Anda di halaman 1dari 4

Metabolisme Asam Amino

Asam amino merupakan penyusun protein melalui proses sintesa protein. Protein akan
dikatabolisme menjadi asam amino agar bisa dicerna. Asam amino juga membentuk produk
khusus. Kelebihan asam amino dalam tubuh tidak akan pernah disimpan. Katabolisme asam
amino dibagi 2, yaitu katabolisme kerangka karbon (digregadasi menjadi senyawa
amphibolic (bisa disintesis oleh tubuh)) dan atom nitrogen (hasilkan urea). Tidak semua
asam amino dalam tubuh bisa disintesis oleh tubuh manusia, harus didapatkan melalui asupan
nutrisi (asam amino esensial (lebih baik dari protein hewani))

Protein adalah gabungan asam-asam amino, fungsi biologis protein : enzim, hormon,
transporter (eg. Transferrin), penjaga keseimbangan asam basa, antibodi, dll. Fungsi
struktural : kolagen, keratin, dll.

Struktur protein : mempunyai kerangka karbon (ujungnya mengandung gugus karboksil


(bersifat asam)) dan gugus amino (basa). Protein dalam tubuh disirkulasikan dengan
didegradasi (1-2%) menjadi asam amino, sebagian besar asam amino akan dipakai kembali
(75%) untuk membentuk protein yang baru, sebagian kecil asam amino akan dikatabolisme.
Sebagian besar kerangka karbon diubah menjadi senyawa amphibolic, sedangkan nitrogen
amino diubah menjadi urea diekskresikan melalui urin.

Keseimbangan nitrogen positif saat pertumbuhan dan kehamilan, sedangkan negatif saat sakit
kronis, setelah operasi, kanker, kurang gizi.

Biosintesis asam amino non esensial bisa dari senyawa amphibolic, dari asam amino non
esensial yang lain, dan dari asam amino esensial.
Proses katabolisme asam amino ada beberapa tahap :
1. transaminasi (alanin transminase dan glutamat transminase) (asam amino sebagian besar
diubah menjadi glutamat)
2. deaminasi oksidatif (glutamat akan menjadi ketoglutarat, enzim L-glutamat dehidrogenase)
3. amonia transport (ke hepar dalam bentuk glutamin atau alanin (dari otot))
4. urea cycle

Katabolisme kerangka karbon asam amino, sebagian besar kerangka karbon akan diubah
menjadi senyawa amphibolic dalam siklus asam sitrat. Dalam proses katabolisme ini, terdapat
berbagai asam amino yang akan masuk ke dalam siklus asam sitrat.

Asam amino dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan diubah atau tidaknya kerangka karbon
menjadi glukosa :
1. Glucogenic (ke arah metab. Karbohidrat)
Kerangka karbon dari glucogenic didegradasi menjadi piruvat, alfa-ketoglutarat,
suksinil co-a, fumarat, oksaloasetat. Merupakan sumber dari glukoneogenesis,
digunakan untuk energi dan disimpan dalam bentuk glikogen.
2. Ketogenic (menuju asetil co-a dan asetoasetil co-a)
Kerangka karbon ketogenic akan didegradasi menjadi asetil ko-a dan asetoasetat,
dikatabolsime untuk energi di siklus krebs atau diubah menjadi badan keton dan asam
lemak. Tidak bisa dikonversi menjadi glukosa.
3. Glucogenic dan ketogenic

Gangguan metabolisme terjadi karena kelainan genetik, jarang terjadi, sulit untuk didiagnosa,
dapat menyebabkan kerusakan otak, kematian lebih awal. Untuk dapat mengetahuinya harus
dilakukan screening
Defek dalam metabolisme kerangka karbon :
1. Alkaptunoria (defek metabolsime tyrosin) terjadi penumpukan senyawa homogentisat yang
mudah mengalami oksidasi menjadi senyawa berwarna gelap
2. Maple syrup urine: kadar plasma dan urin meningkat (leu, val, ile, asam keto, asam
hidroksi), kerusakan pada alfa-keto dekarboksilase kompleks
3. Hartnup disease : berkaitan dengan intestinal
4. Pheylketonuria : defek pada enzim phenylalanin hidroksilase

Produk khusus asam amino


 Glycine : prekursor di biosintesis dari heme, purine, gluthation, asam glikokolik,
kreatin, asam hipurat
 Alanin : glukogenik a-a paling penting melalui cori cycle
 Phenil alanin : prekursor pembuatan tirosin
 Tyrosin : prekursor melanin, hormon t3 dan t4 di kelenjar tiroid, prekursor
katekolamin
 Triptofan : diperlukan untuk biosintesis serotonin dan melatonin
 Histidin : apabila mengalami dekarboksilasi akan menjadi histamin (berperan dalam
reaksi alergi dan menyebabkan vasodilatasi serta gangguan permeabilitas pemb.
darah)

Asam amino dengan rantai cabang, katabolismenya dengan sistem BCKADH (branched
chain ketoacid dehidrogenase)

 Cystein : berperan dalam biosintesis koenzim dan taurin


 Arginin : berperan dalam biosintesis kreatin dan nitrit okside, dalam konversi menjadi
ornitin, kerangka karbonnya menjadi putresin dan spermin
 Metionin : berkontribusi dalam biosintesis spremin, spermidin, dan kreatin
 Serin : berperan dalam pembentukan purin dan pirimidin, dan juga sfingolipid
 Glutamat : berperan dalam transaminasi, komponen glutation dan tetrahidrofolat,
dekarboksilasi glutamat akan menjadi GABA (inhibitory neurotransmitter)
 Glutamin : berperan dalam transpor amonia, pembentukan purine nukleotida,
pembentukan GMP, pembentukan pirimidin nukleotida, berperan dalam
keseimbangan asam basa, reaksi detoksifikasi di liver, prekursor glutamat di neuron,
bahan bakar enterosit
 Aspartat : berperan dalam pembentukan urea, pembentukan purin nukleotida,
pembentukan AMP, pembentukan pirimidin nukleotida, dan sebagai neurotransmitter

Anda mungkin juga menyukai