Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 3 indralaya
Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XI/Genap
Materi Pokok : Sistem Pertahanan Tubuh
Alokasi waktu : 2 Jp ( 2 x 45 menit )

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 ( spiritual ) KI 2 ( sosial )
Menghayati dan mengamalkan ajaran Menghayati dan mengamalkan perilaku
agama yang dianutnya. jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan
proaktifdan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.

KI 3 ( pengetahuan ) KI 4 ( keterampilan )
Memahami, menerapkan, dan Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
menganalisis pengetahuan faktual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
konseptual,prosedural, dan metakognitif dengan pengembangan dari yang
berdasarkan rasa ingin tahunya dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
tentangilmu pengetahuan, teknologi, bertindak secara efektif dan kreatif,
seni, budaya, dan humaniora dengan serta mampu menggunakan metoda
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, sesuai kaidah keilmuan.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem dan lingkungan hidup.
1.2 Menyadari dan mengagumi pola pikir ilmiah dalam kemampuan mengamati bioproses
1.3 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi
lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung
jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam
mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,
bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan
proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan
percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.

2.2 Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip
keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium
dan di lingkungan sekitar.
3.14 Mengaplikasikan pemahaman tentang prinsip-prinsip sistem immun untuk
meningkatkan kualitas hidup manusia dengan kekebalan yang dimilikinya melalui
program immunisasi sehingga dapat terjaga proses fisiologi di dalam tubuh.
4.16 Menyajikan data jenis-jenis imunisasi (aktif dan pasif) dan jenis penyakit yang
dikendalikannya.

C. Indikator pencapaian

3.7.1 Mengidentifikasi fungsi sistem pertahanan tubuh


3.7.2 Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh
3.7.3 Menjelaskan faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi fungsi sistem pertahanan tubuh melalui
diskusi dengan benar
2. Peserta didik mampu menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh melalui diskusi
dengan benar
3. Peserta didik mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan
tubuh melalui diskusi dengan benar

E. Materi Pembelajaran
Sepanjang hidupnya, setiap organisme akan bersentuhan dengan bermacam-macam
mikrooganisme dan berbagai parasit. Banyak mikroorganisme dan parasit dapat merusak
tubuh, menimbulkan penyakit, bahkan membunuh atau mematikan. Sistem pertahanan yang
berperan dalam mengenal, menghancurkan serta menetralkan benda-benda asing atau sel-sel
abnormal yang berpotensi merugikan bagi tubuh. Kemampuan tubuh untuk menahan atau
menghilangkan benda asing serta sel-sel abnormal disebut imunitas (kekebalan).

I. Fungsi pertahanan tubuh


Sistem pertahanan tubuh memiliki berapa fungsi, yaitu:
 Mempertahankan tubuh dari patogen invasif (dapat masuk kedalam sel
inang), misalnya firus dan bakteri.
 Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari lingkungan eksternal yang
berasal dari tumbuhan dan hewan (makanan tertentu, serbuk sari dan
rambut binatang) serta zat kimia (obat-obatan dan polutan).
 Menyingkirkan sel-sel yang mudah rusak akibat suatu penyakit atau
cedera, sehingga memudahkan penyembuhn luka dan perbaikan
jaringan.
 Mengenali dan menghancurkan sel abnormal (muatan) seperti kanker.

II. Mekanisme pertahanan tubuh

Tubuh manusia memiliki dua macam mekanisme pertahanan tubuh, yaitu pertahanan
nonspesifik (alamiah) dan pertahanan spesifik (adaptif).

Mekanisme pertahanan nonspesifik Mekanisme pertahanan


spesifik
Pertahanan pertama Pertahanan kedua Pertahanan ke tiga
 Kulit  Inflamasi  Limfosit
 Membran  Sel-sel fagosit  antibodi
 Mukosa  Protein antimikroba
 Rambut inang dan
silia
 Cairan sekresi dari
kulit dan membran
mukosa

A. pertahanan nonspesifik ( alamiah )


Pertahanan nonspesifik merupakan imunitas bawaan sejak lahir, berupa komponen
normal dalam tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat, dan siap mencegah
serta menyingkirkan dengan cepa antigen yang masukkedalam tubuh. Pertahanan
nonspesifik meliputi :
1. pertahanan fisik, kimia dan mekanis terhadap agen infeksi, seperti:
a. kulit yang sehat dan utuh sebagai pertahanan pertama terhadap
antigen sebaliknya jika kulit rusak atau hilang (misalnya akibat luka
bakar) akan meningkatkan resiko infeksi.
b. Membran mukosa,yang melapisi permukaan bagian dalam tubuh,
menyekresikan mukus sehingga dapat memerangkap antigen serta
menutup jalan masuk ke sel epitel.
c. Cairan tubuh yang mengandung zat kimia antimikroba, zat kimia
tersebut membentuk lingkungan yang buruk bagi
beberapamikroorganisme.
d. Pembilasan oleh air mata, saliva dan urine berperan juga dalam
melindungi terhadap infeksi.
2. Fagositosis merupakan garis pertahanan ke-2 bagi tubuh terhadap agen
infeksi. Fagositosit merupkan proses penelanan dan pencernaan
mikroorganism dan toksin yang berhasil masuk kedalam tubuh, proses ini
dilakukan oleh makrofag (derivat monosit).
3. Inflamasi merupakan reaksi lokal jaringan terhadap infeksi atau cedera.
Tujuan akhir inflamasi adalah membawa fagosit dan protein plasma ke
jaringan yang terinfksi atau rusak untuk mengisolasi, meghancurkan,
menginaktif agen penyerang, membersihkan debris (sel-sel yang rusak atau
mati) serta menyiapan proses penyembuhan dan perbaikan jaringan.
4. Zat anti mikroba nonnspesifik yang diprodksi tubuh, zat antimikroba ini
dapat berkerja tanpa adanya interaksi antigen dan antibodi sebagai pemicu.
 Interferon (IFN) protein antivirus yang dapat disintesis oleh
sebagian besar sel tubuh sebagai respon terhadap infeksi virus,
stimulasi imunitas, dan stimulan kimia.
 Komplemen, beberapa jenis protein plasma yang tidak aktif,
tetapi diaktifkan oleh berbagai bahan antigen seperti
Liposkarida bakteri.
B. Pertahanan Spesifik (Adaptif), merupakan sistem kompleks yang memberikan respon
imun terhadap antigen yang spesifik, conntohnya : bakteri, virus, toksin atau zt lain
yang dianggap asing. Pertahanan spesifik dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
imunitas yang diperantarai oleh antibodi dan imunitas yang diperantarai oleh sel.
1. Komponen respon imunitas spesifik

Antigen

 Determian antigen (epitop), dapat membangkitkan respon imunitas (dapat


menginduksi pembentukan antibodi)
 Hapten, bersifat imunogenik (mampu menginduksi produksi antibodi) jika
bergabung dengan carrier yang bermolekul besar.
Antibodi
 IgA, berfungsi melawan mikroorganisme yang masuk kedalam tubuh.
 IgD, berfungsi membantu memicu respon imunitas.
 IgE, menyebabkan pelepasan histamin dan miediator imia lainnya.
 IgG, berfungsi sebagai pelindung terhadap mikroorganisme dan toksin, mengaktivasi
komplemen dan mengangkat efektivitas sel fagositik.
 IgM, mengaktifasi komplemen dan memperbanyak fagositosis.

2. Interaksi antibodi dan antigen


Fiksasi komplemen (aktivasi sistem komplemen), yaitu aktifitas sistem komplemen oleh
antigen-antibodi.
 Opsonisasi,
 Sitolisis
 Inflamasi

Netralisasi, terjadi jika menutup situs determinan antigen, sehingga antigen menjadi idak
berbahaya dan sel fagosit dapat mencerna antigen tersebut.

Aglutinasi (penggumpalan), terjadi jika antigen berupa materi partikel sepeti bakteri atau
sel-sel darah merah.

Persipitasi (pengendapan), pengikatan silang molekul-molekul dantigen yang terlarut


dalam cairan tubuh, etelah diendapkan, antigen tersebut dikeluarkan dan dibuang melalui
fagositosis.

3. Jenis imunitas (ekebalan tubuh)

Imunitas aktif
 Imunitas aktif alami, terjadi jika seseorang terpapar satu jenis penyakit, kemudian
sistem imunitas memproduksi antibodi dan limfosit khusus.
 Imunitas aktif buatan (induksi), merupakan hasil vaksinasi.
 Imunitas pasif, jika antibodi dari satu individu dipindahkan ke individu
lainya.
- Imunitas pasif alami, terjadi melaui pemberian ASI kepada bayi dan
saat IgG ibu masuk kedalam plasenta, sehingga dapat memberikan
kekebalan sementara untuk beberpa minggu atau beberapa bulan
setelah kelahiran.
- Imunitas pasif buatan, terjadi melalui interasi antibodi dalam serum
yang dihasilkan orang atau hewan yang kebal karena pernah terpapar
antigen tertentu,
4. Sel-sel yang terlibat dalam respon imunitas
 Sel B
- Sel B matang terdapat pada organ limfa.
- Sel memori B, sel yang berasal dari pecahan limfosit B yang terktifasi dan tidak
terdifrensiasi.
 Sel T, yang mampu mengenali dan membedakan jenis antigen atau patogen spesifik.
 Makrofag, berfungsi menelan antigen atau bakteri untuk dihancurkan secara
enzimatik.
 Sel pembunuh alami (NK = natural killer), menghancurkan sel-sel kanker pada
lokasi primer (metastatis), virus, jamur dan parasit lainnya..

III. Faktor yang mempengaruhi pertahanan tubuh


Beberapa faktor yang mempengaruhi sistem pertahanan tubuh sebagai berikut:

 Genetik (keturunan)  Tidur


 Fisiologis  Nutrisi
 Stres  Zat berbahaya
 Usia  Racun tubuh
 Hormon  Penggunaan obat-
 Olahraga obatan

IV. Gangguan Sistem pertahanan tubuh

A. Hipersensitivasi (alergi),

Hipersensitivitas (alergi) yaitu Reaksi alergi juga disebut anaphylaxis atau


sensitivitas berlebihan terhadap suatu hal. Anda mungkin pernah merasakan hal ini. Sebagian
orang
alergi terhadap bulu, debu, makanan laut, gigitan serangga, polen (serbuk sari) dan lain
sebagainya. Bentuk reaksinya bisa bermacam-macam, dari mulai bersin, gatal-gatal, pusing,
muntah dan diare, bahkan hingga kesulitan bernapas dan kematian.

B. Penyakit autoimun

Penyakit autorium yaitu kegagalan sistem imunitas unuk membedakan sel tubuh
dengan sel asing sehingga sistem imunitas menyerang tubuh sendiri. Kemungkinan
penyebab abnormalitas ini bermacam-macam. Beberapa kemungkinan ditemukan. Di
antaranya adalah infeksi virus pada masa pranatal (sebelum lahir) yang menyerang sistem
kekebalan tubuh. Kemungkinan lainnya adalah ketidakmatangan (immature) sel-sel yang
memproses limfosit T di kelenjar thymus. Banyak jenis abnormalitas yang menyangkut
autoimunitas ini. Beberapa di antaranya adalah:
a. Myasthenia gravis, yaitu antibodi
menyerang otot lurik. Hal ini
menyebabkan degradasi otot, dan
berkurangnya kemampuan otot untuk
menangkap asetilkolin, zat yang
dilepaskan oleh saraf yang memicu
kontraksi otot. Contohnya jika terjadi
pada mata, pandangan atau posisi mata
menjadi tidak simetris .

a. Lupus erythematosus, yaitu antibodi


menyerang sel-sel tubuh yang lain
(secara umum) sebagai sel asing.
Penyakit ini sangat sulit dikenali karena
gejalanya sangat umum. Ketika kondisi
lingkungan berubah dan kondisi tubuh
melemah, maka serangan antibodi
meningkat.

b. Addison’s disease, yaitu antibodi menyerang kelenjar adrenalin. Pertama kali ditemukan
seorang dokter Inggris bernama Thomas Addison, tahun 1855. Penyakit ini bisa
disebabkan karena infeksi pada kelenjar adrenalin. Namun ditemukan juga sebab yang
lain, yaitu antibodi menyerang sel-sel yang menghasilkan hormon adrenalin. Akibat yang
ditimbulkan di antaranya mudah merasa lelah, kehilangan berat badan, tekanan, darah
rendah, kadar gula darah yang rendah, rasa perasaan tertekan, dan peningkatan pigmentasi
kulit.
c. Multiple sclerosis, yaitu antibodi menyerang jaringan saraf di otak dan tulang belakang.
Bagian saraf yang diserang adalah seludang mielin, yang melapisi sel saraf dan berperan
dalam menghantarkan informasi. Kerusakan mielin ini menyebabkan berbagai gejala, dari
mulai gangguan penglihatan, stres, pusing, dan lain-lain.
d. Diabetes mellitus, yaitu type I (Insulin-dependent Diabetes Mellitus). Antibodi
menyerang sel-sel beta di dalam pankreas yang memproduksi hormon insulin. Akibatnya,
kadar gula darah tinggi. Gejala yang timbul sangat mirip dengan kasus diabetes.
C. Imunodefisiensi

Apabila respons kekebalan sangat rendah atau bahkan hilang, seseorang dikatakan
mengalami imuniodefisiensi. Imunodefisiensi menyebabkan tubuh rentan terhadap infeksi
bibit penyakit. Orang yang mengalami imunodefisiensi tiba-tiba mudah terinfeksi mikroba.
Pada beberapa kasus, tiba-tiba menderita kanker.
 Definisi imun kongenital, keadaan tidak memiliki sel B maupun sel T sejak lahir.
Penderitaan arus hidup dalam lingkungan steril.
 AIDS ( acquaried immunodeficiency syndrome ) disebabkan infeksi virus HIV
pada sel limfosit T. Ketika virus berhasil menginfeksi sel limfosit T, virus
menggunakan ‘perangkat’ selnya untuk menggandakan diri di dalam sel. Virus,
yang telah menggandakan diri kemudian menghancurkan membran sel dan
meninggalkan sel limfosit T yang lama. Virus-virus ini siap menginfeksi sel
limfosit T yang lain yang masih sehat. Pada keadaan yang normal, virus dapat
dinonaktifkan oleh sel limfosit T. Namun, ketika sel T penolong terinfeksi virus,
maka ia tidak memiliki kemampuan untuk menjalankan fungsinya untuk
mengenali dan menonaktifkan sel-sel asing yang masuk ke dalam tubuh.

Penderita AIDS meninggal dunia bukan karena virus HIV yang menyerangnya.
Beberapa jenis penyakit yang umumnya berakibat fatal pada penderita HIV adalah
sebagai berikut:

1. Infeksi jamur, contohnya:


a. Pneumocystis carinii, yang menyerang paru-paru;
b. Cryptococcus, yang mengakibatkan penyakit meningitis
(radang membran otak);
c. Histoplasma capsulatum, yang menyerang sistem
pernapasan.

2. Infeksi bakteri, contohnya:


a. Mycobacterium tubercolosis, yang menyebabkan TBC;
b. Mycobacterium avium, yang menyebabkan gangguan pada
pencernaan.
3. Infeksi virus, contohnya:
a. virus Cytomegalovirus (CMV), yang menginfeksi retina
mata dan mengakibatkan kebutaan;
b. virus Epstein-Barr (EBV), yang menyebabkan kanker
darah;
c. virus Herpes Simplex (HSV) yang menyebabkan penyakit
Herpes.
4. Sebagian pengidap AIDS juga mengidap kanker, sebagai konsekuensi dari melemahnya
tugas limfosit T dalam memerangi sel-sel asing, termasuk di antaranya sel kanker.

F. Metode dan Model Pembelajaran

Metode : diskusi
Model : Model kooperatif Numbered Heads Together (NHT)

G. Alat, Media, dan Sumber Pembelajaran

Media : PPT Sistem Imun, video dan LKPD


Alat : Laptop, papan tulis, spidol, dan proyektor.

Sumber Pembelajaran:
Iraningtyas.2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Ferdinan,fictor, dkk. 2009. Praktis Belajar Biologi 2 SMA/MA Kelas XI. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional.

H. Kegiatan Pembelajaran

Langkah Kegiatan pembelajaran Alokasi waktu


pembelajaran (menit)
Pendahuluan 1. Guru memberi salam, selanjutnya menanyakan kabar 10 menit
peserta didik, dengan menyampaikan ucapan
“Bagaimana kabar kalian hari ini?” sudah siapkah
belajar?” siapa saja yang tidak hadir hari ini?”
2. Guru memotivasi dan memberi apersepsi dengan
memberi pertanyaan yang berkaitan dengan
topik/subtopik mekanisme pertahanan tubuh.
3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran ini.
Kegiatan inti Eksplorasi 70 menit
1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang
akan dilakukan dan membagi kelompok.
2. Melakukan brainstorming dimana peserta didik
dihadapkan pada pengamatan gambar/
video/animasi sistem kekebalan tubuh.
gambar/video/animasi, misalnya menanya:
 Apa yang dimaksud kekebalan tubuh?
 Mengapa kita harus menjaga sistem imun ?
 Bagaimana kita dapat terhindar dari sakit?
Elaborasi
 Peserta duduk dalam kelompoknya masing-
masing.
 Guru membagikan LKPD per kelompok.
 Dengan bimbingan guru, peserta didik
melakukan diskusi kelompok.
 Guru menunjuk nomor tertentu dan setiap
anggota kelompok yang bernomor tersebut
bertanggung jawab untuk menjawab mewakili
kelompoknya.
Konfirmasi
 Guru memberikan umpan balik yang positif dan
penguatan tentang hasil-hasil diskusi yang telah
berlangsung.
 Guru mengecek pemahaman peserta didik
dengan pertanyaan lisan.
 Guru memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk bertanya.
Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi
yang baru saja dipelajari.
Penutup  Guru memberikan penghargaan kepada 10 menit
kelompok yang terbaik.
 Guru mengingatkan peserta didik untuk belajar
dirumah dalam memperisiapkan diri menghadapi
Ujian Semester Ganjil.
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
I. Soal dan LKPD

a. Soal lisan

Kompetensi Dasar Indikator Soal/Jawaban


3.14 3.14.1 Menjelaskan Soal :
Mengaplikasikan pengertian 1. Sebutkan bagian-bagian antigen!
pemahaman tentang antigen dan 2. Sebutkan fungsi IgA, IgD, IgE,IgG dan IgM!
prinsip-prinsip antibodi Jawaban :
1. Determinan antigen (epitop) dan hapten.
sistem immun untuk
2. Fungsi :
meningkatkan  IgA, berfungsi melawan mikroorganisme yang
kualitas hidup masuk kedalam tubuh.
manusia dengan  IgD, berfungsi membantu memicu respon imunitas.
kekebalan yang  IgE, menyebabkan pelepasan histamin dan miediator
dimilikinya melalui imia lainnya.
program immunisasi  IgG, berfungsi sebagai pelindung terhadap
mikroorganisme dan toksin, mengaktivasi
sehingga dapat
komplemen dan mengangkat efektivitas sel
terjaga proses fagositik.
fisiologi di dalam  IgM, mengaktifasi komplemen dan memperbanyak
tubuh. fagositosis.

3.14.2 Mengidentifik Soal :


asi fungsi Sebutkan fungsi pertahanan tubuh!
sistem Jawaban :
pertahanan  Mempertahankan tubuh dari patogen invasif
tubuh (dapat masuk kedalam sel inang), misalnya firus
dan bakteri.
 Melindungi tubuh terhadap suatu agen dari
lingkungan eksternal yang berasal dari tumbuhan
dan hewan (makanan tertentu, serbuk sari dan
rambut binatang) serta zat kimia (obat-obatan dan
polutan).
 Menyingkirkan sel-sel yang mudah rusak akibat
suatu penyakit atau cedera, sehingga memudahkan
penyembuhn luka dan perbaikan jaringan.
 Mengenali dan menghancurkan sel abnormal
(muatan) seperti kanker.

3.14.3 Menjelaskan Soal :


mekanisme Sebutkan mekanisme pertahanan tubuh nonspesifik dan
pertahanan spesifik !
tubuh Jawaban :
 Mekanisme nonspesifik :
Pertahanan pertama:
 Kulit
 Membran
 Mukosa
 Rambut inang dan silia
 Cairan sekresi dari kulit dan membran mukosa

Pertahanan kedua :
 Inflamasi
 Sel-sel fagosit
 Protein antimikroba

 Mekanisme spesifik
Pertahanan ketiga:
 Limfosit
 Antibodi
3.14.4 Menjelaskan Soal :
faktor yang Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem
mempengaruhi sistem pertahanan tubuh !
pertahanan tubuh. Jawaban :
Genetik, fisiologis, stres, usia, hormon, olahraga, tidur,
nutrisi, zat berbahaya, racun dan penggunaan obat-obatan.
J. Penilaian
a. Bentuk Instrumen dan Teknik Penilaian

NO Aspek Teknik Penilaian Bentuk Instrumen


Penilaian
1 Pengetahuan Tes tulis Pilihan ganda Terlampir Terlampir
(kognitif)
2 Keterampilan Penguasaan Instrumen Terlampir Terlampir
(psikomotorik) penilaian
persentasi
3 Sikap observasi Instrumen Terlampir Terlampir
(afektif) penilaian
sikap

b. Bentuk Instrumen berupa Non Tes:


Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
Nama
No Sikap Nilai
Kelompok
Menyelesaikan tugas kelompok
1
dengan baik.
2 Kerjasama kelompok (komunikasi)
3 Hasil tugas
4 Pembagian job
Jumlah Nilai kelompok

Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu peserta didik)


Nama
No Sikap Nilai
Individu
1 Berani mengemukakan pendapat
2 Berani menjawab pertanyaan
3 Inisiatif
4 Ketelitian
Jumlah Nilai Individu

Keterangan :
Nilai : 4 : Memuaskan (80-100) 2 : Cukup (60
3 : Baik (70-79) 1 : Kurang (45

Mengetahui Indralaya, 16 Juli 2019


Dosen Pembimbing Guru Mata Pelajaran

Dr. Yenny Anwar, S.Pd., M.Pd. Jamiatul Hanipah

Anda mungkin juga menyukai