FBS 1
Lipid dan Protein
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami pun
mengucapkan terima kasih kepada Bu Meiskha Bahar S.si, M.Biomed selaku tutor dalam
tutorial kami, yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah ini adalah sebuah intisari dari hal-hal yang telah kita pelajari selama
tutorial berlangsung. Makalah ini dibuat agar kita dapat mengerti lebih dalam tentang
bahasan kita dalam tutorial dan sebagai acuan pembelajaran bagi kita semua. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya.
Kami sadar makalah ini masih jauh dari sebuah kata kesempurnaan, namun
mudah-mudahan kita semua dapat mengambil semua ajaran yang terdapat di dalamnya.
Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian saudara.
Oktober 2014
Penyusun
Case 5
Halaman 1
Dio adalah mahasiswa FK UPN semester 4, memiliki perwatakan yang sering di sebut
obesitas. Berat badan Dio 90 kg dan tingginya 160 cm. ia sering menjadi bahan cada teman
temannya karena penampilannya itu. Akan tetapi hal ini justru menjadi motivasi buat Dio untuk
menguruskan badan dengan mengatur pola makan. Selama ini Dio senang mengkosumsi makanan
berlemak. Ia telah beberapa kali mencoba obat peluruh lemak yang ada di pasaran namun tidak
berhasil. Setelah mononton tayangan kesehatan di sebuah acara TV, Dio baru mengetahui bahwa
yang lebih penting dari sekedar obat atau sedot lemak adalah memahami tentang metabolism
lemak. Metabolism lemak adalah proses tumbuh untuk menghasilakan energy dari asupan lemak.
Akhirnya Dio memutuskan untuk mendaftar ke sebuah pusat kebugaran untuk mewujudkan
impianya memiliki tubuh ideal
Halaman 2
Memulai kegiatan di pusat kebugaran, Dio memiliki seorang trainer. Selain laihan fisisk
rutin 3 kali seminggu, Dio juga disrankanuntuk meningkatkan asupan protein. Karena diet tinggi
protein membantu penurunan berat badan dan membantu perkembangan masa otot. Protein dari
makanan memekan waktu lebih lama untuk dicerna . protein tumbuh didistribusikan ke berbagai
organ dengan jumlah terbanyak dalam jarigan otot (40%). Dio pun bertekad mengatur asupan
makanannya dengan mengurangi karbohidrat dan lemak dan memperbanyak asupan sumber
protein.
Learning Progress Report
Halaman 1 : Lemak
TERMINOLOGI:
1. Obesitas
Peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat
akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.
2. Lemak
Jaringan putih/kuning yang membentuk bantalan lembut diantara organ tubuh,
menghaluskan kontur tubuh dan cadangan energi.
3. Kolesterol
Sterol eukaryotik merupakan prekursor asam-asam empedu, hormon steroid dan unsur-
unsur membran sel.
PROBLEM:
1. Apa yang dimaksud dengan obesitas?
2. Berapa BMI dari Dio dan bagaimana cara menghitungnya?
3. Apa yang dimaksud dengan lemak, klasifikasi, fungsi, serta sumbernya?
4. Bagaimana proses pencernaan, penyerapan, pengangkutan, dan penyimpanan lemak dalam
tubuh?
5. Apa yang dimaksud dengan metabolisme lemak?
6. Bagaimana proses metabolisme lemak?
7. Berapa banyak energi yang dihasilkan dari metabolisme lemak?
HIPOTESIS :
1. Terminologi
2. BB : TB2 KG : m2
90 : (1,6)2 = 35,1 (Obesitas tk.II)
3. Definisi : Ester asam lemak dari gliserol atau alkohol
Klasifikasi : Sederhana, majemuk, turunan
Sumber : Nabati, Hewani
Fungsi : Cadangan energi, menghaluskan kontur tubuh, pemberi rasa (IDK)
4. IDK
5. Proses tubuh untuk menghasilkan energi dari asupan lemak
6. IDK
7. IDK
MORE INFO:
1. Riwayat Obesitas
2. Pola makan dan aktifitas
I DONT KNOW:
1. Lemak
- Definisi
- Fungsi
- Klasifikasi
- Sumber
- Kebutuhan
2. Bentuk simpanan lemak dalam tubuh
3. Pengangkutan lemak dalam tubuh (Lipoprotein)
- Kilomikron - IDL - LDL
- VLDL - HDL
4. Proses pencernaan lemak dan enzim-enzim yang berperan
5. Metabolisme:
- Definisi
- Katabolisme
Lipolisis (Beta Oksidasi)
- Asam lemak jenuh dan tidak jenuh, rantai genap dan ganjil
- Anabolisme
Lipogenesis
Ketogenesis
Sintesis de novo asam lemak
Halaman 2 : Protein
TERMINOLOGI:
1. Protein
Kelompok senyawa organik kompleks yang mengandung C, H, O, N dan biasanya S dan
unsur khasnya N.
2. Asam amino
Senyawa organik yang mengandung asam amino (-NH2) dan gugus karbolsil (-COOH)
PROBLEM:
1. Apa yang dimaksud dengan protein, klasifikasi, fungsi, dan sumbernya?
2. Bagaimana proses pencernaan, penyerapan, pengangkutan, dan penyimpanan protein?
3. Apa yang dimaksud dengan metabilsme protein?
4. Bagaimana proses metabolisme protein?
5. Berapa banyak energi yang dihasilkan metabolisme protein?
HIPOTESIS:
1. Definisi : Terminologi
Klasifikasi : Esensial, Non-Esensial
Fungsi : Pembangun sel-sel tubuh, Regenerasi sel-sel
Sumber : Nabati, Hewani
2. IDK
3. IDK
4. IDK
5. IDK
I DONT KNOW:
1. Protein:
- Definisi
- Fungsi
- Klasifikasi
- Sumber
- Kebutuhan
2. Balance Nitrogen
3. Proses pencernaan protein dan enzim-enzim yang bekerja
4. Asam amino:
- Definisi
- Klasifikasi
- Review sintesis protein
- Fungsi
- Produk
5. Katabolisme
- Deaminasi - Glukogenik/ketogenik
- Transminasi - Siklus urea
Anabolisme
- Dogma sentral
6. All About BMI
- Cara menghitung
- Klasifikasi
- Interpretasi
MEKANISME
DIO, Mahasiswa FK, , BB = 90KG, TB = 1,6m, BMI = 35,1 (Obesitas) Sering mengkonsumsi
makanan berlemak Mengkonsumsi obat peluruh lemak Menonton TV (metabolisme lemak)
Daftar gym Latihan fisik 3x seminggu (disarankan meningkatkan asupan protein)
BAB I. LIPID
1. LIPID
1.1 Definisi :
Lipid adalah senyawa heterogen non polar yang tidak larut dalam air, tapi larut dalam pelarut
organic seperti eter, benzene atau kloform. Definisi lain mengatakan lipid adalah senyawa yang
memiliki ikatan atom karbon C, H, O.
1.2 Fungsi :
a. Sebagai sumber energi atau cadangan energi terbesar
Lipid merupakan senyawa yang memiliki rantai karbon yang kompleks dan panjang. Ketika lipid
di konsumsi, akan mengalami absorpsi menghasilkan 3 asam lemak dan gliserol yg nanti masing-
masing akan disimpan di hati dan di otot.
b. Alat angkut vitamin larut lemak
Ada beberapa vitamin yang larut didalam lemak. Vitamin A,D,E, dan K. Ketika di konsumsi akan
bertemu dengan lemak, juga lemak nanti akan di ikat oleh protein dan diangkut keseluruh tubuh
melalui sistem sirkulasi.
c. Menghemat protein
Lemak menghemat penggunaan protein untuk sintesis protein, sehingga protein tidak digunakan
sebagai sumber energi. Protein di gunakan ketika dalam keadaan darurat, seperti pasca operasi dan
kulit terbakar.
d. Memberi rasa kenyang dan rasa lezat
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan memperlambat pengosongan lambung, sehingga
lemak memberi rasa kenyang yang lama. Lemak juga memberi tekstur yang disukai dan memberi
rasa lezat pada makanan.
e. Memelihara suhu tubuh
Lapisan lemak di bawah kulit tepatnya di sub kutan mengisolasi tubuh dan mencegah kehilangan
panas tubuh secara cepat.
f. Pelindung organ tubuh
Lapisan lemak yang menyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati, dan ginjal membantu
menahan organ-organ tersebut tetap di tempatnya dan melindunginya dari benturan dan bahaya
lain.
1.3 Klasifikasi
Berdasarkan Struktur Kimia
Menurut buku Biokimia UGM, lipid yang terdapat didalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut
struktur kimianya ke dalam 5 grup. Ada asam lemak, ester gliseril, sfingolipid, derivate sterol, dan
terpen. Masing-masing poin dibawahnya merupakan derivat atau esternya.
Lipid Fungsi
1. Asam Lemak 1. Bahan bakar metabolik, blok
Prostaglandin pembangun untuk lipid lain
Modulator intrasel
2. Ester gliseril
Asilgliserol Penyimpanan asam lemak, senyawa-
Fosfogliserid senyawa metabolik
Struktur membran
3. Sfingolipid
Sfingomielin struktur membran
Glikosfingolipid membran, antigen permukaan
4. Derivat sterol
Kolestrol Membran dan struktur lipoprotein
Ester kolestrol Penyimpanan dan angkutan
Asam empedu Pencernaan lipid dan absorpsi
Hormon steroid Pengaturan metabolik
Vitamin D Metabolism kalsium dan fosfor
5. Terpen
Dolikol Sintesis glikoprotein
Vitamin A Penglihatan, integritas epitel
Vitamin E Antioksidan lipid
Vitamin K Pembekuan darah
1. Asam lemak jarang terdapat bebas dalam alam, akan tetapi banyak terdapat dalam
bentuk ikatan ester atau amida dalam berbagai lipida.
Berdasarkan tingkat kejenuhan, asam lemak dibagi menjadi dua :
a. Asam lemak jenuh asam lemak yang tidak memiliki ikatan rangkap.
b. Asam lemak tak jenuh asam lemak yang memiliki ikatan rangkap.
2. Ester gliseril:
a. Asilgliserol senyawa atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam
lemak
b. Fosfogliserid komponen utama lipid dari membran sel
3. Sfingolipid tidak mengandung gliserol, tetapi mengandung sfingosin, suatu alkohol
amino yang memiliki rantai karbon yang panjang.
Sfingolipid
Berdasarkan Sumber
1. Nabati
a. Minyak kelapa
b. Kelapa sawit
c. Kacang tanah
d. Kacang kedelai
e. Jagung
f. Buah alpukat
2. Hewani
a. Daging
b. Ayam
c. Mentega
d. Margarin
e. Kuning telur
f. Susu
2. Lemak struktural
Terutama terdiri dari fosfolipid dan kolestrol.
Berdasarkan Konsistensi
1. Lemak Padat contoh: gajih. Merupakan bagian dari lemak
2. Lemak Cair contoh: minyak. netral.
Menurut Bloor, lipid dibagi menjadi 3 :
1. Lipid sederhana
Adalah senyawa-senyawa lipid yang merupakan ester dari asam lemak dengan
gliserol atau alkohol berantai panjang.
b. Wax atau lilin atau malam ester asam lemak dengan alkohil berantai panjang.
Contoh : mirisil palmitat (komponen utama malam lebah), daun pisang, daun talas.
Dialam, lilin atau malam paling banyak ditemukan didalam tubuh hewan maupun
tumbuhan untuk perlindungan sel-sel tubuhnya, sebagai waterproof coating
terhadap kerusakan mekanis, infeksi, ataupun penyerapan air.
2. Lipid Kompleks
Adalah senyawa lipid yang jika di hidrolisis paling tidak akan menghasilkan satu
molekul senyawa lain yang non-lipid.
Contoh : fosfolipid, glikolipid, lipoprotein, aminolipid, sulfolipid.
Fosfolipid
Nomenklatur
Contoh :
Rumus kimia = 12:0 artinya memiliki rantai atom karbon sebanyak 12.
0 artinya tidak memiliki ikatan rangkap. (cth : asam lemak laurat)
Rumus kimia = 18:1n-9 artinya memiliki rantai atom karbon sebanyak 18, dengan satu
ikatan rangkap di posisi nomor 9. (cth : asam lemak oleat)
Bentuk Simpanan Lemak dalam Tubuh
Dalam kebanyakan Sel-sel Eukariot, Triasilgliserol memberntuk masa mikroskopik yang
terpisah, tetesan-tetesan berminyak dalam sitosol, berfungsi sebagai gudang bahan bakar
metabolism. Pada vertebrata, triasilgliserol disimpan dalam sel khusus bernama sel
adipose atau tetesan-tetesan lemak yang hampir mengisi seluruh isi sel.
Terdapat dua keuntungan mengunakan triasilgliserol sebagai simpanan bahan bakar disbanding
polisakarida seperti glikogen. Pertama, atom karbon dari asam lemak lebih mudah dipecah
dibanding yang dimiliki gula, dan oksidasi triasilgliserol memberikan energi lebih dari dua kali
daripada karbohidrat yaitu sekitar 9kcal/g. Kedua, karena triasilgliserol hidrofobik dan unhidrasi
yang artinya lemak tidak membawa berat tambahan air seperti pada simpanan polisakarida.
Manusia memiliki jaringan lemak (adiposa sebagai bagian utama) di bawah kulit, di ruang
abdomen, dan di kelenjar payudara. Biasanya orang yang obesitas sekitar 15 sampai 20 kg
triasilgliserol simpanan dalam adiposanya dapat memenuhi kebutuhan energi selama
sebulan.
Kebutuhan Lemak
Kebutuhan lemak sehari-hari belum dapat ditentukan dengan angka pasti karena harus
disesuaikan dengan status gizi pengkonsumsi. Secara garis besar konsumsi lemak yang
direkomendasikan menurut dua lembaga kesehatan sebagai berikut.
2. LIPOPROTEIN
2.1 Definisi
Lipoprotein adalah perakitan biokimia yang berisi protein dan lipid atau turunannya mungkin
kovalen atau non kovalen terikat pada protein.
Triasilgriserol diangkut dalam bentuk partikel lipoprotein karena tidak larut dalam air,apabila
triasilgriserol langsung masuk ke dalam darah,trisilgriserol akan menggumpal dan mengganggu
aliran darah
Lipoprotein plasma adalah kompleks makromolekul berbentuk sferis yang mengandung lipid
dan protein spesifik (apolipoprotein atau apoprotein)
Macam macam apoprotein berdasarkan struktur dan fungsinya : A Apo A I
B
C Apo C II
D
E Apo E2,E3,E4
Apoprotein berfungsi untuk membentuk tempat pengenalan untuk reseptor permukaan sel dan juga
berperan sebagai aktifator /koenzim yang terlibat dalam metabolisme lipoprotein.
Lipoprotein berfungsi untuk menjaga agar komponen lipidnya tetap larut dalam plasma dan juga
sebagai penyedia mekanisme yang efisien untuk mengangkut kandungan lipid dari atau ke
jaringan.
Terdapat empat kelompok utama lipid plasma dalam lipoprotein, yaitu triasilgliserol, ester
kolesteril, fosfolipid, dan kolesterol. Triasilgliserol dan ester kolesteril berada dominan pada
kilomikron dan VLDL, sementara fosfolipid dan kolesterol berada dominan pada LDL danHDL.
2.2 Struktur Lipoprotein
Struktur lipoprotein terdiri atas inti lemak
netral ( triasilgliserol dan esterkolesteril)
yang dikelilingi oleh rangka apolipoprotein
amfipatik, fospolipid, dan kolesterol
nonesterifikasi.
Inti lemak netral (pada bagian dalam)
bersifat hidrofobik, sementara pada bagian
selubungnya (apolipoproteinamfipatik,
fospolipid, dan kolesterol nonesterifikasi)
bersifat hidrifili sehingga memungkinkan
partikel lipoprotein larut dalam plasma
Struktur Lipoprotein
2.3 Klasifikasi Lipoprotein
Lipoprotein diklasifikasikan berdasarkan densitasnya dan juga berdasarkan sifat
elektroforesisnya.
Kata densitas menurut Kamus Saku Kedokteran Dorland adalah kualitas yang padat atau rapat.
Dengan kata lain densitas adalah tingkat kepadatan atau kerapatan.
Berdasarkan densitasnya terdapat empat kelompok utama lipoprotein, yaitu :
- Kilomikron ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas paling rendah dibanding dengan
densitas lipoprotein lainnya, namun memiliki kadar lipid tertinggi dibandingkan dengan
lipoprotein lainnya. kilomikron berasal dari penyerapan triasilgriserol dan lipid lain di
usus.kilomikron merupakan lipoprotein terbesar dan paling ringan karena kaya akan
triasilgriserol.kilomikron disintetis dalam sel epitel usus halus,mengangkut lipid dalam makanan
yang diabsorpsi dari usus ke pembuluh limfe,selanjutnya sirkulasi darah.
- VLDL ( Very Low Density Lipoprotein) ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas
yang sangat rendah, namun tidak serendah densitas mikroprotein. Lipoprotein ini berasal dari
hati untuk ekspor triasilgriserol. Lipoprotein yang dibentuk di hati ini kemudian akan diubah
menjadi LDL di dalam pembuluh darah
- IDL (Intermediet Density Lipoprotein) ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas
yang sedang.
- LDL (Low Density Lipoprotein) ; merupakan lipoprotein dengan tingkat densitas yang
rendah. Lipoprotein ini menggambarkan suatu tahap akhir dari metabolism VLDL.Sesuai dengan
penamaannya,kolestrol LDL ini memiliki kadar protein lebih sedikit dan memiliki kolestrol lebih
banyak.Dalam perjalanannya menuju melalui pembuluh darah,kolestrol ini memiliki sifat yang
mudah sekali menempel pada dinding-
dinding pembuluh darah,yang dapat
menyebabkan penyempitan aliran pembuluh
darah.LDL disebut juga kolestrol jahat
Di dalam sel epitel usus,asam lemak dan 2 monoasilgliserol digabung kembali oleh reaksi
enzimatik di dalam retikulum endoplasma halus untuk membentuk triasilgliserol,kemudian di
dalam retikulum endoplasma kasar terjadi proses pembentukan protein yang nantinya akan
digunakan untuk proses pembentukan kilomikron yaitu apoprotein B-48,lalu triasilgliserol yang
telah dihasilkan akan bergabung dengan apoprotein B-48 di dalam kompleks golgi,dan setelah itu
terbentuklah kilomikron yang langsung dilepaskan menuju system limfatik.
Pada manusia asam lemak terutama dibentuk di hati,dengan glukosa makanan sebagai
sumber energy utama karbon.Melalui glikolisis,glukosa diubah menjadi piruvat yang masuk ke
dalam mitokondria,lalu piruvat akan membentuk oksaloasetat dan asetil Koa.Kedua senyawa ini
akan bergabung membentuk sitrat,kemudian sitrat akan menuju ke sitosol dan membentuk
oksaloasetat dan asetil Koa,dan Asetil Koa dengan bentuan Asetil Koa karboksilase akan
membentuk malonil Koa.Dalam proses asam lemak sintase yang dibantu oleh NADPH sebagai
ekivalen pereduksi akan membentuk Asil Koa.Asil Koa dan gliserol 3 pospat akan membentuk
triasilgliserol.Triasilgliserol akan bercampur dengan apoprotein B-100 dan nantinya akan
membentuk VLDL dan dilepaskan ke darah.
B.Proses penyaluran VLDL dalam darah
Setelah VLDL masuk ke darah,VLDL terus masuk ke dalam darah selama ber jam-jam,pada
awalnya,VLDL masih berbentuk nasens(imatur).setelah menerima protein dari HDL di dalam
darah,VLDL tersebut menjadi VLDL yang matang.HDL memindahkan protein ke VLDL
nasens,terutama apoprotein E dan apoprotein cII.Apo E dikenal oleh reseptor yang terletak di
permukaan sel hati,sehingga VLDL yang mengandung ApoE dapat masuk ke dalam sel ini melalui
proses endositosis yang selanjutnya akan dicerna oleh lisosom.Apo CII berfungsi sebagai activator
LPL,enzim pada sel endotel kapiler yang mencerna triasilgliserol pada kilomikron dan VLDL
dalam darah.LPL dihasilkan oleh sel adipose,sel otot,dan sel kelenjar payudara dalam keadaan
laktasi.setelah dicerna oleh LPL,VLDL akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol serta
menjadi IDL.Asam lemak dan gliserol akan menuju otot sebagai sumber energy dan menuju
jaringan adipose untuk sebagai simpanan triasilgliserol.IDL dapat langsung masuk menuju ke hati
untuk dicerna oleh lisosom atau IDL juga dapat membentuk LDL dengan bantuan
HTGL.Kemudian LDL akan menuju ke hati,sel perifer,dan magrofag.
Fungsi HDL dalam proses endogen dan eksogen adalah sebagai penyapu LDL yang tersisa di
saluran saluran darah,sehingga nantinya HDL akan menyapu kolestrol yang tertinggal tersebut
menuju ke hati untuk di cerna lebih lanjut.HDL dibentuk di usus dan dihati
Lemak yang jumlahnya paling banyak berlimpah dalam makanan yang kita konsumsi adalah
lemak netral/trigliserid.
Pertama, makann masuk mulut. Dalam mulut, makanan bertemu dengan saliva yang didalamnya
terdapat enzim lipase yaitu lipase lingual. Enzim ini di sekresi oleh kelenjar ebner yang ada di
papila sirkumvalata di lidah. Walaupun di produksi di mulut, enzim ini tidak aktif disana. Makanan
lalu dikunyah bercampur dengan saliva membentuk bolus lalu masuk ke esofagus.
Proses : mengunyah, mencampur dengan air ludah dan di telan
Enzim :enzim lipase lingual
Penyerapan : tidak ada tapi seperti obat obatan atau nitrogliserin bias di serap
Di lambung, diproduksi lagi enzim lipase, yaitu lipase gastrik yang disekresi oleh chief sel/sel
utama yg terletak di fundus. Bersama dengan lipase lingual, lipase ini menghidrolisis 30% lipid
yang dicerna manusia dewasa. Tidak seperti lipase pankreas, lipase lingual dan gastrik dapat
bekerja di pH yang rendah. Hasilnya juga berbeda dengan lipase pankreas dimana hanya satu asam
lemak yang dilepas. Asam lemak yang lepas bisa langsung diserap, sedangkan diasilgliserol yang
juga dihasilkan tidak dapat diserap. Disini bolus dihaluskan membentuk kimus.
Penyerapan : hanya beberapa yang larut dalam lemak seperti alkoholdan esprin tapi yang masih
dalam bentu makanan tidak
Sekresi : getah lambung, HCl, Pepsin, Mukus instriksik
.
Setelah itu kime memasuki doudenum. Saat kime masuk ke doudenum, makanan yang berlemak
merangsang hormon koleosistokinin (CCK) mengirim sinyal hormonal yang menyebabkan
dinding kantung empedu berkontraksi sehingga cairan empedu keluar. Selain kantung empedu,
pankreas juga mendapat sinyal hormonal dari hormon sekretin (dirangsang keasaman kimus).
Pankeas menyerkresikan lipase pankreas dan ion bikarbonat yang membantu menetralisir pH dari
kime yang baru masuk.
Saat masuk duodenum, lemak-lemak ini menyatu membentuk globul/tetesan besar. Agar dapat
dicerna oleh lipase pankreas, globul harus di emulsi. Globul ini diemulsi oleh garam empedu
menjadi lebih kecil. Setelah diemulsi lemak akhirnya dicerna lipase pankreas dan menghasilkan
asam lemak bebas dan 2 monogliserat.
Pencernaan : enzim enzim pancreas ini menyelesaikan pencernaan di lumen duo denum
Sekresi : Enzim pancreas, tripsin, kimotripson, karbopeptidase, amylase, lipase, NaHCO3
Setelah pencernaan selesai, terbentuklah misel dari garam empedu, yang bekerja sebagai alat
transport monogliserat dan asam lemak menuju brush border sel epitel usus. Disana,
monogliserat dan asam lemak diabsorbsi.
Setelah diabrorbsi, terjadilah metabolisme lipoprotein jalur eksogen membentuk kilomikron.
4.METABOLISME LIPID
4.1 KATABOLISME
Pemecahan/penguraian senyawa senyawa kompleks menjadi senyawa senyawa
sederhana.
- 4.1.2 Lipolisis
triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol
Terjadi di Jaringan Adiposa
- 4.1.3 Oksidasi
pemecahan asam lemak aktif ( Asil-KoA) menjadi Asetil-KoA
terjadi di matriks mitokondria hati
Terdiri dari 4 proses utama:
Dehidrogenasi
Hidratasi
Dehidrogenasi
Thiolisis
Proses Katabolisme:
1. Lipolisis
1.4 Asil-KoA yang telah terbentuk harus masuk ke matriks mitokondria untuk
katabolisme Oksidasi
1.5 Asil-KoA dibantu oleh Karnitin untuk dapat menembus ke dalam matriks
mitokondria.
2. Oksidasi
2.2 : Hidratasi
Mengkatalisis hidrasi trans enoyl CoA
2.3 : dehidrogenasi
Acetyl-CoA dilepas dan tersisa asam lemak asil ko A (yang telah berkurang 2C)
4.2 ANABOLISME
Dalam kamus kedokteran Dorland, anabolisme memiliki pengertian yaitu setiap proses
konstruktif berupa pengubahan substansi sederhana menjadi senyawa yang lebih kompleks,
terutama menjadi bahan hidup. Sehingga, anabolisme lemak disini berarti suatu proses
pembentukan atau sintesis lemak dan jenis-jenisnya. Ada beberapa proses-proses pembentukan
atau sintesis lemak yang penting dalam tubuh kita yaitu:
1. Sintesis Asam lemak De Novo(Lipogenesis)
Sintesis asam lemak ditubuh kita sendiri terjadi apabila ada kelebihan kalori dalam tubuh
kita. Pada manusia, sintesis asam lemak terutama terjadi di hati, walaupun sebenarnya juga
dapat terjadi di jaringan adiposa. Pembentukan asam lemak ini terjadi dalam suatu kompleks
yang dinamakan kompleks asam lemak sintase dengan hasil akhirnya adalah disintesisnya
asam lemak palmitat (C16). Substrat kunci yang digunakan dalam proses ini adalah Asetil ko-
A sitosol.
Ketika kita sedang dslam keadaan kelaparan atau puasa, tubuh juga mensintesis pembentukan
badan keton untuk digunakan sebagai energi. Badan keton sendiri terdiri dari 3 senyawa, yaitu
asetoasetat, B-hidroksibutirat, dan aseton.
Ketika kita kelaparan, maka akan banyak terjadi oksidasi asam lemak di hati yang
mengakibatkan asam lemak teroksidasi menjadi asetil ko-A, NADH, dan ATP. NADH mendorong
agar oksaloasetat berubah menjadi malat sehingga jumlah oksaloasetat yang akan bergabung
dengan asetil ko-A membentuk energi tidak memadai. Kemudian asetil ko-A akan menumpuk
yang kita sebut sebagai pool asetil ko-A.
Dua asetil ko-A akan bergabung membentuk asetoasetil ko-A, dibantu dengan enzim tiolase.
Asetoasetil ko-A akan berikatan dengan asetil ko-A lagi membentuk 3-hidroksi 3-metilglutaril ko-
A (HMG Ko-A) dengan bantuan HMG ko-A sintase. HMG Ko-A kemudian di katalisis lagi
menjadi asetil ko-A(akan dioksidasi lagi) dan asetoasetat(salah satu senyawa pembentuk badan
keton) dengan bantuan HMG Ko-A lyase. Asetoasetat dapat dioksidasi di jaringan sementara itu
juga dapat direduksi membentuk senyawa pembentuk badan keton lainnya yaitu B-hidroksibutirat
dan aseton(akan menguap lewat ekspirasi lewat paru).
BAB II. PROTEIN
1.PROTEIN
1.1 DEFINISI
Protein adalah senyawa organik kompleks yang berbobot molekul tinggi yang mengandung
karbon,hidrogen,oksigen,dan nitrogen.yang merupakan polimer dari monomer yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide.
1.2 FUNGSI :
pertumbuhan dan pemeliharaan
pembentukan ikatan ikatan essensial tubuh
mengatur keseimbangan air
memelihara netralitas tubuh
pembentukan antibodi
mengangkut zat zat gizi
sumber energi
1. STRUKTUR DASAR
A. Primer
Menunjukan jumlah ,jenis urutan asam amino dalam molekul protein
B. sekunder
Ada dua jenis struktur sekunder, yaitu: -heliks dan -sheet.-sheet itu sendiri ada yang
paralel dan juga ada yang anti-paralel, bergantung pada orientasi kedua rantai polipeptida
yang membentuk struktur sekunder tersebut.
Alfa heliks b sheet
C.Tersier
Struktur-struktur sekunder, kemudian dikemas sedemikian rupa membentuk gulungan
yang lebih kompleks.
D.kuartener
Menunjukan derajat persekutuan unit unit protein. Merupakan interaksi antara sub unit.
2. GOLONGAN
a. Sederhana
Hanya terdiri dari asam amino dan mengandung protein fiber dan protein
globural.
b. Gabungan
Adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan bahan non asam yang
di sebut bahan prostetik.
Contoh:
a) Nukleoprotein
protein yang bergabung dengan asam nukleat. Dapat larut didalam air.
b) Lipoprotein
Gabungan antara protein yang larut dalam air dengan lipid.
Terdapat pada serum darah,dalam otak dan jaringan syaraf.
c) Mukoprotein
Gabungan antara protein dengan karbohidrat
Terkandung dalam putih telur,serum darah dan urin orang hamil.
d) Glikoprotein
Juga merupakan gabungan antara protein dan karbohidrat
3. BENTUK
A. Fibrous
Molekul protein ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang panjang dan
dihubungkan satu dengan yang lain oleh beberapa ikatan silang.
Bentuk : serat atau serabut yang stabil
Sifat : tidak larut dalam air dan tidak mudah diuraikan enzim
C.Konjugasi
Protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non asam amino
Contoh :
a) Lipoprotein : Protein larut air yang berkonjugasi dengan lipid
b) Nukleoprotein : Terdiri dari protein dengan asam nukleat dan mengandung 9-10%
fosfat.hidrolisis asam nukleat menghasil purin,pirimdin,gula,dan asam
fosfat.nukleoprotein terdapat di nukleus dan merupakan bagian
penting dari DNA dan RNA.
c) Fosfoprotein adalah protein yang terikat melalui ikatan ester dgn as fosfat seperti
kasein dalam susu
d) Metaloprotein adalah protein yang terikat dgn mineral seperti feritin dan hemeosiderin
dimana mineralnya adalah zat besi tembaga,dan seng
Protein hewani kualitasnya lebih besar dari protein nabati, karena pada protein nabati
karena pada nabati kebanyakan, kurang 1 atau lebih asam amino esensial, missal :
jagung : kekurangan triptopan
gandum : kekurangan insulin
kacang kacangan : kekurangan metionin
1.5 KEBUTUHAN
Kebutuhan protein WHO adalah konsumsi yang diperlukan untuk mencegah kehilangan
protein tubuh dan memungkinkan produksi protein yang diperlukan dalam masa pertumbuhan ,
kehamilan , dan menyususi
Konsumsi protein yang dianjurkan adalah 0,75 g/kg berat badan. Angka ini dinamakan safe level
of intake atau taraf susapan terjamin
Struktur asam
2.2 Klasifikasi amino
Yang membedakan asam amino yang satu dengan yang lainnya adalah
rantai cabang / gugus R-nya. Dalam protein hamper semua gugus karboksil dan gugus aminonya
bergabung untuk membentuk ikatan peptida, dan umumnya tidak dapat mengadakan reaksi kimia
kecuali pembentukan ikatan hydrogen, jadi rantai sampinglah yang berperan menentukan kerja
suatu asam amino di dalam protein.
NONPOLAR
Tiap asam amino yang mempunyai rantai
samping nonpolar yang tidak mengikat atom
atau memberikan proton, ikut dalam ikatan
ion, atau ikatan hydrogen. Rantai samping
pada asam amino nonpolar dikatakan bersifat
seperti minyak atau mirip lipid, suatu sifat
yang membantu terjadinya interaksi
hidrofobik.
Letak Asam Amino Nonpolar pada Protein
Pada protein yang ditemukan pada larutan yang mengandung
air, rantai samping asam amino nonpolar cenderung untuk
berkumpul di dalam protein. Fenomena semacam ini dihasilkan
oleh sifat hidrofobik gugus R nonpolar yang melakukan hal
seperti yang dilakukan oleh tetesan minyak yang berkumpul
menjadi satu dalam satu lingkungan berair. Pada protein yang
terdapat pada lingkungan hidrofobik seperti pada sebuah
membrane,gugs R nonpolar cenderung berada pada bagian luar
protein yang berinteraksi dengan lingkungan lipid. Pentingnya
interaksi hidrofobik ini untuk menstabilkan struktur protein.
Prolin
Rantai samping prolin dan gugus amino- membuat struktur cincin sehingga prolin berbeda
dengan asam amino lainnya karena
mengandung sebuah gugus imino,
bukan mengandunggugus amino.
Struktur geometri prolin yang unik
tersebut berperan dalam pembentukan
struktur fibrosa kolagen. Aplikasinya
pada tubuh manusia adalah kolagen
tersebar untuk menunjang jaringan
misalnya pada matriks ekstrasel,
vitreous humor, kornea, dan kolagen
tulang.
POLAR
Tiap asam amino yang mempunyai rantai samping polar mengikat atom atau memberikan
proton, ikut dalam ikatan ion, atau ikatan hydrogen. Asam amino yang bersifat polar dibagi
menjadi 3 macam, yaitu asam amino yang bersifat netral, asam amino yang bersifat asam, asam
amino yang bersifat basa.
Asam Amino Netral
Asam amino netral adalahasam amino yang mengandung suatu gugus asam ( -COOH ) dan satu
gugus basa (gugus amino; NH2).
Asam amino netral dibagi menjadi 4 yaitu : - Asam amino alifatik (rantai cabang terdiri atas
hidrokarbon)
pK
pK adalah konsentrasi yang digunakan asam amino dalam sintesisnya atau pembentukan. Asam amino
minimal mempunyai 2 nilai konsentrasi dalam pembentukannya. Ditentukan dalam pK1 dan pK2 (lihat
table). Cara menghitung pH atau derajat keasaman asam amino (PI) adalah penjumlahan pK 1 dan pK2
asam amino kemudian dibagi 2 (rata-rata).
PI = (pK1 + pK2) / 2
*khusus untuk lysine, yang digunakan untuk menghitung PI adalah pK2 dan pK3.
2.3 Fungsi
1) Sebagai monomer polipeptida protein
2) Sebagai prekusor senyawa bernitrogen ; misalnya porfirin, neurotransmitter, hormone, purin,
pirimidin.
3) Penghasil energy ; kelebihan asam amino dalam tubuh setelah terlebih dahulu melepas gugus
NH2 nya melalui proses deaminasi akan memasuki jalur metabolism yang sama dengan jalur yang
digunakan oleh karbohidrat dan lipid.
Proses transkripsi, sesuai namanya merupakan proses pencetakan atau penulisan ulang DNA
kedalam mRNA. Proses ini terjadi di dalam nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA
dikodekan kedalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA adalah ACG
TAG CTA, maka urutan mRNA hasil transkripsi adalah UGC AUC GAU.
Enzim RNA polymerase akan terus membentuk mRNA hingga terbentuk pita mRNA. Pita mRNA
ini akan terus memanjang. Oleh karena itu, tahap ini disebut tahap elongasi.
3. Terminasi
Pada saat enzim RNA polymerase sampai pada tempat pemberhentian (terminal site) DNA,
transkripsi akan terhenti. Setelah itu, mRNA dibebaskan dan RNA polymerase terlepas dari DNA.
DNA akan kembali seperti bentuknya semula. Hasil dari transkripsi, yakni mRNA selanjutnya akan
keluar dari inti sel melalui membrane inti menuju sitoplasma.
Proses transkripsi DNA menjadi mRNA dan translasi mRNA menjadi sebuah polipeptida
disebut dogma sentral(central dogma). Dogma sentral berlaku pada prokariot dan eukariot.
Namun, pada eukariot ada tahap tambahan yang terjadi di antara transkripsi dan translasi yang
disebut tahap pre-mRNA. Tahap pre-mRNA adalah untuk menyeleksi mRNA yang akan
dikirim keluar nukleus untuk ditranslasikan di ribosom. Ekson merupakan mRNA yang akan
dikirim keluar nucleus untuk ditranslasikan, sedangkan intron merupakan mRNA yang akan tetap
berada di dalam nucleus karena kemungkinan mRNA tersebut akan membentuk protein yang tidak
fungsional (tidak berguna) jika ditranslasikan. Intron kemudian akan terurai kembali untuk
membentuk rantai mRNA baru.
2) TRANSLASI
Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA ke dalam urutan asam
amino. Tahap ini terjadi di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom merupakan salah
satu organel dalam sitoplasma yang berperan dalam sintesis protein. Ribosom terdiri atas dua
bagian, yaitu sub unit besar dan sub unit kecil. Ribosom mengandung protein dan rRNA.
Tahap translasi mirip tahap transkripsi. Keduanya menggunakan enzim untuk membuat rantai
polimer polinukleotida pada transkripsi dan polipeptida pada translasi. Pada proses translasi juga
terjadi tahap inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada tahap translasi kode genetic atau kodon dari
mRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Apakah kodon itu? Kodon merupakan
urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan tiga basa tersebut memiliki arti khusus
yang dapat diterjemahkan dalam proses translasi. Urutan tiga basa tersebut dikenal sebagai triplet.
Misalnya, AUG, AAA, UCA, dan UUA.
Kodon pada mRNA dikenali oleh antikodon pada tRNA. Jika urutan triplet pada mRNA
adalah AUG AAA UCA UUA maka urutan antikodonnya adalah UAC UUU AGU AAU. Triplet
antikodon terletak pada salah satu sisi tRNA. Pada sisi yang lain, tRNA membawa asam amino
yang sesuai dengan pesanan kodon.
Dari 64 macam triplet kodon, terdapat 61 macam yang dapat mengodekan 20 macam asam
amino. Akibatnya, terdapat beberapa asam amino yang dapat dikodekan oleh lebih dari satu triplet
atau disebut juga kodon sinonim. Tiga triplet lainnya tidak mengodekan asam amino, tetapi
berfungsi sebagai kodon stop , triplet yang memerintahkan penghentian proses translasi. Selain
kodon stop, terdapat juga kodon tata yang memerintahkan dimulainya proses translasi, yaitu
kodon AUG dan berfungsi juga sebagai pengode asam amino metionin.
Translasi dimulai ketika mRNA dan tRNA inisiator berikatan dengan ribosom subunit
kecil. Molekul tRNA inisiator merupakan molekul yang membawa asam amino pertama dan
merupakan komplemen kodon AUG (kodon start). Biasanya membawa asam amino metionin.
Antikodon pada tRNA inisiator adalah UAC. Setelah itu, ribosom subunit besar berikatan dengan
ribosom subunit kecil. Fase inisiasi ini sempurna setelah terbentuknya ribosom yang fungsional.
2. Elongasi
Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya setelah kodon
start. Misalnya, kodon lain setelah kodon start adalah GUC, maka akan berikatan dengan
antikodon tRNA CAG yang membawa asam amino valin. Kedua asam amino, metionin dan valin,
akan berikatan dengan bantuan enzim peptide transferase.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNAmet yang awalnya membawa metionin, dilepaskan
dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada molekul mRNA sepanjang satu kodon.
Pergerakan ini membuat tRNAval bergerak ke tempat yang ditinggalkan tRNAmet. Molekul tRNA
ketiga, kemudian berikatan dengan kodon mRNA ketiga dan membawa asam amino lainnya.
Proses elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai polipeptida.
3. Terminasi
Translasi terhenti ketika ribosom mencapai kodon stop pada mRNA. Kodon stop tidak
berikatan dengan tRNA, namun ia berikatan dengan protein khusus yang disebut release factors
(faktorpelepas). Faktor pelepas menghentikan translasi dan menghidrolisis ikatan antara asam
amino terakhir pada rantai polipeptida baru dan tRNA-nya. Pada proses sintesis protein, satu
macam gen umumnya hanya mengatur satu sintesis polipeptida. Polipeptida yang terbentuk
terlebih dahulu dimodifikasi untuk menjadi protein yang fungsional. Misalnya, beberapa
polipeptida harus disatukan untuk membentuk satu protein yang memiliki fungsi tertentu.
2.5.Biosintesis Protein
3.METABOLISME PROTEIN
3.1KATABOLISME
Munurut kamus kedokteran Dorland, katabolisme berarti setiap proses destruktif oleh sel
hidup yang mengubah substansi-substansi kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana,
dengan pelepasan energi. Sehingga dalam pembahasan kali ini akan dibahas mengenai proses
pengubahan protein/asam amino menjadi senyawa-senyawa lain.
1. Transaminasi/Deaminasi
Transaminasi berarti pertukaran gugus amino yang reversibel antara asam amino yang berbeda.
Sementara itu, deaminasi berarti pembuangan gugus amino, -NH2, dari suatu senyawa. Pada proses
transaminasi ini, asam amino, yang terdiri dari dua gugus yaitu gugus karboksil dan gugus amino,
akan menyerahkan gugus aminonya kepada alfa keto glutarat sehingga terbentuk glutamat.
Sementara itu, asam amino semula yang gugus aminonya sudah dibuang dan hanya tertinggal
gugus karboksilnya, akan menjadi asam alfa keto padanannya.
2. Siklus urea
Siklus urea terjadi didalam hati, tepatnya sebagian di dalam mitokondria hati dan sebagian besar
terjadi di sitosol.
Asam amino (proses transaminase) akan bertemu dengan asam amino alanine (dari otot)
membentuk asam alfa keto dan glutamate, terjadi di sitosol.
Glutamate akan masuk ke mitokondria, lalu akan ada glutamine dari jaringan di luar hepar
masuk ke dalam mitokondria.
Glutamin akan berubah menjadi glutamate dan juga sebaliknya, reaksi ini bulak-balik.
Glutamate akan berubah menjadi aspartate dan asam alfa keto dengan bantuan enzim
glutamate dehydrogenase (proses transaminase) dengan melepas NH4+.
NH4+ akan berubah menjadi carbomoyl fosfat dengan bantuan enzim CPS (carbomoyl
phosphate synthetase) dan memerlukan 2 ATP. Carbomoyl fosfat merupakan cikal bakal
terbentuknya urea. Tidak ada carbomoyl fosfat, maka siklus urea tidak akan terjadi.
Carbomoyl fosfat akan berikatan dengan ornitin, lalu keluar dari mitokondria menuju
sitosol dan menjadi citrulin.
Citrulin akan menjadi argininosuksinat dengan melepas 1 ATP dan mendapat transfer
NH3+ dari aspartate yang bisa langsung keluar dari mitokondria tanpa memerlukan
carrier/tanpa harus berikatan dengan zat lain.
Argininosuksinat menjadi arginine atau fumarat. Fumarat ini nanti yg akan berubah
menjadi malat dan langsung ke siklus krebs untuk pembentukan energi.
Arginine akan membentuk ornitin lagi dengan melepas urea. Ornitin akan menunggu
carbomoyl fosfat berikutnya untuk kembali berikatan dan siklus pun terus berulang.
Hasil akhir dari proses ini adalah terbentuknya urea dan melepas 3 ATP
H2N C NH2
urea
3. Glikogenik/Ketogenik
Proses katabolisme asam amino/protein dapat berlangsung secara glikogenik atau ketogenik.
Maksudnya secara glikogenik adalah apabila asam-asam amino tersebut berkaitan dengan piruvat
atau substrat-substrat antara dalam siklus ATK. Sementara dikatakan secara ketogenik, apabila
asam-asam amino tersebut berkaitan dengan asetil ko-A atau asetoasetat sebagai senyawa
pembentuk badan keton.
Dari dua puluh asam amino, hanya 2 asam amino yang murni/benar-benar hanya bersifat
ketogenik yaitu leucyn dan lysin. Ada pula asam-asam amino yang dapat secara glikogenik dan
ketogenik, atau disebut juga glikoketogenik.
3.2ANABOLISME PROTEIN
DOGMA SENTRAL
Dogma Sentral pada dasarnya merupakan suatu penggambaran kerja dari DNA, yang selanjutnya
akan digunakan untuk menghasilkan RNA dan dari RNA akan dilanjutkan untuk menghasilkan
protein.
Secara garis besar Dogma Sentral memiliki 2 tahapan utama, yaitu Translasi dan Transkripsi.
1. Transkripsi
Proses transkripsi merupakan proses penulisan ulang DNA menjadi mRNA. Proses ini
terjadi di nukleus.
Proses transkripsi ada tiga tahap, yaitu:
- Inisiasi
RNA polimerase berjalan hingga membentuk mRNA. mRNA yang terbentuk akan
terus memanjang. Kecepatannya 30-60 nukleotida per detik.
- Terminasi
Saat dimana transkripsi berhenti. Terminasi terjadi bila RNA polimerase bertemu
terminator yang menyebabkan lepasnya RNA polimerase dari DNA.
Proses terminasi ada 2 macam:
Rho-independent
mRNA yang dihasilkan proses transkripsi, harus diproses terlebih dahulu (proses pre-mRNA).
Proses ini ada 2 tahap:
- Modifikasi
Ujung 5 segera ditutup (diberi topi) dengan nukleotida guanin yang termodifikasi
(melindungi mRNA dari degradasi enzim hidrolisis). Dan ujung 3 ditambah ekor pola(A)
yang terdiri atas 30-200 nukleotida (mempermudah ekspor mRNA dr nukleus).
- Splicing
2. Translasi
Tahap penerjemahan kode mRNA oleh tRNA kedalam urutan asam amino. Tahap ini
terjadi di sitoplasma dengan bantuan ribosom.
Terdapat 3 tahap:
- Inisiasi
Proses inisiasi terjadi pada saat ribosom berikatan dengan tRNA inisiator yang
merupakan molekul yang membawa asam amino pertama (metionin) dan mRNA di
posisi kodon start (kodon AUG).
- Elongasi
Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan kodon selanjutnya setelah kodon
start. Misalnya, kodon lain setelah kodon start adalah GUC, maka akan berikatan
dengan antikodon tRNA CAG yang membawa asam amino valin. Kedua asam amino,
metionin dan valin, akan berikatan dengan bantuan enzim peptidil transferase.
Setelah metionin dan valin berikatan, tRNA yang awalnya membawa metionin,
dilepaskan dari ribosom. Kemudian, ribosom bergerak pada molekul mRNA sepanjang
satu kodon. Pergerakan ini membuat tRNA yang membawa valin bergerak ke tempat
yang ditinggalkan tRNA yang membawa metionin. Molekul tRNA ketiga, kemudian
berikatan dengan kodon mRNA ketiga dan membawa asam amino lainnya. Proses
elongasi ini terus mengikatkan asam amino hingga terbentuk rantai polipeptida.
- Terminasi
Elongasi berlanjut hingga sampai kodon stop (UAA, UAG, UGA). Translasi berhenti
dan rantai protein terbentuk.
4. USUS HALUS
Rumus :
Kasus Dio :
BB = 90 Kg TB = 1,6 m
BMI = 35,1
Obesitas menurut semua acuan klasifikasi
4.2 BMI pada Anak-anak (0 sampai dengan 18 tahun)
Perhitungan BMI pada anak-anak dibutuhkan berberapa alat bantu yaitu buku Standar
Antropometri Penilaian Status Gizi Anak dan ambang batas status Gizi Anak (Z-
score). Hal ini diperlukan karena anak-anak masih dalam masa pertumbuhan maka
status gizi anak-anak harus disesuaikan dengan status gizi anak-anak seusianya.
Klasifikasinya dapat dilihat pada tabel.
Jenis Perhitungan :
BB/U : Masalah Gizi Secara Umum
TB/U : Masalah Gizi Bersifat Kronis (Berkepanjangan)
BB/TB = IMT = IMT/U : Masalah Gizi Akut (Singkat)
Cara Hitung
Z-SCORE =
Contoh Kasus :
bayi perempuan usia 2 Bulan Berat Badan 5,5