Anda di halaman 1dari 3

Kisah Nabi Yunus

Kisah Nabi Yunus diabadikan dalam kitab suci Al-Qur’an. Beberapa surat yang berisi tentang
kisah nabi yunus ‘alaihissalam terdapat dalam al-qur’an surat Yunus ayat 98, QS An-Nisa ayat 163, QS
Ash-Shaffaat ayat 139 dan QS Al-Anam ayat 86. Cerita tentang Nabi Yunus tidak terlalu menekankan
siapa ayah beliau. Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 163, Allah berfirman “dan Kami telah
memberikan wahyu kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan ana cucunya yaitu Isa, Ayyub, Yunus.”
Dapat diketahui bahwa Nabi Yunus lebih diperkenalkan sebagai cucu dari nabi sebelumnya.

Nabi Yunus lahir di Nineveh sekitar tahun 820 sebelum masehi. Ibunda beliau bernama Matta
binti Abumatta. Beliau merupakan keturunan ke-27 apabila dihitung mulai dari Nabi Adam.

Kisah Nabi Yunus Menerima Wahyu dan Diutus ke Daerah Nineveh, Mosul. Allah menurunkan
wahyu kepada Nabi Yunus saat beliau berusia 30 tahun. Target dakwah beliau adalah penduduk Nineveh
yang berada di daerah Mosul. Alasan Nabi Yunus diutus oleh Allah ke Nineveh disebabkan karena
penduduknya yang suka menyembah berhala. Nineveh merupakan daerah yang dekat dengan pantai dan
masuk ke dalam wilayah Irak. kisah Nabi Yunus mulai berdakwah terjadi sekitar tahun 780 sebelum
masehi dan raja Israel yang tengah berkuasa saat itu adalah Raja Samaria. Selama berdakwah, Nabi
Yunus dikenal akan kegigihannya. Beliau menyeru agar mereka meninggalkan sesembahan yang hanya
patung.

Nabi Yunus tidak henti-hentinya mengajak mereka agar menyembah dan beriman sepenuhnya
kepada Allah semata. Tetapi apa daya, usaha Nabi Yunus berujung sia-sia sebab penduduk Nineveh tetap
memilih berhala. Para penduduk malah memberikan berbagai hinaan, olok-olok dan caci maki. Mereka
semua termasuk sang raja telah mendustai dan berpaling dari jalan kebenaran. Kisah Nabi Yunus yang
terus mendapat pertentangan tersebut menjadikan Allah murka dan memberikan peringatan akan azab
untuk mereka. Saat hari yang dijanjikan Allah segera tiba, Nabi Yunus memutuskan pergi.

1. Kisah Nabi Yunus dan Kaumnya

Keputusan Nabi Yunus untuk meninggalkan Nineveh menunjukkan betapa marahnya beliau
kepada kaumnya. Saat itu, langit Nineveh diselimuti oleh awan berwarna merah melebihi warna api.
Fenomena tersebut merupakan tanda-tanda hari ditimpakannya azab sangat dekat. Raja yang panik
kemudian mengumpulkan semua rakyat dan memerintahkan untuk mencari Nabi Yunus. Alasan
pemanggilan Nabi Yunus adalah mereka ingin menyatakan keimanan kepada Allah. Mereka bersungguh-
sungguh tidak lagi menyekutukan Allah. Penduduk Nineveh baru menyesal telah mengingkari ajaran
agama Islam yang dibawa Nabi Yunus.

Namun beliau tidak pulang dan justru semakin marah sebab mereka semua hanya mau bertaubat
setelah tahu azab akan turun. Penduduk Nineveh sangat putus asa karena tidak kunjung menemukan Nabi
Yunus. Demi menunjukkan keseriusan mereka, seluruh patung berhala akhirnya dihancurkan.

Para penduduk bersimpuh dan menghadap ke langit untuk memohon ampun kepada Allah. Mereka
berharap Allah berkenan memaafkan dan tidak meninggalkan mereka. Allah Yang Maha Pengampun
kemudian mencabut azab atas penduduk Nineveh. Sebab, Allah telah menerima taubat dari kaum Yunus
tersebut sekalipun mereka beriman di saat-saat terakhir. Kebenaran tersebut tertulis dalam Al-Qur’an
surat Yunus ayat 98. Berikut penggalan artinya:

”Ketika kaum Yunus itu beriman, maka Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan, dan Kami
memberikan kesenangan kepada mereka semua sampai waktu tertentu.”

Apakah Nabi Yunus lantas kembali? Ternyata tidak. Beliau sudah terlanjur marah dan memilih
pergi menjauh menuju wilayah di Tunis dengan menaiki kapal.

2. Kisah Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus

Diceritakan bahwa kapal yang ditumpangi oleh beliau tiba-tiba didekati oleh paus. Para
penumpang kapal merasa khawatir dan takut. Kemudian, di antara mereka ada yang menyatakan kalau
salah satu orang telah berdosa besar sehingga paus diperintahkan oleh Tuhan untuk memberikan
peringatan sekaligus hukuman. Nabi Yunus tiba-tiba angkat bicara dan mengakui dosanya. Para
penumpang yang heran akhirnya menanyakan identitas dari Nabi Yunus. Beliau memberitahukan
statusnya sebagai seorang nabi yang diutus di tengah penduduk Nineveh. Setelah mengetahui hal tersebut,
mereka memilih untuk mengocok nama untuk dilempar ke laut. Tetapi, berulang kali tetaplah nama beliau
yang keluar. Berdasarkan hasil undian, akhirnya Nabi Yunus dilempar ke laut. Allah memerintahkan
kepada ikan paus untuk menelan tanpa menyakiti.

Kisah Nabi Yunus yang ditelan oleh ikan paus diabadikan dalam Al-Qur’an surat Ash-Shaffaat
ayat 139 sampai 148. Selama di perut paus, beliau banyak berdzikir, berdoa, menunaikan sholat dan
memohon ampun tanpa henti. Taubat Nabi Yunus pada akhirnya diterima oleh Allah sehingga paus
memuntahkannya di daratan. Kemudian, Allah menumbuhkan pohon yang berjenis sama dengan labu di
tempat tersebut sebagai makanan untuk Nabi Yunus.

3. Nabi Yunus Kembali kepada Kaumnya

Setelah diampuni oleh Allah, Nabi Yunus kembali ke Nineveh. Saat di tengah perjalanan, beliau
bertemu dengan penggembala kambing. Beliau memerintahkan si penggembala untuk memberitahukan
kabar kedatangan Nabi Yunus kepada penduduk Nineveh.

Hikmah kisah Nabi Yunus

Dapat dijadikan pelajaran untuk menjadi pribadi muslim yang lebih baik. Berikut 4 hal penting
yang diambil dari kisah tersebut:

1. Jangan Sekali-kali Menyekutukan Allah

Manusia diciptakan untuk beribadah hanya kepada Allah. Apabila manusia menyembah selain
Allah seperti kaum Yunus sebelum bertaubat, maka akan mendapat murka dari Allah. Dalam surat Az-
Zumar ayat 65 disebutkan bahwa:
“Jika kamu mempersekutukan Allah, maka akan dihapuslah amalmu dan kamu termasuk orang yang
merugi.”

Selanjutnya, peringatan keras bagi orang yang menyekutukan Allah juga tertulis dalam surat Al-
An’am ayar 88 yakni:

“Seandainya mereka menyekutukan Allah, maka lenyaplah amalan yang telah dikerjakan.”

2. Ingatlah Allah Setiap Waktu

Nabi Yunus adalah seseorang yang senantiasa melantunkan dzikir kepada Allah. Beliau selalu
mengingat Rabb-nya baik dalam keadaan lapang maupun sempit seperti saat di dalam perut paus raksasa.
Dzikir dan permohonan ampun menjadikan Allah ridha untuk mengeluarkan beliau dari dalam ikan paus.
Allah menjabarkannya dalam surat Ash-Shaffaat:

“Kalau sekiranya Yunus tidak termasuk orang yang banyak mengingat Allah, maka ia akan menetap di
perut ikan paus hingga hari kebangkitan tiba.”

Dengan mengingat Allah, akan ada banyak keutamaan yang bisa diperoleh. Salah satunya adalah
mendapatkan pertolongan dalam kondisi genting sekalipun. Kisah Nabi Yunus yang dimuntahkan oleh
paus raksasa adalah buktinya. Selain itu, berdzikir untuk mengingat Allah akan menjadikan suasana hati
dibalut rasa ketenangan.

3. Bersabarlah dalam Menyebarkan Kebaikan

Berdasarkan kisah beliau yang meninggalkan kaumnya, Anda dapat memetik suatu pelajaran.
Kesabaran memang diperlukan dalam segala hal. Sekalipun mengalami awal yang sulit, pasti Allah akan
memudahkan sisanya.

4. Bergantunglah Hanya kepada Allah

Saat Nabi Yunus ditelan paus, beliau tidak lantas marah dan mengutuk Allah. Beliau justru
menyesali perbuatannya, memohon ampun setiap detik dan menjaga sholat serta dzikir. Nabi Yunus tetap
mengharapkan pengampunan dan pertolongan kepada Allah. Hal tersebutlah yang patut diteladani. Ketika
dihadapkan dengan suatu cobaan, janganlah berpaling dari Allah.

Terdapat satu doa yang dibaca Nabi Yunus ketika di dalam perut paus. Doa tersebut pendek tetapi
memiliki makna dan keutamaan yang sangat dahsyat. Doa tersebut berbunyi “Laa ilaaha illaa anta
subhaanaka inni kuntu minadzaaalimiin.”. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi,
Rasulullah bersabda bahwa setiap mukmin yang membaca doa Nabi Yunus tersebut, maka akan
dimudahkan urusannya oleh Allah”. Nabi Yunus yang meninggalkan kaumnya atas dasar kemarahan
hingga beliau tertelan ikan paus sangatlah masyhur. Ada banyak pelajaran yang dapat Anda petik dari
kisah Nabi Yunus selama berdakwah. Dua hal yang paling penting adalah senantiasa bersabar dan
perbanyaklah mengingat Allah dalam situasi apapun.

Anda mungkin juga menyukai