Anda di halaman 1dari 5

PORTOPOLIO

Pend. Agama Islam

oleh :
Warda Alyani Darwis

Kelas : xi mipa 6

Sman 3 polewali
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Nabi Yunus seorang nabi yang menganut ajaran agama Samawi (Islam, Yahudi dan Kristen). Dia
ditugaskan untuk berdakwah kepada orang Assyiria di Ninawa-Iraq. Nabu Yunus adalah putra
dari Matta keturunan Benyamin bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim. Kaum Ninawa adalah salah
satu kaum yang sangat keras kepala, penyembah berhala dan suka melakukan kejahatan.

Dikutip dari buku Kisah Hikayat Nabi Yunus karangan Mega Hikari Aminah, Nabi Yunus telah
berulang-ulang kali memperingatkan kaum Ninawa. Namun mereka tetap tidak mau berubah
dengan alasan karena Nabi Yunus bukan berasal dari kaum mereka. Hanya terdapat dua orang
pengikutnya yaitu Rubil yang memiliki sifat yang alim dan bijaksana, serta Tanukh yang
memiliki sifat sederhana dan tenang.

Pada awalnya ajaran-ajaran Nabi Yunus tersebut sangat baru dan belum pernah di dengar oleh
kaum Ninawa. Oleh karena itu, kaum Ninawa tidak dapat menerimanya untuk menggantikan
ajaran dan kepercayaan warisan nenek moyang. Dan pada saat itu, Nabi Yunus merupakan orang
asing yang bukan dari keturunan mereka. Ajaran-ajaran Nabi Yunus tidak sedikitpun menggugah
hati kaum Ninawa. Hingga keadaan ini yang membuat Nabi Yunus sangat berputus asa. Dia
beranggapan bahwa tidak ada lagi kaum Ninawa untuk dapat beriman kepada Allah SWT.

Suatu hari Nabi Yunus, bersiap-siap hendak pergi meninggalkan kaum Ninawa, dia
mengingatkan kaum Ninawa untuk segera bertobat karena akan datang azab jika mereka tidak
segera bertobat. "Wahai kaum Ninawa, sesungguhnya aku peringatkan kepada kalian bahwa jika
kalian masih tetap menyembah apa yang kalian sembah saat ini. Allah akan menurunkan azab
yang sangat pedih atas diri kalian. Oleh karena itu, cepatlah kalian bertobat. Semoga Allah
mengampuni kalian semua".

Allah SWT berfirman, "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan
marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia
menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: 'Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci
Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Maka Kami telah
memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari pada kedukaan. Dan demikianlah Kami
selamatkan orang-orang beriman". (QS Al-Anbya ayat 87-88).
Sepeninggal Nabi Yunus, kaum Ninawa mulai gelisah, karena seketika cuaca berubah menjadi
mendung, wajah-wajah mereka berubah menjadi pucat pasi dan angin bertiup kencang yang
membawa suara bergemuruh. Kaum Ninawa pun menjadi takut akan ancaman Nabi Yunus.
Akhirnya mereka sadar bahwa perkataan Nabi Yunus adalah benar. Mereka kemudian beriman
dan menyesali perbuatan mereka terhadap Nabi Yunus.

Kaum Ninawa lari tunggang langgang mencari Nabi Yunus dan berteriak meminta pengampunan
Allah SWT atas dosa mereka. Allah SWT Yang Maha Pemaaf-pun mengampuni mereka, dan
keadaan kembali seperti semula. Para kaum Ninawa tetap mencari Nabi Yunus untuk mengajari
dan menuntun agama kepada mereka.

Keadaan Nabi Yunus setelah pergi dari kaum Ninawa menjadi tidak menentu. Dia pun
mengembara tanpa tujuan dengan putus asa dan merasa berdosa. Akhirnya dia sampai di tepi
pantai dan melihat sebuah kapal yang akan menyeberangi laut. Dia menumpang kapal tersebut,
namun ketika kapal itu sedang berlayar tiba-tiba terjadilah badai yang sangat hebat. Kapal
berguncang, dan para penumpang sepakat untuk mengurangi beban dengan membuang salah satu
di antara mereka ke laut.

Undian pertama jatuh pada Nabi Yunus, undian kembali diulang hingga pada undian yang ketiga
nama yang keluar adalah nama Nabi Yunus. Beliau tersadar bahwa itu adalah kehendak Allah,
Nabi Yunus menjatuhkan diri ke laut. Allah mewahyukan kepada ikan Nun (paus) untuk
menelan Nabi Yunus. Di dalam perut ikan Nun, beliau bertobat dan meminta ampun kepada
Allah dan pertolongan-Nya. Dia bertasbih selama 40 hari di dalam perut ikan Nun.
"Tiada Tuhan melainkan Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah orang yang
telah berbuat zalim".
Allah mendengar doa Nabi Yunus memerintahkan ikan paus untuk mendamparkan Nabi Yunus
di tepi pantai. Allah Yang Maha Penyayang menumbuhkan pohon labu, agar Nabi Yunus yang
kurus serta lemah dapat memakan buahnya agar memiliki tenaga kembali. Setelah Nabi Yunus
pulih, Allah SWT memerintahkan kembali dia ke kaum Ninawa.

Setelah kembali Nabi Yunus sangat terkejut ketika melihat perubahan penduduk Ninawa yang
telah beriman kepada Allah. Kemudian Nabi Yunus mengajari kaum Ninawa kitab tauhid dan
menyempurnakan iman mereka. Allah SWT berfirman, "Dan Kami utus dia kepada seratus ribu
orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada
mereka hingga waktu yang tertentu". (QS As-Saffat ayat 147-148)

KESIMPUAN

Jangan pernah menyerah walau apa yang kita lakukan tidak dihargai orang lain karena allah pasti
akan memberikan apa yang kita inginkan selama kita yakin dan percaya allah itu adil
3.9

Hikmah yang bisa diambil :


1. Kisah Nabi Yunus merupakan kisah penghibur bagi nabi Muhammad akan aktifitasnya
dakwahnya dalam menyeru kaumnya. Sehingga menjadi bahan pelajaran yang berharga dan
lebih menguatkan rasulullah dalam berdakwah kepada kaumnya.

2. Ketidaksabaran dalam dakwah membuat kita tergesa-gesa (istijal) dalam sikap yang akan kita
ambil dalam dakwah, dan bisa jadi sikap itu adalah sikap para pecundang yang memilih
menyerah dan meninggalkan medan pertempuran kerana merasa kecewa dengan usahanya yang
tak kunjung direspon.

3. Pengikut yang sedikit dan cobaan yang selalu menghalangi serta waktu yang tidak sebentar
menjadi tabiat jalan dakwah yang bisa kita pelajari dari kisah ini.
4. Selama masa dakwahnya yang lama, sebelum ia meninggalkan kaumnya, Nabi Yunus hanya
mendapat dua pengikut. Hasil yang minimalis dan suasana yang tidak bersahabat sejatinya tidak
menyurutkan da’i dalam melakukan aktifitas dakwahnya. Karena dakwah adalah berproses,
tujuannya menyampaikan. Perkara objek dakwah itu menerima atau tidak itu sudah bukan
wewenang para dai karena yang membolak-balikkan hati dan yang bisa mengalirkan hidayah
hanya Allah swt.

5. Selalu meminta pertolongan kepada Allah atas segala sesuatu yang menimpa dalam aktifitas
dakwah kita, karena doa salah satu cara mempercepat hasil dari usaha yang sudah kita lakukan.

6. Selalu menjadi pribadi yang terdekat dengan Allah, karena pertolongan Allah dan janji Allah
akan berlaku bagi oaring-orang yang dekat dengan-Nya.

7. Selalu berprasangka baik dengan Allah terhadap apa yang sedang Allah timpakan kepada kita.

Anda mungkin juga menyukai