DISUSUN OLEH :
ERNAWATI
06121010036
DOSEN PENGASUH :
DRS. MADE SUKARYAWAN, M.SI.
DESI, S.PD., MT.
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2014
I.
NOMOR PERCOBAAN : 1
II.
NAMA PERCOBAAN
III. TUJUAN PERCOBAAN : Untuk mengidentifikasi atau menguji gugus fungsi yang
terdapat dalam suatu asam amino melalui reaksi dengan
reagen tertentu.
2.
3.
Asam amino di dapatkan dari sumber-sumber protein. Protein adalah senyawa organik
yang terdiri dari satu atau lebih asam amino. Protein yang di dapatkan melalui makanan
sehari-hari di urai dalam pencernaan dalam bentuk asam amino.
Setiap sel hidup mengandung protein. Protein senyawa organik essensial bagi mahluk
hidup dan konsentrasinya paling tinggi di dalam jaringan otot hewan. Protein merupakan
bahan essensial yang menunjang kehidupan. Kulit, tulang, otot, darah, hormon, enzim dan
organ-organ dalam semuanya tersusun dari protein.
Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya,
yaitu gugus amino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai struktur ion dipolar.
Gugus amino dan gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-sifat spesifiknya.
Karena asam amino mengandung kedua gugus tersebut, senyawa ini akan memberikan
reaksi kimia yang yang mencirikan gugus-gugusnya. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi
dan esterifikasi. Asam amino juga bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat sebagai asam dan
memberikan proton kepada basa kuat, atau dapat bersifat sebagai basa dan menerima
proton dari basa kuat.
Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus
karboksil dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu
dengan yang lain pada gugus R-nya, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik,
dan kelarutan dalam air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik yang
melibatkan gugus R-nya.
Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi
berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut :
Asam amino non-polar dengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin,
Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin, Triptofan dan Metionin.
Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada gugus R yang
beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin.
Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R
golongan keempat yaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R.
Dari ke-20 asam amino yang ada, dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu
valin, leusin, Isoleusin, metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino
essensial ini tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus
didapatkan dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya.
Asam Amino esensial yang tidak di produksi oleh tubuh, antara lain sebagai berikut:
1.
2.
Treonin: terdapat pada bahan pangan berupa susu, daging, ikan ,dan bici wijen.
3.
Metionin: bersifat esencial. Oleh sebab itu, harus di ambil dari bahan pangan. Sumber
utama metionin hdala buah-buahan, daging (ayam, sapi, ikan,susu (susu murni,
beberapa jenis keju), saturan (bayam, bawang putih, jagung), serta kacang-kacangan
(kapri, pistacio, kacang mete, kacang merah, tahu tempe).
4.
5.
Leusin; banyak tersedia pada makanan yang tinggi protein, seperti daging, susu, beras
merah dan kacang kedelai. Pada produk-produk susu kedelai juga banyak di temui
kandungan leusin.
6.
Isoleusin;satu dari asam amino penyusun protein yang dikode oleh DNA. Rumus
kimianya sama dengan leusin tetapi susunan atom-atomnya berbeda. Ini berakibat
pada sifat yang berbeda. Isoleusina bersifat hidrofobik (tidak larut dalam air) dan
esensial bagi manusia.
Walaupun berdasarkan strukturnya ada empat kemungkinan stereoisomer seperti t
reonin, isoleusina alam hanya tersedia dalam satu bentuk saja (lihat boks).
7.
Fenilalanin; merupakan asm amino esensial yang menjadi bahan baku bagi
pembentukan katekolamin. Katekolamin ini di kenal sebagai peningkat kewaspadaan
penting bagi tranmisi impuls saraf. Fenilalamin terdapat pada daging ayam, sapai,
ikan, telur, dan kedelai.
8.
Valin; terdapat pada produk-produk peternakan seperti daging, telar, susu dan keju.
Selain itu, asam amino esensial ini terdapat pada bici-bijian yang mengandung minyak
seperti kacang tanah, wijen, dan gentil).
Tirosin; pertama kali di temukan dalam keju. Pada manusia, asam amino ini tidak
bersifat esencial, tapi pembentukanya menggunakan bahan baku fenilalanin oleh
enzim phehidroksilase. Menurut penelitian yang dilakukan oleh institut penelitian
kesehatan Lingkungan Amerika Serikat tahun 1988, tirosin berfungsi pula sebagia
obat stimulan dan penenang yang eektif untuk meningkatkan kinerja mental dan fisik
di bawah tekanan, tanpa efek samping. Tirosin terkandung dalam hati ayam, keju,
alpukat, pisang, ragi, ikan dan daging.
2.
Sistein; sekalipun asam amino bukan esensial kandungan atom sistein hampir sama
dengan metionin. Sistein juga di temukan pada bahan pangan seperti cabai, bawang
putih, bawang bombai, brokoli, haver, dan inti bulis gandum.
3.
Serin; pertama kali di isolasi dari protein serat sutra pada tahun 1865.
4.
5.
Glisin; secara umum, protein itu sendiri tidak banyak mengandung glisin (kecuali
pada kolagen yang mengandung glisin dari dua per tiga kandungannya). Tubuh
manusia memproduksi glisin dalam jumlah yang mencukupi.
6.
Asam glutamat; karena ion glutamat yang dapat merangsang beberapa type saraf
yang ada pada lidah manusia, glutamat di manfaatkan dalam industri penyedap rasa.
Dalam keseharian di dapati dalam bentuk garam turunan yang di sebut sebagai
monosodium glutamat atau MSG.
7.
8.
Ariginin; sekalipun bersifat non-esensial bagi manusia dan mamalia lain, tetapi
ariginin dapat di katakan sebagai asam amino setengah esensial karena produksinya
sangat bergantung pada tingkat perkembangan dan kondisi kesehatan. Pada anak-anak,
ariginin sangatlah penting. Pangan sumber utama ariginin ditemukan pada produkproduk peternakan seperti daging, susu, telur, dan berbagai olahannya. Sedangkan dari
produk tumbuhan, ariginin banyak ditemukan pada cokelat dan biji kacang tanah.
9.
Alanin; ditemukan dalam bahan pangan bentuk lain seperti daging, ikan, susu, telur,
dan kacang-kacangan.
10. Histidin; bagi manusia, histidin merupakan asam amino yang esensial bagi anak-anak.
11. Glutamin; merupakan asam amino yang dikenal pula dengan sebutan asam glumatik.
Asam amino ini berfungsi sebagai bahan bakar otak yang mengontrol kelebihan
amonia yang terbentuk dalam tubuh akibat proses biokimia. Secara alami, glutamin di
temukan dalam gandum dan kedelai.
12. Asparagin; di perlukan oleh sistem saraf untuk menjaga kesetimbangan dan di
perlukan pula dalam transformasi asam amino. Asparagin di temukan pula pada
daging (segala macam sumber), telur dan susu (serta produk turunanya).
Reaksi Uji Asam Amino
Uji Millon
Pereaksi Millon adalah larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.
Apabila pereaksi ini ditambahkan ke dalam larutan protein yang mengandung asam amino
dengan rantai samping gugus fenolik, akan menghasilkan endapan putih yang dapat
berubah menjadi merah oleh pemanasan. Tetapi khusus untuk proteosa dan pepton secara
langsung akan menghasilkan larutan berwarna merah. Endapan yang terbentuk berupa
garam kompleks dari tirosin yang ternitrasi. Jika larutan protein yang dianalisis ada dalam
sussana basa, maka terlebih dahulu harus dinetralisasi dengan asam, karena dalam basa ion
merkuri dalam pereaksi akan mengendap sebagai Hg(OH)2. Pada penetralan ini digunakan
asam selain HCl, karena ion Cl- dapat bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan radikal
klor (Cl.). Radikal klor dapat merusak kompleks berwarna. Pada dasarnya reaksi ini positif
untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksi fenil yang
berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan hasil yang positif.
Uji Ninhidrin
Apabila ninhidrin (triketohidrin) dipanaskan bersama asam amino, maka akan
terbentuk kompleks berwarna biru. Kompleks berwarna biru dihasilkan
dari reaksi
ninhdrin dengan hasil reduksinya, yaitu hidrindantin dan amonia. Asam amino dapat
ditentukan secara kuantitatif dengan jalan mengamati intensitas warna yang terbentuk
sebanding dengan konsentrasi asam amino tersebut. Pada reaksi ini, dilepaskan CO2 dan
NH4 sehingga asam amino asam amino dapat ditentukan secara kuantitatif dengan
mengukur jumlah CO2 dan NH3 yang dilepaskan. Prolin dan hidroksi prolin menghasilkan
kompleks yang berbeda warnanya dengan asam amino lainya. Kompleks berwarna yang
terbentuk mengandung dua molekul ninhidrin yang bereaksi dengan amonia yang
dilepaskan pada oksidasi asam amino.
Keseluruhan reaksi asam amino dengan ninhidrin adalah sebagai berikut:
a. Dekarboksilasi oksidatif dari asam amino dan produksi ninhidrin tereduksi, amoniak
dan dioksida,
b. Reaksi ninhidrin tereduksi dengan molekul ninhidrin yang lain dengan molekul amoniak
yang dihasilkan,
c. Pembentukan kompleks berwarna biru.
Reaksi Hopkins-Cole
Reagen yang digunakan dalam uji hopkins-Cole mengandung asam glioksilat
(CHO.COOH). Karena triptofan berkondensasi dengan aldehid dalam suasana asam sulfat
dan membentuk kompleks berwarna. Pereaksi ini dibuat dari asam oksalat dengan serbuk
magnesium dalam air
COOH
serbuk
COOH
COOH
Mg
COOH
Setelah dicampur dengan pereaksi Hopkins-Cole. Asam sulfat dituangkan perlahanlahan sehingga membentuk lapisan dibawah larutan protein. Beberapa saat kemudian akan
terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebut. Pada dasarnya reaksi ini
memberi hasil positif khas untuk gugus indol dalam protein
V.
Tabung Reaksi
Beker Gelas
Gelas Ukur
Pipet Tetes
Pembakar Bunsen
Erlenmeyer
BAHAN :
-
Reagen Millon
Reagen Ninhidrin
Lisin 1%-10%
Histidin 3%
Tyrosin 3%
Glysin 1%-10%
Aquades
2. Uji Ninhidrin
-
Cara Kerja
Pengamatan
lysin (tidak berwarna) + reagen millon (tidak
(dipanaskan)
berwarna)
Larutan tidak
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
Larutan tidak
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
Cara Kerja
Pengamatan
putih telur (tidak berwarna) + millon (tidak
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
millon (dipanaskan)
berwarna)
No.
Cara Kerja
Pengamatan
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
millon (dipanaskan)
berwarna)
larutan keruh
berwarna)
larutan keruh
Cara Kerja
Pengamatan
(dipanaskan)
(tidak berwarna)
berwarna
larutan tidak
Larutan Merah bata
(dipanaskan)
(tidak berwarna)
berwarna
larutan tidak
larutan bening
Cara Kerja
Pengamatan
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
tidak berwarna
3
larutan
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
10
tidak berwarna
9
larutan
tidak berwarna
8
tidak berwarna
7
larutan
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
Cara Kerja
Pengamatan
ninhidrin (dipanaskan)
larutan ungu
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
larutan
larutan ungu
ninhidrin (dipanaskan)
larutan ungu
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
larutan ungu
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
larutan ungu
ninhidrin (dipanaskan)
10
larutan
putih keruh
9
larutan ungu
putih keruh
8
larutan
putih keruh
7
larutan ungu
putih keruh
6
larutan
larutan
larutan ungu
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
larutan ungu
Cara Kerja
Pengamatan
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
putih keruh
4
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
ninhidrin (dipanaskan)
larutan
larutan
10
putih keruh
9
larutan
putih keruh
8
putih keruh
7
larutan
putih keruh
6
larutan
larutan
Cara Kerja
Pengamatan
ninhidrin (dipanaskan)
(tidak berwarna)
berwarna
larutan tidak
Larutan ungu
ninhidrin (dipanaskan)
(tidak berwarna)
berwarna
larutan tidak
Larutan ungu
HO
O
OH
H
Hg
NO 2
H
mercuri
tyrosin
O
OH
Hg HO
+
N
H
+ Hg
Tidak bereaksi
(Lysine)
+ Hg
Tidak bereaksi
Uji Ninhidrin
OH
+
H3C
OH
OH
O
asam amino
ninhidrin
O
N
OO
berw arna ungu
H3C
CO 2
3H2O
VIII. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini, yaitu membahas mengenai uji asam amino dengan
reaksi reagen millon, dan reagen ninhidrin. Asam amino yang diuji terdiri dari lysin,
tyrosin, dan histidin serta larutan protein yaitu menggunakan larutan kuning telur dan
putih telur.
Percobaan pertama yang kami lakukan adalah uji asam amino dengan
menggunakan pereaksi Millon atau sering disebut uji Millon. Pereaksi Millon adalah
larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat, bila direaksikan dengan
senyawa yang mengandung gugus fenol akan membentuk endapan merah dengan
pemanasan. Pada pengujian asam amino dengan uji Millon, larutan protein ( putih
telur dan kuning telur) ditambahkan dengan reagen Millon. Penambahan reagen
Millon ini menyebabkan terbentuknya endapan putih yang kemudian berubah menjadi
endapan merah. Hal ini membuktikan dalam larutan larutan putih telur dan kunging
telur tersebut positif mengandung tirosin.
Endapan putih yang terbentuk setelah penambahan reagen Millon pada larutan
protein tersebut berasal dari endapan merkuri, dimana pada awalnya Hg yang terlarut
di dalam HNO3 teroksidasi menjadi Hg+. Ion Hg + ini selanjutnya membentuk garam
dengan gugus karboksil dari tirosin
Ketika dipanaskan endapan putih tersebut berubah menjadi endapan merah.
Hal ini terjadi karena asam nitrat yang semula berfungsi sebagai pelarut mengoksidasi
Hg
menjadi Hg2+. Bersamaan dengan hal tersebut, asam amino tirosin ternitrasi.
IX.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah di lakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada uji Millon, reaksi positif jika terbentuk endapan merah bata akibat
kandungan gugus hidrosil fenil oleh asam amino.
2. Reaksi positif pada uji millon ditunjukkan oleh larutan kuning telur, putih telur
dan tyrosin.
3. Lisin dan histidin bereaksi negatif dengan reagen millon.
4. Uji Ninhidrin merupakan uji warna pada protein dengan membentuk larutan
berwarna ungu akibat adanya gugus amino bebas.
5. Larutan protein (putih telur dan kuning telur ) dan glysin mengandung gugus
amino bebas sehingga memberikan warna ungu pada larutan.
6. Larutan protein (putih telur, kuning telur ) dan glysin bereaksi positif terhadap
reagen ninhidrin.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN I
PERTANYAAN
1. Uji Millon
Apa yang terjadi jika garam merkuri ditambahkan kedalam protein?
Jawab:
Jika garam merkuri ditambahkan ke dalam protein, maka akan terbentuk
endapan putih dan dapat berubah menjadi merah bata setelah pemanasan.
Mengapa larutan albumin terkoagulasi?
Jawab:
Larutan albumin terkoagulasi, karena larutan albumin dipanaskan ada suhu
50o C lebih dan pada suhu inilah protein terkoagulasi.
Larutan protein yang mana yang memberikan uji negatif ? Mengapa?
Jawab:
Larutan yang memberikan uji negatif adalah larutan lysin dan histidin
karena pada asam-asam amino ini tidak terdapat gugus hidroksifenil,
sehingga larutan yang dihasilkan tetap bening tanpa adanya endapan merah
bata.
2. Uji Ninhidrin
Warna apa yang terbentuk?
Jawab:
Warna yang terbentuk pada uji positif adalah warna ungu
Gugus apa yang memberikan uji positif ?
Jawab:
Gugus yang memberikan uji positif adalah amino bebas seperti glysin,
larutan putih telur, larutan kuning telur dan histidin.
LAMPIRAN II
GAMBAR ALAT
Pipet tetes
Beaker Gelas
Tabung Reaksi
Gelas Ukur
Batang pengaduk
Corong pemisah
Erlenmeyer