KATA SULIT
Elektrolit:
Cairan tubuh: Air dalam tubuh dan zat-zat yang terlarut dalam tubuh yang terbagi
menjadi dua kelompok besar yaitu intraseluler dan ekstraseluler.
Larutan:
Infus:
BRAINSTORMING
1. Apakah fungsi infus cairan elektrolit?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan?
3. Apa penyebab seseorang kekurangan cairan?
4. Apa saja dampak seseorang kekurangan cairan?
5. Bagaimana minum dengan cara etika islam?
6. Apa perbedaan antara larutan dan cairan?
7. Apa saja jenis-jenis larutan?
8. Bagaimana mekanisme pengaturan cairan tubuh?
9. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit?
10. Apa gejala orang kekurangan cairan?
11. Apa tindakan pertama terhadap orang yang kekurangan cairan?
JAWABAN SEMENTARA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
HIPOTESA
SASARAN BELAJAR
1. Suhu
Pemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat terlarut.
Pelarut dengan suhu yang lebih tinggi akan lebih cepat
melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut dengan suhu lebih
rendah. Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi
bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah.
Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut
menjadi lebih efektif. Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi
lebih mudah larut pada suhu tinggi.
Kebanyakan benda padat sulit larut bila suhu pelarutnya
rendah. Sebaliknya, benda padat lebih mudah larut bila suhu
pelarutnya tinggi.
2. Sifat solute dan solventnya
Solute akan mudah larut pada solven yang memiliki sifat
yang sama dengan solutenya. Solute polar akan mudah larut
pada solven polar,sedangkan solute non polar akan mudah larut
pada solven non polar.
3. Tekanan
Tekanan sangat berpengaruh pada gas, diatur oleh hukum
Henry C=Kp, contohnya pada minuman soda. Untuk fase padat
cair,tekanan tidak berubah.
4. Pengadukan
Pengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat
terlarut dengan pelarut akan semakin sering untuk bertabrakan.
Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat.
5. Ukuran zat terlarut
Zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah
melarut dibanding dengan zat terlarut yang berukuran
besar,karena permukaan sentuh antara zat terlarut dengan
pelarut semakin banyak. Akibatnya zat terlarut berbentuk
serbuk lebih cepat larut daripada zat terlarut berukuran besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi cairan:
1. Sel-sel lemak
Mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun
dengan peningkatan lemak tubuh.
2. Usia
Sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatan usia.
Bayi premature, mungkin mengandung air sebanyak 80% dari
berat badannya. Sedangkan bayi yang lahir cukup bulan kirakira 70% dari berat badannya. Dengan usia 6 bulan sampai 1
tahun, air tubuh menurun kira-kira 60%, dengan sedikit reduksi
lebih lanjut selama masa kanak-kanak. Lansia dapat
mengandung 45% sampai 55% air dari berat badannya.
3. Jenis kelamin
Wanita mempunyai air tubuh yang kurang proporsional,
karena lebih banyak mengandung lemak tubuh. Sebaliknya,
pada pria jumlah air pada tubuhnya lebih banyak dari wanita,
karena lemak pada tubuhnya yang tidak terlalu banyak.
LI. 2. Memahami dan Menjelaskan tentang Keseimbangan Cairan
LO. 2. 1. Distribusi Air dalam Tubuh
Di dalam tubuh manusia, cairan dibagi menjadi 2 kompartmen
utama yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstraselular (ECF).
Cairan intraselular terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular
cairan yang terdapat di luar sel. Kompartmen ini dipisahkan oleh sel
membrane yang memiliki permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total
badan air (Bodys Water) tubuh manusia terdapat di dalam cairan
intraselular dan 33% sisanya berada di dalam cairan ekstraselular. Air yang
berada di dalam cairan ekstraselular ini akan terdistribusi menjadi 2 subkompartmen yaitu cairan interstitial (ISF) dan cairan intravascular (plasma
darah). 75% dari air pada kompartmen cairan ekstraselular akan terdapat
pada sela-sela sel / cairan interstitial dan 25%-nya akan terdapat pada
plasma darah.
10
a. Volume CES
Regulasi
volume
CES
sangat
penting
untuk
mempertahankan tekanan darah. Pemeliharaan keseimbangan
garam sangat penting dalam regulasi jangka panjang volume CES.
- Regulasi jangka panjang
Regulasi ini dilakukan oleh ginjal dan mekanisme haus,
yang masing-masing melakukan pertukaran cairan yang
diperlukan antara CES dan lingkungan eksternal untuk
mengatur volume cairan tubuh total.
- Regulasi jangka pendek
Regulasi ini dilakukan dengan cara :
Refleks baroreseptor mengubah curah jantung dan resistensi perifer total.
Curah jantung dan resistensi perifer total meningkat untuk meningkatkan
tekanan darah pada saat tekanan darah terlalu rendah dan sebaliknya akan
menurunkan tekanan darah bila tekanan darah terlalu tinggi.
Perpindahan cairan berlangsung secara temporer dan otomatis antara
plasma dan cairan interstisium. Jika volume plasma terlalu besar,
11
12
13
per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada orang dewasa.
Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi
dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat
maka produksi urine akan menurun sebagai upaya tetap
mempertahankan keseimbangan dalam tubuh.
2. IWL (Insesible Water Loss)
IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, Melalui kulit
dengan mekanisme difusi. Pada orang dewasa normal kehilangan
cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 mL per
hari, tapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka
IWL dapat meningkat.
3. Keringat
Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh
yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus,
sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang
yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit.
4. Feces
Pengeluaran air melalui feces berkisar antara 100-200 mL per hari,
yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus
besar (kolon).
PEMASUKAN AIR
PENGELUARAN AIR
Jalur
Jumlah (ml/hari)
Jalur
Asupan cairan
1250
Kehilangan
tak 900
disadari (dari paru
dan kulit yang tidak
berkeringat)
H2O
makanan
dalam 1000
H2O
diproduksi
metabolisme
yang 350
oleh
Total pemasukkan
2600
PEMASUKAN GARAM
Jumlah (ml/hari)
Keringat
100
Tinja
100
Urin
1500
Total pengeluaran
2600
PENGELUARAN GARAM
14
Jalur
Jumlah (g/hari)
Jalur
Jumlah (g/hari)
Ingesti
10,5
Pengeluaran
0,5
obligatorik melalui
kerinat dan tinja
Ekskresi terkontrol 10,0
di urin
Pemasukan total
10,5
Pengeluaran total
10,5
15
Sering mengantuk
Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang
2. Dehidrasi Sedang (jika penurunan cairan tubuh antara 5-10 persen
dari berat badan)
Gejala:
Gelisah, cengeng
Kehausan
Mata cekung
Kulit keriput, misalnya kita cubit kulit dinding perut, kulit tidak
segera kembali ke posisi semula.
Tekanan darah menurun
Pingsan
Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung
Kejang
Perut kembung
Gagal jantung
Ubun-ubun cekung
Denyut nadi cepat dan lemah
3. Dehidrasi berat (jika penurunan cairan tubuh lebih dari 10 persen
dari berat badan)
Gejala
Berak cair terus-menerus
Muntah terus-menerus
Kesadaran menurun, lemas luar biasa dan terus mengantuk
Tidak bisa minum, tidak mau makan
Mata cekung, bibir kering dan biru
Cubitan kulit baru kembali setelah lebih dari 2 detik
Kesadaran berkurang
Tidak buang air kecil
Tangan dan kaki menjadi dingin dan lembab
Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba
Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur
Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan
Gejala Dehidrasi
1)
2)
Kulit kering
3)
4)
5)
Haus.
16
6)
7)
8)
Bingung
9)
Pusing
10)
11)
12)
13)
14)
Tidak buang air kecil, atau air seni berwarna kuning gelap,
coklat atau berwarna teh
15)
Mata cekung
16)
Faktor Dehidrasi
Dehidrasi dapat disebabkan karena kurangnya minum air atau cairan.
Dehidrasi juga bisa merupakan dampak dari suatu kondisi yang
menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan, seperti diare yang
berlebihan, luka bakar serius, demam, dan berada di elevasi (ketinggian
tanah) tinggi. Dehidrasi juga merupakan gejala dari beberapa penyakit,
gangguan atau kondisi yang mendasarinya, seperti defisiensi aldosteron
(hormon yang diproduksi kelenjar adrenal), diabetes Tipe I, dan gagal
ginjal.
Minum air sejatinya adalah untuk mengganti cairan yang hilang karena
aktivitas sehari-hari atau karena fungsi normal tubuh, seperti hilangnya
kelembaban karena proses pernapasan, kemih dan berkeringat. Cairan
dalam tubuh bisa hilang karena beberapa kondisi berikut:
Perdarahan
17
Diabetes
Ketoasidosis diabetik
Influenza
3. Normovolemia/Euvolemia
Meskipun bermakna normal, namun sebenarnya kondisi ini
menjelaskan kadar natrium yang normal disertai peningkatan jumlah
air tubuh. Kondisi ini dijumpai pada keadaan:
1) Sekresi ADH berkurang
Osmolalitas normal , misal pemberian infus yang tidak
mengandung natrium
2) Sekresi ADH meningkat
- Osmolalitas rendah pada SIADH
- OSmolalitas rendah pada hiperglikemiadan pemberian
mannitol
4. Hipervolemia
18
19
-Kalsium
-Magnesium
Anion
Ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion
ekstraseluler utama adalah Klorida sedangkan anion intraseluler adalah
Fosfat.
Anion :
-Klorida
-Fosfat
-Bikarbonat
Kation
1. Natrium
Sebagai kation utama ekstraseluler. Didalam tubuh terdapat 150200gr natrium, khusunya dalam bentuk gram (NaCl), misalnya pada
jaringan lunak, pada tulang dan cairan ekstraseluler. Kadar normal
natrium adalah 135-145 mEq/L. Fungsi Natrium :
- Natrium sebagai kation utama pada cairan ekstraseluler
- Terlibat dalam proses menjaga volume plasma &kesetimbangan
asam basa
- Penting dalam pengaliran impuls saraf dan fungsi otak
- Penting dalam absorbsi glukosa dan asam amino pada usus dan
ginjal
- Prnting dalam pembentukan garam empedu
- Berperan dalam aktifitas enxim natrium-kalium ATPase
- Menjaga osmolaritas dari plasma
2. Kalium
Tubuh menganduung 250 gram kalium dalam tubuh dan kalium
sebagai kation utama cairan intraseluler. Kalium bersumber dari
minyak nabati, telur, susu, sayuran, daging dan buah-buahan. Kadar
normal kalium adalah 3-5 mEq/L. Fungsi kalium :
-kontraksi otot dan impuls saraf
-menjaga volume plasma darah
-pembentukan garam empedu
-pada proses aktifitas natrium-kalium ATPase
-dibutuhkan dalam proses penyimpanan glikogen
3. Kalsium
Kadar normal kalsium dalam darah : 8,5 10 Mg/dL. Kalsium
bersumber dari susu, sayuran hiaju, ikan, telur, buah-buahan. Fungsi
Kalsium adalah :
- Pembentukan tulang dan gigi
- Kontraksi otot dan relaksasi
- Fungsi Jantung
- Pembekuan darah (untuk mengkonversi protombin-trombin)
20
- Aktivitas Enzim
- Transmisi Impuls Saraf
4. Magnesium
Kation utama terbesar setelah kalium pada cairan intrasel. Kadar
normal Magensium 1,3-2,1 mEq/L atau didalam tubuh 25 gram.
Magnesium bersumber dari kacang-kacangan,ikan,daging,sayur dan
buah-buahan. Fungsi magnesium :
- Pembentukan tulang dan gigi
- Penting dalam transport fosfat
- terlibat dalam kontak hormone dan reseptornya
- sintesis DNA dan protein
Anion
1. Klorida (Cl)
Berpasangan dengan Natrium membentuk NaCl dan merupakan anion
utama pada cairan ekstraseluler. Kadar normal klorida adalah 95-108
mEq/L. Fungsi Klorida adalah :
1. Didalam getah lambung, ditemukan pada asam lambung yang
berfungsi sebagai komponen utama pada cairan lambung yang
menghasilkan ion H+dan asam hidroklorida (HCL)
2. Bersama dengan Natrium menjaga dan mengatur osmolaritas
plasma
3. Berperan dalam buffer kimiawi dalam mengatur pada organel sel
4. menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
5. mengatur tekanan osmotic
6. peranan khusus dalam darah karena fungsinya pada pergeseran
klorida
2. Fosfat
Merupakan anion utama intraseluler. Kadar normal fosfat 2,5-4,5
mg/L. fungsi fosfat :
1. Komponen dan tulang bersama dengan ion kalsium
2. Diperlukan untuk pembentukan ATP
3. Kompenen DNA &RNA
3. Bikarbonat
Bersal dari asam bikarbonat dan anion bikarbonat . terdapat pada
cairan intrasel dan ekstrasel. Kadar normal bikarbonat 22-26 meq/L.
fungsi bikarbonat adalah :
1. Mengatur keseimbangan asam basa
2. Kompenen sistem bikarbonat
asam bikarbonat adalah buffer yang penting dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh
21
22
25
27
hal ini disebabkan nafas orang yang meniup itu akan bercampur
dengan minuman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam melarang dua hal sekaligus yaitu mengambil nafas
dalam wadah air minum dan meniupinya.
5. Bernafas tiga kali ketika minum.Dari Anas bin Malik radhiyallahu
anhu beliau mengatakan, Ketika Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam minum beliau mengambil nafas di luar wadah air minum
sebanyak tiga kali. Dan beliau bersabda, Hal itu lebih segar,
lebih enak dan lebih nikmat.
Anas mengatakan, Oleh karena itu ketika aku minum, aku
bernafas tiga kali. (HR. Bukhari no. 45631 dan Muslim no. 2028).
Yang dimaksud bernafas tiga kali dalam hadits di atas adalah
bernafas di luar wadah air minum dengan menjauhkan wadah
tersebut dari mulut terlebih dahulu, karena bernafas dalam wadah
air minum adalah satu hal yang terlarang sebagaimana penjelasan
di atas.
6. Larangan minum langsung dari mulut teko/ceret.Dari Abu
Hurairah, beliau berkata, Rasulullah melarang minum langsung
dari mulut qirbah (wadah air yang terbuat dari kulit) atau wadah air
minum yang lainnya. (HR Bukhari no. 5627).
Menurut sebagian ulama minum langsung dari mulut teko
hukumnya adalah haram, namun mayoritas ulama mengatakan
hukumnya makruh. Ketahuilah wahai para ibu muslimah, yang
sesuai dengan adab islami adalah menuangkan air tersebut ke
dalam gelas kemudian baru meminumnya.Dari Kabsyah alAnshariyyah, beliau mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam masuk ke dalam rumahku lalu beliau minum dari mulut
qirbah yang digantungkan sambil berdiri. Aku lantas menuju
qirbah tersebut dan memutus mulut qirbah itu. (HR. Turmudzi no.
1892, Ibnu Majah no. 3423 dan dishahihkan oleh Al-Albani)
Hadits ini menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air.
Untuk mengkompromikan dengan hadits-hadits yang melarang, alHafidz Ibnu Hajar al-Atsqalani mengatakan, Hadits yang
menunjukkan bolehnya minum dari mulut wadah air itu berlaku
dalam kondisi terpaksa. Mengompromikan dua jenis hadits yang
nampak bertentangan itu lebih baik daripada menyatakan bahwa
salah satunya itu mansukh (tidak berlaku).(Fathul Baari, X/94)
7. Minum dengan posisi duduk.Terdapat hadits yang melarang minum
sambil berdiri. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu,
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Janganlah
kalian minum sambil berdiri. Barang siapa lupa sehingga minum
28
berusaha
untuk
10. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat
dari emas dan perak.Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam
bersabda, Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya
ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya. (HR.
Bukhari dan Muslim) Dalam salah satu riwayat Muslim
disebutkan, Sesungguhnya orang yang makan atau minum dalam
bejana perak dan emas
29
DAFTAR PUSTAKA
FKUI. 2012. Gangguan Keseimbangan Air-Elektrolit dan Asam Basa, 3th ed.
Horne, M. M. and Swearingen, P. L. 2001. Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan
Asam Basa. Buku Kedokteran EGC.
Irawan A. 2007. Cairan Tubuh, Elektrolit, dan Mineral, Vol. 1. Polton Sprots
Science and Performance Lab.
Marks, Dawn B. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC.
Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern, 4th ed. Jakarta: Erlangga.
Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, 6th ed. Jakarta: EGC.
Sumardjo, Damin. 2009. Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta: EGC.
http://staff.ui.ac.id/system/files/users/kuntarti/publication/fluidbalance.pdf
diakses pada tanggal 11 Februari 2015
30
31