6.1 Pendahuluan
Protein merupakan makronutrien penting untuk berbagai aktivitas seluler dan
metabolime tubuh. Sintesis protein dikendalikan oleh ketersediaan dari asam
amino dalam jumlah stoikiometri. Sebanding dengan jumlah protein yang akan
disintesis sesuai kebutuhan energi yang diperlukan dalam mempertahankan
proses sintesis [ CITATION Pas18 \l 1033 ]. Asam amino merupakan
monomer sederhana penyusun dari suatu protein. Struktur senyawa asam
amino terdiri dari gugus amino (-NH2), gugus karboksilat (-COOH), atom
Hidrogen (-H) dan gugus alkil (-R) sebagai rantai samping yang melekat pada
karbon alfa (C-α). Asam amino berpolimerisasi membentuk makrolekul yang
dikenal sebagai protein. Protein tersusun dari konfigurasi L-α asam amino
sebagai unit yang mengalami pengulangan. Protein merupakan senyawa
organik yang melimpah dalam tubuh manusia yang memiliki fungsi statis
(struktural) dan fungsi dinamis sebagai enzim, hormon, faktor pembekuan
darah, reseptor dan fungsi dinamis lainnya. Fungsi statis dari protein dalam
tubuh terutama kolagen terdapat dalam jaringan pendukung (kerangka dan
ikat) dan selebihnya terdapat dalam intraseluler [ CITATION Sat13 \l
1033 ].
Degradasi protein (proteolisis) menjadi asam amino tunggal akan mengalami
metabolisme secara sendiri-sendiri sesuai fungsi masing-masing. Terdapat 20
jenis asam amino penyusun protein[ CITATION Sat13 \l 1033 ]. Protein
yang diperoleh dari makanan akan mengalami percernaan di bagian usus dan
menghasilkan asam amino untuk kebutuhan sel. Asam amino hasil pencernaan
yang diperoleh digunakan untuk sintesis protein dan senyawa nitrogen lain
yaitu basa nukleotida. Kelebihan dari asam amino tidak dapat disimpan dalam
tubuh, berbeda dengan kelebihan glukosa dan lipid yang dapat disimpan dalam
tubuh. Kelebihan dari asam amino akan digunakan sebagai bahan bakar
metabolik dengan menghilangkan gugus amino yang diubah menjadi urea
melalui siklus urea, sedangkan kerangka karbon akan diubah menjadi asetil
KoA, asetoasetil KoA, piruvat atau menjadi salah satu zat antara pada siklus
asam sitrat. Nasib utama dari kerangka karbon dari asam amino tersebut akan
dikonversi menjadi glukosa dan glikogen [ CITATION Ber07 \l 1033 ].
Deaminasi
Penghapusan gugus amino dari asam amino menjadi NH3 bebas disebut
deaminasi. Disi lain, deaminasi menghasilkan pembebasan amonia untuk
ekskresi urea. Secara bersamaan kerangka karbon asam amino diubah menjadi
asam keto. Deaminasi dapat berupa oksidatif atau non-oksidatif. Pembahasan
transaminasi dan deaminasi dibahas secara terpisah, akan tetapi keduanya
terjadi secara bersamaan dengan melibatkan glutamat sebagai molekul pusat
[ CITATION Sat13 \l 1033 ].
8 Bab 6 Metabolisme Protein dan Asam Amino
.
a. Deaminasi oksidatif
Deaminasi oksidatif merupakan pembebasan amonia dalam molekul
bebas dari molekul asam amino yang melibatkan oksidasi yang
berlangsung di daerah hati dan ginjal Gambar 6.4a. Tujuan deaminasi
oksidatif yaitu menghasilkan NH 3 untuk ekskresi urea dan asam α-
keto yang disertai berbagai reaksi serta termasuk sumber energi.
Deaminasi oksidatif glutamat dikatalisis enzim glutamat
dehydrogenase (GDH) dengan produk antara yaitu α-iminoglutarat
Gambar 6.4b. GDH merupakan zink yang mengandung enzim
mitokondria yang terlibat dalam reaksi katabolik dan anabolik.
[ CITATION Sat13 \l 1033 ].
( a )
(b)
b. Deminasi non-oksidatif
Deminasi asam amino dengan merupakan ekskresi amonia (NH 3)
tanpa oksidasi, antara lain:
(i) Asam amino melalui dehidrasi antara lain serin, treonin dan
hormoserin (asam amino hidroksi) dengan bergantung pada
katalisis Pyridoxal phosphate (PLP) dehidratase.
(ii) Asam amino melalui desulfhydrases antara lain asam amino
sulfur seperti sistein dan homo sistein yang mengalami
deaminasi dengan desulfhidrasi mengasilkan asam keto.
(iii) Asam amino histidin dengan bantuan enzim histidase untuk
membebaskan NH3 tanpa melalui proses deaminasi oksidatif
[ CITATION Sat13 \l 1033 ].
Metabolisme Amoniak
Senyawa amoniak dan senyawa nitrogen yang lain dibebasakan dari hasil
metabolisme dari asam amino. Kondisi pH fisiologis, amoniak dalam bentuk
ion ammonium (NH4+). Amoniak dihasilkan dari transaminasi dan deaminasi
asam amino, biogenik dan keberadaan senyawa purin serta pirimidin yang
disertai aksi penguraian urea oleh bakteri usus (urease). Keberadaan amoniak
dalam siklus berbagai jaringan sangat rendah. Pengangkutan amoniak
diberbagai jaringan dan hati dalam bentuk glutamin atau alanin bukan sebagai
amoniak bebas. Amoniak bukan hanya sebagai produk limbah dari
10 Bab 6 Metabolisme Protein dan Asam Amino
enzim yang berbeda pula. Dua enzim pertama terjadi di mitokondria dan
sisanya terjadi di sitosol Gambar 6.6 [ CITATION Sat13 \l 1033 ].
Gambar 6.7: Keterkaitan antara siklus urea dengan tricarboxylic acid (TCA)
[ CITATION Sat13 \l 1033 ]
Soal Latihan
1. Jelaskan reaksi dalam sintesis urea.
2. Berikan penjelasan tentang pembentukan produk khusus dari glisin.
3. Diskusikan metabolisme fenilalanin dan tirosin.
4. Jelaskan nasib kerangka karbon asam amino.
5. Tuliskan secara singkat berbagai kesalahan bawaan dari metabolisme
asam amino.
6. Koenzim yang berpartisipasi dalam reaksi transaminasi adalah
______________.
7. Enzim terpenting yang terlibat dalam deaminasi oksidatif adalah
______________.
14 Bab 6 Metabolisme Protein dan Asam Amino
Pustaka
Berg, J., Tymoczko, J. & Stryer, L., 2007. Biochemistry. sixth edition ed.
England: W.H. Freeman and Company.
Brunberg, J., 2008. Ataxia. Am J Neuroradiol, Volume 29, pp. 1420-1422.
Deutz, N., 2008. Basics in clinical nutrition: Protein and amino acid
metabolism. The European e-Journal of Clinical Nutrition and
Metabolism, Volume 3, pp. e185-e187.
Liu, Z. & Barrett, E., 2002. Human Protein Metabolism: Its
Measurement and Regulation. Am J Physiol Endocrinol Metab,
Volume 283, pp. E1105-E1112.
Murray, R., Bender, D. B. K. & Kennelly P.J.: Rodwell V.W., W. P.,
2012. Harper's Illustrated Biocheminstr. 28 Th Edition ed. New York:
Lange.
Nelson, D. & Cox, M., 2008. Lehninger Principles of Biochemistry. Fifth
Edition ed. New York: W. H. Freeman and Company.
Bab 6 Metabolisme Protein dan Asam Amino 15
X
16 Bab 6 Metabolisme Protein dan Asam Amino
Biodata Penulis:
Kasta Gurning, S.Pd., M.Sc., M.Pd., lahir di Simpang
Tiga, 11 Juli 1989. Anak ke sepuluh dari dua belas
bersaudara pasangan Alm G. Gurning dan S. Sitorus.
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) diperoleh dari Program
Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Negeri Medan
di tahun 2011. Gelar Master of Science (M.Sc.) diperoleh
dari Program Studi Ilmu Kimia dengan Konsentrasi
Kimia Organik di Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Gadjah Mada
Tahun 2014. Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)
diperoleh dari Program Pascasarjana (PPs) Universitas Negeri Yogyakarta
Program Studi Pendidikan Sains dengan Konsentrasi Pendidikan Kimia Tahun
2015 dengan Konsentrasi Pendidikan Kimia. Sejak Tahun 2015 bekerja
sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Senior Medan sampai
sekarang dan aktif menulis jurnal ilmiah yang dipublikasi pada jurnal nasional
dan internasional.