NAMA
NIM
: H311 12 019
KELOMPOK
: II (DUA)
: SARTIKA
LABORATORIUM BIOKIMIA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sejumlah asam-asam anorganik. Enzim sebagai katalisator adalah zat yang dapat
mempercepat jalannya reaksi tapi tidak ikut bereaksi dalam reaksi tersebut,
mempunyai substrat yang spesifik dan dapat dikontrol secara kinetik. Enzim pada
suatu reaksi kimia hanya mengalami perubahan fisik selama reaksi. Sebagian besar
reaksi-reaksi kimia pada sel hidup akan terjadi dengan sangat lamban jika tidak
dikatalisis. Jumlah enzim yang sangat kecil yang terdapat dalam sel memberikan
permasalahan dalam penentuan jumlah enzim dalam ekstrak atau cairan jaringan
yang sangat berbeda dengan penentuan zat organik atau non organik yang melimpah.
Dalam batasan-batasan temperatur tertentu, kecepatan reaksi yang dikatalisis enzim
naik bila temperatur naik. Reaksi yang paling cepat memerlukan temperatur
optimum, kecepatan reaksi menurun dengan tajam karena denaturasi oleh panas.
Ketika kinetika molekul-molekul enzim menjadi demikian besar sehingga
melampaui
penghalang
energi
untuk
memecahkan
ikatan
sekunder
yang
proses ini tidak menghilangkan kandungan nutrisi mikro seperti vitamin dan mineral
(Zakaria dkk., 2011).
Sterilisasi
susu
akan
memperpanjang
daya
simpan,
tetapi
jika
tidak disterilkan pada temperatur dan waktu yang tepat akan terjadi kerusakan
nutrisi yang terkandung dalam susu. Pemanasan dengan suhu tinggi bertujuan
untuk membunuh seluruh mikroorganisme (baik pembusuk maupun patogen).
Waktu pemanasan bertujuan untuk mencegah kerusakan nilai
gizi susu
serta mendapatkan warna, aroma dan rasa yang sama dengan susu segar. Kandungan
nutrisi susu sterilisasi menyerupai susu segar dan susu formula bubuk. Susu
yang telah mengalami proses sterilisasi dapat disimpan dalam
suhu ruangan
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi
dalam sel maupun di luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 108 sampai 1011
kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Jadi enzim
dapat berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping itu mempunyai
derajat kekhasan yang tinggi. Seperti juga katalis lainnya, maka enzim dapat
menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia (Poedjiadi dan Supriyanti, 2007).
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir
semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul
awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi
molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat. Enzim bekerja
dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan
demikian mempercepat proses reaksi (Joan, 1992).
Pengaruh suhu dan waktu pasteurisasi terhadap mutu susu selama
penyimpanan telah dilakukan dengan menggunakan susu sapi segar yang bertujuan
untuk mendapatkan umur penyimpanan susu pasteurisasi yang masih layak
dikonsumsi dengan kandungan zat gizi yang masih baik. Pasteurisasi adalah
pemanasan susu dengan suhu dan waktu tertentu. Pemanasan pada suhu pasteurisasi
dimaksudkan untuk membunuh sebagian kuman patogenik yang ada dalam susu,
dengan seminimum mungkin kehilangan gizinya dan mempertahankan semaksimal
mungkin sifat fisik dan cita rasa susu segar. Metode pasteurisasi yang umum
dilakukan pada susu ada dua cara, yaitu low temperature long time (LTLT) yakni
pasteurisasi pada suhu rendah dan metode high temperature short time (HTST)
yakni pemanasan pada suhu tinggi (Abubakar dkk., 2000).
BAB III
METODE PERCOBAAN
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabung I
Tabung II
Tabung III
++++
+++
+++
10
++++
+++
+++
15
+++
+++
+++
20
+++
+++
+++
25
+++
+++
++
30
+++
++
35
+++
++
Keterangan:
++++ = Biru tua
+++
++
= Biru muda
= Putih
4.2 Reaksi
Adapun reaksi yang terjadi pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Oksidasi :
H
H2O
OH + H
+ 4e
Reduksi :
(H3C)2N
N(CH3)2
+
NH4
2H + 4e
N
biru
H3C
CH3
H
NH2 + H2N
H3C
H2S
CH3
Redoks:
(CH3)2N
S+
N(CH3)2
+ NH4+
2H C H + H2O +
N
O
CH3
H3C
H C OH +
H2N + H2N
+ H 2S
H
CH3
H3C
4.3 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan tiga perlakuan pada tiga tabung thunberg yang
mana pada tabung satu diisi dengan susu yang kemudian dipanaskan dan pada
tutupnya diisi larutan formaldehid, begitu pula pada tabung kedua tetapi bedanya
tabung tidak dipanaskan sedangkan pada tabung ketiga dimasukkan susu kemudian
pada tutupnya ditaruh akuades. Adapun tujuan dilakukan perlakuan ini yakni untuk
melihat pada tabung ke berapa prosesnya berlangsung dengan cepat. Seluruh tutup
tabung
kemudian
dioleskan
vaselin.
Pengolesan
vaselin
bertujuan
untuk
akuades yang menyebabkan jumlah atau kadar enzim dan substart seimbang
sehingga terjadi penguraian dan susu mengalami perubahan warna yang mendekati
putih.
Dari tabel diatas juga terlihat bahwa terjadi perubahan warna walaupun
tidak signifikan atau berubah warna menjadi putih. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim schardinger tidak langsung bereaksi terlebih dahulu. Namun, membutuhkan
waktu untuk pembentukan proses oksidasi dalam susu tersebut. Berdasarkan teori,
susu yang sangat baik yaitu mengalami perubahan warna selama 8 jam, susu yang
baik selama 6-8 jam, susu yang cukup baik 2-4 jam, dan susu yang tidak baik selama
2 jam. Dari hasil pengamatan, susu yang dikategorikan susu segar berturut-turut
tabung I, tabung II, dan tabung III.
Berdasarkan teori yang paling cepat mengalami perubahan warna adalah
tabung III kemudian tabung II dan terakhir tabung I. Hal ini sesuai dengan teori
dimana akuades yang digunakan disini susah untuk mengoksidasi aldehid menjadi
asam. Dalam hal ini terdapat dua tahap sebelum aldehid menjadi asam. Adapun tahap
tersebut yaitu aldehid akan bereaksi dengan air menjadi alkohol primer kemudian
tahap selanjutnya mengalami oksidasi menjadi asam karboksilat. Untuk itu waktu
yang dibutuhkan cukup lama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa:
1. Pemanasan yang tinggi dapat merusak enzim yang terdapat dalam susu.
2. Enzim pada susu dapat mengkatalisis oksidasi formaldehid dengan berubahnya
warna pada metilen biru dari biru menjadi putih.
5.2 Saran
5.2.1 Saran untuk Laboratorium
Sebaiknya setiap kelompok disediakan wadah susu, agar praktikan tidak
tergesah-gesah atau gegabah pada saat pengisian susu pada tabung thunberg dan
praktikum dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Triyanti, Sunarlim, R., Setiyanto, H., dan Nurjannah, 2000, Pengaruh
Suhu dan Waktu Pasteurisasi Terhadap Mutu Susu Selama Penyimpanan,
Jurnal Biokimia, 1(1): 45-50.
Gaman, P.M., dan Sherrington,K.B., 1994, Buku Tehnik Dan Pengembangan
Peternakan, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Joan, H., 1992, Biologi Kedokteran, UI-Press, Jakarta.
Page, D.S., 1998, Prinsip-prinsip Biokimia, Erlangga, Jakarta.
Poedjiadi, A., dan Supriyanti F.M., 2005, Dasar-dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta.
Varnam, A.H. dan Sutherland, J.P., 1994, Milk and Milk Products Technology,
Chemistry and Microbiology, Capman and Hall, New York.
Winarno, F. G., 1998, Kimia Pangan dan Gizi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Zakaria, Y., Helmy, M.Y., dan Safar, Y., 2011, Analisa Kualitas Susu Kambing
Peranakan Etawah yang Disterilkan pada Suhu dan Waktu yang Berbeda,
Jurnal Kimia Indonesia, 11 (1): 29-31.
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKAN
SARTIKA
Lampiran 1
Bagan Kerja
Tabung I
Tabung II
Dimasukkan 5 mL
susu
Dipanaskan dengan
penangas hingga
mendidih
Diteteskan
beberapa tetes Mb
0,02 %
Dimasukkan
kedalam
penutupnya 1 mL
Formaldehid 0,5 %
Tutup tabung
dioleskan dengan
vaselin
Dimasukkan 5 mL
susu
Diteteskan
beberapa tetes Mb
0,02 %
Dimasukkan
kedalam
penutupnya 1 mL
Formaldehid
0,5 %
Tutup tabung
dioleskan dengan
vaselin
Didinginkan
dalam es selama 5
menit
Dimasukkan kedalam
inkubator dengan suhu
40oC selama 5 menit
Dikeluarkan dan larutan di
penutup dicampurkan ke
dalam tabung
Dikocok dan
dihomogenkan
Dimasukkan kembali ke
dalam inkubator
Diperhatikan perubahan
warnanya setiap 5 menit
selama 35 menit
Data
Tabung III
Dimasukkan 5 mL
susu
Diteteskan
beberapa tetes Mb
0,02 %
Dimasukkan
kedalam
penutupnya 1 mL
akuades
Tutup tabung
dioleskan dengan
vaselin
Didinginkan
dalam es selama 5
menit
LAMPIRAN 2
FotoPengamatan