Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH LEMAK

ILMU NUTRISI TERNAK

DisusuOleh:

Moch ilham kurnia arifandi 202110350311012


Sengi udhan prasetyo 202110350311049
Mohammad roihan m 202110350311062
Firstyan dhifan akmal 202110350311063
Afrija fatwa h 202110350311065
Cahyo satrio raggiel 202110350311067
Ronaldy tirtha cahya s 202110350311080
Dhion agysta yosa 202110350311089
Mokhamad Falachuddin 202110350311030

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR   ......................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................    
.............................................................................................................................................

BAB I      PENDAHULUAN..............................................................................................
1. Latar Belakang ..............................................................................................................           
2. B.    Rumusan Masalah   ...............................................................................................    
3. Tujuan Penulisan ..........................................................................................................
BAB II    PEMBAHASAN..................................................................................................
1. Pengertian Lemak    ......................................................................................................
2. Fungsi Umum Lemak ...................................................................................................
3. Klasifikasi Lemak .........................................................................................................
4. Metabolisme Lemak...................................................................................................... 
5. Jenis-jenis Lemak..........................................................................................................  
6. Oksidasi Asam Lemak...................................................................................................
7.   Kekurangan dan kelebihan Lemak..............................................................................
8. BAB III   PENUTUP.....................................................................................................
1.   Kesimpulan..................................................................................................................    
2.    Saran...........................................................................................................................  
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Lemak (lipid) merupakan makronutrien penghasil energi kedua, terus mengalami


perkembangan. Walaupun kita biasa mendengar tentang bahaya diet berlemak tinggi dan risiko
penyakit jantung, tetapi kita juga membaca tentang manfaat kesehatan dari diet Mediterania yang
cukup tinggi kandungan lemaknya. Sebuah survei konsumen terbaru menyelidiki alasan-alasan
mengapa masyarakat umum sangat menyukai hamburger-hamburger siap saji dan survei ini
menemukan jawaban antara lain “Memiliki rasa yang tidak ada duanya”, “Cukup hangat dan
menggoda,” dan “Tepat mengobati rasa lapar.” Sebagian besar dari opini ini disebabkan oleh
lemak. Lemak menambahkan cita rasa dan sensasi dalam mulut yang nikmat bagi makanan kita
dan berkontribusi bagi “perasaan puas kita”. Lemak sendiri adalah sebuah gizi yang esensial.

Lazimnya, lemak memiliki tempat yang utama dalam diet orang-orang Amerika. Akan
tetapi, karena adanya pertimbangan-pertimbangan kesehatan, sikap kita terhadap lipid makanan
mulai berubah. Kita perlu menilai bukan hanya seberapa banyak lemak yang kita makan, tetapi
juga jenis lemak apa, karena lemak-lemak berbeda memiliki efek yang berbeda terhadap tubuh
dan kesehatan kita. Sebagai profesional kesehatan kita perlu berfokus pada diet total, bukan pada
satu gizi saja. Lemak di kelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok lemak sederhana
(simplelipids) dan kelompok lemak kompleks (complex lipid). Lemak sederhana mencakup
senyawa-senyawa yang tidak mudah terhidrolisis oleh larutan asam atau basa dalam air dan
terdiri darisubkelompok-kelompok: steroid,prostaglandin dan terpena.Lemak kompleks meliputi
subkelompok-kelompok yang mudah terhidrolisis menjadi zat-zat penyusun yang lebih
sederhana, yaitu gliserida.
Komponen-komponencampuran lipid dapat difraksionasi lebih lanjut dengan menggunakan
perbedaan kelarutannya di dalam berbagai pelarut organik. Sebagai contoh; fosfolipid dapat
dipisahkan dari sterol dan lemak netral atas dasar  ketidak larutannya di
dalam aseton.Suatu reaksi yang sangat berguna untuk fraksionasi lipid, adalah reaksi
penyabunan.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Lemak ?


2. Apa saja karakteristik Lemak ?
3. Apa saja fungsi dari Lemak ?
4. Apa itu metabolism Lemak ?
5. Apa saja klasifikasi Lemak ?
6. Apa jenis-jenis Lipid ?
7. Apa penjelasan dari oksidasi asam  Lemak ?
8. Apa kekurangan dan  kelebihan Lemak?

C .     TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan-tujuan yang diharapkan dalam penulisan makalah ini berdasarkan rumusan
masalah diatas adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian lemak.


2. Untuk mengetahui karakteristik lemak.
3. Untuk memahami fungsi lemak.
4. Untuk mengetahui metabolisme lemak.
5. Untuk mengetahui klasifikasi lemak.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis lipid.
7. Untuk memahami oksidasi asam lemak.
8. Untuk mengetahui kekurangan  dan  kelebihan lemak.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Lemak

Lemak dalah nama suatu golongan senyawa organik yang meliputi sejumlah senyawa
yang terdapat di alam yang semuanya dapat larut dalam pelarut-pelarut organik tetapi sukar larut
atau tidak larut dalam air.

Suatu  lemak didefinisikan sebagai senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak
larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti suatu hidrokarbon atau dietil
eter.

Lipid adalah ester asam lemak. Biasanya zat tersebut tidak larut dalam air akan tetapi
larut dalam pelarut lemak. Pelarut lemak adaah eter, chloroform, benzena, carbontetrachlorida,
xylena, alkohol panas, dan aseton panas. (Iskandar, 1974)

2. Fungsi Umum Lemak


Fungsi umum lemak dalam  tubuh kita adalah :
1. Sebagai cadangan energi
2. Sebagai penghasil energi
3. Sebagai pelindung lipida disekitar ginjal
4. Sebagai alat transport dalam darah
5. Sebagai penyusun membran
3. Klasifikasi Lemak
Lemak yang terdapat dalam tubuh dapat diklasifikasikan menurut struktur kimianya ke
dalam 5 grup, seperti pada tabel di bawah. Asam lemak, kelas pertama , berfungsi sebagai
sumber energi utama bagi tubuh. Selain itu, asam lemak adalah blok pembangun dario
asamlemak ini kompleks – kompleks lipid disintetis.

            Prostaglandin, yang dibentukdariasam lemak tidak jenuh ganda tertentu, adalah substansi
pengatur intrasel yang mengubah tanggapan – tanggapan sel terhadap rangsangan luar. Karena
prostaglandin berperan dalam kerja hormon. Kelas lipid kedua terdiri dari ester-ester gliseril.
            Ester-ester ini termasuk pula asilgliserol, yang selain merupakan senyawa antara atau
pengangkut metabolik dan bentuk penyimpanan asam lemak, dan fosfogliserid yang merupakan
komponen utama lipid dari membran sel. Sfingolipid, kelas ketiga, juga merupakan komponen
membran. Mereka berasal dari alkohollemak sfingosin.
            Sterol mencangkup kelas ke empat lipid. Derivat sterol, termasuk kolesterol, asam
empedu, hormon steroid, dan vitamin D sangat penting dari segi kesehatan. Aspek-aspek
metabolisme ester kolesteril yang berkaitan dengan bagian-bagian asam lemaknya. Terpen, kelas
terakhir lipid, mencangkup dolikol dan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Derivat-
derivat isoprene ini terdapat dalam jumlah kecil, tetapi mempunyai fungsi metabolik yang sangat
penting dan terpisah.
Tabel  klasifikasi dan fungsi lipid

No Lipid Fungsi

Asam Lemak Bahan bakar metabolik, blok


Prostaglandin pembangun untuk lipid
1 lainModulator intrasel

Penyimpanan asam lemak,


EstergliserilAsilgliserol senyawa metabolik
Fosfogliseril Struktur membrane
2

SfingolipidSfingomielin Struktur membran


Glikosfingolipid Membran antigen, permukaan
3

4 Derivat sterolKolesterol Membran dan struktur


lipoprotein
Penyimpanan dan angkutan
Ester Kolesterol
Pencernaan lipid dan absorbsi
Asam empedu
Pengaturan metabolik
Hormon steroid
Metabolisme kalsium dan
Vitamin D fosfor

TerpenDolikol Sintesis glikoprotein


Vitamin A Penglihatan, integritas epitel

Vitamin E Antioksidan lipid

Vitamin K Pejendalan darah


5
4. Metabolisme Lemak
Lemak yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid
adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena
larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai
pendek juga dapat melalui jalur ini.

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka diangkut
oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel epitel usus
(enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk menjadi trigliserida
(lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron. Selanjutnya kilomikron
ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena kava, sehingga bersatu
dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan menuju hati dan jaringan
adipose.

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam
lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan esterifikasi.
Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah menjadi asam lemak
dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi energi. Proses
pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak tersebut ditransportasikan  oleh
albumin ke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty
acid/FFA).
Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak dan
gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak mengalami
esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus memecah cadangan trigliserida
jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.
Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA
dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi. Di sisi lain,
jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami lipogenesis menjadi asam
lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami
kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis
membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi menghasilkan
badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini dinamakan ketogenesis.
Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan asam-basa yang dinamakan
asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

5. Jenis-jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lemak yaitu :

a) Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.
Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak, baik yang
berasal dari hewan atau tumbuhan. Asam ini merupakan asam karboksilat yang mempunyai
rantai karbon panjang. Asam ini mudah dijumpai dalam minyak masak (goreng), margarin, atau
lemak hewan dan menentukan nilai gizinya. Secara alami, asam lemak bisa berbentuk bebas
(karena lemak yang terhidrolisis) maupun terikat sebagai gliserida.

Adapun rumus umum dari asam lemak adalah:


CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu :
Asam lemak jenuh (saturated fatty acid), Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid), Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap
Sebagian besar asam lemak yang ada dalam darah dan jaringan hewan berupa varietas
rantai panjang. Asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal di antara atom-atom karbon
penyusunnya, sementara asam lemak tak jenuh memiliki paling sedikit satu ikatan ganda di
antara atom-atom karbon penyusunnya. Asam lemak merupakan asam lemah, dan dalam air
terdisosiasi sebagian melepaskan ion H+ .

Umumnya berfase cair atau padat pada suhu ruang (27° Celsius). Semakin panjang rantai C
penyusunnya, semakin mudah membeku dan juga semakin sukar larut. Asam lemak jenuh
bersifat lebih stabil (tidak mudah bereaksi) daripada asam lemak tak jenuh. Ikatan ganda pada
asam lemak tak jenuh mudah bereaksi dengan oksigen (mudah teroksidasi). Karena itu, dikenal
istilah bilangan oksidasi bagi asam lemak.

b) Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida.


Lemak dan minyak merupakan gliserida atau dikenal sebagi trigliserida, yaitu ester asam lemak
dan gliserol yang merupakan alkohol trivalen. Lemak mengandung asam lemak jenuh, sedang
minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Umumnya lemak hewani mengandung asam lemak
jenuh, tanaman mengandung asam lemak tak jenuh, sehingga terkenal sebagai minyak nabati.
Lemak/minyak molekulnya bersifat non polar.

Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari gliserida
netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol mungkin
berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol berikatan dengan 1
asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak disebut digliserida dan
jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Monogliserid sangat penting dalam
pencernaan dan senyawa antara metabolik. Pada hewan digliserid terbentuk hampir secara
eksklusif sebagai senyawa antara metabolik. Trigliserida merupakan asilgliserol yang paling
sering terbentuk, karena secara kuantitatif merupakan bentuk asam lemak yang paling utama
untuk penyimpanan dan pengangkutan.

c) Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid.


Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Lipoprotein terdapat dalam
plasma darah, bagian lipid dalam lipoprotein umumnya adalah trigliserida, fosfolifid atau
kolesterol.

Glikolipid adalah lemak yang mengandung suatu karbohidrat polar, seperti D-glukosa atau
D-galaktosa, tetapi bukan suatu gugusan fosfat. Glikolipid dapat berasal dari gliserol atau
sfingosin dan sering diklasifikasi sebagai gliserida (contohnya, glikosil-diasil gliserol) atau
sebagai sfingolipid (contohnya, serebrosid). Serebrosid merupakan glikolipid sederhana yang
mengandung gula, asam lemak, dan sfingosin. Serebrosid disintesis dengan penambahan suatu
gula pada seramid (sfingosin dengan perlekatan suatu asam lemak). Serebrosid ditemukan dalam
membran otak dan sistem saraf dan khususnya berlimpah dalam sarung mielin.

d) Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam


Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-
molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol dan
malam.

Sfingolipid

Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan hewan dan terbentuk dari basa
rantai panjang yang terhidroksilasi dan bukan terbentuk dari gliserol, terdiri dari sfingosin dan
dihidrosfingosin. Penggunaan primer dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin
serabut saraf. Pada hewan, 25% dari lipid merupakan sfingolipid

Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis, steroid mempunyai struktur
dasar yang terdiri dari 17 atom karbon yang membentuk tiga cincin sikloheksana dan satu cincin
siklopentana. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon. Beberapa diantara hormon
reproduktif yang merupakan steroid adalah testosteron dan progesteron.

6. Oksidasi Asam Lemak


         Asam lemak dipecah melalui oksidasi pada karbon –β.  Oksidasi asam lemak terjadi di
mitokondria di mana asam lemak sebelum memasuki mitokondria mengalami aktivasi . adenosin
trifosfat ( ATP ) memacu pembentukan ikatan tioester antara gugus karboksil asam lemak
dengan gugus sulfhidril pada KoA. Reaksi pengaktifan iniberlangsung di luar mitokondria dan
dikatalisis oleh enzim asil KoA sintetase. Asam lemak merupakan bahan bakar utama untuk
hewan dan mamalia lainnya, dengan adanya O2, asam lemak dikatabolis menjadi CO2 dan H2O,
dan 40% dari energi bebas yang dihasilkan dari proses ini digunakan untuk membentuk ATP.
Oksidasi asam lemak terjadi dalam tiga tahap yakni aktivasi, pengangkutan kedalam mitokondria
dan oksidasi menjadi asetil-CoA. Asam lemak masuk kedalam lintas metabolik didahului dengan
perubahan asam lemak menjadi turunan koenzim A-nya, dalam bentuk ini asam lemak
teraktivasi. Aktivasi asam lemak memicu pembentukan tioester dari asam lemak dan CoA.
Proses ini dibarengi dengan hidrolisis ATP menjadi AMP, enzim yang mengkatalisis reaksi ini
adalah asil-CoA sintetase.

1. Kekurangan dan Kelebihan Lemak


2. a) Akibat  kekurangan  lemak
3. Kurangnya penyerapan lemak
Kurangnya penyerapan lemak merupakan satu akibat yang bisa ditimbulkan dari kekurangan
lemak. Sebagai informasi saja, lemak merupakan satu nutrisi yang bermanfaat untuk penyerapan
vitamin. Dengan adanya lemak yang mencukupi dalam tubuh, kita akan memperoleh fungsi yang
baik dalam penyerapan vitamin sehingga tubuh akan bisa memenuhi kebutuhan akan vitamin
seperti vitamin A, B, D, E, dan yang lainnya. Dengan fungsi lemak yang menyerap vitamin,
kekurangan lemak dapat menyebabkan tubuh kita kekurangan vitamin pula. Akan terjadi
berbagai masalah kesehatan jika tubuh kekurangan vitamin seperti misalnya, kekurangan vitamin
A bisa menyebabkan terganggunya pandangan atau mata yang mudah lelah, kekurangan vitamin
E dapat mengakibatkan gangguan kulit, dan lain sebagainya.

2. Makan menjadi berlebih


Banyak orang berdiet dengan mengurangi porsi makan mereka. Namun, banyak pula dari
mereka yang tidak berhasil menjalankan program dietnya. Banyak orang kemudian menyerah
karena tidak cukup kuat motivasi yang mereka miliki. Setelah tidak pernah mengkonsumsi lemak
dalam jangka waktu tertentu selama program diet, badan mereka kekurangan lemak. Kemudian,
saat mereka menyerah dalam program dietnya, mereka makan dengan porsi yang lebih banyak.
Hal ini dipicu oleh tubuh yang kurang mendapat asupan lemak selama diet. Kekurangan lemak
dapat memicu nafsu makan yang lebih tinggi. Kita akan mudah lapar jika tubuh kita kekurangan
asupan lemak. Selain itu, dalam dietnya, banyak orang mengkonsumsi produk rendah lemak
yang mengakibatkan kekurangan lemak dan yang mana pada kenyataannya produk semacam ini
justru mengandung lebih banyak gula. Dapat disimpulkan bahwa kekurangan lemak akan justru
memicu tubuh untuk menjadi kelebihan berat badan.

3. Depresi dan gangguan mental lainnya


Depresi juga akibat lain yang bisa timbul akibat  kekurangan lemak. Mungkin kita tidak
cukup peka untuk menyadari gejala ini. Omega dan asam lemak adala nutrisi yang berperan serta
dalam mempengaruhi perulaku dan juga perasaan. Kedua nutrisi tersebut dapat membentuk
hormone atau senyawa kimia di dalam otak hewan. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa
kekurangan lemak dapat berkaitan dengan terganggunya mental seseorang.

b)  Akibat Kelebihan Lemak


Kelebihan lemak tubuh dikaitkan dengan ancaman fisik yang besar seperti penyakit
jantung, kanker, dan diabetes.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Lemak adalah molekul-molekul biologis yang tidak larut di dalam air tetapi larut di dalam
pelarut-pelarut organik.
3. Lemak mempunyai fungsi :
4. a) Sebagai cadangan energi.
5. b) Sebagai penghasil energi.
6. c) Sebagaipelindung lipida disekitar ginjal.
7. d) Sebagai alat transport dalam darah.
8. e) Sebagai penyusun membrane
9. Jenis-jenis lipid
10. a) Asam lemak.
11. c) Lipid kompleks.
12. d) Non gliserida.

1. Saran
Dari makalah ini semoga dapat diambil manfaat untuk penulisan dan pembaca. Semoga
pembaca dapat mengambil beberapa hal-hal yang penting dalam memahami apa pengertian lipid,
klasifikasi lipid, fungsi lipid, jenis-jenis lipid, dll.

Dari makalah ini pula penulis mengalami banyak kendala. Maka banyak kesalahan yang
dibuat oleh penulis. Oleh karena itu penuls membutuhkan saran dari pembaca untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000, Petunjuk Praktikum Biokimia Untuk PSIK (B) Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada, Lab. Biokimia FK UGM, Yogyakarta.
Anonim, (2011), http://data-farmasi.blogspot.com/2011/02/sokletasi.html.
Anonymous.E. http://www.detergentsandsoaps.com/emulsifiers.html
diakses tanggal 21 Maret 2012..
Poedjaji, (1994), Dasar-Dasar Biokimia, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Supardan, 1989, Metabolisme Lemak, Lab. Biokimia Universitas Brawijaya, Malang

Anda mungkin juga menyukai