.Lahan Padi yang digunakan pada Praktikum Teknologi Produksi Tanaman
berlokasi di Lahan Griyashanta, Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Kondisi umum lahan yang digunakan pada budidaya padi sawah diuji dengan mengambil sampel tanah di lokasi lahan kebun Griyashanta, Jatimulyo. Berdasarkan hasil pengujian hasil analisis contoh tanah pada lab tanah 1479 Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya data diuraikan sebagai berikut: pH H2O tanah sebesar 5,9 dan pH KCL 1N sebesar 5,7, kadungan c-organik sebesar 1,72% dan N.total sebesar 0,18%. Dari nilai c-organik dan N.total didapatkan hasil C/N sebesar 10%. Selain itu, terdapat jumlah kandungan unsur hara yang berbeda-beda pada lahan yaitu unsur K sebesar 0,44 me/100 gram, unsur Na sebesar 0,32 me/100 gram, unsur Ca sebesar 13,38 me/100 gram, unsur Mg sebesar 3,31 me/100 gram, Kapasitas Tukar Kation 32,45 serta terdapat tingkat kejenuhan basa sebesar 54%. Parameter pengamatan pertumbuhan tanaman padi dapat di hitung dengan melakukan pengamatan panjang tanaman padi, jumlah anakan tanaman padi dan jumlaah Daun tanaman padi. Dalam pertumbuhan tanaman padi harus di dukung dengan lingkungan yang mendukung, contohnya Arthropoda, arthropoda pada umumnya mempunyai peran penting bagi ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa kehadiran suatu serangga, maka kehidupan suatu ekosistem akan terganggu dan tidak akan mencapai suatu keseimbangan. Peranan serangga dalam ekosistem diantaranya adalah sebagai polinator, dekomposer, predator (pengendali hayati), parasitoid (pengendali hayati), hingga sebagai bioindikator bagi suatu ekosisitem. Pada Bagian intensitas serangan penyakit tidak di temukan gejala ataupun serangan hama pada tanaman padi yang di amati, itu di sebabkan faktor lingkungan yang baik dan mendukung pertumbuhan tanaman padi, selain itu, Sistem tanam yang bailk menyebabkan kurang mendukung perkembangan patogen. Dari semua Parameter yang di amati, Hasil pengamatan menunjukkan perlakuan SRI memiliki nilai rata-rata jumlah anakan dan rata-rata jumlah daun yang paling tinggi dibandingkan dengan tanaman padi perlakuan lainnya, hal ini dikarenakan bahwa teknik SRI memberikan suasana yang kondusif terhadap pertumbuhan anakan karena lingkungan pertumbuhannya yag tidak tergenang selama fase vegetative, serta jumlah daun pada tanaman padi berbanding lurus dengan bertambahnya jumlah anakan. Jadi apabila jumlah anakan bertambah maka jumlah daun padi pun bertambah.