Anda di halaman 1dari 21

NOTE

- Untuk format margins 4333


1.1 Font times new roman
- Fons ukuran 12 kecuali halaman sampul (14)
- Spasi 1,5 kecuali daftar isi dan daftar pustaka spasi 1/singel
- Tidak booleh sama dengan temanya
- Halaman harus harus urut, dimulai halaman pengesahan, kata
pengantar, daftar isi mengunakan halaman romawi II,III, IV
dts... Bab 1 sampai ahir halaman angka 6,7,8 dts,,,,
LAPORAN PRAKTIKUM
MENEJEMEN TERNAK UNGGAS

AFRIJA FATWA HAQQI


202110350311065

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Afrija Fatwa Haqqi
NIM : 202110350311065
Jurusan : Peternakan
Fakultas : Pertanian - Peternakan
Mata Praktikum : Menejemen Ternak Unggas
Laporan Praktikum ini telah diterima sebagai persyaratan untuk mengikuti
ujian akhir praktikum pada program studi Produksi Ternak Fakultas Pertanian
Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.

Asisten I Asisten II Asisten III

Salsabila Dwi Yuniar Adinda


202010350311 202010350311 202010350311

Asisten IV Asisten V Asisten VI

Zalsa Hafid Nur Agil Bagas Dwi Pratama


202010350311 202010350311 202010350311

Mengetahui,
Kepala Laboratorium Peternakan Instruktur Praktikum

Apriliana Devi Anggraini, S.Pt., M.Sc Yunara Augusta Rahmat Adikara, drh., M.Si

ii
NIP : 11089030099 NIP : 202209881993

iii
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayah-
Nya dan juga kesehatan akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan
Praktikum Menejemen Ternak Unggas dengan tepat waktu. Shalawat beserta salam
semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Penyusunan Laporan Praktikum Dasar Produksi Ternak Unggas ini penulis
telah memperoleh bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak
langsung, maka melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Ketua Jurusan Peternakan Bayu Etti Tri Adiyastiti, S.Pt., M.Sc, atas
dukungan dan motivasinya.
2. Kepala Laboratorium Peternakan dan Nutrisi Apriliana Devi Anggraini,
S.Pt., M.Sc. atas dukungan dan motivasinya.
3. Instruktur Dasar Produksi Ternak Unggas Dr. Ir. Abdul Malik, MP.. atas
bimbingan, motivasi, nasehat, dan semangat yang sangat berharga sejak
awal hingga terselesainya laporan praktikum ini.
4. Kakak – kakak asisten yang telah memberikan arahan dan ilmu yang
bermanfaat bagi penulis.
5. Semua pihak yang terlibat banyak membantu sehingga laporan praktikum
ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan praktikum
ini masih banyak kekurangan. Karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi perbaikan dan penyempurnaan laporan praktikum ini
Wassalamualaikum Wr. Wb
Malang, 4 Juni 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN......................................................................................iii
KATA PENGANTAR..................................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................7
1.1 Latar Belakang................................................................................................7
1.2 Tujuan.............................................................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................8
2.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II............................................................8
2.2 Sifat Kualitatif dan Kuantitatif............................................................................8
2.3 Chi Square dan Frekuensi Gen............................................................................8
2.4 Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif.................................................................8
2.5 Heritabilitas dan Repeatibilitas............................................................................8
2.6 Nilai Pemuliaan (Breeding Value).......................................................................8
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM......................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat...............................................................................................9
3.1.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II......................................................9
3.1.2 Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif.............................................................9
3.1.3 Chi Square, Frekuensi Gen, Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif.............9
3.1.4 Heritabilitas, Repeatabilitas, dan Nilai Pemuliaan.......................................9
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................................9
3.2.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.......................................................9
3.2.2 Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif.............................................................9
3.2.3 Chi Square, Frekuensi Gen, Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif...........10
3.2.4 Heritabilitas, Repeatabilitas, dan Nilai Pemuliaan......................................10
3.3 Prosedur Praktikum............................................................................................11
3.3.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II.....................................................11
3.3.2 Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif...........................................................11
3.3.3 Chi Square, Frekuensi Gen, Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif...........11
3.3.4 Heritabilitas, Repeatabilitas, dan Nilai Pemuliaan......................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................12
BAB V PENUTUP......................................................................................................13
5.1 Kesimpulan........................................................................................................13

v
5.2 Saran..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................14
LAMPRAN..................................................................................................................15

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang.
Genetika merupakan ilmu yang mempelajari ….
Minimal 4 paragraf berisikan materi secara umum
1.3 Tujuan
1. Mengetahui (Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II)
2. Mengetahui (Sifat Kualitatif dan Kuantitatif)
3. Mengetahui (Chi Square)
4. Mengetahui (Frekuensi Gen)
5. Mengetahui (Korelasi dan Regresi sifat Kuantitatif)
6. Mengetahui (Heritabilitas)
7. Mengetahui (Repeatibilitas)
8. Mengetahui (Nilai Pemuliaan)

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II
Hukum Mendel I disebut juga dengan The law of segregation of allelic genes
yang berlaku untuk persilangan monohibrid. Pada percobaan ini didapatkan sifat yang
satu menutupi sifat yang lain atau sifat dominan dan sifat yang tertutupi disebut sifat
resesif. Mendel menyimpulkan kedua ciri tidak bergabung (tidak bercampur)dalam
cara apapun kedua faktor itu tetap berdiri sendiri selama hidupnya memisah pada
pembentukan gamet-gamet (Nirmala 2014).
Hukum Mendel II adalah hukum berpasangan secara bebas, contoh pada
persilangan dihibrid Mendel menyimpulkan bahwa setiap gen dapat berpasangan
secara bebas dengan gen lainnya. Persilangan dihibrid adalah suatu persilangan
dengan dua sifat beda (Elya, 2018). Sifat sepasang yang diturunkan itu tidak
tergantung dari sifat pada pasangan gen yang lain. Pada persilangan dengan dua sifat
beda akan ditemukan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 yang konstan.
Dalam persilangan mendel, gen dominan biasanya dinyatakan dengan huruf
kapital, sedangkan gen resesif dinyatakan dengan huruf non kapital. Contohnya bila
kita menyatakan gen dominan sebagai A, maka genotip homozigot dominan
dinyatakan dengan AA, heterozigot dinyatakan dengan Aa, dan homozigot resesif
dinyatakan dengan aa. (Hana,2020)
2.2 Sifat Kualitatif dan Kuantitatif
Ternak kambing di beberapa daerah di Indonesia banyak dimanfaatkan
sebagai usaha sampingan atau sebagai tabungan keluarga karena pemeliharaan
dan pemasaran hasil produksi (baik daging, susu, kotoran, kulit maupun dalam
bentuk ternak hidup) relatif mudah. Kambing lokal sebagai penghasil daging,
digunakan untuk memenuhi gizi masyarakat, terutama pada hari raya qurban, pesta
perkawinan, dan kebutuhan warung nasi/retoran, baik sebagai olahan
tradisional maupun semi moderen. Kambing lokal sebagai sumberdaya genetik
(plasma nutfah)dapat dikembangkan untuk mendukung pengembangan dan

8
perbaikan mutu genetik bangsa kambing secara nasional dengan tetap menjaga
kemurnian dan kelestariannya. (Fahrul Ilham dkk, 2019)
Penampilan fenotipik atau sifat-sifat yang tampak pada ternak dapat digolongkan
menjadi dua, yaitu sifat kualitatif dan kuantitatif. Sifat kuantitatif adalah sifat-sifat
yang dapat diukur yang dipengaruhi oleh banyak pasanggan dan lingkungan. Sifat
kualitatif adalah sifat-sifat yang tidak dapat diukur namun dapat dibedakan. Sifat
kualitatif individu-individu dapat diklasifikasi kan kedalam satu, dua kelompok atau
lebih, dan pengelompokkan itu berbeda jelas satu sama lain (Egenius, 2019).
Berdasarkan sifat tersebut, individu ternak dapat dikelompokkan ke dalam
beberapa kelompok dan dapat dibedakan antara satu rumpun dengan rumpun yang
lainnya. Sifat kualitatif pada kambing yang biasa diamati adalah warna bulu, bentuk
tanduk, bentuk telinga, garis muka dan garis punggung. Pada beberapa jenis ternak,
sifat tersebut menjadi ciri khusus yang mengelompokkan kambing ke dalam beberapa
rumpun (Destomo A, 2018).

2.3 Chi Square dan Frekuensi Gen


Perhitungan dengan menggunakan chi-square sering dilakukan untuk mengetahui
kondisi keseimbangan Hardy-Weinberg. Chi square sering digunakan untuk menilai
kesetimbangan HardyWeinberg dalam sampel acak. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kondisi Hardy Weinberg adalah perkawinan secara acak, tidak ada
mutasi gen, tidak terjadi migrasi, dan tidak terjadi seleksi. Keseimbangan pada
hukum Hardy Weinberg dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu genotip yang ada
mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama, perkawinan secara acak, tidak ada
mutasi gen, tidak terjadi migrasi, dan tidak terjadi seleksi(S Nugroho B P 2016).
Metode chi square ( 2 ) adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan
antara frekuensi observasi atau yang benar-benar terjadi (fo) dengan frekuensi
harapan atau ekspentasi (fh) yang didasarkan atas hipotesis tertentu. Frekuensi
observasi nilainya didapat dari hasil percobaan, sedangkan frekuensi harapan nilainya
dapat dihitung secara teoritis. Uji kecocokan dimana m adalah parameter estimator
yang bernilai 0; Db = k-m-1 untuk uji kebebasan : Db = (k-1)(r-1)(W Abbas 2013).

9
Frekuensi gen atau allel adalah proporsi suatu gen atau allel yang terdapat dalam
populasi, sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi genotipe adalah proporsi suatu
genotipe yang ada dalam keseluruhan genotipe dalam populasi tersebut. Frekuensi
gen maupun frekuensi genotipe dinyatakan sebagai pecahan atau desimal. Sifat yang
dikendalikan oleh banyak gen maka akan terbentuk jauh lebih banyak gamet dan
genotipe dalam segresi sifat tersebut(E Ambarwati 2016).
2.4 Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif
Statistika infrensial merupakan statistik yang berkenaan dengan cara
penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel untuk
menggambarkan karakterisktik atau ciri dari suatu populasi. Dengan demikian dalam
statistik inferensial dilakukan suatu generalisasi dan hal yang bersifat khusus (kecil)
ke hal yang lebih luas (umum). Oleh karena itu, statistik inferensial disebut juga
statistik induktif atau statistik penarikan kesimpulan. Pada statistik inferensial
biasanya dilakukan pengujian hipotesis dan pendugaan mengenai karakteristik (ciri)
dari suatu populasi, seperti mean dan Uji t.[2] (Dedi Suwarsito, dkk 2015).
Koefisien korelasi adalah koefisien yang menggambarkan tingkat keeratan
hubungan linier antara dua atau lebih komponen. Besaran dari koefisien korelasi tidak
menggambarkan sebab akibat, tetapi semata - mata menggambarkan keterkaitan linier
(peubah). Analisis regresi merupakan teknik analisa yang digunakan untuk
memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih karakter terikat akibat adanya pengaruh
dari satu atau lebih karakter bebas. (Muhammad Nizar, 2019).
Terdapat dua teknik regresi, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier
berganda. Regresi linier sederhana merupakan analisa yang digunakan untuk
mengestimasi nilai koefisien yang dihasilkan dari persamaan linier satu karakter
bebas sehingga dapat diketahui besarnya pengaruh karakter bebas terhadap karakter
terikat dan memprediksi besarnya karakter terikat melalui pengaruh dari karakter
bebas. Pengetahuan mengenai besarnya hubungan antara hasil dan komponen-
komponennya sangat membantu dalam mengkaji sebaran komponen yang berbeda
terhadap hasil (Taufiq, dkk 2020).

10
2.5 Heritabilitas dan Repeatibilitas
Pada pemilihan ternak adalah dasar utama untuk menentukan produktivitas ternak
adalah sifat reproduksi ternak. Pemilihan calon induk dan pejantan yang unggul
merupakan strategi jitu agar target reproduksi ternak terpenuhi. Secara umum ternak
unggul harus sehat yang ditandai mata cerah, telinga tidak terkulai, rambut di seluruh
tubuh halus dan sehat, daerah mata, hidung, anus, mulut serta ekor bersih (Deni
Sartika, dkk 2020).
Ripitabilitas adalah konsep yang erat hubungannya dengan heritabilitas dan
berguna untuk sifat – sifat yang muncul beberapa kali dalam hidup ternak seperti
produksi susu, jumlah anak seperlahiran dan berat badan anak saat sapih.
Repetabilitas merupakan bagian dari ragam total suatu populasi yang disebabkan oleh
perbedaan – perbedaan antar individu yang bersifat permanen. Heritabilitas mengukur
keragaman total pada fenotipik yang disebabkan oleh keragaman genetik aditif.
Heritabilitas dapat diekspresikan menjadi dua, yaitu dalam arti luas dan dalam arti
sempit.
Pengetahuan tentang besarnya heritabilitas penting dalam pengembangan seleksi
dan rencana perkawinan untuk memperbaiki kualitas ternak. Pengetahuan ini
memberikan dasar untuk menduga besarnya kemajuan program pemuliaan yang
berbeda-beda (Dakhlan dan Sulastri, 2022). Nilai heritabilitas di bidang pemuliaan
ternak mempunyai peranan penting, karena nilai heritabilitas memberikan
informasi besarnya faktor genetik suatu sifat yang dapat diturunkan tetua
kepada keturunannya (Habibi, dkk 2022).
2.6 Nilai Pemuliaan (Breeding Value)
Pendugaan nilai pemuliaan berhubungan dengan data hasil pengukuran atau
pencatatan sifat kuantitatif. Atas dasar data yang diperoleh maka nilai pemuliaan
dapat dihitung dengan 3 (tiga) model pengukuran yaitu: 1). Pengukuran tunggal
dirinya sendiri, digunakan untuk memperoleh data produksi susu dari satu masa
laktasi; 2). Pengukuran berulang dirinya sendiri, digunakan untuk memperoleh data
produksi susu yang lebih dari satu masa laktasi dan 3). Pengukuran anak, digunakan

11
untuk menduga nilai pemuliaan tetuanya (bapak). Metode pendugaan nilai pemuliaan
untuk 1 catatan dan lebih dari 1 catatan yang digunakan(A Supriyantono,dkk 2019).
Empat sumber informasi dasar pada Nilai Pemuliaan (NP) yaitu, ternak itu
sendiri, tetua, kerabat, dan keturunannya. Nilai pemuliaan bisa digunakan dalam
menilai keunggulan ternak yang akan dijadikan sebagai tetua untuk generasi
selanjutnya. Penentuan tetua yang akan dipilih dilihat dari rangking nilai
pemuliaannya. Ternak yang memiliki nilai pemuliaan yang tinggi akan dipilih
sebanyak yang dibutuhkan dan akan digunakan sebagai bibit. Cara ini bertujuan
untuk mempermudah proses seleksi untuk meningkatkan mutu genetik anak, karena
nilai pemuliaan anak setengah dari tetuannya(M Baehaki P 2016).
Nilai Pemuliaan (NP) bobot sapih kambing Boerawa sebesar 25,706±0,205
kg.Rata-rata NP tersebut diduga disebabkan oleh tingginya rata-rata bobot sapih
cempe yaitu sebesar 25,707±1,908 kg; nilai heritabilitas bobot sapih cempe sebesar
0,072±0,006 (kategori rendah); nilai ripitabilitas sebesar 0,335 (kategori sedang).
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa nilai heritabilitas lebih rendah dibandingkan
dengan nilai ripitabilitas yang menandakan bahwa NP hasil penelitian ini baik(I
Pirdania,dkk 2014).

12
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
3.1.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Sabtu,28 Mei 2022 Pukul 10.20 WIB-
selesai.Bertempat Labotorium Nutrisi Peternakan Universitas Muhammadiyah
Malang.
3.1.2 Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,14 Juni 2022 Pukul 13.00 WIB-
selesai.Bertempat Labotorium Kandang Universitas Muhammadiyah Malang
3.1.3 Chi Square, Frekuensi Gen, Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,07 Juni 2022 Pukul 13.00 WIB-
selesai.Bertempat di Laboraturium Peternakan dan Nutrisi Universitas
Muhammadiyah Malang.
3.1.4 Heritabilitas, Repeatabilitas, dan Nilai Pemuliaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa,21 Juni 2022 Pukul 13.00
Bertempat di Laboraturium Peternakan dan Nutrisi Universitas Muhammadiyah
Malang.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II
3.2.1.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Drosophilla jantan mata merah dan betina mata putih.
3.2.1.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kancing
2. Gelas plastik
3.2.2 Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif
3.2.2.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Peralatan tulis menulis

13
3.2.2.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Ternak sapi/kambing/domba di sebuah perusahaan.
3.2.3 Chi Square, Frekuensi Gen, Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif
3.2.3.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kancing baju dengan variasi warna.
2. Populasi hewan pada suatu lokasi tertentu dengan di amati sifat
perkawinan monohybrid dan dihibridnya.
3. Kalkulator.
4. Meteran untuk mengukur statistik vital.
5. Peralatan tulis menulis.
3.2.3.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Kancing baju.
2. Populasi hewan pada suatu lokasi tertentu dengan di amati sifat
perkawinan monohybrid dan dihibridnya.
3. Ternak sapi di sebuah perusahaan/kelompok peternak.

3.2.4 Heritabilitas, Repeatabilitas, dan Nilai Pemuliaan


3.2.4.1 Alat
Adapun alat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Peralatan tulis menulis.

3.2.4.2 Bahan
Adapun bahan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Berat lahir anak 1, anak II, anak III sapi potong/sapi perah.
2. Produksi susu laktasi I, laktasi II, laktasi III sapi perah.
3.3 Prosedur Praktikum
3.3.1 Hukum Mendel I dan Hukum Mendel II

14
Adapun prosedur praktikum pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Melakukan persilangan sampai diperoleh F2

3.3.2 Sifat Kualitatif dan Sifat Kuantitatif


Adapun prosedur praktikum pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa berkunjung ke perusahaan peternakan sapi/kambing.
2. Mengamati/mencatat sifat-sifat atau karakter tiap individu ternak minimal 5
ekor.
3. Usahakan ternak yang diamati tersebut memiliki umur sama dan berasal dari
bangsa yang sama.
4. Mengadakan wawancara dengan peternak untuk mendapatkan informasi
lebih lengkap tentang sifat atau karakter kualitatif maupun kuantitatif.
3.3.3 Chi Square, Frekuensi Gen, Korelasi dan Regresi Sifat Kuantitatif
Adapun prosedur praktikum pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Tentukan kancing baju dalam dua warna yang berbeda.
2. Tentukan sifat monohybrid dan dihybrid yang diobservasi pada hewan
sampel.
3. Mengukur statistik vital sapi minimal 10 ekor yang meliputi panjang badan
dan lingkar dada.
3.3.4 Heritabilitas, Repeatabilitas, dan Nilai Pemuliaan
Adapun prosedur praktikum pemeliharaan adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa berkunjung ke perusahaan peternakan sapi potong/sapi perah.
2. Mengadakan wawancara dengan peternak sekaligus meminta data-data
recording yang diperlukan.
3. Usahakan recording ternak berasal dari umur dan bangsa yang sama.
4. Catat recording dengan teliti.

15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

NB: Tidak usah di isi, nanti laporan resminya jika sudah acc dijilid jadi satu sama
pembahasan yang tulis tangan

16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pratikum manajemen ternak unggas adalah sebagai
berikut :
1. Faktor yang mempengaruhi..
2. .
3. .
4. .
5. .
6. .
7. .
8. .
Untuk kesimpulan menjawab dari tujuan praktikum
5.2 Saran
Adapun saran dari pratikum…

17
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, R. T., Hardhienata, S., & Maesya, A. (2015). Implementasi Sistem Hereditas
Menggunakan Metode Persilangan Hukum Mendel untuk Identifikasi Pewarisan
Warna Kulit Manusia. Jurnal Hereditas, 1(1), 1-13.
Baiduri, A. A., & Ngadiyono, N. (2012). Pendugaan nilai heritabilitas ukuran tubuh
pada umur sapih dan umur setahun sapi bali di balai pembibitan ternak unggul
sapi bali, Jembrana, Bali. Buletin Peternakan, 36(1), 1-4.
Dedi Suwarsito Pratomo., Erna Zuni Astuti,M.Kom. (2015). Analisis Regresi Dan
Korelasi Antara Pengunjung Dan Pembeli Terhadap Nominal Pembelian Di
Indomaret Kedungmundu Semarang Dengan Metode Kuadrat Terkecil. Jurnal
Academia, 12(4), 27-35.
Deni Sartika., Mudawamah., & Oktavia Rahayu Puspitarini. (2020). Variasi Fenotipe,
Korelasi Dan Regresi Morfometri Calon Induk Kelinci Di Desa Nongko Sewu
Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang. Jurnal Ternak, 11(1), 39-43.
Destomo A., Batubara A., & Elieser S. (2017). Karakteristik Sifat Kualitatif Kambing
Lokal Di Kabupaten Bengkalis. Prosiding Seminar Nasional Teknologi
Peternakan Dan Veteriner, 9(2), 303-314.
Egenius Edowai., Estepanus Landra Sukaharto Tumbal., Fransisco M Maker. (2019).
Penampilan Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Ayam Kampung Di Distrik Nabire
Kabupaten Nabire. Jurnal Fapertanak, 4(1), 50-57.
Fahrul Ilham., Nibras K Laya.,Desrianti Daud.,Febrianti Nursali. (2019).
Karakteristik Sifat Kualitati Dan Kuantitatif Kambing Lokal Di Kabupaten
Bone Bolango, Gorontalo. Jurnal Ketahanan Pangan, 3(2), 8-14.
Gobel, Z., Dako, S., & Laya, N. K. (2021). Sifat Kualitatif Dan Kuantitatif Sapi Bali
Betina. Jambura Journal of Animal Science, 4(1), 66-72.
Habibi., Ahmad Dakhlan., Dian Kurniawati., & Kusuma Adhianto. (2022). Estimasi
Nilai Pemuliaan Pejantan Kambing Saburai Berdasarkan Bobot Sapih Di
Kelompok Ternak Makmur II, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
Jurnal Riset Dan Inovasi Peternakan, 6(2),192-198.
Muhammad Nizar Hanafiah Nasution. (2018). Kajian Korelasi dan Regresi Adapatsi
Gandum (Triticum aestivum L) di Dataran Tinggi Alahan Panjang Sumatera
Barat. Jurnal Agrohita, 3(1), 14-21.
Nugroho, B. P. S., & Sutopo, E. K. (2016). Polimorfisme Protein Darah Ayam Kedu
Jengger Merah dan Jengger Hitam di Satuan Kerja Non Ruminansia
Temanggung (Polymorphism Blood Protein of Red Comb and Black Comb
Kedu Chickens at Satuan Kerja Non Ruminansia Temanggung). Jurnal Ilmu dan
Teknologi Peternakan Indonesia Volume, 2(1), 159-165.
Pasaribu, E. S. (2015). Identifikasi Sifat Kualitatif dan Kuantitatif Babi Lokal
Dewasa di Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi, Sumetera Utara. Students e-

18
Journal, 4(2), 57-64.
Ramdani, D., & Kusmayadi, T. (2016). Identifikasi Karakteristik Sifat Kuantitatif
Kambing Peranakan Etawah Betina Di Kelompok Ternak Mitra Usaha
Kecamatan Samarang Kabupaten Garut. Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan
(Journal of Animal Husbandry Science), 1(1), 24-32.
Taufiq Hidayat RS., Andy Soegiyanto., & Putri Nurul Aini. (2020). Analisis Korelasi,
Regresi Dan Evaluasi Karakter Morfologi 24 Aksesi Kapas (Gossypium sp).
Jurnal Agrin, 24(1), 81-93.
Timisela, J., Anakotta, A. A., Hiariej, A., & Jambormias, E. (2020). Korelasi
genotipe dan fenotipe antar sifat kuantitatif pada populasi segregasi transgresif
kacang hijau. Jurnal Budidaya Pertanian, 16(1), 21-30.
Tribudi, Y. A., Nurgiartiningsih, V. A., & Prihandini, P. W. (2019). Pendugaan nilai
heritabilitas sifat pertumbuhan pada Sapi Madura Estimates of heritability for
growth traits in Madura Cattle. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan, 29(2), 152-157.

19
LAMPRAN
No Gambar Keterangan
1.
2.

20

Anda mungkin juga menyukai