SKENARIO 1
PEMBELAHAN
SEL
KELOMPOK B-8
Mahasiswa fakultas kedokteran harus mengetahui bahwa sel merupakan dasar kehidupan
makhluk hidup. Mahasiswa peserta blok Prinsip Biomedik 1 berdiskusi mengenai siklus sel
dan pembelahan sel. Mereka juga membahas mengenai perbedaan dua jenis pembelahan sel.
Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan yang sedang mengalami pertumbuhan, sedangkan
pembelahan meiosis terjadi pada sel gamet baik pada pembentukan ovum maupun sperma.
Rumusan Masalah
Jawaban :
Hipotesis
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Pembelahan sel terbagi 2 yaitu,
mitosis yang artinya pembelahan yang terjadi pada sel tubuh makhluk hidup untuk
menggantikan sel yang rusak dan meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada
organisme yang bereproduksi secara seksual untuk memproduksi sel gamet seperti sperma
maupun sel telur.Tahapan siklus mitosis terbagi menjadi lima, yaitu interfase, profase,
metafase,anafase, dan telofase. Lalu pada tahapan meiosis terbagi menjadi, meiosis I, yaitu
profase I, metafase I, anafase I,telofase I, sitokinesis I dan meiosis II, yaitu profase II,
metafase II, anafase II, telofase II, sitokinesis II. Perbedaan yang paling terlihat pada kedua
pembelahan tersebut dari hasil sel anakannya, yaitu mitosis 2 sel anakan dan meiosis 4 sel
anakan. Ketika pembelahan terjadi secara tidak normal menimbulkan beberapa efek yang
dapat mengancam sel-sel normal yang lain.
Sasaran Pembelajaran
1. Memahami dan menjelaskan teori sel dan siklus sel pada makhluk hidup
2. Memahami dan menjelaskan pembelahan secara tidak langsung (mitosis dan meiosis)
3. Memahami dan menjelaskan pembelahan sel secara langsung (amitosis)
4. Memahami dan menjelaskan perbedaan dari pembelahan mitosis dan meiosis.
5. Memahami dan menjelaskan kelainan yang ditimbulkan akibat pembelahan sel yang
tidak normal
Siklus Sel
Siklus Sel (Gartner and Hiatt, 2007).
Adalah urutan normal proses yang menghasilkan sel baru. Siklus sel memiliki empat
fase jelas :
● Mitosis
Ada beberapa tahap di mitosis ini diantaranya:
interfase,profase,prometafase,metafase,anafase,telofase.dan sitokinesis.
● G1 (rentang waktu antara mitosis dan awal replikasi DNA
Fase paling panjang dan paling bervariasi dari siklus, merupakan periode RNA aktif dan
sintesis protein,termasuk protein pengendali kemajuan selama siklus sel. Dalam G1 volume
sel, berkurang setengahnya selama mitosis,kembali pada ukuran semulanya.
● S (periode sintesis DNA)
Fase ini ditandai dengan replikasi DNA,sintesis histon,dan dimulainya duplikasi sentrososom.
1. Interfase
Pada interfase, terjadi proses persiapan dan penimbunan energi. Selama
interfase, inti sel (nukleus) dan nukleolus tampak terlihat jelas. Namun,
kromosom pada sel tidak terlihat karena masih dalam bentuk kromatin, yaitu
benang benang halus yang terususun atas molekul DNA, RNA, dan protein.
Sentrosom terdapat di bagian luar inti sel, yaitu organel sel yang berfungsi
untuk mempertahankan jumlah kromosom antara sel induk dan sel anak agar
tetap sama selama pembelahan sel.
2. Profase
Pada awal profase, kromosom berkondensasi sehingga dapat terlihat secara
mikroskopis. Tiap kromosom terdiri dari 2 sister kromatid yang paralel, yang
bergabung pada satu titik yaitu sentromer. Kondensasi kromosom akan diikuti
dengan menghilangnya nukleolus. Sentrosom terbagi menjadi 2 bagian, setiap
bagian terdiri atas sepasang sentriol dan sebuah mikrotubulus yang akan
bermigrasi menuju ke kutub yang berlawanan.
3. Prometafase
Saat lamina nuklir difosforilasi, prometafase dimulai dan akan menghasilkan
pemecahan dan hilangnya membran nukleus. Selama fase ini,
kromosom diatur secara acak di seluruh sitoplasma. Mikrotubulus yang
melekat dengan kinetokor disebut mitotic spindle microtubule. Sedangkan
mikrotubulus yang tidak tergabung dalam spindle apparatus disebut polar
microtubule. Polar microtubule ini berfungsi untuk mempertahankan jarak
antara 2 kutub selama proses mitosis. Microtubule mitotic spindle turut
membantu dalam migrasi kromosom sehingga bergabung menjadi 1 baris
dengan mitotic spindle (Gartner and Hiatt, 2007).
4. Metafase
Metafase adalah tahap dimana kromosom yang secara jelas tampak menjadi
dua set pasangan yang berada di tengah sel (bidang ekuator). Sentromer pada
semua kromosom akan saling berikatan dengan benang spindel untuk
kemudian ditarik ke masing masing kutub. Kinetokor memisah dan kromatid
mulai bergerak menjauh.
5. Anafase
Tahap anafase ditandai dengan pemisahan kromatid dari bagian sentromer yang
kemudian membentuk kromosom baru. Masing-masing kromosom ditarik oleh
benang-benang spindel menuju kutub yang berlawanan. Jumlah kromosom
yang menuju ke kutub yang satu akan sama dengan jumlah kromosom yang
menuju ke kutub lainnya. Pada tahap akhir anafase, kromosom hampir sampai
ke kutubnya masing-masing.
Untuk pembelahan meiosis terbagai menjadi dua, ada Meiosis I dan Meiosis II.
Dibawah ini adalah tahapan dari Meiosis I dan Meiosis II.
Pembelahan Meiosis
Meiosis berlangsung pada sel atau jaringan nutfah, pada saat pembentukan sel gamet.
Proses meiosis pada dasarnya mirip dengan mitosis, kecuali pada meiosis, sebelum
terjadinya pemisahan kromatid telah terjadi pemisahan pasangan kromosom homolog.
1. Profase I
http://suyatnorindang.blogspot.com/2018/12/tahapan-pembelahan-meiosis-
lengkap.html
Seperti pada mitosis, tahap ini merupakan periode kondensasi DNA atau
kromosom untuk mendapatkan struktur yang pendek. Profase I dapat dibagi
menjadi tahapan leptonema; zigonema; pakinema; diplonema, dan diakinesis.
Pada periode leptonema kondensasi DNA berjalan, menghasilkan benang yang
tebal. Proses penebalan berjalan terus dan kromosom mulai berpasangan
dengan homolognya. Adanya perpasangan kromosom homolog menunjukkan
bahwa meiosis sudah memasuki tahap zigonema. Pada periode pakinema,
semua kromosom yang telah mempunyai pasangan akan terus memendek
sehingga setiap pasangan kromosom terlihat terpisah dari pasangan yang baru.
Pasangan dua kromosom homolog disebut bivalen.
2. Metafase I
Serat gelendong keluar dari kutub yang berlawanan dan mengait pada
sentromer dari kromosom homolog yang telah berpasangan. Akibat daya tarik
dari kedua kutub maka semua bivalen terletak pada bagian tengah sel, yaitu
pada bidang ekuatorial. Perpasangan kromosom homolog ini tidak terjadi pada
mitosis.
3. Anafase I
4. Telofase I
Tahapan ini ditandai dengan tibanya kromosom yang bermigrasi di dua kutub
yang berbeda. Pada setiap kutub akan berkumpul satu gugus ploidi kromosom,
yang merupakan separuh jumlah gugus ploidi kromosom sel induk. Setiap
kromosom pada saat ini berada dalam bentuk dua kromatid bersaudara yang
terikat pada sentromernya. Pengumpulan gugus kromosom pada kedua kutub
merupakan ciri berakhirnya tahap meiosis I. Proses yang terjadi antara meiosis
I dan meiosis II berbeda-beda untuk setiap organisme (tergantung spesiesnya).
Pada spesies tertentu, misalnya pada manusia, setelah telofase I terdapat
interfase yang ditandai dengan munculnya inti sel yang membungkus dua
kelompok kromosom, sedangkan pada spesies lain setelah telofase I langsung
terjadi meiosis II.
5. Profase II
Diawali dengan pembelahan dua buah sentriol menjadi 2 pasang sentriol baru.
Setaip pasang sentriol akan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Benang
spindel dan membran inti dibentuk, sementara nukleus lenyap. Pada tahap ini
kromosom berubah menjadi kromatid.
6. Metafase II
7. Anafase II
8. Telofase II
Pada tahap ini, masing-masing kutub telah memiliki sebuah kromosom haploid.
Benang spindel akan menghilang dan diikuti dengan sitokinesis menghasilkan
4 sel anak yang haploid.
Sumber gambar: Pembelahan Meiosis Sel Hewan - EDUBIO
Kromosom merupakan komponen dalam inti sel berisi molekul DNA dan protein
yang membawa informasi penurunan sifat (hereditas) suatu organisme serta
mempunyai kemampuan untuk mengadakan replikasi sehingga pembelahan sel dapat
berlangsung dengan baik. Kromatin adalah Material yang membentuk kromosom,
yaitu : DNA dan Protein baik itu protein histon maupun protein non histon.
Ditemukan pada inti sel eukariota dan mitokondria. Kromatid adalah satu batang dari
koromosom. Kromosom yang berduplikasi dinamakan Sister kromatid.
https://www.e-jurnal.com/2013/09/pengertian-kromosom.html
Amitosis merupakan pembelahan sel yang terjadi secara langsung, yaitu tidak
memiliki fase atau tahapan pembelahan. Amitosis juga disebut dengan pembelahan
biner. Satu sel akan membelah menjadi dua sel sama besar dan memiliki materi
genetik yang sama. Proses amitosis diawali dengan menempelnya kromosom pada
dinding sel, kemudian ukuran sel akan membesar bersamaan dengan replikasi DNA.
Setelah DNA baru terbentuk, selakan mencapai ukuran maksimum dan akan
membelah menjadi dua bagian yang memilki ukuran dan materi genetik yang sama.
Sumber gambar : Rachmawati F, N Urifa & A Wijayati.(2009)
Terjadi hampir pada semua sel somatic hanya terjadi dalam alat pembiakan
generative
Terjadi satu kali dalam satu siklus Berlangsung dalam dua tingkat dalam satu
siklus (meiosis I dan meiosis II)
Satu sel diploid atau dua sel anakan (2n). Satu sel induk diploid (2n) menghasilkan
kromosom sel anak = kromosom sel induk empat sel anakan haploid. Kromosom anak
= ½ kromosom induk
Hasil dari mitosis dapat mengalami mitosis Hasil dari meiosis tidak dapat mengalami
Kembali meiosis Kembali, namun dapat mengalami
mitosis
Mitosis dapat berlangsung selama makhluk Pada makhluk tingkat tinggi, berlangsung
masih hidup setelah makhluk tersebut mencapai umur
yang tepat untuk membentuk gamet-gamet
Sumber: http://staffnew.uny.ac.id/upload/132049753/pendidikan/kul.mitosis_0.pdf
Makhluk uniseluler adalah makhluk yang tubuhnya hanya tersusun oleh satu sel,
misalnya bakteri, ganggang hijau serta beberapa jenis protozoa dan jamur
mikroskopik. Makhluk multiseluler adalah makhluk yang tubuhnya tersusun dari lebih
satu sel, misalnya jamur, tumbuhan, hewan dan manusia.
2. Sindrom Klinefelter
3. Sindrom Turner
Sindrom Turner adalah kelainan yang diakibatkan oleh kesalahan pembelahan sel
selama meiosis ovum menghasilkan ovum tanpa kromosom X dan lainnya
dengan dua kromosom X. Penderita sindrom turner memiliki kondisi fisik seperti
payudara kecil, leher berselaput, posisi telinga lebih rendah, dll.
DAFTAR PUSTAKA
https://repository.unimal.ac.id/3063/1/Kromosom.pdf
http://repositori.unsil.ac.id/4546/4/1.3%20Lampiran%20Materi%20Pembelajaran.pdf