbeda-beda. Pembaruan kulit moderat mungkin terjadi
dalam waktu 4 minggu, tetapi perbaikan yang optimal adalah 3 bulan dengan
pemakaian secara rutin

Bagaimana jika konsumen berhenti menggunakan produk?

Tidak akan ada efek samping negatif, sama sekali. Namun manfaat produk tidak dapat
di hasilkan jika produk tidak lagi digunakan. Yang terlihat pada tanda-tanda penuaan
pada akhirnya akan kembali. (Tidak ada batasan waktu untuk merawat muka)

Apakah ada masalah dari penggunaan Luminesce terus-menerus?

Tidak Sama sekali. Semakin lama Anda menggunakan produk ini, semakin banyak
keuntungan yang Anda dapatkan dan hasilnya akan bertahan lebih lama.

Bagaimana cara terbaik menggunakan Luminesce?

Design Botol berbentuk mini pompa, Satu atau dua pompa di oleskan pada wajah dan
leher dua kali sehari adalah dosis yang dianjurkan. Ini sangat ideal untuk
menggunakan produk sekali di pagi hari dan kembali di malam hari, merupakan waktu
yang ideal antara aplikasi dermal fibroblast untuk menghasilkan faktor pertumbuhan
dan sitokin agar dapat melakukan perbaikan jaringan kulit yang diperlukan.

Bagaimana sebaiknya menggunakan Luminesce jika di kombinasikan dengan produk


skin care lainnya?
Pertama Cucilah muka anda menggunakan toner/pembersih. Namun, jangan
menggunakan krim atau serum lain sebelum Luminesce, karena hal ini akan
menghambat produk di serap kedalam kulit. Artinya gunakan dulu Luminesce dalam
keadaan kulit muka yang bersih dan beberapa menit kemudian baru anda oleskan
produk Skin Care lainnya.

Apakah Luminesce mengandung Sel hidup?

Tidak ada sel-sel hidup dalam produk. Sebaliknya, media cairan alami yang telah
dikondisikan oleh Stem Cell adalah bahan aktif dalam Luminesce. Media terkondisi ini
berisi sitokin dan faktor pertumbuhan yang berinteraksi sempurna dengan proses
alami tubuh untuk memperbaiki sel-sel kulit rusak dan menghasilkan jaringan kulit
baru.

Luminesce berisi lebih dari 200 faktor pertumbuhan. Berapa banyak faktor
pertumbuhan seperti itu biasanya dalam produk kelas atas lainnya?

Tidak ada satu produk pun saat ini di pasaran yang memiliki sesuatu yang menyerupai
Luminesce dan faktor pertumbuhan, sitokin dan interleukin. Meskipun banyak produk
yang mengandung faktor pertumbuhan yang di hasilkan dari tumbuh-tumbuhan dan
apel, namun ini tidak se efektif Luminesce karena mereka tidak dapat berkomunikasi
dengan sel-sel manusia yang diturunkan dari faktor pertumbuhan

Jenis komunikasi seperti apakah yang di sebutkan tadi?

Faktor-faktor pertumbuhan (growth factors) adalah bahasa metafora sel dan


digunakan untuk berkomunikasi pada instruksi tertentu agar sel-sel melaksanakan
kegiatannya, seperti menurunkan peradangan, membangun pembuluh darah baru dan
menghasilkan kolagen. Tidak hanya faktor pertumbuhan, tetapi juga sitokin dan
interleukin membantu melaksanakan instruksi ini. Penelitian yang sedang berlangsung
saat ini menentukan lebih banyak dan lebih banyak mengenai proses komunikasi sel-sel
ini.

Bagaimana pengaruh produk terhadap jerawat dan stretch mark?

Produk bekerja untuk mengurangi peradangan yang berhubungan dengan keduanya


(jerawat dan Stretch mark) dan memulihkan jaringan sel kulit. Untuk masalah stretch
mark, yang terbaik adalah segera menggunakan produk ketika baru saja terjadi,
namun, Luminesce juga dapat membantu bagi bekas luka yang sudah lama terjadi.

Apakah Wanita hamil dapat menggunakan Luminesce?

Tidak ada komposisi produk yang akan membahayakan wanita hamil atau bayinya,
namun sangat dianjurkan terlebih dahulu untuk berkonsultasi dengan dokter Anda.

Berapa jarak waktu yang di anjurkan sebelum dan sesudah menggunakan hair
removal?

Luminesce dapat di gunakan tepat setelah penggunaan hair removal. Bahkan


penggunaan Luminesce membantu sel kulit pulih lebih cepat. Penting untuk diingat
bahwa produk ini pada awalnya dikembangkan sebagai produk penyembuhan luka.
Luminesce dapat diterapkan setelah facial, pengelupasan kulit akibat bahan kimia,
lecet dan yang lainnya

Apakah ada bahaya replikasi atau peningkatan pertumbuhan sel-sel kanker?

Faktor pertumbuhan, sitokin dan interleukin yang digunakan dalam Luminesce


menghancurkan sel-sel buruk dan menggantikannya dengan sel-sel sehat, sehingga
tidak ada risiko mereplikasi atau meningkatkan pertumbuhan sel-sel kanker. Namun,
produk ini bukan untuk penyembuhan kanker

 Apakah ada efek produk bagi kulit rentan terhadap bekas luka akibat keloid?

Pengujian menunjukkan bahwa Luminesce dapat bekerja dengan baik untuk jenis luka
apa pun, termasuk keloid, dan hasil penyembuhan nya sangat bagus.

 Setelah menggunakan Luminesce, apakah akan di serap ke dalam lapisan kulit?

Tentu saja. Produk Luminesce di formulasi agar dapat menyerap secara langsung ke
dalam sel kulit, ini adalah salah satu alasan bahwa Luminesce bekerja sangat efektif.

Apakah Luminesce kompatibel dengan proses alami tubuh?

100% kompatibel. Luminesce hanya merangsang sel-sel tubuh untuk memperbaiki dan
memperbarui diri dengan berkomunikasi kepada sel untuk menciptakan kembali
struktur mereka pada tingkat molekuler.

Apakah ada konflik ketika menggunakan Luminesce bersama dengan produk


perawatan kulit lainnya?

Tak satupun.

Dapatkah Anda menggunakan terlalu banyak produk ini?

Tidak ada konsekuensi negatif menggunakan lebih dari dosis yang dianjurkan

Ini Adalah Script Hasil Confrence Call Mrs. Kim Hui (Leader Jeunesse Global) dengan
Dr. Nathan Newman (Creator Luminesce). Jika anda ingin mendapatkan Informasi
yang sebenarnya mengenai Serum Luminesce dan sedikit wawasan mengenai Stem Cell,
silahkan di baca dengan cermat.

Kim:
Apa sebenarnya teknologi sel induk dewasa (Adult Stem Cell)?

Dr. Newman:

Sel induk (Stem Cell) dewasa sangat berbeda dengan sel batang embrio. Sel induk
dewasa itu berarti berasal dari manusia yang telah lahir dan hidup. Kami akan
mengambil sel induk yang ditemukan dalam lemak manusia dan tidak embrio, sehingga
tidak memiliki kontroversi atau salah satu dari isu-isu etis atau moral yang terkait
dengannya. Sel-sel induk mampu melakukan banyak hal dalam tubuh: mereka bisa
membuat tulang, mereka bisa membuat tulang rawan, mereka dapat membuat lemak,
mereka dapat melakukan banyak perbaikan dan peremajaan jaringan. Ketika kami
mengambil Stem Cell ini, dan kami menempatkan mereka di laboratorium dan
membuat mereka bertumbuh , berkomunikasi dengan satu sama lain dan mereka
berbicara satu sama lain melalui interleukin, sitokin, prostaglandin dan growth factors,
seperti itulah cara mereka berkomunikasi, apa yang harus dilakukan, seberapa jauh
untuk tumbuh, berapa banyak yang akan tumbuh; dan itulah yang kita ambil dan
itulah yang kita masukkan ke dalam Produk Luminesce dan itulah sebabnya mengapa
ia nya bekerja dengan sangat luar biasa dalam meregenerasi kulit, karena kita
memberikan tubuh komunikasi yang diperlukan untuk memperbaiki diri.

Kim:

karena kita semua orang awam di sini, ketika Anda mengatakan bahwa sel-sel induk
berasal dari lemak orang dewasa banyak orang bertanya, dari lemak tubuh siapakah
produk ini di hasilkan? Dan juga apakah produk ini benar-benar mengandung Stem
Cell di dalamnya dan jika benar bukan kah DNA berpotensi terkontaminasi Virus
Dorman (Virus Tidak Aktif)

Dr.Newman :

Pertanyaan yang sangat bagus. Produk itu sendiri tidak mempunyai sel-sel di
dalamnya. Tidak ada Stem Cell di dalam produk. Yang ada bagaimana stem cell
tersebut di hasilkan. Stem Cell berasal dari pasien saya sendiri, kami mengambil lemak
dan stem cell nya dan kami kembangkan mereka di Laboratorium. Kemudian secara
berkala Saya memeriksa pasien-pasien saya untuk memastikan bahwa mereka tidak
terinfeksi virus, bekteri, jamur. Jadi ketika produk di hasilkan tidak ada DNA di sana,
tidak ada Infeksi di dalamnya dan tidak ada jaringan hidup di dalam Luminesce

Kim:

Excellent!! Kemudian apa yang di maksud “Kondisi Media”, Anda tahu kita sedang
berbicara tentang bagaimana Anda dapat menumbuhkan Stem Cell di laboratorium
sehingga apa yang anda lakukan lah yang terbaik baik dari yang lainnya, sehubungan
dengan “Kondisi Media” untuk Stem Cell ini.

Dr Newman:
Agar sel induk dapat bertahan hidup di luar tubuh dan bertumbuh kita harus memiliki
media khusus yang di sebut “Kondisi Media” Media ini adalah apa yang kita gunakan
untuk menumbuhkan sel-sel tetapi ada berbagai cara dan metode yang berbeda dan
kami memiliki metode khusus untuk memastikan bahwa kami mendapatkan produk
yang di inginkan kulit , sehingga kulit mendapatkan nutrisi dan faktor-faktor
pertumbuhan interleukin dan sitokin yang diperlukan agar selalu terlihat lebih
kencang dan menjadi muda kembali.

Kim:

Anda merekomendasikan orang-orang menggunakannya untuk satu bulan, namun bagi


sebagian orang sepertinya ini merupakan produk teknologi tinggi dan tergolong baru,
beberapa orang menanyakan apakah ada masalah dari penggunaan terus-menerus dari
produk ini?

Dr Newman:

Produk ini di ciptakan untuk merawat kulit Anda agar selalu terlihat lebih segar, dan
kencang, sehingga semakin lama Anda menggunakannya maka manfaat yang di
hasilkan akan semakin baik anda dapatkan, karena ianya bersifat akumulasi. Semakin
banyak sel-sel yang dapat di pulihkan dan di perbaharui maka kulit anda pun akan
semakin terlihat lebih muda dan hasilnya bertahan lebih lama.

Kim:

Wow! Luarbiasa sekali! Sekarang Anda pernah menyebutkan mengenai Faktor


Pertumbuhan (Growth Factors) dan dari beberapa literatur mengenai produk ini anda
mengatakan bahwa Luminesce mengandung lebih dari 200 Growth Factor, bisa anda
jelaskan tentang growth factors ini? Dan juga berdasarkan pengetahuan anda,
bagaimana perbandingan jumlah Growth Factors Luminesce dengan produk-produk
skin care lainnya yang banyak di jual di pasaran?

Dr Newman:

Itulah mengapa produk ini begitu unik. Tidak ada produk di luar sana yang memiliki
sesuatu yang mirip dengan Luminesce. Tidak ada produk di luar sana yang
menghasilkan Growth Factor Stem Cell, interleukins, sitokin dan matriks protein yang
di ambil dari bagian tubuh anda sendiri; semua adalah hal-hal terbaik yang
menghasilkan Stem Cell , Saya pernah mendapatkan informasi melalui internet, di
mana mereka menghasilkan Stem Cell dari buah apple dan beberapa tanaman. Namun
tidak ada yang bisa di lakukan oleh produk tersebut Karena sel-sel anda tidak dapat
berkomunikasi dengan factor pertumbuhan seperti itu, kita menggunakan factor
pertumbuhan yang berbeda, oleh karena itu tidak ada satu pun di luar sana yang
setanding dengan Luminesce, ini merupakan produk yang sangat unik

Kim:

Sepengatahuan saya dari beberapa orang yang saya kenal mengatakan kebanyakan
Produk-produk Skin Care kalangan atas hanya memiliki 8 atau 9 Growth Factors saja,
berdasarkan pengetahuan anda apakah demikian?
Dr Newman:

Seperti yang saya katakan sebelumnya, mereka menggunakan bahan-bahan yang di


peroleh dari tanaman bukan dari Stem Cell manusia. Anda bisa mendapatkan hasil
yang baik untuk antioxidant yang ada di dalam tanaman, tapi mereka tidak dapat
berkomunikasi dengan Sel tubuh anda (sel tubuh manusia)

Kim:

Dapatkah Anda berbagi dengan kami sebentar apa yang di maksud 200 Growth
Factors dan apa yang bisa di lakukannya?

Dr Newman:

Tidak hanya faktor pertumbuhan, ada hal-hal lainnya seperti interlukines, sitokin.
Pada dasarnya mereka merupakan bahasa sel sehingga mereka berbicara satu sama
lain. Mereka berkata: Baiklah, ada peradangan di sini, kita perlu menyingkirkan
peradangan ini. Tempat ini tidak memiliki suplai darah yang cukup sehingga kita perlu
membawa lebih banyak pembuluh darah dan membangun jembatan baru, di sini, itu
agak lemah, jadi kita perlu membangun sedikit lebih kolagen di sini. Jadi itulah yang
dilakukannya: Ia pergi ke sana dan berkomunikasi dengan sel. Dia mengatakan oh,
saya melihat bahwa suplai darah Anda rendah, mari kita bawa kembali ke tempat
seharusnya dan itulah yang di lakukan oleh Growth Factor tadi. Hal ini sangat rumit,
bahkan para ilmuwan belum benar-benar tahu bagaimana sel-sel ini saling
berkomunikasi, Hal ini sangat-sangat sulit untuk di uraikan semuanya, bahkan bagi
para ilmuwan sekalipun.

Kim:

Penjelasan ini sangat membantu banyak orang. Saya sebenarnya orang yang sangat
sederhana, awam dan dari pengalaman saya memang produk ini benar-benar bekerja
dengan baik: Anda hanya perlu mencobanya dan lihatlah perbedaannya yang sangat
luar biasa. Sebagai pertanyaan terakhir, Dr. Newman apakah memang benar jika kita
mengatakan bahwa produk ini merupakan yang pertama di dunia yang menggunakan
teknologi Adult Stem Cell Serum?

Dr Newman:

Ini adalah satu-satunya yang saya ketahui, yang benar-benar sudah di buat di
laboratorium. Aku tahu, orang-orang berbicara tentang semua jenis Stem Cell dari
tanaman. Tetapi berbeda dengan produk produk ini. Produk ini adalah (dari) Stem
Cell manusia, jangan disamakan dengan yang lain. Tidak ada yang seperti ini. Produk
ini sangat unik karena berasal dari manusia sehingga mereka dapat saling
berkomunikasi dengan sel-sel dalam tubuh kita, dan diatur untuk melakukan apa yang
perlu dilakukan untuk menyembuhkan kita dan membuat kita lebih sehat dan lebih
awet muda.

Anda mungkin juga menyukai