SKENARIO 4
“Akibat Kebiasaan Merokok”
KELOMPOK B-8
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta
10510 Telp. 021-4244574 Fax. 021-4244574
SKENARIO 4
Pasien laki-laki berusia 50 tahun, memeriksakan dirinya ke RS YARSI dengan keluhan batuk
dan sesak napas. Keluhan dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Sejak usia 20 tahun, pasien sudah
menjadi perokok aktif dan gagal menghentikannya. Hasil pemeriksaan darah didapatkan
netrofil yang tinggi yang menggambarkan aktivitas enzim elastase pada paru meningkat. Kadar
AAT (Alpha-1-antitrypsin) 65 mg/dl (normal 75-200 mg/dl). Dokter menyarankan pasien
untuk berhenti merokok. Dalam pandangan Islam merokok termasuk perbuatan yang banyak
mudharatnya.
Brain storming
1. Apa saja yang dilakukan agar seseorang bisa berhenti merokok?
2. Apa saja keluhan yang dialami oleh perokok aktif?
3. Apa penyebab dari neutrophil yang tinggi?
4. Apa hubungan antara neutrophil dengan aktivitas enzim elastase?
5. Apa akibat yang akan timbul apabila kadar AAT dibawah normal?
6. Apa saja kandungan yang ada di dalam rokok?
7. Apa hukum nya rokok bagi umat muslim?
8. Apa saja penyakit yang dapat diakibatkan karena merokok?
9. Apa saja faktor-faktor yang membuat seseorang gagal berhenti merokok?
10. Apakah umur mempengaruhi tingkatan efek dari bahaya merokok?
Pembahasan
1. Harus mempunyai keinginan berhenti dari diri nya sendiri, bisa mengurangi merokok
secara bertahap, serta menerapkan pola hidup sehat (seperti berolahraga, mengonsumsi
makanan yang memiliki gizi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, minum air
putih yang cukup, dll.)
2. Batuk, sesak napas, nyeri dada, kanker mulut, gigi kuning, bibir hitam, gangguan paru-
paru (TBC, efisema paru, pneumonia), dan serangan jantung.
3. Karena kebiasaan merokok, mengalami stress berat, atau bisa karena penyakit infeksi.
4. Enzim elastase adalah enzim yang berfungsi untuk degradasi elastin. Hubungan antara
keduanya adalah enzim elastase dibutuhkan oleh neutrophil untuk mendegradasi asam
amino.
5. Akibat kadar AAT di bawah normal adalah gangguan di paru-paru dan hati.
6. Di dalam rokok terdapat beberapa zat kimia yang berbahaya, diantaranya adalah nikotin,
tar, arsenik, karbon monoksida, ammonia dll.
7. Haram kalau diliat dari mudharat nya, hal ini terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 105
dan tertulis dalam hadits riwayat Ibnu Majah 2331, Rasulullah SAW. bersabda : "Tidak
boleh berbuat kemudaratan (pada diri sendiri), dan tidak boleh berbuat kemudaratan
(pada diri orang lain)."
8. Kanker mulut, kanker paru-paru, penyakit jantung, dll.
9. Kurangnya edukasi akan bahaya merokok, lingkungan yang tidak mengingatkan mereka,
serta komitmen dari diri sendiri sulit unruk dilaksanakan.
10. Umur sangat memengaruhi tingkatan efek dari merokok. Karena jika seseorang merokok
lebih lama, organ dari orang tersebut sudah mengalami banyak kerusakan. Selain itu,
nikotin bisa menggumpalkan pembuluh darah pada seseorang yang sudah lanjut usia
karena pembuluh darah pada orang lanjut usia sudah tidak elastis sehingga menyebabkan
hipertensi.
Hipotesis
Rokok memiliki beberapa zat yang berbahaya, seperti nikotin, tar, dan arsenik, sedangkan
perokok aktif adalah seseorang yang menghisap rokok tersebut. Perokok aktif dapat
menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas, penyakit paru-paru (TBC, efisema) yang terjadi
karena peningkatan kadar neutrophil yang tinggi dan aktivitas enzim elastase serta penurunan
kadar AAT yang di bawah batas normal. Agar tidak semakin parah, pasien tersebut diharuskan
berhenti merokok secepatnya agar tidak menyebabkan penyakit lainnya seperti Kanker mulut,
kanker paru paru, penyakit jantung, dll. Dalam pandangan islam, hukum merokok adalah haram
apabila ditinjau dari mudharat nya.
Rokok adalah salah satu produk yang dibuat dari tembakau yang digunakan
dengan cara dibakar, dihisap atau dihirup. rokok dihasilkan dari tanaman
nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya yang asapnya
mengandung nikotin dan tar.
Rokok terbagi menjadi dua jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu rokok
konvensional dan rokok elektrik.
1. Rokok konvensional
- Rokok putih dan rokok kretek merupakan rokok yang terbuat dari daun
rokok putih dan rokok kretek, namun diberikan tambahan kemenyan untuk
2. Rokok elektrik
elektrik terdiri dari baterai, elemen pemanas listrik, dan kartrid yang dapat
air, perasa makanan, nikotin, dan bahan kimia lain. Ketika rokok elektrik
cenderung sama, Liquid yang digunakan pada rokok elektrik memiliki banyak
varian rasa seperti rasa buah-buahan, permen, penyegar, dan masih banyak
lagi.
Rokok mengandung zat berbahaya bernama nikotin. Zat ini berasal dari
daun tembakau yang merupakan bahan baku utama rokok. Asap yang
merupakan zat yang akan menstimulasi kerja jantung lebih cepat. Akibatnya,
peredaran darah mengalir lebih cepat. Selain itu, rokok juga mengandung radikal
13. Metanol: komponen utama yang ada pada bensin untuk roket.
darah
Tar: gigi berubah menjadi kuning kecoklatan, kulit menjadi cepat keriput
dan kusam.
Jakarta. Pp.7-8
CO: (karbon monoksida) gas beracun yang mempunyai afinitas kuat
karboksihemoglobin.
sel darah merah dan merusak sumsum tulang dalam jangka panjang.
Kadmium: kadmium yang ada pada asap rokok akan terserap masuk ke
sekolah
yaitu sekitar 5-10 hari. Metode ini menekankan pada aspek psikologis
komponen monomer nya yaitu asam amino serta enzim ini dapat memecah ikatan
peptida pada rantai polipeptida. Reaksi hidrolisis melibatkan unsur air pada ikatan
spesifik substrat.
Endopeptidase
Eksopeptidase
Adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan ikatan peptida pada ujung
Memiliki residu serin pada sisi aktifnya. Jika asam amino serin ini
a) Klostipain
b) Sterplokal
3. Protease asam
Memiliki residu asam pada sisi aktifnya. Enzim ini memiliki urutan
asam amino yang kaya akan aspartat dan glutamat. Sifat enzim ini
4. Protease metal
Memiliki ikatan yang kuat pada kation divalen. Perlu logam untuk
antigen spesifik prostat ke dalam semen (cairan kental dan keruh ) dan
darah.
polipeptida yang jauh lebih besar, dan kemudian diolah di dalam sel oleh
Kadar AAT di dalam darah adalah 1,5-2 gram/liter atau 100-200 mg/dl atau 80-
4. Memahami dan menjelaskan keterkaitan antara merokok, kadar AAT, enzim elastase,
dan kadar neutrophil.
Merokok menyebabkan turunnya kadar anti tripsin yang dimana berfungsi sebagai
pertahanan dari rusaknya dinding alveolar atau parenkim paru. Ketika AAT menurun
maka elastase bekerja tanpa kendali dan mencerna jaringan paru sehingga timbul
emfisema. Elastase yang tidak terbatas dengan cara memecah elastin dan kolagen
memicu radikal bebas akibatnya aktivitas respon inflamasi meningkat. Saat inflamasi,
neutrofil dalam darah dapat meningkat empat kali hingga lima kali jumlah normal
sehingga munculnya manifestasi klinis seperti sesak napas atau dispnea akibatnya
berkurang nya luas permukaan alveolus sebagai tempat pertukaran oksigen dan
karbon dioksida.
“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al-
Baqarah: 195).
ضرا َر
ِ ض َر َر وال
َ ال
“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu
pula membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi
6/69, Al Hakim 2/66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).
Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan rokok
termasuk dalam larangan ini. Perlu diketahui bahwa merokok pernah dilarang oleh
Khalifah Utsmani pada abad ke-12 Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan
sanksi, serta rokok yang beredar disita pemerintah, lalu dimusnahkan. Para ulama
mengharamkan merokok berdasarkan kesepakatan para dokter di masa itu yang
menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Ia dapat
merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran darah yang
menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian mendadak.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan. 2013. Pencantuman Peraturan Kesehatan dan Info Kesehatan pada
Kemasan Produk Tembakau. Diakses pada bulan November 2022.
https://bprs.kemkes.go.id/v1/uploads/pdffiles/peraturan/26%20PMK%20No.%2028%20ttg
%20Pencatuman%20Peringatan%20Kesehatan%20dan%20Informasi%20Kesehatan%20Pada
%20Kemasan%20Produk%20Tembakau.pdf
P2PTM Kemenkes RI. 2018. Kandungan dalam sebatang rokok. Diakses pada bulan November
2022.
https://p2ptm.kemkes.go.id/infografhic/kandungan-dalam-sebatang-rokok
Lung, American. 2022. What’s In a Cigarette. Amerika. Pp 1. Diakses pada bulan November
2022.
https://www.lung.org/quit-smoking/smoking-facts/whats-in-a-cigarette
Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2022. Kandungan Rokok yang
Berbahaya Bagi Kesehatan. Diakses pada bulan November 2022.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/406/kandungan-rokok-yang-berbahaya-bagi-kesehatan
RSUD dr. Zainoel Abidin 2016. Zat-zat Berbahaya Pada Rokok. Diakses pada bulan November.
https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2016/12/02/zat-zat-berbahaya-pada-rokok/
Nururrahmah. 2011. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Manusia. Pp.50. Diakses pada bulan
November 2022.
W. Rodwell, Victor. 2015. Harper’s Illustrated Biochemistry 30 th edition. Pp 687, 706
Verlag Chemie, Basel. 1983. Method of Enzymatic Analysis. Volume II. England. Pp 1041
E. Barrett, Kim. 2012. GANONG’S: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 24th. New York. Pp
299, 387, 423.
Berawi, Khairun Nisa. 2017. Defisiensi Alpha 1-Antitrypsin sebagai Faktor Risiko Penyakit Paru
Obstruktif Kronis. Diakses pada bulan November 2022.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1767/1725