Anda di halaman 1dari 1

1.4.

Perbedaan Cairan dan Larutan


1.5.Faktor yang mempengaruhi suatu kelarutan
 Sifat dari solute (terlarut) dan solvent (pelarut)
Substansi polar cenderung lebih miscible atau soluble dengan
substansi polar lainnya. Substansi nonpolar cenderung untuk miscible dengansubstansino
npolar lainnya, dan tidak miscible dengan substansi polarlainnyaSifat pelarut (Sukardjo,
1977).
 pH
Suatu zat asam lemah atau basa lemah akan sukar terlarut, karena tidakmudah terionisasi.
Semakin kecil pKanya maka suatu zat semakin sukarlarut, sedangkan semakin besar pKa
maka suatu zat akan akan mudahlarut(Lund, 1994).
 Suhu
Kenaikan temperatur akan meningkatkan kelarutan zat yang prosesmelarutnya melalui
penyerapan panas/kalor (reaksi endotermik) dan akanmenurunkan kelarutan zat yang
proses melarutnya dengan pengeluaran panas/kalor (reaksi eksotermik) (Lund, 1994).
 Solution aditif
Additivies baik dapat meningkatkan atau mengurangi kelarutan zatterlarut dalam pelarut
tertentu(Lund, 1994).
 Pengaruh konstanta dielektrik
Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polaritas pelarut.
Pelarut polar mempunyai konstanta dielektrik yang tinggi dapat melarutkan zat-zat non
polar sukar larut di dalamnya, begitu pula sebaliknya. Besarnya tetapan dielektrik ini
menurut Moore dapat diatur dengan
penambahan pelarut lain. Tetapan dielektrik suatu campuran pelarut merupakan hasil
penjumlahan dari tetapan dielektrik masing-masing yang sudah dikalikandengan %
volume masing-masing komponen pelarut. Adakalanya suatuzat lebih mudah larut dalam
pelarut campuran dibandingkan pelarut tunggalnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah
pelarut campur
dan pelarut yang mana dalam bentuk campuran dapat menaikkan kelarutan suatu zat
disebut pelarut campur. Etanol, gliserin dan propilen glikoladalah pelarut campur yang
umum digunakan dalam bidang farmasi untuk pembuatan eliksir(Sukardjo, 1977).
 Pengaruh penambahan zat-zat lain
Surfaktan adalah suatu zat yang sering digunakan untuk menaikan kelarutan suatu zat.
Molekul surfaktan terdiri atas dua bagian yaitu bagian polar dan non polar apabila
didispersikan dalam air pada konsentrasi yang rendah, akan berkumpul pada permukaan
dengan
mengorientasikan bagian polar ke arah air dan bagian non polar kearah udara, surfaktanm
empunyai kecenderungan berasosiasi membentuk agregat yang dikenalsebagai misel.
Konsentrasi pada saat misel mulai terbentuk disebutkonsentrasi misel kritik
(KMK)(Sukardjo, 1977).

Anda mungkin juga menyukai