Anda di halaman 1dari 62

Tutorial Case 5

FBS 1
Lipid dan Protein

Anggota : M. Abdurrahman Salim 1310211198


Dinno Anza Ario Putra 1410211035
Yara Cantika 1410211042
Teta Dea Kurnia Kusuma Wardhani 1410211046
Stella Arzsa Sarahnaz 1410211052
Gina Terasa Sitepu 1410211136
Bia Yuniar Hatsari 1410211142
Nila Paharagita Purnama 1410211148
Helmy Sudarmin 1410211157
M. Irfan Prabowo 1410211182

Tutor : Meiskha Bahar S.si, M.Biomed

Fakultas kedokteran UPN Veteran Jakarta


Tahun Akademik 2014/2015
Kata Pengantar
Assalamualaikum wr. wb.
Salam sejahtera bagi umatnya

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami pun
mengucapkan terima kasih kepada Bu Meiskha Bahar S.si, M.Biomed selaku tutor dalam
tutorial kami, yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari selama
tutorial berlangsung. Makalah ini dibuat agar kita dapat mengerti lebih dalam tentang
bahasan kita dalam tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi kita semua. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari sebuah kata kesempurnaan, namun
mudah-mudahan kita semua dapat mengambil semua ajaran yang terdapat di dalamnya.
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian saudara.

Oktober 2014

Penyusun
Case 5

Halaman 1

Dio adalah mahasiswa FK UPN semester 4, memiliki perwatakan yang sering di sebut
obesitas. Berat badan Dio 90 kg dan tingginya 160 cm. ia sering menjadi bahan cada teman
temannya karena penampilannya itu. Akan tetapi hal ini justru menjadi motivasi buat Dio untuk
menguruskan badan dengan mengatur pola makan. Selama ini Dio senang mengkosumsi makanan
berlemak. Ia telah beberapa kali mencoba obat peluruh lemak yang ada di pasaran namun tidak
berhasil. Setelah mononton tayangan kesehatan di sebuah acara TV, Dio baru mengetahui bahwa
yang lebih penting dari sekedar obat atau sedot lemak adalah memahami tentang metabolism
lemak. Metabolism lemak adalah proses tumbuh untuk menghasilakan energy dari asupan lemak.
Akhirnya Dio memutuskan untuk mendaftar ke sebuah pusat kebugaran untuk mewujudkan
impianya memiliki tubuh ideal
Halaman 2

Memulai kegiatan di pusat kebugaran, Dio memiliki seorang trainer. Selain laihan fisisk
rutin 3 kali seminggu, Dio juga disrankanuntuk meningkatkan asupan protein. Karena diet tinggi
protein membantu penurunan berat badan dan membantu perkembangan masa otot. Protein dari
makanan memekan waktu lebih lama untuk dicerna . protein tumbuh didistribusikan ke berbagai
organ dengan jumlah terbanyak dalam jarigan otot (40%). Dio pun bertekad mengatur asupan
makanannya dengan mengurangi karbohidrat dan lemak dan memperbanyak asupan sumber
protein.
Learning Progress Report
Halaman 1 : Lemak

TERMINOLOGI:
1. Obesitas
Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat
akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.
2. Lemak
Jaringan putih/kuning yang membentuk bantalan lembut diantara organ tubuh,
menghaluskan kontur tubuh dan cadangan energi.
3. Kolesterol
Sterol eukaryotik merupakan prekursor asam-asam empedu, hormon steroid dan unsur-
unsur membran sel.

PROBLEM:
1. Apa yang dimaksud dengan obesitas?
2. Berapa BMI dari Dio dan bagaimana cara menghitungnya?
3. Apa yang dimaksud dengan lemak, klasifikasi, fungsi, serta sumbernya?
4. Bagaimana proses pencernaan, penyerapan, pengangkutan, dan penyimpanan lemak dalam
tubuh?
5. Apa yang dimaksud dengan metabolisme lemak?
6. Bagaimana proses metabolisme lemak?
7. Berapa banyak energi yang dihasilkan dari metabolisme lemak?

HIPOTESIS :
1. Terminologi
2. BB : TB2 KG : m2
90 : (1,6)2 = 35,1 (Obesitas tk.II)
3. Definisi : Ester asam lemak dari gliserol atau alkohol
Klasifikasi : Sederhana, majemuk, turunan
Sumber : Nabati, Hewani
Fungsi : Cadangan energi, menghaluskan kontur tubuh, pemberi rasa (IDK)
4. IDK
5. Proses tubuh untuk menghasilkan energi dari asupan lemak
6. IDK
7. IDK

MORE INFO:
1. Riwayat Obesitas
2. Pola makan dan aktifitas
I DONT KNOW:
1. Lemak
- Definisi
- Fungsi
- Klasifikasi
- Sumber
- Kebutuhan
2. Bentuk simpanan lemak dalam tubuh
3. Pengangkutan lemak dalam tubuh (Lipoprotein)
- Kilomikron - IDL - LDL
- VLDL - HDL
4. Proses pencernaan lemak dan enzim-enzim yang berperan
5. Metabolisme:
- Definisi
- Katabolisme
Lipolisis (Beta Oksidasi)
- Asam lemak jenuh dan tidak jenuh, rantai genap dan ganjil
- Anabolisme
Lipogenesis
Ketogenesis
Sintesis de novo asam lemak

Halaman 2 : Protein

TERMINOLOGI:
1. Protein
Kelompok senyawa organik kompleks yang mengandung C, H, O, N dan biasanya S dan
unsur khasnya N.
2. Asam amino
Senyawa organik yang mengandung asam amino (-NH2) dan gugus karbolsil (-COOH)

PROBLEM:
1. Apa yang dimaksud dengan protein, klasifikasi, fungsi, dan sumbernya?
2. Bagaimana proses pencernaan, penyerapan, pengangkutan, dan penyimpanan protein?
3. Apa yang dimaksud dengan metabilsme protein?
4. Bagaimana proses metabolisme protein?
5. Berapa banyak energi yang dihasilkan metabolisme protein?

HIPOTESIS:
1. Definisi : Terminologi
Klasifikasi : Esensial, Non-Esensial
Fungsi : Pembangun sel-sel tubuh, Regenerasi sel-sel
Sumber : Nabati, Hewani
2. IDK
3. IDK
4. IDK
5. IDK

I DONT KNOW:
1. Protein:
- Definisi
- Fungsi
- Klasifikasi
- Sumber
- Kebutuhan
2. Balance Nitrogen
3. Proses pencernaan protein dan enzim-enzim yang bekerja
4. Asam amino:
- Definisi
- Klasifikasi
- Review sintesis protein
- Fungsi
- Produk
5. Katabolisme
- Deaminasi - Glukogenik/ketogenik
- Transminasi - Siklus urea
Anabolisme
- Dogma sentral
6. All About BMI
- Cara menghitung
- Klasifikasi
- Interpretasi

MEKANISME
DIO, Mahasiswa FK, , BB = 90KG, TB = 1,6m, BMI = 35,1 (Obesitas) Sering mengkonsumsi
makanan berlemak Mengkonsumsi obat peluruh lemak Menonton TV (metabolisme lemak)
Daftar gym Latihan fisik 3x seminggu (disarankan meningkatkan asupan protein)
BAB I. LIPID
1. LIPID

1.1 Definisi :
Lipid adalah senyawa heterogen non polar yang tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut
organic seperti eter, benzene atau kloform. Definisi lain mengatakan lipid adalah senyawa yang
memiliki ikatan atom karbon C, H, O.

1.2 Fungsi :
a. Sebagai sumber energi atau cadangan energi terbesar
Lipid merupakan senyawa yang memiliki rantai karbon yang kompleks dan panjang. Ketika lipid
di konsumsi, akan mengalami absorpsi menghasilkan 3 asam lemak dan gliserol yg nanti masing-
masing akan disimpan di hati dan di otot.
b. Alat angkut vitamin larut lemak
Ada beberapa vitamin yang larut didalam lemak. Vitamin A,D,E, dan K. Ketika di konsumsi akan
bertemu dengan lemak, juga lemak nanti akan di ikat oleh protein dan diangkut keseluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi.
c. Menghemat protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan
sebagai sumber energi. Protein di gunakan ketika dalam keadaan darurat, seperti pasca operasi dan
kulit terbakar.
d. Memberi rasa kenyang dan rasa lezat
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga
lemak memberi rasa kenyang yang lama. Lemak juga memberi tekstur yang disukai dan memberi
rasa lezat pada makanan.
e. Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak di bawah kulit tepatnya di sub kutan mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan
panas tubuh secara cepat.
f. Pelindung organ tubuh
Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, dan ginjal membantu
menahan organ-organ tersebut tetap di tempatnya dan melindunginya dari benturan dan bahaya
lain.

1.3 Klasifikasi
Berdasarkan Struktur Kimia
Menurut buku Biokimia UGM, lipid yang terdapat didalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut
struktur kimianya ke dalam 5 grup. Ada asam lemak, ester gliseril, sfingolipid, derivate sterol, dan
terpen. Masing-masing poin dibawahnya merupakan derivat atau esternya.

Lipid Fungsi
1. Asam Lemak 1. Bahan bakar metabolik, blok
Prostaglandin pembangun untuk lipid lain
Modulator intrasel
2. Ester gliseril
Asilgliserol Penyimpanan asam lemak, senyawa-
Fosfogliserid senyawa metabolik
Struktur membran
3. Sfingolipid
Sfingomielin struktur membran
Glikosfingolipid membran, antigen permukaan
4. Derivat sterol
Kolestrol Membran dan struktur lipoprotein
Ester kolestrol Penyimpanan dan angkutan
Asam empedu Pencernaan lipid dan absorpsi
Hormon steroid Pengaturan metabolik
Vitamin D Metabolism kalsium dan fosfor
5. Terpen
Dolikol Sintesis glikoprotein
Vitamin A Penglihatan, integritas epitel
Vitamin E Antioksidan lipid
Vitamin K Pembekuan darah

1. Asam lemak jarang terdapat bebas dalam alam, akan tetapi banyak terdapat dalam
bentuk ikatan ester atau amida dalam berbagai lipida.
Berdasarkan tingkat kejenuhan, asam lemak dibagi menjadi dua :
a. Asam lemak jenuh asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
b. Asam lemak tak jenuh asam lemak yang memiliki ikatan rangkap.

Yang termasuk asam lemak tak jenuh :


o Asam lemak essensial/ALE tubuh sangat memerlukan asam lemak ini
namun
tubuh tidak dapat membuatnya,sehingga diperlukan dari luar. Contoh : asam
linoleat dan asam lemak linoleat. Asam lemak essensial merupakan prekursor
sekelompok senyawa eiksanoid yang mirip hormon, yaitu prostaglandin,
prostasiklin, tromboksan, dan leukotrien. Senyawa-senyawa ini mengatur
tekanan darah, denyut jantung, fungsi kekebalan dan rangsangan sistem saraf,
kontraksi otot serta penyembuhan luka.
o Prostaglandin dibentuk dari asam lemak tidak jenuh ganda tertentu adalah
substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan-tanggapan sel dari
rangsangan luar juga berperan dalam kerja hormon.

Berdasarkan jumlah karbon, asam lemak dibagi menjadi empat :


a. Asam lemak rantai pendek 6 atom karbon atau kurang
b. Asam lemak rantai sedang 8-12 atom karbon
c. Asam lemak rantai panjang 14-18 atom karbon, terdapat di semua lemak
bahan hewani dan sebagian besar minyak nabati.
d. Asam lemak rantai sangat panjang 20 atom karbon atau lebih, terdapat
di dalam minyak ikan.

2. Ester gliseril:
a. Asilgliserol senyawa atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam
lemak
b. Fosfogliserid komponen utama lipid dari membran sel
3. Sfingolipid tidak mengandung gliserol, tetapi mengandung sfingosin, suatu alkohol
amino yang memiliki rantai karbon yang panjang.

Senyawa yang paling sederhana seramida.


Senyawa penting lainnya sfingomielin, terdapat banyak di otak dan jaringan saraf.

Sfingolipid

4. Sterol sekelompok senyawa yang


memiliki karakteristik struktur cincin
kompleks steroid.

Turunan atau derivat sterol:


a. Kolestrol memiliki fungsi
ganda di dalam tubuh, bisa menjadi postif dan bisa menjadi
bahaya tergantung berapa banyak kolestrol terdapat didalam
tubuh dan dibagian mana nya.
Positif :
1) Merupakan komponen essensial membran struktural
semua sel
2) Komponen utama sel otak dan saraf
3) Di sintesis dan disimpan di hati
Negatif :
1) Jika terlalu banyak didalam darah, akan membentuk
endapan pada dinding pembuluh darah, menyebabkan
penyempitan pembulu darah atau aterosklerosis.
2) Dapat menyebabkan penyakit jantung koroner
3) Apabila penyempitan terjadi pada pembuluh darah otak
menyebabkan serebrovaskular.

b. Asam empedu di sekresi di empedu, dirangsang oleh hormon


koleositokinin.
Berfungsi untuk mengemulsi lemak menjadi bagian-bagian
kecil.
c. Hormon steroid
d. Vitamin D kolestrol dan ergosterol merupakan prekursor vitamin D,
disimpan di lapisan subkutan kulit. Berperan penting dalam
pengaturan metabolisme kalsium dan fosfor, bahan-bahan
pembentuk tulang dan gigi.
e. Terpen polimer dari unit isoprene atom lima karbon.
f. Vitamin A -karoten adalah prekursor vitamin A. -karoten banyak
terdapat didalam wortel dan didalam berbagai macam
sayuran segar terutama yang berwarna kulit jingga. Vitamin
A diperlukan tubuh untuk fungsi penglihatan, yaitu melalui
ikatan dengan protein yang disebut opsin.
g. Vitamin E bersifat antioksidan dan diperlukan untuk kesehatan kulit dan
reproduksi. Banyak terdapat dalam kecambah.
h. Vitamin K faktor paling penting dalam proses pembekuan darah.

Berdasarkan Sumber
1. Nabati
a. Minyak kelapa
b. Kelapa sawit
c. Kacang tanah
d. Kacang kedelai
e. Jagung
f. Buah alpukat

2. Hewani
a. Daging
b. Ayam
c. Mentega
d. Margarin
e. Kuning telur
f. Susu

Berdasarkan Fungsi Biologis


1. Lemak Simpanan
Terutama terdiri atas trigliserida yang disimpan di dalam jaringan tumbuhan dan
hewan. Trigliserida merupakan simpanan energi paling utama dan sumber zat gizi
esensial.

2. Lemak struktural
Terutama terdiri dari fosfolipid dan kolestrol.

Berdasarkan Konsistensi
1. Lemak Padat contoh: gajih. Merupakan bagian dari lemak
2. Lemak Cair contoh: minyak. netral.
Menurut Bloor, lipid dibagi menjadi 3 :
1. Lipid sederhana
Adalah senyawa-senyawa lipid yang merupakan ester dari asam lemak dengan
gliserol atau alkohol berantai panjang.

a. Asilgliserol ester asam lemak dengan gliserol


Paling banyak terdapat didalam triasilgliserol, diasilgliserol, dan monoasilgliserol.
Triasilgliserol atau trigliserida adalah senyawa lipid yang paling banyak dan
paling luas penyebarannya. Merupakan bagian dari lemak netral.

b. Wax atau lilin atau malam ester asam lemak dengan alkohil berantai panjang.
Contoh : mirisil palmitat (komponen utama malam lebah), daun pisang, daun talas.

Dialam, lilin atau malam paling banyak ditemukan didalam tubuh hewan maupun
tumbuhan untuk perlindungan sel-sel tubuhnya, sebagai waterproof coating
terhadap kerusakan mekanis, infeksi, ataupun penyerapan air.
2. Lipid Kompleks
Adalah senyawa lipid yang jika di hidrolisis paling tidak akan menghasilkan satu
molekul senyawa lain yang non-lipid.
Contoh : fosfolipid, glikolipid, lipoprotein, aminolipid, sulfolipid.

Fosfolipid

Merupakan senyawa-senyawa lipid yang mengandung gugus fosfat.


Sifat : amfifatik setiap molekulnya memiliki bagian hidrofobik dan
hidrofilik sekaligus.
Hidrofobik : bagian ini terdapat di rantai atom yang panjang,
sering disebut sebagai bagian ekornya.
Hidrofilik : bagian ini terdapat di bagian kepalanya yang
merupakan gugus fosfat.
3. Lipid Turunan/Derivat
Adalah senyawa-senyawa lipid yang merupakan hasil penguraian senyawa-senyawa
lipid
lain.
Contoh : asam lemak hasil hidrolisis dari asilgliserol.

alkohol berantai panjang hasil hidrolisis dari senyawa-senyawa


malam/wax.

Nomenklatur

Contoh :
Rumus kimia = 12:0 artinya memiliki rantai atom karbon sebanyak 12.
0 artinya tidak memiliki ikatan rangkap. (cth : asam lemak laurat)
Rumus kimia = 18:1n-9 artinya memiliki rantai atom karbon sebanyak 18, dengan satu
ikatan rangkap di posisi nomor 9. (cth : asam lemak oleat)
Bentuk Simpanan Lemak dalam Tubuh
Dalam kebanyakan Sel-sel Eukariot, Triasilgliserol memberntuk masa mikroskopik yang
terpisah, tetesan-tetesan berminyak dalam sitosol, berfungsi sebagai gudang bahan bakar
metabolism. Pada vertebrata, triasilgliserol disimpan dalam sel khusus bernama sel
adipose atau tetesan-tetesan lemak yang hampir mengisi seluruh isi sel.
Terdapat dua keuntungan mengunakan triasilgliserol sebagai simpanan bahan bakar disbanding
polisakarida seperti glikogen. Pertama, atom karbon dari asam lemak lebih mudah dipecah
dibanding yang dimiliki gula, dan oksidasi triasilgliserol memberikan energi lebih dari dua kali
daripada karbohidrat yaitu sekitar 9kcal/g. Kedua, karena triasilgliserol hidrofobik dan unhidrasi
yang artinya lemak tidak membawa berat tambahan air seperti pada simpanan polisakarida.

Manusia memiliki jaringan lemak (adiposa sebagai bagian utama) di bawah kulit, di ruang
abdomen, dan di kelenjar payudara. Biasanya orang yang obesitas sekitar 15 sampai 20 kg
triasilgliserol simpanan dalam adiposanya dapat memenuhi kebutuhan energi selama
sebulan.
Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak sehari-hari belum dapat ditentukan dengan angka pasti karena harus
disesuaikan dengan status gizi pengkonsumsi. Secara garis besar konsumsi lemak yang
direkomendasikan menurut dua lembaga kesehatan sebagai berikut.

a. WHO (World Health Organisation)


20%-30% dari kebutuhan energi total
8% lemak Jenuh
3%-7% lemak tidak jenuh ganda
Konsumsi lebih kecil dari 300mg per hari
b. USDA (United States Dietary Guidelines)
Rekam Medik fisiologik dan efek kesehatan lipid (epidemik Obesitas)
10% Kalori total berasal dari lemak jenuh
Perbanyak Lemak tidak jenuh ganda
Konsumsi lebih kecil dari 300mg per hari

2. LIPOPROTEIN
2.1 Definisi
Lipoprotein adalah perakitan biokimia yang berisi protein dan lipid atau turunannya mungkin
kovalen atau non kovalen terikat pada protein.
Triasilgriserol diangkut dalam bentuk partikel lipoprotein karena tidak larut dalam air,apabila
triasilgriserol langsung masuk ke dalam darah,trisilgriserol akan menggumpal dan mengganggu
aliran darah
Lipoprotein plasma adalah kompleks makromolekul berbentuk sferis yang mengandung lipid
dan protein spesifik (apolipoprotein atau apoprotein)
Macam macam apoprotein berdasarkan struktur dan fungsinya : A Apo A I
B
C Apo C II
D
E Apo E2,E3,E4
Apoprotein berfungsi untuk membentuk tempat pengenalan untuk reseptor permukaan sel dan juga
berperan sebagai aktifator /koenzim yang terlibat dalam metabolisme lipoprotein.
Lipoprotein berfungsi untuk menjaga agar komponen lipidnya tetap larut dalam plasma dan juga
sebagai penyedia mekanisme yang efisien untuk mengangkut kandungan lipid dari atau ke
jaringan.
Terdapat empat kelompok utama lipid plasma dalam lipoprotein, yaitu triasilgliserol, ester
kolesteril, fosfolipid, dan kolesterol. Triasilgliserol dan ester kolesteril berada dominan pada
kilomikron dan VLDL, sementara fosfolipid dan kolesterol berada dominan pada LDL danHDL.
2.2 Struktur Lipoprotein
Struktur lipoprotein terdiri atas inti lemak
netral ( triasilgliserol dan esterkolesteril)
yang dikelilingi oleh rangka apolipoprotein
amfipatik, fospolipid, dan kolesterol
nonesterifikasi.
Inti lemak netral (pada bagian dalam)
bersifat hidrofobik, sementara pada bagian
selubungnya (apolipoproteinamfipatik,
fospolipid, dan kolesterol nonesterifikasi)
bersifat hidrifili sehingga memungkinkan
partikel lipoprotein larut dalam plasma

Struktur Lipoprotein
2.3 Klasifikasi Lipoprotein
Lipoprotein diklasifikasikan berdasarkan densitasnya dan juga berdasarkan sifat
elektroforesisnya.
Kata densitas menurut Kamus Saku Kedokteran Dorland adalah kualitas yang padat atau rapat.
Dengan kata lain densitas adalah tingkat kepadatan atau kerapatan.
Berdasarkan densitasnya terdapat empat kelompok utama lipoprotein, yaitu :
- Kilomikron ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas paling rendah dibanding dengan
densitas lipoprotein lainnya, namun memiliki kadar lipid tertinggi dibandingkan dengan
lipoprotein lainnya. kilomikron berasal dari penyerapan triasilgriserol dan lipid lain di
usus.kilomikron merupakan lipoprotein terbesar dan paling ringan karena kaya akan
triasilgriserol.kilomikron disintetis dalam sel epitel usus halus,mengangkut lipid dalam makanan
yang diabsorpsi dari usus ke pembuluh limfe,selanjutnya sirkulasi darah.
- VLDL ( Very Low Density Lipoprotein) ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas
yang sangat rendah, namun tidak serendah densitas mikroprotein. Lipoprotein ini berasal dari
hati untuk ekspor triasilgriserol. Lipoprotein yang dibentuk di hati ini kemudian akan diubah
menjadi LDL di dalam pembuluh darah
- IDL (Intermediet Density Lipoprotein) ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas
yang sedang.
- LDL (Low Density Lipoprotein) ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas yang
rendah. Lipoprotein ini menggambarkan suatu tahap akhir dari metabolism VLDL.Sesuai dengan
penamaannya,kolestrol LDL ini memiliki kadar protein lebih sedikit dan memiliki kolestrol lebih
banyak.Dalam perjalanannya menuju melalui pembuluh darah,kolestrol ini memiliki sifat yang
mudah sekali menempel pada dinding-
dinding pembuluh darah,yang dapat
menyebabkan penyempitan aliran pembuluh
darah.LDL disebut juga kolestrol jahat

- HDL (High Density Lipoprotein) ;


merupakan lipoprotein dengan tingkat
densitas yang tinggi. Lipoprotein ini yang
berperan dalam transport kolestrol dan pada
metabolisme VLDL dan kilomikron

Klasifikasi lipoprotein berdasarkan sifat


sifat elektroforesisnya dibagi menjadi :
- lipoprotein
- lipoprotein
- Pra-- lipoprotein

2.4 Metabolisme Lipoprotein


Metabolism lipoprotein terdapat dua jalur yaitu:
1.jalur eksogen:pembentukan lipoprotein kilomikron di usus
2.jalur endogen:pembentukan lipoprotein VLDL di hati
2.4.1 JALUR EKSOGEN
A.Pembentukan kilomikron di usus

Di dalam sel epitel usus,asam lemak dan 2 monoasilgliserol digabung kembali oleh reaksi
enzimatik di dalam retikulum endoplasma halus untuk membentuk triasilgliserol,kemudian di
dalam retikulum endoplasma kasar terjadi proses pembentukan protein yang nantinya akan
digunakan untuk proses pembentukan kilomikron yaitu apoprotein B-48,lalu triasilgliserol yang
telah dihasilkan akan bergabung dengan apoprotein B-48 di dalam kompleks golgi,dan setelah itu
terbentuklah kilomikron yang langsung dilepaskan menuju system limfatik.

B.Proses penyaluran kilomikron


Melalui proses eksositosis,kilomikron disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam kilus istem
limfatik dan masuk ke dalam darah melalui duktus torasikus.Kilomikron terus masuk ke dalam
darah selama ber jam-jam,pada awalnya,kilomikron masih berbentuk nasens(imatur).setelah
menerima protein dari HDL di dalam darah,kilomikron tersebut menjadi kilomikron yang
matang.HDL memindahkan protein ke kilomikron nasens,terutama apoprotein E dan apoprotein
cII.Apo E dikenal oleh reseptor yang terletak di permukaan sel hati,sehingga lipoprotein yang
mengandung ApoE dapat masuk ke dalam sel ini melalui proses endositosis yang selanjutnya akan
dicerna oleh lisosom.Apo CII berfungsi sebagai activator LPL,enzim pada sel endotel kapiler yang
mencerna triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL dalam darah.LPL dihasilkan oleh sel
adipose,sel otot,dan sel kelenjar payudara dalam keadaan laktasi.setelah dicerna oleh LPL,
kilomikron akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol serta menjadi sisa sisa kilomikron.Asam
lemak dan gliserol akan menuju otot sebagai sumber energy dan menuju jaringan adipose untuk
sebagai simpanan triasilgliserol.Sisa kilomikron akan menuju ke hati dan masuk ke dalam hati dan
kemudian akan dicerna oleh lisosom.

2.4.2 JALUR ENDOGEN


A.Pembentukan VLDL di hati

Pada manusia asam lemak terutama dibentuk di hati,dengan glukosa makanan sebagai
sumber energy utama karbon.Melalui glikolisis,glukosa diubah menjadi piruvat yang masuk ke
dalam mitokondria,lalu piruvat akan membentuk oksaloasetat dan asetil Koa.Kedua senyawa ini
akan bergabung membentuk sitrat,kemudian sitrat akan menuju ke sitosol dan membentuk
oksaloasetat dan asetil Koa,dan Asetil Koa dengan bentuan Asetil Koa karboksilase akan
membentuk malonil Koa.Dalam proses asam lemak sintase yang dibantu oleh NADPH sebagai
ekivalen pereduksi akan membentuk Asil Koa.Asil Koa dan gliserol 3 pospat akan membentuk
triasilgliserol.Triasilgliserol akan bercampur dengan apoprotein B-100 dan nantinya akan
membentuk VLDL dan dilepaskan ke darah.
B.Proses penyaluran VLDL dalam darah

Setelah VLDL masuk ke darah,VLDL terus masuk ke dalam darah selama ber jam-jam,pada
awalnya,VLDL masih berbentuk nasens(imatur).setelah menerima protein dari HDL di dalam
darah,VLDL tersebut menjadi VLDL yang matang.HDL memindahkan protein ke VLDL
nasens,terutama apoprotein E dan apoprotein cII.Apo E dikenal oleh reseptor yang terletak di
permukaan sel hati,sehingga VLDL yang mengandung ApoE dapat masuk ke dalam sel ini melalui
proses endositosis yang selanjutnya akan dicerna oleh lisosom.Apo CII berfungsi sebagai activator
LPL,enzim pada sel endotel kapiler yang mencerna triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL
dalam darah.LPL dihasilkan oleh sel adipose,sel otot,dan sel kelenjar payudara dalam keadaan
laktasi.setelah dicerna oleh LPL,VLDL akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol serta
menjadi IDL.Asam lemak dan gliserol akan menuju otot sebagai sumber energy dan menuju
jaringan adipose untuk sebagai simpanan triasilgliserol.IDL dapat langsung masuk menuju ke hati
untuk dicerna oleh lisosom atau IDL juga dapat membentuk LDL dengan bantuan
HTGL.Kemudian LDL akan menuju ke hati,sel perifer,dan magrofag.

Fungsi HDL dalam proses endogen dan eksogen adalah sebagai penyapu LDL yang tersisa di
saluran saluran darah,sehingga nantinya HDL akan menyapu kolestrol yang tertinggal tersebut
menuju ke hati untuk di cerna lebih lanjut.HDL dibentuk di usus dan dihati

3. PENCERNAAN DAN PENYERAPAN LEMAK


Lemak merupakan salah satu makronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Lemak mempunyai
banyak fungsi yang berguna untuk tubuh. Untuk dapat berfungsi dalam tubuh, otomatis lemak
harus dicerna dahulu.

Lemak yang jumlahnya paling banyak berlimpah dalam makanan yang kita konsumsi adalah
lemak netral/trigliserid.
Pertama, makann masuk mulut. Dalam mulut, makanan bertemu dengan saliva yang didalamnya
terdapat enzim lipase yaitu lipase lingual. Enzim ini di sekresi oleh kelenjar ebner yang ada di
papila sirkumvalata di lidah. Walaupun di produksi di mulut, enzim ini tidak aktif disana. Makanan
lalu dikunyah bercampur dengan saliva membentuk bolus lalu masuk ke esofagus.
Proses : mengunyah, mencampur dengan air ludah dan di telan
Enzim :enzim lipase lingual
Penyerapan : tidak ada tapi seperti obat obatan atau nitrogliserin bias di serap

Di esofagus tidak terjadi proses pencernaan lemak.

Di lambung, diproduksi lagi enzim lipase, yaitu lipase gastrik yang disekresi oleh chief sel/sel
utama yg terletak di fundus. Bersama dengan lipase lingual, lipase ini menghidrolisis 30% lipid
yang dicerna manusia dewasa. Tidak seperti lipase pankreas, lipase lingual dan gastrik dapat
bekerja di pH yang rendah. Hasilnya juga berbeda dengan lipase pankreas dimana hanya satu asam
lemak yang dilepas. Asam lemak yang lepas bisa langsung diserap, sedangkan diasilgliserol yang
juga dihasilkan tidak dapat diserap. Disini bolus dihaluskan membentuk kimus.
Penyerapan : hanya beberapa yang larut dalam lemak seperti alkoholdan esprin tapi yang masih
dalam bentu makanan tidak
Sekresi : getah lambung, HCl, Pepsin, Mukus instriksik
.
Setelah itu kime memasuki doudenum. Saat kime masuk ke doudenum, makanan yang berlemak
merangsang hormon koleosistokinin (CCK) mengirim sinyal hormonal yang menyebabkan
dinding kantung empedu berkontraksi sehingga cairan empedu keluar. Selain kantung empedu,
pankreas juga mendapat sinyal hormonal dari hormon sekretin (dirangsang keasaman kimus).
Pankeas menyerkresikan lipase pankreas dan ion bikarbonat yang membantu menetralisir pH dari
kime yang baru masuk.

Saat masuk duodenum, lemak-lemak ini menyatu membentuk globul/tetesan besar. Agar dapat
dicerna oleh lipase pankreas, globul harus di emulsi. Globul ini diemulsi oleh garam empedu
menjadi lebih kecil. Setelah diemulsi lemak akhirnya dicerna lipase pankreas dan menghasilkan
asam lemak bebas dan 2 monogliserat.

Pencernaan : enzim enzim pancreas ini menyelesaikan pencernaan di lumen duo denum
Sekresi : Enzim pancreas, tripsin, kimotripson, karbopeptidase, amylase, lipase, NaHCO3
Setelah pencernaan selesai, terbentuklah misel dari garam empedu, yang bekerja sebagai alat
transport monogliserat dan asam lemak menuju brush border sel epitel usus. Disana,
monogliserat dan asam lemak diabsorbsi.
Setelah diabrorbsi, terjadilah metabolisme lipoprotein jalur eksogen membentuk kilomikron.

4.METABOLISME LIPID
4.1 KATABOLISME
Pemecahan/penguraian senyawa senyawa kompleks menjadi senyawa senyawa
sederhana.
- 4.1.2 Lipolisis
triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol
Terjadi di Jaringan Adiposa

- 4.1.3 Oksidasi
pemecahan asam lemak aktif ( Asil-KoA) menjadi Asetil-KoA
terjadi di matriks mitokondria hati
Terdiri dari 4 proses utama:
Dehidrogenasi
Hidratasi
Dehidrogenasi
Thiolisis

Proses Katabolisme:
1. Lipolisis

Gb. Over View Lipolisis


1.1 asam lemak di Jaringan Adiposa dipecah menjadi asam lemak dan gliserol (Lipolisis)
1.2 asam lemak diangkut melalu darah menuju hati dan gliserol masuk ke jalur glikolisis
karbohidrat untuk diubah menjadi asam piruvat
1.3 Asam lemak yang telah masuk ke hati untuk katabolisme Oksidasi harus diaktifan
terlebih dahulu menjadi Asil-KoA

1.4 Asil-KoA yang telah terbentuk harus masuk ke matriks mitokondria untuk
katabolisme Oksidasi
1.5 Asil-KoA dibantu oleh Karnitin untuk dapat menembus ke dalam matriks
mitokondria.
2. Oksidasi

Gbr. Katabolisme Oksidasi di dalam matriks mitokondria

2.1 : dehidrogenasi / oksidasi

Berperan pada pembentukan rantai ganda antara atom C2 C3.


Mempunyai akseptor hidrogen FAD+.

2.2 : Hidratasi
Mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA

Penambahan gugus hidroksi pada C no. 3

Menghasilkan 3-L-hidroksiasil Co. A

2.3 : dehidrogenasi

Mengkatalisis oksidasi -OH pada C no. 3 / C menjadi keton

Akseptor elektronnya : NAD+


2.4 : thiolisis

-Ketothiolase mengkatalisis pemecahan ikatan thioester.

Acetyl-CoA dilepas dan tersisa asam lemak asil ko A (yang telah berkurang 2C)

4.2 ANABOLISME

Dalam kamus kedokteran Dorland, anabolisme memiliki pengertian yaitu setiap proses
konstruktif berupa pengubahan substansi sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks,
terutama menjadi bahan hidup. Sehingga, anabolisme lemak disini berarti suatu proses
pembentukan atau sintesis lemak dan jenis-jenisnya. Ada beberapa proses-proses pembentukan
atau sintesis lemak yang penting dalam tubuh kita yaitu:
1. Sintesis Asam lemak De Novo(Lipogenesis)

Sintesis asam lemak ditubuh kita sendiri terjadi apabila ada kelebihan kalori dalam tubuh
kita. Pada manusia, sintesis asam lemak terutama terjadi di hati, walaupun sebenarnya juga
dapat terjadi di jaringan adiposa. Pembentukan asam lemak ini terjadi dalam suatu kompleks
yang dinamakan kompleks asam lemak sintase dengan hasil akhirnya adalah disintesisnya
asam lemak palmitat (C16). Substrat kunci yang digunakan dalam proses ini adalah Asetil ko-
A sitosol.

Gambar Asetil Ko-A sebagai substrat kunci sintesis asam lemak


Tahap awal sekaligus merupakan tahap kunci dalam sintesis asam lemak adalah perubahan
asetil ko-A dengan menambahkan molekul CO2 ke dalam struktur sehingga menghasilkan fragmen
berkarbon tiga yang disebut malonil ko-A. Perubahan itu dibantu dengan enzim Asetil
Karboksilase.
Asetil ko-A dan malonil ko-A akan sama-sama menyumbangkan gugus karbon mereka
pada unit-unit koasil sintase. Jika asetil ko-A akan menyumbangkannya ke gugus yang berikatan
dengan Cystein, maka malonil ko-A akan menyumbangkannya ke gugus yang berikatan dengan 4
fosfopantetein. Proses ini dilakukan dengan pelepasan ko-A yang menghasilkan enzim asetil-
malonil. Enzim asetil malonil menjadi enzim 3-ketoasil dengan bantuan 3-ketoasil sintase-
sekaligus melepas CO2. Lalu enzim 3 ketoasil akan menjadi enzim D-(-)-3-Hidroksiasil dengan
bantuan 3-ketoasil reduktase. Terjadi perubahan NADPH + H+ menjadi NADP+. Dari enzim D(-)-
3-Hidroksiasil akan menjadi enzim 2,3 asil tak jenuh dengan bantuan enzim hidratase, terjadi
penambahan ikatan rangkap. Dari enzim 2,3 asil tak jenuh menjadi enzim asil dengan bantuan
enoil reduktase. Dari enzim asil, fragmen berkarbon kemudian akan dipindahkan sampai siklus
total berjumlah 7 siklus dan terbentuk palmitat (C16). Ketika sudah terbentuk palmitat bebas, maka
akan dikeluarkan dengna bantuan enzim tioesterase.

2. Pembentukan badan keton atau ketogenesis

Ketika kita sedang dslam keadaan kelaparan atau puasa, tubuh juga mensintesis pembentukan
badan keton untuk digunakan sebagai energi. Badan keton sendiri terdiri dari 3 senyawa, yaitu
asetoasetat, B-hidroksibutirat, dan aseton.
Ketika kita kelaparan, maka akan banyak terjadi oksidasi asam lemak di hati yang
mengakibatkan asam lemak teroksidasi menjadi asetil ko-A, NADH, dan ATP. NADH mendorong
agar oksaloasetat berubah menjadi malat sehingga jumlah oksaloasetat yang akan bergabung
dengan asetil ko-A membentuk energi tidak memadai. Kemudian asetil ko-A akan menumpuk
yang kita sebut sebagai pool asetil ko-A.
Dua asetil ko-A akan bergabung membentuk asetoasetil ko-A, dibantu dengan enzim tiolase.
Asetoasetil ko-A akan berikatan dengan asetil ko-A lagi membentuk 3-hidroksi 3-metilglutaril ko-
A (HMG Ko-A) dengan bantuan HMG ko-A sintase. HMG Ko-A kemudian di katalisis lagi
menjadi asetil ko-A(akan dioksidasi lagi) dan asetoasetat(salah satu senyawa pembentuk badan
keton) dengan bantuan HMG Ko-A lyase. Asetoasetat dapat dioksidasi di jaringan sementara itu
juga dapat direduksi membentuk senyawa pembentuk badan keton lainnya yaitu B-hidroksibutirat
dan aseton(akan menguap lewat ekspirasi lewat paru).
BAB II. PROTEIN

1.PROTEIN
1.1 DEFINISI

Protein adalah senyawa organik kompleks yang berbobot molekul tinggi yang mengandung
karbon,hidrogen,oksigen,dan nitrogen.yang merupakan polimer dari monomer yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide.

1.2 FUNGSI :
pertumbuhan dan pemeliharaan
pembentukan ikatan ikatan essensial tubuh
mengatur keseimbangan air
memelihara netralitas tubuh
pembentukan antibodi
mengangkut zat zat gizi
sumber energi

1.3 KLASIFIKASI PROTEIN


1. struktur dasar
2. golongan
3. bentuk

1. STRUKTUR DASAR

A. Primer
Menunjukan jumlah ,jenis urutan asam amino dalam molekul protein

B. sekunder
Ada dua jenis struktur sekunder, yaitu: -heliks dan -sheet.-sheet itu sendiri ada yang
paralel dan juga ada yang anti-paralel, bergantung pada orientasi kedua rantai polipeptida
yang membentuk struktur sekunder tersebut.
Alfa heliks b sheet

C.Tersier
Struktur-struktur sekunder, kemudian dikemas sedemikian rupa membentuk gulungan
yang lebih kompleks.

D.kuartener
Menunjukan derajat persekutuan unit unit protein. Merupakan interaksi antara sub unit.
2. GOLONGAN

a. Sederhana
Hanya terdiri dari asam amino dan mengandung protein fiber dan protein
globural.
b. Gabungan
Adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan bahan non asam yang
di sebut bahan prostetik.
Contoh:
a) Nukleoprotein
protein yang bergabung dengan asam nukleat. Dapat larut didalam air.
b) Lipoprotein
Gabungan antara protein yang larut dalam air dengan lipid.
Terdapat pada serum darah,dalam otak dan jaringan syaraf.
c) Mukoprotein
Gabungan antara protein dengan karbohidrat
Terkandung dalam putih telur,serum darah dan urin orang hamil.
d) Glikoprotein
Juga merupakan gabungan antara protein dan karbohidrat

3. BENTUK

A. Fibrous
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang panjang dan
dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang.
Bentuk : serat atau serabut yang stabil
Sifat : tidak larut dalam air dan tidak mudah diuraikan enzim

Jenis protein yang terdapat pada protein fiber :


a) Kolagen
Adalah jenis protein yang terdapat pada jaringan ikat.
Strukturnya :heliks triple
Bila direbus akan berubah menjadi gelatin.
b) Elastin
Terdapat pada jaringan elastik.
Tidak dapat diubah menjadi gelatin.
c) Keratin
Terdapat di rambut,kuku,kulit
Rantai polipeptida alfa heliks.
Apabila dipananaskan akan berubah menjadi lembaran berlipat.
B.Globural

Bentuk : bulat atau elips


Terdapat pada jaringan tubuh
Sifat : larut dalam larutan garam,terpengaruh oleh suhu dan konsentrasi garam.
Jenis protein yang terdapat pada protein globural
a) Albumin
Terdapat pada telur, susu, plasma dan hemoglobin serta larut dalam air.
b) Globulin
Terdapat pada otot, kuning telur, biji tumbuh tumbuhan.
Sukar larut dalam air tetapi larut dalam larutan garam netral.
c) Histon
Terdapat didalam sel, terikat dengan asam nukleat.
d) Protamin
Dihubungkan dengan asam nukleat.

C.Konjugasi
Protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino
Contoh :
a) Lipoprotein : Protein larut air yang berkonjugasi dengan lipid

b) Nukleoprotein : Terdiri dari protein dengan asam nukleat dan mengandung 9-10%
fosfat.hidrolisis asam nukleat menghasil purin,pirimdin,gula,dan asam
fosfat.nukleoprotein terdapat di nukleus dan merupakan bagian
penting dari DNA dan RNA.
c) Fosfoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan ester dgn as fosfat seperti
kasein dalam susu
d) Metaloprotein adalah protein yang terikat dgn mineral seperti feritin dan hemeosiderin
dimana mineralnya adalah zat besi tembaga,dan seng

1.4 SUMBER PROTEIN


Protein Hewani : Daging , susu , ayam , kerang
Protein Nabati : kacang kedelai dan kacang-kacangan.
Kacang kedelai merupakan sumber protein nabati yang mempunyai mutu atau nilai biologi
tertinggi

Protein hewani kualitasnya lebih besar dari protein nabati, karena pada protein nabati
karena pada nabati kebanyakan, kurang 1 atau lebih asam amino esensial, missal :
jagung : kekurangan triptopan
gandum : kekurangan insulin
kacang kacangan : kekurangan metionin
1.5 KEBUTUHAN
Kebutuhan protein WHO adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan
protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan dalam masa pertumbuhan ,
kehamilan , dan menyususi
Konsumsi protein yang dianjurkan adalah 0,75 g/kg berat badan. Angka ini dinamakan safe level
of intake atau taraf susapan terjamin

1.6 BALANCE NITROGEN / KESIMBANGAN NITROGEN


Keseimbangan nitrogen dihitung dengan membandingkan jumlah konsumsi nitrogen melalui
makanan dengan kehilangan nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui urine , feses dan keringat.
Bila , Konsumsi Nitrogen = Kehilangan Nitrogen
Terjadi keseimbangan Nitrogen .
Diartikan bahwa konsumsi nitrogen cukup untuk mengganti kehilangan nitrogen .
Bila , Konsumsi Nitrogen > Kehilangan Nitrogen
Terjadi Kesimbangan Nitrogen Positif
Hal ini harus dialami / harus terjadi pada bayi , masa anak-anak , remaja , selama kehamilan ,
serta dalam masa penyembuhan
Bila , Konsumsi Nitrogen < Kehilangan Nitrogen
Terjadi Keseimbangan Nitrogen Negatif
Hal ini terjadi pada saat sakit , sesudah operasi atau mengalami luka bakar .
Hal ini terjadi pemecahan jaringan lebih cepat dari penggantiannya .
2.ASAM AMINO
2.1.Definisi
Asam amino adalah unit monomer pembangun rantaipolipeptida dan protein.

AA terdiri atas unsyr C, H, O, N. Tiap asam amino tersusun atas gugs


karboksil, atom hydrogen (-h),gugus amino dan sebuah rantai samping yang
berbeda (gugus R) yang terikat pada atom karbon . Atom karbon yang
membawa empat substituent yang berbeda dikatakan bersifat kiral. Keempat
jenis gugus yang terikat pada atom karbon berbeda beda satu sama lain.

Struktur asam
2.2 Klasifikasi amino
Yang membedakan asam amino yang satu dengan yang lainnya adalah
rantai cabang / gugus R-nya. Dalam protein hamper semua gugus karboksil dan gugus aminonya
bergabung untuk membentuk ikatan peptida, dan umumnya tidak dapat mengadakan reaksi kimia
kecuali pembentukan ikatan hydrogen, jadi rantai sampinglah yang berperan menentukan kerja
suatu asam amino di dalam protein.

Klasifikasi asam amino berdasarkan rantai sampingnya


a) Rantai samping yang bersifat nonpolar (mempunyai electron yang distribusinya merata)
b) Rantai samping yang bersifat polar (mempunya electron yang distribusinya tidak merata)
a. tidak bermuatan (netral)
b. asam
c. basa

NONPOLAR
Tiap asam amino yang mempunyai rantai
samping nonpolar yang tidak mengikat atom
atau memberikan proton, ikut dalam ikatan
ion, atau ikatan hydrogen. Rantai samping
pada asam amino nonpolar dikatakan bersifat
seperti minyak atau mirip lipid, suatu sifat
yang membantu terjadinya interaksi
hidrofobik.
Letak Asam Amino Nonpolar pada Protein
Pada protein yang ditemukan pada larutan yang mengandung
air, rantai samping asam amino nonpolar cenderung untuk
berkumpul di dalam protein. Fenomena semacam ini dihasilkan
oleh sifat hidrofobik gugus R nonpolar yang melakukan hal
seperti yang dilakukan oleh tetesan minyak yang berkumpul
menjadi satu dalam satu lingkungan berair. Pada protein yang
terdapat pada lingkungan hidrofobik seperti pada sebuah
membrane,gugs R nonpolar cenderung berada pada bagian luar
protein yang berinteraksi dengan lingkungan lipid. Pentingnya
interaksi hidrofobik ini untuk menstabilkan struktur protein.

Prolin
Rantai samping prolin dan gugus amino- membuat struktur cincin sehingga prolin berbeda
dengan asam amino lainnya karena
mengandung sebuah gugus imino,
bukan mengandunggugus amino.
Struktur geometri prolin yang unik
tersebut berperan dalam pembentukan
struktur fibrosa kolagen. Aplikasinya
pada tubuh manusia adalah kolagen
tersebar untuk menunjang jaringan
misalnya pada matriks ekstrasel,
vitreous humor, kornea, dan kolagen
tulang.

POLAR
Tiap asam amino yang mempunyai rantai samping polar mengikat atom atau memberikan
proton, ikut dalam ikatan ion, atau ikatan hydrogen. Asam amino yang bersifat polar dibagi
menjadi 3 macam, yaitu asam amino yang bersifat netral, asam amino yang bersifat asam, asam
amino yang bersifat basa.
Asam Amino Netral
Asam amino netral adalahasam amino yang mengandung suatu gugus asam ( -COOH ) dan satu
gugus basa (gugus amino; NH2).
Asam amino netral dibagi menjadi 4 yaitu : - Asam amino alifatik (rantai cabang terdiri atas
hidrokarbon)

- Asam amino dengan rantai cabang hidroksil

-Asam amoino dengan rantai cabang yang


mengandung sulfur.
- Asam amino aromatic
Asam Amino Asam
Asam amino asam adalah asam amino yang memiliki kelebihan gugus asam dibandingkan dengan
gugus basa.|

Asam Amino Basa


Asam amino basa adalah asam amino yang memiliki kelebihan gugus basa dibandingkan dengan
gugus asamnya.

Klasifikasi Asam Amino Berdasarkan Jenisnya


a) Asam Amino Esensial
b) Asam amino non-esensial

Meskipun ada sekitar 300 asam


amino yang berbeda di alam,
hanya ada 20 jenis
yangmerupakan unit monomer
untuk membangun polipeptida
protein. Di dalam protein hanya
terdapat asam L--amino.
Sebagian besar protein
mengandung 20 buah asam L- -
amino yang sama, namun dalam
proporsi yang beragam.
Asam Amino Esensial
Asam amino esensial adalahasam amino yang tidak dapat disintesis oleh tubuh dalam jumlah yang
memadai untuk mendukung pertumbuhan dan juga pemeliharaan jaringan tubuh. Terdapat 9 jenis
asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh yang dapat ditemui dalam berbagai makanan
sehari hari.
Asam Amino Non Esensial
Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh (bila tubuh
mengandung cukup nitrogen) yang digunakan untuk pertumbuhan dan juga pemeliharaan jaringan
tubuh. Nitrogen tersebut dapat berasal dari asam amino non esensial lainnya atau dari asam
aminoesensial yang berlebih.
Belakangan asam amino non esensial dibagi menjadi dua kelompok yaitu asam amino tidak esensial
bersyarat (conditional non essential amino acid) dan asam amino pure (asam amino yang betul
betul tidak esensial.
Asam amino yang betul betul non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis melalui proses
transaminase reduktif.
Asam amino bersyarat adalah asam amino yang disintesis dari asam amino lain / metabolit
mengandung nitrogen kompleks lain. Sintesis asam amino ini tidak dilakukan melalui transaminase
sederhana. Istilah tidak esensial bersyarat inimenyatakan bahwa asam amino ini juga diperlukan
dalam makanan sehari hari, kecuali bila prekusornya terdapat dalam jumlah banyak pada tubuh
sehingga tubuh dapat mensintesis asam amino tersebut.

pK
pK adalah konsentrasi yang digunakan asam amino dalam sintesisnya atau pembentukan. Asam amino
minimal mempunyai 2 nilai konsentrasi dalam pembentukannya. Ditentukan dalam pK1 dan pK2 (lihat
table). Cara menghitung pH atau derajat keasaman asam amino (PI) adalah penjumlahan pK 1 dan pK2
asam amino kemudian dibagi 2 (rata-rata).
PI = (pK1 + pK2) / 2
*khusus untuk lysine, yang digunakan untuk menghitung PI adalah pK2 dan pK3.

2.3 Fungsi
1) Sebagai monomer polipeptida protein
2) Sebagai prekusor senyawa bernitrogen ; misalnya porfirin, neurotransmitter, hormone, purin,
pirimidin.
3) Penghasil energy ; kelebihan asam amino dalam tubuh setelah terlebih dahulu melepas gugus
NH2 nya melalui proses deaminasi akan memasuki jalur metabolism yang sama dengan jalur yang
digunakan oleh karbohidrat dan lipid.

2.4 Sintesis Protein


Sebanyak dua puluh asam amino membentuk protein dengan proses transkripsi, translasi, dan
replikasi 3 kode genetic. Tiga kode genetic itu dihasilkan dari basa-basa purin dan trimidin yang
dihasilkan DNA dan RNA. Asam-asam amino yang disintesis bergabung dengan basa-basa purin
primidin (3 kode genetic) dan membentuk ikatan peptide (protein).
Seperti yang telah Anda ketahui, DNA menentukan sifat makhluk hidup. DNA menentukan urutan
asam amino pada setiap protein yang disintesis. Proses sintesis protein adalah proses yang
kompleks. Dalam proses tersebut diperlukan 20 macam asam amino; mRNA dan tRNA sebagai
pelaksana; ATP sebagai sumber energi; enzim RNA polimerase. Secara garis besar, sintesis
protein dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap transkripsi dan tahap translasi.
1) TRANSKRIPSI

Proses transkripsi, sesuai namanya merupakan proses pencetakan atau penulisan ulang DNA
kedalam mRNA. Proses ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA
dikodekan kedalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACG
TAG CTA, maka urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGC AUC GAU.

Tahap-tahap pada transkripsi dibedakan menjadi:


1. Iniasi
2. Hb
1. Inisiasi
Tahap ini diawali oleh melekatnya enzim RNA polymerase pada pita DNA pada titik awal. Pita DNA akan
terbuka, akibatnya basa nitrogen pada pita tersebut menjadi bebas. Basa nitrogen pada salah satu pita
tersebut akan menjadi cetakan mRNA. Pita DNA ini disebut juga pita bermakna atau sense. Adapun pita
yang tidak ditranskripsi disebut pita tak bermakna atau antisense. Enzim RNA polymerase mulai
menyintesis RNA dari titik awal pita.
2. Elongasi

Enzim RNA polymerase akan terus membentuk mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA
ini akan terus memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.

3. Terminasi
Pada saat enzim RNA polymerase sampai pada tempat pemberhentian (terminal site) DNA,
transkripsi akan terhenti. Setelah itu, mRNA dibebaskan dan RNA polymerase terlepas dari DNA.
DNA akan kembali seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya akan
keluar dari inti sel melalui membrane inti menuju sitoplasma.
Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA menjadi sebuah polipeptida
disebut dogma sentral(central dogma). Dogma sentral berlaku pada prokariot dan eukariot.
Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di antara transkripsi dan translasi yang
disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA adalah untuk menyeleksi mRNA yang akan
dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan
dikirim keluar nucleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan tetap
berada di dalam nucleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk protein yang tidak
fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan. Intron kemudian akan terurai kembali untuk
membentuk rantai mRNA baru.

2) TRANSLASI

Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom merupakan salah
satu organel dalam sitoplasma yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri atas dua
bagian, yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Ribosom mengandung protein dan rRNA.

Tahap translasi mirip tahap transkripsi. Keduanya menggunakan enzim untuk membuat rantai
polimer polinukleotida pada transkripsi dan polipeptida pada translasi. Pada proses translasi juga
terjadi tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada tahap translasi kode genetic atau kodon dari
mRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Apakah kodon itu? Kodon merupakan
urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan tiga basa tersebut memiliki arti khusus
yang dapat diterjemahkan dalam proses translasi. Urutan tiga basa tersebut dikenal sebagai triplet.
Misalnya, AUG, AAA, UCA, dan UUA.

Kodon pada mRNA dikenali oleh antikodon pada tRNA. Jika urutan triplet pada mRNA
adalah AUG AAA UCA UUA maka urutan antikodonnya adalah UAC UUU AGU AAU. Triplet
antikodon terletak pada salah satu sisi tRNA. Pada sisi yang lain, tRNA membawa asam amino
yang sesuai dengan pesanan kodon.

Dari 64 macam triplet kodon, terdapat 61 macam yang dapat mengodekan 20 macam asam
amino. Akibatnya, terdapat beberapa asam amino yang dapat dikodekan oleh lebih dari satu triplet
atau disebut juga kodon sinonim. Tiga triplet lainnya tidak mengodekan asam amino, tetapi
berfungsi sebagai kodon stop , triplet yang memerintahkan penghentian proses translasi. Selain
kodon stop, terdapat juga kodon tata yang memerintahkan dimulainya proses translasi, yaitu
kodon AUG dan berfungsi juga sebagai pengode asam amino metionin.

Tahap-tahap pada translasi dapat dibedakan menjadi:


1. Inisiasi

Translasi dimulai ketika mRNA dan tRNA inisiator berikatan dengan ribosom subunit
kecil. Molekul tRNA inisiator merupakan molekul yang membawa asam amino pertama dan
merupakan komplemen kodon AUG (kodon start). Biasanya membawa asam amino metionin.
Antikodon pada tRNA inisiator adalah UAC. Setelah itu, ribosom subunit besar berikatan dengan
ribosom subunit kecil. Fase inisiasi ini sempurna setelah terbentuknya ribosom yang fungsional.
2. Elongasi

Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya setelah kodon
start. Misalnya, kodon lain setelah kodon start adalah GUC, maka akan berikatan dengan
antikodon tRNA CAG yang membawa asam amino valin. Kedua asam amino, metionin dan valin,
akan berikatan dengan bantuan enzim peptide transferase.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNAmet yang awalnya membawa metionin, dilepaskan
dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada molekul mRNA sepanjang satu kodon.
Pergerakan ini membuat tRNAval bergerak ke tempat yang ditinggalkan tRNAmet. Molekul tRNA
ketiga, kemudian berikatan dengan kodon mRNA ketiga dan membawa asam amino lainnya.
Proses elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai polipeptida.

3. Terminasi

Translasi terhenti ketika ribosom mencapai kodon stop pada mRNA. Kodon stop tidak
berikatan dengan tRNA, namun ia berikatan dengan protein khusus yang disebut release factors
(faktorpelepas). Faktor pelepas menghentikan translasi dan menghidrolisis ikatan antara asam
amino terakhir pada rantai polipeptida baru dan tRNA-nya. Pada proses sintesis protein, satu
macam gen umumnya hanya mengatur satu sintesis polipeptida. Polipeptida yang terbentuk
terlebih dahulu dimodifikasi untuk menjadi protein yang fungsional. Misalnya, beberapa
polipeptida harus disatukan untuk membentuk satu protein yang memiliki fungsi tertentu.
2.5.Biosintesis Protein

Biosintesis asam amino dibagi 2:


Biosintesis LINTASAN PANJANG
Lintasan panjang dimiliki oleh asam amino essensial. Jumlah enzim yang digunakan sintesis
asam amino cukup besar. Asam amino essensial didapatkan dari makanan, sehingga
pemecahan dan pembentukan asam amino menagalami proses yang sangat panjang dan enzim
yang sangat besar.
Biosintesis LINTASAN PENDEK
Lintasan panjang dimiliki oleh asam amino nonessensial. Sistein, Tirosin, Hidroksilisin dari
asam amino essensial. Sisanya dari intermediat amfibolik.
Glutamat : reaksi aminasireduktif -ketoglutarat o/ enzim glutamat dehidrogenase
Glutamin : Biosintesis glutamin dari glutamat dikatalisis oleh enzim glutamin sintetase
Alanin & Aspartat : transaminasi piruvat membentuk L-alanin, transaminasi oksaloasetat
membentuk L-aspartat
Asparagin : Pembentukan dari aspartat o/ enzim asparagin sintetase
Serin : dibentuk dari intermediat d-3-fostogliserat
Glisin : dari glioksilat dan glutamat atau alanin sitotol hati
Prolin : dibentuk dari glutamat
Sistein : Terbentuk dari metionin dan serin
Tirosin : Tirosin dibentuk dari fenilalanin o/ enzim fenilalanin hidroksilase
Hidroksipolin : Prolin dihidroksilasi, terbentuk asam amino glutamat
Hidroksilisin : Hidroksilasi lisin o/ enzim lisil hidroksilase
Selenosistein : proses penyatuan dalam peptida (bermula dari aminoasilasi o/ L-serin o/
enzim ligase) [penggantian atom serin o/ selenium & selenofosfat]

3.METABOLISME PROTEIN
3.1KATABOLISME

Munurut kamus kedokteran Dorland, katabolisme berarti setiap proses destruktif oleh sel
hidup yang mengubah substansi-substansi kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana,
dengan pelepasan energi. Sehingga dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai proses
pengubahan protein/asam amino menjadi senyawa-senyawa lain.
1. Transaminasi/Deaminasi

Transaminasi berarti pertukaran gugus amino yang reversibel antara asam amino yang berbeda.
Sementara itu, deaminasi berarti pembuangan gugus amino, -NH2, dari suatu senyawa. Pada proses
transaminasi ini, asam amino, yang terdiri dari dua gugus yaitu gugus karboksil dan gugus amino,
akan menyerahkan gugus aminonya kepada alfa keto glutarat sehingga terbentuk glutamat.
Sementara itu, asam amino semula yang gugus aminonya sudah dibuang dan hanya tertinggal
gugus karboksilnya, akan menjadi asam alfa keto padanannya.
2. Siklus urea
Siklus urea terjadi didalam hati, tepatnya sebagian di dalam mitokondria hati dan sebagian besar
terjadi di sitosol.
Asam amino (proses transaminase) akan bertemu dengan asam amino alanine (dari otot)
membentuk asam alfa keto dan glutamate, terjadi di sitosol.
Glutamate akan masuk ke mitokondria, lalu akan ada glutamine dari jaringan di luar hepar
masuk ke dalam mitokondria.
Glutamin akan berubah menjadi glutamate dan juga sebaliknya, reaksi ini bulak-balik.
Glutamate akan berubah menjadi aspartate dan asam alfa keto dengan bantuan enzim
glutamate dehydrogenase (proses transaminase) dengan melepas NH4+.
NH4+ akan berubah menjadi carbomoyl fosfat dengan bantuan enzim CPS (carbomoyl
phosphate synthetase) dan memerlukan 2 ATP. Carbomoyl fosfat merupakan cikal bakal
terbentuknya urea. Tidak ada carbomoyl fosfat, maka siklus urea tidak akan terjadi.
Carbomoyl fosfat akan berikatan dengan ornitin, lalu keluar dari mitokondria menuju
sitosol dan menjadi citrulin.
Citrulin akan menjadi argininosuksinat dengan melepas 1 ATP dan mendapat transfer
NH3+ dari aspartate yang bisa langsung keluar dari mitokondria tanpa memerlukan
carrier/tanpa harus berikatan dengan zat lain.
Argininosuksinat menjadi arginine atau fumarat. Fumarat ini nanti yg akan berubah
menjadi malat dan langsung ke siklus krebs untuk pembentukan energi.
Arginine akan membentuk ornitin lagi dengan melepas urea. Ornitin akan menunggu
carbomoyl fosfat berikutnya untuk kembali berikatan dan siklus pun terus berulang.
Hasil akhir dari proses ini adalah terbentuknya urea dan melepas 3 ATP

H2N C NH2
urea
3. Glikogenik/Ketogenik

Proses katabolisme asam amino/protein dapat berlangsung secara glikogenik atau ketogenik.
Maksudnya secara glikogenik adalah apabila asam-asam amino tersebut berkaitan dengan piruvat
atau substrat-substrat antara dalam siklus ATK. Sementara dikatakan secara ketogenik, apabila
asam-asam amino tersebut berkaitan dengan asetil ko-A atau asetoasetat sebagai senyawa
pembentuk badan keton.
Dari dua puluh asam amino, hanya 2 asam amino yang murni/benar-benar hanya bersifat
ketogenik yaitu leucyn dan lysin. Ada pula asam-asam amino yang dapat secara glikogenik dan
ketogenik, atau disebut juga glikoketogenik.
3.2ANABOLISME PROTEIN
DOGMA SENTRAL

Dogma Sentral pada dasarnya merupakan suatu penggambaran kerja dari DNA, yang selanjutnya
akan digunakan untuk menghasilkan RNA dan dari RNA akan dilanjutkan untuk menghasilkan
protein.
Secara garis besar Dogma Sentral memiliki 2 tahapan utama, yaitu Translasi dan Transkripsi.

1. Transkripsi
Proses transkripsi merupakan proses penulisan ulang DNA menjadi mRNA. Proses ini
terjadi di nukleus.
Proses transkripsi ada tiga tahap, yaitu:
- Inisiasi

Inisiasi merupakan penempelan RNA polimease (enzim yang mengkatalis proses


transkripsi) ke bagian protomer (tempat awal proses transkripsi). RNA polimerase
menuju ke protomer atas bantuan faktor sigma (diibaratkan radar/antena RNA
polimerase). Faktor sigma lepas dari RNA polimerase sesaat setelah proses transkripsi
berlangsung.
- Elongasi

RNA polimerase berjalan hingga membentuk mRNA. mRNA yang terbentuk akan
terus memanjang. Kecepatannya 30-60 nukleotida per detik.
- Terminasi
Saat dimana transkripsi berhenti. Terminasi terjadi bila RNA polimerase bertemu
terminator yang menyebabkan lepasnya RNA polimerase dari DNA.
Proses terminasi ada 2 macam:
Rho-independent

RNA polimerase terlepas karena adanya struktur jepit rambut/hairpin yang


terbentuk di mRNA.
Rho-dependent
RNA polimerase membutuhkan faktor rho agar dapat terlepas.

mRNA yang dihasilkan proses transkripsi, harus diproses terlebih dahulu (proses pre-mRNA).
Proses ini ada 2 tahap:
- Modifikasi

Ujung 5 segera ditutup (diberi topi) dengan nukleotida guanin yang termodifikasi
(melindungi mRNA dari degradasi enzim hidrolisis). Dan ujung 3 ditambah ekor pola(A)
yang terdiri atas 30-200 nukleotida (mempermudah ekspor mRNA dr nukleus).
- Splicing

Proses penyambungan exon dan pembuangan intron oleh spliceosome.


Intron : Daerah yang dibuang karena tidak fungsional/berguna.
Exon : Daerah yang dikirim keluar nukleus untuk di translasi.

2. Translasi
Tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA kedalam urutan asam amino. Tahap ini
terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom.
Terdapat 3 tahap:
- Inisiasi
Proses inisiasi terjadi pada saat ribosom berikatan dengan tRNA inisiator yang
merupakan molekul yang membawa asam amino pertama (metionin) dan mRNA di
posisi kodon start (kodon AUG).
- Elongasi

Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya setelah kodon
start. Misalnya, kodon lain setelah kodon start adalah GUC, maka akan berikatan
dengan antikodon tRNA CAG yang membawa asam amino valin. Kedua asam amino,
metionin dan valin, akan berikatan dengan bantuan enzim peptidil transferase.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNA yang awalnya membawa metionin,
dilepaskan dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada molekul mRNA sepanjang
satu kodon. Pergerakan ini membuat tRNA yang membawa valin bergerak ke tempat
yang ditinggalkan tRNA yang membawa metionin. Molekul tRNA ketiga, kemudian
berikatan dengan kodon mRNA ketiga dan membawa asam amino lainnya. Proses
elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai polipeptida.
- Terminasi
Elongasi berlanjut hingga sampai kodon stop (UAA, UAG, UGA). Translasi berhenti
dan rantai protein terbentuk.

4.PENCERNAAN DAN PENYERAPAN PROTEIN


4.1 ORGAN ORGAN PENCERNAAN :
1. Mulut
2. Esophagus
3. Lambung
4. Usus halus
- Duodenum
- Jejenum
- Ileum
5. Usus besar (Kolon)
6. Anus

4.2 PROSES PENCERNAAN DAN PENYERAPAN PROTEIN


1. MULUT
- Terjadi proses pencernaan secara mekanikdan kimiawi
- Didalam mulut protein tidak dipecah
- Makanan dari padat berubah menjadi bolus
2. ESOFAGUS
- Terjadi proses pencernaan berupa gerak peristaltik
- Gerak peristaltik adalah gerakan mendorong, meremas makanan (bolus) hingga masuk ke
lambung
3. LAMBUNG
- Terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi
- Tempat terjadinya pemecahan protein pertama
- enzim lambung :
HCL (untuk embunuh kuman penyakit, mengaktifan pepsinogen )
Pepsin ( untuk memecah protein menjadi pepton)
Renin ( untuk menggumpalkan kasein susu pada bayi)
- Proses di lambung :
1. Makanan berupa bolus yang mengandung protein masuk ke lambung dipecah oleh enzim
lambung yaitu HCL
2. HCL membuka rantai - rantai protein
3. Lalu HCL mengaktifkan Pepsinogen pepsin
4. Lalu Pepsin mengubah protein pepton / polipeptida (rantai protein pendek)
- Hasil dilambung : Protein polipeptida, proteosa , pepton
- Bentuk makanan dari bolus chime / kimus

4. USUS HALUS

Setelah protein dicerna di dalam


lambung dan dibantu oleh enzim
pepsin,kimus akan masuk ke dalam usus
yaitu bagian deudenum,di duodenum ini
terjadi lagi proses pencernaan protein
yaitu dengan dibantu oleh enzim
proteolitik pancreas yang dihasilkan
oleh sel asinus.
Tiga enzim proteolitik utama pancreas adalah:
1.tripsinogen
2.kimotripsinogen
3.prokarboksipeptidase

Enzim-enzim tersebut masih dalam keadaan inaktif.Kemudian setelah tripsinogen disekresikan ke


dalam lumen usus halus,tripsinogen tersebut akan diaktifkan oleh enzim enterokinase yang
terdapat pada dinding-dinding usus dan akhirnya berubah menjadi bentuk aktifnya yaitu enzim
tripsin.Lalu enzim tripsin tersebut akan memicu dan mempengaruhi enzim kimotripsinogen dan
prokarboksipeptidase menjadi bentuk aktifnya yaitu kimotripsin dan karoboksipeptidase.
Masing-masing dari enzim proteolitik ini menyerang ikatan peptide yang berbeda,produk akhir
yang terbentuk dari proses ini adalah campuran rantai peptida pendek dan asam amino.
Lalu asam amino akan masuk langsung ke dalam kapiler dengan bantuan dependen energy Na+
sedangkan rantai peptide pendek akan mengalami penernaan lagi.

PENCERNAAN RANTAI PEPTIDA PENDEK


Rantai peptide pendek yang belum menjadi asam amino akan dicerna lagi secara lebih lanjut
di yeyenum lebih tepatnya di bagian mikrovili(brush border).pada dinding usus terdapat vili-vili
dan kemudian vili-vili tersebut terdapat mikrovili yang nantinya akan menjadi tempat pencernaan
lebih lanjut rantai peptide pendek.
Brush border tersebut terdapat enzim aminopeptidase yang menyebabkan pencernaan rantai
peptide pendek berubah menjadi asam amino bebas,dan akhirnya diserap di dalam brush border
menuju ke kapiler darah.
Kemudian asam amino yang telah terbentuk akan dibawa oleh vena porta hepatica menuju
hati,sebagian asam amino akan digunakan oleh hati,dan sebagiannya akan disalurkan menuju ke
jaringan-jaringan lainnya yang membutuhkan

4.BODY MASS INDEKS


Body mass index (BMI) Adalah Indeks sederhana dari berat badan (BB) terhadap tinggi badan
(TB) yang umum digunakan untuk menklasifikasi status gizi pada orang dewasa (18+). Body mass
index juga merupakan salah satu alat indikator Noncommunicable Diseases (NDS). Dalam
interpretasinya, cara menghitung status gizi mengunakan BMI dapat dibedakan melalui dua cara
yaitu cara hitung BMI orang dewasa (18+) dan anak-anak (0 sampai 18 tahun).
4.1 BMI Pada Orang Dewasa (18+)
Untuk perhitungan BMI pada Orang dewasa terdapat dua cara klasifikasi, yaitu menurut
standar WHO (World Healt Organisation) dan Asia Pasifik. Klasifikasinya dapat dilihat dalam
tabel berikut.
Tabel BMI WHO
Tabel BMI Asia Pasifik (RISKESDAS)

Cara Hitung BMI

Rumus :

Kasus Dio :
BB = 90 Kg TB = 1,6 m
BMI = 35,1
Obesitas menurut semua acuan klasifikasi
4.2 BMI pada Anak-anak (0 sampai dengan 18 tahun)
Perhitungan BMI pada anak-anak dibutuhkan berberapa alat bantu yaitu buku Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak dan ambang batas status Gizi Anak (Z-
score). Hal ini diperlukan karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan maka
status gizi anak-anak harus disesuaikan dengan status gizi anak-anak seusianya.
Klasifikasinya dapat dilihat pada tabel.

Jenis Perhitungan :
BB/U : Masalah Gizi Secara Umum
TB/U : Masalah Gizi Bersifat Kronis (Berkepanjangan)
BB/TB = IMT = IMT/U : Masalah Gizi Akut (Singkat)

Cara Hitung

Z-SCORE =
Contoh Kasus :
bayi perempuan usia 2 Bulan Berat Badan 5,5

Z = (5,5-5,1) : (5,8-5,1) =0,5 (Gizi Baik)


REFERENSI
Biokimia Marks. Jakarta : EGC
Sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia
Biokimia Harper
Biokimia Dasar prof. Ernawati Sinaga
Biokimia Kedokteran Dasar Marks
Biokimia UI.
Biokimia Ulasan Bergambar Champe
Fisiologi Sherwood
Fisiologi Guyton
Kamus Kedokteran Dorland

Kuliah Pakar DNA dan Dogma Central


Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar 2013
(RISKESDAS). Kementrian Kesehatan RI
Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. Buku SK Antropometri 2010. Kementrian
Kesehatan RI
CDC (Center for disease Control and Prevention). 2012. South Asian American
Perspectives on Overweight, Obesity, and the Relationship Between Weight and Health
(Original Research) Volume 9.
WHO. Obesity and overweight. 9 Oktober 2014.
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/
WHO. About 25 indicators of the Global monitoring framework on NCDs. 9 Oktober
2014. http://www.who.int/nmh/ncd-tools/indicators-definition/en/
WHO. BMI classification. 9 Oktober 2014.
http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.html
WHO. The Z-score or standard deviation classification system. 9 Oktober 2014.
http://www.who.int/nutgrowthdb/about/introduction/en/index4.html
L. Nelson, David. M. Cox, Michael. 2008. Lehninger Principles of Biochemistry. 5th e. USA : W.H.
Freeman and Company.
Mahan, L. Kathleen. 2008. Krauses Food & Nutrition Therapy. 12th e. Canada : Elsevier Inc.
Prinsip Dasar Ilmu Gizi Sunita Almatsier
Biokimia UGM
Biokimia Dasar oleh Profesor Ernawati Sinaga

Anda mungkin juga menyukai