Anda di halaman 1dari 32

BIOTEKNOLOGI

KLONING
Kloning berasal dari kata Yunani kuno, clone yang berarti
ranting atau cangkokan. Dalam bahasa Inggris, clone (klona)
digunakan untuk menyebut sekelompok makhluk hidup yang
dilahirkan tanpa proses seksual.

Istilah clone (klona) pertama diusulkan oleh Herbert Webber


pada tahun 1903. Kloning dapat dilakukan dengan transfer
gen, transfer embrio dan transfer inti.
Sejarah Kloning

Sejarah kloning muncul pertama kali pada tahun 1960 oleh Gurdon, percobaan Gurdon yang pertama

kali dilakukanya  terhadap berudu, yaitu dengan menaruh gen ke dalam sel berudu tersebut.

Percobaan ini berhasil melahirkan berudu baru namun berudu tersebut tidak bisa tumbuh menjadi

katak dewasa dan akhirnya mati terurai oleh air.

Pada tahun 1980 percobaan dilanjutkan oleh para ilmuwan di Granada yang melakukan transfer
nukleus pada sapi ternak untuk memperbanyak produksi daging pada sapi miliknya. Steen
Willadsen memiliki reputasi brilian untuk memasuki bidang baru yaitu pada tahun 1980, dia
berhasil di pusat riset hewan Cambridge, ia menerapkan teknik kloning gurdon pada katak
dipeternaka.
Dr. Ian Willmut seorang ilmuwan Skotlandia pada 23
Februari 1997, untuk pertama kali membuktikan bahwa
kloning dapat dilakukan pada hewan mamalia
dewasa yaitu domba. Domba itu diberi nama domba
Dolly. Kloning domba Dolly merupakan peristiwa penting
dalam sejarah kloning.
Macam-macam Kloning

1. Kloning  DNA 1. Kloning  DNA
Rekombinan Rekombinan
2. Kloning Kesehatan
(Terapeutic Cloning)
Kloning DNA Rekombinan
 Kloning ini dilakukan
dengan cara menggabungkan
gen yang akan diklon dengan
sebuah vektor.

 Vektornya  plasmid,
bakteriophag, YAC.
Kloning Embrio
Kloning ini dilakukan dengan
menyisipkan potongan gen yang
dikehendaki dari suatu spesies lain
sehingga spesies yang di klon tadi
akan memiliki sifat tambahan sesuai
dengan gen yang telah di sisipkan ke
dalam sel tubuhnya.
Transfer Inti
Transfer inti merupakan proses pemindahan inti
sel tubuh ke dalam sel telur tanpa inti, sehingga
sel telur tersebut akan membelah diri dan
menjadi embrio.
Transfer Inti

Transfer inti pertama kali dilakukan oleh John Guardon yang


dicobakan pada katak. Pada mulanya ovum pada katak dirusak
intinya dengan radiasi, kemudian dimasukkan sel inti tubuh
lainnya, yaitu sel somatik usus katak lainnya, maka akan tumbuh
zigot baru dan akan tumbuh menjadi katak. Proses ini
merupakan reproduksi paraseksual karena bukan merupakan
reproduksi seksual dan aseksual.
Proses Terjadinya
Kloning
1. Kloning Pada Hewan

Kloning hewan adalah suatu proses dimana keseluruhan organisme hewan


dibentuk dari satu sel yang diambil dari organisme induknya dan secara
genetika membentuk individu baru yang identik sama. Artinya, hewan
kloning ini adalah duplikat yang persis sama baik dari segi sifat dan
penampilannya seperti induknya, dikarenakan adanya kesamaan DNA.
• KLONING KATAK

(1) Sepotong jaringan kulit diambil dari seekor katak.


(2) Sel-sel jaringan itu dibiakkan.
(3) Inti salah satu itu ditransplantasikan ke sel telur penerima
(inti sel telur ini sudah dikeluarkan).

(4) Telur itu berkembang menjadi embrio.


(5) Sel-sel embrio dipisah-pisahkan.
(6) Inti sebuah sel embrio ditransplantasikan ke dalam sel telur
penerima lainnya. Telur itu berkembang menjadi suatu klon
katak semula.
• KLONING Domba
 Mengambil inti sel somatis dari objek
biologis yang sudah dewasa.
 Menanamkan dalam sel telur yang sudah

dibuang inti selnya.


 Ditumbuhkan dalam sebuah medium dibantu

dengan aliran listrik untuk merangsang


pertumbuhan sel itu.
 Embrio dimasukkan kedalam rahim betina

yang sudah dipersiapkan secara biologis


untuk dapat menerima dan mengembangkan
embrio kloning tersebut sebagaimana
kehamilan biasa.
Teknik cloning yang
dilakukan untuk
menghasilkan domba Dolly
Tahapan Kloning dengan Transfer Inti pada domba Dolly
 Dari percobaan Ian wilmut
yang menghasilkan domba
doly, ia telah menggunakan
434 ovum, tapi 257 dari
semuanya gagal berfusi
dengan sel donornya. Ia
berhasil mengklon 227 dan
hanya 29 embrio yang
terbentuk, selanjutnya yang
mampu bertahan beberapa
saat di dalam rahim hanya 13
ekor. Dari semua itu hanya 3
yang bertahan sebelum
kelahiran dan akhirnya hanya
ada satu yang lahir sebagai
individu baru.
1. Kloning Pada Manusia

 Kloning pada manusia


Proses pengkloningan manusia merupakan proses
yang rumit karena DNA manusia amat kompleks. Sulit
memetakan DNA manusia, memilih gen yang baik dan
membuang gen yang buruk. Banyak sekali kegagalan
dalam proses pengkloningan manusia. Hasilnya pun
mengerikan. Banyak yang tidak tahu bahwa risiko
terbesar dari makhluk hasil pengkloningan adalah
kelahiran yang cacat dan tidak sempurna. Selama ini
kita tidak pernah mengetahui betapa mengerikannya
bayi-bayi hasil kloning manusia yang gagal.
KLONING MANUSIA ANTARA PRIA DAN WANITA
Kloning manusia diantara perempuan saja

Mengambil sel dari tubuh seorang perempuan


Inti selnya diambil dan digabungkan dengan sel telur
peempuan yang telah dibuang inti selnya.
Lalu ditransfer kedalam rahim perempuan agar
memperbanyak dirijaninbayi
Bayi lahir dengn keturunan kode genetik yang sama
dengan perempuan yg menjadi sumber pengambilan sel
tubuh.
Kloning Manusia Antara Perempuan
Jenis atau Tipe Teknologi Transfer
Inti Sel

Teknologi Transfer Inti Sel teknologi Transfer Inti Sel


Reproduktif Therapeutic
Teknologi Transfer Inti Sel Reproduktif

bertujuan menghasilkan suatu duplikat hewan atau manusia dari suatu hewan
(manusia) yang ada.

Pada tipe reproduktif, DNA yang berasal dari sel telur manusia atau hewan dihilangkan dan
diganti dengan DNA yang berasal dari sel somatik (kulit, rambut, dan lain-lain) hewan atau
menusia dewasa yang lain. Dengan suatu loncatan listrik, inti sel hewan atau manusia yang
telah diinjeksikan pada sel somatik tersebut selanjutnya akan berkembang dan membelah.
Selanjutnya, embrio hasil teknik ini dimasukkan (diimlantasikan) dalam rahim hewan atau
manusia yang memungkinkan embrio berkembang menjadi hewan atau manusia baru.

Meskipun teknologi ini berpotesi menghasilkan individu hewan atau manusia yang
identik dengan hewan atau manusia pendonor DNA, teknologi ini juga berpotensi besar
menghasilkan kelainan genetik yang berat pada individu hasil kloning.
Tujuan teknologi tipe ini ialah
menghasilkan suatu Stem cell yang
memiliki potensi besar untuk
berkembang menjadi organ-organ
Teknologi tubuh atau jarningan untuk

Transfer Inti kepentingan penggantian organ atau

Sel jaringan yang rusak pada manusia


akibat suatu penyakit tertentu
Therapeutic (penyakit degeneratif) tanpa adanya
penolakan respon kekebalan tubuh
penerima (Robinson, 2001).
Metode Teknologi Transfer Inti Sel

Pembentukkan Sel Stem Embrionik

Pengkulturan Sel Tipe Spesifik

Uji Fisiolagis (Uji Efikasi dan Uji


Keamanan)
Pembentukkan Sel Stem Embrionik Pengkulturan Sel Tipe Spesifik

Pada pembentukkan sel stem embrionik, langkah


pertama yang dilakukan ialah pengambilan inti Setelah diperoleh sel stem
sel dari sel telur. Hal yang sama juga dilakukan embrionik, setiap stem sel yang
pada sel somatik. DNA yang berasal dari sel tumbuh dalam cawan petri yang
somatik selanjutnya ditransfer ke dalam sel telur
mengandung medium tertentu
yang sudah tidak memiliki inti sel. Melalui
kejutan arus listrik, sel ini dirangsang untuk
diambil dan di letakkan pada cawan
membentuk pra-embrio. Dalam suatu persentase petri yang baru yang mengandung
kasus yang kecil, pra-embrio ini akan terbentuk. medium spesifik. Medium spesifik
Selanjutnya, zona pelusida (lapisan tebal yang ini mengandung suatu zat tertentu
mengelilingi blastosit) di hilangkan dengan yang dapat merangsang sel stem
menambahkan suatu zat kimia tertentu. Massa tumbuh menjadi jaringan atau organ
sel bagian dalam dari blastosit selanjutnya di tertentu.
letakkan pada medium khusus yang selanjutnya
akan berkembang dan menghasilkan banyak sel
stem (Robinson, 2003).
Permasalahan Kloning Manusia
Kloning ini haram menurut Islam dan tidak
boleh dilakukan. Karena :
 Anak-anak produk proses kloning
dihasilkan melalui cara yang tidak alami.
(Surat : An-Najm : 45-46)
 Anak-nak dari produk kloning dari
perempuan saja (tanpa adanya laki-laki)
sehingga anak tidak akan mempunyai ayah.
(Surat Al-Hujurat :13)

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi
Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.
Produk Kloning

Kloning Berhasil
Produk Kloning

Kloning Berhasil
Produk Kloning

Kloning Gagal
Produk Kloning

Kloning Gagal
Dampak Kloning

Dampak Positif
Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak
dengan jalan pintas yaitu bayi tabung.
Menciptakan manusia unggul.
Seleksi jenis kelamin.
Menyediakan bahan riset.
Bisnis (Jual beli embrio dan sel) yang digunakan dalam
pembelajaran dan penelitian.
Dampak Kloning
Dampak Negatif
Anak hasil kloning di dapat dengan cara yang tidak alami
Anak hasil kloning dari perempuan saja tidak akan memiliki ayah dan jika kloning dari
pemindahan sel telur dengan sel tubuh ke dalam rahim wanita yang bukan pemilik sel
telur, maka anaknya tidak akan memiliki ibu.
Kloning dapat mempermiskin faktor keturunan.
kloning juga menyebabkan ketidakadilan sosial.
Banyak menimbulkan kecacatan
Rentan terhadap penyakit
Penurunan fungsi sel sperma
Umur relatif pendek
Membatasi variasi dan keunikan.

Anda mungkin juga menyukai