Anda di halaman 1dari 11

makalah Lemak

05 RABUNOV 2014
POSTED BY PUTRISILABAN32PUTRISEPTIANA IN TAK BERKATEGORI
≈ TINGGALKAN KOMENTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR    ……………………………..…………………………….        ii
DAFTAR ISI     …………………………………………………………………….       iii

BAB I      PENDAHULUAN
1. Latar Belakang             …………………..………………………….        1
2. B.    Rumusan Masalah        ………..…………………………………….        2
3. Tujuan Penulisan ….…………………………………..…….…        2
BAB II    PEMBAHASAN
1. Pengertian Lemak     …………………………………………………………………        3
2. Fungsi Umum Lemak  ……………………………………………………………        3
3. Klasifikasi Lemak ..…………………………………………………        3
4. Metabolisme Lemak  ………………………………………………..        5
5. Jenis-jenis Lemak   ………………………………………………….        6
6. Oksidasi Asam Lemak   …………………………………………….        9
7.   Kekurangan dan kelebihan Lemak …………………………………      11
BAB III   PENUTUP
1.   Kesimpulan     ……………………..…………………………………      12
2.    Saran …..………………………………..……………………….      12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Lemak (lipid) merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami
perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan
risiko penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet
Mediterania yang cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru
menyelidiki alasan-alasan  mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-
hamburger siap saji dan survei ini menemukan jawaban antara lain “Memiliki rasa yang
tidak ada duanya”, “Cukup hangat dan  menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.”
Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan
sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita dan berkontribusi bagi “perasaan puas
kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.

Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan
tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid
makanan mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita
makan, tetapi juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang
berbeda terhadap tubuh dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu
berfokus pada diet total, bukan pada satu gizi saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok lemak sederhana (simplelipids) dan kelompok lemak kompleks
(complex lipid). Lemak sederhana mencakup senyawa-senyawa yang tidak mudah
terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan terdiri darisubkelompok-kelompok:
steroid,prostaglandin dan terpena.Lemak kompleks meliputi subkelompok-kelompok yang
mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih sederhana, yaitu gliserida.
Komponen-komponencampuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan
perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat
dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar  ketidak larutannya di
dalam aseton.Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi
penyabunan.
1. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Lemak ?


2. Apa saja karakteristik Lemak ?
3. Apa saja fungsi dari Lemak ?
4. Apa itu metabolism Lemak ?
5. Apa saja klasifikasi Lemak ?
6. Apa jenis-jenis Lipid ?
7. Apa penjelasan dari oksidasi asam  Lemak ?
8. Apa kekurangan dan  kelebihan Lemak?
C .     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan-tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini berdasarkan rumusan
masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian lemak.


2. Untuk mengetahui karakteristik lemak.
3. Untuk memahami fungsi lemak.
4. Untuk mengetahui metabolisme lemak.
5. Untuk mengetahui klasifikasi lemak.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis lipid.
7. Untuk memahami oksidasi asam lemak.
8. Untuk mengetahui kekurangan  dan  kelebihan lemak.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lemak
Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa yang
terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar
larut atau tidak larut dalam air.

Suatu  lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau
dietil eter.

Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi larut
dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida,
xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)

1. Fungsi Umum Lemak


Fungsi umum lemak dalam  tubuh kita adalah :

1. Sebagai cadangan energi


2. Sebagai penghasil energi
3. Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal
4. Sebagai alat transport dalam darah
5. Sebagai penyusun membran
1. Klasifikasi Lemak
Lemak yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke
dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai
sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario
asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis.

            Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah


substansi pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap
rangsangan luar. Karena prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua
terdiri dari ester-ester gliseril.
            Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara
atau pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang
merupakan komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga
merupakan komponen membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin.
            Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam
empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek
metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen,
kelas terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak.
Derivat-derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik
yang sangat penting dan terpisah.
Tabel  klasifikasi dan fungsi lipid

N
o Lipid Fungsi

Asam Lemak
Bahan bakar metabolik, blok
Prostaglandin
pembangun untuk lipid
1 lainModulator intrasel

Penyimpanan asam lemak, senyawa


EstergliserilAsilgliserol metabolik
Fosfogliseril Struktur membrane
2

SfingolipidSfingomielin Struktur membran


Glikosfingolipid Membran antigen, permukaan
3

4 Derivat sterolKolesterol Membran dan struktur lipoprotein


Ester Kolesterol Penyimpanan dan angkutan

Asam empedu Pencernaan lipid dan absorbsi


Hormon steroid Pengaturan metabolik

Vitamin D Metabolisme kalsium dan fosfor

TerpenDolikol Sintesis glikoprotein


Vitamin A Penglihatan, integritas epitel

Vitamin E Antioksidan lipid

Vitamin K Pejendalan darah


5

1. Metabolisme Lemak
Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari
pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa
monogliserid. Karena larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju
hati. Asam-asam lemak rantai pendek juga dapat melalui jalur ini.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut
oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi
trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron.
Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena
kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan
menuju hati dan jaringan adipose.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam
lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi.
Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi.
Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut
ditransportasikan  oleh albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam
lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan
energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat
barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah
cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil
KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di
sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis
menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi
menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini
dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan
asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

1. Jenis-jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lemak yaitu :

1. a) Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik
yang berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini merupakan asam karboksilat yang
mempunyai rantai karbon panjang. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak
(goreng), margarin, atau lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam
lemak bisa berbentuk bebas (karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai
gliserida.

Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:


CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam
lemak yaitu :
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), Asam lemak ini memiliki satu atau lebih
ikatan rangkap
Sebagian besar asam lemak yang ada dalam darah dan jaringan manusia berupa varietas
rantai panjang. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom
karbon penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan
ganda di antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak merupakan asam lemah, dan
dalam air terdisosiasi sebagian melepaskan ion H+ .

Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius). Semakin panjang rantai C
penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Asam lemak jenuh
bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda
pada asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena
itu, dikenal istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.

1. b) Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida.


Lemak dan minyak merupakan gliserida atau dikenal sebagi trigliserida, yaitu ester asam
lemak dan gliserol yang merupakan alkohol trivalen. Lemak mengandung asam lemak
jenuh, sedang minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Umumnya lemak hewani
mengandung asam lemak jenuh, tanaman mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga
terkenal sebagai minyak nabati. Lemak/minyak molekulnya bersifat non polar.

Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida
netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan
dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut
digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Monogliserid
sangat penting dalam pencernaan dan senyawa antara metabolik. Pada manusia digliserid
terbentuk hampir secara eksklusif sebagai senyawa antara metabolik. Trigliserida
merupakan asilgliserol yang paling sering terbentuk, karena secara kuantitatif merupakan
bentuk asam lemak yang paling utama untuk penyimpanan dan pengangkutan.

1. c) Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid.


Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein terdapat dalam
plasma darah, bagian lipid dalam lipoprotein umumnya adalah trigliserida, fosfolifid atau
kolesterol.

Glikolipid adalah lemak yang mengandung suatu karbohidrat polar, seperti D-glukosa atau
D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat. Glikolipid dapat berasal dari gliserol atau
sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya, glikosil-diasil gliserol) atau
sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid). Serebrosid merupakan glikolipid sederhana
yang mengandung gula, asam lemak, dan sfingosin. Serebrosid disintesis dengan
penambahan suatu gula pada seramid (sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak).
Serebrosid ditemukan dalam membran otak dan sistem saraf dan khususnya berlimpah
dalam sarung mielin.

1. d) Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam


Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-
molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol
dan malam.

Sfingolipid

Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia dan terbentuk dari basa
rantai panjang yang terhidroksilasi dan bukan terbentuk dari gliserol, terdiri dari sfingosin
dan dihidrosfingosin. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung
mielin serabut saraf. Pada manusia, 25% dari lipid merupakan sfingolipid

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis, steroid mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu
cincin siklopentana. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Beberapa diantara
hormon reproduktif yang merupakan steroid adalah testosteron dan progesteron.

1. Oksidasi Asam Lemak


         Asam lemak dipecah melalui oksidasi pada karbon –β.  Oksidasi asam lemak terjadi di
mitokondria di mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi .
adenosin trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil
asam lemak dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung di luar
mitokondria dan dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase. Asam lemak merupakan bahan
bakar utama untuk manusia dan mamalia lainnya, dengan adanya O2, asam lemak
dikatabolis menjadi CO2 dan H2O, dan 40% dari energi bebas yang dihasilkan dari proses
ini digunakan untuk membentuk ATP.
Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga tahap yakni aktivasi, pengangkutan kedalam
mitokondria dan oksidasi menjadi asetil-CoA. Asam lemak masuk kedalam lintas metabolik
didahului dengan perubahan asam lemak menjadi turunan koenzim A-nya, dalam bentuk ini
asam lemak teraktivasi. Aktivasi asam lemak memicu pembentukan tioester dari asam
lemak dan CoA. Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP, enzim yang
mengkatalisis reaksi ini adalah asil-CoA sintetase.

1. Kekurangan dan Kelebihan Lemak


2. a) Akibat  kekurangan  lemak
3. Kurangnya penyerapan lemak
Kurangnya penyerapan lemak merupakan satu akibat yang bisa ditimbulkan dari
kekurangan lemak. Sebagai informasi saja, lemak merupakan satu nutrisi yang bermanfaat
untuk penyerapan vitamin. Dengan adanya lemak yang mencukupi dalam tubuh, kita akan
memperoleh fungsi yang baik dalam penyerapan vitamin sehingga tubuh akan bisa
memenuhi kebutuhan akan vitamin seperti vitamin A, B, D, E, dan yang lainnya. Dengan
fungsi lemak yang menyerap vitamin, kekurangan lemak dapat menyebabkan tubuh kita
kekurangan vitamin pula. Akan terjadi berbagai masalah kesehatan jika tubuh kekurangan
vitamin seperti misalnya, kekurangan vitamin A bisa menyebabkan terganggunya
pandangan atau mata yang mudah lelah, kekurangan vitamin E dapat mengakibatkan
gangguan kulit, dan lain sebagainya.

2. Makan menjadi berlebih


Banyak orang berdiet dengan mengurangi porsi makan mereka. Namun, banyak pula dari
mereka yang tidak berhasil menjalankan program dietnya. Banyak orang kemudian
menyerah karena tidak cukup kuat motivasi yang mereka miliki. Setelah tidak pernah
mengkonsumsi lemak dalam jangka waktu tertentu selama program diet, badan mereka
kekurangan lemak. Kemudian, saat mereka menyerah dalam program dietnya, mereka
makan dengan porsi yang lebih banyak. Hal ini dipicu oleh tubuh yang kurang mendapat
asupan lemak selama diet. Kekurangan lemak dapat memicu nafsu makan yang lebih tinggi.
Kita akan mudah lapar jika tubuh kita kekurangan asupan lemak. Selain itu, dalam dietnya,
banyak orang mengkonsumsi produk rendah lemak yang mengakibatkan kekurangan lemak
dan yang mana pada kenyataannya produk semacam ini justru mengandung lebih banyak
gula. Dapat disimpulkan bahwa kekurangan lemak akan justru memicu tubuh untuk menjadi
kelebihan berat badan.

3. Depresi dan gangguan mental lainnya


Depresi juga akibat lain yang bisa timbul akibat  kekurangan lemak. Mungkin kita tidak
cukup peka untuk menyadari gejala ini. Omega dan asam lemak adala nutrisi yang berperan
serta dalam mempengaruhi perulaku dan juga perasaan. Kedua nutrisi tersebut dapat
membentuk hormone atau senyawa kimia di dalam otak manusia. Dari hasil penelitian,
ditemukan bahwa kekurangan lemak dapat berkaitan dengan terganggunya mental
seseorang.

1. b)  Akibat Kelebihan Lemak


Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar seperti penyakit
jantung, kanker, dan diabetes.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Lemak adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di
dalam pelarut-pelarut organik.
3. Lemak mempunyai fungsi :
4. a) Sebagai cadangan energi.
5. b) Sebagai penghasil energi.
6. c) Sebagaipelindung lipida disekitar ginjal.
7. d) Sebagai alat transport dalam darah.
8. e) Sebagai penyusun membrane
9. Jenis-jenis lipid
10. a) Asam lemak.
11. b)
12. c) Lipid kompleks.
13. d) Non gliserida.
1. Saran
Dari makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga
pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa pengertian
lipid, klasifikasi lipid, fungsi lipid, jenis-jenis lipid, dll.

Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang
dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2000, Petunjuk Praktikum Biokimia Untuk PSIK (B) Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada, Lab. Biokimia FK UGM, Yogyakarta.
Anonim, (2011), http://data-farmasi.blogspot.com/2011/02/sokletasi.html.
Anonymous.E. http://www.detergentsandsoaps.com/emulsifiers.html
diakses tanggal 21 Maret 2012..
Poedjaji, (1994), Dasar-Dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Supardan, 1989, Metabolisme Lemak, Lab. Biokimia Universitas Brawijaya, Malang

Anda mungkin juga menyukai