Anda di halaman 1dari 92

Yusa rahmi A1C417023

Gusti Ayu Mutya A1C417011


Putri Lestari Hasdayanti A1C4170
Millenia Elton Putri A1C4170
• PROTISTA :
• EUKARIOT, mempunyai inti sel sejati
• Jamur
• ganggang
• PROKARIOT, tidak mempunyai dinding inti
• bakteri
• Ganggang biru
• Menurut Whittaker 1969, Makhluk hudup dibagi dalam 5
dunia :
1. Tumbuhan, nutrisi melalui fotosintesa
3. Hewan : nutrisi melalui pengunyahan
2. Fungi (mushroom), nutrisi melalui absorbsi
4. Protista (eukariotik) : kapang, yeast
5. Monera (prokariotik) : bakteri
• Tidak dapat digolongkan ke dalam kedua golongan tsb
• Tidak dapat disebut sel karena tidak mempunyai bagian
bagian sel
• Hanya terdiri dari DNA atau RNA saja
• Bidang Industri : Industri Kimia, Farmasi, Makanan dan minuman
• Kesehatan / medisinal
• Pertanian
• Lingkungan : tanah, air, udara
• Kesenjataan/ senjata biologi : Antrax, demam berdarah, tiphus
• Indusri Kimia : Kimia Organik
• Alkohol, Etanol : Saccharomyces cereviceae, Sarcina ventriculi
• Asam asetat : Acetobacter acetigenum, A. xilinoides, A. orleanse
• Asam sitrat : Aspergilus niger, Penicillium
• Sirup glukosa : S. cereviceae
• Aceton / Butanol : Clostridium acetobutylicum
• Polysaccharida : Leuconostoc mesentroides
• Gum xantan : Xanthomonas campestris
•Enzim amilase : Bacillus subtilis, A.
oryzae, A. niger,
•E. protase : Rhizopus sp, A. oryzae,
•E. Ribonuklease, pectinase, oksidase,
selulase, katalase : A. niger
•E. Invertase : Saccharomyces cereviceae
• Biomining Emas danlogam mulia lainnya, Uranium, Platinum,
Perak
• Bioremediasi : Logam, minyak dan bahan toksik lainnya
• Bioleaching : Logam mulia
• Energi / gas methan :Bahan organik /sampah,
Methanobacterium, Methanococcus, Methanobacilus
• Antibbiotik :
•Tetracyclin : Streptomyces aureofaciens
•Penicilin : Penicillium chrysogenum
•Bacitracin : Bacillus licheniformis
•Carbomycin : S. halstedii
•Chloramphenicol : S. venezuelae
•Fumagalin : Aspergillus fumigatus
•Neomycin : S. fradie
•Streptomycin : S. griseus
• Vitamin Riboflavin : Eremothecium ashbyi
• Vitamin B12 : Pseudomonas denitrificans
• Vitamin C : Gluconobacter oxidans
• Steroid : Rhizopus nigricans
• Insulin : E. coli
• Vaksin : polio, hepatitis, tetanus, cacar
• Tempe : Rhizopus oligosporus
• Oncom : Neurospora sitophyla
• Kecap : Aspergilus wendtii
• Nata de coco : Acetobacter xilinum
• Yoghurt : Lactobacillus bulgaricus, Streptoccocus thermophilus
• Yacult / susu asam : L. acidophilus
• Kompos
• Bakteri penambat Nitrogen : Azotobacter, Rhizobium, Anabaena
• Mineralisasi N : Nitrosomonas, Nitrobacter, Nitrosococcus
• Pelarut P : Mikoriza, Thiobacillus desulfovibrio
• Biopestisida : Trichoderma sp.
• Penyakit tifus : Salmonella typhi
• Kolera : Vibrio cholerae
• Tetanus : Clostridium tetani
• Meningitis : Neisseria meningitids
• Disentri : Shigella shigae
• TBC : Mycobacterium tuberculosis
• Influenza : virus
• Bakteri adalah mikroorganisme berukuran kecil, uni
seluler / bersel satu
• Hanya dapat dilihat dengan mikroskop
• Penampakannya sering kali terlihat karena
aktivitasnya, seperti infeksi pada luka, susu / daging
membusuk,
• Fosil bakteri yang ditemukan dari gol. Cyanobacteri
2500 juta th, makhluk pionir di muka bumi, pemberi
Oxygen ke atm.
• Ukuran bakteri adalah mikrometer (mm), atau mikron (m), 1 mm =
0,001 mm
• Ukuran terkecil : panjang 0,2 mm Chlamydia, 0,15-0,3 mm
Dialister pneumosintes
• Ukuran terbesar : 250 mm Spirohaeta, 13-15 mm Spirillum
volutanas
• Diameter berkisar antara 1 – 10 mm
• Bulat : 0,7 – 1,3 mm
• Batang : 0,2 – 2 mm
• Bakteri dapat terlihat dalam bentuk uni seluler, atau dalam
bentuk grup : dua, empat, delapan, berrantai, kubus, anggur
• Bentuknya : coccus, basil, koma, spiral, jarum, botol, pipih,
berflagel, berhifa,
Vibrio

Vibrio

Staphylococcus aureus
4
Spiral
Other shapes

Alysiella filiformis Leptothrix


(sheathed) Yersinia pestis
(tricome-shaped)
(pleumorfic)
Streptomyces (filamentous)

Galionella
Prosthecomicrobium Square
(star-shaped) bacteria
STRUKTUR SEL BAKTERI

External structure (di luar dd sel


1. Flagella
2. Axial filaments
3. Pili
4. Glycocalix
a. Capsule
b. Slime layer
Dinding sel
Internal structure (di dlm dd sel)
1. Cytoplasma
2. Ribosomes
3. Nuclear regeon
4. Internal membrane systems
5. Inclusions
a. Granules
b. Vesicles
5. Endosperms
a. Sporulation
b. Germination
Sebagian besar sel bakteri memiliki lapisan pembungkus sel,
berupa membran plasma, dinding sel yang mengandung protein dan
polisakarida. Sejumlah bakteri dapat membentuk kapsul dan lendir, juga
flagela dan pili. Dinding selnya merupakan struktur yang kaku berfungsi
membungkus dan melindungi protoplasma dari kerusakan akibat faktor
fisik dan menjada pengaruh lingkungan luar seperti kondisi tekanan
osmotik yang rendah.
Protoplasma terdiri dari membran sitoplasma beserta komponen-
komponen seluler yang ada di dalamnya. Beberapa jenis bakteri dapat
membentuk endospora sebagai pertahanan dikala lingkungan tidak sesuai
untuk pertumbuhannya. Struktur dinding sel dapat menentukan perbedaan
tipe sel bakteri, seperti bakteri Grampositif dan Gram-negatif.
Selubung sel bakteri terdiri dari membran plasma, dinding sel serta
protein khusus atau polisakarida dan beberapa bahan pelekat luar. Komponen
selubung sel sebagai lapisan pelindung yang tersusun atas beberapa lapis sel
yang umum terdapat pada sel bakteri, tersusun dari 20% atau lebih dari berat
kering sel. Selubung sel bakteri mengandung daerah transpor untuk nutrisi
dan daerah reseptor untuk virus bakteri dan bakteriosin, mempermudah
interaksi inang-parasit, disamping itu sebagai tempat reaksi komplemen dan
antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang.
• Tipis dan lentur
• Tekanan turgor ditentukan secara osmotik
• Tebal dinding sel 10-23 nm
• Beratnya : 20% BK. Sel
• Susunan kimianya : Makromol. peptidoglikan / rantai
peptidoglikan jala peptidoglikan
• 2 tipe dinding sel : bakt. gram + dan gram -
• Memberi bentuk sel
• Memberi kekuatan dan perlindungan
• Mengatur pertukaran zat dari luar & dalam sel
• Tempat masuknya zat2 nutrisi / garam2 mineral yang BM. Kecil
• Berfungsi sebagai saringan untuk keluar dan masuknya zat2
Gram positive Wall Structure
Gram negative Wall Structure
Summary pictures gram positive & gram negative

Berdasar perbedaan komposisi dd


sel  pengelompokan bakteri 
Gram +/-  pewarnaan Gram
Hasil pengecatan Gram
• Terdiri dari lipida lapis rangkap
• Lapis hidrofob : fosfolipid
• Lapis hidrofil : trigliserida
• Berat kering membran = 10% B.K. sel
• 75% protein
• 20-30% fosfolipid
• <2 % Karbo hidrat
Periplasma, merupakan komponen yang terdapat di antara
membran dalam dan membran luar dari membran sel bakteri.
Periplasma dapat diamati pada bakteri Gram-negatif, tapi pada
bakteri Gram-positif tidak semua atau hanya sedikit/sulit
diamati. Hal ini dapat dijelaskan dengan tingginya tekanan
osmotik dalam sel bakteri Gram-positif (0,05 – 0,2 Pa [5 – 20
atm]) dibandingkan dengan bakteri Gram-negatif (0,03 – 0,05
Pa [3 – 5 atm]) .
• Memelihara gradien osmosis dan transport larutan makanan
• Mengorganisir sintetis dinding sel
• Tempat pelekatan dan pemisahan DNA/inti sel selama
pembelahan sel
• Tempat berlangsungnya sebagian proses bioenergi
• Tempat pelekatan pangkal flagel
• Menyelubungi bagian luar dinding sel
• Berupa cairan kental, hasil sekresi sel
• Tidak mempunyai bentuk teratur
• Dapat dilihat dengan pewarnaan kapsul
• Unsur penyusun kapsul : polisakarida, polipeptida, protein
polisakarida, asam amino, as. Uronat, pentosa, fosfat, asetat, format,
piruvat
Kapsul
• Alat bantu mobilitas bakteri
• Ukuran flagel : 5-20 x 0,02 mm
• Bahan penyusunnya : protein “flagelin”
• Pergerakan/mobilitas bakteri dipengaruhi oleh lingkungan, seperti :
• Khemotaksis : oleh rangsangan kimia (nutrisi)
• Aerotaksis : ada/tidaknya oksigen (aerob/anaerob)
• Fototaksis : bergerak ke arah cahaya
• Magnetotaksis : medan magnet (bakt kutub utara akan mati jika dipindah di
kutub selatan
• Merupakan rambut halus yang mengitari bakteri
• Hanya pada bakt. gram negatif
• Fungsinya melekatkan bakt. satu dan lainnya memungkinkan
terjadinya perpindahan DNA (konjugasi)
• Menempel pada dinding luar sel
1. Materi inti suatu sel bakteri terdisi dari DNA dan RNA. DNA bakteri
dapat
ditentukan sebagai nukleoid atau badan kromatin dengan mikroskop
cahaya dan
pewarnaan Feulgen.
2. Materi inti bila dilihat dengan mikroskop elektron menampakkan
materi inti
sebagai suatu jaring DNA, tidak teratur, seringkali merupakan kumpulan
paralel
terhadap sumbu sel.
3. DNA bakteri tetap menjadi benag kromatin yang tersebar dan
letaknya tersebar dan tidak pernah membentuk jaringan kromosom yang
terlihat jelas saat pembelahan sel.
Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma, bila
diamati di bawah mikroskop elektron, terlihat suatu
partikel sitoplasma kecil. Ribosom terdapat dalam
padatan sesudah protoplas setelah sel bakteri dirusak
dengan sentrifugasi 100.000 g. Ribosom bakteri
berukuran 70S (800 KDa), dan dapat dipisahkan menjadi
subunit 30S dan 50S. Subunit 30S mengandung RNA 16S,
sedangkan subunit 50S mengandung RNA 23S dan 5S

Berperan dalam sintesis protein


Granula, diidentifikasi dengan prosedur pewarnaan yang
sesuai, menandakan adanya pengumpulan cadangan
makanan termasuk polisakarida, lemak, atau polifosfat.
Granula bervariasi menurut tipe medium dan tempat
fungsional sel. Glikogen merupakan bahan cadangan utama
dari bakteri enterik (40% dari berat sel pada beberapa
spesies).
Endospora khususnya dihasilkan oleh bakteri aerobik genus Bacillus dan
anaerobik genus Clostridium. Endospora tahan terhadap keadaan lingkungan
yang merugikan seperti kering, panas, dan kurang tersedia nutrisi. Endospora
yang sebenarnya merupakan suatu badan yang sangat membias terbentuk
dalam sel bakteri vegetatif. Ukuran, bentuk, dan posisi spora dalam sel induk,
sifatnya relatif tetap, menandai suatu spesies. Sampul spora termasuk lapisan
peptidoglikan yang kaku, dengan perbedaan komposisi dari sel vegetatif
induknya. Antigen permukaan spora biasanya berbeda dari yang dimiliki bentuk
batang vegetatif. sebagai bentuk pertahanan sel ketika lingkungan tidak
mendukung untuk pertumbuhan sel vegetatifnya. Endospora sangat tahan
terhadap fisik dan panas, karena dilindungi oleh beberapa lapisan berupa
korteks, eksoporium dan dinding sel endospora. Endospora dapat bergerminasi
atau berkecambah ketika berada dalam lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhannya.
• BAKTERI
• Eubakteri
• Archaea bakteri

• ACTINOMYCETES
• Bakteri yang hidup dilingkungan ekstrim :
• Grup Methanogenesis,
• Extrim halophiles,
• Extrim thermophiles

• Dinding sel nya rigid


• Dinding sel tidak disusun oleh petidoglikan tetapi oleh
komponen lain
• Bakteri berbentuk filamen / benang
• Pada umumnya penghasil antibiotik
• Actynomycetes terdiri dari :
• Streptomyces
• Actinomyces
1. Percobaan Adolf Mayer pada Penelitian Virus

Disemprotkan
Ekstrak daun
Tembakau yang
berpenyakit
Tanaman
tembakau
sehat
Ekstrak
daun

Tembakau yang Daunnya


berpenyakit dihaluskan
3. Martinus Beijenerinck

 Agen penginfeksi yang terdapat pada getah


tembakau dapat berkembang biak, partikel yang
jauh lebih kecil dan sederhana daripada bakteri.
 Virus lolos saring

4. Wendell Stanley

berhasil mengkristalkan partikel


penginfeksi tanaman tembakau tobacco
mosaic virus (TMV)
DEFINISI VIRUS
*Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang
menginfeksi sel organisme biologis.
*Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material
hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel
makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
*Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat
dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
*
*Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam
nukleat yang diselubungi semacam bahan pelindung
yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau
kombinasi ketiganya.
II. CIRI-CIRI TUBUH VIRUS

*Virus berasal dari bahasa latin venom  racun


*Ukuran tubuh sangat kecil (20-300 nm)
*Pertikel yang bersifat parasit intraseluler obligat
*Dapat digolongkan sebagai benda mati, karena
dapat dikristalkan, aseluler (bukan merupakan sel)
dan hanya dapat berkembang biak di dalam sel
atau jaringan yang hidup.
*Dapat digolongkan sebagai benda hidup, karena
memiliki kemampuan bereproduksi,dan memiliki
asam nukleat.
CIRI-CIRI VIRUS

- Berukuran ultra mikroskopis


- Parasit sejati/parasit obligat
- Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T,
kumparan
- Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA
saja atau RNA
- Dapat dikristalkan
- Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup
*Bentuk: bulat, filamen, batang (heliks),
oval, polihedral dan huruf T.
*
* Kepala
Kepala virus berisi DNA dan bagian
luarnya diselubungi kapsid. Satu
unit protein yang menyusun kapsid
disebut kapsomer.
* Kapsid
Kapsid adalah selubung yang
berupa protein. Kapsid terdiri atas
kapsomer. Kapsid juga dapat
terdiri atas protein monomer yang
yang terdiri dari rantai
polipeptida. Fungsi kapsid untuk
memberi bentuk virus sekaligus
sebagai pelindung virus dari kondisi
lingkungan yang merugikan virus.
c. Isi tubuh
* Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja.
* Bagian isi disebut sebagai virion.
* DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode
pembawa sifat virus.
* Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan
menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus
influenza, HIV, H5N1).
* Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
d. Ekor
* Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya.
* Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang
atau serabut.
* Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.
* Cara reproduksi virus dikenal sebagai proliferasi yang terdiri
dari:
a. Daur litik (litic cycle)
1. Fase Adsorbsi (fase penempelan)
Ditandai dengan melekatnya ekor virus pada sel bakteri.
Setelah menempel virus mengeluarkan enzim lisoenzim
(enzim penghancur) sehingga terbentuk lubang pada dinding
bakteri untuk memasukkan asam inti virus.
2. Fase Injeksi (memasukkan asam inti)
Setelah terbentuk lubang pada sel bakteri maka virus akan

*
memasukkan asam inti (DNA) ke dalam tubuh sel bakteri.
Jadi kapsid virus tetap berada di luar sel bakteri dan
berfungsi lagi.
3. Fase Sintesis (pembentukan
* DNA virus akan mempengaruhi DNA bakteri untuk
mereplikasi bagian-bagian virus, sehingga terbentuklah
bagian-bagian virus. Di dalam sel bakteri yang tidak berdaya
itu disintesis virus dan protein yang dijadikan sebagai kapsid
virus, dalam kendali DNA virus.
4. Fase Asemblin (perakitan)
Bagian-bagian virus yang telah terbentuk, oleh bakteri akan
dirakit menjadi virus sempurna. Jumlah virus yang terbentuk
sekitar 100-200 buah dalam satu daur litik.
5. Fase Litik (pemecahan sel inang)
Ketika perakitan selesai, maka virus akan menghancurkan
dinding sel bakteri dengan enzim lisoenzim, akhirnya virus
akan mencari inang baru
*b. Daur lisogenik
1. Fase Penggabungan
(lisogenic cycle)
Dalam menyisip ke DNA bakteri DNA virus harus memutus DNA
bakteri, kemudian DNA virus menyisip di antara benang DNA
bakteri yang terputus tersebut. Dengan kata lain, di dalam DNA
bakteri terkandung materi genetik virus.
2. Fase Pembelahan
Setelah menyisip DNA virus tidak aktif disebut profag. Kemudian
DNA bakteri mereplikasi untuk melakukan pembelahan.
3. Fase Sintesis
DNA virus melakukan sintesis untuk membentuk bagian-bagian
viirus
4. Fase Perakitan
Setelah virus membentuk bagian-bagian virus, dan kemudian
DNA masuk ke dalam akan membentuk virus baru
5. Fase Litik
Setelah perakitan selesai terjadilah lisis sel bakteri. Virus yang
terlepas dari inang akan mencari inang baru
IV. KLASIFIKASI VIRUS
Dasar Pengklasifikasian Virus:
1. Jenis asam nukleat

Virus DNA Virus RNA


 virus herpes, poliovirus, retrovirus,
virus pox, virus virus orthomyxo,
papova virus hepatitis
*Virus DNA
2. Sel Inang

Virus manusia: HIV, Virus hewan:


herpes, hepatitis, Rhabdovirus
polio dll

Virus tumbuhan:
TMV, tungro

Virus bakteri:
Bakteriofage
*V. PERANAN VIRUS
A. MENGUNTUNGKAN
Membuat antitoksin
Melemahkan bakteri
rekayasa genetikaterapi gen
Pembuatan vaksin protein
Pengobatan secara biologis
Pemberantasan serangga hama
Membuat perangkat elektronik alat
penyimpan energi listrik
1.Penyakit pada
Manusia
1. Gondongan

Paramyxovirus
Orthopoxvirus
Retrovirus
2. Penyakit pada hewan
Aphthovirus
3. Penyakit pada tumbuhan
3. Penyakit TYLC (Tomato
yellow leaf cutl virus)

daun tumbuhan tomat


berwarna kuning, menggulung.
VI. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN INFEKSI VIRUS

Pencegahan
Vaksin

Pengobatan
interferon dan
kemoterapi antivirus
VAKSIN

1.VAKSIN VIRUS
2. VAKSIN VIRUS
MATI
HIDUP YANG
memurnikan
DILEMAHKAN
sediaan
virus mutan
virusmerusak
dengan kemampuan
sedikit protein
patogen yang sangat
virusvirus
lemah
nonaktif
Protein yang dihasilkan Pengobatan dengan
oleh hewan atau sel senyawa
biakan yang berfungsi antiviruszidovudin,
menghambat replikasi zalzibatin dll
virus
VII. PEMBIAKAN VIRUS
Untuk mengetahui

*Ciri-ciri virus
*Perilaku dan cara virus
nenginfeksi tubuh inang
*Masa inkubasi dan reproduksi
*Penyebaran virus
*Pembuatan vaksin

Anda mungkin juga menyukai