Stem cell adalah sel-sel yang bertanggung jawab untuk menciptakan sel-sel baru.
Kasarnya stem cell adalah pabrik dari sel-sel apapun dari makhluk hidup, tidak terkecuali
manusia. Apapun selnya, entah sel mata, sel kulit, sel rambut, sel ginjal, dan lain
sebagainya, semua berasal dari stem cell.
Kita dapat mengambil contoh sel-sel permukaan kulit kita sebagai sel-sel yang
memiliki rentang hidup pendek. Terkadang kita mengalami luka yang mempercepat
kematian sel-sel kulit dimana luka tersebut berada. Nah, stem cell memungkinkan kulit
kita untuk membentuk lapisan-lapisan kulit baru yang nantinya akan menutup luka kita.
Sejak kita masih menjadi embrio, kita sudah memiliki stem cell. Stem cell ini
dinamakn dengan stem cell embriotik. Stem cell embriotik dibedakan berdasarkan asal
muasalnya.
Pengertian Stem Cell embriotik
Stem cell embriotik atau yang biasa disebut dengat stem cell awal adalah stem
cell paling awal yang dimiliki pada tahap awal perkembangan manusia. Stem
cell embrionik ini adalah stem cell yang menumbuhkan berbagai ragam stem
cell (stem cell darah, ginjal, kulit, mata, dan lain sebagainya). Jadi stem
cell embrionik adalah stem cell yang bertanggung jawab terhadap pembentukan
seluruh sel dalam tubuh, tidak peduli sel apapun itu.
Pentingnya Stem Cell Embrionik
Stem cell embrionik adalah stem cell yang membangun organ-organ tubuh kita.
Dalam contoh yang sederhana, stem cell embrionik bertanggung jawab dalam
pembentukan mata, namun “stem cell mata biasa” hanya bertanggung jawab pada
daur ulang sel-sel mata selanjutnya. Singkatnya stem cell embrionik adalah
pembentuk sebenarnya dari berbagai organ tubuh.
Sumber Stem Cell Embrionik
Stem cell embrionik didapatkan dari inner cell mass pada embrio yang berumur
5 hari. Inner cell mass adalah kumpulan sel yang terletak pada satu sisi
blastokista. Blastokista sendiri adalah embrio berusia empat hingga sembilan hari
(dihitung setelah pembuahan terjadi). Inner cell mass terdiri dari kurang lebih 100
buah sel yang masing-masing berukuran 1/10 milimeter. Para ilmuwan
memelihara stem cell embrionik dalam suatu media kultur tertentu untuk
kemudian direkayasa dan digunakan untuk membentuk berbagai sel dan jaringan
baru.