KLONING
Kloning berasal dari kata Yunani kuno, clone yang berarti
ranting atau cangkokan. Dalam bahasa Inggris, clone (klona)
digunakan untuk menyebut sekelompok makhluk hidup yang
dilahirkan tanpa proses seksual.
Sejarah kloning muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh Gurdon, percobaan Gurdon yang pertama
Pada tahun 1980 percobaan dilanjutkan oleh para ilmuwan di Granada yang melakukan transfer
nukleus pada sapi ternak untuk memperbanyak produksi daging pada sapi miliknya. Steen
Willadsen memiliki reputasi brilian untuk memasuki bidang baru yaitu pada tahun 1980, dia
berhasil di pusat riset hewan Cambridge, ia menerapkan teknik kloning gurdon pada katak
dipeternaka.
Dr. Ian Willmut seorang ilmuwan Skotlandia pada 23
Februari 1997, untuk pertama kali membuktikan bahwa
kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia
dewasa yaitu domba. Domba itu diberi nama domba
Dolly. Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting
dalam sejarah kloning.
Macam-macam Kloning
1. Kloning DNA 1. Kloning DNA
Rekombinan Rekombinan
2. Kloning Kesehatan
(Terapeutic Cloning)
Kloning DNA Rekombinan
Kloning ini dilakukan
dengan cara menggabungkan
gen yang akan diklon dengan
sebuah vektor.
Vektornya plasmid,
bakteriophag, YAC.
Kloning Embrio
Kloning ini dilakukan dengan
menyisipkan potongan gen yang
dikehendaki dari suatu spesies lain
sehingga spesies yang di klon tadi
akan memiliki sifat tambahan sesuai
dengan gen yang telah di sisipkan ke
dalam sel tubuhnya.
Transfer Inti
Transfer inti merupakan proses pemindahan inti
sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga
sel telur tersebut akan membelah diri dan
menjadi embrio.
Transfer Inti
bertujuan menghasilkan suatu duplikat hewan atau manusia dari suatu hewan
(manusia) yang ada.
Pada tipe reproduktif, DNA yang berasal dari sel telur manusia atau hewan dihilangkan dan
diganti dengan DNA yang berasal dari sel somatik (kulit, rambut, dan lain-lain) hewan atau
menusia dewasa yang lain. Dengan suatu loncatan listrik, inti sel hewan atau manusia yang
telah diinjeksikan pada sel somatik tersebut selanjutnya akan berkembang dan membelah.
Selanjutnya, embrio hasil teknik ini dimasukkan (diimlantasikan) dalam rahim hewan atau
manusia yang memungkinkan embrio berkembang menjadi hewan atau manusia baru.
Meskipun teknologi ini berpotesi menghasilkan individu hewan atau manusia yang
identik dengan hewan atau manusia pendonor DNA, teknologi ini juga berpotensi besar
menghasilkan kelainan genetik yang berat pada individu hasil kloning.
Tujuan teknologi tipe ini ialah
menghasilkan suatu Stem cell yang
memiliki potensi besar untuk
berkembang menjadi organ-organ
Teknologi tubuh atau jarningan untuk
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Produk Kloning
Kloning Berhasil
Produk Kloning
Kloning Berhasil
Produk Kloning
Kloning Gagal
Produk Kloning
Kloning Gagal
Dampak Kloning
Dampak Positif
Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak
dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
Menciptakan manusia unggul.
Seleksi jenis kelamin.
Menyediakan bahan riset.
Bisnis (Jual beli embrio dan sel) yang digunakan dalam
pembelajaran dan penelitian.
Dampak Kloning
Dampak Negatif
Anak hasil kloning di dapat dengan cara yang tidak alami
Anak hasil kloning dari perempuan saja tidak akan memiliki ayah dan jika kloning dari
pemindahan sel telur dengan sel tubuh ke dalam rahim wanita yang bukan pemilik sel
telur, maka anaknya tidak akan memiliki ibu.
Kloning dapat mempermiskin faktor keturunan.
kloning juga menyebabkan ketidakadilan sosial.
Banyak menimbulkan kecacatan
Rentan terhadap penyakit
Penurunan fungsi sel sperma
Umur relatif pendek
Membatasi variasi dan keunikan.