Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelahan sel adalah salah satu proses penting dalam siklus

kehidupan sel. Proses ini memungkinkan satu sel menjadi dua sel anak yang

baru. Pembelahan sel terjadi dalam berbagai situasi, seperti pertumbuhan,

perbaikan jaringan, dan reproduksi.

Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosom

nya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis

terjadi pada selsomatic (sel penyusun tubuh). Pada sel – sel organisme

multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap–tahap tertentu yang

disebut siklus sel. Sel–sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki

siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase (tahap)

utama, yaitu interfase dan mitosis.

Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G (growth atau gap), fase S

(synthesis), fase G2 (growth atau Gap2). Pembelahan mitosis dibedakan atas

dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis,kariokinesis adalah proses

pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu Profase,

Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian

sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan.


Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan.

Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran

sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.

sel-sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda-beda melakukan

pembelahannya, ada sel-sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat,

ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekali

setelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel-sel germinatikum

kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan

sel-sel yang rusak atau mati. Akan tetapi sel-sel yang ada pada organ hati

melakukan pembelahan dalam waktu tahunan, atau sel-sel saraf pada jaringan

saraf yang sama sekali tidak mampu melakukan pembelahan setelah usia

tertentu. Sementara itu beberapa jenis bakteri mampu melakukan pembelahan

hanya dalam hitungan jam, sehingga hanya dalam waktu beberpa jam saja

dapat dihasilkan ribuan, bahan jutaan sel bakteri. Sama dengan bakteri,

protozoa bersel tunggal mampu melakukan pembelahan hanya dalam waktu

singkat, misalkan amoeba, paramecium, didinum, dan euglena.

Lalu, ada jenis eukariot yang dapat bereproduksi yang menggunakan jenis

pembelahan sel meiosis untuk mengurangi konten genetik di dalam selnya.

Proses ini sangat penting dalam reproduksi seksual, karena masing-masing sel

orang tua harus memberikan hanya setengah dari material genetik yang

dibutuhkan kepada keturunannya. Kalau tidak, keturunannya itu akan

memiliki DNA yang terlalu banyak jumlahnya.


B. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui yang dimaksud dengan Pembelahan sel

2. Agar mahasiswa mengetahui proses tahapan – tahapan Pembelahan sel

3. Agar mahasiswa mengetahui hasil dari tahapan – tahapan Pembelahan sel


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan

dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert Hooke

pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia

mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang

memiliki perbesaran 30 kali. Namun, teori sel sebagai unit kehidupan baru

dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor

Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.

Beberapa tokoh penting dalam sejarah penemuan sel adalah:

 Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723), ahli asah lensa dari

Belanda yang membuat mikroskop sederhana dan mengamati

cairan kolam, darah, air liur, sperma, dan bakteri.

 Robert Brown (1773-1858), ilmuwan Skotlandia yang pertama kali

menemukan inti sel pada sayatan sel anggrek dan menyebutnya

sebagai nukleus.

 Felix Dujardin (1801-1860), ilmuwan Perancis yang pertama kali

menemukan cairan sel yang hidup (sarkode) dan menyatakan

bahwa bagian terpenting dari sel adalah isi sel yang berupa cairan

hidup.
 Johannes Purkinje (1787-1869), ilmuwan Ceko yang menyatakan

bahwa isi sel adalah protoplasma.

 Matthias Schleiden (1804-1881), ahli botani Jerman yang

menyatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas sel-sel.

 Theodor Schwann (1810-1882), ahli zoologi Jerman yang

menyatakan bahwa semua hewan tersusun atas sel-sel.

 Rudolf Virchow (1821-1902), ahli patologi Jerman yang

menyatakan bahwa semua sel berasal dari sel lain.

Menurut Felix Fontana Dikutip dari buku Praktis Belajar Biologi untuk

Mahasiswa Kesehatan (2020) karya Jafriati, pengertian sel menurut Felix Fontana

adalah bagian yang terdiri dari nukelus (inti sel) dan nukleolus (anak inti).

Adapun Felix Fontana merupakan orang pertama yang menemukan nukleus pada

sel hewan.

Menurut Sri Wahyuni, dkk dalam buku Anatomi Fisiologi Tumbuhan

(2019), istilah sel pertama kali dinyatakan oleh Robert Hooke, di abad ke-17. Ahli

fisika matematika sekaligus arsitek berkebangsaan Inggris ini menggunakan

istilah tersebut saat memeriksa irisan gabus botol di bawah mikroskop. Ia

mendapati adanya bagian yang sangat kecil dan dipisahkan dengan dinding yang

terlihat dalam penampang gabus. Kemudian Hooke dan rekan-rekannya melihat

sel pada bagian tumbuhan lain serta ruang pada sel hidup yang berisi cairan.
Menurut Max Schultze kemudian mengungkapkan bahwa sel adalah

bentuk unit fungsional terkecil dari makhluk hidup. Seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya bahwa di dalam sel akan terjadi bentuk kerjasama antara jaringan dan

organel- organel sel dengan baik, sehingga proses tersebut dapat membantu

makhluk hidup untuk beraktivitas lebih baik.

Menurut Sel Schleiden mengemukakan bahwa teori sel adalah setiap

bentuk makhluk hidup, termasuk tumbuhan itu tersusun atas sel- sel. Anggapan

Schleiden tersebut didukung oleh Theodor Schwann yang juga mengungkapkan

bahwa setiap makhluk hidup tersusun atas sel- sel. Dengan adanya dasar dan

dukungan tersebut, Schleiden dan Schwann akhirnya merumuskan teori sel.

Menurut pendapat Schleiden dan Schwann sel adalah suatu satuan atau unit

terkecil dari kehidupan atau makhluk hidup itu sendiri.

Sedangkan menurut Rudolf Virchow juga mengungkapkan tentang teori

sel bahwa sel adalah suatu unit pertumbuhan yang terkecil dari makhluk hidup.

Artinya setiap makhluk hidup didalamnya memiliki sel yang kemudian akan

tumbuh dan berkembang dari kecil menjadi organisme yang lebih besar untuk

berfungsi. Teori ini juga dikenal dengan sebutan”Omne cellula e cellula” yang

artinya setiap sel berasal dari sel yang sebelumnya dan akan terus mengalami

pertumbuhan.
BAB III

PEMBELAHAN SEL

A. Pembelahan Sel

Pembelahan sel adalah proses di mana sel membelah dirinya menjadi dua

bagian atau lebih. Lebih lanjut lagi, terdapat beberapa jenis pembelahan sel, yang

dikategorikan berdasarkan jenis organisme atau makhluk hidup apa yang

membelah diri.

Seiring dengan perkembangan dan evolusi makhluk hidup, pembelahan sel

ikut mengalami perubahan lewat proses pembelahan yang berbeda-beda dan lebih

rumit. Contohnya sebagian besar prokariota seperti bakteri menggunakan fisi

biner dalam proses pembelahan selnya. Sedangkan eukariot menggunakan

mitosis.

Lalu, ada jenis eukariot yang dapat bereproduksi yang menggunakan jenis

pembelahan sel meiosis untuk mengurangi konten genetik di dalam selnya. Proses

ini sangat penting dalam reproduksi seksual, karena masing-masing sel orang tua

harus memberikan hanya setengah dari material genetik yang dibutuhkan kepada

keturunannya. Kalau tidak, keturunannya itu akan memiliki DNA yang terlalu

banyak jumlahnya.
B. Macam-macam Pembelahan Sel

1. Pembelahan Sel Amitosis

Proses amitosis, juga dikenal sebagai pembelahan sel tak lazim, adalah

jenis pembelahan sel yang terjadi dengan cara sederhana. Proses ini terjadi tanpa

melalui tahap-tahap kompleks seperti mitosis atau meiosis. Ini biasanya terjadi

pada organisme yang lebih sederhana seperti bakteri atau beberapa jenis protista.

Proses amitosis dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

a. Pemisahan Materi Genetik

Dalam amitosis, tidak ada tahap khusus seperti profase, metafase,

anafase, dan telofase. Sel induk langsung memisahkan materi

genetiknya menjadi dua bagian yang lebih kecil.

b. Pembelahan Sitoplasma

Setelah pemisahan materi genetik, sitoplasma sel juga dibagi secara

langsung untuk membentuk dua sel anak baru.

c. Pembentukan Sel Anak

Proses ini menghasilkan dua sel anak dengan materi genetik yang

serupa atau sama seperti sel induk. Karena tidak ada langkah-langkah

khusus yang terlibat, proses amitosis lebih sederhana dibandingkan

mitosis atau meiosis.


Meskipun amitosis merupakan proses pembelahan yang lebih sederhana, proses

ini terjadi pada organisme-organisme yang relatif lebih sederhana. Dalam

organisme yang lebih kompleks, seperti manusia, proses pembelahan sel yang

lebih teratur seperti mitosis dan meiosis lebih umum terjadi.

Gambar 1 : contoh pembelahan sel Amitosis

1. Profase, yaitu proses perubahan yang terjadi pada sitoplasma dan nukleus

saat benang-benang kromatin memendek serta menebal menjadi

kromosom.

2. Metafase, yaitu fase di mana kromatid bergerak menuju bagian tengah inti

sel untuk membentuk lempeng metafase.

3. Anafase, yaitu fase di mana kromatid memisahkan diri dengan bagian

sentromer untuk membentuk kromosom baru.

4. Telofase, yaitu fase di mana kromosom berubah jadi benang kromatin,

sedangkan nukleus dan membrane inti terbentuk kembali. Pada tahap ini,

sel baru yang identik telah terbentuk.


2. Pembelahan Sel Meiosis

Pembelahan sel meiosis adalah proses pembelahan sel khusus yang terjadi

pada sel-sel reproduksi (sperma dan sel telur). Pembelahan ini menghasilkan sel-

sel anak yang memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induknya.

Pembelahan meiosis penting dalam reproduksi seksual dan menjaga

kelangsungan genetik dalam populasi. Pembelahan sel meiosis terjadi pada sel-sel

reproduksi (sperma dan sel telur) pada organisme yang melakukan reproduksi

seksual.

Ciri-ciri Sel Meiosis

1. Salah satu ciri utama meiosis adalah mengurangi jumlah kromosom.

Sel-sel anak yang terbentuk memiliki setengah jumlah kromosom dari

sel induknya.

2. Meiosis menghasilkan sel-sel reproduksi (sperma dan sel telur) yang

digunakan dalam reproduksi seksual.

3. Proses meiosis menghasilkan variasi genetik dalam populasi melalui

penggabungan sel-sel reproduksi yang memiliki kombinasi genetik

yang berbeda.

Meiosis 1 tahapan

a. Profase I
Kromosom-kromosom mulai menggumpal dan homolog (kromosom

serupa dari ayah dan ibu) berpasangan dalam proses yang disebut kiasma.

Ini memungkinkan pertukaran gen antara homolog, yang menghasilkan

variasi genetik.

b. Metafase I

Pasangan-pasangan homolog berbaris di tengah sel, membentuk garis-

garis.

c. Anafase I

Homolog-homolog dipisahkan dan ditarik ke ujung sel oleh serat-serat

khusus. Setiap sel anak akan memiliki satu kromosom dari setiap pasangan

homolog.

d. Telofase I

Kromosom-kromosom yang sudah dipisahkan berada di ujung-ujung sel.

Inti baru terbentuk di sekitar kelompok-kelompok kromosom.


Gambar 3 : tahapan pembelahan sel meiosis 1

Meiosis 2 tahapan

a. Profase II

Serupa dengan mitosis, kromosom-kromosom mulai terlihat, dan inti sel

yang sudah ada mulai memudar.

b. Metafase II

Kromosom-kromosom berbaris di tengah sel seperti dalam mitosis, tetapi

kali ini tidak ada pasangan homolog.

c. Anafase II

Kromosom-kromosom dipisahkan menjadi dua bagian dan ditarik ke ujung

sel.

d. Telofase II

Kromosom-kromosom yang sudah terpisah berada di ujung-ujung sel. Inti

baru terbentuk di sekitar kelompok-kelompok kromosom.


Gambar 4: proses pembelahan sel meiosis 2

Setelah meiosis II, terbentuklah empat sel anak yang masing-masing

memiliki setengah jumlah kromosom dari sel induk. Proses meiosis menghasilkan

variasi genetik penting untuk reproduksi seksual dan perkembangan organisme.

Perbedaan Mitosis dan Meiosis


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh yaitu bahwa sel merupakan unit kehidupan

makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya masing-masing layaknya

individu. Sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup. Baik secara

amitosis, mitosis, meiosis. Banyak sekali kegunaan reproduksi ini seperti, pada sel

meristem tumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan, sedangkan pada sel epitel

manusia untuk menggantikan sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.

 Proses pembelahan sel bertujuan untuk mendukung pertumbuhan,

perkembangan, dan reproduksi.

 Amitosis terjadi pada makhluk hidup bersel tunggal. Prosesnya lebih

sederhana tanpa melibatkan pembagian kromosom.

 Mitosis terjadi pada sel somatik, terdiri dari empat fase, dan menghasilkan

dua sel diploid.

 Meiosis terjadi pada sel gamet, terdiri atas dua fase, dan menghasilkan

empat sel haploid.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, A. Z. (2014). Studi Indeks Mitosis Bawang untuk Pembuatan Media


Pembelajaran Preparat Mitosis. Bioedu, 3(3), 571–579. Retrieved from
http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu

Aini, H. (2015). Induksi PLB Anggrek Vanda sumatrana Schltr . Liar Pada Media
MS dengan Penambahan BAP dan NAA serta Ploidisasi dengan Kolkisin
PLB Induction of Wild Vanda sumatrana Schltr . on MS Media
Suplement with BAP and NAA and Ploidisation by Colchicine
Treatment. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 4(4), 208–215.

Aristya, G. R., Daryono, B. S., Handayani, N. S. N., & Arisuryanti, T. (2015).


Karakterisasi Kromosom Tumbuhan dan Hewan. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.

Dewi, I. A. P., & Pharmawati, M. (2018). Penggandaan Kromosom Marigold


( Tagetes erecta L .) dengan Perlakuan Kolkisin. Jurnal Ilmiah Biologi
Biosfera, 35(3), 153– 157.

Bambang, S. 2006. BIOLOGI SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga Campbell, Neil
A. Reece, Jane B. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai