Anda di halaman 1dari 50

Sel Punca dan

Pembaharuan Jaringan
ANDI SZASZA RM P062191004
SRI WAHYUNI P062191005
DEWI MUTISARI P062191008
SRI ALMARAHMA P062191015
ARITZAH DWI WIDATI P062191019
PERTIWI ISHAK P062191025
DESI DWIROSALIA NS P062191026
ADE RIFKA JUNITA P062191028
Sel Punca
 Sel punca atau biasa disebut stem cell merupakan sel yang memiliki
kemampuan memperbaharui diri dan berdiferensiasi menjadi
berbagai turunan sel yang spesifik. Pembaharuan diri terjadi melalui
pembelahan simetris dan atau asimetris.

 Sel punca juga biasa disebut sebagai sel naif yang dapat
membelah diri dan dapat berkembang menjadi berbagai macam
sel dalam tubuh manusia, sehingga berpotensi digunakan untuk
menggantikan berbagai jaringan tubuh yang rusak.

 Pada saat stem cell membelah, mereka dapat memperbanyak diri


sendiri atau menjadi jenis sel yang lain. Contohnya, stem cell di kulit
dapat menciptakan lebih banyak stem cell kulit atau mereka dapat
membuat sel kulit terdiferensiasi yang memiliki tugas spesifik seperti
membuat pigmen melanin.
 Sel punca merupakan sel yang belum terspesialisasi dan
memiliki 2 karakteristik, yaitu :

Kemampuan untuk memperbaharui atau Kemampuan untuk berdirefensiasi menjadi


meregenerasi dirinya sendiri (self- sel lain.
regenerate/self-renew). Dalam hal ini Stem Cell mampu
Dalam hal ini sel punca dapat membuat berkembang menjadi berbagai jenis sel
salinan sel yang persis sama dengan matang, misalnya sel saraf, sel otot jantung,
dirinya melalui pembelahan sel. sel otot rangka, sel pankreas, dan lain-lain.
Jenis Sel Punca

 Sel punca dibagi menjadi 2, yaitu :


1. Sel punca embrionik / embrionic stem cell
2. Sel punca dewasa / adult stem cell
PLURIPOTEN
Adalah sel yang mampu berubah menjadi segala macam sel yang ada dalam tubuh
manusia dewasa
i.e Embryonic Stem Cell

MULTIPOTEN
Adalah sel yang mampu berubah menjadi beberapa jenis sel spesifik yang sesuai
dengan kategori sel tersebut
i.E Adult Stem Cell

TOTIPOTEN
Adalah sel yang mampu menciptakan semua jenis sel dari seluruh tahap
perkembangan tubuh manusia, termasuk tali pusat dan plasenta.

UNIPOTEN
yaitu sel punca yang hanya dapat berdifferensiasi menjadi 1 jenis sel.
Klasifikasi Sel Berdasarkan Potensi Diferensiasi
Sel Punca Embrionik
 Sel punca embrionik adalah sel punca pluritoten yang
berasal dari massa sel dalam blastosis (embrio dalam tahap
awal).
 Definisi lain menyebutkan sel punca embrionik adalah sel
punca yang berasal dari jaringan embrionik tahapan
embriogenesis.
 Sel punca tipe ini memiliki potensi pembaharuan diri dan
diferensiasi terkuat dibandingkan sel punca tipe lain. Secara
spesifik peranan sel embrionik terlihat jelas pada
pertumbuhan dan perkembangan embrio.
Embryonic Stem Cell
Klasifikasi Sel Punca Embrionik

1. Sel punca embrionik


totipoten

Bedasarkan tahapan embriogenesis maka sel punca


embrionik dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:

2. Sel punca embrionik


pluripoten
Sel Punca Embrionik Totipoten

Sel punca embrionik totipoten  sel embrio dengan 4-8 sel hasil pembelahan oosit
terfertilisasi (zygot) hingga fase morula (3-5 hari
paska fertilisasi).

 Sel embrionik ini identik secara fenotip maupun genetik.

 Potensi pembaharuan diri sel embrionik totipotent adalah terkuat diantara sel
punca embrionik lain.

 Sel embrionik ini mampu menghasilkan seluruh jaringan embrionik maupun


ekstraembrionik, sehingga dapat menghasilkan individu baru.
Sel Punca Embrionik Pluripoten

Sel punca embrionik pluripoten  sel embrionik yang mampu menghasilkan seluruh sel
lapisan germinal, baik sel lapisan endoderm, ektoderm
dan atau mesoderm, namun tidak mampu menghasilkan
sel jaringan ekstra-embrionik.

 Sel embrionik ini didapatkan dari inner cell mass pada fase blastomer/blastocyst (paska
fase morula hingga 6 minggu).

 Sel embrionik ini merupakan turunan epiblas yang membentuk embrio dan sel penyusun
plasenta (ectoderm dan trophectoderm).

 Kemampuan pembaharuan diri dan potensi diferensiasi sel embrionik pluripoten dibawah
totipoten.
 Sel punca embrionik tutipoten
berupa 4-8 sel hasil pembelahan
zygot yang kemudian terus
membelah membentuk inner cell
mass (fase blastocyst).

 Sel punca yang didapatkan dari


inner cell mass adalah sel punca
embrionik pluripoten, yang mampu
menghasilkan 3 lapisan sel
germinal, yaitu lapisan ektoderm,
mesoderm hingga ektoderm.

 Ketiga sel lapisan tersebut


berdiferensiasi menjadi sel spesifik
(sel matur).
 Sel punca embrionik dapat digunkan untuk membangun setiap organ
dan jaringan di tubuh kita selama perkembangan manusia.
 Yang dimaksud adalah, bahwa sel punca embrionik, tidak seperti sel punca
dewasa, dapat berubah menjadi hampir semua jenis sel manusia lainnya.
 Contoh, sel punca darah hanya dapat memciptakan darah, namun sel punca
embrionik dapat menciptakan darah, tulang, kulit, otak, dan seterusnya.

 Sel punca embrionik juga diprogram secara alami untuk membuat


jaringan dan organ yang tidak dibuat oleh sel punca dewasa.
Sehingga sel punca embrionik memiliki kapasitas natural yang lebih
besar untuk memperbaiki organ yang sakit.
Bioetika Dalam Penelitian Stem Cell
Isu bioetika utama dalam penelitian dan penggunaan
Sumber embrio adalah hasil abortus,
stem cell adalah penggunaan stem cell embrio
zigot sisa IVF dan hasil pengklonan.
terutama tentang sumber sel tersebut yaitu embrio.

Dalam proses pemanenan stem cell embrio


terjadi kerusakan pada embrio dan Pengklonan embrio manusia untuk
menyebabkan embrio tersebut mati. memperoleh stem cell merupakan isu
yang sangat menimbulkan
Adanya anggapan bahwa embrio berstatus kontroversi. Hal ini terkait dengan isu
sama dengan manusia menyebabkan hal ”awal kehidupan” dan penghormatan
tersebut tidak dapat diterima terhadap kehidupan.

Yang kemudian ditentang


oleh semua agama.
Perdebatan yang cukup
ramai adalah mengenai Penggunaan stem cell yang
status moral embrio berasal dari surplus zigot
pembuatan bayi tabung sendiri.
juga menimbulkan kontroversi.

apakah embrio yang


berkembang dianggap
sebagai mahluk hidup? Pendapat yang moderat
mengatakan ketimbang
surplus zigot itu dibuang,
sebaiknya dipakai saja
untuk penelitian.
Diperlakukan
sebagai apa?

Sebaliknya ada juga yang


berpendapat bahwa sisa
sesuatu yang itu harus dipelihara hingga
berpotensi manusia jaringan hidup zigot itu mati.
untuk menjadi tubuh lainnya
manusia
Undang-Undang Republik Indonesia no. 36 tahun
2009 tentang Kesehatan pasal 70 mengatakan:

(1) Penggunaan sel punca hanya dapat digunakan untuk tujuan


penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, serta dilarang
digunakan untuk tujuan reproduksi.
(2) Sel punca sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh
berasal dari sel punca embrionik.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunaan sel punca
sebagaimana pada ayat (1) dan (2) diatur dengan Peraturan
Menteri
Adult Stem Cell
 Disebut juga Tissue Stem Cell
 Adalah sel yang mampu mereproduksi diri sendiri menjadi
beberapa jenis sel yang sama dengan tempatnya berasal.
contoh : hemapoetik sel  leukosit, eritrosit
 Terdapat banyak jaringan dalam tubuh manusia yang
memiliki adult stem cell. Tingkat aktivitas stem cell ini
tergantung dari jaringan asalnya, i.e sel kulit, sumsum
tulang, hepatosit, neuron, dll
Sel punca dewasa adalah sel punca yang bersifat multipoten, yaitu mampu
menghasilkan berbagai turunan sel terdiferensiasi, sekalipun terbatas pada salah
satu lapisan asal germinal dimana sel punca tersebut berasal.

Sel punca dewasa berasal dari jaringan dewasa paska tahapan embrio-
organogenesis selesai ( janin terbentuk). Sekalipun demikian mesencymal stem
cell (MSC) asal tali pusat memiliki potensi diferensiasi yang lebih kompleks
dibanding dengan sel punca dewasa lainnya. Hal ini disebabkan karena potensi
stemness MSC diduga berada antara pluripoten dan multipoten.
Klasifikasi sel punca dewasa
Bedasarkan atas jaringan asal lapisan germinal dimana sel
punca diperoleh

Sel
Ektoderm Mesoderm Endoderm
Germinal
Sel punca otot Sel punca pulau
jantung pankreas Sel benih
Sel punca otot Sel punca oval primordial
Sel punca epidermal
Sel punca darah hati
Sel punca saraf tali pusat
Sel punca neural Sel punca
crest mesenkim
Sel punca folikel Sel punca
rambut hematopoietik
Sel punca matriks
umbilicall cord
(wharton jelly)
Sel prekursor
multipoten
Klasifikasi sel punca dewasa
berdasarkan atas potensi
diferensiasi dan marker yang
diekspresikan :
1. Mesencymal stem cell (MSC)
2. Hematopoetic stem cell (HSC)
3. Neural stem cell (NSC)
Induced Pluripotent Stem Cell (iPS)
 Sel induk pluripoten diinduksi atau Sel iPS atau Sel iPSC (Induced
pluripotent stem cells) adalah sejenis sel punca pluripotent yang
dapat dihasilkan langsung dari sel dewasa.
Induced-Pluripotent Stem Cell
 Adalah pluripotent stem cell yang merupakan hasil induksi dari
adult stem cell.
 Mengapa harus iPS?
adult stem cell  oligopoten atau multipotent
embryonic stemm cell  pembiakan lama, faktor rejeksi, etika

 Pertama dilakukan tahun 2006, Yamanaka melaporkan bahwa


faktor transkripsi Oct3/4, Sox2, Klf4, and Myc berperan dalam
proses pemrograman ulang sel somatik menjadi iPS yang bersifat
pluripoten. Yamanaka menggunakan bantuan vektor retrovirus
untuk mentransduksi keempat faktor trans-kripsi.
 iPSC biasanya dihasilkan dengan memasukkan produk-produk dari
sekelompok gen terkait-pluripotensi tertentu, atau "faktor
pemrograman ulang", ke dalam jenis sel tertentu. Sekelompok
faktor pemrograman ulang ( juga dijuluki faktor Yamanaka) adalah
factor transkripsi Oct4 (Pou5f1), Sox2, cMvc, dan Klf4.

 Masing-masing faktor transkripsi dapat secara fungsional diganti


oleh faktor transkripsi terkait, miRNA, molekul kecil, atau bahkan
gen yang tidak terkait seperti penentu garis keturunan.
Mekanisme iPSC
Skema generasi sel punca
pluripotent terinduksi (IPS)
(1) Mengisolasi dan membiakan sel
donor.

(2) Mengirimkan gen terkait sel punca


ke dalam sel dengan vektor virus. Sel
merah menunjukkan sel yang
mengekspresikan gen eksogen.

(3) Panen dan kultur sel sesuai dengan


kultur sel ES, dengan menggunakan
sel-sel pengumpan yang tidak aktif
secara mitosis (lightgray).

(4) Sebagian kecil dari sel yang


ditransfusikan menjadi sel iPS dan
menghasilkan koloni mirip ES.
Sel Punca dan Ceruk (Niche)
 Niche sel punca adalah lingkungan mikroseluler sekitar
sel punca yang saling berinteraksi dan ikut menentukan
arah nasib suatu sel punca.

 Secara spesifik mengubah niche berkorelasi dengan


perubahan epigenetik yang berimplikasi pada
perubahan pola perilaku sel punca, apakah didorong
memasuki tahapan diferensiasi, pembaharuan diri,
proliferasi dan atau apopotosis.
Secara spesifik peranan niche
Secara struktural komponen dalam sel punca adalah :
niche sel punca dibagi
menjadi: 1. Mendorong polarisasi sel punca.
Niche berperan sentral dalam
1. Komponen sel, yaitu sel mendorong arah polarisasi suatu
radang, sel mesenkimal dan sel punca, apakah menuju
sel endotel pembelahan simetris dan atau
asimetris.
2. Matriks ekstraseluler
Kedua komponen ini nya 2. Mempengaruhi status sel punca.
saling berinteraksi dengan Niche ikut mempengaruhi status
melepas soluble molecule sel punca aktif kembali menuju
sehingga dapat mengubah keadaan quiescence (tidak aktif)
ekspresi gen sel target. ketika nichesel punca berangsur
menjadi normal.
Konsep regenerasi Sel
Punca
 Regenerasi dimulai
dengan pelepasan
molekul sinyal cidera
 Kemudian akan
mengubah niche sel
punca, sehingga
mendorong sel punca
berdiferensiasi
 menjadi sel spesifik
penyusunan komponen
jaringan.
Sel punca dewasa (keadaan Perubahan niche sekitar sel punca yang
Status quiesence ini drastis terutama ketika terjadi inflamasi
normal)  status bersifat sementara  menyebabkan perubahan pada sel
quiesence (inaktif) di
punca dari status quiesence (inaktif)
banyak jaringan jaringan menjadi aktif memasuki siklus sel
kembali.

Niche juga ikut mempengaruhi sel


punca memasuki status senescence.

(A) diferensiasi sel punca menjadi sel


progenitor,
(B) diferensiasi sel progenitor menjadi
sel matur.
Niche Organisme multiseluler
Lingkungan mikroseluler (niche) merupakan syarat paling mendasar bagi
perkembangan organisme multiselular. Suatu organisme multiselular merupakan
perpaduan berbagai tipe sel yang berbeda yang memiliki peran penting pada
waktu dan lokasi tertentu dalam menjalankan fungsinya secara menyeluruh.

Berbagai sel yang menyusun tubuh organisme multiselular berasal dari sel
tunggal, yaitu zygote (sel punca totipoten). Zygote berkembang menjadi
suatu organisme multiselular melalui serangkaian pembelahan sel yang
asimetrik..

Setiap organisme baik uniseluler maupun multi seluler harus mampu berinteraksi
dalam aktivitas kehidupan dasar dengan tujuan mencapai keadaan homeostasis.
Interaksi ini merupakan bentuk komunikasi molekuler antar sel. Komunikasi seluler
terjadi melalui pelepasan pesan tertentu, tergantung pada karakteristik sel dan
nichenya
Mekanisme Polaritas
Sel dan Pembelahan
Asimetrik
Mekanisme Polaritas Sel

 Polaritas Sel mengacu pada perbedaan spesial dalam bentuk,


struktur, dan fungsi dalam sel. Hampir semua jenis sel
menunjukkan beberapa bentuk polaritas, yang memungkinkan
mereka untuk melakukan fungsi-fungsi khusus.

Ciri khas sel punca adalah kemampuannya untuk terus



mempertahankan jumlah sel punca yang seimbang
(pembaharuan sendiri) sambil mampu menghasilkan keturunan
khusus (diferensiasi).
Sel induk dan polaritas.

(A): Sel induk diam terpolarisasi.


Polaritas dapat secara intrinsik
terbentuk di dalam sel.

(B): Sel induk terpolarisasi. Polaritas sel


induk dapat dibentuk atau
dipertahankan dan diperkuat setelah
adhesi.

(C): Imigrasi sel induk terpolarisasi.

(D): Sel-sel induk terpolarisasi pada


divisi dapat mendistribusikan protein
secara simetris atau asimetris.
Mekanisme inti dari polaritas sel apikal-basal.

• Kompleks polaritas sel yang mengandung


kompleks protein Par3-Par6-aPKC melokalisasi
ke domain membran apikal dan
mempromosikan identitas membran apikal.
• Fungsi kompleks Par3-Par6aPKC dinetralkan
oleh protein Dlg, Scrib, Lgl dan Par1 yang
terlokalisasi ke domain membran basal, dan
mempromosikan identitas basolateral-
membranedomain.
• aPKC menetralkan aktivitas protein polaritas
basal melalui fosforilasi langsung dan 'inaktivasi'
Lgl.
• Meskipun mekanisme yang bertanggung jawab
untuk regulasi negatif aktivitas Par3-Par6-aPKC
oleh protein Dlg, Scrib dan Lgl tidak dipahami
dengan baik, basal Par1 dapat secara negatif
mengatur kompleks polaritas apikal dengan
fosfat
Molekuler niche dalam polarisasi sel punca

mempengaruh Aktivitas sirkuit regulator faktor Terjadi pembelahan sel


Perubahan niche sel
i transkripsi Oct3/4, Klf4, Sox2 dan punca menuju arah
punca
nanog dan atau protein promosi diferensiasi dan
diferensiasi Gata6 dan Cdx2 pembaharuan diri.
Molekuler niche dalam polarisasi sel punca

 Paparan molekul stimulator (IL-1, IFNγ


dan TNFα)  Mesenchymal Stem Cell
(MSC) terpolariasi menjadi fenotip
MSC tipe-2 yang berkarakter anti-
inflamatori dan atau MSC tipe-1 yang
bersifat pro-inflamatori
Polarisasi sel sebelum melakukan
pembelahan
 Umumnya sel akan memperoleh isyarat spesifik yang akan memberikan
informasi isysrat tersebut berupa sinyal dari matriks ekstraseluler. Agar dapat
menerima isyarat tersebut maka sel harus memiliki reseptor yang sesuai.

Setelah isyarat terdeteksi, sel akan merespon sinyal yang masuk ke dalam program
polaritas untuk menentukan orientasi polaritas.

Selanjutnya akan melibatkan reorganisasi lokal unsur-unsur sitoskeletal, terutama


mikrofilamen dan mikrotubulus.

 Setelah sel memiliki asimetri struktural,maka protein sitoplasma/protein


membran yang disintetis oleh jalur sekretori/ keduanya akan menuju kelokasi
yang sesuai
Arah nasib pembelahan sel punca
Secara spesifik sel punca
dewasa didorong keluar untuk
membelah secara asimetris

Terbentuk satu turunan sel progenitor, dikenal


sebagai transitamplifying progenitor (turunan sel
punca pertama), sementara turunan yang lain
terus melakukan aktivitas pembaharuan diri

Hal ini menunjukan bahwa keberadaan sel punca


akan tetap stabil, sekalipun sebagian besar sel punca
berdiferensiasi menjadi sel progenitor yang terus
menghasilkan turunan sel yang lebih spesifik.
Pembelahan sel punca
secara simetris dan asimetris.

Sel punca dapat membelah secara simetris


dan menghasilkan dua sel punca atau
progenitor (ekspansi)

Sel punca atau progenitor dapat membelah


secara simetris dan menghasilkan dua sel
yang berdiferensiasi (deplesi)

sel punca dapat membelah secara asimetris dan


menghasilkan satu sel punca atau progenitor
(pembaharuan diri) dan satu sel berdiferensiasi
(diferensiasi).
Pembelahan sel asimetris
 Menghasilkan dua sel anak dengan nasib seluler yang
berbeda
 Pembelahan sel asimetris terjadi ketika sel pembagi
memisahkan molekul yang berbeda keturunannya,
sehingga sel mengambil nasib yang berbeda tanpa
tergantung interaksi apapun dan lingkungannya.
 Sebuah sel membela secara asimetris ketika muncul
sel anak dengan potensi perkembangan yang berbeda
Pembelahan sel punca secara asimetrik

 Sel punca dewasa (ault stem cell)  Stem cell self-renewal (pembaharuan
berpotensi membelah secara diri) mengacu pada pembelahan sel punca
asimetrik menjadi satu sel punca yang hasilnya  sel anak yang
dan satu sel terdiferensiasi. mempertahankan semua karakteristik sel
punca, termasuk kemampuan
berproliferasi, menjaga keadaan
undifferentiated, dan menghasilkan sel
anak yang menjalani diferensiasi
Mekanisme pembelahan sel punca
secara asimetrik

Pengaturan intrinsik
adalah pembelahan sel asimetrik menjadi
dua sel anak yang dikontrol oleh fate
determinant yang ada di dalam sel itu
sendiri

pengaturan ekstrinsik
adalah pengaturan yang disebabkan
oleh lingkungan mikro (niche).
Pembelahan sel punca secara asimetrik yang
diatur oleh fate determinants intrinsik
Model yang digunakan oleh para ahli dalam mempelajari mekanisme pengaturan intrinsik
adalah neuroblast Drosophila. Di dalam neuroblast Drosophila terdapat dua kelompok
fate determinants, yang membentuk kompleks polaritas apikal dan basal.

 Beberapa fate determinants seperti Numb, Miranda, dan Prospero membentuk


kompleks basal (basal crescent). Fate determinants pada kompleks basal ini
merupakan faktor pemicu diferensiasi

 Kelompok fate determinant lainnya, yaitu aPKC, Par6, Baz (Par3) dan protein lain
seperti Insecutable dan Pins, membentuk kompleks apikal (apical crescent). fate
determinants pada kompleks apikal merupakan faktor untuk pembaharuan diri.
Pembelahan sel punca secara asimetrik yang diatur
oleh fate determinants ekstrinsik

Mekanisme pembelahan yang ditentukan faktor ekstrinsik dapat


dipelajari pada germ line stem cell (GSC) Drosophila jantan dan
betina. GSC berada pada suatu lingkungan mikro sel punca yang
disebut stem cell niche yang akan menentukan identitas sel punca.
 Lingkungan mikro (niche) akan menyediakan berbagai sinyal
penting untuk memelihara identitas sel punca dan  menentukan
batasan ekspansi dari populasi sel punca.
 Pembelahan sel punca secara asimetrik mengandalkan hubungannya
dengan lingkungan mikro tersebut.

Anda mungkin juga menyukai