Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

“MAKALAH BAHAYA MEROKOK DAN NAPZA“

Oleh:

Dita Eka Octavia 6130018010


Muhammad Setio Widodo 6130018016
Afif Fifin Risqiana 6130018022
Ferawati 6130018025
Muhammad Raffli Suryaput 6130018026
Muhammad Rizki Imanudin 6130018028
Sindy Ainurrohma 6130018031
Halizah Berliana 6130018035
Galih Wicaksono 6130018042
Firda Ellysa Rifayanti 6130018048
Fitria Agustina 6130018053

S1 PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA

2018
I. Bahaya Merokok

Diameter sekitar 10 mm yang berisi Rokok adalah silinder dari kertas berukuran
panjang 70-120 mm,(bervariasi tergantung negara ) dengan daun-daun yang telah dicacah.
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.

Ada 2 jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat
dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya di
jual dalam bungkusan berbentuk kotak /kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah
kedalam kantong .sejak beberapa tahun terakhir , bungkusan-bungkusan tersebut umumnya
disertai pesan kesehatan yang memperingatikan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat di
timbulkan dari merokok.misalnya kanker ,paru-paru ,serangan jantung dan lain-lainnya.

Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang
dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-
bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok
akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).

1. Jenis-Jenis Rokok
Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis. Pembedaan ini didasarkan atas bahan
pembungkus rokok, bahan baku atau isi rokok, proses pembuatan rokok, dan penggunaan
filter pada rokok.
Rokok berdasarkan bahan pembungkus.

 Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun jagung.


 Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
 Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
 Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.
Rokok berdasarkan bahan baku atau isi.

 Rokok Putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang
diberi sausuntuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
 Rokok Kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau
dan cengkehyang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
 Rokok Klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh,
dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.

Rokok berdasarkan proses pembuatannya.

 Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling
atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
 Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin.
Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran
yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat
rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu
batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin
pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok
batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang
mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak.
Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat
perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal
rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.

Sigaret Kretek Mesin sendiri dapat dikategorikan kedalam 2 bagian :

1. Sigaret Kretek Mesin Full Flavor (SKM FF): rokok yang dalam proses pembuatannya
ditambahkan aroma rasa yang khas. Contoh: Gudang Garam International, Djarum
Super dan lain-lain.
2. Sigaret Kretek Mesin Light Mild (SKM LM): rokok mesin yang menggunakan
kandungan tar dan nikotin yang rendah. Rokok jenis ini jarang menggunakan aroma
yang khas. Contoh: A Mild, Clas Mild, Star Mild, U Mild, L.A. Lights, Surya Slims
dan lain-lain.
Rokok berdasarkan penggunaan filter.

 Rokok Filter (RF) : rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
 Rokok Non Filter (RNF) : rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat
gabus.

Dilihat dari komposisinya :

1. Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan
benang.Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik.
Biasaditemukan di Asia Tenggara dan India.
2. Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau.
Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
3. Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa
dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.
4. Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di
AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis
kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang
diisap denganhidung atau mulut.
5. Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-
buahanyang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara,
TimurTengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur
seperti dikafe-kafe.

2. Zat yang Terkandung Pada Rokok


 ACROLEIN: zat berbentuk cair tidak berwarna diperoleh dengan mengambil cairan
dariglyceril atau dengan mengeringkannya.
 KARBON MONOXIDA; gas yang tidak berbau. Zat ini dihasilkan dari pembakaran
yang tidak sempurna dari unsur zat karbon. Jika karbon monoxida ini masuk ke dalam
tubuh dan dibawa oleh hemoglobin ke dalam otot-otot tubuh.
 NIKOTIN; cairan berminyak tidak berwarna. Zat ini bisa menghambat rasa lapar.
Jadi menyebabkan seseorang merasa tidak lapar karena mengisap rokok.
 AMMONIA; gas yang tidak berwarna, terdiri dari nitrogen dan hidrogen. Memiliki
bau yang sangat tajam dan merangsang.
 FORMIC ACID; cairan tidak berwarna, tajam baunya, bisa bergerak bebas dan dapat
membuat lepuh.
 HYDROGEN CYANIDE; gas tidak berwarna, tidak berbau dan tidak ada rasa. Zat ini
paling ringan dan mudah terbakar.
 NITROUS OXIDE; gas tidak berwarna dan jika diisap dapat menyebabkan hilangnya
pertimbangan dan membuat rasa sakit.
 FORMALDEHYDE; gas tidak berwarna dan berbau tajam. Gas ini bersifat pengawet
dan pembasmi hama.
 PHENOL; zat ini terdiri dari campuran kristal yang dihasilkan dari distilasi zat-zat
organik misalnya kayu dan arang.
 ACETOL; zat ini adalah hasil dari pemanasan aldehyde dan menguap dengan alkohol.
 HYDROGEN SULFIDE; gas yang mudah terbakar dan berbau keras. Zat ini
menghalangi oxidasi enxym (zat besi berisi pigmen).
 PYRIDINE ; cairan tidak berwarna dan berbau tajam. Zat ini mampu mengubah
alkohol sebagai pelarut dan pembunuh hama.
METHYL CHLORIDE : merupakan campuran zat-zat bervalensa satu atas
manahidrogen dan karbon sebagai unsur utama.
METHANOL ; cairan ringan yang mudah menguap dan terbakar. Jika diminum dan
diisap dapat berakibat pada kebutaan dan kematian.
 TAR ; cairan kental berwarna coklat tua atau hitam didapatkan dengan cara distilasi
kayu dan arang juga dari getah tembakau.

3. Dampak Dari Merokok


 Penyakit Jantung
Rokok juga merupakan salah satu penyebab utama serangan jantung. Kematian
seorang perokok akibat penyakit jantung lebih banyak dibanding kematian akibat
kanker paru-paru.
 Kanker Paru-Paru
Asap rokok dari tembakau mengandung banyak zat kimia penyebab kanker. Asap
yang diisap mengandung berbagai zat kimia yang dapat merusak paru-paru. Zat ini
dapat memicu terjadinya kanker khususnya pada paru-paru. Kanker paru-paru
merupakan kanker yang paling umum yang diakibatkan oleh merokok. Penyebaran
kanker paru-paru dalam tubuh terjadi secara senyap hingga menjadi stadium yang lebih
tinggi. Dalam banyak kasus, kanker paru-paru membunuh dengan cepat.
 Emfisema
Perokok berat yang sudah bertahun-tahun akan mengalami emfisema. Emfisema
merupakan penyakit yang secara bertahap akan membuat paru-paru kehilangan
elastisitasnya. Tanda-tandanya adalah mulai mengalami kesulitan bernapas pada pagi
dan malam hari. Lalu mudah terengah-engah.Tanda lainnya adalah sering mengalami
flu berat, disertai dengan batuk yang berat, dan mungkin dengan bronkhitis kronis.
 Lebih Cepat Tua
Hasil penelitian terhadap para perokok menunjukkan bahwa wajah para
perokok pria maupun wanita lebih cepat keriput dibandingkan mereka yang tidak
merokok. Proses penuaan dini tersebut meningkat sesuai dengan kebiasaan dan jumlah
batang rokok yang dihisap.
 Kerusakan Tubuh
Dampak negatif merokok tidak hanya membahayakan paru-paru, jantung, dan
saluran pernapasan.. Belasan penyakit yang berkaitan dengan penggunaan tembakau
bahkan mencakup pneumonia (radang paru-paru), penyakit gusi, leukemia, katarak,
kanker ginjal, kanker serviks, dan sakit pada pankreas. Penyebabnya karena racun dari
asap rokok menyebar ke mana-mana melalui aliran darah

4. Bahaya Rokok
 Bahaya merokok untuk pelajar
Para pelajar adalah orang-orang yang masih tergantung secara ekonominya
kepada orang tua. Factor utama pelajar merokok adalah lingkungan. Masa remaja yang
penuh dengan rasa ingin tahu membuat mereka ingin mencoba banyak hal. Seperti yang
sudah dijelaskan diatas,rokok mengandung nikotin yang mengakibatkan kecanduan.
Oleh karena itu seklai merokok, akan sulit untuk berhenti, kecuali kemauan dari diri
sendiri dan lingkungan.
Para pelajar yang menganggap bahwa pria yang tidak merokok itu tidak jantan.
Hal ini yang membuat para pelajar banyak yang merokok, dikarenakan rokok
merupakan symbol bahwa mereka adalah orang eksis.
Kurangnya informasi mengenai bahaya rokok sejak dini menyebabkan
banyaknya pelajar yang merokok. Padahal setiap mereka menghisap rokok sama saja
mereka menghisap ribuan bahan kimia berbahaya yang akan merugikan kesehatan
tubuh mereka.
 Bahaya merokok bagi perokok pasif
perokok aktif adalah seseorang secara langsung menghisap rokok atas kehendak
dirinya sendiri. Sedangkan perokok pasif adalah seseorang yang menghisap rokok yang
dikeluarkan dari mulut perokok. Tidak hanya perokok pasif yang memiliki risiko
terkena penyakit, perokok pasif pun dapat terkena penyakit.
Penyakit yang menyerang perokok pasif adalah: - meningkatkan risiko kanker
paru-paru dan serangan jantung,- meningkatkan risiko penyakit saluran pernafasan
seperti radang paru-paru dan bronkhitis, - iritasi pada mata dapat menyebabkan rasa
perih dan pedih, - bersin dan batuk karena alergi, - sakit pada tekak, esophagus,
kerongkongan dan tenggorokan, - sakit kepala sebagai penolakan nikotin.
Perokok yang merokok di tempat umum atau tidak memperdulikan kesehatan
orang lain adalah orang egois. Hal ini disebabkan asap rokok mengandung zat
berbahaya seperti: a. mengandung nikotin dua kali lebih banyak, b. mengandung karbon
monoksida lima kali lebih banyak. c. mengandung tar lima kali lebih banyak. d.
meningkatnya zat kimia berbahaya bagi kesehatan.

5. Cara Mengatasi Rokok


Jika Karena kecanduan, maka tips yang harus dilakukan oleh pecandu adalah:
Memikirkan hal-hal yang menyenangkan yang akan terjadi pada tubuh ketika masa krisis
karena berhenti merokok (biasanya 1,5 samapai 2 minggu), minum banyak air putih, makan
sayur dan buah-buahan setiap kali timbul keinginan untuk merokok, berbicara dengan orang
lain dan tetap menyibukan diri, Berolahraga yang menyengangkan dan sukai secara teratur
dan terukur, pijat daerah punggung atau leher, lalu tarik napas dalam-dalam, jika merokok
menenangkan diri, maka ingat bahaya merokok yang mengakibatkan penyakit jantung, paru-
paru, kanker, stroke, kehuhuran, dll, jika ingin berhenti merokok harus menetapkan tindakan
yang akan dipilih apa yang paling mudah diubah berkaitan dengan situasi merokok.
II. Bahaya NAPZA

Beberapa pelatihan agar pesan dapat dipahami oleh para remaja menurut Richard
Evans: Keterampilan berkomunikasi, kemampuan untuk membuat keputusan sendiri,
kemampuan untuk menyesuaikan diri, pelatihan untuk berperilaku assertive, kemampuan
untuk menghadapi tekanan dari kelompok sebaya.

NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) adalah bahan/zat/obat yang bila
masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat,
sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya. Selain
itu, penggunaan NAPZA dapat merusak fungsi sosial karena terjadi kebiasaan, ketagihan, dan
ketergantungan.

A. Narkoba/Narkotika
Narkoba atau narkotika sudah menjadi istilah popular di masyarakat, namun
masih sedikit yang memahami arti narkoba. Narkoba merupakan singkatan dari
narkotika, psikotropika dan bahan aktif lainnya. Dalam arti luas, adalah obat, bahan atau
zat. Bila zat ini masuk dalam tubuh manusia, baik secara oral (melalui mulut), atau
dihirup maupun melalui alat suntik akan berpengaruh pada kerja otak atau susunan saraf
pusat. Narkotika memiliki daya adiksi (ketagihan), daya toleran (penyesuaian), daya
habitual (kebiasaan) yang sangat kuat, sehingga menyebabkan pemakai narkotika tidak
dapat lepas dari pemakaiannya. Dibawah ini akan dis am pai ka n berba gai jenis
narkotika. Berdasarkan cara pembuatannya.

a) Berdasarkan bahannya narkotika dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu :

1. Narkotika alami merupakan narkotika yang zat aditifnya diambil dari tumbuh-
tumbuhan, contohnya: Ganja merupakan tanaman perdu dengan daun
menyerupai singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus. Jumlah jarinya
selalu ganjil 5,7,9. Indonesia merupakan daerah subur untuk tanaman ganja.
Cara penyalahgunaan ganja ini dengan dikeringkan dan dicampur dengan
tembakau rokok atau dijadikan rokok lalu dibakar serta dihisap. Hasis
merupakan tanaman serupa ganja yang tumbuh di Amerika latin dan Eropa,
proses pematangannya dengan disuling sehingga berbentuk cair. Koka adalah
tanaman perdu mirip pohon kopi. Buahnya yang matang akan berwarna merah
seperti biji kopi. Koka ini kemudian diolah menjaddi kokain. Opium merupakan
bunga dengan bentuk dan warna yang indah. Dari getah bunga opium dihasilkan
candu. Opium banyak tumbuh di antara Burma, Kamboja dan Thailand, juga
didaerah antaraAfganistan, Iran dan Pakistan.

2. Narkotika semisintesis adalah narkotika alami yang diolah dan diambil zat
aktifnya agar memiliki khasiat yang leebih kuat sehingga bisa dimanfaatkan
untuk kepentingan duniaa kedokteran, contohnya: Morfin, biasa dipakai dunia
kedokteran untuk menghilangkan rasa sakit atau pembiusan pada suatu operasi.
Kodein, dipakai untuk penghilang batuk. Heroin, tidak dapat dipakai dalam
pengobatan karena daya adiktifnya sangat besar dan manfaatnya secara medis
belum ditemukan. Dalam perdagangan gelap, heroin diberi nama putaw, atau
petai. Bentuknya seperti tepung terigu: halus, putih dan agak kotor.

3. Narkotika Sintetis adalah narkotika palsu dibuat dari bahan kimia. Narkotika ini
digunakan untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang menderita
ketergantungan narkoba (substitusi), Contohnya: Petidin, untuk obat bius lokal;
Metadhon, untuk pengobatan pecandu narkoba; Naltrexon untuk pengobatan
pecandu narkoba.

b) Berdasarkan fungsinya narkotika dibedakan ke dalam 3 golongan, yaitu :

1) Golongan I: Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu


pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat
tinggi, serta dapat mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, Kokain,
Ganja.
2) Golongan II: Narkotika yang bersifat pengobatan, digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapatdigunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan.
Narkotika golongan II juga mengakibatkan ketergantungan tinggi. Contoh:
Morfin, Petidin.
3) Golongan III: Narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan sering
digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi ringan menyebabkan ketergantungan. Contoh: Kodein, dan
garam garam dari golongan Narkotika tertentu.

B. Psikotropika

Psikotropika merupakan zat atau obat bukan narkotika, baik alamiah maupun
sintesis, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas normal dan perilaku.
Psikotropika adalah obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
Berdasarkan ilmu farmakologi.

a. Berdasarkan jenisnya psikotropika dikelompokkan ke dalam 3 golongan, yaitu :

1. Kelompok depresan/penekan saraf pusat (penenang atau obat tidur). Contohnya


adalah valium, BK, Rahipnol, Mogadon dan lainlain. Jika diminum, obat ini
memberikan rasa tenang, mengantuk, tentram, damai. Obat ini juga
menghilangkan rasa takut dan gelisah.

2. Kelompok stimulan/perangsang saraf pusat (antitidur). Contohnya adalah


amfetamin, ekstasi, dan shabu. Ekstasi berbentuk tablet beraneka bentuk dan
warna. Amfetamin berbentuk tablet berwarna putih. Bila diminum, obat ini
mendatangkan rasa gembira, hilangnya rasa permusuhan, hilangnya rasa marah,
ingin selalu aktif, badan terasa fit, dan tidak merasa lapar. Daya kerja otak
menjadi serba cepat, namun kurang terkendali. Shabu berbentuk tepung kristal
kasar berwarna putih bersih seperti garam.

3. Kelompok halusinogen, yaitu obat, zat, tanaman, makanan atau minuman yang
dapat menimbulkan khalayalan. Contohnya adalah LSD (Lysergic Acid
Diethyltamide), getah tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu dan ganja.
Menurut UU No 5/1997, Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis bukan Narkotika yang bersifat Psikoaktif melalui pengaruh selektif pada
susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas aktivitas mental dan perilaku.

1) Golongan I: Psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu


pengetahuan dan tidak digunakan untuk terapi, serta mempunyai potensi kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi.
2) Golongan II: Psikotropika yang berkhasiat dalam pengobatan dan dapat
digunakan dalam terapi dan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Dapat
mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Amphetamine.
3) Golongan III: Psikotropika ini dapat digunakan dalam pengobatan dan terapi.
Selain itu, juga digunakan dalam pengembangan ilmu pengetahuan berpotensi
sedang menyebabkan ketergantungan. Contoh: Phenobarbital.
4) Golongan VI : Psikotropika golongan IV, berguna untuk pengobatan dan
dipakai sangat luas untuk terapi, juga ilmu pengetahuan karena berpotensi
ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Diazepam, Nitrazepam.

C. Zat Adiktif

Zat Adiktif adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat
menimbulkan ketergantungan. Contohnya: Rokok, kelompok alkohol dan minum lain
yang dapat memabukkan dan menimbulkan ketaguhan, thinner dan zat-zat lainnya
seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin, yang bila dihisap, dihirup, dan
dicium dapat memabukkan. Jadi rokok, alkohol, serta zat-zat lain yang memabukkan
dan menimbulkan ketagihan juga tergolong narkoba.

Yang dimaksud dengan Zat Adiktif yaitu bahan/zat yang berpengaruh


psikoaktif di luar Narkotika dan Psikotropika, meliputi:

1) Minuman Alkohol : mengandung etanol etil alkohol yang berpengaruh


menekan susunan saraf pusat, seringmenjadi bagian dari kehidupan manusia
sehari hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan bersama Narkotika dan
Psikotropika akan memperkua pengaruh obat/zat tersebut dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan alkohol:
 Golongan A : Kadar Etanol 1-5% (Bir)
 Golongan B : Kadar Etanol 5-20% (Berbagai minuman Anggur)
 Golongan C : Kadar Etanol 20-45% (Whisky, Vodka, Bourborn,
Vermouth)
2) Inhalasi (Gas yang dihirup) dan Solven (Gas Pelarut) mudah menguap berupa
senyawa organik, yang terdapat pada berbagai keperluan rumah tangga, kantor,
dan sebagai pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan: Lem, Tiner,
Penghapus Cat Kuku, dan Bensin.
3) Tembakau. Tembakau hingga kini masih dikonsumsi masyarakat secara luas.
Walaupun dampak nya menyerang tidak secepat lainnya, namun rokok serta
alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih
berbahaya.

Pada umumnya zat adiktif menimbulkan khayalan, selain itu juga dapat menimbulkan
rangsangan pada pemakai. Termasuk dalam kelompok zat adiktif ini adalah: miras (alkohol).
Alkohol dapat menimbulkan adiksi yaitu ketagihan atau ketergantungan. Karena sifat adiktif
dari alkohol ini, maka orang yang meminumnya lama kelamaan tanpa disadari akan menambah
takaran/dosis sampai pada dosis keracunan (intoksikasi) atau mabuk. Efek pemakaian alkohol
dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan pada organ otak, liver (hati), alat
pencernaan, pankreas, otot, metabolisme, dan resiko kanker.

Kelompok zat adiktif lainnya adalah Ecstacy. Obat ini pengaruhnya terhadap saraf
pusat serupa dengan narkotika dan alkohol. Nama lain dari ecstacy adalah: speed, inex atau
eccy. Ecstacy dapat menimbulkan ketagihan dan ketergantungan karena zat ini mempunyai 4
sifat utama yaitu: (a) keinginan pemakai yang tak tertahankan untuk menambah dosis sesuai
toleransi tubuh, hingga overdosis atau keracunan, (b) adanya keinginan pemakai yang tak
tertahankan sehingga dengan jalan apapun akan ditempuh untuk memperolehnya (c)
ketergantungan psikis, dan (d) ketergantungan secara fisik.

Bahaya penggunaan Ecstacy adalah: timbulnya ganggguan mental organik dengan


gejala psikis: agitasi psikomotor (agresif), rasa gembira yang aneh, kepercayaan diri
meningkat, banyak bicara dan curiga; gejala fisik: jantung berdebar-debar, berkeringat tapi
terasa dingin, mual dan muntah ,dan dapat terjadi delirium (kesadaran menurun).

Bagi mereka yang sudah mengalami ketergantungan, bila pemakaian dihentikan akan
menimbulkan kondisi gejala putus obat yang ditandai dengan gejala: rasa ketagihan, kelelahan,
keletihan menyeluruh, tidur berkepanjangan (12-24 jam), rasa sedih, murung, timbul pikiran
tentang kematian (ide bunuh diri), dan sering mencelakakan diri.
D. Faktor yang menyebabkan remaja mengkonsumsi NAPZA
1) Faktor Lingkungan (Keluarga, Sekolah, Teman Sebaya, Sosial/Masyarakat)
 Komunikasi dengan orang tua kurang baik
 Orang tua acuh
 Kurangnya kehidupan beragama
 Sekolah kurang disiplin
 Adanya murid pengguna NAPZA
 Sekolah terletak di dekat tempat hiburan yang bersifat negatif
 Berteman dengan pemakai NAPZA
 Mendapat ancaman atau ajakan dari teman untuk mengkonsumsi
NAPZA
 Lemahnya penegak hukum

Menurut pendapat Nevid, dkk.(1997) penyalahgunaan NAPZA sangat erat kaitannya


dengan peran sejumlah faktor yang melibatkan faktor-faktor kognitif seperti harapan dan
keyakinannya tentang NAPZA, proses pengambilan keputusan dan kesadaran diri. Harapan
dan keyakinan tentang NAPZA sangat dipengaruhi oleh pengetahuan individu tentang masalah
NAPZA. Individu yang lebih banyak mengetahui efek negatif NAPZA, misalnya dapat
menimbulkan kerusakan saraf, prestasi belajar atau bekerja menurun bahkan dapat
menimbulkan kematian, maka ia cenderung memiliki harapan dan keyakinan negatif.
Sebaliknya, individu yang lebih banyak mendapatkan pengetahuan tentang pengaruh positif
NAPZA, misalnya dapat mengurangi kecemasan dan ketegangan, menimbulkan rasa percaya
diri, maka ia cenderung memiliki harapan dan keyakinan yang positif. Harapan dan keyakinan
tentang efek NAPZA sangat mempengaruhi keputusan individu untuk menggunakan NAPZA
atau tidak. Individu yang memiliki harapan dan keyakinan positif terhadap efek NAPZA maka
kecenderungan untuk menggunakan NAPZA menjadi lebih besar. Sebaliknya, individu yang
memiliki harapan dan keyakinan negatif terhadap efek NAPZA maka kecenderungan untuk
menggunakan NAPZA menjadi lebih kecil. Berikut ciri ciri pengguna NAPZA:

1) Cenderung memberontak.
2) Memiliki gangguan jiwa lain, misalnya depresi dan cemas.
3) Perilakunya sering menyimpang dari norma yang ada.
4) Kurang percaya diri.
5) Mudah kecewa, agresif, dan destruktif.
6) Murung, pemalu, pendiam.
7) Mudah merasa bosan dan jenuh.
8) Keinginan untuk bersenang senang terlalu berlebihan.
9) Putus sekolah.
10) Kurang menghayati iman dan kepercayaan .
11) Identitas diri tidak jelas.
12) Kemampuan berkomunikasi rendah.

Ciri ciri diatas memang tidak selalu menjadi bukti akurat seseorang menjadi
pelaku penyalahgunaan NAPZA. Akan tetapi, dengan banyaknya perilaku remaja yang
mirip dengan ciri ciri diatas, maka besar kemungkinan seseorang menjadi pemakai
NAPZA.

E. Gejala Klinis pada Pengguna NAPZA


1) Perubahan Fisik: Jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak
acuh), mudah mengantuk, agresif, sensitif. Apabila pemakaian NAPZA sudah
berlebihan atau overdosis, maka gejala yang akan ditimbulkan adalah nafas
sesak, denyut jantung berlebihan (berdebar debar), sering menguap, nadi
lambat, diare, malas mandi, kejang, serta kesadaran menurun.
2) Perubahan sikap dan perilaku: Prestasi di sekolah menurun, sering membolos,
pemalas, kurang bertanggung jawab, sering begadang, susah bangun pada pagi
hari, sering pulang malam tanpa ijin, kerap mengurung diri, menghindari
anggota keluarga yang lain, mempunyai kebiasaan berbohong, sering mencuri
terlibat kekerasan sehingga berurusan dengan polisi, pemarah, kasar, emosional,
dan tertutup,serta penuh rahasia.

F. Dampak Pengaruh Penyalahgunaan NAPZA

Penyalahgunaan NAPZA sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh. Bahaya


NAPZA bagi organ organ tubuh, Psikologis, dan Lingkungan Sekitar, antara lain:

1) Otak dan susunan saraf pusat: Gangguan daya ingat, gangguan perhatian dan
konsentrasi, gangguan bertindak rasional, gangguan persepsi yang
mengakibatkan halusinasi, kehilangan motivasi, dan sulit membedakan yang hal
baik dan buruk.
2) Saluran napas: dapat terjadi radang paru, pembengkakan paru paru serta infeksi
lain karena pemakaian NAPZA yang berlebihan dengan cara dihirup.
3) Jantung: Peradangan otot jantung dan penyempitan pembuluh darah.
4) Hati: Dapat terinfeksi B dan C yang menular melalui hubungan seksual serta
jarum suntik.
5) Penyakit Menular Seksual (PMS), HIV/AIDS.
6) Di lingkungan keluarga: Suasana nyaman dan tenteram dalam keluarga
terganggu, orang tua resah, perilaku menyimpang, sering terjadi pertengkaran
dan mudah tersinggung.
7) Di lingkungan sekolah: merusak disiplin dan motivasi belajar, meningkatnya
tindak kenakalan, bolos sekolah, mempengaruhi sesama pelajar untuk menjadi
pelaku penyalahgunaan.
8) Di lingkungan Masyarakat: Tercipta pasar gelap antara pengedar dan pemakai,
pengedar/bandar biasanya menggunakan remaja yang telah mengalami
ketergantungan NAPZA untuk mendapatkan lebih banyak korban,
meningkatnya tindak kriminal di masyarakat, melonjaknya angka kematian
akibat OD NAPZA.
G. Upaya untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan NAPZA:
1) Pencegahan Primer: Mengenali remaja yang beresiko tinggi penyalahgunaan
NAPZA dan melakukan interverensi. Upaya ini dilakukan untuk mengenali
remaja yang berkemungkinan besar pecandu NAPZA. Sebaiknya, upaya ini
dilakukan sejak usia dini, agar faktor yang dapat menghambat pertumbuhan
dapat diatasi dengan baik.
2) Pencegahan Sekunder: Mengobati dan interverensi supaya tidak ada lagi
pengguna NAPZA.
3) Pencegahan Tersier: Merehabilitasi pecandu NAPZA.
4) Di lingkungan keluarga: Mengasuh anak dengan baik, penanaman disiplin yang
baik, ajarkan perbedaan hal yang baik dan buruk, mengembangkan
kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab dan menghargai anak,
meluangkan waktu bersama, ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat
supaya anak betah di rumah serta mengembangkan harga diri anak.
5) Di sekolah: Memberikan edukasi pada siswa tentang bahaya penyalahgunaan
NAPZA, melibatkan siswa dalam perencanaan pencegahan dan
penanggulangan NAPZA di sekolah, meningkatkan waktu BK, membentuk
citra positif serta mengembangkan ketrampilan positif untuk menghindari
pemakaian NAPZA, menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sehat
dengan membina hubungan yang harmonis antara guru & murid.
6) Di lingkungan masyarakat: menumbuhkan perasaan kebersamaan di tempat
tinggal, sehingga masalah dapat diselesaikan secara terbuka dan bersama sama,
melibatkan semua unsur masyarakat dalam mencegah penyalahgunaan
NAPZA, memberikan penyuluhan hukum yang berkaitan dengan NAPZA.

III . KESIMPULAN

Jadi dapat disimpulkan bahwa diameter sekitar 10 mm yang berisi Rokok adalah silinder
dari kertas berukuran panjang 70-120 mm,(bervariasi tergantung negara ) dengan daun-daun
yang telah dicacah dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif ) adalah
bahan/zat/obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan memengaruhi tubuh terutama
otak

IV . SARAN

Kepada pemerintah hendaknya memperketat akses rokok utamanya bagi remaja dengan
menjalankan peraturan batas umur minimum yang bisa membeli rokok, disamping itu juga
melakukan pembatasan iklan rokok, dan menaikkan cukai rokok. Bagi peneliti lain, hendaknya
mengembangkan penelitian masalah rokok utamanya efek samping ekonomi yang diakibatkan
oleh rokok, faktorfaktor lain yang kemungkinan berpengaruh terhadap praktik merokok seperti
kebudayaan yang berlaku pada masyarakat tersebut, serta perokok pada kalangan perempuan
yang belakangan diisukan jadi target baru dari perusahaan rokok. Juga bisa mengembangkan
jenis varietas tanaman tembakau dengan kadar tar dan nikotin rendah.

Anda mungkin juga menyukai