Anda di halaman 1dari 36

KLONING

dan
Polymerase Chain Reaction (PCR)
“KLONING
dan
PCR” (Polymerase
Chain Reaction)
Domba Kloning
Kuda Kloning
Pengertian Kloning Gen

Secara etimologi, kloning berasal dari kata “clone” yang diturunkan dari
yunani “klon”, artinya potongan yang digunakan untuk memperbanyak
tanaman. Kata ini dipergunakan dalam dua pengertian, yaitu sebagai
berikut.
1. Klon sel yang artinya menduplikasi sejumlah sel dari sebuah sel yang
memiliki sifat-sifat genetiknya identik.
2. Klon gen atau molekuler artinya sekelompok salinan gen yang bersifat
identik yang direplikasi dari satu gen dimasukkan dalam sel inang.
Pengertian Kloning Gen
Sedangkan secara Oleh karena itu, kloning sel adalah teknik untuk
terminologis, kloning adalah menghasilkan salinan makhluk hidup dengan menggunakan bahan
proses pembuatan sejumlah besar genetik dari sel makhluk itu sendiri. Metode kloning berbeda
selatau molekul yang seluruhnya dengan pembuahan biasa, karena sel telur tidak lagi memerlukan
identik dengan sel atau molekul sel sperma untuk pembuahannya. Secara sederhana dapat
asalnya. Kloning dalam bidang disebutkan bahwa bayi “klon” dibuat dengan mempersiapkan sel
genetika merupakan replikasi telur yang sudah diambil intinya kemudian digabungkan dengan
segmen DNA tanpa melalui proses sel donor yang merupakan sel dewasa dari suatu organ tubuh.
seksual. Itulah sebabnya, kloning Hasil gabungan tersebut kemudian ditanamkan ke dalam rahim
juga dikenal dengan istilah dan dibiarkan berkembang dalam rahim sampai lahir.
Sejarah perkembangan Kloning Gen

Kloning pada hewan dilakukan


mula-mula pada amfibi (kodok),
dengan mengadakan transplantasi
nukleus ke dalam telur kodok yang
dienukleasi. Sebagai donor digunakan
nukleus sel somatik dari berbagai
stadium perkembangan. Ternyata
donor nukleus dari sel somatik yang
diambil dari sel epitel usus kecebong
pun masih dapat membentuk embrio
normal.  
Sejarah perkembangan Kloning Gen
Hingga akhirnya pada tanggal 13 Oktober
1993, dua peneliti Amerika, Jerry L. Hall dan
Robert J. Stillman dari Universitas George
Washington mengumumkan hasil kerjanya
tentang kloning manusia dengan menggunakan
metode embryo splitting (pemisahan embrio
ketika berada dalam tahap totipotent) atas
embrio yang dibuat secara in vitro fertilization
(IVF). Dari proses embryo splitting tersebut, Hall
dan Stillman mendapatkan 48 embrio baru yang
secara genetis sama persis.
Sejarah perkembangan Kloning
Gen
1962
01 Ahli biologi Jhon Gurdon dari universitas
Oxford berhasil mengkloning katak afrika
selatan.

1977
02 Karl Illmense dan Peter Hoope berhasil
mengkloning tikus dari 1 induk.

12 Desember 2002

03 Clonaid sebuah perusahaan biotek AS berhasil


mengkloning manusia pertama yang diberi nama
Eve..

14 februari 2003
04 para ilmuan Rosalin Institute dari Skotlandia
mengumumkan berhasil mengkloning domba
Dolly dengan dana 2,1 juta U$.
Bahan / Alat
Yang digunakan dalam Kloning Gen

1. Enzim endonuklease restriksi 5. Metoda untuk memasukkan DNA ke


dalam sel inang
Enzim yang berfungsi untuk
pemotongan DNA sumber gen dan Memasukkan plasmid (yang merupakan
vektor kloning. vektor yang telah disisipi gen) ke dalam sel
inang

2. Enzim ligase 4. Inang (Host)


Enzim yang berfungsi sebagai Tempat DNA dibiakan biasanya
penyambung kembali potongan berupa organisme uniseluler
DNA contohnya bakteri..

3. Vektors
Vektor adalah molekul DNA yang berfungsi sebagai
wahana atau kendaraan yang akan membawa
suatu fragmen DNA masuk ke dalam sel inang dan
memungkinkan terjadinya replikasi dan ekspresi
fragmen DNA asing tersebut.
Our Services
Insert the title of your subtitle Here

Sel E. coli calon penerima plasmid dipaparkan


Pra-Inkubasi kepada ion positif kalsium klorida (CaCl2).

Plasmid ditambahkan ke dalam suspensi sel E. coli


kompeten. Suspensi sel E. coli kompeten lainnya yang
Inkubasi
tidak ditambah plasmid digunakan sebagai kontrol.

Sel kompeten (baik yang diberi plasmid maupun kontrol)


Kejutan Panas dipaparkan sejenak (90 detik) kepada suhu 42 oC.
(HeatShock). Here Langkah ini memaksimumkan masuknya plasmid
menembus membran dan dinding sel.
Sel kompeten (baik yang diberi plasmid maupun kontrol)
Penyembuha
ditumbuhkan dalam medium kaya nutrisi untuk memberi
n (Recovery).
kesempatan penyembuhan setelah mengalami cekaman
dan kejutan.
Penapisan Sel kompeten yang telah mengalami penyembuhan
(Screening). ditapis pada medium padat yang mengandung senyawa
penapis berdasarkan penanda yang dibawa oleh plasmid
Macam-macam Pengkloning Gen
kloning dapat dibedakan menjadi 3 macam, berdasarkan cara kerja dan tujuan pembuahannya yaitu sebagai beri
kut ini.
1. Kloning Embrional 2. Kloning DNA Dewasa
3. Kloning Terapeutik
(Embryonal Cloning) (Adult DNA Cloning)
Kloning embrional adalah teknik Atau disebut juga kloning Kloning terapeutik adalah
yang dilakukan untuk memperoleh reproduktif (Reproductive Cloning) rekayasa genetis untuk memperoleh sel,
kembar identik, meniru apa yang Kloning DNA dewasa atau kloning jaringan atau organ dari satu individu
terjadi secara alamiah. Setelah reproduktif adalah rekayasa genetis tertentu untuk tujuan pengobatan atau
pembuahan terjadi, beberapa buah sel untuk memperoleh duplikat dari perbaikan kesehatan. Dari embrio hasil
dipisahkan dari embrio hasil seorang individu yang sudah rekonstruksi “DNA-sel telur”, diambil
pembuahan. Setiap sel tersebut dewasa. Dalam teknologi ini, intisel sel-sel bakalnya yang disebut dengan
kemudian dirangsang dalam kondisi berisi materi genetik difusikan ke istilah stem cell.
tertentu untuk tumbuh dan dalam sel telur. Hasil fusi Melalui kloning terapeutik ini
berkembang menjadi embrio duplikat dirangsang dengan kejutan listrik dapat dikatakan suplai jaringan
yang selanjutnya diimplementasikan agar membelah membentuk embrio danorgan menjadi tidak terbatas,
dalam uterus agar berkembang yang kemudian diimplementasikan sehinggaseseorang yang memerlukan
menjadi individu baru yang memiliki kedalam uterus agar berkembang cangkokan jaringan atau organ tidak
komposisi materi genetik yang sama menjadi janin. perlu menunggu lama tanpa kepastian.
dengan klonnya.
Contoh Kloning pada makhluk
hidup
1. Kloning pada Tumbuhan

Nama lain dari kloning pada tumbuhan


adalah kultur jaringan, yaitu suatu teknik untuk
mengisolasi, sel, protoplasma, jaringan, dan
organ dan menumbuhkan bagian tersebut pada
nutrisi yang mengandung zat pengatur tumbuh
tanaman pada kondisi aseptik,sehingga bagian-
bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan
beregenerasi menjadi tanaman sempurna
kembali.
Contoh Kloning pada makhluk
hidup
2. Kloning pada Hewan

Kloning hewan adalah suatu proses dimana


keseluruhan organisme hewan dibentuk dari
satusel yang diambil dari organisme induknya
dan secara genetika membentuk individu baru
yang identik sama. Artinya, hewan kloning ini
adalah duplikat yang persis sama baik darisegi
sifat dan penampilannya seperti induknya,
dikarenakan adanya kesamaan DNA.
Contoh Kloning pada makhluk hidup
a. Kloning Domba
Tahun 1996, Ian Wilmut mengkloning domba. Mekanisme Kloning sel
domba dengan menggunakan kelenjer susu domba finn dorset sebagai donor
inti dan sel telur domba blackface sebagai resipien. Sel telur domba blackface
dihilangkan intinya dengan cara menghisap nulkeusnya keluar dari sel
menggunakan pipet mikro. Kemudian, sel kelenjer susu domba finn dorset
difusikan dengan sel telur blackface yang tanpa nukleus. Proses penggabungan
ini dibantu oleh kejutan/sengatan listrik, sehingga terbentuk fusi antara sel telur
domba blackface tanpa nucleus dengan sel kelenjar susu dompa finndorsat.
Hasil fusi ini kemudian berkembang menjadi embrio dalam tabung percobaan
dan kemudian dipendahkan kedalam rahim domba blackface. Kemudian embrio
embrio berkembang dan lahir dengan ciri-ciri sama dengan finn dorset.
Contoh Kloning pada makhluk hidup
a. Kloning Domba
PROSES KLONING
Contoh Kloning pada makhluk hidup
a. Kloning Manusia
Menurut secara teoretis, prosedur dan mekanisme kloning
terhadap makhluk hidup sedikitnya harus melalui empat tahap
yang diurutkan secara sistematis. Keempat tahap itu adaah
1. isolasifragmen DNA,
2. penyisipan fragmen DNA ke dalam vektor,
3. transformasi, dan
4. seleksi hasil cloning.
Contoh Kloning pada makhluk hidup
isolasifragmen DNA
Isolasi fragmen DNA yang spesifik dapat dilakukan dengan metode PCR
(polymerase chainreaction) yaitu teknik amplikasi fragmen DNA yang spesifik
secara in vitro. Secara umum DNA yang digunakan untuk PCR adalah total DNA
genom yang diekstraksi dari sel dan tidak membutuhkan tingkat kemurnian
tinggi. Urutan DNA yang akan diamplikasi secara spesifik akan ditentukan oleh
primer-primer yang tersusun dari nukleotida. Material yang diperlukan untuk
proses PCR adalah DNA yang mengandung rangkaian urutan yang akan
diperbanyak (duplikasi DNA) yaitu primer, DNA polimerase dan campuran dari
empat macam deoksiribo nukleotida-trifosfat (dATP, dCTP, dGTP dan dTTP) serta
MgCl2
Contoh Kloning pada makhluk hidup
1. isolasifragmen DNA
Isolasi fragmen DNA yang spesifik dapat dilakukan dengan metode PCR
(polymerase chain reaction). PCR Based Cloning adalah teknik isolasi DNA atau
gen target dengan menggunakan teknologi PCR (Polymerase Chain Reaction).
PCR merupakan cara untuk menggandakan urutan basa nukleotida tertentu
secara in vitro. Penggandaan urutan basa nukleotida berlangsung melalui reaksi
polimerisasi yang dilakukan berulang-ulang secara berantai selama beberapa
putaran (siklus). Tiap reaksi polimerisasi membutuhkan komponen-komponen
sintesis DNA seperti untai DNA yang akan digunakan sebagai cetakan
(template), molekul oligonukleotida untai tunggal dengan ujung 3’-OH bebas
yang berfungsi sebagai precursor (primer), sumber basa nukleotida berupa
empat macam dNTP (dATP, dTTP, dGTP, dan dCTP), dan enzim DNA
polymerase
Contoh Kloning pada makhluk hidup
Isolasifragmen DNA
Persyaratan utama yang memungkinkan kloning berbasis PCR
adalah tingkat homologi dan kesamaan struktur antar sekuen gen-
gen yang dimiliki oleh berbagai organisme. Tingkat kelestarian
struktur sekuens antara gen-gen ortholog dari berbagai organisme
akan menentukan seberapa besar tingkat keberhasilan proses
kloning gen menggunakan teknik berbasis PCR langsung.
Kloning berbasis PCR
Komponen- komponen yang diperlukan pada proses PCR adalah:
• Templat DNA.
• sepasang primer, yaitu suatu
oligonukleotida pendek yang mempunyai
urutan nukleotida yang komplementer
dengan urutan nukleotida DNA templat;
• dNTPs (Deoxynucleotide triphosphates).
• buffer PCR.
• magnesium klorida (MgCl2 ) dan enzim
polimerase DNA.
Kloning berbasis PCR
Proses PCR melibatkan beberapa tahap yaitu:
1. pra-denaturasi DNA templat.
2. denaturasi DNA templat.
3. penempelan primer pada templat (annealing).
4. pemanjangan primer (extension) dan
5. pemantapan (postextension).

Tahap (2) sampai dengan (4) merupakan tahapan


berulang (siklus), di mana pada setiap siklus terjadi
duplikasi jumlah DNA
mekanisme kloning sel pada manusia dapat digambarkan seperti
ditunjukkan dan dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
1. Mempersiapkan sel stem: suatu sel awal yang akan tumbuh menjadi
berbagai sel tubuh. Sel ini diambil dari manusia yang hendak dikloning.
2. Sel stem diambil inti sel yang mengandung informasi genetik kemudian
dipisahkan dari sel.
3. Mempersiapkan sel telur : suatu sel yang diambil dari sukarelawan
perempuan kemudian intinya dipisahkan.
4. Inti sel dari sel stem diimplantasikan ke sel telur.
5. Sel telur dipicu supaya terjadi pembelahan dan pertumbuhan. Setelah
membelah (hari kedua) menjadi sel embrio.
6. Sel embrio yang terus membelah (disebut blastosis) mulai memisahkan
diri (hari ke lima) dan siap diimplantasikan ke dalam rahim.
7. Embrio tumbuh dalam rahim menjadi bayi dengan kode genetik persis
sama dengan sel stem donor. Dari pengertian kloning dan prosesnya di
atas yang menghasilkan individu baru dan mempunyai sifat genetik yang
“identik” (sama).
mekanisme kloning sel pada manusia dapat digambarkan seperti
ditunjukkan dan dijelaskan secara sederhana sebagai berikut :
Teknik Kloning Gen
1. Transfer Nukleus

Transfer nukleus membutuhkan dua sel


yaitu suatu sel donor dan suatu oosit atau sel
telur. Telur matur sebelum dibuahi dibuang
intinya atau nukleusnya. Proses pembuangan
nukleus tadi dinamakan enukleasi. Hal ini
dilakukan untuk menghilangkan informasi
genetisnya. Ke dalam telur yang telah
dienukleasi tadi kemudian dimasukkan nukleus
(donor) dari sel somatik.
Teknik Kloning Gen
2. Teknik Roslin
Teknik Roslin adalah variasi transfer sel somatik
nuklir yang dikembangkan oleh para peneliti di Roslin
Institute. Para peneliti menggunakan metode ini untuk
membuat boneka. Dalam proses ini, sel-sel somatik
(dengan inti dalam bijaksana) diperbolehkan untuk
tumbuh dan membelah dan kemudian kehilangan
nutrisi untuk menginduksi sel-sel ke tahap
ditangguhkan atau tidak aktif. Sel telur yang telah
intinya dihapus kemudian ditempatkan di dekat sel
somatik dan kedua sel yang terkejut dengan pulsa
listrik. Sel-sel sekering dan telur adalah
memungkinkan untuk berkembang menjadi embrio.
Embrio kemudian ditanamkan ke pengganti.
Teknik Kloning Gen
Teknik Roslin
Teknik Kloning Gen
3. Tehnik Honolulu
Teknik Honolulu ini dikembangkan oleh Dr
Teruhiko Wakayama di University of Hawaii. Dalam
metode ini, inti dari sel somatik dihapus dan
disuntikkan ke dalam telur yang telah intinya dihapus.
Telur bermandikan larutan kimia dan berbudaya.
Embrio berkembang kemudian ditanamkan ke
pengganti dan dibiarkan berkembang.
Para peneliti berharap bahwa teknik ini dapat
digunakan dalam meneliti dan mengobati penyakit
manusia dan genetik mengubah hewan untuk produksi
organ transplantasi manusia.
Teknik Kloning Gen
3. Tehnik Honolulu
Perbedaan Kloning Gen dan PCR:
Kloning PCR
Sebuah teknik amplifikasi gen di mana DNA Sebuah teknik amplifikasi gen di mana DNA diperkuat in
rekombinan dibangun invitro dan invivo diperkuat vitro. Tidak perlu untuk pembangunan rDNA.
dalam bakteri.
Enzim restriksi, DNA ligase, DNA vektor dan sel-sel Taq DNA polimerase atau DNA polimerase termostabil,
bakteri yang diperlukan. primer RNA dan deoksiribonukleotida bebas diperlukan
bersama dengan segmen DNA untuk diperkuat
Setidaknya sejumlah mikrogram DNA diperlukan Sebuah nanogram DNA cukup untuk amplifikasi
untuk amplifikasi.
Sebuah enzim restreksi diperlukan untuk pemisahan Tidak perlu untuk pemisahan kembali (reisolasi) atau
kembali (reisolasi) DNA diamplifikasi dari rDNA. penggunaan enzim
Untuk mendapatkan DNA yang diinginkan, DNA Tidak perlu untuk skrining setelah PCR, jika DNA murni
diamplifikasi harus diputar di langkah terakhir. belum memulai reaksi
2-4 hari harus dikeluarkan untuk percobaan. Maksimum 4 jam sudah cukup untuk percobaan
Perbedaan Kloning Gen dan PCR:

Tidak perlu untuk otomatisasi. Otomasi adalah suatu keharusan


Kesalahan kemungkinan Kesalahan kemungkinan tidak
ditemukan ditemukan
Kerja intensif. Tidak perlu untuk kerja intensif
DNA diperkuat dimasukkan ke DNA diperkuat dimasukkan ke
jumlah banyak kegunaan karena
jumlah terbatas penggunaan. kemungkinan tidak temukan
kesalahan
PRO DAN KONTRA TERHADAP
KLONING
Walaupun kloning merupakan lahan penelitian yang meliba
tkan berbagai disiplin ilmu yang bernaung di bawah biomolekul
ar dan bioteknologi, masih terdapat banyak tantangan, ketidak
sesuaian paham, ataupun oposisi dari berbagai pihak, terlebih
lagi bila berkaitan dengan etik, kepercayaan/agama, dan huku
m. Berbagai masalah dalam bidang pertanian seperti pemanfaat
an tanaman transgenik untuk dikonsumsi oleh manusia; dalam
bidang peternakan yang menghasilkan klon hewan yang dibes
arkan tanpa induk, apakah kelak dapat berperan secara alamiah;
kloning spesies yang telah punah untuk mempertahankan ata
u memulihkan ekosistem apakah memang dibutuhkan, dan dapa
t menggantikan peran spesies tersebut pada saat sekarang;kloni
ng hewan tertentu seperti babi untuk aplikasi xenotransplantatio
n; kloning sel atau organ manusia untuk kepentingan terapeutik,
dan lain sebagainya masih memerlukan banyak pemahaman
yang meyakinkan dan persesuaian pendapat, baik secara etik, m
oral, dan hukum.
Keuntungan dan Kerugian Kloning Gen
Keuntungan atau manfaat dari cloning gensebagai berikut:

Manusia dapat mempelajari


Proses pembuahan yang
bagaimana menghidupkan dan
dilakukan melalui teknologi
mematikan sel. Dengan
ini dapat menolong
demikian, kloning diharapkan
pasangan-pasangan tidak
akan mampu mengobati
subur untuk memperoleh
penyakit kanker yang
keturunan
menggerogoti sel-sel tubuh
manusia
Manusia dapat Teknologi kloning dapat
mengkloning ginjal untuk digunakan untuk mengobati
kebutuhan pencangkokan penyakit yang disebabkan
ginjal bagi mereka yang oleh kelainan genetis pada
mengalami gagal ginjal. manusia.

Manusia juga dapat


mengkloning tulang Untuk mengembangkan
sumsum untuk anak-anak dan memperbanyak bibit
dan dewasa untuk penyakit unggul
leukimia
Keuntungan dan Kerugian Kloning Gen
Keuntungan atau manfaat dari cloning gensebagai berikut:

Penghargaan terhadap hasil kreasi para


Proses penciptaan manusia
ilmuwan kloning akan merangsang para
merupakan hak prerogatif Tuhan
ilmuwan lainnya untuk berlomba-lomba
semata. Dengan mengkloning
menciptakan kreasi-kreasi baru lainnya
manusia, berarti telah memasuki
tanpa memperdulikan etika.
dan mengintervensi ranah
kekuasaan Tuhan.
Untuk pengkloningan manusia,
diperlukan sejumlah percobaan
Para ilmuwan yang yang belum tentu akan berhasil

!
mengadakan kloning tidak secara maksimal. Hal ini tentu
mempercayai bahwa Tuhan akan merugikan pihak yang akan
adalah pencipta yang paling menjadi bahan percobaan
sempurna terhadap seluruh tersebut.
makhluk.
Kloning akan menimbulkan dampak
Tuhan telah menciptakan yang cukup besar terhadap psikologi
manusia berdasarkan manusia kloning. Tidak ada satu
keragaman. Dengan kloning orangpun yang bisa menjelaskan
keragaman tersebut akan hilang identitas individual dan hubungan
dengan sendirinya. manusia kloning dengan orang yang
memesannya
Thank yo
u

Anda mungkin juga menyukai