Anda di halaman 1dari 14

Kisah Nabi Yunus

Dalam Alquran, kisah Nabi Yunus telah disebutkan dalam beberapa surat Yunus, Al
Anbiya’, As-Saffat dan Al-Qalam.
Berikut kisah Nabi Yunus saat diutus ke Negara Ninawa
1. Diolok-olok Saat Berdakwah
Kisah Nabi Yunus dimulai, ketika diutus Allah untuk berdakwah di Ninawa, salah satu
kota yang ada di Irak yang penduduknya menyembah berhala.
Dengan penuh semangat, Nabi Yunus pergi dan berdakwah terhadap kaum tersebut.
Beliau menunjukkan jalan kebaikan, menjelaskan tentang surga, panasnya api neraka
untuk orang-orang durhaka dan mengajak mereka semua menyembah Allah SWT.
Namun, kaum tersebut tidak percaya dengan ucapan Nabi Yunus mengenai semua hal
tersebut.
Para kaum disana justru, mengolok-olok semua ucapan yang telah disampaikan Nabi
Yunus.
2. Azab dari Allah
Nabi Yunus yang kesal dan kecewa , memilih untuk pergi meninggalkan kaum
tersebut.
Usai kepergiannya, Allah SWT menurunkan azab dan membuat kaum tersebut,
bertaubat dan menyesali semua perbuatan terhadap Nabu Yunus.
Para kaum Asyiria memohon ampun dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT.
Namun, hal itu tak lantas membuat Nabi Yunus kembali. Beliau memilih untuk
pergi naik kapal  ke tempat lain.
Padahal, kala itu, Allah tidak meminta Nabi Yunus untuk meninggalkan kaumnya.
3. Terkena Bencana Alam
Dalam kisah Nabi Yunus dijelaskan, kapal yang membawanya pergi diterpa  badai.
Air laut yang awalnya tenang menjadi bergelombang, hingga membuat semua
penumpang khawatir.
Karena badainya sangat dahsyat, kapal tersebut oleng dan sewak-waktu
dapat tenggelam.
Kapten kapal pun, akhirnya menyuruh semua awak kapal untuk melemparkan muatan
ke laut.
Sayangnya usaha tersebut belum cukup membuat kapal kembali stabil.
Akhirnya, diambil kesepakatan bahwa penumpang harus dilemparkan ke laut untuk
menyelamatkan penumpang lainnya.
Pengundian nama pun, dilakukan untuk menentukan siapa orang yang harus dilempar
ke laut dan Nabi Yahya salah satunya.
4. Ditelan Ikan Paus

Karena namanya keluar hingga berkali-kali, Nabi Yunus akhirnya melompat ke laut.
Saat itu, Nabi Yunus sadar, jika beliau melakukan kesalahan karena meninggalkan
kaumnnya di Ninawa.
Padahal, ia seharusnya menunggu perintah Allah sebelum memilih untuk pergi dari
tempat tersebut.
Ketika melompat ke laut, seekor ikan  paus besar menghampiri dan menelannya bulat-
bulat.
Allah mewahyukan kepada ikan paus tersebut:
“Janganlah kamu memakan dagingnya, dan jangan pula kamu patahkan tulangnya,
karena ia bukanlah rezeki kamu untuk dimakan”.
5. Hidup di Dalam Tubuh Ikan Paus
Kisah Nabi Yunus hidup di dalam ikan paus, menjadi salah satu yang  menjadi
perhatian .
Karena di dalam tubuh ikan paus yang pegap dan gelap, Nabi Yunus tidak dapat
berbuat apa-apa.
Rasa sedih  yang dirasakan, tidak lantas membuatnya merasa berputus asa dan terus
mengingat Allah.
Nabi Yunus tidak pernah berhenti dzikir dan memohon ampun kepada Allah SWT,
selama 40 hari di dalam perut ikan paus.
Dalam Quran Surat Anbiya’ ayat 87 Allah berfirman:
ُ َ‫ت اَ ْن ٓاَّل اِ ٰل هَ اِ ٓاَّل اَ ْن ت‬
ُ‫س ْب ٰح نَ َك اِ نِّ ْي ُك ْن ت‬ ُّ ‫اض بً ا فَ ظَ َّن اَ ْن ل َّْن ن َّْق ِد َر َع لَ ْي ِه فَ نَ ٰاد ى فِ ى‬
ِ ‫الظ لُ ٰم‬ َ ‫َو َذ ا النُّ ْو ِن اِ ْذ ذَّه‬
ِ ‫َب ُم َغ‬
ٰ
َ‫ۚ م نَ الظّ لِ ِم يْن‬
ِ
Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan
marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya,
maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan selain Engkau,
Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."
6. Dimuntahkan ke Daratan
Allah SWT menerima taubat dan penyesalan Nabi Yunus yang terus dilakukan dari
dalam tubuh ikan paus.
Kemudian, Allah SWT memerintahkan ikan paus untuk mendekati daratan dan
memuntahkan Nabi Yunus di sebuah pulau yang ditentukan.
Di tenpat tersebut, Allah tumbuhkan sebuah pohon sejenis labu  dengan daun yang
lebat, sehingga dapat menaungi Nabu Yunus dan menjaganya dari panas terik
matahari.
Hal ini dijelaskan dalam Surat As-Saffat ayat 145-146 yang berbunyi:
‫يم‬
ٌ ِ‫س ق‬ ِ ‫ين ۞فَ نَ بَ ْذ ٰنَ هُ بِ ْٱل َع َر‬
َ ‫ٓاء َو ه َُو‬ َ ‫َو َأ ۢن بَ ْت نَ ا َع لَ ْي ِه‬
ٍ ‫ش َج َر ةً ِّم ن يَ ْق ِط‬
Artinya: “Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam
keadaan sakit.Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.”
Baca juga: Moms, Kenali Pilihan Makanan Ikan Koi yang Bagus dan Bergizi!
7. Seperti Anak Burung
Dalam beberapa kisah Nabi Yunus dijelaskan, jika saat dimuntahkan dari perut Ikan,
Nabi Yunus keadaanya seperti anak burung yang telanjang dan tidak berambut.
Kemudian, Allah menumbuhkan pohon sejenis labu, dimana ia dapat berteduh dan
makan darinya.
Pohon itu pun tidak bertahan lama dan kering, hingga membuat Nabi Yunus menangis
karena keringnya pohon tersbut.
Saat itu, Allah berfirman kepada Nabi Yunus:
“Apakah kamu menangis karena pohon itu kering. Namun kamu tidak menangis
karena seratus ribu orang atau lebih yang ingin engkau binasakan.”
Selanjutnya Allah SWT memerintah Nabi Yunus untuk kembali ke kaumnya untuk
memberitahukan, bahwa Allah telah menerima taubat  dan ridha kepada mereka.
Nabi Yunus menerima perintah itu dan pergi mendatangi kaumnya. Ia memberitahu,
Allah SWT telah menerima taubat mereka.
Kisah Nabi Yunus kembali ke kaumnya, dijelaskan dalam surat As-saffat ayat 147-148
ُ ‫ف َأ ْو يَ ِز‬
َ‫يد ون‬ ِ ‫س ْل ٰنَ هُ ِإ لَ ٰى ِم ۟ا‬
ٍ ‫َئة َأ ْل‬ َ ‫ين َو َأ ْر‬ ٰ ۟ ُ‫َٔام ن‬
ٍ ‫وا فَ َم ت َّْع نَ ُه ْم ِإ لَ ٰى ِح‬ َ ‫فَ ـ‬
Artinya: “Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka
beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga
waktu yang tertentu.”
Kisah Nabi Zakaria, Terdapat Doa Keturunan yang Dikabulkan Allah
Dikaruniai seorang putra berkat kegigihannya dalam berdoa

Sekilas tentang Nabi Zakaria


Selayaknya kisah dan perjalanan para nabi dan rasul lainnya, kisah Nabi Zakaria pun
hadir dengan pelajaran dan hikmah tersendiri yang sangat menginspirasi.
Nabi Zakaria Alaihi Salam (AS) adalah kaum Bani Israil yang hidup di Palestina dan
lahir pada tahun 91 Sebelum Masehi.
Beliau merupakan salah satu dari 25 nabi utusan Allah SWT yang menerima wahyu
untuk dirinya sendiri.
Nabi Zakaria diangkat menjadi Nabi oleh Allah SWT di usia yang sudah mulai senja,
yaitu 90 tahun.
Penjelasan mengenai kisah Nabi Zakaria ketika beliau masih kanak-kanak hingga
masa mudanya tidak dijelaskan di dalam Alquran.
Karena itulah, sejarah mengenai beliau dimulai ketika akhir masa dewasa.
Alquran merekam dan menceritakan kisah sejarah perjalanan Nabi Zakaria sebanyak 8
kali, yaitu dalam Surat Ali Imran ayat 3  serta surat Surat Maryam ayat 19 dan ayat 2-
11.
Semasa hidupnya, Nabi Zakaria bekerja sebagai tukang kayu untuk menghidupi
keluarganya.
Nabi Zakaria adalah nabi termasyhur yang merupakan keturunan dari Nabi Sulaiman
AS.
Nama lengkap istri Nabi Zakaria AS adalah Ilyasya binti Faqud bin Qabil, berasal dari
keluarga Nabi Harun AS.
Nabi Zakaria dan istrinya yang sama-sama keturunan nabi, lalu memiliki anak yang
juga diutus oleh Allah SWT sebagai nabi, yaitu Nabi Yahya AS.
Semasa hidupnya, Nabi Zakaria juga berperan sebagai pelindung dari Maryam (Ibunda
Nabi Isa AS).

Kisah Nabi Zakaria dengan Keluarga Imran


Sebenarnya tak banyak literatur yang menjelaskan tentang hubungan Nabi Zakaria
dengan Imran.
Meski begitu, dijelaskan bahwa istri Imran merupakan ipar dari Nabi Zakaria.
Suatu ketika, istri Imran melahirkan seorang putri yang kemudian dinamai  Maryam .
Namun, Imran selaku ayah Maryam ternyata meninggal di usia yang masih muda
sehingga Maryam kecil terpaksa kehilangan sosok ayah.
Peristiwa ini pun memunculkan permasalahan terkait siapa yang harus menggantikan
Imran dalam merawat Maryam.
Orang-orang Bani Israil saat itu menginginkan kehormatan untuk bisa mengasuh
Maryam.
Supaya adil, dibuatlah undian untuk menentukan siapa yang berhak merawat Maryam.
Setiap orang diminta untuk menuliskan nama mereka dan memasukkannya ke dalam
sebuah wadah.
Lalu, di antara nama-nama yang sudah tercampur dalam wadah itu, diambillah satu
nama secara acak.
Saat pengambilan pertama, nama Nabi Zakaria muncul.
Akan tetapi, orang-orang Bani Israil rupanya tidak puas dan melakukan pengundian
ulang.
Pada pengambilan nama kedua, ternyata nama Nabi Zakaria muncul lagi.
Begitu juga dengan pengambilan nama seterusnya, nama Nabi Zakaria terus saja
muncul.
Hal ini membuat orang-orang Bani Israil akhirnya pasrah dan membiarkan Maryam
berada dalam pengasuhan Nabi Zakaria.
Walau Maryam bukan anak kandungnya, Nabi Zakaria tetap mengasuh gadis kecil itu
dengan sepenuh hati seperti anak kandungannya sendiri.
Ia bahkan membuatkan ruang khusus di Baitul Maqdis untuk Maryam beribadah, yang
dinamakan Mihrab.
Perjuangan dan doa sang nabi untuk memiliki keturunan menjadi bagian dari kisah
Nabi Zakaria yang paling sering diceritakan.
Ia beserta istrinya tak henti berdoa kepada Allah SWT agar dapat diberikan keturunan.
Nabi Zakaria sangat menginginkan kehadiran seorang anak sehingga kelak akan ada
yang meneruskan perjuangannya dalam berdakwah.
Saat itu, dirinya sudah semakin menua dan sang istri juga mengalami kondisi  mandul .
Meski begitu, ia bersama istrinya selalu berdoa dan memohon kepada Allah SWT.
Salah satu doa Nabi Zakaria bahkan diabadikan dalam Alquran, yakni pada Surah
Maryam ayat 4-6 yang artinya:
“Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku
seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu yang akan
mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub, dan jadikanlah dia, ya Tuhanku,
seorang yang diridhai."
Ada pula doa lainnya yang dipanjatkan Nabi Zakaria pada Surah Ali Imran ayat 38
yang artinya:
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya
Engkau maha Pendengar doa."

Doa Nabi Zakariya Terkabul


Setelah berdoa tanpa henti, akhirnya permintaan Nabi Zakariya dikabulkan oleh Allah
SWT.
Momen tersebut juga tercatat dalam Alquran Surah Maryam ayat 7-9 yang artinya:
“‘Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-
laki bernama Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu
sebelumnya’. Dia (Zakaria) berkata ‘Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai
anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku sesungguhnya sudah mencapai
usia sangat tua?’.
(Allah) berfirman, ‘Demikianlah, hal itu mudah bagi-Ku; sungguh engkau telah Aku
ciptakan sebelum itu, padahal (waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali. "
Mendapatkan kabar gembira bahwa ia akan memiliki anak, Nabi Zakaria pun begitu
senang dan merasa tak sabar.
Ia memohon kepada Allah SWT agar memberikan pertanda jika nanti sudah dekat
waktunya ia memiliki anak.
“Dia (Zakaria) berkata, ‘Ya Tuhanku, berilah aku suatu tanda.’ Allah berfirman,
‘Tanda bagimu adalah engkau tidak berbicara dengan manusia selama tiga hari
kecuali dengan isyarat.
Dan sebutlah (nama Tuhanmu banyak-banyak, dan bertasbihlah memuji-Nya) pada
waktu petang dan pagi hari.” (QS. Ali Imran: 34)
Hikmah Kisah Nabi Zakaria
Dalam kisah Nabi Zakaria ini, salah satu hikmahnya adalah kita harus percaya dengan
rencana Allah SWT dan Dia lah sebaik-baik perencana.
Sebagai orang yang beriman, perlu disadari jika semua manusia hanya mampu
berencana sedangkan hasil akhirnya bergantung pada keputusan Allah SWT.
Hikmah selanjutnya yang bisa dipetik dari kisah Nabi Zakaria adalah soal keutamaan
istiqomah dalam berdoa kepada Allah.
Hal itu ditunjukkan dari tindakan Nabi Zakaria dan istrinya yang terus-menerus berdoa
kepada Allah SWT agar diberikan keturunan, meski harus menunggu dalam waktu
lama.
Berkat kegigihannya dalam berdoa, akhirnya Allah pun mengabulkan dengan
menganugerahkan dengan seorang putra.
Kisah Nabi Yahya, Sosok Pintar dan Tegas dalam Berdakwah
Sosok pintar dan tegas
Mengulas Kisah Nabi Yahya
Kisah Nabi Yahya dimulai ketika Nabi Zakaria  memanjatkan doa untuk meminta
seorang keturunan kepada Allah SWT untuk meneruskan dakwahnya.
Kemudian, doa Nabi Zakaria dikabulkan oleh Allah. Istrinya, Isya mengandung dan
melahirkan Yahya yang kemudian diangkat menjadi Rasul di tengah kaum Bani Israil.
1. Sosok Cerdas Sejak Kecil
Sejak masih kecil, Nabi Yahya dikenal sebagai sosok yang cerdas dan gemar
membaca.
Beberapa sumber menjelaskan, sejak masih kecil, Nabi Yahya selalu mendahulukan
belajar dibanding harus bermain.
Kebiasaan yang dilakukan Nabi Yahya tersebut, memberikan manfaat terhadap dirinya
sendiri.
Karena kebiasaannya, Nabi Yahya data menghafal seluruh isi Taurat di usia yang
masih sangat belia.
Beliau memiliki ketekunan dan selalu rajin dalam mempelajari   ilmu agama .
Nabi Yahya tidak ragu untuk mengingatkan teman-temannya jika manusia dilahirkan
Allah SWT untuk beribadah bukan bermain-main.
2. Disegani Binatang
Dalam kisah Nabi Yahya dijelaskan bahwa sejak masih kecil, beliau selalu
memberikan kasih sayang  penuh kepada binatang.
Kebiasaannya inilah yang membuat Nabi Yahya, selalu disegani dan dihormati oleh
para binatang.
Sebuah riwayat menceritakan, para binatang pernah terdiam ketika melihat Nabi
Yahya memanjatkan doa sambil menangis di tengah gurun pasir.
Pada saat itu juga, para binatang memilih untuk menjauh karena menghomati Nabi
Yahya yang sedang memanjatkan kepada Allah SWT.
Hal itu dilakukan para binatang, agar tidak mengganggu Nabi Yahya ketika sedang
berdoa kepada Allah SWT.
3. Ikhlas Menerima Pemberian Allah SWT
Suatu hari, ketika perutnya lapar  dan ingin makan, beliau memilih untuk makan
belalang. Sementara air minunya, diambil dari sungai terdekat .
Saat itu, Nabi Yahya mulai menyadari jika makhluk ciptaan Allah yang paling banyak
menerima nikmat adalah manusia.
Kemudian, Nabi Yahya menyimpulkan, jika kekayaan yang sejatinya adalah kekayaan
hati yang begitu ikhlas dalam menerima semua pemberian Allah SWT.
4. Bertemu dengan Iblis
Salah satu kisah Nabi Yahya yang paling dikenal adalah pertemuannya dengan Iblis.
Diantara para nabi, Yahya adalah sosok yang disebut paling enak  untuk diajak bicara.
Ketika iblis menemui Nabi Yahya, beliau langsung membentaknya dan meminta untuk
menunjukkan wujud aslinya.
Namun, hal itu tidak dilakukan oleh iblis. Kala itu iblis mengatakan, jika permintaan
Nabi Yahya adalah hal yang sangat berat untuknya.
Hingga akhirnya, terjadi kesepakatan antara Nabi Yahya dan iblis untuk melakukan
pertemuan pada keesokan harinya.
Saat tiba waktu yang dijanjikan, iblis muncul di hadapan Nabi Yahya dengan wujud
aslinya yang jelek dan menakutkan.
5. Berani Ambil Keputusan
Selain cerdas, Nabi Yahya dikenal sebagai sosok yang berani dalam mengambil
keputusan.
Ia tidak takut dengan segala hal, termasuk hinaan dan ancaman dari penguasa dalam
menjalankan dakwahnya untuk menegakkan kebenaran.
Nabi Yahya juga selalu mengingatkan orang untuk dapat bertobat.
Nantinya, orang-orang yang bertobat akan diminta untuk mandi besar di sungat
Yordan.
6. Mengecam Pernikahan Raja Herodus
Sosok Nabi Yahya yang tegas, ternyata menjadi ancaman untuk Raja Herodus Antipas.
Ia adalah pengganti Raja Herodus Agung yang menguasai Galilea dan Perea.
Dalam kisah Nabi Yahya dijelaskan, jika beliau mengecam pernikahan yang dilakukan
oleh Herodus Antipas dengan Herodias.
Karena Herodias adalah mantan istri  dari kakak Herodus Antipas, yaitu Herodus
Filipus I.
Menurut Nabi Yahya, pernikahan yang diinginkan oleh Raja Herodus bertentangan
dengan kitab Taurat.
Hal itu pun, membuat Raja Herodus murka dan menyimpan dendam pada Nabi Yahya.
7. Dipenggal dan Dijadikan Persembahan
Raja Herodus yang dendam , akhirnya memanfaatkan Salome, putrinya, untuk
merencanakan pembunuhan terhadap Nabi Yahya.
Akhirnya, pada saat Raja Herodus Antipas menggelar pesta yang dihadiri oleh tamu-
tamu penting, Salome menyajikan tarian  yang membuat raja tersihir.
Saat berada di bawah pengaruh sirih Salome, raja berjanji akan mengabulkan
permintaan Salome.
Salome pun, meminta kepada Raja Herodus Antipas ntuk memberikan kepada Nabi
Yahya.
Karena tidak ingin mengingkari janjinya, Raja Herodus memerintahkan prajurit dan
pengikutnya untuk mencari Yahya dan memenggal kepalanya.
Tak hanya memenggalnya, kepala Nabi Yunus juga disuguhkan di atas nampan,
kemudian diberikan kepala Salome.
8. Dikuburkan di Damaskus
Kematian Nabi Yahya meninggalkan duka tersendiri terhadap umatnya.
Mereka semua merasa kehilangan sosok kekasih Allah yang begitu arif, lembut dan
bijaksana.
Hingga saat ini, makan Nabi Yahya masih ada di Masjid Agung  Damaskus.
Mukjizat Nabi Yahya
Selama hidup menjadi seorang nabi, Yahya diberikan beberapa mukjizat seperti
berikut ini.
1. Al Hanan
Al Hanan merupaka salah satu mukjizat yang diterima oleh Nabi Yahya.
Mukjizat Al Hanan ini adalah ilmu tentang rasa cinta, terhadap sesama makhluk
beserta alam semesta .
Karena mukjizat tersebut, Nabi Yahya selalu dicintai oleh semua makhluk, termasuk
binatang, gunung, dan gurun.
2. Menghafal dan Memahami Isi Taurat
Mukjizat lain yang diterima oleh Nabi Yahya, adalah dapat menghafal isi dari kitab
Taurat yang merupakan kitab suci Bani Israil.
Seperti yang sudah dijelaskan dalam kisah Nabi Yahya, beliau dapat menghafal dan
memahami Taurat di usia yang masih sangat belia.
Kemampuan tersebut, tidak lain karena didikan kedua orangtunya sehingga
menjadi anak yang cerdas .
Kisah Ashabul Kahfi, Sekelompok Pemuda Beriman yang
Ditidurkan Selama 309 Tahun
Kisah kelompok pemuda istimewa ini tercantum dalam Alquran

Selain kisah-kisah para nabi , dalam sejarah Islam terdapat juga cerita hikmah lain
seperti Ashabul Kahfi. Kisah ini menjadi bukti nyata saat iman tertancap kuat di hati
seseorang.
Bahkan, kisah Ashabul Kahfi termasuk tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Sebab, ada
bayak kejadian yang sepertinya mustahil, namun benar-benar terjadi saat itu.
Ini merupakan kisah yang sangat istimewa, hingga Allah SWT mengabadikannya
dalam Alquran dan terpilih menjadi nama surat yakni Surat Al-Kahfi.
Kisah Ashabul Kahfi
Dalam surat Al-Kahfi yang merupakan surat ke-18 dalam Alquran, Allah SWT
menceritakan kisah para Ashabul Kahfi atau para pemuda Kahfi yang menghindari
kezaliman penguasa demi mempertahankan aqidah dan keleluasaan  beribadah kepada
Allah SWT .
Ashabul Kahfi adalah sekelompok pemuda beriman yang hidup pada masa Raja
Diqyanus di Romawi, beberapa ratus tahun sebelum diutusnya Nabi Isa AS.
Pada masa itu, mereka hidup di tengah banyaknya kezaliman dan juga di tengah
masyarakat penyembah berhala.
Mereka menentang perintah raja untuk menyembah berhala, sehingga akhirnya mereka
dipanggil dan dipaksa untuk mengikuti perintah raja.
Meski begitu, para Ashabul Kahfi tetap menolak hingga akhirnya mereka dikejar oleh
suruhan raja untuk dibunuh. Untungnya, Ashabul Kahfi berhasil melarikan diri dan
bersembunyi di sebuah gua.
Allah SWT menjelaskannya pada ayat ke-10 Surat Al-Kahfi sebagai berikut:
D‫ ا‬D‫ ًد‬D‫ َش‬D‫ َر‬D‫ا‬Dَ‫ ن‬D‫ ِر‬D‫ َأ ْم‬D‫ن‬Dْ D‫ ِم‬D‫ا‬Dَ‫ن‬Dَ‫ْئ ل‬DDِّ‫ي‬Dَ‫ ه‬D‫ َو‬Dً‫ ة‬D‫ َم‬D‫ح‬Dْ D‫ر‬Dَ D‫ك‬ Dِ D‫ ْه‬D‫ َك‬D‫ ْل‬D‫ ا‬D‫ى‬Dَ‫ ِإ ل‬Dُ‫ة‬Dَ‫ ي‬D‫ ْت‬Dِ‫ ف‬D‫ ْل‬D‫ ا‬D‫ى‬D‫و‬Dَ ‫ َأ‬D‫ِإ ذ‬
َ D‫ ْن‬D‫ ُد‬Dَ‫ ل‬D‫ن‬Dْ D‫ ِم‬D‫ا‬Dَ‫ن‬Dِ‫ت‬D‫ آ‬D‫ا‬Dَ‫ن‬Dَّ‫ ب‬D‫ر‬Dَ D‫ا‬D‫و‬Dُ‫ل‬D‫ا‬Dَ‫ق‬Dَ‫ ف‬D‫ف‬

(Iż awal-fityatu ilal-kahfi fa qālụ rabbanā ātinā mil ladungka raḥmataw wa hayyi`
lanā min amrinā rasyadā)
Artinya: “(Ingatlah) tatkala pemuda-pemuda itu mencari tempat berlindung ke dalam
gua lalu mereka berdoa: ‘Wahai Tuhan kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-
Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)’,”
(QS Al-Kahfi: 10).
Meski dalam keadaan terdesak, Ashabul Kahfi membuktikan bahwa mereka adalah
hamba Allah SWT yang betul-betul memiliki iman yang kuat.
Di gua tersebut, mereka memohon agar diberikan perlindungan dari Allah SWT .
Berkat doa yang dipanjatkan, Allah SWT kemudian menyelamatkan mereka.
Allah SWT membuat Ashabul Kahfi tertidur dan tidak mendengar apa-apa. Mereka
terus berada dalam kondisi tertidur dalam waktu ratusan tahun.
Ibnu Katsir dalam ‘Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim’ menyebut bahwa Allah SWT
membuat Ashabul Kahfi tidur selama 309 tahun, untuk menunjukkan lamanya mereka
tidur dalam gua.
Mereka mulai tidur di zaman pemerintahan Raja Diqyanus, dan baru bangun setelah
beberapa generasi raja berganti.
Setelah ratusan tahun, mereka pun dibangunkan oleh Allah SWT. Dan masyarakat
beserta raja saat Ashabul Kahfi bangun sudah beriman kepada Allah SWT.
D‫ ا‬D‫ ًد‬D‫ َأ َم‬D‫ا‬D‫و‬Dُ‫ث‬Dِ‫ب‬Dَ‫ ل‬D‫ ا‬D‫ َم‬Dِ‫ ل‬D‫ ى‬D‫ص‬
Dَ D‫ح‬Dْ ‫ َأ‬D‫ ِن‬D‫ ْي‬Dَ‫ ب‬D‫ز‬Dْ D‫ح‬Dِ D‫ ْل‬D‫ ا‬D‫ي‬
ُّ ‫ َأ‬D‫ َم‬Dَ‫ ل‬D‫ ْع‬Dَ‫ن‬Dِ‫ ل‬D‫ ْم‬Dُ‫ه‬D‫ا‬Dَ‫ ن‬D‫ ْث‬D‫ َع‬Dَ‫ ب‬D‫ َّم‬Dُ‫ث‬
(Tsumma ba'aṡnāhum lina'lama ayyul-ḥizbaini aḥṣā limā labiṡū amadā)
Artinya: “Kemudian Kami bangkitkan mereka (dari tidurnya) untuk Kami menguji
siapakah dari dua golongan di antara mereka yang lebih tepat kiraannya, tentang
lamanya mereka hidup (dalam gua itu),” (QS Al-Kahfi: 12).
Teladan Kisah Ashabul Kahfi
Melihat istimewanya kisah dari para Ashabul Kahfi, ada banyak hikmah dan teladan
yang bisa dicontoh dalam kehidupan saat ini. Beberapa di antaranya yakni:
1. Mengandung Nilai Pendidikan
Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta  mencatat, ada banyak nilai
pendidikan yang terkandung dalam surat Al-Kahfi ayat 9-21 yang merupakan inti dari
kisah Ashabul Kahfi.
Yakni nilai pendidikan intelektual, pendidikan sabar , pemberian pengalaman spiritual,
pendidikan keimanan, metode kisah, pendidikan keberanian, pendidikan
mempertahankan keimanan, pendidikan ketahanan fisik, dan pendidikan sosial.
2. Memiliki Karakter yang Unggul
Menurut studi Digital Library UIN Sunan Gunung Djati Bandung  para pemuda ashabul
kahfi memiliki karakteristik beriman kepada Allah, memegang teguh keimanannya
kepada Allah SWT, dan juga zuhud.
Dalam tafsir Al-Khazin disebutkan bahwa Ashabul Kahfi memenuhi syarat tiga
komponen karakter yang baik, yakni para pemuda Ashabul kahfi memiliki
pengetahuan moral, memiliki nilai tanggung jawab , kejujuran, dan kebaikan
berdasarkan pada keyakinan kemampuan diri.
Baca Juga: Kisah Sunan Kalijaga yang Berdakwah Lewat Wayang
3. Sering Berucap Syukur
Quraish Shihab dalam ‘Tafsir Al-Misbah’, menjelaskan beberapa hal yang dapat
dijadikan teladan dari kisah yang terkadung dalam surat Al-Kahfi ini.
Hikmat ini didapat dalam Surat al-Kahfi ayat 1.
Dَ Dَ‫ت‬DٰD‫ ِك‬D‫ل‬DۡD‫ ٱ‬D‫ ِه‬D‫ ِد‬D‫ب‬DۡD‫ َع‬D‫ى‬Dٰ Dَ‫ ل‬D‫ َع‬D‫ل‬Dَ D‫ز‬Dَ D‫ َأ ن‬D‫ي‬
١ D‫ ۜا‬D‫ج‬Dَ D‫و‬Dَ D‫ع‬Dِ D‫َّهُۥ‬D‫ ل‬D‫ ل‬D‫ َع‬D‫ج‬Dۡ Dَ‫ ي‬D‫م‬DۡDَ‫ ل‬D‫ َو‬D‫ب‬ Dٓ D‫َّ ِذ‬D‫ل‬D‫ ٱ‬Dِ ‫ هَّلِل‬D‫ ُد‬D‫م‬Dۡ D‫ َح‬D‫ل‬DۡD‫ٱ‬
(Al-ḥamdu lillāhillażī anzala 'alā 'abdihil-kitāba wa lam yaj'al lahụ 'iwajā )
Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab
(Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya,” (QS Al-Kahfi: 1).
Maka sudah sepantasnya umat muslim untuk selalu bersyukur atas segala anugerah
Allah SWT, yakni dengan selalu mengucapkan syukur  alhamdulillah.
4. Solutif dalam Menghadapi Permasalahan
Masih menuru Quraish Shihab, sebagaimana kandungan ayat 1 bahwa Alquran
merupakan pedoman hidup yang sempurna.
Ini dapat mengatasi permasalahan karena menjadi tolok ukur kebenaran kitab-kitab
suci yang diturunkan sebelumnya, dengan tujuan untuk memperingatkan siksaan pedih
yang tidak terjangkau atau terlukiskan dengan kata-kata.
Dan juga memberikan berita gembira kepada orang-orang mukmin yang beriman dan
selalu mengerjakan amal saleh, bahwa mereka akan mendapatkan ganjaran berupa
surga dan segala kenikmatan di dalamnya.
5. Hakikat Kesucian Manusia
Manusia terlahir suci dan luhur, serta tidak cenderung pada kehidupan duniawi yang
rendah seperti keterangan dalam ayat 7 dan 8.
Akan tetapi, Allah SWT telah menetapkan bahwa jiwa tidak dapat mencapai
kesempurnaan dan kebahagiaan yang abadi, kecuali dengan akidah yang benar serta
amal saleh.
Untuk itu, Allah SWT membimbing manusia menuju pada kebenaran akidah dan amal
saleh, serta menempatkannya di bumi agar mampu mendapatkan kebahagiaan yang
hakiki.
6. Anjuran untuk Menghindari Perdebatan
Dalam ayat 19, ada anjuran untuk menghentikan diskusi tidak bermutu dan tidak
memiliki bukti. Kalimat “.. Tuhan kamu lebih mengetahui…”, adalah anjuran untuk
menghentikan diskusi mengenai berapa lama waktu Ashabul Kahfi berada dalam gua.
Ucapan ini mengandung makna agar tidak menghabiskan waktu untuk memikirkan
hal-hal yang tidak terjangkau oleh nalar.
Ucapan penghuni gua itu juga menganjurkan agar kita menggunakan energi hanya
untuk sesuatu yang penting dan bermanfaat.
7. Tidak Terlena dengan Kenikmatan
Hal ini ditunjukkan oleh kata ‘wariq’ pada ayat 19, yaitu uang yang digunakan untuk
membeli makanan untuk pra pemuda tersebut.
Dٓ‫ۦ‬D‫ ِه‬D‫ ِذ‬Dَ‫ه‬Dٰ D‫م‬DۡD‫ ُك‬Dِ‫ ق‬D‫ ِر‬D‫و‬Dَ Dِ‫ ب‬D‫ م‬D‫ ُك‬D‫ َد‬D‫ َأ َح‬D‫ ْا‬D‫و‬Dٓ Dُ‫ ث‬D‫ َع‬D‫ب‬DۡD‫ٱ‬Dَ‫ف‬
(Fab'aṡū aḥadakum biwariqikum hāżihī)
Artinya: “… Maka suruhlah salah seorang di antara kamu untuk pergi ke kota dengan
membawa uang perakmu ini,” (QS Al-Kahfi: 19).
Hal ini mengisyaratkan bahwa meski seseorang telah mempersiapkan diri terhadap
segala kemungkinan dalam menyembunyikan sesuatu, namun hal-hal yang terjadi
diluar dugaan tetap terbuka lebar akibat kelemahan dan kelengahan yang tidak dapat
dihindari.
Itulah beberapa hal yang dapat menjadi teladan dari kisah Ashabul Kahfi ini. Semoga
kisah ini dapat bermanfaat dalam kehidupan agar termasuk kepada orang-orang yang
beriman dan beramal shalih.
Kisah Nabi Isa dan Mukjizatnya
Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Isa

Kisah Nabi Isa penuh dengan mukjizat atau keajaiban bahkan sejak dalam kandungan.
Moms bisa membacakan kisah Nabi Isa sambil membayangkan atau membuat diorama
menggunakan mainan Si Kecil untuk membantunya membayangkan cerita yang sedang
dibacakan, lho.

Kisah Kelahiran Nabi Isa


Kisah Nabi Isa dimulai saat dia dilahirkan dari rahim seorang gadis yang suci,
Maryam. Sejak dilahirkan, Maryam tidak memiliki interaksi dengan laki-laki, oleh
karena itu berita kehamilannya begitu menggemparkan.
Saat dikunjungi oleh malaikat Jibril, Maryam berkata, “Bagaimana saya akan
melahirkan seorang anak? Saya belum pernah disentuh oleh seorang pria, dan saya
tidak pernah menjadi pelacur," kata dia sambil merasa kebingungan.
Jibril berkata, “Ini telah ditetapkan oleh Allah, dan ini adalah masalah yang mudah
bagi Allah. Anak ini akan menjadi tanda bagi orang-orang dan belas kasihan Allah
untuk mereka. Ini adalah sesuatu yang telah ditentukan sebelumnya," tandasnya.
Karena keimanannya, Maryam meyakini hal tersebut dan berpasrah diri menerima
dirinya kini tengah mengandung . Ketika mulai merasakan sakit menjelang melahirkan,
Maryam pergi ke timur Yerusalem. Dia melahirkan saat berada di bawah cabang
pohon palem di Betlehem, Palestina.
Karena merasakan sakit yang belum pernah dirasakan sebelumnya, Maryam pasrah
jika harus meninggal saat melahirkan.
Namun, Allah mengirimkan keajaiban. Di padang tandus itu, mengalir sungai kecil di
dekat kakinya.
Bahkan, pohon palem yang tidak berbuahpun menjadi hijau dan kurma tumbuh di
atasnya saat diguncangkan oleh Maryam.
Setelah Nabi Isa lahir dan tenaganya pulih, Maryam pun kembali ke rumahnya. Saat
orang-orang melihatnya menggendong bayi, mereka pun berseru, "Oh Maryam, kamu
telah melakukan dosa yang sangat besar. Ayahmu bukanlah orang jahat, dan ibumu
bukan pelacur. Bagaimana kamu melakukan ini?"
Namun karena diperintahkan tidak berbicara oleh Allah, Maryam menunjuk ke arah
bayi yang memberi isyarat kepada mereka untuk berbicara dengannya.
Merekapun marah karena mengira Maryam sedang mengejek mereka, "Bagaimana kita
berbicara dengan orang yang masih dalam buaian?"
Pada saat itu, Allah SWT membuat Nabi Isa berbicara:
“Aku adalah hamba Allah. Allah akan mengungkapkan sebuah Kitab kepada saya dan
menjadikan saya seorang nabi. Ada berkah dimanapun saya berada. Allah akan
memerintahkan saya dengan doa dan zakat selama saya masih hidup," katanya.
Pada kisah Nabi Isa, diceritakan dirinya berbicara saat bayi, dan orang-orang menahan
diri untuk tidak menghukumnya dan meninggalkan Maryam dan bayinya sendirian.
Setelah peristiwa yang mencengangkan itu, Nabi Isa tidak berbicara sampai mencapai
usia saat anak-anak biasanya sudah bisa berbicara .
Kisah Nabi Isa dan Mukjizatnya
Allah SWT memberi Nabi Isa banyak mukjizat.
Banyak yang akhirnya menjadi pengikutnya akibat hal tersebut, namun ada juga yang
malah mengolok-oloknya dan menganggap itu hanyalah sihir dan seseuatu yang tidak
masuk akal lainnya.
Beberapa mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT pada kisah Nabi Isa yakni:
 Menjadi penyembuh
Allah SWT memberikan mukjizat dengan menciptakan kesembuhan bagi banyak
penderita penyakit kusta  dan penyakit parah lainnya melalui Nabi Isa.

 Menghidupkan orang mati
Mukjizat ini diberikan kepada Nabi Isa untuk mengalahkan orang-orang yang
menentangnya.
Sebab pada zaman itu, banyak yang memiliki keterampilan medis. Namun, mereka
tidak dapat meniru apa yang dilakukan oleh Nabi Isa.

 Kisah Nabi Isa mendapatkan hidangan dari langit


Saat meminta pengikutnya berpuasa, mereka bertanya kepada Nabi Isa apakah mereka
akan mendapatkan makanan yang turun dari langit sebagai tanda puasanya diterima.
Kemudian, Nabi Isa pergi ke tempat shalatnya yang biasa dan memohon agar
permintaan pengikutnya dikabulkan. Allah menerima permohonan tersebut dan
menurunkan makanan dari langit.
Selama makanan turun, Nabi Isa terus memohon kepada Allah agar penyebaran
makanan ini menjadi rahmat bagi umatnya, membawa kedamaian dan berkah.

 Kisah Nabi Isa diangkat ke surga


Ketika Nabi Isa berusia tiga puluh tiga tahun, orang-orang Yahudi ingin
membunuhnya
Namun, Allah menyelamatkannya dan membuat salah satu muridnya terlihat seperti
Nabi Isa hingga akhirnya murid tersebut dibunuh menggantikannya.

 Kisah Nabi Isa masih hidup dan akan kembali ke bumi


Kini, Nabi Isa masih hidup dan akan turun ke bumi sebelum hari kiamat. Dalah surat
An-Nisa ayat 157 secara eksplisit menunjukkan bahwa Nabi Isa tidak disalibkan atau
dibunuh.

 Mengidupkan burung dari tanah liat


“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka):
"Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat)
dari Tuhanmu, Yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung;
kemudian aku meniupnya, Maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah…,”
(QS Ali Imran: 49)

 Mengungkap rahasia
Alquran menceritakan mukjizat Nabi Isa lainnya, yakni mengetahui hal-hal yang
dirahasiakan, seperti apa yang mereka makan di rumah dan apa yang mereka
sembunyikan di sana.

Anda mungkin juga menyukai