Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM MIKOLOGI KHUSUS

(Gambaran Makroskopis dan Mikroskopis Jamur setelah Pengamatan)

Wahyunita
P062191018
Ilmu Biomedik/Mikrobiologi
Pengamatan A Gambaran Klinis Penderita
26 Oktober 2019
30 Oktober sampai 25 November 2019

Gambaran Koloni I
B 4 November 2019

Gambaran Koloni II
C 14 November 2019

Gambaran Koloni III dan Mikroskopis


D 25 November 2019
A. Gambaran Klinis Penderita
26 Oktober 2019
Identitas

Ny. N, 30 tahun

Keluhan Utama

Kulit tangan bersisik. Dialami sejak 3 minggu yang


lalu. Awalnya hanya berbentuk bulat kemerahan
pada pertengahan telapak tangan kanan. Kemudian
menyebar ke bagian tepi dan jari-jari tangan. Kulit
mulai terkelupas sekitar 1 minggu terakhir. Gatal (+),
nyeri (+) tapi tidak berat

Pemeriksaan Fisis
Eritema (+) disertai skuama kasar pada kedua
telapak tangan, sela-sela jari, dan ujung jari.
Papul (-), pustul (+) di ujung jari tengah dan jari
manis tangan kiri
B. Gambaran Koloni I
4 November 2019

Tampak pertumbuhan jamur


pada plate SDA. Berwarna putih
bersih, membentuk lingkaran
dengan tepi tidak teratur.
Terdapat rambut-rambut halus
pada permukaan jamur yang
tumbuh
C. Gambaran Koloni II
14 November 2019
Tampak pertumbuhan jamur semakin melebar. Berwarna putih bersih, membentuk lingkaran dengan tepi tidak
teratur. Rambut-rambut halus pada permukaan jamur semakin meninggi. Dibagian belakang mulai terlihat
perubahan warna menjadi kekuningan.

Name Here
Programmer

Name Here Name Here Easy to change color


photos and Text.
Programmer Programmer
Easy to change colors, Easy to change colors,
photos and Text. photos and Text.
D. Gambaran Koloni III dan Mikroskopis
25 November 2019

Tampak koloni sudah semakin melebar, berbentuk lingkaran dengan tepi tidak teratur.
Koloni berwarna putih dengan rambut-rambut halus dipermukaan jamur yang semakin
jelas terlihat. Bagian belakang tampak berwarna merah maroon hampir kecoklatan
25 November 2019
Setelah pewarnaan LBC, tampak mikrokonidia berbentuk
seperti tetesan airmata dan makrokonidia seperti cerutu atau
pensil
Diagnosis
Berdasarkan keluhan utama, gambaran klinis, dan hasil
identifikasi jamur, diagnosis pasien mengarah kepada
Tinea Manum et causa jamur Trichophyton rubrum
TRICHOPHYTON RUBRUM
Landasan Teori
PENDAHULUAN

Trichophyton rubrum adalah salah satu spesies jamur yang menyebabkan


dermatofitosis.

Dermatofitosis adalah penyakit jamur yang menyerang jaringan yang


mengandung zat tanduk (keratin) pada kuku, rambut dan stratum korneum
pada epidermis, yang disebabkan oleh golongan jamur dermatofita.

Jamur Trichophyton rubrum merupakan rata-rata penyebab infeksi di


Indonesia
Tinea pedis, berlokasi diantara jari- jari dan dapat menjadi infeksi kronis. Awalnya
rasa gatal diantara jari, kemudian vesikel kecil pecah mengeluarkan cairan encer.
Kulit di sela-sela jari maserasi dan mengelupas, nampak pecah-pecah. Jika infeksi
jadi kronis, pengelupasan dan pecah-pecah pada kulit jadi manifestasi yang
mendasar, disertai nyeri dan pruritus.

Trichophyton rubrum Tinea corporis, lesinya berlokasi di kulit tipis yang tidak berambut. seperti bercak
menyerang jaringan kulit sirkuler dengan tepi merah, melebar, bervesikel dan pusat bersisik, menimbulkan
dan menyebabkan rasa gatal.
beberapa infeksi kulit
antara lain :
Tinea cruris (”jock itch”) biasanya infeksi ini pada laki-laki dan tampak sebagai lesi
kering yang gatal dan sering dimulai pada scrotum dan menyebar ke selangkangan.

Tinea unguium yang berlokasi di kuku tangan maupun kaki. Selain itu dapat juga
menyebabkan kurap pada badan.
TAKSONOMI
Kingdom : Fungi

Phylum : Ascomycota

Class : Eurotiomycetes

Order : Onygenales

Family : Arthrodermataceae

Genus : Trichophyton

Species : Trichophyton rubrum


MORFOLOGI
Pada jamur ini, mikrokonidia adalah bentuk spora yang paling banyak. Mikrokonidia berdinding
halus, berbentuk tetesan air mata sepanjang sisi- sisi hifa. Makrokonidia berdinding tipis dan
berbentuk seperti cerutu. Makrokonidia jarang ditemukan. Koloni pada SDA sering menghasilkan
warna pigmen khas coklat kemerahan pada sisi yang sebaliknya.

01
Koloni
02 Mikroskopis
 Lesi pada tangan biasanya unilateral. Pada dorsum manus menyerupai lesi pada tinea
corporis
 Lesi bulat atau lonjong berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang disertai
vesikel atau pustul
 Tepi lesi tampak lebih aktif dan bagian tengah terlihat sembuh (central healing)
 Lesi yang berdekatan dapat bergabung membentuk pola gyrate atau polisiklik
 Disertai gatal terutama saat berkeringat

MANIFESTASI KLINIS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai