E-ISSN 2443-3985
ABSTRACT
Tidal land has potential in the development of hybrid maize, but the obstacle in tidal land is low soil
fertility, therefore increasing the production of hybrid maize by applying organic chicken manure. It is hoped
that organic chicken manure can improve land quality and increase hybrid corn production. The purpose of
this study was to obtain the right dose of chicken manure organic fertilizer in increasing the production of
hybrid maize (Zea mays L.) in tidal land. This research was conducted on tidal land type C overflow in
Purwosari Village, Kec. Tanjung Lago, Kab. Banyuasin, Prov. South Sumatra, which was implemented from
June – September 2019. The design used was a non-factorial RAK (Randomized Block Design) with four
treatments which were repeated six times, namely the application of chicken manure organic fertilizer 0, 5,
10, and 15 tons/ha. The best hybrid corn production was found in the provision of 15 tons/ha, which was
4.43 kg/plot with a percentage increase of 25.85%.
ABSTRAK
Lahan pasang surut berpotensi dalam pengembangan jagung hibrida, namun kendala di lahan
pasang surut adalah kesuburan tanah yang rendah, oleh karena itu untuk meningkatkan produksi jagung
hibrida dengan pemberian pupuk organik kotoran ayam. Diharapkan pupuk organik kotoran ayam dapat
memperbaiki kualitas lahan dan meningkatkan produksi jagung hibrida. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan dosis pupuk organik kotoran ayam yang tepat dalam meningkatkan produksi jagung hibrida
(Zea mays L.) di lahan pasang surut. Penelitian ini dilaksanakan di lahan pasang surut tipe luapan C di Desa
Purwosari, Kec. Tanjung Lago, Kab. Banyuasin, Prov. Sumatera Selatan, yang telah dilaksanakan mulai
bulan Juni – September 2019. Rancangan yang digunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) non
Faktorial dengan empat perlakuan yang diulang enam kali, yaitu pemberian pupuk organik kotoran ayam 0,
5, 10 dan 15 ton/ha. Produksi jagung hibrida terbaik terdapat pada pemberian 15 ton/ha yaitu sebesar 4,43
kg/petak dengan persentase peningkatan 25,85 %.
Kata Kunci: Pupuk organik kotoran ayam, jagung hibrida, lahan pasang surut
22
KLOROFIL XVI - 1 : 22 – 26 Juni 2021 P-ISSN 2085-9600
E-ISSN 2443-3985
kesuburan tanah di lahan tersebut, yaitu dengan Penanaman menggunakan jarak tanam
salah satunya pemberian pupuk organik kotoran 75 cm x 25 cm, dengan cara ditugal lalu benih
ayam. jagung di masukan di lubang tanam dengan
Pupuk kandang memiliki peran dapat kedalaman 2 cm, dimana terdapat 2 benih dalam
meningkatkan kesuburan tanah baik sifat fisik, lubang tanam
kimia, dan biologi tanah dan dapat Pupuk organik kotoran ayam di berikan
menyumbangkan unsur hara sehinga sebulan sebelum tanam dengan takaran 5 ton/ha (
pertumbuhan dan produksi suatu tanaman akan 3 kg/petak), 10 ton/ha ( 6 kg/petak) dan 15 ton/ha (
meningkat. Hal ini sejalan dengan penelitian Khair 9 kg/petak). Pupuk diberikan dengan cara
etal. (2013), bahwa pemberian pupuk kandang ditaburkan di setiap petak. Sedangkan pupuk
ayam 10 ton/ha dapat menigkatkan produksi anorganik di berikan sebagai pupuk dasar dengan
jagung hibrida sebesar 9 -11 ton/ha. takaran Urea 200 kg/ha ( 120 g/petak), Sp36 100
Kotoran unggas banyak terdapat pada kg/ha ( 60 g/petak) dan KCl 50 kg/ha ( 30 g/petak).
lahan peternakan, dan sering dijadikan pupuk Pemeliharaan tanaman jagung hibrida
kandang. Hal ini baik karena unggas adalah meliputi, penyiangan, pengairan, pembumbunan,
pemakan tanaman atau bagian bagian utama dan penyulaman. Penyiraman dilakukan setiap
tanaman, seperti : gabah, beras, biji-biji buah. hari. Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali
Kotoran ayam dan merpati termasuk pupuk yang selama masa pertumbuhan tanaman jagung, yaitu
bernilai tinggi, dibandingkan bebek atau angsa. pada umur 15 hst sampai pada 6 minggu hst.
Kotoran ayam mempunyai N (1,72 %), P (1,82%), Pembumbunan (mencangkul tanah diantara
dan K (2,18 %). Kotoran ayam boiler mempunyai barisan lalu ditimbunkan kebagian barisan
kadar hara P yang lebih tinggi dari pada kotoran tanaman sehingga membentuk guludan yang
ayam lainnya. (Susilowati, 2013). memanjang) yang dilakukan 4 mst dengan tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengemburkan tanah, memperkokoh
mendapatkan dosis pupuk organik kotoran ayam tanaman, dan menekan pertumbuhan gulma.
yang tepat dalam meningkatkan produksi jagung Penyulaman dilakukan apabila ada tanaman yang
hibrida (Zea mays L.) di lahan pasang surut. mati atau tidak tumbuh yang dilakukan 2 mst.
Penjarangan dilakukan dengan cara memotong
tanaman jagung dan haya meningalkan satu
METODOLOGI PENELITIAN tanaman
Pemanenan dilakukan pada saat jagung
Penelitian ini dilaksanakan di lahan telah berumur sekitar 95 - 100 hst, daun
pasang surut tipe luapan C di Desa Purwosari, jagung/klobot telah kering, berwarna kekuning-
Kec. Tanjung Lago, Kab. Banyuasin, Prov. kuningan, dan ada tanda hitam di bagian pangkal
Sumatera Selatan, yang telah dilaksanakan mulai tempat melekatnya biji pada tongkol
bulanJuni – September 2019. Rancangan yang
digunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok) non
Faktorial dengan empat perlakuan yang diulang HASIL DAN PEMBAHASAN
enam kali, yaitu pemberian pupuk organik kotoran Hasil
ayam 0, 5, 10 dan 15 ton/ha Hasil analisis keragaman menunjukkan
Persiapan lahan. Lahan di bersihkan dari bahwa perlakuan pupuk organik kotoran ayam
vegetasi gulma dan sisa tanaman sebelumnya. berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang
Pembersihan lahan dilakukan mengunakan diamati (Tabel 1). Tabel 2 menunjukkan bahwa
herbisida dan secara manual mengunakan parang penggunaan pupuk organik kotoran ayam 15
dan cangkul, selanjutnya di buat petakan 2 m x 3 ton/ha berbeda nyata terhadap perlakuan
m dengan jarak antara ulangan 1 m. persiapan
lahan dilakukan 2 minggu sebelum tanam.
Tabel 1. Hasil ansira perlakuan pupuk organik kotoran ayam terhadap semua peubah yang
Diamati
23
KLOROFIL XVI - 1 : 22 – 26 Juni 2021 P-ISSN 2085-9600
E-ISSN 2443-3985
Tabel 2. Uji BNJ pengaruh pupuk organik kotoran ayam pada peubah yang diamati
Pupuk organik Tinggi Jumlah Panjang Berat 100 Berat tongkol Produksi per
kotoran ayam tanaman daun Tongkol biji (g) per tanaman petak (kg)
(ton/ha) (cm) (helai) (cm) (g)
a a a a a a
0 156,59 8,11 15,07 36,58 234,21 3,52
b b a ab ab b
5 164,98 9,33 15,63 37,16 236,63 3,85
c b b b ab b
10 167,92 9,51 16,79 37,82 239,17 3,89
c c b c b b
15 169,92 10,11 16,84 39,24 248,57 4,43
Keterangan: Angka-angka yang diikut oleh huruf yang sama pada kolom yang
sama berarti berbeda tidak nyata
24
KLOROFIL XVI - 1 : 22 – 26 Juni 2021 P-ISSN 2085-9600
E-ISSN 2443-3985
meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam jagung hibrida lebih rendah dibandingkan dengan
menunjang pertumbuhan tanaman. Ditambahkan takaran 5 ton/ha (3 kg/petak), 10 ton/ha (6
oleh Hanafiah (2012), bahwa pupuk organik kg/petak), dan 15 ton/ha (9 kg/petak). Hal ini
secara fisik dapat memperbaiki struktur tanah diduga tanaman jagung hibrida hanya
menjadi remah, sehingga akar akan berkembang mendapatkan suplai unsur hara yang berasal dari
lebih leluasa dan dapat menyerap unsur hara pupuk anorganik (pupuk kimia) dengan dosis
makro (N,P,K,Ca,Mg,S) dan unsur hara mikro (Zn, anjuran. Pupuk anorganik dengan dosis anjuran
Cu, Mo, Co, B, Mn, Fe) meskipun dalam jumlah yang diberikan belum mampu menyediakan unsur
relatif sedikit. Secara biologi kotoran ayam dapat hara dalam jumlah yang cukup dan seimbang
meningkatkan aktivitas mikroorganisme di dalam untuk menunjang pertumbuhan dan produksi
tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanaman jagung hibrida. Pupuk anorganik yang
tanah. diberikan pada tanah masam (pH H20 =4,30) tidak
Menurut Taufik et al. (2010), bahwa jika semua unsur hara dapat tersedia dan diserap
kebutuhan unsur hara tanaman tercukupi maka secara optimal oleh tanaman jagung hibrida,
metabolisme berjalan optimal sehingga terutama unsur nitrogen yang sifatnya mudah
pembentukan protein, karbohidrat dan pati tidak mengalami pencucian, penguapan atau terikat
terhambat akbatnya akumulasi metabolisme pada oleh unsur lain, sehingga tanaman jagung hibrida
biji yang terbentuk memiliki ukuran dan berat mengalami kekurangan atau defisiensi unsur hara
maksimal. yang berakibat pertumbuhan dan produksi
Pupuk organik kotoran ayam pada takaran tanaman jagung hiibrida mengalami penurunan.
15 ton/ha (9 kg/petak) yang diberikan Pada tanah tersebut juga tidak ada penambahan
menunjukkan peningkatan pertumbuhan dan bahan organik sehingga kondisi kekurangan unsur
produksi tanaman jagung hibrida secara signifikan. hara semakin meningkat. Tidak adanya bahan
Hal ini diduga pupuk organik kotoran ayam lebih organik didalam tanah menyebabkan
banyak mengandung unsur hara makro (N,P,K) terhambatnya penyediaan unsur hara kelarutan
yang dibuktikan dengan hasil analisis di Analytical tanah, karena aktivitas perombakan bahan organik
Laboratory Research and Development di PT. Bina oleh mikroorganisme tanah berjalan lambat
Sawit Makmur (2018), menunjukkan bahwa sehingga ketersediaan unsur hara yang dapat
kandungan N total 2,02 %, P total 3,57 % dan K diserap tanaman jagung hibrida sedikit. Hal ini
total 2,13 %. sejalan dengan pendapat dari Litbang Pertanian
Menurut Saragih et al. (2013), bahwa (2015), bahwa penggunaan pupuk anorganik pada
unsur hara Nitrogen merupakan salah satu unsur tanah tidak semuanya dapat diserap secara
hara essensial ketersediaanya dapat memberikan optimal oleh tanaman karena unsur hara tersebut
pengaruh nyata terhadap pertumbuhan. N mengalami pencucian, penguapan atau terikat
dibutuhkan tanaman jagung untuk proses dengan unsur lain. Hal ini menyebabkan
pertumbuhan. Selama proses pertumbuhan rendahnya efisiensi pemupukan, berpotensi
sampai pematangan biji N terus menerus diserap menyebabkan pencemaran lingkungan dan
oleh tanaman, sehingga tanaman jagung sangat akumulasi residu pupuk dapat menyebabkan
menghendaki dan membutuhkan ketersediaan menurunnya kualitas tanah baik fisik, kimia dan
unsur N secara terus menerus pada semua stadia bioligi tanah. Selanjutnya menurut Juiardi (2009)
pertumbuhan sampai pembentukan biji. dalam Farida dan Chozin (2015), bahwa
Unsur P berfungsi memacu pertumbuhan penggunaan pupuk anorganik antara lain dapat
akar dan pembentukan sistem perakaran yang meyebabkan kerusakan struktur tanah, seperti
baik pada tanaman muda, jika sistem perakaran tanah menjadi lebih keras dan pH tanah menjadi
baik, maka penyerapan unsur hara juga baik lebih masam. Ditambahkan oleh Nazari et al.
sehingga proses metabolisme berjalan sempurna (2012), bahwa apabila tidak ada masukan bahan
akibatnya pembentukan jaringan penyusun organ organik ke dalam tanah, maka akan terjadi
juga baik (Hardjowigeno, 2003). masalah pencucian sekaligus keterlambatan
Unsur K membantu tanaman jagung penyediaan unsur hara, karena adanya bahan
mengaktifkan sejumlah enzim dalam metabolisme organik dapat mendorong perkembangan populasi
karbohidrat dan protein yang meliputi mikroorganisme tanah dan meningkatkan proses
pembentukan, pemecahan dan translokasi pati, dekomposisi sehingga unsur hara cepat tersedia.
serta berpengaruh terhadap pengangkutan unsur Menurut Sutedjo (2008), bahwa
P. Pada proses fotosintesis unsur K secara kekurangan salah satu atau beberapa unsur hara
langsung memacu pertumbuhan dan index luas akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak
daun, sehingga meningkatkan assimilasi CO 2serta sebagaimana mestinya. Apabila unsur hara kurang
meningkatkan translokasi produk fotosintesis dari kebutuhan optimal maka pertumbuhan tidak
(Tufaila et al., 2014). optimal. Selanjutnya menurut Hasibuan (2010),
Berdasarkan data hasil pengamatan di bahwa jika tanaman jagung mengalami
lapangan yang telah dianalisis secara statistik kekurangan unsur N, maka tanaman akan tumbuh
menunjukkan bahwa perlakuan tanpa pupuk kurus, daun tua bewarna hijau muda lalu berubah
organik (pupuk anorganik dosis anjuran) menjadi kekuningan dan jaringan tanaman
menghasilkan pertumbuhan dan produksi tanaman menguning dan mati, buah kerdil, kecil dan cepat
25
KLOROFIL XVI - 1 : 22 – 26 Juni 2021 P-ISSN 2085-9600
E-ISSN 2443-3985
26