: Resin Komposit
: A12
: 30 September 2014
: Dr. Elly Munadziroh,drg.,MSi
NAMA :
1.
2.
3.
4.
Rovilla Amalia
Bunga Shafira R.Y.
Faustina Angela T.
Pranakristi Bagaskara
021311133056
021311133057
021311133058
021311133059
b. Celluloid strip
c.
d.
2.2 Bahan :
a.
b.
Vaselin
3. CARA KERJA
Untuk cetakan teflon tinggi 2 mm, dilakukan penyinaran dengan jarak 0
mm dan 10 mm. Untuk cetakan teflon tinggi 5 mm, dilakukan penyinaran
dengan jarak 0 mm dan 10 mm. Untuk cetakan teflon tinggi 8 mm, dilakukan
penyinaran dengan jarak 0 mm dengan insersi secara langsung dan secara
bertahap.
a. Permukaan cetakan teflon diulasi dengan vaselin kemudian cetakan teflon
diletakan di atas lempeng kaca yang telah dilapisi celluloid strip.
d. Celluloid strip diletakan di atas cetakan teflon yang telah diisi resin
komposit, kemudian diberi beban selama 20 detik, ujung alat curing (light
tip) ditempelkan pada celluloid strip dan sinari selama 20 detik.
e. Resin komposit yang telah berpolimerisasi / mengeras dilepas dari cetakan
teflon dengan hati-hati.
f. Hasil kekerasan permukaan yang terkena light tip alat curing langsung (0
mm) dibedakan dengan permukaan yang jauh dari light tip alat curing (10
mm) dengan cara digores dengan sonde.
Jarak
Ketebalan
penyinaran cetakan
(mm)
(mm)
2
5
8
0
(langsung)
8
(bertahap)
2
10
5
Besar
intensitas
(nm)
1078
1138
1166
1107, 1149,
1164, 1136
187
180
Kekerasan
Kekerasan hasil
hasil cetakan cetakan
(atas)
(bawah)
++
++
++
+
++
+++
+++
++
++
+
--
Keterangan :
+++ = sangat keras
++
= keras
+
= agak lunak
lunak
5. ANALISA- HASIL=PRAKTIKUM
-= sangat lunak
bermacam-macam
aplikasi.
Beberapa
telah
dioptimalkan
untuk
memperbaiki estetika dan lainnya didesain untuk area gigit yang yang
mendapatkan stress besar (Sakaguchi & Powers, 2012).
Tabel 1. Tipe restorasi dan resin komposit yang disarankan (Sakaguchi & Powers,
2012).
Komposisi
Resin komposit terdiri dari empat komponen utama: matriks polimer
organik, partikel filler inorganik, coupling agent, dan sistem inisiator-akselerator.
Matriks polimer organik paling banyak saat ini adalah matriks cross-linked dari
monomer dimetakrilat. Monomer paling banyak ditemukan adalah demitakrilat
aromatik. Ikatan rangkap pada setiap molekul ini akan menambah polimerisasi
dengan inisiasi radikal bebas. Meskipun monomer ini dapat menghasilkan sifat
optis, mekanik dan klinis yang lebih otimal, monomer ini lebih kental dan harus
dicampur dengan monomer lowmolecular-weight diluent sehingga secara klinis
dapat diterapkan melalui penggabungan filler. Baru-baru ini komposit low-shrink
telah diperkenalkan yang berisi, contohnya, monomer dengan epoxy (yang dikenal
juga sebagai oxirane) grup fungsional yang berada di ujung. Polimerisasi
monomer ini diinisiasi oleh kation-kation. Resin komposit komersial lainnya
memanfaatkan berbagai monomer dan teknologi filler untuk mengurangi
penyusutan atau tekanan pada polimerisasi (Sakaguchi & Powers, 2012).
Partikel filler inorganik terdiri dari satu atau lebih material inorganik
antara lain finely ground quartz atau kaca, sol-gel berasal dari keramik, silika
microfine, atau nanopartikel (Sakaguchi & Powers, 2012).
sistem
inisiator-akselerator
adalah
untuk
polimerisasi
dan
membentuk ikatan silang (cross link) sistem menjadi massa yang lebih keras.
Reaksi polimerisasi dapat ditingkatkan oleh light-activation, self-curing (aktivasi
kimia), dan dual curing (kimia dan light-curing). (Sakaguchi & Powers, 2012)
Tabel 3. Komposisi resin komposit (Shama Bhat, 2011).
Komponen
A Matriks polimer
.
organik
Material
BISGMA
Fungsi
Kekentalan sangat tinggi,
UEDMA
PEPMMA
TEGDMA.............
B Filler phase:
.
a. Inorganik
b. Filler organik
C Coupling agent
.
manipulasi
Meningkatkan kekuatan,
mengontrol opacity,
eucryptite), Al-silicate,
penyusutan polimerisasi.
hybrid. Meningkatkan
dipolimerisasi do BisGMA
Vinysilane atau gamametha
polishability.
Secara kimia mengikat
cryloxy-propyl trimethoxy
silane.
resin.
Meningkatkan kekuatan,
digunakan)
resilience, mengurangu
9
polimerisasi.
Meningkatkan daya simpan
dan working time dari
chemically cured resin.
E Inisiator dan
.
akselerator
a. Sistem chemical-
curing
b. Sistem kuring UV
Sinar UV mengaktifkan
c. Sistem kuring
i. Inisiator: Diketon-
cahaya tampak
camphoro-quinone
radikal bebas.
468nm
TiO2, AlO3, BaO
Manipulasi
Untuk mendapatkan ikatan antara komposit dan struktur gigi, gigi harus
dietsa dan diprime terlebih dahulu. Dengan bonding agent generasi keempat dan
kelima, enamel dan dentin dari kavitas preparasi dietsa dengan asam selama 30
detik dengan bahan etsa yang disediakan oleh pabrik, secara berkala 10% sampai
15% atau 34% sampai 37% larutan atau gel asam fosfor. Asam fosfor lalu
dibersihkan dengan air, dan permukaan dikeringkan secara pelan-pelan dengan
aliran udara. Enamel yang dietsa akan tampak kusam. Jika dengan bonding agent
generasi keenam dan ketujuh, etsa dan priming dilakukan secara bersamaan, dan
tidak dibutuhkan bahan pembersih. Bonding agent menembus permukaan enamel
dan dentin yang telah dietsa dan memberikan retensi mikromekanikal restorasi
(Powers & Wataha, 2008).
10
11
Gambar 1. Reaksi fotoinisiasi komposit resin aktivasi sinar (Anusavice 2013, p. 289)
12
b.
c.
d.
13
e.
f.
g.
h.
lama
Sinar lampu berbahaya bagi personil klinik, personil klinik dianjurkan
menggunakan kacamata pelindung atau filter
Sinar lampu curing menghasilkan panas yang cukup besar dan dapat
menyebabkan rasa sakit pada jarak 2-3 mm dalam waktu sekitar 20 detik
(kecuali lampu LED)
Lampu QHT dapat redup seiring usia lampu
Panjang gelombang sinar lampu harus sesuai dengan sistem fotoinisiasi
i.
j.
k.
l.
m.
resin
Intensitas cahaya menurun dengan bertambahnya jarak dalam skala log
Sudut curing harus tegak lurus 900
Pelatihan diperlukan untuk mengembangkan teknik praktik terbaik pada
paparan intraoral
14
c. Lampu Plasma Arc Curing (PAC), lampu PAC menggunakan gas xenon
yang terionisasi untuk menghasilkan plasma. Lampu putih berintensitas
tinggi disaring untuk menghilangkan panas dan untuk memungkinkan
cahaya
berwarana
biru
dipancarkan
(400
nm
500
nm)
8. DAFTAR PUSTAKA
Powers, John M & John Wataha. 2008. Dental Materials: Properties and
Manipulation. 9th Ed. Mosby Elsevier. US, America. pp. 78, 80, 82.
Bhat, V. Shama and B.T. Nandish. 2011. Impression Materials. In: Sciene of
Dental Materials & Clinical Applications. CBS Publishers & Distributors
Pvt. Ltd, New Delhi. pp. 297, 306.
15
Sakaguchi, Ronald & John Powers. 2012. Craigs Restorative Dental Materials.
13th Ed. Elsevier. US, America. pp. 162, 163.
Anusavice KJ. 2013. Phillips Science of Dental Materials. 12 th ed. Elsevier Inc.
China. pp. 101-4, 288-9.
16