Anda di halaman 1dari 15

WRAP UP

SKENARIO 1

PEMBELAHAN
SEL

KELOMPOK B-8

Panji Gilang Ramadhan 1102022219


Nurmala Nissa Andoko 1102022215
Nur Qurratul Atiqa 1102022213

Nur Sifa fauziah 1102022214

Nurul Aulia Latifa 1102022216


Nurul Eski Hidayarti 1102022217

Nurul Izzahtun Nisa 1102022218


Phalosa La Syeina Yoshiveda 1102022220

Pina Lantika Sari 1102022221

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS


YARSI
Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta
10510 Telp. 021-4244574 Fax. 021-
4244574
SKENARIO 1
Mahasiswa Belajar Pembelahan Sel

Mahasiswa fakultas kedokteran harus mengetahui bahwa sel merupakan dasar kehidupan
makhluk hidup. Mahasiswa peserta blok Prinsip Biomedik 1 berdiskusi mengenai siklus sel
dan pembelahan sel. Mereka juga membahas mengenai perbedaan dua jenis pembelahan sel.
Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan yang sedang mengalami pertumbuhan, sedangkan
pembelahan meiosis terjadi pada sel gamet baik pada pembentukan ovum maupun sperma.

Definisi dari Kata Sulit

1. Sel : Satuan unit terkecil dalam makhluk hidup


2. Makhluk hidup : Organisme yang menjalani segala fungsi kehidupan
3. Siklus sel : Tahapan yang harus dijalani oleh sebuah sel untuk membelah atau
bereproduksi secara aseksual
4. Pembelahan sel : Suatu proses yang membagi satu sel induk menjadi dua atau lebih
sel anak
5. Mitosis : Pembelahan yang terjadi pada sel tubuh makhluk hidup untuk menggantikan
sel yang rusak
6. Meiosis : Pembelahan sel yang terjadi pada organisme yang bereproduksi secara
seksual untuk memproduksi sel gamet seperti sperma maupun sel telur
7. Jaringan : Kelompok sel-sel yang mempunyai fungsi dan bentuk yang sama
8. Gamet : sel haploid (sel yang tidak berpasangan) khusus untuk fertilisasi
9. Pertumbuhan : Perubahan fisik berupa pertambahan ukuran, volume, tinggi, dan
massa.
10. Sperma : Sel dari sistem reproduksi laki-laki yang dikeluarkan bersamaan dengan air
mani saat pria berejakulasi
11. Ovum : Sel reproduksi pada pda perempuan.

Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan dari meiosis dan mitosis?


2. Apa efek yang terjadi jika mitosis dan meiosis tidak berlangsung secara normal?
3. Apa saja tahapan dari pembelahan mitosis dan meiosis?
4. Apa saja jenis-jenis pembelahan sel?

Jawaban :

1. Tujuan mitosis dalam makhluk hidup uniseluler adalah berkembangbiak


sedangkan dalam makhluk hidup multiseluler untuk pertumbuhan atau
regenerasi pada bagian tubuh yang rusak tepatnya pada bagian sel somatis atau
sel tubuh. Tujuan meiosis adalah untuk membuat sel gamet (sel reproduksi)
yang membawa sel genetik. Hasil akhir setelah pembelahan untuk mitosis
menghasilkan 2 sel baru yang sama. Sedangkan untuk meiosis menghasilkan 4
sel baru.
2. Efek yang terjadi pada mitosis : jika selama proses mitosis terdapat kesalahan
dapat terjadi kelainan kromosom. Misalnya kromosom tidak terbagi dengan
jumlah yang sama, sehingga sel yang baru terbentuk memiliki jumlah kromosom
lebih atau kurang. Efek yang terjadi jika pembelahan sel tidak berlangsung normal
seperti, sel kanker dimana sel-sel tersebut beregulasi membelah secara berlebihan
dan mengancam sel-sel yang normal.
3. Fase mitosis : interfase, profase, metafase, anafase, telofase Fase meiosis :
meiosis 1 : profase I, metafase I,anafase I, telofase I, sitokinesis I meiosis 2 :
profase II, metafase II, anafase II, telofase II, sitokinesis II
4. Pembelahan mitosis, pembelahan meiosis, dan pembelahan prokariotik
Pembelahan sel pada dasarnya dibedakan menjadi 2 yaitu pembelahan secara
langsung (amitosis) dan pembelahan secara tidak langsung(mitosis dan meiosis)

Hipotesis

Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Pembelahan sel terbagi 2 yaitu,
mitosis yang artinya pembelahan yang terjadi pada sel tubuh makhluk hidup untuk
menggantikan sel yang rusak dan meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada
organisme yang bereproduksi secara seksual untuk memproduksi sel gamet seperti sperma
maupun sel telur.Tahapan siklus mitosis terbagi menjadi lima, yaitu interfase, profase,
metafase,anafase, dan telofase. Lalu pada tahapan meiosis terbagi menjadi, meiosis I, yaitu
profase I, metafase I, anafase I,telofase I, sitokinesis I dan meiosis II, yaitu profase II,
metafase II, anafase II, telofase II, sitokinesis II. Perbedaan yang paling terlihat pada kedua
pembelahan tersebut dari hasil sel anakannya, yaitu mitosis 2 sel anakan dan meiosis 4 sel
anakan. Ketika pembelahan terjadi secara tidak normal menimbulkan beberapa efek yang
dapat mengancam sel-sel normal yang lain.

Sasaran Pembelajaran

1. Memahami dan menjelaskan teori sel dan siklus sel pada makhluk hidup
2. Memahami dan menjelaskan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis)
3. Memahami dan menjelaskan pembelahan sel secara langsung (amitosis)
4. Memahami dan menjelaskan perbedaan dari pembelahan mitosis dan meiosis.
5. Memahami dan menjelaskan kelainan yang ditimbulkan akibat pembelahan sel yang
tidak normal

Pembahasan Sasaran Belajar


Teori Sel:
Dalam hirarki biologis, sel adalah kumpulan materi paling sederhana yang
dapat dianggap sebagai makhluk hidup. Sel menjadi unit dasar struktur dan fungsi
organisme,seperti jaringan dan organ. Istilah sel dikemukakan pertama kali oleh
ilmuwan bernama Robert Hooke melihat irisan tipis pada sel gabus di dinding sel
tumbuhan. Dia menggunakan mikroskop majemuk dan melihat struktur seperti kotak
dari pengamatannya pada jaringan melalui lensa. Pada tahun 1670, van Leeuwenhoek
menjadi orang pertama yang menemukan sel hidup, seperti ; bakteri dan protozoa.
Seiring berkembangnya zaman, mikroskop membantu para ilmuwan dalam mencari
tahu struktur sel secara mendalam. Dalam proses penelitian sel, ilmuwan bernama
Rudolf Virchow menyatakan “Omnis cellula e cellula” yang artinya “Semua sel hanya
berasal dari sel sebelumnya”. Penemuan para ilmuwan tentang sel terus berlanjut
hingga muncul 2 jenis teori sel:

Classical cell theory


Teori ini menjelaskan tentang:
1. Semua organisme yang ada terbentuk atau terdiri dari satu atau lebih sel
2. Sel adalah unit terkecil dalam kehidupan yang dapat menjelaskan fungsi serta
ciri kehidupan
3. Sel berasal dari sel sebelumnya

Modern cell theory


Merupakan perluasan dari teori sel klasik. Teori sel ini menambahkan:
1. Penurunan material genetik dari orang tua kepada anaknya
Semua sel berasal dari sel sebelumnya yang telah membelah,tiap sel
mempunyai informasi hereditas yang terbawa saat pembelahan.
2. Komposisi kimiawi
Semua sel sama berdasarkan komposisi kimiawi, yaitu;
● Karbohidrat adalah molekul yang disusun oleh karbon, hidrogen dan oksigen
dengan rumus dasar CH2O. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi dan
bahan pembangun struktur kehidupan.
● Lipid adalah senyawa organik yang sangat sukar larut dalam air. Hal ini
disebabkan karena struktur molekul yang dimilikinya. Sebagian besar lipid
tersusun atas hidrokarbon walaupun lipid memiliki beberapa ikatan polar yang
berasosiasi dengan oksigen. Lipid memililiki bentuk dan fungsi yang beragam.
Adapun kelompok yang terpenting dari lipid antara lain, lemak, fosfolipid, dan
steroid.
● Protein membentuk 50% dari berat kering sel dan merupakan komponen
penting dalam hampir seluruh kegiatan makhluk hidup. Protein digunakan
sebagai struktur penyokong, sebagai senyawa yang menyampaikan informasi
ke bagian lain, untuk membantu pergerakan, dan juga untuk pertahanan dalam
menghadapi benda asing.
● Asam nukleat adalah polimer nukleotida panjang yang berperan besar dalam
proses penurunan sifat dan pembentukan berbagai protein. Terdapat dua
macam asam nukleat penting yaitu deoxyribonucleic acid (DNA) dan
ribonucleic acid (RNA). Nukleotida merupakan molekul kompleks yang
tersusun dari basa nitrogen—sebuah gula yang mengandung lima karbon, serta
gugus fosfat.
3. Aliran energi dalam sel

Sel itu memiliki sifat-sifat kehidupan,seperti :


1. fungsi reproduksi
2. pertumbuhan dan perkembangan
3. respons terhadap lingkungan
4. homeostasis (kemampuan tubuh untuk beradaptasi dan menjaga keseimbangan
cairan dalam internal tubuh terhadap lingkungan sekitar agar terjadi
keseimbangan yang sehat).

Keseimbangan yang sehat dalam sel mencakup 2 hal:


1. Ketika nutrisi berhasil masuk sel
2. Ketika limbah berhasil keluar dari sel

Siklus Sel
Siklus Sel (Gartner and Hiatt, 2007).
Adalah urutan normal proses yang menghasilkan sel baru. Siklus sel memiliki empat
fase jelas :
● Mitosis
Ada beberapa tahap di mitosis ini diantaranya:
interfase,profase,prometafase,metafase,anafase,telofase.dan sitokinesis.
● G1 (rentang waktu antara mitosis dan awal replikasi DNA
Fase paling panjang dan paling bervariasi dari siklus, merupakan periode RNA aktif dan
sintesis protein,termasuk protein pengendali kemajuan selama siklus sel. Dalam G1 volume
sel, berkurang setengahnya selama mitosis,kembali pada ukuran semulanya.
● S (periode sintesis DNA)
Fase ini ditandai dengan replikasi DNA,sintesis histon,dan dimulainya duplikasi sentrososom.

● G2 (perbedaan waktu antara duplikasi DNA dan mitosis berikutnya).


Fase yang relatif pendek,protein yang dibutuhkan untuk mitosis berakumulasi, saat sel-sel
pasca-mitosis baru mengalami pengkhususan dan berdiferensiasi,aktivitas siklus sel untuk
sementara atau secara permanen diberhentikan.

2. Memahami dan mempelajari pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan


meiosis)
Pembelahan mitosis adalah pembelahan inti sel yang menghasilkan dua sel anakan
dengan jumlah dan jenis kromosom yang sama dengan sel induknya. Secara genetika
pembelahan mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik. Sedangkan pembelahan
meiosis terjadi pada sel reproduksi, pada pembelahan ini dihasilkan 4 sel anakan,
dimana jumlah kromosom dari masing-masing sel anakan setengah dari kromosom
induknya.

Tahapan dari pembelahan mitosis terbagi menjadi 6

Gambar: Pembelahan Mitosis


https://images.app.goo.gl/rZXa1CPC2ERaNBJy5

1. Interfase
Pada interfase, terjadi proses persiapan dan penimbunan energi. Selama
interfase, inti sel (nukleus) dan nukleolus tampak terlihat jelas. Namun,
kromosom pada sel tidak terlihat karena masih dalam bentuk kromatin, yaitu
benang benang halus yang terususun atas molekul DNA, RNA, dan protein.
Sentrosom terdapat di bagian luar inti sel, yaitu organel sel yang berfungsi
untuk mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar
tetap sama selama pembelahan sel.
2. Profase
Pada awal profase, kromosom berkondensasi sehingga dapat terlihat secara
mikroskopis. Tiap kromosom terdiri dari 2 sister kromatid yang paralel, yang
bergabung pada satu titik yaitu sentromer. Kondensasi kromosom akan diikuti
dengan menghilangnya nukleolus. Sentrosom terbagi menjadi 2 bagian, setiap
bagian terdiri atas sepasang sentriol dan sebuah mikrotubulus yang akan
bermigrasi menuju ke kutub yang berlawanan.
3. Prometafase
Saat lamina nuklir difosforilasi, prometafase dimulai dan akan menghasilkan
pemecahan dan hilangnya membran nukleus. Selama fase ini,
kromosom diatur secara acak di seluruh sitoplasma. Mikrotubulus yang
melekat dengan kinetokor disebut mitotic spindle microtubule. Sedangkan
mikrotubulus yang tidak tergabung dalam spindle apparatus disebut polar
microtubule. Polar microtubule ini berfungsi untuk mempertahankan jarak
antara 2 kutub selama proses mitosis. Microtubule mitotic spindle turut
membantu dalam migrasi kromosom sehingga bergabung menjadi 1 baris
dengan mitotic spindle (Gartner and Hiatt, 2007).

4. Metafase
Metafase adalah tahap dimana kromosom yang secara jelas tampak menjadi
dua set pasangan yang berada di tengah sel (bidang ekuator). Sentromer pada
semua kromosom akan saling berikatan dengan benang spindel untuk
kemudian ditarik ke masing masing kutub. Kinetokor memisah dan kromatid
mulai bergerak menjauh.

5. Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang
kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh
benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom
yang menuju ke kutub yang satu akan sama dengan jumlah kromosom yang
menuju ke kutub lainnya. Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai
ke kutubnya masing-masing.

6. Telofase dan Sitokinesis.


Pada tahap telofase, ujung ujung sel terdapat masing masing satu set kromosom
lengkap. Kromosom mulai merenggang dan kembali menjadi masa kromatin.
Dengan demikian, dua nukleus kembali terbentuk, diikuti dengan melebur dan
terurainya kromosom serta terbentuknya membran nukleus dan terbentuknya
nukleolus. Pada akhirnya, sel akan mengalami sitokinesis yaitu pembelahan
sitoplasma. Pembelahan sitoplasma berada tepat di pertengah masa kromosom,
lalu berlanjut di sekitar sel hingga akhirnya sel tersebut menjadi dua sel
terpisah (2n).

Untuk pembelahan meiosis terbagai menjadi dua, ada Meiosis I dan Meiosis II.
Dibawah ini adalah tahapan dari Meiosis I dan Meiosis II.
Pembelahan Meiosis

Meiosis berlangsung pada sel atau jaringan nutfah, pada saat pembentukan sel gamet.
Proses meiosis pada dasarnya mirip dengan mitosis, kecuali pada meiosis, sebelum
terjadinya pemisahan kromatid telah terjadi pemisahan pasangan kromosom homolog.

1. Profase I
http://suyatnorindang.blogspot.com/2018/12/tahapan-pembelahan-meiosis-
lengkap.html

Seperti pada mitosis, tahap ini merupakan periode kondensasi DNA atau
kromosom untuk mendapatkan struktur yang pendek. Profase I dapat dibagi
menjadi tahapan leptonema; zigonema; pakinema; diplonema, dan diakinesis.
Pada periode leptonema kondensasi DNA berjalan, menghasilkan benang yang
tebal. Proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan
dengan homolognya. Adanya perpasangan kromosom homolog menunjukkan
bahwa meiosis sudah memasuki tahap zigonema. Pada periode pakinema,
semua kromosom yang telah mempunyai pasangan akan terus memendek
sehingga setiap pasangan kromosom terlihat terpisah dari pasangan yang baru.
Pasangan dua kromosom homolog disebut bivalen.

2. Metafase I

Serat gelendong keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada
sentromer dari kromosom homolog yang telah berpasangan. Akibat daya tarik
dari kedua kutub maka semua bivalen terletak pada bagian tengah sel, yaitu
pada bidang ekuatorial. Perpasangan kromosom homolog ini tidak terjadi pada
mitosis.

3. Anafase I

Dimulai dengan bergeraknya kromosom yang homolog ke dua kutub yang


berlawanan akibat tarikan benang gelendong. Berbeda dengan yang terjadi
pada mitosis, pada tahap ini yang berpisah adalah pasangan kromosom
homolog, dengan dua kromatid bersaudara masih tetap terikat pada
sentromernya. Pada mitosis yang berpisah adalah kromatidnya. Jadi, pada fase
ini terjadi pemisahan gugus ploidi kromosom sehingga pada kedua kutub akan
berkumpul masing-masing satu ploidi kromosom.

4. Telofase I

Tahapan ini ditandai dengan tibanya kromosom yang bermigrasi di dua kutub
yang berbeda. Pada setiap kutub akan berkumpul satu gugus ploidi kromosom,
yang merupakan separuh jumlah gugus ploidi kromosom sel induk. Setiap
kromosom pada saat ini berada dalam bentuk dua kromatid bersaudara yang
terikat pada sentromernya. Pengumpulan gugus kromosom pada kedua kutub
merupakan ciri berakhirnya tahap meiosis I. Proses yang terjadi antara meiosis
I dan meiosis II berbeda-beda untuk setiap organisme (tergantung spesiesnya).
Pada spesies tertentu, misalnya pada manusia, setelah telofase I terdapat
interfase yang ditandai dengan munculnya inti sel yang membungkus dua
kelompok kromosom, sedangkan pada spesies lain setelah telofase I langsung
terjadi meiosis II.

5. Profase II

Diawali dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi 2 pasang sentriol baru.
Setaip pasang sentriol akan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Benang
spindel dan membran inti dibentuk, sementara nukleus lenyap. Pada tahap ini
kromosom berubah menjadi kromatid.

6. Metafase II

Pasangan kromatid dari kromosom haploid berada di bidang pembelahan.


Kinetokor dari setiap kromatid ini akan menghadap kutub yang berlawanan.
Benang spindel menghubungkan sentromer dengan kutub pembelah.

7. Anafase II

Sentromer membelah dan kedua kromatid tertarik ke arah yang berlawanan.


sebagaimana pada pembelahan mitosis, maka ketika kromatid telah mencapai
kutub pembelahan berakhirlah fase ini.

8. Telofase II

Pada tahap ini, masing-masing kutub telah memiliki sebuah kromosom haploid.
Benang spindel akan menghilang dan diikuti dengan sitokinesis menghasilkan
4 sel anak yang haploid.
Sumber gambar: Pembelahan Meiosis Sel Hewan - EDUBIO

Kromosom merupakan komponen dalam inti sel berisi molekul DNA dan protein
yang membawa informasi penurunan sifat (hereditas) suatu organisme serta
mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi sehingga pembelahan sel dapat
berlangsung dengan baik. Kromatin adalah Material yang membentuk kromosom,
yaitu : DNA dan Protein baik itu protein histon maupun protein non histon.
Ditemukan pada inti sel eukariota dan mitokondria. Kromatid adalah satu batang dari
koromosom. Kromosom yang berduplikasi dinamakan Sister kromatid.

https://www.e-jurnal.com/2013/09/pengertian-kromosom.html

3. Memahami dan mempelajari pembelahan secara langsung (amitosis)

Amitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi secara langsung, yaitu tidak
memiliki fase atau tahapan pembelahan. Amitosis juga disebut dengan pembelahan
biner. Satu sel akan membelah menjadi dua sel sama besar dan memiliki materi
genetik yang sama. Proses amitosis diawali dengan menempelnya kromosom pada
dinding sel, kemudian ukuran sel akan membesar bersamaan dengan replikasi DNA.
Setelah DNA baru terbentuk, selakan mencapai ukuran maksimum dan akan
membelah menjadi dua bagian yang memilki ukuran dan materi genetik yang sama.
Sumber gambar : Rachmawati F, N Urifa & A Wijayati.(2009)

4. Memahami dan mempelajari perbedaan dari pembelahan mitosis dan meiosis.


Mitosis terjadi pada sel somatik. Tiap sel mengandung 2 genom/diploid/2n dan
pembelahan menghasilkan 2 sel dengan sifat genetik yang sama. Sedangkan
pembelahan meiosis berguna untuk menghasilkan gamet atau sel- sel kelamin,
sehingga lazim dikenal dengan gametogenesis. Pada pembelahan jenis ini dihasilkan
sel yang menghasilkan 1 genom/haploid.
MITOSIS MEIOSIS

Terjadi hampir pada semua sel somatic hanya terjadi dalam alat pembiakan
generative

Terjadi satu kali dalam satu siklus Berlangsung dalam dua tingkat dalam satu
siklus (meiosis I dan meiosis II)

Pembelahan yang memisahkan sister Pada meiosis I dan II terjadi pembelahan


kromatid (kromatid serupa) reduksi yang memisahkan kromosom
homolog dalam proses anafase

Kromosom tidak berpasangan sehingga Kromosom-kromosom homolog


tidak terjadi pertukaran sifat genetic karena berpasangan, pertukaran sifat genetic dapat
tidak ada kiasmata terjadi karena adanya kiasmata

Satu sel diploid atau dua sel anakan (2n). Satu sel induk diploid (2n) menghasilkan
kromosom sel anak = kromosom sel induk empat sel anakan haploid. Kromosom anak
= ½ kromosom induk

Hasil dari mitosis dapat mengalami mitosis Hasil dari meiosis tidak dapat mengalami
Kembali meiosis Kembali, namun dapat mengalami
mitosis
Mitosis dapat berlangsung selama makhluk Pada makhluk tingkat tinggi, berlangsung
masih hidup setelah makhluk tersebut mencapai umur
yang tepat untuk membentuk gamet-gamet
Sumber: http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049753/pendidikan/kul.mitosis_0.pdf

Makhluk uniseluler adalah makhluk yang tubuhnya hanya tersusun oleh satu sel,
misalnya bakteri, ganggang hijau serta beberapa jenis protozoa dan jamur
mikroskopik. Makhluk multiseluler adalah makhluk yang tubuhnya tersusun dari lebih
satu sel, misalnya jamur, tumbuhan, hewan dan manusia.

5. Memahami dan menjelaskan kelainan yang ditimbulkan akibat pembelahan sel


yang tidak normal
1. Sindrom Down

Kromosom pada individu yang terkena sindrom downs (ncert, 2020).

Sindrom Down adalah kondisi kelainan genetik yang disebabkan oleh


ketidakmampuan kromosom untuk berpisah pada saat pembelahan sel. Dalam hal ini,
kromosom 21 yang biasanya muncul dua kali, diulang tiga kali. Beberapa diantara
kondisi fisik seseorang dengan sindrom down adalah wajah datar, mata sipit, mulut
kecil, dll.

2. Sindrom Klinefelter

Kromosom pada individu yang terkena sindrom klinefelter (Steve Scott,


2021).

Sindrom Klinefelter adalah kondisi genetik dimana kromosom X tidak mampu


melepaskan diri dari pasangan selama meiosis (pada saat pembentukan gamet). Anak-
anak dengan sindrom ini memiliki rambut wajah dan tubuh yang sedikit, testis lebih
kecil, payudara membesar, dan suara cenderung tidak berat.

3. Sindrom Turner

Kromosom pada individu yang terkena sindrom turner (ncert, 2020).

Sindrom Turner adalah kelainan yang diakibatkan oleh kesalahan pembelahan sel
selama meiosis ovum menghasilkan ovum tanpa kromosom X dan lainnya
dengan dua kromosom X. Penderita sindrom turner memiliki kondisi fisik seperti
payudara kecil, leher berselaput, posisi telinga lebih rendah, dll.
DAFTAR PUSTAKA

NCERT (2020). “Genetic Disorder” https://ncert.nic.in/textbook/pdf/kebt108.pdf

Dr. Ir. Muhammad Jusuf (tahun) “Biologi dan Reproduksi Sel“


http://repository.ut.ac.id/4322/1/BIOL4219-M1.pdf

https://repository.unimal.ac.id/3063/1/Kromosom.pdf

http://repositori.unsil.ac.id/4546/4/1.3%20Lampiran%20Materi%20Pembelajaran.pdf

Anda mungkin juga menyukai