Kelompok B – 8
Brain Storming
1. Bagaimana proses dari komponen non lemak bisa terjadinya pembentukan lemak?
2. Apakah proses lipogenesis berpengaruh dalam peningkatan berat badan?
3. Dimanakah proses terjadinya lipogenesis?
4. Mengapa mengonsumsi makanan cepat saji bisa membuat berat badan meningkat?
5. Apa yang merangsang terjadinya lipogenesis?
6. Seperti apa bentuk kalori?
7. Apakah kandungan karbohidrat dan lemak berpengaruh terhadap lipogenesis?
Jelaskan!
8. Apa dampak negative yang terjadi jika proses lipogenesis terus terjadi?
9. Bagaimana aktivitas fisik mempengaruhi lipogenesis?
10. Mengapa arif dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang halal dan thoyyib?
Pembahasan
1. Dari makromolekul komponen non lemak seperti karbohidrat diubah menjadi
komponen glukosa yang lebih kecil, lalu glukosa diubah mnejadi gliklogen.tetapi
tidak semua glukosa bisa berubah menjadi glikogen, maka dari itu adanya perubahan
trigliserida.
2. Iya, karena Arif mengonsumsi karbohidrat dan lemak yang banyak glukosa yang
dihasilkan berlebih, akan terjadinya 2 proses dan di 2 tempat yang berbeda. Proses
pertama glikolisis ada di hepar dan otot. Sisa glukosa yang tidak dapat diproses
glikolisis akan berlanjut ke proses lipogenesis yang dibawa melalui pembuluh darah
dan terjadi di hepar serta tersimpan di jaringan adiposa yang tersebar di seluruh tubuh.
3. Terjadi di hepar atau hati, setelah proses itu selesai lalu tersimpan di jaringan adiposa
yang tersebar di seluruh tubuh.
4. Karena makanan cepat saji mengandung karbohidrat dan lemak jenuh yang tinggi.
5. Saat hati sudah tidak dapat memproses glikolisis, maka sisa-sisa glukosa yang belum
terproses akan lanjut ke proses lipogenesis.
6. Bentuk dari kalori merupakan energi yang berasal dari karbohidrat dan lemak.
7. Iya, semakin banyak karbohidrat dan lemak akan meningkatkan proses lipogenesis.
8. - Serangan jantung, karena ada lemak yang menempel di pembuluh darah
- Obesitas, fatty fatliver
- Kesulitan bernapas disebabkan diafragma mengalami penyempitan
- Stroke, pingsan, dan hipoksia otak.
9. Aktivitas fisik dipengaruhi oleh penggunaan karbohidrat, jika kita sering melakukan
aktivitas fisik maka glukosa yang digunakan untuk lipogenesis tidak akan terlalu
banyak.
10. Karena sesuai dengan syariat islam dan dipandang dari sisi kesehatan untuk
mengambil manfaat dan menjauhkannya dari mudarat.
Hipotesis
Lipogenesis adalah pembentukan lemak dari komponen non lemak. Seperti karbohidrat yang
diproses dari makromolekul komponen non lemak yang diubah menjadi komponen glukosa
yang lebih kecil, lalu glukosa diubah mnejadi gliklogen.tetapi tidak semua glukosa bisa
berubah menjadi glikogen, maka dari itu adanya perubahan trigliserida. Mengonsumsi
karbohidrat dan lemak yang banyak glukosa yang dihasilkan berlebih, akan terjadinya 2
proses dan di 2 tempat yang berbeda. Proses pertama glikolisis ada di hepar dan otot. Sisa
glukosa yang tidak dapat diproses glikolisis akan berlanjut ke proses lipogenesis yang dibawa
melalui pembuluh darah dan terjadi di hepar serta tersimpan di jaringan adiposa yang tersebar
di seluruh tubuh. Aktivitas fisik dan pola makan dapat mempengaruhi proses lipogenesis, jika
berlebihan akan berdampak negative bagi tubuh seperti serangan jantung, karena ada lemak
yang menempel di pembuluh darah, obesitas dan fatty fatliver, kesulitan bernapas yang
disebabkan diafragma mengalami penyempitan, stroke, pingsan, dan hipoksia otak. Dalam
anjuran islam kita dianjurkan mengkonsumsi makanan yang halal dan thoyyib, karena sesuai
dengan syariat islam dan dipandang dari sisi kesehatan untuk mengambil manfaat serta
menjauhkannya dari mudarat.
A. Learning Objectives/Sasaran Belajar :
PEMBAHASAN :
Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangatlah pesat, demikian juga terhadap
makanan yang mana saat ini sangat banyak sekali produk-produk makanan yang beredar
disekitar kita. Untuk seorang muslim hendaknya mewaspadai atau memperhatikan makanan
yang hendak dimakannya, karena hal tersebut merupakan perintah agama Islam. Terlebih kita
sebagai umat muslim karena hal ini berupa perintah al-Quran dalam surah al Maidah ayat 88
yang artinya “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya”
Halal mempunyai arti diijinkan ataupun diperbolehkan, sedangkan haram merupakan hal yang
dilarang oleh agama. Contohnya seorang muslim dilarang untuk mengkonsumsi babi, alkohol,
darah, bangkai, serta daging hewan yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam.
Dalam membicarakan masalah makanan halal ulama membaginya menjadi 2 yaitu dari segi
dzatnya dan cara memperolehnya:
Dzatnya
Makanan halal dari segi dzatnya yang mana seluruh yang ada dibumi ini merupakan halal
dikonsumsi kecuali beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang disebut dalam Al-Quran, seperti:
babi, darah, dan bangkai. Lalu hewan yang disembelih tanpa menyebut nama Allah atau atas
nama selain Allah, hewan dicekik, yang dipukul
Cara memperolehnya dan prosesnya
Ulama menerangkan bahwa makanan tidak hanya dilihat berdasarkan dzatnya saja. akan tetapi
juga cara memperolehnya dan juga prosesnya. Karena tidak semua makanan yang halal
dikonsumsi berarti baik, cocok serta menyehatkan bagi tubuh seseorang. Hal ini seringkali salah
diartikan dalam mengkonsumsi makanan yang tidak seharusnya untuk dikonsumsi dirinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
• Ameer F, et al, De novo lipogenesis in health and disease, Metabolism (2014),
• Mark’s Basic Medical Biochemistry, 4th edition, Lippincot’s William and Wilins. 2013.