Anda di halaman 1dari 53

KLONING SEL DAN

INDIVIDU

Kelompok 1:
Resky Apriyani Simamora (RRA1C415001)
Amalia Sastriani (RRA1C415008)
Tri Thantri (RRA1C415002)
Susilawasih (RRA1C415006)
Ardia Fitri (RRA1C413008)
Sejarah

Kelebihan
dan Pengertian
Kekurangan

Kloning
Manfaat
Sel dan
dan Individu Teknik
Dampak

Macam- Jenis-
macam jenis
Bioteknologi
Bioteknologi adalah suatu cabang ilmu
yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup baik itu bakteri, fungi, virus, dan lain-
lain maupun produk dari makhluk hidup
enzim, alkohol dalam proses produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa
Sejarah kloning
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi,telah banyak di temukan
penemuan baru oleh para ilmuwan,
khususnya dalam rekayasa genetika yang
merupakan tonggak lahirnya teknik
kloning.
Perkembangan
bioteknologi melanda
dunia ilmu pengetahuan,
tepatnya dengan
keberhasilan Watsondan
Crick dalam bidang
biokimia pada tahun1953
yang berhasil
mengungkap struktur
kimia molekul
DNA,yaitu suatu materi
genetik yang
bertanggung jawab
terhadap pemindahan
sifat dari pada induknya
Penelitian tentang genetika
pertama kali di lakukan oleh
Gregor Mendel yang dijuluki
dengan bapak genetika.
Ia melaku kan dengan
eksperimen tentang pola-pola
dasar pewarisan.
Melalui eksperimen-
eksperimen ini menyimpulkan
memang ada suatu pola
terhadap pemindahan sifat-
sifat.
Sifat-sifat itu ditentukan oleh
sepasang unit,dan hanya
sebuah unit yang diteruskan
oleh setiap induk kepada
keturunan nya.
Penelitian kloning
pertama berhasil pada
tahun 1952 oleh Robert
Briggs dan Thomas
King,yang berupa kloning
dari sel cebong.
Telur kodokA yang telah
dibuahi dikeluarkan
intinya lalu diganti
dengan sel telur kodok B
yang berada pada fase
embrio.
Hasilnya menjadi kodok
baru yang mempunyai
sifat seperti kodokB.
Pada tahun 1993, Dr Jerry Hall berhasil
mengkloning embrio manusia dengan
teknik
pembelahan(embriosplittingtechnique)
walaupun akhirnya semua klon tersebut
rusak.
Empat tahun kemudian tepatnya tanggal
23 Februari 1997 DrIan Wilmuth dari
Scotlands Rouselin Institute berhasil
mengkloning mamalia pertama dengan
kelahiran dombadolly yang menggunakan
teknika hliinti sel somatika tau somatic
selnucleartransfer (SCNT),
Pengertian Kloning Sel

Kata kloning sebagai kata kerja merupakan


istilah baru yang dalam kosakata bahasa
Inggris tahun1970-an belum ada.
Mereka hanya mengenal kata clone yang
berasal dari bahasa Yunani kunoklonyang
berarti terumbus.
Clon merupakan suatu populasi sel atau
organisme yang terbentuk dari
pembelahan yang berulang dari satu sel
atau organisme
Kloning berasal dari bahasa Inggris
cloning yang berarti suatu usaha untuk
menciptakan duplikat suatu organisme
melalui proses aseksual atau dengan arti
lain, membuat fotokopi atau pengadaan
dari suatu mahluk hidup dengan cara
aseksual.
Transfer
Nukleus
Teknik Teknik
kloning sel Roslin
Teknik
Honolulu
Transfer Nukleus
Transfer Nukleus

Transfer nukleus Kedalam telur yang telah di


Telur matur sebelum dibuahi
membutuhkan dua sel yaitu enukleasi tadi kemudian
dibuang intinya atau
suatu sel donor dan suatu dimasukkan nukleus(donor)
nukleusnya. (nukleusasi)
oosit atau sel telur. dari sel somatik.

Didalam telur, inti sel donor


tadia kan bertindak sebagai Blastosit selanjutnya
ditransfer kedalam uterus Replika yang sempurna dari
inti sel zigot dan membelah
induk donor akan lahir. Hterbentuk
serta berkembang menjadi
blastosit pengganti(surrogatemother).

Proses selanjutnya sama


dengan proses bayi tabung
yang tehnologinya telah
dikuasai oleh para ahli
Obstetri Ginekologi.
Penelitian membuktikan bahwa sel telur
akan berfungsi terbaik bilaianya dalaman
fertilisasi,sebabhalini akan mempermudah
penerimaan nukleus donor seperti dirinya
sendiri.
Tehnik Roslin

Pertama, suatu Kemudian sel telur dari Satu sampai delapan jam
sel(seldonor) di seleksi domba betina setelah pengambilan
Induk betina tersebut
dari sel kelenjar Blackface(dombabetina seltelur,kejutan listrik
selanjutnya akan
mammae dom babetina yang mukanya berbulu digunakan untuk
mengandung hasil
berbulu putih hitam=Scottish menggabungkan dua sel
cloning tadi hinggaianya
(FinnDorset) untuk Blackface)dienokulasi tadi,padasaat yang sama
siap untuk dilahirkan.
menyediakan informasi dan diletakkan disebelah pertumbuhan dari suatu
genetis bagi pengklonan. sel donor. embrio mulai diaktifkan.
Tehnik Honolulu

Pada Juli 1998, suatut imilmuwan dari Universitas Hawai


mengumum kan bahwa mereka telah menghasilkan tiga
generasi tikus kloning yang secara genetik identik.
Sel telur tikus yang tidak dibuahi di gunakan
sebagai resipien dari inti donor.
Nukleus donor diambil dari sel-sel dalam
hitungan menit dari setiap ekstrak sel dari
tikus tersebut.
Sel telur tikus yang tidak dibuahi digunakan
sebagai resipien dari inti donor.
Setelah dienokulasi, seltelur memiliki inti
donor yang di masuk kan kedalamnya.
Nukleus donor diambil darisel-sel dalam
hitungan menit dari setiap ekstrak sel dari
tikus tersebut.
Setelah penyatuan,sel-sel berkembang
menjadi embrio-embrio.Embrio-embrio
ini kemudian ditrans plantasikan kepada
induk betina donor (surrogatemother)
dan akan tetap berada disana sampai siap
untuk dilahirkan.
Sel yang paling berhasil dari proses ini
adalah sel kumulus,maka penelitian
dikonsentrasikan pada sel-sel dari tipe
tersebut (sel kumulus). Setelah terbukti
bahwa tekniknya dapat menghasilkan
cloning yang hidup
Kloning
untuk upaya
terapi
Kloning Kloning
tingkat untuk
DNA reproduksi

Jenis-jenis
kloning
sel
1. Kloning tingkat DNA
Kloning dilakukan terhadap untaian DNA untuk
mendapatkan untaian DNA yang identik, yang
kemudian menggunakan plasmid bakteri menghasilkan
molekul dengan sifat genetik yang sama untuk
kepentingan pembuatan monoklonal, antibody untuk
keperluan diagnostik,pembuatan vaksin.
2. Kloning untuk upaya terapi
Kloning ditujukan untuk menghasilkan sistem cell (sel
punca). Sistem cell ini dipanen dari kloning yang
menghasilkan embrio manusia, namun tidak
dikembangkan menjadi mahluk baru.
Secara singkat tahapan untuk melakukan kloning
terapeutik pada manusia:
a. Pertama mengambil biopsi sel somatik dari tubuh pasien
dan inti dari sel somatik tersebut ditransfer ke dalam sel
telur donor yang telah dikeluarkan intinya (unfertilized
enucleated oocyte).
b. Sel telur hasil manipulasi dikultur sampai ke tahapan
tertentu dan setelah mengalami berbagai proses akan
didapatkan sel punca embrionik.
c. Sel punca embrionik ini diarahkan perkembangannya
menjadi suatu jaringan atau organ tertentu yang akan dapat
digunakan untuk transplantasi jaringan atau organ dan
tidak akan mengalami rejeksi sistem imun pada pasien itu
sendiri (immunologically compatible transplant).
d. Dengan menggunakan bantuan mikroskop, pergerakan
sel telur ditahan dengan holding pipette.
e. Kemudian, DNA dari sel somatik pasien (yang berada di
dalam injection pipette) diintroduksikan ke dalam sel telur
enucleated. Sel telur hasil manipulasi dikultur secara in
vitro menjadi blastosit selama 5-6 hari.
f. Lalu, inner cell mass diisolasi dan dikultur di cawan
petri sehingga akan berkembang menjadi sel punca
embrionik yang memiliki profil imunologi yang sama
dengan pasien.
3. Kloning untuk Reproduksi
Merupakan hal yang sangat menggelitik bagipara
ilmuwan untuk menciptakan machluk menggunakan
teknologi kloning.
Sel telur matang yang dibuang inti selnya, ke
dalamnya kemudian disuntikkan inti sel
somatik,sehingga sel yang kemudian terbentuk
diupayakan untuk tumbuh kembang menghasilkan
mahluk baru. Hal ini serupa dengan reproduksi
vegetatif, tanpa melalui proses pembuahan sel telur
oleh benih laki-laki.
Kloning reproduktif mengandung arti suatu teknologi
yang digunakan untuk menghasilkan individu baru
atau teknologi yang digunakan untuk menghasilkan
hewan yang sama dengan menggunakan teknik SCNT.
Genetika individu klon tidak seluruhnya memiliki
kesamaan dengan sang induk, persamaan genetika
individu klon dengan induknya hanya terletak pada inti
DNA donor yang berada di kromosom.
Individu klon juga memiliki material genetik lainnya
yang berasal dari DNA mitokondria di sitoplasma.
Teknologi kloning reproduktif dapat digunakan untuk
mencegah terjadinya kepunahan hewan-hewan langka
ataupun hewan-hewan sulit dikembangbiakkan. Namun,
laju keberhasilan teknologi ini sangatlah rendah seperti
pada contoh yaitu Domba Dolly merupakan contoh
kloning reproduktif yang satu-satunya klon yang
berhasil lahir setelah dilakukan 276 kali percobaan.
Pada kloning reproduktif ini sel donor yang berupa sel
somatik (2n) diintroduksikan keenucleated oocyte.
Keberhasilan proses aktivasi embrio konstruksi secara
kimiawi atau mekanik mengakibatkan terjadinya proses
pembelahan sampai ke tahap blastosit.
Kemudian, embrio dimplantasikan ke dalam rahim
untuk dilahirkan secara normal. Berbeda pada kloning
kesehatan yang setelah embrio mencapai tahapan
blastosit, embrio dikultur secara in vitro untuk
didiferensiasikan menjadi berbagai jenis sel untuk
kegunaan terapeutik atau kesehatan (Wignjosoebroto,
1997:117).
Pada
Tumbuhan

Macam-
macam
Kloning
Pada Pada
Manusia Hewan
1. Kloning Pada Tumbuhan
Nama lain dari kloning pada tumbuhan adalah kultur
jaringan, yaitu suatu teknik untuk mengisolasi, sel,
protoplasma, jaringan, dan organ dan menumbuhkan
bagian tersebut pada nutrisi yang mengandung zat
pengatur tumbuh tanaman pada kondisi
aseptik,sehingga bagian-bagian tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi
tanaman sempurna kembali.
Kloning pada tumbuhan telah berlangsung sejak lama
dan banyak dilakukan khususnya dibidang pertanian
dengan tujuan untuk memperbanyak tanaman melalui
stek atau cangkok sehingga dihasilkan sejumlah tanaman
yang sama sifatnya
Kloning bisa dilakukan karena adanya sifat Totipotensi
sel tumbuhan, baik sel somatik maupun sel embrional
pada umumnya lebih mudah untuk melakukan
diferensiasi membentuk organ dan individu baru (klon)
daripada sel hewan
Sifat Totipotensi pada hewan / manusia dipunyai pada
Ovum yang telah dibuahi membentuk zygot yang mana
Zygot ini mempunyai kemampuan untuk membentuk
individu
Disamping itu dampak sosial, etika maupun moral pada
kloning tumbuhan selama ini dipandang lebih ringan
dibandingkan pada hewan.
Ada dua teori dasar yang berpengaruh dalam kultur
jaringan. Yang pertama adalah teori bahwa sel dari suatu
organisme multiseluler di mana pun letaknya,
sebenarnya sama dengan sel zigot karena berasal dari
satu sel tersebut. Yang kedua adalah teori totipotensi
sel atau Total Genetic Potential. Artinya, setiap sel
yang memiliki potensi genetik mampu memperbanyak
diri dan berdiferensiasi menjadi suatu tanaman lengkap.
Dalam kultur jaringan ada beberapa factor
yang mempengaruhi regenerasi tumbuhannya,
yaitu :
1. Bentuk regenerasi dalam kultur in vitro, seperti
pucuk adventif atau embrio somatiknya.
2. Eksplan
3. Media tumbuh
4. Zat pengatur tumbuh tanaman.
5. Lingkungan Tumbuh yang dapat mempengruhi
regenerasi tanaman meliputi temperatur, panjang
penyinaran, intensitas penyinaran, kualitas sinar, dan
ukuran.
2. Kloning Pada hewan
Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan
organisme hewan dibentuk dari satu sel yang diambil
dari organisme induknya dan secara genetika
membentuk individu baru yang identik sama. Artinya,
hewan kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik
dari segi sifat dan penampilannya seperti induknya,
dikarenakan adanya kesamaan DNA.
Kloning pertama yang berhasil diujicobakan dan bisa
bereproduksi adalah seekor domba yang dinamakan
Dolly. Dolly ditemukan oleh Ian Wilmut dan kawan-
kawanya di Skotlandia pada tahun 1997. Tapi tidak
sama dengan uji coba kloning sebelumnya yang
menggunakan sel embrio, kloning dolly menggunakan
sel dari domba dewasa.
Proses kloning hewan melalui tahap berikut, yaitu
mengekstrak nukleus DNA dari suatu sel embrio
kemudian ditanamkan dalam sel telur yang sebelumnya
intinya sudah dihilangkan. Kadang-kadang proses ini
distimulasi oleh manusia menggunakan alat dan bahan-
bahan kimia. Sel telur yang sudah dibuahi ini
kemudian dimasukkan kembali ke dalam tubuh sel
hewan inangnya dan membentuk sifat yang identik.
3. Kloning Pada Manusia
Proses kloning pada manusia, sebenarnya tidak memiliki
banyak perbedaan dengan bayi tabung atau in vitro
fertilization. Dalam proses ini, sperma sang suami
dicampur ke dalam telur sang istri dengan proses in
vitro di dalam tabung kaca.
Setelah sperma tumbuh menjadi embrio, embrio
tersebut ditanamkan kembali ke dalam tubuh si ibu, atau
perempuan lain yang menjadi ibu tumpang. Bayi yang
lahir secara biologis merupakan anak suami-istri tadi,
walaupun dilahirkan dari rahim perempuan lain.
Proses kloning manusia dapat dijelaskan secara
sederhana sebagai berikut :
1. Mempersiapkan sel stem : suatu sel awal yang akan
tumbuh menjadi berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari
manusia yang hendak dikloning.
2. Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi
genetic kemudian dipisahkan dari sel.
3. Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari
sukarelawan perempuan kemudian intinya dipisahkan.
4. Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan
pertumbuhan. Setelah membelah (hari kedua) menjadi sel
embrio.
6. Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis)
mulai memisahkan diri (hari ke lima) dan siap
diimplantasikan ke dalam rahim.
7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan
kode genetik persis sama dengan sel stem donor.
Manfaat Kloning
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Untuk mengembangkan dan memperbanyak bibit
unggul
Untuk tujuan diagnostik dan terapi
contoh jika sepasang suami isteri diduga akan
menurunkan penyakit genetika thalasemia mayor.
Dahulu pasangan tersebut dianjurkan untuk tidak
mempunyai anak. Sekarang mereka dapat dianjurkan
menjalani terapi gen dengan terlebih dahulu dibuat
klon pada tingkat blastomer.
Jika ternyata salah satu klon blastomer tersebut
mengandung kelainan gen yang menjurus ke thalasemia
mayor, maka dianjurkan untuk melakukan terapi gen
pada blastomer yang lain, sebelum dikembangkan
menjadi blastosit.
Contoh lainnya adalah mengkultur sel pokok (stem
cells) in vitro, membentuk organ atau jaringan untuk
menggantikan organ atau jaringan yang rusak.
Menolong atau menyembuhkan pasangan infertil
mempunyai turunan
Kelebihan dan kekurangan kloning
Kelebihan kloning antara lain:
Kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk
memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan
produktivitasnya.
Mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia-
terutama penyakit-penyakit kronis-guna menggantikan
obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek
samping terhadap kesehatan manusia.
Untuk memperoleh hormone pertumbuhan, insulin,
interferon, vaksin, terapi gen dan diagnosis penyakit
genetik.
Upaya konservasi pada hewan atau tumbuhan langka
Kelemahan kloning antara lain:
Kloning pada manusia akan menghilangkan nasab.
Kloning pada perempuan saja tidak akan mempunyai
ayah.
Menyulitkan pelaksanaan hukum-hukum syara. Seperti,
hukum pernikahan, nasab, nafkah, waris, hubungan
kemahraman, hubungan ashabah, dan lain-lain.
Resiko kesehatan pada hewan yang dikloning.
Menurunkan tingkat keanekaragaman

Anda mungkin juga menyukai