Anda di halaman 1dari 15

Pandemi Covid-19 dan Peningkatan Berat Badan

Disusun oleh :

Kelompok A10

Ketua : Erisan Nurhaliza (1102022085)


Sekertaris : Fadillah Rodhatul Jannah (1102022087)

Anggota :
Dina Aulia (1102022080)
Dinara Zarra Safina (1102022081)
Dinda Aulia Rahmasari (1102022082)
Dizan Zul Choir (1102022083)
Elbi Lazuardi Al Farisi (1102022084)
Exir Najib Rahmat (1102022086)
Faiha Dhiya Aqillah (1102022088)

UNIVERSITAS YARSI
JAKARTA
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
A. Teks Skenario 2
B. Pembahasan Kata-Kata Sulit 2
C. Brainstorming 2
E. Sasaran Belajar (Learning Objective) 4
F. Pembahasan Sasaran Belajar (Learning Objective) 4
1. Memahami dan Menjelaskan Tentang Lipogenesis 4
1.1. Definisi Lipogenesis 5
1.2 Mekanisme Lipogenesis 5
2. Memahami dan Menjelaskan Dampak dan Pencegahan Obesitas 9
2.1. Dampak Obesitas 9
2.2. Olahraga (manfaat, bagaimana proses pencegahan obesitas, prinsip FITT ) 9
2.3. Pola Makan 11
3. Memahami dan Menjelaskan Manfaat Konsumsi Makanan Halal dan Thoyyib 12
DAFTAR PUSTAKA 14

1
A. Teks Skenario

Pandemi Covid-19 dan Peningkatan Berat Badan

Arif, adalah seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang sedang
mengikuti perkuliahan di tahun pertama. Kondisi pandemi COVID-19 mengharuskannya
untuk mengikuti perkuliahan secara daring. Padatnya kegiatan perkuliahan secara daring
tersebut, tidak diimbanginya dengan aktifitas fisik dan olahraga yang yang cukup. Ditambah
lagi dengan kebiasaan Arif yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang tinggi
kandungan karbohidrat dan lemak. Hal ini berdampak terhadap peningkatan berat badan
Arif yang cukup bermakna. Ia akhirnya menyadari bahwa peningkatan berat badannya dapat
disebabkan karena proses lipogenesis yang terjadi, karena kalori yang masuk lebih tinggi
dibandingkan dengan kalori yang digunakan tubuh. Untuk memperbaiki kondisinya, Arif
bertekad untuk rajin berolahraga secara teratur, mengatur pola makan dan mengkonsumsi
makanan yang halal dan thoyyib.

B. Pembahasan Kata-Kata Sulit

● Kata kata sulit


1. Karbohidrat
2. Kalori
3. Lipogenesis
4. Aktivitas fisik
5. Thoyyib
6. Pandemi
7. Lemak
● Pembahasan
1. Senyawa kimia dalam bentuk unit tunggal sederhana maupun kompleks yang
mengandung gugus aldehid dan keton.
2. Jumlah energi yang didapat dari makanan dan minuman.
3. Pembentukan lemak ( perubahan dari makanan dan minuman).
4. Kegiatan yang menguras energi.
5. Baik. (Makanan yang sehat tidak berlebihan ,aman, dan halal)
6. Penyakit yang menyebar di wilayah yang besar.
7. Zat yang sulit terurai oleh air dan merupakan sumber energi bagi tubuh selain
karbohidrat dan protein.

C. Brainstorming

1. Dampak yang disebabkan jika sering mengkonsumsi makanan cepat saji yang
tinggi karbohidrat ?
Jawaban :

2
● Dapat menimbulkan berat badan berlebih.
● Dikarenakan tubuh mengalami kelebihan kalori, sehingga akan terjadi
lipogenesis.

2. Bagaimana olahraga secara teratur dapat mengurangi lemak dalam tubuh?


Jawaban : Karena olahraga dapat membakar kalori sehingga kalori yang masuk dan
keluar seimbang.

3. Bagaimana pengaruh peningkatan berat badan terhadap kesehatan ?


Jawaban : Dapat menyebabkan darah tinggi, kolesterol, penyumbatan arteri yang
berkontribusi menyebabkan penyakit jantung.

4. Dimana proses lipogenesis terjadi?


Jawaban : Daerah sitoplasma dan mitokondria.

5. Hubungan antara penambahan berat badan dan lipogenesis ?


Jawaban : Karena makanan cepat saji mengandung kalori dan lemak jenuh yang
tinggi , sehingga jika dimakan secara berlebihan akan mengganggu proses lipogenesis
dan berakibat terjadinya kelebihan lemak didalam tubuh.

6. Apa yang terjadi jika kalori yang masuk kedalam tubuh lebih rendah ?
Jawaban : Tubuh akan kehilangan energi sehingga tidak terjadi lipogenesis,
melainkan tubuh bisa menjadi drop.

7. Mengapa makanan cepat saji dapat membuat berat badan meningkat ?


Jawaban : Karena makanan cepat saji biasanya mengandung tinggi kalori ,
sedangkan kelebihan kalori itu sendiri dapat menyebabkan berat badan meningkat.

8. Mengapa mengkonsumsi makanan halal dan thoyyib dapat mempengaruhi berat


badan ?
Jawab : Karena salah satu prinsip makanan thayyib itu tidak berlebihan (cukup) dan
makanan yang dikonsumsi harus mengandung kebaikan untuk kesehatan tubuh.

9. Apakah makanan cepat saji boleh dikonsumsi secara terus menerus, jika
diimbangi dengan olahraga, mengapa ?
Jawab : - Boleh, tetapi juga harus diimbangi dengan makan sayur dan buah.
- Boleh, tetapi tidak disarankan. Karena tidak semua orang dapat menghitung kalori
pada makanan .

10. Bagaimana cara mencegah peningkatan berat badan selain yang disebutkan di
dalam skenario ?
Jawab : Dengan mengatur jendela waktu makan, serta berpuasa sunah.

11. Penyebab Lipogenesis?

3
Jawab : Karena adanya makanan non lemak yang masuk kedalam tubuh.

12. Apakah ada pengaruh hormonal terhadap lipogenesis , jika ada sebutkan ?
Jawab : Ada, Hormon insulin. Hormon insulin akan menstimulasi pengambilan
glukosa yang ada didalam hati untuk mempercepat lipogenesis.

13. Aturan pemilihan olahraga ?


Jawab : aerob dan anaerob. Jika ingin membakar lemak disarankan melakukan
olahraga aerob, dan jika ingin mengurangi gula disarankan melakukan olahraga
anaerob.
Contoh olahraga aerob : sprint .
Contoh olahraga anaerob : angkat beban , marathon.
Aspek yang mempengaruhi :
1. Berat badan
2. Usia
3. Pola makan
4. Jenis kelamin
5. Penyakit yang diderita

D. Hipotesis

Konsumsi makanan berlebih menyebabkan peningkatan proses lipogenesis, yaitu


pembentukan lemak (perubahan dari makanan non lemak menjadi lemak tubuh) yang
mengakibatkan jumlah lemak didalam tubuh meningkat dapat menyebabkan darah tinggi,
kolesterol, penyumbatan arteri yang berkontribusi menyebabkan penyakit jantung. Serta
dapat dicegah dengan mengatur jendela makan , olahraga teratur serta berpuasa sunah.

E. Sasaran Belajar (Learning Objective)

1. Memahami dan menjelaskan tentang lipogenesis


1.1. Definisi Lipogenesis
1.2. Mekanisme Lipogenesis
2. Memahami dan menjelaskan dampak dan pencegahan obesitas
2.1. Dampak Obesitas
2.2. Olahraga (manfaat, bagaimana pencegahan obesitas, prinsip FITT )
2.3. Pola Makan
3. Memahami dan Menjelaskan Manfaat Konsumsi Makanan Halal dan Thoyyib

F. Pembahasan Sasaran Belajar (Learning Objective)

1. Memahami dan Menjelaskan Tentang Lipogenesis

4
1.1. Definisi Lipogenesis

Secara bahasa genesis artinya proses pembentukan (sintesis), dan lipo berasal dari
kata lipid, maka lipogenesis merupakan sintesis asam lemak yaitu pembentukan
triasilgliserol dari glukosa. Penyebab terjadinya sintesis asam lemak ini adalah saat
kadar glukosa dalam tubuh meningkat misalnya saat Fed State atau makan, atau
glukosa dalam darah meningkat. saat tubuh memproduksi ATP namun tidak terpakai
sehingga terlalu banyak ATP dalam tubuh, dan membuat Proses pembentukan ATP
menjadi penyimpanan ATP untuk cadangan energi (Rodwell et al, 2015; Murphy,
2017; Wonders Of Chemistry, 2021).

Biosintesis asam lemak, melalui lintasan utama di sitosol. Lipogenesis terjadi di


banyak sel, misal hati, ginjal, otak, paru, kelenjar mamae dan adiposa. Kofaktor yang
dibutuhkan dalam reaksi ini adalah NADPH, ATP, Mn2+, biotin & HCO3-. Substrat
lipogenesis adalah asetil-KoA, dengan produk akhir berupa palmitat bebas.
Lipogenesis dipengaruhi oleh status nutrisi, akan meningkat pada saat kenyang dan
karbohidrat tinggi serta menurun bila asupan kalori terbatas dan lemak tinggi.
Lipogenesis memerlukan kompleks enzim sintase asam lemak yang terdiri atas 7
aktivitas enzim yaitu ketoasil sintase, asetil transasilase, malonil transasilase,
hidratase, enoil reduktase, ketoasil reduktase, ACP thioesterase ditambah 1 ACP (acyl
carrier protein). (E Wulandari. 2010)

1.2 Mekanisme Lipogenesis

Gambar 1.1 Pembentukan Lipogenesis dari Karbohidrat


(Sumber: (Wulandari, 2010))

Lipogenesis berawal dari makanan yang dikonsumsi masuk ke dalam sistem


pencernaan pada lambung, dan didigesti untuk penyerapan sari makanan berupa
glukosa dalam usus halus. Glukosa lalu diedarkan melalui aliran darah menuju hati,
dimana ⅔nya akan diserap oleh hati dan sisanya dibiarkan tetap dalam aliran darah
untuk diedarkan ke jaringan lain. Kemudian glukosa akan dibentuk menjadi glikogen

5
dibantu dengan hormon anabolik yaitu insulin dari sekresi pankreas. Glikogen akan
diproduksi hingga mencapai 100 gram, yaitu batas maksimum penyimpanan glikogen
di hati dan sisa glukosa dirombak menjadi Asetil-KoA.
Glukosa akan mengalami proses oksidasi menjadi asam piruvat melalui jalur
glikolisis, selanjutnya piruvat masuk ke dalam mitokondria dan mengalami reaksi
dekarboksilasi oksidatif menghasilkan Asetil-KoA dan OAA (oxaloacetic acid) yang
akan membentuk sitrat agar bisa keluar dari mitokondria. Setelah di luar mitokondria,
sitrat kembali dipecah menjadi OAA dan Asetil-KoA.
Langkah selanjutnya asetil-KoA akan disintesis bersama HCO3- membentuk
Malonil-KoA, dengan enzim katalisirnya adalah Asetil-KoA Karboksilase (ACC) dan
proses ini menggunakan ATP. Reaksi ini terjadi dalam dua langkah: (1) karboksilasi
biotin yang melibatkan ATP dan (2) transfer gugus karboksil ke Asetil-KoA untuk
membentuk Malonil-KoA. Fungsi enzim ACC adalah (1) biotin Karboksilase yaitu
mengaktifkan CO2, (2) Transkarboksilase untuk proses transfer CO2 aktif ke
Asetil-KoA membentuk Malonil-KoA.

Gambar 1.2 Proses Asetil-KoA Menjadi Malonil-KoA


(Sumber: (Rodwell et al, 2015))

Selanjutnya adalah pembentukan Asetil-ACP dan Malonil-ACP dengan 4 tahapan,


yaitu:
1.) Kondensasi, Asetil-ACP + Malonil-ACP membentuk Asetoasetil-ACP (C4),
melepaskan CO2 . Dengan enzim beta-ketoasil-ACP-sintase.
2.) Reduksi, senyawa keton (Asetoasetil-ACP) diubah menjadi alkohol
(beta-hidroksiasil-ACP) dengan bantuan enzim beta-ketoasil-ACP reduktase.
NADPH + H+ akan digunakan dan diubah menjadi NADP+.

6
3.) Dehidrasi, beta-hidroksiasil-ACP kehilangan H2O dan hilang ikatan rangkap
trans, dengan bantuan enzim 3-hidroksi-ACP-dehidrase.
4.) Reduksi, pembentukan ikatan tunggal dari ikatan rangkap dari
Trans-enoil-ACP menggunakan NADPH menjadi butiril-ACP (C 4).
Reaksi akan terus diulang hingga menghasilkan 16 karbon (C16). Sintesis asam lemak
berlanjut di mana Malonil-ACP kombinasi dengan butiril-ACP membentuk 6 karbon
(C6). selanjutnya terjadi Pemanjangan rantai karbon sebanyak 2 C tiap siklus. Sintesis
asam lemak akan sempurna saat Palmitoil-ACP membentuk palmitat dengan bantuan
H2O dan membebaskan ACP. Siklus akan berlanjut sebanyak 7 kali hingga terjadi
Hidrolisis yang memecah palmitat dengan ACP, dan reaksi akhirnya adalah

Asetil-KoA + 7 Malonil-KoA + 14 NADPH —> Palmitat + 7 CO2 + 17 NADP+ + 8


CoA-SH + 6 H2O

Gambar 1.3 Proses Pembentukan Palmitat


(Sumber: YouTube; Catatan Bu Julia. www.youtube.com. (2021). Biosintesis
Asam Lemak, Triasilgliserol dan Kolesterol. [online] Available at:
https://youtu.be/HXM_Kbu7gBc [Accessed 8 Nov. 2022].)

Proses sintesis asam lemak masih dilanjutkan ke tahap elongasi, yaitu pemanjangan
rantai asam lemak yang terjadi di retikulum endoplasma. Proses elongasi akan
menghasilkan lebih dari 16 rantai karbon (asam palmitat) dengan melibatkan koenzim
A. Untuk kemudian dilanjutkan dengan pembentukan triasilgliserol (trigliserida) dari
gliserol yang diproduksi pada saat glikolisis dan 3 asam palmitat pada lipogenesis.

7
\
Gambar 1.4 Struktur Trigliserida
(Sumber: (Marks et al, 2013))

Pembentukan Lipogenesis dari Lipid

Gambar 1.5 Lipogenesis dari Lipid


(Sumber: (Marks et al, 2013))
Keterangan :
Lipid yang dikonsumsi berupa trigliserida (struktur lipid yang mempunyai 3 kaki).
Ketika masuk ke dalam saluran pencernaan trigliserida akan dipotong kaki-kakinya
menjadi fatty acid dan akan diserap oleh sel enterosit yang ada pada lumen usus.
Setelah itu fatty acid akan dibawa ke struktur yang bernama chylomicrons (suatu

8
lipoprotein yang bertugas membawa lipid yang diserap oleh saluran pencernaan dan
dibawa masuk kedalam darah dan dialirkan ke seluruh tubuh untuk digunakan saat
kita tidak mengkonsumsi makanan). Ketika kondisi dalam keadaan setelah makan,
maka lipid akan disimpan di jaringan adiposa.

2. Memahami dan Menjelaskan Dampak dan Pencegahan Obesitas

2.1. Dampak Obesitas

1. Percepatan proses penuaan. Umur biologis adalah usia tubuh yang dipengaruhi oleh
kondisi kesehatan secara umum. Salah satu untuk menghitung umur biologis melalui
komposisi lemak dalam tubuh. Bila sel lemak berlebih maka dikeluarkannya zat-zat
yang bersifat oksidatif atau radikal bebas yang bisa menyebabkan umur sel lebih tua
2. Gangguan kecerdasan. Studi Human Brain Mapping melaporkan bahwa jaringan otak
anak yang obesitas 4% lebih kurang dari anak dengan berat badan normal. Orang
dewasa yang menderita obesitas otaknya 8 tahun kelihatan lebih tua dari orang
dewasa dengan berat badan normal. Hal ini disebabkan oleh efek radikal bebas dan
gangguan pembuluh darah perifer karena kadar kadar lemak dan gula yang tinggi
3. Resistensi insulin. Obesitas merupakan faktor risiko munculnya resistensi insulin
yang akan bermanifestasi munculnya hipertensi, dislipidemia, hiperurisemia,
disfungsi endotel dan lipotoksisitas terhadap sel beta. Akibat obesitas sentral akan
meningkatkan kejadian DM tipe 2, penyakit kardiovaskuler dan gangguan pembekuan
darah. Sebesar 60% penderita DM tipe 2 berhubungan dengan obesitas.
4. Osteoartritis sebagai efek mekanisme akibat obesitas berupa bisa osteoartritis pada
sendi, vena varikosa, kesulitan bernafas.
5. Kolelitiasis (batu empedu)
6. Kematian pada usia muda. Oleh karena luasnya dampak dari obesitas pada manusia
sehingga angka morbiditas meningkat dan akhirnya angka mortalitas juga meningkat.
Laporan OECD tahun 2010, mengungkapkan bahwa orang obesitas 8-10x lebih cepat
risiko meninggal dibanding orang yang tidak obesitas. Setiap kelebihan berat badan
15 kg dari berat badan ideal maka akan meningkat risiko kematian sebesar 30%. (M
Masrul. 2018)

2.2. Olahraga (manfaat, bagaimana proses pencegahan obesitas, prinsip FITT )

Olahraga merupakan salah satu bagian program penurunan berat badan. Olahraga
yang dilakukan dengan tepat, teratur, dan terukur dapat memberikan peningkatan
pengeluaran energi yang cukup besar untuk menjaga dan meningkatkan daya tubuh
dari berbagai sera. ngan penyakit. Olahraga dibagi menjadi 2 yaitu aerob dan anaerob.
Metode aerob merupakan metode dan aktivitas Fisik yang dilaksanakan secara
sistematis dan menggunakan energi yang berasal dari pembakaran dan menggunakan
oksigen dan membutuhkan oksigen tanpa kelelahan. Metode ini bertujuan untuk

9
mempercepat metabolisme tubuh, untuk menyerap dan memanfaatkan. nutrisi yang
lebih besar dari makanan yang kita konsumsi. Contoh olahraga yang dapat digunakan
untuk obesitas yaitu senam aerobik yang berdurasi 30-60 menit, karena dapat me.
menurunkan 66,78% berat badan, 86,42% lemar tubuh, 27,67% kadar kolesterol.
Metode anaerob adalah metode yang dilakukan dengan intensitas yang tinggi namun
durasi relatif pendek. Metode ini bertujuan untuk meningkatkan metabolisme,
mempertahankan otot tanpa lemak di tubuh karena membakar kalori yang cukup
banyak. metode yang meningkatkan anaerobik yaru HITT, metode yang disetiap
latihannya merupakan metode latihan dengan intensitas yang tinggi, kecepatan atau
beban di atas anaerobik (±90 menit). HITT lebih tepat digunakan pada atlet atau
seorang yang ingin meningkatkan kebugaran aerobik merupakan salah satu bagian
program penurunan berat badan. Komponen-komponen kebugaran fisik/aktivitas fisik
yang dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya penyakit-penyakit degeneratif,
penyakit jantung koroner, obesitas, dan kelemahan dari sendi dan otot memerlukan suatu
tingkat yang cukup dari kebugaran kesehatan maupun performance. Kebugaran kesehatan
terdiri dari kebugaran jantung-paru-peredaran darah, lemak tubuh, kekuatan otot, dan
kelenturan sendi, sedangkan kebugaran performance terdiri dari ketahanan otot, tenaga otot,
ketangkasan, kelincahan, dan kecepatan. (Sulistyowati, Mustikawati, & dkk, 2017)

● Fleksibilitas sendi
Adalah kemampuan dari berbagai sendi tubuh untuk bergerak pada jarak maksimal
mereka. Ada dua tipe fleksibilitas: statis dan dinamis. Fleksibilitas statis adalah gerakan yang
dilakukan dengan pelan-pelan dan tarikan yang lambat dengan keterlibatan sendi yang sangat
terbatas. Fleksibilitas dinamis adalah gerakan yang dilakukan dengan cepat hingga mencapai
batasnya.
● Kekuatan otot
Adalah kemampuan otot atau sekelompok otot untuk melakukan kerja, dengan menahan
beban yang diangkatnya. Otot yang kuat akan membuat kerja otot sehari-hari secara efisien
seperti, mengangkat, menjinjing, lompat, loncat serta mereka akan membuat bentuk tubuh
yang lebih baik.
● Kelincahan atau agility
Adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah, dalam posisi-posisi di arena tertentu.
Seorang yang mampu merubah satu posisi ke suatu posisi yang berbeda, dengan kecepatan
tinggi, dan koordinasi gerak yang baik, berarti kelincahannya cukup tinggi.

Prinsip FITT
Formula latihan meliputi apa yang biasa disebut sebagai konsep FITT (Frequency,
Intensity, Type, Time) yaitu: frekuensi, intensitas, bentuk latihan dan durasi/waktu.
Frequency latihan menyatakan jumlah ulangan/repetisi latihan yang ideal dilakukan
sebanyak 5 kali per minggu, berdasarkan pada prinsip latihan, ada hari latihan berat
dan hari latihan ringan. Intensity menyatakan berat ringannya beban latihan dan
merupakan faktor utama yang mempengaruhi efek latihan terhadap fungsi tubuh,
dapat diukur dengan cara menghitung denyut nadi maksimal (DNM) = 220 - umur
(dalam tahun). Untuk olahraga prestasi: antara 70-85% dari DNM (Denyut Nadi
Maksimum). Type adalah bentuk olahraga yang akan dilakukan. Pada dasarnya hanya

10
ada dua bentuk latihan fisik, yaitu: latihan aerobik dan latihan anaerobik. Yang
terakhir yaitu Time (durasi) adalah lamanya waktu yang dianjurkan untuk berolahraga
dalam olahraga prestasi yaitu selama 90 menit, dengan rincian: 15 menit pemanasan,
65-70 menit latihan inti, dan 5 menit pendinginan, (Ikal, 2016).

2.3. Pola Makan


Pola makan adalah perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan
gizi. Kuantitas dan kualitas dari makanan serta minuman yang dikonsumsi harus dapat
memenuhi kebutuhan gizi sehingga dapat menjamin kesehatan setiap individu. Pola
makan (dietary patterns) dari zat gizi memiliki hubungan dengan komposis tubuh
manusia. Pola makan sehat terdiri dari pengaturan jumlah dan jenis makanan.
Makanan sehat yang dianjurkan terdiri dari makronutrien seperti karbohidrat, lipid
dan protein sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral (Mokoginta et al,
2013).
Mengatur pola makan dapat dilakukan dengan menggunakan piring makan dengan
model T dan aturannya adalah sebagai berikut.
A. Mengonsumsi sayur dengan jumlah 2 kali lipat dari jumlah karbohidrat
Asupan sayur dianjurkan 5 sampai 6 porsi per hari asupan buah
dianjurkan 3 porsi per harinya karena mereka adalah sumber serat yang baik.
Serat sendiri merupakan komponen penyusun diet yang sangat penting.
Dengan adanya serat, penyerapan karbohidrat, protein, dan lemak bisa
berkurang, dan jika dilakukan teratur, maka kegemukan bisa dihindari karena
serat memberikan perasaan kenyang yang cukup lama. (Sulistyowati, 2017)
B. Mengonsumsi bahan makanan sumber protein sama dengan jumlah
karbohidrat
Tubuh mencerna protein lebih lama dari lemak dan karbohidrat protein
juga membuat kenyang lebih lama dan tingkatkan metabolisme yang
dianjurkan untuk memilih protein dengan kandungan lemak yang rendah dan
lemak yang sedang. (Sulistyowati, 2017)

Gambar 2.5: Makanan lemak rendah dan lemak sedang

11
(Sumber: Sulistyowati, 2017)
C. Mengonsumsi sayur dan atau buah minimal harus sama dengan jumlah
karbohidrat yang ditambah protein
Jadi, mengkonsumsi sayuran membantu mengisi asupan cairan harian
yang sering kali dikonsumsi untuk kebutuhan tubuh buah mempunyai
kandungan serat dan enzim pencerna yang bisa hilangkan tumpukan makanan
di usus besar. (Sulistyowati, 2017)

Gambar 2.6: Piring makan model T


(Sumber: Sulistyowati, 2017)

3. Memahami dan Menjelaskan Manfaat Konsumsi Makanan Halal dan Thoyyib


Makanan yang halal dan baik disebutkan dalam Al-Qur’an mengandung makna 2
aspek yang melekat pada rezeki makanan, pertama hendaklah makanan didapatkan
dengan cara yang halal dan sesuai dengan ketentuan syariat islam yaitu dalam
memperolehnya tidak dengan cara yang diharamkan oleh syariat islam,seperti dengan
cara paksa, menipu, mencuri, korupsi, dan lain-lain. Kedua, makanan yang
dikonsumsi hendaklah baik (thoyyib), yaitu mengandung zat yang dibutuhkan oleh
tubuh, baik jumlah maupun mutunya hendaklah berimbang gizinya.
Makanan halal dalam Islam dapat diartikan sebagai makanan yang dapat atau
diperbolehkan untuk dimakan. Makanan yang halal juga terbagi menjadi beberapa
bagian, yaitu :
a. Menurut zatnya
Menurut zatnya diartikan sebagai makanan tersebut asalnya jelas yaitu bahan
yang ada dalam makanan tersebut halal seperti sayur-sayuran, hewan laut, air
dan lainnya.
b. Menurut cara mendapatkannya
Menurut cara mendapatkannya diartikan sebagai bahan-bahan yang
terkandung dalam makanan tersebut terdapat dan didapatkan dari cara serta
bahan yang halal.
c. Menurut cara mengolahnya

12
Menurut cara mengolahnya dimaksudkan bahwa makanan tersebut diolah
dengan cara serta bahan yang halal tanpa campuran dari suatu yang haram
(Tambunan, 2018).

13
DAFTAR PUSTAKA
Catatan Bu Julia. www.youtube.com. (2021). Biosintesis Asam Lemak, Triasilgliserol dan
Kolesterol. [online] Available at: https://youtu.be/HXM_Kbu7gBc [Accessed 8 Nov. 2022].

Endah Wulandari, and Laifa Annisa Hendarmin. “Integrasi Biokimia Dalam Modul
Kedokteran.” Uinjkt.ac.id, 2010, repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/38256,
978-602-8606-84-4.

Marks, D.B., Lieberman, M., Marks, A. and Peet, A. (2013). Basic medical biochemistry : a
clinical approach. Philadelphia: Wolters Kluwer / Lippincott Williams & Wilkins.

Masrul, Muhammad. Epidemi Obesitas Dan Dampaknya Terhadap Status Kesehatan


Masyarakat Serta Sosial Ekonomi Bangsa. Vol. 41, 26 Sept. 2018, pp. 152–162,
10.25077/mka.v41.i3.p152-162.2018.

Mokoginta, F. S., Budiarso, F., & Manampiring, A. E. (2016). Gambaran pola asupan
makanan pada remaja di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jurnal E-Biomedik,
4(2), 1–9

Murphy, Z. (2017). Metabolism | Fatty Acid Synthesis: Part 1. [online] YouTube. Available
at: https://youtu.be/nBFSz63T1c0 [Accessed 8 Nov. 2022].

Rodwell, V.W., Bender, D.A., Botham, K.M., Kennelly, P.J. and Weil, P.A. (2015). Harper’s
illustrated biochemistry. New York: Mcgraw-Hill Education.

Sajoto, M. (1995). Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.
Semarang : Dahara Prize.

Sulistyowati, L., Mustikawati, D., dkk. (2017). Ayo Gerak Lawan Obesitas. Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/N2VaaXIxZGZwWFpEL1VlRFdQQ3ZRZz09/2017/11/
Ayo_Bergerak.pdf

Sulistyowati, L., Mustikawati, D., dkk. (2017). Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas
(GENTAS). Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
https://p2ptm.kemkes.go.id/uploads/N2VaaXIxZGZwWFpEL1VlRFdQQ3ZRZz09/2017/11/
Pedoman_Umum_Gentas_Gerakan_berantas_obesitas.pdf

Wonders Of Chemistry. (2021). Lipogenesis Summarised. [online] Available at:


https://youtu.be/Lnu2k6ZsNb4 [Accessed 8 Nov. 2022].

14

Anda mungkin juga menyukai