Anda di halaman 1dari 6

Asam Amino Esensial vs Asam Amino Non Esensial

Alfian Akbar Dwi Agustian


H2A019049
Program studi S1 Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Semarang

Asam amino non essensial dan asam amino essensial. Asam amino non
esensial adalah asam amino yang dapat disediakan oleh tubuh organisme melalui
proses biosintesa yang rumit dari senyawa nitrogen yang terdapat dalam makanan,
dan asam amino esensial, adalah asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh.

Untuk memenuhi kebutuhan protein, suatu organisme memerlukan


tambahan asam amino esensial yang diperoleh dari bahan pangan atau pakan yang
dikonsumsi. Banyak kelainan yang timbul terhadap manusia yang kekurangan
protein. Untuk meningkatkan kadar HB pada penderita anemia, diperlukan
makanan dengan gizi yang lebih baik, artinya perlu tambahan protein hewani
maupun nabati, walaupun pemberian susu untuk diminum sedikit menaikkan status
tersebut. Sekurang-kurangnya, terdapat lima belas macam asam amino esensial
yang harus tersedia dalam makanan, yaitu fenilalanin, tirosin, isoleusin, lisin,
metionin, sistin, treonin, valin, triptofan, arginin, histidin, glisin, serin, asparagin,
dan prolin.

1. Asam amino esensial

Dari sekitar dua puluhan asam amino yang kita kenal, sekitar sepuluh
macam tidak bisa dibentuk oleh tubuh manusia dan harus didatangkan dari asupan
makanan. Itulah yang disebut asam amino esensial, sering juga disebut asam amino
indispensable. Asam amino esensial ini diperlukan untuk pertumbuhan tubuh. Jika
kekurangan kelompok asam amino ini akan menderita busung lapar (kwashiorkor).
Berbeda dengan lemak atau karbohidrat yang bisa disimpan, tubuh kita tidak dapat
menyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan asam amino yang cukup dari
makanan selalu diperlukan setiap hari.

Sebenarnya dari beberapa jenis asam amino esensial seperti arginin dapat dibuat
oleh tubuh, tetapi prosesnya sangat lambat dan tidak mencukupi untuk seluruh
kebutuhan. Jadi juga harus disuplai dari makanan. Selain itu beberapa jenis asam
amino juga berfungsi saling melengkapi satu sama lain. Contohnya metionin
diperlukan untuk memproduksi cystein, atau fenilalanin diperlukan untuk
membentuk tirosin.

A. Histidine (His)
Histidine merupakan satu dari 20 asam amino dasar yang ada dalam protein.
Bagi manusia hisyidna merupakan asam amino esensial yang baik bagi anak
anak. Fungsinya menjadi precursor histamin, suatu amina yang berperan
dalam system saraf, dan karnosin, suatu asam amino.
B. Isoleusin (Ile)
Isoleusina adalah asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA.
Rumus kimianya sama dengan leusinhidrofobik dan esensial bagi manusia.
C. Leusin (Leu)
Merupakan asam amino yang paling umum dijumpai pada protein. Ia mutlak
diperlukan dalam perkembangan anak-anak dalam kesegimbangan nitrogen
bagi orang dewasa.
D. Lisin (Lys)
Merupakan asam amino penyususn protein yang dalam pelarut air bersifat
basa. Listina tergolong esensial bagi manusoa dan kebutuhan rata-rata
perhari adalah 1 – 1,5 g.
E. Metionin (Met)
Metionina Bersama-sama dengan sistein adalah asam amino yang memiliki
atom S. Asam amino ini penting dalam sintetis protein.
F. Fenilalanin (Phe)
Merupakan suatu asam amino penting dan banyak terdapat pada makanan,
yang Bersama-sama dengan asama amino triosin dan triptofan merupakan
kelompok asam amino aromayik yang memiliki cincin benzene.

2. Asam amino non esensial

Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia, dan disebut
asam amino non esensial atau asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk
sendiri oleh tubuh maka tidak harus memperoleh asupan dari makanan.

A. Prolin (Pro)
Merupakan satu satunya asam amino dasar yang memiliki dua gugus
samping yang terikat satu sama lain. Akibatnya strukturnya ini, prolina
hanya memiliki gugus amina sekunder.
B. Serine (Ser)
Merupakan asam amino penuususn protein yang umum ditemukan pada
protein hewan. Protein amamlia hanya memiliki L-serin. Serina bukan
merupakan asam amino esensial bagi manusia.
C. Alanin (Ala)
Asam 2 aminopropanoat merupakan salah satu asam amino bukan esensial.
Bentuk yang umum di alam adalah L-alanin (S-alanin) meskipun terdapat
pula bentuk D-alanin (R-alanin) pada dinding sel bakteri dan sejumlah
antibiotika.
D. Arginin (Arg)
Asam amino ini memiliki kecenderungan basa yang cukup tinggi akibat
eksesi dua gugus amina pada gugus residunya. Asam amino ini tergolong
setengah esensial bagi manusia dan mamalia lainya, tergantung pada tingkat
perkembangan atau kondisi kesehatan.
E. Asparagin (Asn)
Merupakan analog dari asam aspartat dengan penggantu gugus karboksil
oleh gugus karboksamid. Asparagin bersifat netral (tidak bermuatan) dalam
pelarut air.
F. Asam aspartate (Asp)
Merupakan satu dari 20 asam amino penyusun protein. Asparagin
merupakan asam amino analognya karena terbentuk melalui aminase
aspartate pada satu gugus hidroksilnya.
G. Sistein (Cys)
Sistein merupakan asam amino bukan esensial bagi manusia yang memiliki
atom S, bersama-sama dengan metionin. Atom S ini terdapat pada
gugus tiol (dikenal juga sebagai sulfhidril ataumerkaptan). Karena memiliki
atom S, sisteina menjadi sumber utama dalam sintesis senyawa-senyawa
biologis lain yang mengandung belerang.
H. Glutamine (Gln)
Glutamin adalah satu dari 20 asam amino yang memiliki kode padakode
genetik standar. Rantai sampingnya adalah suatu amida. Glutamina dibuat
dengan mengganti rantai samping hidroksil asam glutamat dengan gugus
fungsional amina. Glutamina merupakan bagian penting dari asimilasi
nitrogen yang berlangsung padatumbuhan.
I. Asam glutamate (Glu)
Asam glutamat termasuk asam amino yang bermuatan (polar) bersama-
sama dengan asam aspartat. Ini terlihat dari titik isoelektriknya yang rendah,
yang menandakan ia sangat mudah menangkap elektron
(bersifat asam menurut Lewis). Asam glutamat dapat diproduksi sendiri
oleh tubuh manusia sehingga tidak tergolong esensial.
J. Glisin (Gly)
Glisina atau asam aminoetanoat adalah asam amino alami paling sederhana.
Rumus kimianya C2H5NO2. Asam amino ini bagi manusia bukan
merupakan asam amino esensial karena tubuh manusia dapat mencukupi
kebutuhannya. Glisina merupakan asam amino yang mudah menyesuaikan
diri dengan berbagai situasi karena strukturnya sederhana. Secara umum
protein tidak banyak mengandung glisina. Pengecualiannya ialah pada
kolagen yang dua per tiga dari keseluruhan asam aminonya adalah glisina.
Daftar Pustaka

Elfita L. Analis profil protein dan asam amino sarang burung wallet (collocalia
fuchiphaga) asal painan. Valenis Vol. 4 No. 1. 2014. 66. 8 Oktober 2019. 19.17
WIB

Sitompul S. Analis asam amino dalam tepung ikan dan bungkil kedelai. Buletin
Teknik Pertanian Vol. 9 No. 1. 2004. 33. 8 Oktober 2019. 19.37 WIB

Asmara N. Asam amino esensial dan asam amino non esensial [Internet]. 2014.
https://www.academia.edu/11313453/ASAM_AMINO_ESENSIAL_DAN_NON
_ESENSIAL. 8 Oktober 2019. 19.23 WIB

Anda mungkin juga menyukai