2. Permasalahan Mitra
Setelah melakukan survey lapangan dan melakukan wawancara dengan pemangku jabatan
dan masyarakat Desa Motung, maka pengusul mendapati ada dua hal pokok yang menjadi
permasalahan di desa mitra, yaitu: 1. Permasalahan Kesehatan (Ada 4 orang anak stunting
di desa Motung) dan 2. Permasalahan perekonomian (Pendapatan yang masih rendah).
Desa Motung adalah desa yang mayoritas penduduknya bergantung secara financial
terhadap hasil pertanian. Jagung hasil panen dijual kepada pengepul dengan harga relatif
rendah, karena hasil panen melimpah sehingga harga jual menjadi rendah. Dari jumlah
pendapatan rata-rata masyarakat Motung, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Desa
Motung merupakan masyarakat yang belum produktif secara ekonomi. Salah satu cara mengatasi
permasalahan perekonomian ini adalah pengolahan pangan lokal ke dalam produk makanan.
Desa Motung menghasilkan sekitar 8-10 ton jagung/ minggu. Jagung sendiri merupakan
sumber vitamin dan mineral yang sangat baik bagi tubuh. Komposisi jagung per 100 gram bahan
mengandung 22,8 gram karbohidrat, 3,5 gram protein, serta lemak sebesar 1,0 gram. Asam folat
yang terdapat dalam jagung sebesar 129 mcg sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan bayi.
Selain itu kandungan zat gizi jagung seperti besi 0,7 mg, vitamin A 400 SI, dan vitamin B 0,15
mg berperan dalam mencegah anemia pada ibu hamil (Suarni, 2011).
Desa Motung adalah bagian dari Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) yang
ditetapkan oleh pemerintah pusat. Desa Motung berpotensi menjadi lokasi parawisata ke
depannya. Saat ini, kelompok tani sudah memiliki usaha mikro yang bergerak dalam pengolahan
kopi. Namun belum ada kelompok masyarakat yang bergerak dalam pengolahan jagung,
sementara jagung juga merupakan komoditas utama Desa Motung. Olahan jagung menjadi
produk makanan diharapkan dapat menjadi ciri khas daerah yang dapat dinikmati oleh para
pengunjung yang akan berwisata ke desa Motung. Pengetahuan masyarakat mengenai
pengolahan jagung menjadi produk makanan masih rendah. Oleh karena itu, masyarakat sangat
membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, untuk menjadi masyarakat produktif dan dapat
menambah pendapatan keluarga.
Selain manfaat dari segi ekonomi, pemanfaatan pangan lokal berbasis jagung juga
diharapkan dapat membantu pengentasan masalah stunting di Desa Motung.
Balita stunting adalah salah satu masalah utama pada status gizi balita di Indonesia selain
balita gizi buruk (underweight). Stunting merupakan akumulasi kondisi balita yang pendek dan
sangat pendek. Indikator stunting pada balita dihitung berdasarkan tinggi badan menurut umur
(TB/U) (Badan Litbangkes, 2010).
Indikator stunting secara umum menggambarkan status gizi yang bersifat kronis, artinya
muncul sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama seperti kemiskinan, pola asuh yang
tidak tepat, serta sering menderita penyakit secara berulang karena hygiene dan sanitasi yang
kurang baik (Badan Litbangkes, 2007). Ketiga hal tersebut menjadi penyebab utama asupan
protein yang kurang, sekaligus mendegradasi protein yang tersimpan dalam tubuh akibat sering
sakit yang berlangsung lama.Pemerintah menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan dan
mengolah makanan yang bersumber pada bahan makanan lokal sebagai salah satu upaya
pencegahan stunting pada balita.
SOLUSI PERMASALAHAN
Berdasarkan uraian masalah di atas maka solusi permasalahan pada desa mitra adalah :
No Permasalahan Solusi yang Luaran Indikator
ditawarkan pengukuran
1 Kurangnya 1. Melaksanakan Masyarakat Adanya produk
pemahaman Kegiatan Pelatihan mendapatkan olahan jagung
masyarakat Desa tentang Pengolahan penghasilan yang terjual ke
Motung tentang Jagung menjadi tambahan dari pasar.
pengolahan jagung Produk Makanan hasil olahan
menjadi produk berupa Susu Jagung jagung.
makanan. dan Keripik Jagung.
2. Pendampingan
produksi dari tahap uji
coba sampai produksi
komersial
2 Kurangnya 1. Melakukan Angka Stunting Jumlah anak
pemahaman Pemeriksaan Stunting di desa Motung stunting yang
masyarakat Desa terhadap Anak Balita menurun. dilaporkan oleh
Motung tentang di Desa Motung Bidan Desa
Pemanfaatan Pangan 2. Melakukan Motung kepada
Lokal sebagai Upaya Penyuluhan tentang Dinas Kesehatan
Pencegahan Stunting Stunting dan setempat.
Bahayanya
3. Melakukan
Penyuluhan tentang
Pemanfaatan Pangan
Lokal berbasis Jagung
dalam Upaya
Pencegahan Stunting
4. Melakukan Pelatihan
tentang Pengolahan
Jagung menjadi
Produk Makanan,
berupa susu jagung
dan keripik jagung
5. Memberikan produk
makanan berbasis
jagung kepada balita
3 Kurangnya informasi 1. Melakukan analisis Diperoleh Kandungan zat
tentang nilai gizi kandungan zat gizi informasi besi, vitamin A,
produk olahan jagung jagung di kandungan zat dan vitamin B
Laboratorium dan gizi olahan diperoleh secara
memberikan jagung kuantitatif.
informasi terkait
kepada masyarakat
METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaannya terdiri dari: (1) Persiapan; (2) Pelaksanaan Penyuluhan; dan (3)
Monitoring dan Evaluasi. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pendapatan
masyarakat dan penurunan angka stunting di Desa Motung melalui pengolahan pangan lokal
berbasis jagung.
Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) Pemanfaatan
Pangan Lokal Berbasis Jagung dalam rangka Pencegahan Stunting dan Peningkatan
Perekonomian Masyarakat di Desa Motung, Kecamatan Ajibata dalam mencapai target
luaran berupa penyuluhan, dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Sebelum dilakukan penyuluhan peserta mengisi daftar pertanyaan untuk mengetahui persepsi
Ibu-Ibu PKK di Desa Motung, Kecamatan Ajibata Kabupaten Samosir sebelum dilakukan
kegiatan penyuluhan. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:
a. Pendataan peserta penyuluhan
b. Memastiakan kesediaan wanita yang akan ikut adalm penyuluhan dan pemeriksaan
kesehatan reproduksi genitalia
c. Memastikan kesediaan kader kesehatan yang akan membantu dalam kegiatan
penyuluhan
d. Mengkoordinasikan kesediaan tempat dan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan
saat kegiatan penyuluhan berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah:
a. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat pardamean si bisa.
Materi yang disajikan dalam penyuluhan ini terkait dengan tema usaha penyebarluasan
informasi kesehatan dan penguatan partisipasi pemberdayaan kader. realisasi kegiatan
kegiatan pada masyarakat ini mengadakan penyuluhan dengan tema “Pemberdayaan
kader wanita berkelanjutan dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan cancer
servix dengan metode one volunter five patient” Kegiatan dilaksanakan dengan
mengundang pakar di bidang peningkatan kesehatan dan pencegahan cancer servix
yaitu dr. Elisabeth S.POG selaku Dokter bagian Obgyn di Murni Teguh Memorial
Hospital.12
b. Melakukan evaluasi ( Post-test ) setelah kegiatan penyuluhan dilakukan untuk evaluasi
efektifitas penyuluhan yang di berikan. Tim membagikan kuesioner kepada masing –
masing peserta dan akan dilakukan pengisian kuesioner dan dipastikan antara yang
satu anggota dengan yang lain secara mandiri.
Pelaksanaan kegiatan ini akan mendapat dukungan penuh dari perangkat desa
Pardamean si bisa yang terletak di kecamatan Ajibata kabupaten toba samosir provinsi
Sumatera Utara ini merupakan salah satu desa binaan dari STIKes Murni Teguh, sehingga
STIKes Murni Teguh memiliki tanggung jawab untuk membangun desa ini menuju derajat
kesehatan yang baik yang diawali dari hal sederhana melalui peningkatan pengetahuan
sehingga dengan demikian seiring dengan berjalannya waktu akan memberdayakan
masyarakat di desa ini terutama kanker serviks yang menjadi fokus perhatian pemerintah
sebgai indikator derjat kesehatan masyarakat indonesia.