Anda di halaman 1dari 16

WRAP UP

SKENARIO 4
“Akibat Kebiasaan Merokok”

KELOMPOK B-8

Nur Qurratul Atiqa 1102022213

Nur Sifa fauziah 1102022214

Nurmala Nissa Andoko 1102022215

Nurul Aulia Latifa 1102022216

Nurul Eski Hidayarti 1102022217

Nurul Izzahtun Nisah 1102022218

Panji Gilang Ramadhan 1102022219

Phalosa La Syeina Yoshiveda 1102022220

Pina Lantika Sari 1102022221

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta
10510 Telp. 021-4244574 Fax. 021-4244574
SKENARIO 4

“Akibat Kebiasaan Merokok”

Pasien laki-laki berusia 50 tahun, memeriksakan dirinya ke RS YARSI dengan keluhan batuk
dan sesak napas. Keluhan dirasakan sejak 6 bulan yang lalu. Sejak usia 20 tahun, pasien sudah
menjadi perokok aktif dan gagal menghentikannya. Hasil pemeriksaan darah didapatkan
netrofil yang tinggi yang menggambarkan aktivitas enzim elastase pada paru meningkat. Kadar
AAT (Alpha-1-antitrypsin) 65 mg/dl (normal 75-200 mg/dl). Dokter menyarankan pasien
untuk berhenti merokok. Dalam pandangan Islam merokok termasuk perbuatan yang banyak
mudharatnya.

Identifikasi kata sulit:


1. Perokok aktif: Seseorang yang menghisap rokok langsung dari rokoknya.
2. Neutrofil: Leukosit granular yang memiliki nukleus dengan 3-5 lobus yang saling
berhubungan melalui benang kromatin.
3. Enzim elastase: Enzim yang mempunyai kemampuan mendegradasi elastin.
4. Kadar AAT: Kadar protein yang berperan penting dalam melindungi paru-paru dan hati
dari infeksi.
5. Mudharat: Sesuatu yang tidak menguntungkan.

Brain storming
1. Apa saja yang dilakukan agar seseorang bisa berhenti merokok?
2. Apa saja keluhan yang dialami oleh perokok aktif?
3. Apa penyebab dari neutrophil yang tinggi?
4. Apa hubungan antara neutrophil dengan aktivitas enzim elastase?
5. Apa akibat yang akan timbul apabila kadar AAT dibawah normal?
6. Apa saja kandungan yang ada di dalam rokok?
7. Apa hukum nya rokok bagi umat muslim?
8. Apa saja penyakit yang dapat diakibatkan karena merokok?
9. Apa saja faktor-faktor yang membuat seseorang gagal berhenti merokok?
10. Apakah umur mempengaruhi tingkatan efek dari bahaya merokok?
Pembahasan
1. Harus mempunyai keinginan berhenti dari diri nya sendiri, bisa mengurangi merokok
secara bertahap, serta menerapkan pola hidup sehat (seperti berolahraga, mengonsumsi
makanan yang memiliki gizi seimbang antara karbohidrat, protein, lemak, minum air
putih yang cukup, dll.)
2. Batuk, sesak napas, nyeri dada, kanker mulut, gigi kuning, bibir hitam, gangguan paru-
paru (TBC, efisema paru, pneumonia), dan serangan jantung.
3. Karena kebiasaan merokok, mengalami stress berat, atau bisa karena penyakit infeksi.
4. Enzim elastase adalah enzim yang berfungsi untuk degradasi elastin. Hubungan antara
keduanya adalah enzim elastase dibutuhkan oleh neutrophil untuk mendegradasi asam
amino.
5. Akibat kadar AAT di bawah normal adalah gangguan di paru-paru dan hati.
6. Di dalam rokok terdapat beberapa zat kimia yang berbahaya, diantaranya adalah nikotin,
tar, arsenik, karbon monoksida, ammonia dll.
7. Haram kalau diliat dari mudharat nya, hal ini terdapat dalam QS. Al-Baqarah ayat 105
dan tertulis dalam hadits riwayat Ibnu Majah 2331, Rasulullah SAW. bersabda : "Tidak
boleh berbuat kemudaratan (pada diri sendiri), dan tidak boleh berbuat kemudaratan
(pada diri orang lain)."
8. Kanker mulut, kanker paru-paru, penyakit jantung, dll.
9. Kurangnya edukasi akan bahaya merokok, lingkungan yang tidak mengingatkan mereka,
serta komitmen dari diri sendiri sulit unruk dilaksanakan.
10. Umur sangat memengaruhi tingkatan efek dari merokok. Karena jika seseorang merokok
lebih lama, organ dari orang tersebut sudah mengalami banyak kerusakan. Selain itu,
nikotin bisa menggumpalkan pembuluh darah pada seseorang yang sudah lanjut usia
karena pembuluh darah pada orang lanjut usia sudah tidak elastis sehingga menyebabkan
hipertensi.
Hipotesis
Rokok memiliki beberapa zat yang berbahaya, seperti nikotin, tar, dan arsenik, sedangkan
perokok aktif adalah seseorang yang menghisap rokok tersebut. Perokok aktif dapat
menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas, penyakit paru-paru (TBC, efisema) yang terjadi
karena peningkatan kadar neutrophil yang tinggi dan aktivitas enzim elastase serta penurunan
kadar AAT yang di bawah batas normal. Agar tidak semakin parah, pasien tersebut diharuskan
berhenti merokok secepatnya agar tidak menyebabkan penyakit lainnya seperti Kanker mulut,
kanker paru paru, penyakit jantung, dll. Dalam pandangan islam, hukum merokok adalah haram
apabila ditinjau dari mudharat nya.

Sasaran belajar/learning objective


1. Memahami dan menjelaskan rokok
1.1 Definisi Rokok.
1.2 Kandungan rokok.
1.3 Dampak kandungan rokok bagi kesehatan.
1.4 Cara berhenti merokok.
2. Memahami dan menjelaskan enzim protease
2.1 Definisi enzim protease.
2.2 Klasifikasi enzim protease (ada elastase).
2.3 Bagaimana cara kerja enzim protease.
3. Memahami dan menjelaskan kadar AAT (alfa-1 antitripsin)
3.1 Definisi kadar AAT.
3.2 Bagaimana kadar AAT dalam keadaan normal.
3.3 Cara kerja AAT untuk tubuh.
4. Memahami dan menjelaskan keterkaitan antara merokok, kadar AAT, enzim elastase, dan
kadar neutrophil.
5. Memahami dan menjelaskan pandangan islam tentang rokok.
Pembahasan sasaran belajar
1. Memahami dan menjelaskan rokok

1.1 definisi rokok

Rokok adalah salah satu produk yang dibuat dari tembakau yang digunakan
dengan cara dibakar, dihisap atau dihirup. rokok dihasilkan dari tanaman
nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya yang asapnya
mengandung nikotin dan tar.
Rokok terbagi menjadi dua jenis berdasarkan cara kerjanya, yaitu rokok
konvensional dan rokok elektrik.
1. Rokok konvensional

Berdasarkan bahan bakunya, rokok konvensional terbagi lagi menjadi tiga

jenis, yaitu rokok putih, rokok kretek, dan rokok klembak.

- Rokok putih dan rokok kretek merupakan rokok yang terbuat dari daun

tembakau yang diberikan saus yang bertujuan untuk mendapatkan efek

rasa dan aroma tertentu.

- Rokok klembak merupakan rokok yang bahan bakunya sama dengan

rokok putih dan rokok kretek, namun diberikan tambahan kemenyan untuk

mendapatkan efek dan aroma tertentu.

2. Rokok elektrik

Rokok elektrik merupakan rokok yang sudah modern berbentuk alat

elektronik yang menggunakan baterai sebagai sumber energinya. Rokok

elektrik terdiri dari baterai, elemen pemanas listrik, dan kartrid yang dapat

diganti dengan cairan (e-liquid) yang mengandung propilena glikol, gliserol,

air, perasa makanan, nikotin, dan bahan kimia lain. Ketika rokok elektrik

diaktifkan, cairan yang terdapat didalamnya dipanaskan dan diubah menjadi

aerosol yang dapat dihirup masuk ke dalam paru-paru dan dihembuskan

seperti asap rokok Rokok elektrik memiliki kandungan nikotin sebesar 0-


18mg/mL seperti propilen glikol, gliserin, dan perasa alami atau buatan

lainnya. Berbeda dengan rokok konvensional yang memiliki aroma yang

cenderung sama, Liquid yang digunakan pada rokok elektrik memiliki banyak

varian rasa seperti rasa buah-buahan, permen, penyegar, dan masih banyak

lagi.

1.2 Kandungan rokok

Rokok mengandung zat berbahaya bernama nikotin. Zat ini berasal dari

daun tembakau yang merupakan bahan baku utama rokok. Asap yang

mengandung nikotin masuk ke dalam tubuh dan mencemari paru-paru. Nikotin

merupakan zat yang akan menstimulasi kerja jantung lebih cepat. Akibatnya,

peredaran darah mengalir lebih cepat. Selain itu, rokok juga mengandung radikal

bebas sehingga menghambat alfa-1-antitripsin. Selain itu, rokok juga mengandung

bahan-bahan berbahaya lainnya, diantaranya adalah:

1. Acetone: merupakan bahan baku dari penghapus riasan kuku.

2. Acetic acid: bahan yang ada pada cat rambut.

3. Ammonia: ditemukan juga pada pembersih rumah tangga.

4. Arsenik: pembasmi serangga.

5. Benzena: ditemukan pada semen dan bensin.

6. Butana: digunakan juga dalam cairan yang lebih ringan.

7. Cadmium: komponen aktif pada baterai.

8. Karbon monoksida: gas beracun yang dihasilkan oleh asap mobil.

9. Formaldehyde: membuat sensasi pedas pada cairan.

10. Heksamin: ditemukan dalam cairan pemantik barbekyu.

11. Lead: digunakan pada baterai.


12. Naphthalene: bahan dalam kapur barus.

13. Metanol: komponen utama yang ada pada bensin untuk roket.

14. Nikotin: digunakan sebagai insektisida

15. Tar: bahan untuk pengaspalan jalan

16. Toluene: digunakan untuk memproduksi cat.

1.3 Dampak kandungan rokok bagi kesehatan

 Nikotin: menstimulasi kerja jantung lebih cepat, menyumbat peredaran

darah

 Tar: gigi berubah menjadi kuning kecoklatan, kulit menjadi cepat keriput

dan kusam.

Sumber : Sukmana,Teddie. 2009. Mengenal Rokok dan Bahayanya.

Jakarta. Pp.7-8
 CO: (karbon monoksida) gas beracun yang mempunyai afinitas kuat

terhadap hemoglobin pada sel darah merah sehingga membentuk

karboksihemoglobin.

Sumber : Nururrahmah. 2011. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan

Manusia. Pp.46. Diakses pada bulan November.

 Karsinogen: dapat menyebabkan kanker

Sumber: Hall, John E. 2011. Guyton and Hall Textbook of Medical

Physiology (Twelfth Edition). United States.

 Acetone: merupakan bahan baku dari penghapus riasan kuku.

 Acetic acid: bahan yang ada pada cat rambut.

 Ammonia: ammonia merupakan zat yang sangat cepat memasuki sel-sel

tubuh. Apabila ammonia masuk ke dalam pembuluh darah, maka

seseorang dapat koma atau pingsan.

 Arsenik: paparan arsenik tingkat tinggi dapat meningkatkan risiko

terjadinya kanker kulit, paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal,

dan kanker hati.

 Benzena: residu dari pembakaran rokok yang dapat menurunkan jumlah

sel darah merah dan merusak sumsum tulang dalam jangka panjang.

 Kadmium: kadmium yang ada pada asap rokok akan terserap masuk ke

paru-paru yang mana paparan kadmium dengan kadar tinggi dapat

menimbulkan muntah, diare, penyakit ginjal, tulang rapuh, dan

meningkatkan risiko kanker paru-paru.


1.4 Cara berhenti merokok

 Meningkatkan harga rokok dengan menaikkan pajak rokok

 Memasang peringatan bahaya merokok pada lingkungan tertentu seperti

sekolah

 Metode langsung : perokok harus berhenti merokok dalam waktu singkat

yaitu sekitar 5-10 hari. Metode ini menekankan pada aspek psikologis

yaitu keinginan kuat dari setiap perokok untuk berhenti merokok

 Nicotine placement therapy (NRT) atau terapi

mengganti nikotin banyak dilakukan untuk mengurangi risiko akibat

nikotin. Terapi ini termasuk menggunakan permen karet, patch, spray

intranasal, inhaler, dan tablet sublingual. Terapi ini dapat membantu

perokok untuk berhenti merokok.

2. Memahami dan menjelaskan enzim protease

2.1 Definisi enzim protease

enzim protease adalah enzim yang mengkatalis hidrolisis protein menjadi

komponen monomer nya yaitu asam amino serta enzim ini dapat memecah ikatan

peptida pada rantai polipeptida. Reaksi hidrolisis melibatkan unsur air pada ikatan

spesifik substrat.

2.2 klasifikasi enzim protesse

 Endopeptidase

Adalah enzim yang mengkatalis pemecahan ikatan peptida pada bagian

dalam rantai polipeptida sehingga dihasilkan peptida dan polipeptida

 Eksopeptidase
Adalah enzim yang mengkatalisis pemecahan ikatan peptida pada ujung

rantai polipeptida sehingga dihasilkan 1 asam amino dan sisa peptida

Protease dapat dibedakan menjadi 4 golongan berdasarkan jenis residu

asam amino dalam sisi aktifnya, diantaranya adalah

1. Protease serin (endopeptidase)

Memiliki residu serin pada sisi aktifnya. Jika asam amino serin ini

dimodifikasi dengan memfosforilasi gugus -OH maka aktivitas

enzimatik nya hilang.

Protease serin dibagi 2 kelompok berdasarkan perbedaan struktur:

a) Kelompok kimotripsin : enzim mamalia

b) Kelompok substilisin : enzim bakteri

Contoh : tripsin,kimotripsin, dan elastase


Elastase merupakan protease serin yang diproduksi oleh pankreas
yang mengkatalisis pembelahan gugus karboksil pada asam amino
hidrofobik kecil (gly,ala,val). Peran utama elastase adalah
pemecahan elastin yang merupakan protein yang memberikan
elastisitas pada jaringan ikat. Enzim elastase adalah satu satunya
protease yang memiliki kemampuann untuk menghidrolisis
skleroprotein elastin. Dua sumber elastae endogen di paru paru
adalah neutrophil dan makrofag alveolar. Elastase neotrofil
merupakan enzim proteolitik yang dikeluarkan oleh sel makrofag.
Sel makrofag dan neutrophil akan aktif karena akibat respon
inflamasi dengan adanya radikal bebas yang dapat menghambat
aktivitas Iantitrypsin. Elastase neutrophil dapat merusak serat-serat
elastin yang akan menimbulkan kelemahan dinding saluran
pernafasan
2. Protease sistein

Protease sistein memiliki gugus SH pada sisi aktifnya. Akan hilang

sifat enzimatiknya dengan alkilasi. Sangat dipengaruhi logam

pengkelat. Akan optimal pada pH netral.

Terbagi 2 kelompok, berdasarkan spesifitasnya:

a) Klostipain

Dihasilkan oleh Clostridium histolitycum. Pemutusannya

memperlihatkan spesifitas kuat terhadap asam amino karboksil

b) Sterplokal

Memperlihatkan spesifitas terhadap substrat sintetik dari insulin

peroksida. Contoh: bromelin, papain, dan katerpin.

3. Protease asam

Memiliki residu asam pada sisi aktifnya. Enzim ini memiliki urutan

asam amino yang kaya akan aspartat dan glutamat. Sifat enzim ini

akan hilang ketika aspartat berubah menjadi amida. Protease aspartat

bisa disebut sebagai protease karboksil, karena memerlukan gugus

karboksil bebas. Bekerja pada ph rendah.

Contoh : enzim yang bekerja untuk pencernaan seperti pepsin,

kimosin, dan renin.

4. Protease metal

Memiliki ikatan yang kuat pada kation divalen. Perlu logam untuk

aktifitasnya. Berperan penting dalam sel-sel fagosit (leukosit dan


makrofag). Enzim ini juga berperan dalam perusakan rawan sendi

dalam penyakit-penyakit sendi.

2.3 Cara kerja enzim protease

 Protease membentuk dan mengeluarkan suatu serin protease yang disebut

antigen spesifik prostat ke dalam semen (cairan kental dan keruh ) dan

darah.

 Sekelompok sistein protease terdapat di dalam sel sebagai proenzim

inaktif sampai diaktifkan oleh perangkat sel. Hasil akhirnya adalah

fragmentasi DNA, pemadatan kromatin dan sitoplasma, dan akhirnya

pembentukan bleb membran, diikuti oleh pecahnya sel dan pembersihan

debris oleh fagosit.

 Granula neutrofil mengandung elastase bekerja sama dengan O2, H2O2

dan HOCL untuk menghasilkan ladang mematikan organisme pengganggu

di sekitar neutrofil aktif.

 sebagian besar hormon peptida disintesis pada awalnya sebagai rantai

polipeptida yang jauh lebih besar, dan kemudian diolah di dalam sel oleh

protease-protease spesifik untuk menghasilkan molekul hormon final.

 Protease asam yang dikeluarkan oleh sel menghancurkan kolagen,

membentuk cekungan dangkal di tulang

3. Memahami dan menjelaskan kadar AAT

3.1 Definisi kadar AAT.


Kadar α1-Antitripsin adalah kadar inhibitor serin protease utama pada plasma,
yang memiliki fungsi untuk menghambat elastase agar aktifitasnya terkendali.
3.2 Bagaimana kadar AAT dalam keadaan normal.

Kadar AAT di dalam darah adalah 1,5-2 gram/liter atau 100-200 mg/dl atau 80-

120 % atau 20-48 mmol/liter.

3.3 Cara kerja AAT untuk tubuh.


 A1AT memiliki lebih dari antiproteinase yang akan menajdi pertahanan
jika terjadi serangan elastolik pada bagian distal alveolar akibat neutrophil
elastase.
 A1AT juga bekerja sebagai anti inflamasi dan pelindung jaringan

 Menghambat aktivitas elastase yang berasal dari neutrophil,pankreas

ataupun bakteri dengan cara menetralisir proteinase-3

4. Memahami dan menjelaskan keterkaitan antara merokok, kadar AAT, enzim elastase,
dan kadar neutrophil.
Merokok menyebabkan turunnya kadar anti tripsin yang dimana berfungsi sebagai

pertahanan dari rusaknya dinding alveolar atau parenkim paru. Ketika AAT menurun

maka elastase bekerja tanpa kendali dan mencerna jaringan paru sehingga timbul

emfisema. Elastase yang tidak terbatas dengan cara memecah elastin dan kolagen

yang menyokong parenkim paru. Aktivitas neutrophil yang berkelanjutan akan

memicu radikal bebas akibatnya aktivitas respon inflamasi meningkat. Saat inflamasi,

neutrofil dalam darah dapat meningkat empat kali hingga lima kali jumlah normal

sehingga munculnya manifestasi klinis seperti sesak napas atau dispnea akibatnya
berkurang nya luas permukaan alveolus sebagai tempat pertukaran oksigen dan

karbon dioksida.

5. Memahami dan menjelaskan pandangan islam tentang rokok.


Allah Ta’ala berfirman,

‫َواَل تُ ْلقُوا بَِأ ْي ِدي ُك ْم ِإلَى التَّ ْهلُ َك ِة‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan“. (QS. Al-
Baqarah: 195).

Karena merokok dapat menjerumuskan dalam kebinasaan, yaitu merusak seluruh


sistem tubuh (menimbulkan penyakit kanker, penyakit pernafasan, penyakit jantung,
penyakit pencernaan, berefek buruk bagi janin, dan merusak sistem reproduksi), dari
alasan ini sangat jelas rokok terlarang atau haram.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ضرا َر‬
ِ ‫ض َر َر وال‬
َ ‫ال‬

“Tidak boleh memulai memberi dampak buruk (mudhorot) pada orang lain, begitu
pula membalasnya.” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3/77, Al Baihaqi
6/69, Al Hakim 2/66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih).

Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan rokok
termasuk dalam larangan ini. Perlu diketahui bahwa merokok pernah dilarang oleh
Khalifah Utsmani pada abad ke-12 Hijriyah dan orang yang merokok dikenakan
sanksi, serta rokok yang beredar disita pemerintah, lalu dimusnahkan. Para ulama
mengharamkan merokok berdasarkan kesepakatan para dokter di masa itu yang
menyatakan bahwa rokok sangat berbahaya terhadap kesehatan tubuh. Ia dapat
merusak jantung, penyebab batuk kronis, mempersempit aliran darah yang
menyebabkan tidak lancarnya darah dan berakhir dengan kematian mendadak.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan. 2013. Pencantuman Peraturan Kesehatan dan Info Kesehatan pada
Kemasan Produk Tembakau. Diakses pada bulan November 2022.
https://bprs.kemkes.go.id/v1/uploads/pdffiles/peraturan/26%20PMK%20No.%2028%20ttg
%20Pencatuman%20Peringatan%20Kesehatan%20dan%20Informasi%20Kesehatan%20Pada
%20Kemasan%20Produk%20Tembakau.pdf

UMM. 2011. Jenis-jenis rokok. Diakses pada bulan November 2022.


https://eprints.umm.ac.id/48979/3/BAB%20II.pdf

Sukmana,Teddie. 2009. Mengenal Rokok dan Bahayanya. Jakarta. Pp.6-7

P2PTM Kemenkes RI. 2018. Kandungan dalam sebatang rokok. Diakses pada bulan November
2022.

https://p2ptm.kemkes.go.id/infografhic/kandungan-dalam-sebatang-rokok

Lung, American. 2022. What’s In a Cigarette. Amerika. Pp 1. Diakses pada bulan November
2022.

https://www.lung.org/quit-smoking/smoking-facts/whats-in-a-cigarette

Tim Promkes RSST - RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. 2022. Kandungan Rokok yang
Berbahaya Bagi Kesehatan. Diakses pada bulan November 2022.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/406/kandungan-rokok-yang-berbahaya-bagi-kesehatan

RSUD dr. Zainoel Abidin 2016. Zat-zat Berbahaya Pada Rokok. Diakses pada bulan November.
https://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2016/12/02/zat-zat-berbahaya-pada-rokok/

Nururrahmah. 2011. Pengaruh Rokok Terhadap Kesehatan Manusia. Pp.50. Diakses pada bulan
November 2022.
W. Rodwell, Victor. 2015. Harper’s Illustrated Biochemistry 30 th edition. Pp 687, 706
Verlag Chemie, Basel. 1983. Method of Enzymatic Analysis. Volume II. England. Pp 1041

E. Barrett, Kim. 2012. GANONG’S: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 24th. New York. Pp
299, 387, 423.

Berawi, Khairun Nisa. 2017. Defisiensi Alpha 1-Antitrypsin sebagai Faktor Risiko Penyakit Paru
Obstruktif Kronis. Diakses pada bulan November 2022.
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1767/1725

Anda mungkin juga menyukai