Anda di halaman 1dari 7

RESUME PERTEMUAN KETIGA

Konsep Dasar Masalah Genetik

Mata Kuliah: Ilmu Dasar Keperawatan

Nama Dosen: Dr. dr. Karina, SpBP-RE

Disusun oleh:

Puti Nurmuizz 2110711076

Kelas B

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

2022
LATAR BELAKANG

PEMBAHASAN

Konsep respon seluler terhadap stress & Toksin

Manusia terdiri atas kumpulan sel. Terdapat kurang lebih 100 triliun
sel pada tubuh manusia yang dapat dilihat menggunakan mikroskop.

Menurut Cannon (1926) Homeostasis merupakan kemampuan


proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan dan
kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan
mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium. Berikut adalah
beberapa adaptasi pada tubuh :

1. Adaptasi Fisiologi, reaksi sel terhadap stimulus normal oleh hormon


atau bahan kimia endogen. Contoh : Perbesaran kelenjar mamae
dan induksi laktasi pada kehamilan.
2. Adaptasi Patologik, adaptasi terhadap stimuli abnormal. Tahap
antara sel norma dan sel yang sakit. Contoh : Dehidrasi
3. Adaptasi Seluler :
1) Atrofi, melisutnya ukuran sel akibat hilangnya substansi sel.
2) Hiperplasia, peningkatan jumlah sel pada sebuah jaringan/organ
yang menyebabkan pembesaran jaringan/organ tersebut
disertai dengan peningkatan fungsi.
3) Displasia, pertumbuhan/pembentukan abnormal dari
sel/jaringan dan/ anatomi dan histologi sel yang abnormal.
4) Hipertropi, pertambahan besal sel sehingga jaringan atau organ
yang disusun oleh sel tersebut menjadi lebih besar pula.
5) Metaplasia, perubahan suatu jenis sel dewasa digantikan oleh
sel dewasa jenis lain.
6) Neoplasia, pertumbuhan sel baru yang abnormal.

Stress & Stressor

Stres adalah reaksi tubuh terhadap setiap perubahan yang


memerlukan penyesuaian atau respon. tubuh bereaksi terhadap
perubahan ini dengan respons fisik, mental, dan emosional. Terdapat dua
jenis stress yaitu stres positif (menikah, mendapat pekerjaan baru) dan
bad stress (depresi, kesal, marah, sedih)

1. Faktor Intrinsik, faktor yang berasal dari dalam diri individu dan
bersifat fisiologis atau psikologis.
2. Faktor Ekstrinsik, faktor yang berasal dari luar individu, seperti
kultur, alam/iklim/suhu, trauma, mikroorganisme, zat kimia.

Beberapa saraf yang mempengaruhi strees, antara lain :

1. Saraf Parasimpatis. Pupil mengecil, stimulasinya lancar, denyut


jantung pelan, paru-paru berkontraksi
2. Saraf Simpatis : Waspada. Pupil membesar, stimulasinya
terhambat , denyut jantung meningkat, paru-paru relaksasi

Proses

Adanya stressor yang mengancam sehingga tubuh mendapat sinyal dan


bereaksi. Tubuh bisa balik normal atau bisa menjadi penyakit bahkan
kematian.

Contoh : Kulit terkena api, tubuh refleks menghindar namun terdapat luka
bakar. Jika homeostasis baik, maka tubuh akan meregenerasi sel-sel
pada kulit terbakar dan sembuh. Namun, jika sel-sel atau jaringan rusak
maka kulit yang terbakar harus dirawat.

Proses Cedera Sel

Ada 2 kemungkinan jalannya sel :

 Saat sel rusak, jika hemeostasis nya tidak maksimal maka sel yang
bengkak tadi akan pecah lalu mati.
 Saat sel rusak, lalu hemeostasis nya maksimal, maka sel-sel yang
bengkak itu akan recovery memperbaiki dirinya.

Nekrosis Vs Apoptosis

1. Nekrosis
 peningkatan permebilitas dinding sel (perubahan osmosis)
 Terjadi aktivasi komplemen
2. Apoptosis
 programmed cell death - perusakan sel sendiri (suicide)
karena aktivasi endonuklease - fragmentasi DNA.

Satu-satu nya stressor yang tidak bisa dihindari adalah penuaan.

Ada orang yang menua dengan sehat, ada pula yang berpenyakit,
contohnya diabetes.

Apakah itu Penuaan?

Penuaan adalah fenomena alam dan multifaktoral yang ditandai


dengan akumulasi proses degeneratif yang pada gilirannya didukung oleh
beberapa perubahan dan kerusakan dalam jalur molekul.

Penuaan adalah penurunan fungsi fisiologis organ fisiologis yang


bergantung pada waktu yang tak terhindarkan yang pada akhirnya
menyebabkan kematian.

Yang terjadi saat penuaan :


1. Tidak stabilnya genomik
2. Telomere Attrition
3. Epigenetic Alterations : Exposure to chemical - DNA methylation,
non-coding RNA, Histone Modifications – keluar penyakit, sel imun
kacau, penuaan lebih cepat
4. Kehilangan Proteostasis : Kumpulan dari mekanisme
kesetimbangan, saat tua mekanisme tersebut sebagian
menghilang. Stress berpuluh-puluh tahun (asap, makan gorengan,
sinar UV, stress, dsb) akan menyebabkan protein kita yang tadinya
rapih menjadi berantakan (kusut) sehingga menyebabkan
perubahan-perubahan
5. Deregulated Nutrient Sensing
6. Mitochondrial Dysfunction
7. Cellular Senescence
Young tissue :
1. Aged tissue : ada sel yang … lalu tidak bisa bergenerasi
sehingga sel itu mati atau disfungsi sel, sehingga jaringan
rusak.
2. Aged tissue ada sel yang… lalu bergenerasi menjadi kanker
8. Altered Intercellular Communication : Komunikasi terganggu.
Seharusnya dia melemparkan protein, namun protein yang di
lemparkan sedikit atau tidak maksimal.
9. Stem Cells Exhaustion : Rambut dan kuku bisa tetap tumbuh
karena adanya Stem Cells.

Stem Cells adalah sel tubuh kita yang berfungsi memperbaiki jika
ada sel-sel yang rusak.
Proses : Saat ada sel yang bunuh diri (apoptosis), sel itu
memberikan sinyal “minta tolong” lalu dihantarkan pada stem cell
sehingga stem cell dapat memperbaiki dengan memproduksi
kembali sel-sel lain.
Stem cell : Hidup
Fungsi Stem Cell
1. Penyembuhan luka
2. Perbaikan sel otak akibat stroke
3. Penyeimbang imun pada autoimun
4. Perbaikan rambut dan kulit pada anti aging.

Sumber stem cell untuk medis

- Dari diri sendiri (AUtologus) : tercocok


- Lemak : Jumlah stem cell terbanyak, relatif mudah diambil
- Sumsung tulang
- Darah
- Kulit
- Dari orang lain (alogenik)

SVF vs Stem Cell

SVF Stem Cell

Contoh kasus SVF : Autoimun Psoriasis

Terjadi saat sel-sel menyerang diri sendiri


Saat tranfusi darah yang tidak cocok, sel-sel akan saling menyerang lalu
memecahkan protein sehingga orang tersebut demam, bahkan bisa
meninggal jika terjadi kerusakan sel didalamnya.

Pemeriksaan sel dengan talometer (?)

Mesin PCR : Sel di perpanjang lalu dibaca

Terapi Stem Cell

Diambil dari lemak, lalu di pisahkan di laboratoium, sel yang menempel


beberapa bagian akan di pisahkan lalu dimemasukkan kembali dengan
infus kepada pasien.

STUDI KASUS

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai